Tugas pkn kelas XI 5

Latar belakang masalah

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya
berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya
antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah
HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.
HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang
lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dan pemerintah
mengupayakan agar hak-hak tersebut di miliki oleh warganya.

Upaya Pemerintah Dalam
Penegakan HAM


Hak asasi manusia tidak lagi dipandang sekadar sebagai perwujudan faham individualisme dan
liberalisme. Hak asasi manusia lebih dipahami secara humanistis sebagai hak-hak yang inheren
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, apapun latar belakang ras, etnik, agama, warna kulit,
jenis kelamin dan pekerjaannya. Dewasa ini pula banyak kalangan yang berasumsi negatif terhadap
pemerintah dalam menegakkan HAM. Sangat perlu diketahui bahwa pemerintah Indonesia sudah

sangat serius dalam menegakkan HAM. Hal ini dapat kita lihat dari upaya pemerintah sebagai
berikut;



1. Indonesia menyambut baik kerja sama internasional dalam upaya menegakkan HAM di seluruh
dunia atau di setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap pelanggaran HAM
internasional hal ini dapat dibuktikan dengan kecaman Presiden atas beberapa agresi militer di
beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak, Afghanistan, dan baru-baru ini Indonesia juga
memaksa PBB untuk bertindak tegas kepada Israel yang telah menginvasi Palestina dan
menimbulkan banyak korban sipil, wanita dan anak-anak.



2. Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara lain telah
ditunjukkan dalam prioritas pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas) dengan
pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM. Dalam hal kelembagaan telah dibentuk
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dengan kepres nomor 50 tahun 1993, serta pembentukan Komisi
Anti Kekerasan terhadap perempuan




3. Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia , Undang-undang
nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain yang belum
tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi manusia

Menjadi titik berat adalah hal-hal
yang tercantum dalam UU nomor 39
tahun 1999 tentang hak asasi
manusia adalah sebagai berikut;
1. Hak untuk hidup.
2. Hak berkeluarga.
3. Hak memperoleh keadilan.
4. Hak atas kebebasan pribadi.
5. Hak kebebasan pribadi
6. Hak atas rasa aman.
7. Hak atas kesejahteraan.
8. Hak turut serta dalam
pemerintahan.
9. Hak wanita

10. Hak anak
Ha-hal tersebut sebagai bukti konkret
bahwa Indonesia tidak main-main
dalam penegakan HAM.

Peran Pemerintah
• Pemerintah indonesia sudah sangat serius dalam menegakkan HAM, hal ini dapat
kita lihat dari beberapa upaya pemerintah sebagai berikut:
• 1.      Komitmen pemerintah indonesia dalam mewujudkan penegakan HAM, antara
lain telah ditunjukkan dalam prioritas pembangunan nasional tahun 2000-2004
(propenas) dengan pembentukan kelembaggan yang terkait dengan HAM. dalam
hal kelembaggan telah dibentuk komisi nasional hak asasi manusia dengan kepres
nomor 50 tahun 1993, serta pembentukan komisi anti kekerasan terhadap
perempuan.
• 2.      Pengeluaran undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi
manusia, undang-undang nomor 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM, dalam
UU nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia yang berbunyi: “Hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai mahluk tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan

pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”.

PERAN LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat)
LSM atau Non Governmental Organization
(NGO) telah melakukan advokasi terhadap
korban kejahatan HAM, antara lain Yayasan
Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI),
Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak
Kekerasan (KonTras) Lembaga Studi Advokasi
Hak Asasi Manusia (Elsham). Mereka
berperan dalam memberikan bantuan hukum
kepada korban kejahatan HAM serta
menyebarluaskan pentingnya perhatian
terhadap HAM.

PERAN MASYARAKAT
• Keberhasilan terhadap perlindungan HAM merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah, lembaga HAM, dan kita

sebagai warga masyarakat. Sebagai anggota masyarakat dapat
mendukung dan menghargai upaya perlindungan HAM dengan
ikut berpartisipasi  yang dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:
• 1.      Menyampaikan laporan terjadinya pelanggaran HAM kepada
komnas HAM atau lembaga perlindungan HAM lainnya.
• 2.      Mengajukan usulan mengenai rumusan dan kebijakan
berkaitan dengan HAM kepada komnas HAM atau lembaga
pelindungan HAM lainnya.
• 3.      Dengan cara sendiri ataupun berkerja sama dangan komnas
HAM melaksanakan penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan
informasi mengenai HAM.

PERKEMBANGAN DAN
PERLINDUNGAN HAM DI
INDONESIA

PENGERTIAN
• Perlindungan HAM adalah Upaya untuk memperkuat sistem
perlindungan hak asasi manusia pemerintah mendirikan lembagalembaga baru untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia

seperti, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, atau Komisi Ombudsman
Nasional yang bertugas untuk memberikan pelayanan dan
perlindungan terhadap rakyat yang memperoleh perlakuan yang
tidak adil atau tidak semestinya dari Aparatur pemerintah, dibuatnya
UU tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia yang memberikan dasar
hukum bagi dibentuknya Pengadilan HAM Ad Hoc untuk memeriksa
dan mengadili kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi pada masa
Orde Baru. Dalam rangka untuk menyelesaikan kasus-kasus
pelanggaran HAM di masa lalu, khususnya yang terjadi pada masa
Orde Baru pemerintah mempersiapkan Rancangan Undang-undang
tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional yang sebagian
meniru model Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Afrika Selatan. 

• Perkembangan HAM di Indonesia saat ini
• Pemahaman Ham di Indonesia sebagai tatanan
nilai, norma, sikap yang hidup di masyarakat dan
acuan bertindak pada dasarnya berlangsung sudah
cukup lama. Dengan cara yang sederhana,dipimpin
oleh tokoh masyarakat,agama atau kalangan
bangsawan,belum teroganisasi secara modern,dan

khususnya perjuangan kemerdekaan masih
mengandalkan kekuatan fisik persenjataan. Tidak
adanya perhatian yang proporsional atas persoalan
yang dihadapi warga membuat tudingan
pembiaran serta-merta melekat pada aparat.

• Produksi kebijakan malah cenderung menghadirkan corak yang represif.
Di tingkat local juga terus berlangsung produksi kebijakan yang
melanggar HAM. Pertimbangan dan transaksi kepentingan politik, juga
jauh lebih dominan dibandingkan dengan upaya untuk menegakkan HAM,
hukum dan konstitusi. Memburuknya jaminan perlindungan dan
pemenuhan HAM diteruskan dalam tingkat yang paling implementatif.
Oleh karena itulah, Elsam sejumlah hal, di antaranya mendorong DPR
menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja pemerintah khususnya
terkait mandeknya dan dibiarkannya pelanggaran HAM tanpa
penghukuman, baik melalui penggunaan mekanisme rapat kerja maupun
hak interpelasi, khususnya terkait kasus-kasuspelanggaran HAM dan
penerapan hukuman yang ringan terhadap pelaku penyiksaan dari TNI
dan Polri. Kunci untuk menjaga stabilitas dalam rangka menjaga
kelangsungan pembangunan demi terwujudnya pertumbulan ekonomi

nasional. Pola pendekatan semacam ini sangat berpeluang menimbulkan
pelanggaran HAM oleh pemerintah karena stabilitas ditegakkan dengan
cara-cara represif oleh pemegang kekuasaan.

LEMBAGA-LEMBAGA PERLINDUNGAN HAM

• Di Indonesia Pelaksanaan upaya pelindungan HAM
dilakukan oleh lembaga milik pemerintah dan lembaga
milik swasta lain yang berwenang, antara lain :
1. Kepolisian
2. Kejaksaan
3. Komnas HAM
4. Pengadilan HAM di Indonesia
5. Lembaga Bantuan Hukum.
6. YLBHI ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia).
7. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi.
8. Komnas Anak.

Menurut saya terjadi beberapa Faktor -faktor penyebab
pelanggaran HAM antara lain


• Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara
paham yang memandang HAM bersifat universal dan paham yang memandang
bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan paham yang lain terutama
dalam pelaksanaanya,Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hokum
(Polisi, jaksa dan pengadilan) dan Pemahaman belum merata tentang HAM baik di
kalangan sipil maupun militer.

• Dan cara mencegah faktor-faktor tersebut adalah dengan cara:
• 1.      Mempelajari peraturan perundang-undangan mengenai HAM maupn
peraturan hokum pada umumnya.
2. Kegiatan belajar bersama untuk memahami pengertian HAM.
3. Memahami tentang peran lembaga-lembaga perlindungan HAM (baik
Komnas HAM, LSM dll).
4. Menghormati hak orang lain baik dalam keluarga, kelas, sekolah
maupun masyarakat.
5. Memasyarakatkan tentang pentingnya memahami dan melaksanakan
HAM, agar kehidupan bersama menjadi tertib dan sejahtera.
6. Berbagai kegiatan untuk mendorong aparat pnegak hokum bertindak
adil.