Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non Militer

d. pelanggaran wilayah oleh negara lain, e. pemberontakan bersenjata, f. gerakan separatis bersenjata, g. aksi teror bersenjata,

2. Ancaman Non Militer

Contoh ancaman non militer : a. ancaman di bidang ideologi : paham komunis, zionis, liberalisasi b. ancaman di bidang politik : adanya intimidasi, provokasi, blokade politik eksternal, adanya separatisme, pergerakan masa, aksi radikal, teroris internal c. ancaman di bidang ekonomi : free fight liberalism, etatisme, monopoli d. ancaman di sosial budaya : adanya budaya konsumtif, hedonisme, individualisme, westernisasi, KKN, narkoba 3. Strategi dalam mengatasi Ancaman Militer dan Non Militer a. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Militer Sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara dan seluruh rakyat serta segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh dan menyeluruh Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman militer adalah 1 memperkuat sishankamrata, yaitu dengan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama TNI dan POLRI , komponen cadangan Sumber daya manusia, alam dan buatan dan komponen pendukung rakyat 2 mendayagunakan dan mengerahkan seluruh kekuatan nasional dengan pertahanan berlapis yang diwujudkan melalui fungsi-fungsi diplomasi dan perlawanan tanpa senjata UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 : Pasal 27 ayat 3 “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara” Pasal 30 ayat 1 “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”

b. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non Militer

Strategi bangsa Indonesia menghadapi ancaman non militer, yaitu ancaman dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya adalah : 1 memperkokoh 4 pilar negara : Pancasila, UUD Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI , memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme ideologi 2 penegakkan demokrasi, kebebasan, keterbukaan, HAM, supremasi hukum politik 3 memperkuat sistem ekonomi kerakyatan, memperkuat produk dan pasar domestik, memprioritaskan pertanian, tidak tergantung pada IMF, WTO ekonomi 4 meningkatkan iman dan taqwa warga negara, keselarasan pundamental antara manusia – Tuhan – alam – masyarakat, gerakan ‘aku cinta Indonesia’ sosial budaya Ideologi Pancasila tidak bisa dikatakan aman dari berbagai macam ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat, karena pengaruh arus globalisasi melalui media informasi dan komunikasi antara lain ideologi liberalis, komunis dan sikap individualis, hedonis, materialistis, konsumeristis. Oleh karena itu, Pancasila harus menjadi landasan ideologi, falsafah, etika moral, serta alat pemersatu bangsa.

B. Ancaman di Bidang Poleksosbudhamkam