Dorongan merintis wirausaha Tujuan Penulisan

Produktivitas Kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh seberapa faktor dianntaranya dengan pemberian motivasi dapat berupa dorongan materi berupa pemberian penghargaan,kenaikan pangkat,dorongan materilupah dll. Pemberian motivasi dapat membangkitkan semangat kerja seorang karyawan dalam mengerjakan tugas demi meningkatkan mutu dan kualitas Karyawan mebutuhkan motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja yang diharapkan. Motivasi yang berlebihan malah akan menurunkan produktivitas kerja.

2.8 Dorongan merintis wirausaha

a. Aspek utama Di Amerika ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki peluang individual, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini semua merupakan aspek yang utama dalam mendorong berdirinya kegiatan kewirausahaan. Di negara lain mungkin motivasi mendirikan bisnis bukan mencari uang yang utama akan tetapi ada motif-motif lain dibalik itu. Ada pula motivasi menjadi wirausaha didorong oleh lingkungan yang banyak dijumpai berbagai macam perusahaan seperti di daerah Silicon Valley California. Lingkungan seperti ini sangat mendorong pembentukan kewirausahaan. Di lingkungan Silicon Valley dijumpai ratusan perusahaan kebanyakan bergerak dalam bidang komputer dan elektronik yang selalu menghasilkan produk-produk baru. Mereka bersaing secara rutin, dan kondisi mereka selalu stabil, mereka tidak terorganisasi dalam alam birokrasi. Situasi organisasi semacam ini oleh para ahli diistilahkan dengan ‘adhocracy‘ sebagai lawan dari birokrasi. Ada pekerjaan spesialis, sedikit ikatan komando, tidak ada struktur organisasi yang jelas. Pengambilan keputusan bersifat desentralisasi. Mereka memiliki budaya kerja tinggi, saling percaya, penuh keyakinan. Semua ini membuat pekerjaan sangat efektif. An adhocracy is an organizationin which there are few specialized jobs and little required adherence to the chain of command. Organization charts are usually a set of common beliefs and sense of common purpose-a “culture.” This culture helps hold the employees together and helps ensure that the work of the firm is done effectively. Schoell, 1993:235 Dalam aspek lain keberanian membentuk kewirausahaan didorong oleh guru sekolah, sekolah yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan yang praktis dan menarik dapat membangkitkan minat siswa untuk berwirausaha, seperti di negara maju. Dorongan membentuk wirausaha juga datang dari teman sepergaulan, lingkungan famili, sahabat dimana mereka dapat berdiskusi tentang ide wirausaha masalah yang dihadapi dan cara-cara mengatasi masalahnya. Pendidikan formal dan pengalaman bisnis kecil-kecilan yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi potensi utama untuk menjadi wirausaha yang berhasil. Oleh sebab itu dikatakanentrepreneur are not born-they develop. Hisrich-Peters, 1995 b. Beberapa Faktor Kritis Untuk Memulai Usaha Baru Ada beberapa faktor kritis yang berperan dalam membuka usaha baru yaitu: 1 Personal, menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang. 2 Sociological, menyangkut masalah hubungan dengan family dsb. 3 Environmental, menyangkut hubungan dengan lingkungan Bygrave, 1994:3 Apabila seseorang mempunyai ide untuk membuka suatu usaha baru maka dia akan mencari faktor-faktor lain yang dapat mendorongnya. Dorongan-dorongan ini tergantung pada beberapa faktor antara lain faktor famili, teman, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja dan sumberdaya yang tersedia. Faktor Sosial yang berpengaruh terhadap minat memulai bisnis ini ialah masalah tanggung jawab terhadap keluarga. Orang yang berumur 25 tahun akan lebih mudah membuka bisnis dibandingkan dengan seseorang yang berumur 45 tahun, yang sudah punya isteri, beberapa anak, banyak beban, cicilan rumah, biaya rumah tangga dan sebagainya. Di samping ini ada lagi faktor sosial lainnya yang berpengaruh. Faktor lain yang berpengaruh dalam membuka bisnis ialah pertimbangan antara pengalaman dengan spirit, energi dan rasa optimis. Biasanya orang–orang muda lebih optimis, energik, dibandingkan dengan orang-orang yang sudah berumur. Oleh sebab itu, pembukaan usaha sebaiknya dilakukan pada saat seseorang memiliki rasa optimis dan sudah dipertimbangkan secara matang. BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif telahdihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif adalah segaladaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitusaja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkankadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu disadariini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar. 2. Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin dikarenakanoleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang berbagai kelompokusia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang motivasiyang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada.Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku. 3. Suatu perbuatan atau keinginan yangdisadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa.Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsisebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya.Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil pekerjaan”seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasisebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara untukmentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan. 4. Pola pikir menjadi sesuatu yang bisa membedakan pengusaha sukses dan pengusaha yang biasa-biasa saja. sebagai pengusaha, pola pikir atau mindset memang harus “disetel” untuk mencari frekuensi yang benar-benar pas untuk menunjang kesuksesan kita. 5. Motivasi berprestasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena motif berprestasi akan mendorong seseorang untuk mengatasi tantangan atau rintangan dan memecahkan masalah seseorang, bersaing secara sehat, serta akan berpengaruh pada prestasi kerja seseorang. 6. Produktivitasmengandung pengertian pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Keadaan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan mutukehidupan lebih baik dari hari ini.