Pengukuran Penetrasi Cahaya Menggunakan Metode Secchi Wetzel Pengukuran Suhu Air dan Udara Menggunakan Metode Pemuaian dari APHA 1985 Pengukuran Kedalaman Pengukuran Derajad Keasaman pH Menggunakan Metode Pengukuran Dissolved Oxygen DO Menggun

15

F. Cara Kerja a. Pengambilan Sampel Chrysophyta Menggunakan Metode Penyaringan

Greenberg et al. 1992 Pengambilan sampel Chrysophyta dilakukan dengan cara menyaring 100 liter air waduk menggunakan plankton-net No. 25. Air yang tertampung dalam botol plankton-net dipindahkan ke dalam botol sampel yang telah diberi label. Kemudian ditambahkan 3-4 tetes lugol dan formalin 40 sampai konsentrasinya menjadi 4. Formalin yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : C 1 . V 1 = C 2 . V 2 .................................................................................... 3-1 Keterangan : C 1 = Konsentrasi formalin yang dikehendaki C 2 = Konsentrasi formalin yang tersedia V 1 = Volume air yang terkonsentrasi dalam botol sampel V 2 = Volume formalin yang dibutuhkan

b. Pengukuran Penetrasi Cahaya Menggunakan Metode Secchi Wetzel

Likens, 1995 Penetrasi cahaya diukur menggunakan keping Secchi. Keping Secchi dimasukkan ke dalam air sampai batas yang tidak terlihat, kemudian diukur jaraknya x. Keping Secchi diturunkan kembali kemudian diangkat perlahan-lahan sampai pertama kali terlihat oleh mata, kemudian diukur jaraknya y. Penetrasi cahaya dapat dihitung dengan rumus : x + y Penetrasi cahaya = cm ..................................................... 3-2 2

c. Pengukuran Suhu Air dan Udara Menggunakan Metode Pemuaian dari APHA 1985

Suhu air permukaan diukur menggunakan termometer Celcius o C. Termometer dicelupkan ke dalam air sampai menunjukkan angka yang konstan, lalu dicatat. Pengukuran suhu udara dengan cara termometer dibiarkan pada udara terbuka dan menunjukkan angka yang konstan, lalu dicatat. bio.unsoed.ac.id 16

d. Pengukuran Kedalaman

Pengukuran kedalaman diukur dengan menggunakan alat yaitu depth sounder. Depth sounder ditempelkan ke permukaan air, lalu tombol on ditekan. Angka yang nampak pada alat menunjukkan kedalaman perairan di lokasi tersebut, angka yang tertera m kemudian dicatat.

e. Pengukuran Derajad Keasaman pH Menggunakan Metode

Kolorimetri Menurut Alaerts Santika 1987 Satu stik lembar kertas indikator pH diambil dan dicelupkan ke dalam air. Perubahan warna yang terjadi pada kertas pH dicocokkan dengan warna standar pada kemasan dan dicatat hasilnya.

f. Pengukuran Dissolved Oxygen DO Menggunakan Metode Winkler

Menurut SNI 06 -6989.14 : 2004 Sampel air diambil secara hati-hati supaya tidak terdapat gelembung udara dengan menggunakan botol Winkler bervolume 250 ml, botol kemudian ditutup. Sampel air yang telah diambil ditambahkan MnSO 4 dan KOH-KI masing-masing 1 ml, kemudian dikocok sampai homogen, dan didiamkan sampai timbul endapan. Kemudian ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 pekat dan dihomogenkan sampai semua endapan menjadi larut. Selanjutnya 100 ml sampel air diambil dengan gelas ukur, kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Setelah itu ditambahkan 3-5 tetes indikator amilum hingga berwarna biru tua. Kemudian dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,025 N hingga warna menjadi jernih. Volume titran yang digunakan untuk titrasi dicatat dan dimasukkan ke dalam rumus : 1000 × p × q × 8 ml.l -1 DO = ............................................................. 3-3 100 Keterangan : 1000 : 100 ml sampel air yang digunakan per 1000 ml 100 p : Jumlah Na 2 S 2 O 3 0,025 N yang digunakan untuk titrasi ml q : Normalitas larutan Na 2 S 2 O 3 8 : Bobot setara dengan oksigen bio.unsoed.ac.id 17

g. Identifikasi dan Penghitungan Kelimpahan Chrysophyta