PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN SUSU FORMULA PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN DI RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE ANTARA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN SUSU FORMULA

PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN DI RUMAH SAKIT

DR. SOEPRAOEN MALANG

Oleh:

YENNY ARDIANI

09020013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

HASIL PENELITIAN

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE ANTARA

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN SUSU FORMULA

PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN DI RUMAH SAKIT

DR. SOEPRAOEN MALANG

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

YENNY ARDIANI 09020013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 01 April 2013

Pembimbing I

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A

Pembimbing II

dr. Indah Serinurani Effendi

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

hidayah-Nya, penulis telah menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “Perbedaan Angka Kejadian Diare Antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Susu Formula Pada Anak Usia 1-4 tahun di Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyelesaian tugas akhir

ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Allah SWT atas cinta dan rezeki yang dilimpahkan kepada hamba-Nya

yang banyak lupa ini. Terima kasih atas kesempatan yang banyak Engkau berikan dalam kehidupan ini. “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang Malang sekaligus dosen wali atas saran, ilmu,

dan arahan yang diberikan selama ini.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas saran, ilmu, dan

arahan yang diberikan selama ini.

4. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas


(5)

dan dukungan yang diberikan selama penyelesaian tugas akhir ini.

5. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu dan motivasi

yang diberikan selama ini.

6. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas

ilmu yang diberikan selama ini.

7. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku pembimbing I atas ilmu, bimbingan,

dukungan, kesabaran, dan saran yang diberikan selama penyusunan karya

tulis akhir ini.

8. dr. Indah Serinurani Effendi selaku pembimbing II atas ilmu, bimbingan,

dukungan, kesabaran, dan saran yang diberikan selama penyusunan karya

tulis akhir ini.

9. dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A selaku penguji atas ilmu, bimbingan,

kritik, dan saran yang diberikan demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.

10.Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

yang telah membekali banyak ilmu, pengalaman, dan nasihat selama ini.

11.Seluruh Staf TU dan laboran FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, Bu Endang,

Mas Didit, Mas Faisal, Mas Nyono, Mas Miftah, Pak Husnan, Pak Joko,

Bu Fat, Mbak Emi, Mbak Dilla, Mbak Ema, dan Bu Tyas) atas bantuan

yang diberikan selama ini.

12.Orang tuaku tercinta Bapak H. Khuzaeni dan Ibu Hj. Sahrunnisa atas

doa-doa yang mengalun pada setiap langkahku serta perhatian yang begitu


(6)

menididik. Begitu pula dengan Wahyu Tejo Wicaksono yang selalu

memberi motivasi dan semangat, adik ku yessy, Tante Ajeng, serta Om

Wahid serta semua keluarga besar saya yang selalu mendoakan saya.

13. Sahabat sekaligus teman seperjuangan; Dwi Nelli Zulfia Amaliah “nene”, Harien Lestari ”ien”, Ria Wijayanti ”Mbk riye”, Asti Pratiwi ”Si Gadis lincah”, Ridia Alvi Fitria ”Terlampau Lincah”, Ryan Wijayanti “Monziku”, dan Winda Ayu Suryaningrum “ Winda Asin". Terima kasih atas kebersamaan selama tiga tahun yang indah. Terima kasih karena kita

telah tumbuh dewasa bersama. Semoga kita bisa menjadi dokter

bersama-sama, yang baik dan memikirkan kepentingan masyarakat.

14.Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman

seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

15.Staff RS dr. Soepraoen Malang yang telah meluangkan waktu serta

memberikan data-data yang berhubungan dengan TA penulis.

16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf sebesar-besarnya bila

tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Malang, 01 April 2013


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………..……….

LEMBAR PENGESAHAN ………...

LEMBAR PENGUJI ………...…….

KATA PENGANTAR ……….. UCAPAN TERIMA KASIH……….. ABSTRAK ………...

ABSTRACT . ……….

DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ……… DAFTAR GAMBAR ………... DAFTAR SINGKATAN ……….. DAFTAR LAMPIRAN……… BAB 1 PENDAHULUAN ………..……..

1.1Latar Belakang ……….…….

1.2Rumusan Masalah ……….

1.3Tujuan Penelitian .……….…… 1.3.1 Tujuan Umum ………...……. 1.3.2 Tujuan Khusus ………...……. 1.4Manfaat Penelitian ………...…….

1.4.1 Bagi peneliti ………... 1.4.2 Bagi klinis ………..…….………

i iii iv v vi viii ix x xv xvii xviii xix 1 1 3 3 3 3 3 3 4


(8)

1.4.3 Bagi masyarakat ………. 1.4.4 Bagi peneliti lain ……… BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….……. 2.1 Konsep Air Susu Ibu (ASI) ……….………..

2.1.1 Definisi ASI ……….……... 2.1.2 Fisiologi Pengeluaran ASI ……….. 2.1.3 Volume ASI ……..………... 2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI ………. 2.1.5 Komposisi Gizi ...……… 2.1.6 Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui ..……….… 2.1.7 Pemberian ASI ..………..……….………... 2.1.8 Kendala Pemberian ASI …………..……….………... 2.2 Konsep Susu Formula ……….………...

2.2.1 Definisi Susu Formula ………... 2.2.2 Pembagian Susu Formula ……….…….. 2.2.3 Bahan Dasar Susu Formula ……… 2.2.4 Komposisi Susu Formula ………..………….. 2.2.5 Indikasi Pemberian Susu Formula ………..……… 2.2.6 Pemberian Susu Formula ……… 2.2.7 Bahaya Susu Formula ………. 2.3 Perbedaan antara ASI dan Susu Formula ………. 2.4Diare ……..………...

2.4.1 Definisi Diare …..……… 2.4.2 Klasifikasi Diare …..………...

4 4 5 5 5 5 10 10 12 15 18 21 24 24 24 25 27 27 28 31 34 35 35 36


(9)

2.4.3 Etiologi Diare ………... 2.4.4 Epidemiologi Diare ………... 2.4.5 Patogenesis Diare ……….………... 2.4.6 Gejala Klinis Diare ……….……… 2.4.7 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penyakit Diare …….. 2.4.8 Pengobatan Diare ……….………... BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ………...……. 3.1 Kerangka Konsep ……….……….… 3.2 Hipotesis ………...……… BAB 4 METODE PENELITIAN ……….

4.1 Jenis Penelitian ……….. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ……… 4.3.1 Populasi ………... 4.3.2 Sampel ……… 4.3.3 Teknik pengambilan sampel ………... 4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ……….. 4.3.5 Variabel penelitian ……….. 4.3.5.1 Variabel bebas ((Independent Variable)) ……….…….. 4.3.5.2 Variabel terikat (Dependent Variable ) ……….. 4.3.6 Definisi operasional ………... 4.4 Instrumen Penelitian ………. 4.5 Prosedur Penelitian ………... 4.5.1 Kerangka operasional ……….……

36 37 38 41 41 44 47 47 49 50 50 50 50 50 50 50 50 51 51 51 51 52 54 54


(10)

4.5.2 Prosedur pengambilan dan pengumpulan data ………...

4.6 Analisis Data ……….

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

5.1 Data umum demografi responden ………... 5.1.1 Deskripsi karakteristik usia ibu ………... 5.1.2 Deskripsi karakteristik tingkat pendidikan ibu ….…………..… 5.1.3 Deskripsi karakteristik jenis pekerjaan ibu ………. 5.1.4 Deskripsi karakteristik pendapatan keluarga perbulan ………... 5.1.5 Deskripsi karakteristik usia anak ……… 5.1.6 Deskripsi karakteristik jenis kelamin anak ………. 5.1.7 Deskripsi karakteristik status gizi anak ………...

5.2 Data khusus ………...

5.2.1 Data jumlah jenis pemberian susu ……….. 5.2.2 Data kejadian diare pada anak yang mendapat ASI Eksklusif ... 5.2.3 Data kejadian diare pada anak yang mendapat susu formula …. 5.2.4 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik usia

ibu ……….

5.2.5 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik

tingkat pendidikan ibu ……….. 5.2.6 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik jenis pekerjaan ibu ………...……… 5.2.7 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik pendapatan keluarga perbulan …………...………... 5.2.8 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik usia

55 55 56 56 56 57 57 57 58 58 58 58 58 59 59 59 60 60 61


(11)

anak ………...……… 5.2.9 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik

jenis kelamin anak ………...………. 5.2.10 Data jumlah pemberian jenis susu berdasarkan karakteristik status gizi anak ………...……….. 5.3 Analisis data ………...……….. BAB 6 PEMBAHASAN ………..

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ………

7.1 Kesimpulan ……….. 7.2 Saran ……… DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

61

62

62

63

65

70

70


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11 5.12 5.13 5.14 5.15 5.16 5.17

Komposisi Zat-Zat Gizi Susu Formula yang Memenuhi Persyaratan …... Komposisi Makronutrien Pada ASI Dibandingkan Susu Formula ……... Perbedaan Kandungan ASI dan Susu Formula ……….… Klasifikasi Tingkat Dehidrasi Anak dengan Diare ………... Pemberian Cairan Intravena Bagi Anak dengan Dehidrasi Berat ………. Indikasi Pemberian Antibiotik ……….. Distribusi Karakteristik Usia Ibu ………... Distribusi Karakteristik Tingkat pendidikan ibu ………... Distribusi Karakteristik Jenis Pekerjaan Ibu ………. Distribusi Karakteristik Pendapatan Keluarga Perbulan ………... Distribusi Karakteristik Usia Anak ………... Distribusi Karakteristik Jenis Kelamin Anak ……… Distribusi Karakteristik Status Gizi Anak ………. Jumlah Jenis Pemberian Susu ………... Kejadian Diare Pada Anak yang Mendapat ASI Eksklusif ……….. Kejadian Diare Pada Anak yang Mendapat Susu Formula ………... Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Usia Ibu ………... Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Tingkat Pendidikan Ibu ………... Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Jenis Pekerjaan Ibu ……….. Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Pendapatan Keluarga Perbulan ……… Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Usia Anak ……… Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan Karakteristik Jenis Kelamin Anak ………. Tabulasi Silang Perbedaan Jumlah Pemberian Jenis Susu Berdasarkan

27 34 35 41 45 45 56 57 57 57 58 58 58 59 59 59 60 60 61 61 61 62


(13)

5.18

5.19

karakteristik Jenis Kelamin Anak ………. Tabulasi Silang Perbedaan Angka Kejadian Diare Antara Jenis

Pemberian Susu………..

Uji Hipotesis Chi Square Perbedaan Angka Kejadian Diare Antara Jenis

Pemberian Susu ……….

62

63


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 2.2 2.3

Anatomi Payudara ….………....

Cara Menyusui yang Benar ………... Mekanisme Terjadinya Diare ………

5 20 39


(15)

DAFTAR SINGKATAN

AA = Arachidonic Acid

AKDR = Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

ASI = Air Susu Ibu

BALT = Brochus Asociated Lympocyte Tissue

DHA = Decosahexanoic Acid

GALT = Gut Acociated Lympocyte Tissue

IgA = Immunoglobulin A

INOS = Inducible Nitric Oxide Synthase

MAL = Metode Amenorrhea Laktasi

MALT = Mammary Asociated Lympocyte Tissue

OMA = Otitis Media Akut

PCBs = Polychlorinated biphenyls

SMX = Sulfamethoxazole


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Permohonan Menjadi Responden dan Lembar Persetujuan ……… Kuisioner Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas …………... Kuisioner Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ……….... Data Uji Validitas dan Reliabilitas ……….. Deskripsi Statistik Hasil penelitian ………. Hasil Perhitungan Status Gizi ………. Dokumentasi penelitian ………... Tabulasi Data Kuisioner Untuk Uji Validitas dan Reliablitas ……… Rekapitulasi Data Hasil Penelitian ……….. Surat Ijin Penelitian ………. Surat Keterangan Penelitian ……… Kartu Konsultasi Tugas Akhir ………

76 78 81 84 89 90 91 93 94 96 98 99

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W. 2007. Faktor Resiko Diare pada bayi dan Balita di Indonesia. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Vol 11. Viewed 27


(17)

November 2012, < http:// www.google.co.id/#hl =id&tbo=d&sclient=psy-ab&q>. pp.6.

Arief, N. 2009. ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Edisi 1. Yogyakarta: Media Pressindo. pp. 31-36.

Attiyah, AF., Ranuh GR., Sudarmo, SM. 2008. Diare In: Pedoman Diagnosis Dan Terapi BAG/SMF Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. pp. 2-13

Azwar. 2006. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. pp. 10-24.

Barasi, ME., 2009. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Erlangga. pp. 82

Baskoro, A. 2008. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta: Banyu Media. pp. 163

Depkes. 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi Dan Anak Dalam Situasi Darurat. Viewed 24 Oktober 2012. <http://gizi.depkes.go.id/skpg/ download/ pmba-situasi-darurat.pdf> , pp. 5-6..

Forikes. 2011. Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Yang Diberikan ASI Eksklusif Dan Non Eksklusif Di Desa Keniten Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Vol 2. Viewed 25 Oktober 2012 <http://suaraforikes.webs.com/volume2.pdf>. pp. 191.

Hapsari. 2009. Makalah Pemberian ASI Eksklusif. Super Bidan Sari Mulia. Viewed 23 Oktober 2012. <http:// superbidanhapsari. wordpress. com/2009/12/14/ makalah-pemberian-asi-eksklusif/>.

Hidayat, A. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. pp. 102

InfoPOM. 2007. Komponen Fungsional Tambahan Susu Formula Bayi. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Indonesia. Vol 8. Viewed 25 Oktober 2012. <http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/InfoPOM/.pdf >. pp. 7-8.

Kemenkes, RI (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ). 2011. Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Vol 2.


(18)

Viewed 16 November 2011, <http:// www. depkes. go.id/downloads/ Buletin%20Diare_Final%281% 29. pdf>. pp. 5- 23.

Kristiyanasari, W. 2009. ASI Menyusui Dan Sadari. Yogjakarta : Nuha Medika. pp. 11-23

Machfudin, E. 2004, Patofisiologi Pembentukan ASI, Bagian / Departemen Obstetri Dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Viewed 22 Oktober 2012, < http://digilib. unsri. ac. id/ download/ patofisiologi % 20 laktasi. pdf >. pp. 3-15.

Markum, A.H., 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. FKUI, Jakarta, pp.138.

Nadesul, H. 2007. Membesarkan Bayi Jadi Anak Pintar, Jakarta : PT Kompas Media Nusantara. Viewed 31 Januari 2013. < http://books.google.co.id/ books?id >. pp. 35-36

Nasar, SS., Hendarto, A., Muaris, HJ. 2005. Makanan Bayi dan Ibu Menyusui, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Viewed 31 Januari 2013. <http:// books.google.co.id/books?id >. pp.14-15

Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia). 2007. Pelatihan Konseling Menyusui Modul 40 Jam Standar WHO/UNICEF/DEPKES. Jakarta: Perinasia. pp. 6.

Purwanti, HS. 2004. Konsep Penerapan ASI Ekklusif. Jakarta : EGC. pp.3-4. Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya. pp. 25-26. Roesli, U. 2012. Panduan Inisiasi Menyusui Dini, Jakarta : Pustaka Bunda, , pp.

14-63.

Saminem. 2009. Kehamilan Normal. Jakarta: EGC. pp. 54.

Singarimbum, M. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Sinthamurniwaty. 2006. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Anak Balita. Universitas Diponegoro Semarang. Tesis. Semarang, Viewed 28 November 2012. <http://eprints.undip.ac.id/pdf>. pp. 36-37.

Siregar, A. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemberian ASI Oleh Ibu Melahirkan. Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan


(19)

Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Viewed 27 September 2012, < http:// library. usu. ac.id/ download/ fkm/f km-arifin.pdf >. pp. 10-15. Sobotta. 2006. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 22. Jakarta : EGC. pp. 64.

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk tenaga kesehatan. Jakarta : EGC. pp. 19-65.

Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius. Viewed 07 Juni 2012 <http://books.google.co.id/books?id >,pp. 98-106.

Suherna, C., Febry, F., Mutahar, R. 2009. Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Wilayah kerja Puskesmas Balai Agung Sekayu. Viewed. <http://eprints. unsri.ac.id/ 61/3/Abstrak5.pdf>.

Sunartyo. 2007. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Diva Press. Suraatmaja. 2007. Gastroenterologi Anak. Jakarta : Sagung Seto.

Suradi, R. 2010. Prosedur Medik Pada Bayi Baru Lahir Tatalaksana Pemberian ASI In : Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI. pp. 381-382.

Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabidi. pp. 48-52.

Umiati. 2010. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah PuskesmasNogosari Kabupaten Boyolali, Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Viewed 5 Februari 2013 < http:// andigayo. files.wordpress.com/2012/12/j410050026.pdf >. pp.9-10

Umniyati, H. 2005. Penerapan ASI Eksklusif 6 Bulan versus Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini di Indonesia. Departmen of Nutrition. Vol I, Viewed 27 November 2012. <http://isjd.lipi.go.id/admin/jurnal/ pdf >. pp. 133.

Wahidiyat, I. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 283-285.

Wahidiyat, I. 1999. Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 59.


(20)

WHO, 2009, Pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten/kota., WHO, Jakarta, pp. 134-135.

Widyastuti, P. 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC. Viewed 27 November 2012. <http://books.google.co.id/books?id >. pp. 307.

William., Martha. 2007, The Baby Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Viewed 31 Januari 2013. <http://books.google.co.id/books?id >.pp. 275-276.

Wijayanti, W. 2010. Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta. FK USM. Surakarta. Viewed 24 Januari 2013. <http:// eprints. uns.ac.id /pdf> .

Wulandari, AS. 2010. Hubungan Kasus Diare dengan Faktor Sosial Ekonomi dan Perilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Vol 1.Viewed 21 Februari 2013. <http://fk.uwks.ac.id/archieve/ jurnal/ Vol1./pdf>.


(21)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan paling baik untuk bayi. Memberikan ASI

eksklusif adalah memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain

seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan

makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim

(Kristiyanasari, 2009). ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik

dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. Selain itu adanya

kolostrum dalam ASI berfungsi sebagai pelindung yang kaya zat anti infeksi,

berprotein tinggi dan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak

terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan

makanan bayi bagi makanan yang akan datang. ASI juga memberikan

perlindungan terhadap diare (Kemenkes, 2011).

Susu formula merupakan formula pemula yang dapat memenuhi semua

kebutuhan nutrisi bayi selama 4-6 bulan pertama kehidupannya. Susu formula

yang disesuaikan disusun agar komposisi dan kadar nutrisinya dapat memenuhi

kebutuhan bayi secara fisiologis serupa dengan komposisi ASI. Beberapa peran

ASI lainnya belum mampu digantikan oleh susu formula misalnya peran

bakteriostatik anti alergi atau peran psikososial (Markum, 2002).

Bahaya yang sering terjadi pada pemberian susu formula adalah resiko

kontaminasi, kegagalan tumbuh kembang dan obesitas. Susu merupakan

media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu kontaminasi mudah


(22)

2

segi aseptik. Dampak negatif kontaminasi yang paling sering terjadi adalah diare

(Markum, 2002).

Berdasarkan penelitian Wijayanti, pada bayi yang diberi ASI Eksklusif

persentase bayi yang mengalami diare lebih rendah dari pada yang mengalami

diare yaitu sebesar 43,3% (Wijayanti, 2010). Disamping itu, hasil penelitian

Suherna dkk menunjukkan bahwa persentase kejadian diare pada anak usia 0-24

bulan yang diberi susu formula sebesar 52,9% (Suherna, Febry, Mutahar, 2009).

Secara Nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi

selama 3 tahun terakhir. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0–6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008, namun meningkat

lagi pada tahun 2009 menjadi 61,3%. Berdasarkan hasil kegiatan Pemantauan

Status Gizi indikator Kadarzi di Jawa Timur tahun 2010, pemberian ASI Eksklusif

pada bayi usia satu bulan setelah kelahiran di Jawa Timur hanya 56, 4% (Forikes,

2011).

Berdasarkan data dari Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang , angka penyakit

diare pada anak tahun 2011 sebanyak 9,9% dari penyakit lainnya yang terdiri dari

379 rawat jalan dan 376 rawat inap. Diketahui bahwa proporsi terbesar penderita

diare pada anak adalah kelompok usia 1-4 tahun yaitu sebesar 50,5% ,kemudian

kelompok usia 28 hari – 1 tahun sebesar 31,6%, kelompok usia 5-14 tahun sebesar 17,4%, dan kelompok usia 0-28 hari sebesar 0,5%.

Berdasarkan data dan hasil penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Angka Kejadian Diare Antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Susu Formula Pada Anak Usia 1-4 Tahun di


(23)

3

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan angka kejadian diare antara pemberian ASI eksklusif

dengan susu formula pada anak usia 1-4 tahun di Rumah Sakit dr. Soepraoen

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan angka kejadian diare antara pemberian

ASI eksklusif dengan susu formula pada anak usia 1-4 tahun di Rumah

Sakit dr. Soepraoen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah anak usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat ASI eksklusif.

2. Mengetahui jumlah anak usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat susu formula.

3. Mengetahui jumlah anak diare usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat ASI eksklusif.

4. Mengetahui jumlah anak diare usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat susu formula.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Menambah pengalaman dalam penelitian, penerapan keilmuan dan

mengetahui ada tidaknya perbedaan angka kejadian diare antara

pemberian ASI eksklusif dengan susu formula pada anak usia 1-4.


(24)

4

Memberi masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih mengutamakan

ASI eksklusif dalam menurunkan diare.

1.4.3 Bagi masyarakat

1. Sebagai masukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang

manfaat ASI eksklusif.

2. Dapat memberikan informasi bagaimana cara mengurangi angka

kejadian diare pada anak.

1.4.4 Bagi peneliti lain

Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian

selanjutnya mengenai faktor-faktor lain yang menyebabkan diare serta


(1)

Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Viewed 27 September 2012, < http:// library. usu. ac.id/ download/ fkm/f km-arifin.pdf >. pp. 10-15. Sobotta. 2006. Atlas Anatomi Manusia. Edisi 22. Jakarta : EGC. pp. 64.

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk Untuk tenaga kesehatan. Jakarta : EGC. pp. 19-65.

Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius. Viewed 07 Juni 2012 <http://books.google.co.id/books?id >,pp. 98-106.

Suherna, C., Febry, F., Mutahar, R. 2009. Hubungan Antara Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Wilayah kerja Puskesmas Balai Agung Sekayu. Viewed. <http://eprints. unsri.ac.id/ 61/3/Abstrak5.pdf>.

Sunartyo. 2007. Panduan Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Diva Press. Suraatmaja. 2007. Gastroenterologi Anak. Jakarta : Sagung Seto.

Suradi, R. 2010. Prosedur Medik Pada Bayi Baru Lahir Tatalaksana Pemberian ASI In : Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: IDAI. pp. 381-382.

Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabidi. pp. 48-52.

Umiati. 2010. Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah PuskesmasNogosari Kabupaten Boyolali, Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Viewed 5 Februari 2013 < http:// andigayo. files.wordpress.com/2012/12/j410050026.pdf >. pp.9-10

Umniyati, H. 2005. Penerapan ASI Eksklusif 6 Bulan versus Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini di Indonesia. Departmen of Nutrition. Vol I, Viewed 27 November 2012. <http://isjd.lipi.go.id/admin/jurnal/ pdf >. pp. 133.

Wahidiyat, I. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 283-285.

Wahidiyat, I. 1999. Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 59.


(2)

pertama di kabupaten/kota., WHO, Jakarta, pp. 134-135.

Widyastuti, P. 2005, Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC. Viewed 27 November 2012. <http://books.google.co.id/books?id >. pp. 307.

William., Martha. 2007, The Baby Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Viewed 31 Januari 2013. <http://books.google.co.id/books?id >.pp. 275-276.

Wijayanti, W. 2010. Hubungan Antara Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka Kejadian Diare Pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta. FK USM. Surakarta. Viewed 24 Januari 2013. <http:// eprints. uns.ac.id /pdf> .

Wulandari, AS. 2010. Hubungan Kasus Diare dengan Faktor Sosial Ekonomi dan Perilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Vol 1.Viewed 21 Februari 2013. <http://fk.uwks.ac.id/archieve/ jurnal/ Vol1./pdf>.


(3)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan paling baik untuk bayi. Memberikan ASI

eksklusif adalah memberikan ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain

seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan

makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim

(Kristiyanasari, 2009). ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik

dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. Selain itu adanya

kolostrum dalam ASI berfungsi sebagai pelindung yang kaya zat anti infeksi,

berprotein tinggi dan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak

terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan

makanan bayi bagi makanan yang akan datang. ASI juga memberikan

perlindungan terhadap diare (Kemenkes, 2011).

Susu formula merupakan formula pemula yang dapat memenuhi semua

kebutuhan nutrisi bayi selama 4-6 bulan pertama kehidupannya. Susu formula

yang disesuaikan disusun agar komposisi dan kadar nutrisinya dapat memenuhi

kebutuhan bayi secara fisiologis serupa dengan komposisi ASI. Beberapa peran

ASI lainnya belum mampu digantikan oleh susu formula misalnya peran

bakteriostatik anti alergi atau peran psikososial (Markum, 2002).

Bahaya yang sering terjadi pada pemberian susu formula adalah resiko

kontaminasi, kegagalan tumbuh kembang dan obesitas. Susu merupakan

media yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu kontaminasi mudah


(4)

segi aseptik. Dampak negatif kontaminasi yang paling sering terjadi adalah diare

(Markum, 2002).

Berdasarkan penelitian Wijayanti, pada bayi yang diberi ASI Eksklusif

persentase bayi yang mengalami diare lebih rendah dari pada yang mengalami

diare yaitu sebesar 43,3% (Wijayanti, 2010). Disamping itu, hasil penelitian

Suherna dkk menunjukkan bahwa persentase kejadian diare pada anak usia 0-24

bulan yang diberi susu formula sebesar 52,9% (Suherna, Febry, Mutahar, 2009).

Secara Nasional cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia berfluktuasi

selama 3 tahun terakhir. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0–6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008, namun meningkat

lagi pada tahun 2009 menjadi 61,3%. Berdasarkan hasil kegiatan Pemantauan

Status Gizi indikator Kadarzi di Jawa Timur tahun 2010, pemberian ASI Eksklusif

pada bayi usia satu bulan setelah kelahiran di Jawa Timur hanya 56, 4% (Forikes,

2011).

Berdasarkan data dari Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang , angka penyakit

diare pada anak tahun 2011 sebanyak 9,9% dari penyakit lainnya yang terdiri dari

379 rawat jalan dan 376 rawat inap. Diketahui bahwa proporsi terbesar penderita

diare pada anak adalah kelompok usia 1-4 tahun yaitu sebesar 50,5% ,kemudian

kelompok usia 28 hari – 1 tahun sebesar 31,6%, kelompok usia 5-14 tahun sebesar 17,4%, dan kelompok usia 0-28 hari sebesar 0,5%.

Berdasarkan data dan hasil penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Angka Kejadian Diare Antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Susu Formula Pada Anak Usia 1-4 Tahun di


(5)

3

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan angka kejadian diare antara pemberian ASI eksklusif

dengan susu formula pada anak usia 1-4 tahun di Rumah Sakit dr. Soepraoen

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan angka kejadian diare antara pemberian

ASI eksklusif dengan susu formula pada anak usia 1-4 tahun di Rumah

Sakit dr. Soepraoen Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui jumlah anak usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat ASI eksklusif.

2. Mengetahui jumlah anak usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat susu formula.

3. Mengetahui jumlah anak diare usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat ASI eksklusif.

4. Mengetahui jumlah anak diare usia 1-4 tahun yang rawat inap yang

mendapat susu formula.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

Menambah pengalaman dalam penelitian, penerapan keilmuan dan

mengetahui ada tidaknya perbedaan angka kejadian diare antara

pemberian ASI eksklusif dengan susu formula pada anak usia 1-4.


(6)

Memberi masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih mengutamakan

ASI eksklusif dalam menurunkan diare.

1.4.3 Bagi masyarakat

1. Sebagai masukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang

manfaat ASI eksklusif.

2. Dapat memberikan informasi bagaimana cara mengurangi angka

kejadian diare pada anak.

1.4.4 Bagi peneliti lain

Dapat dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian

selanjutnya mengenai faktor-faktor lain yang menyebabkan diare serta


Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Puskesmas TerjunKecamatan Medan Marelan Tahun 2014

3 66 115

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-12 Bulan

0 62 71

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) DINI TERHADAP FREKUENSI TERJADINYA ISPA PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN DI RUMAH SAKIT DR. SOEPRAOEN MALANG

0 6 23

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI NON EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN

0 2 55

Hubungan Teknik Pemberian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare Anak Usia 1-3 Tahun

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 4 – 6 BULAN.

0 0 6

PERBEDAAN FREKUENSI DIARE ANTARA BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN BAYI YANG DIBERI SUSU FORMULA PADA Perbedaan Frekuensi Diare Antara Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Dengan Bayi Yang Diberi Susu Formula Pada Rentang Usia 2 - 4 Bulan Di Wilayah Kerja

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 7-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEYEGAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Pemberian Asi Eksklusif dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 7-12 Bulan di Wila

0 0 12

PERBEDAAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, SUSU FORMULA, SERTA ASI DAN SUSU FORMULA DENGAN EPISODE DIARE PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA

0 0 33

Perbedaan antara pemberian ASI eksklusif, susu formula, serta ASI dan susu formula dengan episode diare pada bayi usia 3-12 bulan di Rumah Sakit Gotong Royong Surabaya - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 12