2.8 Kerangka Berfikir
Berdasarkan hal di atas, dan kajian pustaka tentang pengaruh program pelatihan menjahit terhadap kemandirian alumni peserta didik PKBM Citra Ilmu
yang dicapai merupakan hasil yang dipengaruhi oleh program pelatihan menjahit. Sedangkan program pelatihan menjahit merupakan kesatuan yang komplek terdiri
atas input-proses-output-outcome. Kerangka berfikir di atas dapat digambarkan dalam bentuk model
kerangka berfikir sebagai berikut :
Gambar 1.
Skema pengaruh
program pelatihan
terhadap kemandirian
2.9 Hipotesis
Tingginya tingkat pengangguran
kurangnya life skill juga pola pikir job seeker
pada generasi muda Solusi menghadapi
persoalan pengangguran tersebut perlu dilakukan
peningkatan kualitas SDM, melalui kegiatan
pelatihan mengacu pada komponen input, meliputi
: pelatihinstruktur, materi, sarana prasarana, metode,
dan evaluasi Menghasilkan
alumni mandiri ditunjukkan dengan
memiliki : inisiatif, bertanggung jawab,
mencukupi kebutuhan,
membuat pertimbangan,
mampu mengambil keputusan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas masalah yang diteliti yang masih harus dibuktikan dan diterima apabila ada faktor-faktor yang
membenarkannya. Menurut Sutrisno Hadi 1990 : 63 Hipotesis adalah dugaan
yang mungkin benar atau mungkin salah, dugaan akan ditolak jika salah satu palsu dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.
Berdasarkan kajian teori diatas maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
2.9.1 Ada pengaruh yang signifikan antara program pelatihan menjahit terhadap
kemandirian alumni peserta didik di PKBM CITRA ILMU kabupaten Semarang.
37
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2008: 2.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penelitian harus berdasarkan metode yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, meliputi:
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang pengaruh program pelatihan menjahit terhadap kemandirian alumni peserta didik di PKBM Citra Ilmu Jl Brigjen Sudiarto 32
Ungaran Kecamatan Ungaran Barat merupakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif menggunakan penelitian ekspos fakto. Penelitian ekspos fakto meneliti
hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang oleh peneliti
http:marsyad.blogspot.com:20141221 . Penelitian sebab-akibat
dilakukan oleh program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau terjadi http;4letha.blogspot.com:20141221. Sedangkan dalam Furchan 2007:
410 menunjukkan bahwa penelitian dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable bebas yang terjadi karena perkembangan kejadian secara alami
Kerlinger dalam Furchan 2007: 410 memberikan batasan penelitian expost facto dengan cukup ringkas sebagai penelitian empiris yang sistematis dimana ilmuwan
tidak memberikan variable bebas secara langsung, karena perwujudan variable tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya tidak dapat
dimanipulasi.
3.2 Lokasi Penelitian