PENAMBAHAN ABU BAGASSE SEBAGAI FILLER TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN ATB (ASPHALT TREATED BASE)
PENAMBAHAN ABU BAGASSE SEBAGAI FILLERTERHADAP NILAI
MARSHALL TEST PADA CAMPURANATB (ASPHALT TREATED BASE)
Oleh: TRININGSIH (01520026)
CIVIL ENGINEERING
Dibuat: 2007-01-30 , dengan 3 file(s).
Keywords: ATB (Asphalt Treated Base), Abu Bagasse
Konstruksi perkerasan jalan yang ada di Indonesia pada umumnya merupakan konstruksi
perkerasan lentur. Salah satu jenis perkerasan lentur adalah lapis perkerasan A TB (Asphalt
Treated Base) yang berfungsi sebagai lapis pondasi yang terletak dibawah lapis pcnnukaan yang
mendukung dan menyebarkan beban serta tempat untuk meletakkan lapisan pennukaan.
Pemeriksaan terhadap as pal meliputi: penetrasi, titik lembek, daktilitas. Sedangkan pemeriksaan
agregat meliputi: berat jenis dan penyerapan agregat, analisa saringan agregat. Benda uji
pemeriksaan kadar aspal optimum dibagi menjadi 5 variasi yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%
dimana tiap kelompok dibuat 5 sampel yang berbeda dengan berat masing-masing 1200 gr.
Kadar aspal optimum yang didapat 6,5%. Benda uji untuk aspal optimum dengan filler Abu
Bagasse dibuat II kelompok dengan kadar filler semula 6,42% dibuat 0% Abu Bagasse sampai
90% Abu Bagasse menurut berat dengan intervaIIO%.dengan tiap kelompok dibuat 3 sampel.
Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan Abu Bagasse sebagai filler
terhadap nilai Marshall Test. Untuk Stabilitas ditunjukkan oleh persamaan
Y = 1672,5 + 17,544X - 0,2336X2 diperoleh kadar Abu Bagasse optimum sebesar 37,59%
dengan nilai Stabilitas 2001,933Kg
Nilai Flow ditunjukkan oleh persamaan Y = 4,05 + (2,7 E - 3)X - (IE - 4)X2 dengan kadar Abu
Bagasse optimum sebesar 13,5% diperoleh nilai flow 4,05%. Rongga dalam campuran ATB
ditunjukkan oleh persamaan Y = 4,102 + (0,04)X - (5E - 4)X2 didapat kadar Abu Bagasse
optimum sebesar 40% dengan nilai rongga udara 4,90%.
Untuk nilai Marshall Quotients dapat ditunjukkan oleh persamaan
Y = 4,007 + (0,046)X - (5E - 4)X2 dengan kadar Abu Bagasse optimum sebesar 46% dengan
nilai Marshall Quotient 5,06KN/mm
Abstract
Pavement construction in Indonesia in general is a flexible pavement construction. One type of flexible
pavement is a layer of pavement A TB (Asphalt Treated Base) that serves as a foundation layer that lies
below the layer pcnnukaan that support and spread the load as well as a place to put a layer of
pennukaan.
Inspection of as pal include: penetration, softening point, ductility. While the aggregate examination
include: specific gravity and absorption of aggregate, sieve analysis of aggregates. Test object inspection
optimum asphalt content is divided into 5 variations of 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, and 7%, where each group
made five different samples each weighing 1200 gr. Obtained optimum asphalt content of 6.5%. The
specimens for optimum asphalt made with Bagasse Ash filler II group with filler content of 6.42%
originally created Bagasse Ash 0% to 90% by weight with Bagasse Ash intervaIIO%. With each group
made 3 samples.
Hasi research shows that there are significant use of Bagasse Ash as a filler on the value of Marshall Test.
For the stability shown by the equation
Y = 1672.5 + 17.544 X - 0.2336 X2 Abu Bagasse obtained optimum level of 37.59% with a value of
2001.933 Kg Stability
Flow values shown by the equation Y = 4.05 + (2.7 E - 3) X - (IE - 4) X2 with Bagasse Ash content of 13.5%
was obtained optimum flow value of 4.05%. Cavity in the mix ATB shown by the equation Y = 4.102 +
(0.04) X - (5E - 4) X2 Abu Bagasse obtained optimum levels by 40% with 4.90% value of the air cavity.
For the Marshall quotients can be represented by the equation
Y = 4.007 + (0.046) X - (5E - 4) X2 with Bagasse Ash optimum levels by 46% with Marshall Quotient value
of 5.06 KN / mm.
MARSHALL TEST PADA CAMPURANATB (ASPHALT TREATED BASE)
Oleh: TRININGSIH (01520026)
CIVIL ENGINEERING
Dibuat: 2007-01-30 , dengan 3 file(s).
Keywords: ATB (Asphalt Treated Base), Abu Bagasse
Konstruksi perkerasan jalan yang ada di Indonesia pada umumnya merupakan konstruksi
perkerasan lentur. Salah satu jenis perkerasan lentur adalah lapis perkerasan A TB (Asphalt
Treated Base) yang berfungsi sebagai lapis pondasi yang terletak dibawah lapis pcnnukaan yang
mendukung dan menyebarkan beban serta tempat untuk meletakkan lapisan pennukaan.
Pemeriksaan terhadap as pal meliputi: penetrasi, titik lembek, daktilitas. Sedangkan pemeriksaan
agregat meliputi: berat jenis dan penyerapan agregat, analisa saringan agregat. Benda uji
pemeriksaan kadar aspal optimum dibagi menjadi 5 variasi yaitu 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, dan 7%
dimana tiap kelompok dibuat 5 sampel yang berbeda dengan berat masing-masing 1200 gr.
Kadar aspal optimum yang didapat 6,5%. Benda uji untuk aspal optimum dengan filler Abu
Bagasse dibuat II kelompok dengan kadar filler semula 6,42% dibuat 0% Abu Bagasse sampai
90% Abu Bagasse menurut berat dengan intervaIIO%.dengan tiap kelompok dibuat 3 sampel.
Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan Abu Bagasse sebagai filler
terhadap nilai Marshall Test. Untuk Stabilitas ditunjukkan oleh persamaan
Y = 1672,5 + 17,544X - 0,2336X2 diperoleh kadar Abu Bagasse optimum sebesar 37,59%
dengan nilai Stabilitas 2001,933Kg
Nilai Flow ditunjukkan oleh persamaan Y = 4,05 + (2,7 E - 3)X - (IE - 4)X2 dengan kadar Abu
Bagasse optimum sebesar 13,5% diperoleh nilai flow 4,05%. Rongga dalam campuran ATB
ditunjukkan oleh persamaan Y = 4,102 + (0,04)X - (5E - 4)X2 didapat kadar Abu Bagasse
optimum sebesar 40% dengan nilai rongga udara 4,90%.
Untuk nilai Marshall Quotients dapat ditunjukkan oleh persamaan
Y = 4,007 + (0,046)X - (5E - 4)X2 dengan kadar Abu Bagasse optimum sebesar 46% dengan
nilai Marshall Quotient 5,06KN/mm
Abstract
Pavement construction in Indonesia in general is a flexible pavement construction. One type of flexible
pavement is a layer of pavement A TB (Asphalt Treated Base) that serves as a foundation layer that lies
below the layer pcnnukaan that support and spread the load as well as a place to put a layer of
pennukaan.
Inspection of as pal include: penetration, softening point, ductility. While the aggregate examination
include: specific gravity and absorption of aggregate, sieve analysis of aggregates. Test object inspection
optimum asphalt content is divided into 5 variations of 5%, 5.5%, 6%, 6.5%, and 7%, where each group
made five different samples each weighing 1200 gr. Obtained optimum asphalt content of 6.5%. The
specimens for optimum asphalt made with Bagasse Ash filler II group with filler content of 6.42%
originally created Bagasse Ash 0% to 90% by weight with Bagasse Ash intervaIIO%. With each group
made 3 samples.
Hasi research shows that there are significant use of Bagasse Ash as a filler on the value of Marshall Test.
For the stability shown by the equation
Y = 1672.5 + 17.544 X - 0.2336 X2 Abu Bagasse obtained optimum level of 37.59% with a value of
2001.933 Kg Stability
Flow values shown by the equation Y = 4.05 + (2.7 E - 3) X - (IE - 4) X2 with Bagasse Ash content of 13.5%
was obtained optimum flow value of 4.05%. Cavity in the mix ATB shown by the equation Y = 4.102 +
(0.04) X - (5E - 4) X2 Abu Bagasse obtained optimum levels by 40% with 4.90% value of the air cavity.
For the Marshall quotients can be represented by the equation
Y = 4.007 + (0.046) X - (5E - 4) X2 with Bagasse Ash optimum levels by 46% with Marshall Quotient value
of 5.06 KN / mm.