ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM
TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL
DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

TESIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Derajat S-2 Magister Agribisnis
Universitas Muhammadiyah Malang

Diajukan oleh :
Juli Rahaju
NIM 201010390211002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG 2012

TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Juli Rahaju
NIM : 201010390211002


Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal,
26 April 2012

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua

: Dr. Anas Tain, M.M.

...............................

Sekretaris

: Dr. Adi Sutanto, M.M.

...............................

Penguji I


: Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si . ...............................

Penguji II

: Dr. Sutawi, M.P.

...............................

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN IKLIM
TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA APEL
DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Yang diajukan oleh :
Juli Rahaju
NIM : 201010390211002

Telah disetujui
Tanggal,
Mei 2012


Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Dr. Anas Tain, M.M.

Dr. Adi Sutanto, M.M.

Direktur
Program Pascasarjana

Ketua Program Studi
Magister Agribisnis

Dr. Latipun, M.Kes

Dr. Anas Tain, M.M.

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di Bawah ini, saya
Nama
: Juli Rahaju
NIM
: 201010390211002
Program Studi
: Magister Agribisnis
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1.
Tesis dengan Judul “Analisis Sosial Ekonomi dan Perubahan Iklim
Terhadap Pengembangan Usaha Apel di Kecamatan Poncokusumo
Kabupaten Malang” Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini
tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2.
Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR
AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta

diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3.
Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS
ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Malang,
Yang menyatakan

Juli Rahaju

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan ridlo serta rahmatNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
Proposal Tesis dengan judul “Analisis Sosial Ekonomi Dan Perubahan Iklim
Terhadap Pengembangan Usaha Apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
Malang” sebagai syarat melaksanakan tesis pada Program Pasca Sarjana Program
Studi Magister Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penulisan proposal tesis ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat

penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
kesempatan belajar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
2. Bapak Dr. Anas Ta’in, M.M., selaku Ketua Program Pasca Sarjana Program
Studi Magister Agribisnis sekaligus Pembimbing Utama yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan serta semangat dalam penyusunan
tesis ini;
3. Bapak Dr. Adi Sutanto, M.M., selaku Pembimbing Pendamping yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta semangat dalam
penyusunan tesis ini;
4. Bapak Prof. Dr. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si dan Bapak Dr. Sutawi, M.P. selaku
Tim Penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan tesis
ini.
5. Terima kasih-ku yang tulus untuk suamiku dan anak-anakku tercinta beserta
keluarga yang telah banyak membantu dan memberikan semangat dalam
penyusunan proposal tesis ini;
6. Semua pihak yang telah membantu penulis hingga tersusunnya proposal tesis
ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal tesis ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan penuh keterbukaan penulis menerima kritik

yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan

proposal tesis ini. Harapan penulis, semoga proposal tesis ini dapat bermanfaat
dan memberikan khasanah dalam ilmu pengetahuan.

Malang, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Halaman
i

ABSTRAK

ii


ABSTRACT

iii

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR TABEL

v

DAFTAR GRAFIK

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vii


I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

1

1.2. Rumusan Masalah

5

1.3. Tujuan Penelitian

6

1.4. Kegunaan Penelitian

6

1.4.1. Kegunaan Teoritis

6


1.4.2. Kegunaan Praktis

6

1.5. Definisi Istilah

7

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perubahan Iklim di Indonesia

9

2.2. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian

12

2.3. Faktor Sosial Ekonomi dalam Usahatani


14

2.4. Fungsi Produksi

16

2.5. Prospek Agribisnis Apel

19

2.6. Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim

22

2.6. Kerangka Pemikiran

26

2.7. Hipotesis

27

III. METODE PENELITIAN
3.1. Subjek, Objek dan Tempat Penelitian

28

3.2. Metode Peneltian

28

3.2.1. Disain Penelitian

29

3.2.2. Sumber Data dan Cara Menentukannya

29

3.2.3. Metode Penarika Sampel

29

3.2.4. Rancangan Uji Hipotesis

30

3.2.5. Operasionalisasi Variabel

33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian

34

4.1.1. Letak dan Batas Wilayah

34

4.1.2. Kondisi Geografis

34

4.1.3. Penggunaan lahan

35

4.2. Kondisi Demografi

36

4.2.1. Jumlah penduduk

36

4.2.2. Tingkat pendidikan

36

4.2.3. Mata Pencarian

37

4.3. Kondisi Ekonomi

38

4.4. Karakteristik Umum responden

39

4.4.1. Jenis Kelamin dan Usia

40

4.4.2. Pendidikan Formal

41

4.4.3. Luas Lahan dan Status kepemilikan

41

4.5. Produktivitas Apel di daerah Penelitian

43

4.6. Kondisi Iklim di daerah Penelitian

44

4.7. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Apel

45

4.7.1. Pengaruh Suhu Terhadap produktivitas Tanaman apel

47

4.7.2. Pengaruh Curah Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman
Apel

48

4.7.3. Pengaruh Kelembaban Terhadap produktivitas Tanaman
Apel

51

4.8. Faktor Tingkat Pendidikan, Luas Lahan dan Status Kepemilikan
Lahan Yang Mempengaruhi Produktivitas Tanaman Apel

52

4.8.1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Responden

53

4.8.2. Pengaruh Status Kepemilikan dan Luas Lahan

53

4.9. Faktor Modal dan Pendapatan Yang Mempengaruhi Produktivitas
Tanaman Apel

54

4.9.1. Pengaruh Modal Usaha

54

4.9.2. Pengaruh Pendapatan

55

4.10. Persepsi Petani Terhadap perubahan Iklim

56

4.10.1. Penilaian Responden Terhadap Curah Hujan

57

4.10.2. Penilaian Responden Terhadap Suhu

58

4.10.3. Penilaian Responden Terhadap Kelembaban

59

4.10.4. Kepekaan Responden Terhadap perubahan Iklim

60

4.11. Adaptasi Responden Terhadap Perubahan Iklim

61

4.11.1. Faktor Tingkat pendidikan, Luas lahan Dan Status
Kepemilikan Lahan yang Mempengaruhi Adaptasi
Responden

63

4.11.2. Faktor Pendapatan dan Modal yang Mempengaruhi
Adaptasi Responden
4.12. Dampak perubahan Iklim Terhadap Pengembangan Usaha apel

65
65

V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan

69

5.2. Saran

70

IV. DAFTAR PUSTAKA

71

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jumlah Pohon, Pohon Berbuah, Produksi dan Produktivitas Apel Di
Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 – 2010.
Lampiran 2. Rata-rata Suhu Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun 1998 2010.
Lampiran 3. Rata-rata Curah Hujan Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun
1998 -2010.
Lampiran 4. Rata-rata Kelembaban Bulanan di Kecamatan Poncokusumo Tahun
1998 -2010.
Lampiran 5. Hasil Analisa Regresi Linier Berganda
Lampiran 6. Data Petani Responden

VI. DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, A., 2004.
Yogyakarta.

Manajemen Produksi.

Edisi Kedua.

BPFE.

UGM.

Ainun

Yatimul, 2010.
Cuaca Tak Menentu, Petani Apel Merugi.
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2010-0818/74417/Cuaca_Tak_Menentu,_Petani_Apel_Merugi. Diunduh 20 Januari
2011.

Anonim, 2007(a). Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian, Serta
Strategi Antisipasi dan Teknologi Adaptasi. Pengembangan Inovasi
Pertanian 1(2):138-140

Anonim, 2007(b). Strategi dan Inovasi Teknologi Pertanian Menghadapi
Perubahan Iklim Global. Dipublikasikan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen pertanian.

Anonim, 2009. Kecamatan Poncokusumo Dalam Angka Tahun 2009. Badan
Pusat Statistik Kabupaten Malang.

Anonim, 2010. Perubahan Iklim Mempengaruhi Produksi Apel Kota Batu, Jawa
Timur. http://bataviase.co.id/node/437629. Diunduh 4 Mei 2011

Anonim,
2011.
Pengembangan
Apel
Tropis
di
Indonesia.
http://foragri.blogsome.com/pengembangan-apel-tropis-di-indonesia/.
Diunduh 3 Oktober 2011.
Ariffin, 2003. Dasar Klimatologi. Unit Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya Malang.

Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta

Ariyadi Y Bambang, 2006. Analisis kelembagaan Pemasaran Apel Organik di
Malang Raya. Jurnal Humanity, Vol 2 (2006)

Ariyanto Shodiq.E, 2010.
Kajian Dampak Perubahan Iklim Terhadap
Produktivitas Kacang Hijau (Phaseolus radiatus l.) di Lahan Kering.
Jurnal ISSN : 1979-6870.
Daniel Moehar, 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Haeruman Herman, 2009. Perspektif Kebijakan Terkait perubahan Iklim dan
Dampaknya Terhadap Ekonomi.
Jurnal Ekonomi Lingkungan.
Vol.13/No.1/2009.

Marpaung Handoko, 1995. Klimatologi Dasar. Landasan Pemahaman Fisika
Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. Edisi Kedua. Pustaka Jaya. Jakarta

Husein Umar, 1999. Metode Penelitian Sosial. LP3ES. Jakarta

Irianto Gatot, 2009. Antisipasi Litbang Serealia Dalam Menghadapi Dampak
Pemanasan Global Guna Mendukung Kemandirian Pangan. Prosiding
Seminar Nasional Serealia 2009. ISBN :978-979-8940-27-9.

Johnson Doyle P, 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern.
Diindonesiakan oleh Robert M.Z. Lawang. Gramedia. Jakarta.

Jilid II.

Kurniawati Fenny, 2011. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pendapatan dan
Faktor-Faktor Penentu Adaptasi Petani Terhadap Perubahan Iklim.
Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya Dan Lingkungan. Fakultas
Ekonomi Dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Sartono dkk, 2009. Kajian dan Sosialisasi Perubahan Iklim Serta Antisipasi
Dampaknya. Laporan Kegiatan Penelitian. http.www. dirgantaralapan.or.idmoklimexsumaryKajian%20dan%20Sosialisasi%20Perubahan
%20Iklim%20 dan%20 Antisipasi%20Dampaknya.pdf.

Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. Edisi ketiga. LP3ES. Jakarta

Nasrullah, 2011. Perubahan Iklim dan Trend Data Iklim. Bidang Informasi
Perubahan Iklim BMKG.

Ningsih Gumoyo Mumpuni, 2009. Analisis Kelayakan Finansial dan Sebsitivitas
Usaha Tanaman Apel di Malang Raya. Publikasi Ilmiah. Lembaga
Penelitian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Pappas James L dan Hirschey Mark, 2003.
Kedelapan. Binarupa Aksara. Indonesia.

Ekonomi manajerial.

Edisi

Pasaribu M Sahat dkk, 2008. Peningkatan Kapasitas Adaptasi Petani di Daerah
Marginal Terhadap Perubahan Iklim. Laporan Akhir Penelitian. Pusat
Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian.

Prihatman Kemal, 2000. Apel ( Malus Sylvestris ). Sistim Informasi Manajemen
Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS.

Purwanti Sri, 2003.
Pemasaran Buah apel di Dalam Negeri.
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pemasaran-buah-apel-di-dalamnegeri-0. Diunduh 2 Januari 2012.

Setyawan A, 2011. Apel Bisa menghilang dari Malang. Kompas.com. Diunduh 7
April 2011.

Soekartawi, 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis
Fungsi Cobb-Douglas. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soekanto Soeryono, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.

Sunarjono Hendro, 2003. Ilmu Produksi Tanaman dan Buah-buahan. Penebar
Swadaya. Jakarta.

Supriyono, 2006. Keterkaitan Antara Penyimpangan Cuaca Pertanian Dengan
Organisme Pengganggu Tanaman Pangan. Team Informasi Cuaca, Iklim
dan Geofisika Lampung.

Susandi Armi, 2005. Bencana Perubahan Iklim Global dan Proyeksi Perubahan
Iklim Indonesia. Jurnal Teknik Lingkungan. Oktober 2005. ITB.
Bandung.

Surmaini Elza dkk, 2011. Upaya Sektor Pertanian Dalam Menghadapi Perubahan
Iklim. Jurnal Litbang Pertanian 30(1),2011.

Trisno Iwan, 2011. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produksi Tanaman
Pangan. Hasil Dewan Riset Daerah Kantor Penelitian dan Pengembangan
Kabupaten
Pati.
http://litbang.patikab.go.id/index.php?option=com_content&view=article
&id=111:dampak-perubahan-iklim-terhadap-produksi-tanamanpangan&catid=124:dampak-perubahan-iklim-terhadap-produksi-tanamanpangan&Itemid=109. Diunduh 27 Oktober 2011.
Triyanto Joko, 2006. Analisis Produksi Padi di Jawa Tengah. Tesis. Program
Pascasarjana. Universitas Diponegoro. Semarang.

Wajih Shiraz A., 2009. Pertanian Adaptif di Daerah Banjir. Salam. 26 Januari
2009.

Wiyono Suryo, 2007. Perubahan Iklim Pemicu Ledakan Hama dan penyakit.
Tulisan ini berdasarkan hasil focus group discussion dan verifikasi
lapangan langsung di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta
Yogyakarta dalam Safari Gotong Royong Klinik Tanaman Institut
Pertanian Bogor (IPB) dan Nastari Bogor Tahun 2007.

World Bank, 2010. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Policy Brief. World
Bank.

Zaini W Afrizal, 2011. Analisis Permasalahan Produktivitas Unggulan di
Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Kasus Deskriptif.

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa
termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan
pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara,serta peningkatan
kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa
dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia (World Bank, 2007).
Menurut hasil penelitian, suhu udara di Indonesia telah meningkat sejak tahun
1900 dan terjadi sepanjang musim. Sementara itu perubahan cuaca dan musim
ditandai oleh peningkatan curah hujan disatu wilayah, sedangkan di wilayah
lain terjadi pengurangan curah hujan sebesar 2-3% (Hulme and Sheard, 1999
dalam Susandi, 2005). Akibatnya kekeringan ataupun banjir lebih sering terjadi
di berbagai wilayah Indonesia.
Peristiwa-peristiwa tersebut

akan mempengaruhi

kehidupan dan pembangunan terutama sektor pertanian.

banyak sektor

Kekeringan dapat

menyebabkan kesulitan dalam penyediaan sumber air, pengurangan debit air
untuk bendungan, peningkatan suhu udara dan puso serta kematian tanaman
pertanian.

Banjir akan menyebabkan meningkatnya kelembaban dan

kemungkinan gagal panen akibat terendamnya areal pertanian (Susandi, 2005).
Sektor pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena aktivitas
pertanian sangat dipengaruhi oleh musim dan unsur-unsur iklim terutama suhu,
kelembaban, curah hujan dan intensitas sinar matahari. Unsur-unsur tersebut
sangat menentukan kondisi lingkungan tumbuh tanaman agar tanaman dapat
berproduksi secara optimal.

Salah satu komoditas pertanian yang rentan

terhadap perubahan iklim adalah jenis hortikultura terutama sayuran dan buah-

buahan seperti apel.
Apel sebagai salah satu ikon kota Malang sangat sensitif terhadap
perubahan suhu, kelembaban dan curah hujan terutama pada saat pembungaan.
Jika curah hujan tinggi pada saat pembungaan maka bunga akan mengalami
keguguran, sehingga pembentukan buah akan menurun

(Prihatman, 2000).

Tanaman apel juga sangat rentan terhadap penyakit jika kelembaban tinggi baik
pada saat pembungaan maupun pembuahan.

Oleh sebab itu jika

terjadi

perubahan cuaca maupun serangan hama dan penyakit, maka peluang gagal
panen semakin besar sehingga produksi akan turun drastis.
Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi penurunan produksi apel di
Kota Malang Raya yang memiliki 2 sentra apel yaitu Batu dan Poncokusumo.
Menurunnya produksi apel disebabkan banyak petani yang gagal panen akibat
perubahan cuaca. Hasil panen saat ini jauh dari hasil panen saat kondisi cuaca
normal.

Petani apel

menilai bahwa kegagalan panen beberapa tahun ini

disebabkan terjadinya hujan yang terus menerus (Setiawan, 2011). Produksi 1
hektare lahan apel, seharusnya mampu menghasilkan setidaknya 4 ton hingga 6
ton apel untuk sekali panen. Namun saat ini, hanya mampu menghasilkan 70
kilogram hingga 2 ton. Penurunan produksi apel disebabkan perubahan iklim
yang terjadi saat ini.

Kemarau basah yang membuat produksi apel terus

merosot berimbas pada kelangkaan buah apel sehingga terjadi kenaikan harga
buah apel dipasaran hingga 20 persen, namun biaya produksi semakin
meningkat pula ( Ainun.Y, 2010).
Meningkatnya biaya produksi, salah satunya disebabkan penambahan
biaya pembelian pestisida untuk pengendalian terutama penyakit yang timbul
akibat seringnya hujan turun. Sebelumnya hanya butuh pestisida 125 mililiter

per hektare lahan untuk sekali penyemprotan, kini butuh 250 mililiter pestisida
per hektar lahan untuk sekali semprot (Anonim, 2010).

Wiyono (2007)

menyatakan bahwa perubahan iklim akan berpengaruh pada populasi dan
serangan hama dan penyakit akibat perubahan suhu, kelembaban dan intensitas
sinar matahari. Suhu rata-rata bumi yang meningkat sehingga kondisi dataran
tinggi menjadi lebih hangat dapat mempengaruhi baik jenis maupun intensitas
serangan hama dan penyakit. Fakta tersebut menunjukkan adanya kaitan
perubahan iklim seperti peningkatan suhu dengan masalah hama dan penyakit
di Indonesia. Masalah lain yang terkait dengan pengendalian hama dan penyakit
adalah tingginya harga pestisida saat ini. Kondisi perekonomian di Indonesia
yang kurang stabil mengakibatkan kenaikan harga barang, baik sarana produksi
pertanian maupun bahan pokok. Hal ini menambah beban berat bagi petani,
sehingga petani lebih mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi
kebutuhan pokok dibandingkan membeli saprodi.
Apabila biaya produksi tinggi sementara panen menurun, akan
berdampak pada pendapatan petani yang akan mengalami penurunan. Kondisi
ini akan menyulitkan petani mendapatkan modal untuk musim selanjutnya. Jika
hal ini terjadi secara terus menerus, tidak menutup kemungkinan petani akan
merubah komoditas usahataninya bahkan beralih ke sektor lain. Seperti yang
terjadi akhir-akhir ini bahwa di wilayah Poncokusumo mulai banyak petani
yang mengalihkan usahataninya ke komoditas lain yaitu bunga krisan.
Kumbung-kumbung bunga telah banyak berdiri di Poncokusumo yang
menunjukkan ketertarikan yang tinggi para petani terhadap usahatani bunga
krisan (Anonim, 2011).
Kondisi sangat memprihatinkan ini jika dibiarkan dapat menyebabkan

wilayah Poncokusumo bukan lagi sebagai sentra apel terbesar di Kabupaten
Malang dan buah apel sebagai ikon Kota Malang lambat laun dapat mengalami
kepunahan. Padahal menurut Firmansyah (1998) sub hortikultura khususnya
buah sangat penting untuk dikembangkan lebih lanjut karena baik dari sisi
supply maupun sisi demand masih jauh ketinggalan pengembangannya
dibandingkan dengan sub sektor pertanian lainnya. Potensinya sangat besar dan
dapat diandalkan sebagai salah satu kegiatan ekonomi produktif dalam
memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi pertanian.
Besar kecilnya dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat
bergantung pada tingkat dan laju perubahan iklim di satu sisi serta sifat dan
kelenturan sumber daya dan sistem produksi pertanian di sisi lain. Oleh sebab
itu petani harus lebih peka dan lebih cerdik dalam mengelola usahataninya.
Mereka harus bisa menyesuaikan sistem produksinya dengan beradaptasi
dengan kondisi iklim yang tidak menentu. sehingga kehilangan hasil produksi
dapat diminimalisir. Melihat kondisi tersebut, maka penelitian ini diarahkan
untuk mengkaji sosial ekonomi perubahan iklim terhadap pengembangan usaha
apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.
1.2.Rumusan Masalah
Penurunan produktivitas apel di Poncokusumo telah membawa dampak
yang besar bagi perekonomian masyarakat setempat. Daerah Poncokusumo
yang dulunya terkenal sebagai sentra apel dan sebagian besar masyarakatnya
dimakmurkan oleh hasil pendapatan apel, kini menjadi daerah tertinggal dengan
angka tingkat kemiskinan meningkat dari 1,5 % menjadi 15 % (Zaini, 2011).
Penyebab utama menurunnya produktivitas apel diduga adalah
perubahan iklim yang terjadi saat ini. Curah hujan yang tinggi, kelembaban dan

suhu udara yang fluktuatif sangat mengganggu pertumbuhan apel yang dikenal
sangat rentan terhadap perubahan iklim dan serangan hama maupun penyakit.
Didukung kondisi harga pupuk dan pestisida yang semakin hari semakin
meningkat menyebabkan para petani harus mengeluarkan biaya produksi yang
cukup tinggi, sementara hasil produksi cenderung menurun.
Kurangnya pemahaman petani terhadap perubahan iklim juga sangat
berpengaruh pada penurunan produktivitas apel. Petani dengan pemahaman
yang kurang terhadap perubahan iklim diduga akan bersifat pasif dan tidak
melakukan adaptasi, sedangkan petani dengan tingkat pemahaman lebih tinggi
akan cenderung melakukan adaptasi.
Berdasarkan pokok-pokok masalah tersebut di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.

Bagaimana perubahan iklim (suhu, kelembaban, curah hujan) berperan
terhadap produktivitas apel di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
Malang.

2.

Faktor sosial apa saja yang berperan dalam pengembangan usaha apel di
wilayah Poncokusumo saat ini.

3.

Faktor ekonomi apa saja yang berperan dalam pengembangan usaha
apel di wilayah Poncokusumo saat ini.

4.

Bagaimana adaptasi yang dilakukan petani apel terhadap perubahan
iklim.

1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak sosial ekonomi dan
perubahan

iklim

terhadap

pengembangan

usaha

apel

di

Kecamatan

Poncokusumo Kabupaten Malang serta upaya adaptasi yang dilakukan petani
terhadap perubahan iklim.
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis (Keilmuan)
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran tentang kondisi sosial
ekonomi pada usaha apel akibat perubahan iklim.
b. Penelitian ini dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya tentang dampak
perubahan iklim di bidang pertanian khususnya tanaman apel.
1.4.2. Kegunaan Praktis (Guna Laksana)
1. Diharapkan Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada petani Apel
di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang tentang dampak perubahan
iklim terhadap usaha apel dan upaya-upaya adaptasi yang dapat dilakukan.
2. Bagi para pengambil kebijakan di bidang pengembangan pertanian di
Wilayah Kabupaten Malang, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam memutuskan program-program pengembangan budidaya
apel selanjutnya.
1.5. Definisi Istilah
Beberapa definisi dan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a.

Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung
atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan
perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas
iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan
(UU no.31 tahun 2009).

b.

Suhu adalah energi kinetik rata-rata dari gerakan molekul yang ada di

atmosfer yang dinyatakan dengan satuan 0C (Handoko, 1994).
c.

Kelembaban adalah kandungan uap air di atmosfer dalam kurun waktu
tertentu yang dinyatakan dengan persen (%) (Ariffin, 2003).

d.

Curah Hujan adalah jumlah atau volume air hujan yang tercurah di
permukaan bumi dan dinyatakan dengan satuan milimeter (mm)
(Ariffin, 2003).

e.

Produktivitas adalah banyaknya hasil (output) yang diperoleh akibat
penggunaan beberapa input yang dihitung per satuan pohon dan
dinyatakan dengan kilogram per pohon (kg/pohon) .

f.

Adaptasi adalah suatu proses tindakan yang dilakukan petani sendiri
untuk mengatasi permasalahan yang dirasakannya akibat perubahan
iklim yang mengganggu aktivitas usahataninya (Kurniawati, 2011)

g.

Faktor sosial adalah faktor-faktor yang terkait dengan individu petani
yaitu tingkat pendidikan, luas lahan dan status kepemilikan lahan.

h.

Faktor ekonomi adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan biaya
produksi dan pendapatan.