INTERVENSI “TEACHING NUTRITION” DALAM UPAYA PERUBAHAN PERILAKU PEMBERIAN MAKAN IBU PADA ANAK BALITA DENGAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS JABUNG MALANG
i
INTERVENSI “
TEACHING NUTRITION
” DALAM UPAYA
PERUBAHAN PERILAKU PEMBERIAN MAKAN IBU PADA
ANAK BALITA DENGAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS
JABUNG MALANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadyah Malang
Oleh :
NIKA RAHMA ROFIKA
201010420311089
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
(2)
(3)
(4)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NIKA RAHMA ROFIKA NIM : 201010420311089
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Intervensi “Teaching Nutrition” dalam Upaya Perubahan Perilaku Pemberian Makan Ibu pada Anak Balita dengan Gizi Buruk di Puskesmas Jabung Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 8 November 2014 Yang Membuat Pernyataan
Nika Rahma Rofika
(5)
v
MOTTO
Hidup berawal dari MIMPI
Jatuh, berdiri lagi…
Kalah, mencoba lagi…
Gagal, bangkit lagi…
“NEVER GIVE UP”
“ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”
(6)
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulilahirabbil alamin, Puji syukur kepada Allah SWT karena atas kuasa
dan segala kemudahan yang diberikan, Nika dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat waktu.
Teruntuk ayahanda Nurhamim, ibunda Winarsiyah, dan nenekku Musripah,
terimakasih banyak karena selalu memanjatkan doa agar aku diberi
kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Ayah dan ibu yang selalu
memberi semangat setiap hari, bahkan setiap detik selalu membangkitkan
semangat ketika mengalami masa titik terendah,
terimakasih semua.
I love you all, you always give me spirit and make me strong
Teruntuk Kakakku Deny Syam Arifal, trimakasih banyak karena selalu
memanjatkan doa dan memberikan motivasi dalam meraih cita-cita. Semoga
harapan- harapan kita berdua untuk membahagiakan kedua orang tua
perlahan-lahan dapat terwujud . Aamiin Ya Allah.
Teruntuk orang yang akan mendampingi hidupku Fery Cahya M.A,
terimakasih atas doa yang selalu kamu panjatkan untukku, trimakasih atas
nasihat yang kamu berikan untuk menjadikanku lebih baik, trimakasih atas
motivasi yang kamu berikan selama mengerjakan skripsi ini, dan trimakasih
karena meskipun sedang bertugas, kamu selalu meluangkan waktu untuk
mendengarkan semua keluh kesahku saat mengerjakan skripsi ini.
I love you my hero
Teruntuk Bu Nurul Aini, Bu Reni Ilmiasih, Bu Ledy, Bu Nur Aini, dan Bu
Henik, terimakasih saya ucapkan atas segala bimbingan nya sehingga skripsi
ini telah terselesaikan. Teruntuk Seluruh dosen FIKES UMM saya ucapkan
(7)
vii
terimakasih atas segala ilmu yang diberikan, semoga allah membalas segala
kebaikan bapak dan ibu. Aaaminn Ya Allah.
Untuk my beb Aisyah Turadiyah (Minyak) dan Meliyana Indah (Amplang),
makasih banget udah rela dengerin curhatan aku tentang skripsi, makasih
banget udah nyemangatin aku ketika down, makasih banget semua yang
kalian lakuin ya bebeb, makasih sudah menjadi temanku selama 4 tahun ini,
kalian berdua memang sahabat terbaikku. Semoga persahabatan ini bakal
langgeng sampe kita punya cucu. Aaaminnn Ya Allah
Untuk sahabatku Catur , makasih banget ya kamu uda mau luangin waktu
buat bantu penelitian selama sebulan. Semoga Allah membalas semua
kebaikanmu dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin Ya Allah ..
Untuk semua temen PSIK khususnya PSIK B 2010 (aisyah, mely, tati,
wulan, harum, diah, ulfah, fitri, ifa, firda, via, rea, risa, yunita, ila, esty, nia,
iwan, agus, pebri, toddy, ryan, andre, ivan, deby, surya, ipung, arif, hakiki,
umar, iwud, hisam ) Makasih ya sahabat, kalian selalu memberikan cerita
yang berkesan selama 4 taun ini. Semangat kalian jangan pernah pudar.
(8)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Intervensi “Teaching
Nutrition” dalam Upaya Perubahan Perilaku Pemberian Makan Ibu pada
Anak Balita dengan Gizi Buruk di Puskesmas Jabung Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil bagi terselesaikanya skripsi ini.
2. Yoyok Bekti P., M.kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
3. Nurul Aini, S.Kep. Ns. M. Kep, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Reni Ilmiasih. M. Kep. Sp. Kep.An, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
ilmunya.
6. dr. Julia Rosana, selaku Kepala UPTD Puskesmas Jabung Malang yang telah memberi izin penelitian dalam penelitian ini
(9)
ix
7. Teman-teman PSIK B 2010 dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Malang, November 2014
(10)
x
INTERVENSI
“TEACHING NUTRITION”
DALAM UPAYA
PERUBAHAN PERILAKU PEMBERIAN MAKAN IBU PADA
ANAK BALITA DENGAN GIZI BURUK DI PUSKESMAS
JABUNG MALANG
Nika Rahma Rofika1, Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. 2, Reni Ilmiasih, M. Kep., Sp. An. 3
INTISARI
Latar Belakang : Masalah gizi buruk pada anak balita dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah perilaku pemberian makan orang tua. Intervensi “teaching
nutrition” merupakan upaya untuk memberikan pesan-pesan gizi untuk mengoptimalkan konsumsi gizi anak balita melalui perubahan perilaku pemberian makan.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode one group pretest- postest design, dengan populasi seluruh ibu balita yang mengalami gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung, Malang. Teknik sampling adalah total sampling dengan sampel 12 responden. Analisa data dengan menggunakan uji t berpasangan dan tingkat kemaknaan p <0,05.
Hasil : Hasil penelitian didapatkan rata-rata nilai perilaku responden sebelum dilakukan intervensi “teaching nutrition” adalah 53,4 dengan standart deviasi 5,7. Setelah dilakukan intervensi “teaching nutrition” berturut-turut pada minggu ke-4 didapatkan rata-rata nilai perilaku 71 dengan standart deviasi 3. Terdapat perbedaan nilai mean antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi “teaching nutrition” yaitu 17,6. Hasil uji statistik didapatkan nilai t hitung (t=9,643) > t tabel (2,200) dengan nilai p<0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara intervensi “teaching nutrition” dengan perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung Kabupaten Malang.
Kesimpulan : Perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung Malang setelah intervensi “teaching nutrition” disebabkan oleh peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi dan cara pemberian makan pada anak.
Kata Kunci : intervensi “teaching nutrition”, perilaku, pemberian makan, balita gizi buruk
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
(11)
xi
TEACHING NUTRITION” INTERVENTION IN ORDER TO
CHANGE FOOD GIVING BEHAVIOR FROM MOTHERS TO
THE CHILDREN (UNDER FIVE YEARS OLD) WITH
MALNUTRITION IN THE PUBLIC CLINIC OF JABUNG
MALANG
Nika Rahma Rofika1, Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. 2,
Reni Ilmiasih, M. Kep., Sp. An. 3
ABSTRACT
Background: Children (under five years old) malnutrition was influenced by many
factors, one of them is parent’s food giving behavior. “teaching nutrition”
intervention is an effort to give nutrition advice to optimize nutrition consumption for children (under five years old) through the change of food giving behavior.
Method: The design of this study was using one group pretest-posttest method and population in this research is all mothers that have children (under five years old) with malnutrition in the working area of Public Clinic of Jabung Malang. Sampling technique is total sampling with sample size of 12 respondents. Data analysis in this research conducted by using coupled t test with the meaning level p < 0.05.
Result: The result of the study paired t test that the average value of respondent behavior before “teachingnutrition” intervention is 53,4 with standard deviation 5,7.
After conducted by “teaching nutrition” intervention respectively, in the 4th week it
is obtained the average value of behavior for 71 with standard deviation 3. There were difference mean value between before and after “teaching nutrition” intervention, which is 17,6. The result from paired t test that the value of t calculation (t = 9,643) > t table (2,200) with p value <0,05 , thus it can be concluded that there is significant influence between “teaching nutrition” intervention with the change of food giving behavior from mothers to the children (under five years old) with malnutrition in the working area of Public Clinic of Jabung Malang Regency.
Conclusion: The change of food giving behavior from mothers to the children (under five years old) with malnutrition in the working area of Public Clinic of Jabung Malang Regency after “teaching nutrition” intervention caused by an increase
of mother’s knowledge of nutrition and food giving behavior to children.
Keywords: “teaching nutrition” intervention, behavior, food giving, children (under five years old) with malnutrition
1. Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
2.
Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
3.
Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
(12)
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...i
Lembar Persetujuan ...ii
Lembar Pengesahan ...iii
Kata Pengantar ...iv
Daftar Isi ...v
Daftar Tabel ...vi
Daftar Gambar ...vii
Daftar Lampiran ...viii
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...7
1.3 TujuanPenelitian...7
1.3.1 Tujuan Umum ...7
1.3.2 Tujuan Khusus ...7
1.4 Manfaat Penelitian ...8
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ...8
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat ...8
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Pendidikan ...8
1.4.4 Manfaat Bagi Tempat Penelitian ...8
1.4.5 Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya ...8
1.5 Batasan Penelitian ...9
1.6 Keaslian Penelitian ...9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...11
2.1 Definisi Balita ...11
2.2 Nutrisi Balita ...11
2.3 Konsep Pemberian Makan Anak Balita ...18
2.3.1 Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita ...18
2.3.2 Prinsip Pemberian Makan pada Balita...24
2.3.3 Penyiapan Makanan pada Balita ...26
2.3.4 Diary Makanan Balita ...28
2.4 Penilaian Status Gizi ...29
2.4.1 Penilaian Status Gizi Secara Langsung ...29
2.4.2 Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung ...31
2.5 Gizi Buruk pada Anak Balita ...32
2.5.1 Definisi Gizi Buruk ...32
2.5.2 Faktor-Faktor Penyebab Gizi Buruk ...33
2.5.3 Klasifikasi Gizi Buruk ...35
2.5.4 Dampak Gizi Buruk ...37
2.8.5 Komplikasi Gizi Buruk ...38
2.8.6 Penanganan Gizi Buruk ...38
2.8.7 Pokok- Pokok Kegiaatan dalam Upaya Penanggulangan Gizi Buruk ...39
2.6 Peran Perawat ...40
2.7 Konsep Intervensi “Teaching Nutrition” ...43
(13)
xiii
2.7.2 Intervensi “Teaching Nutrition” ...50
2.8 Konsep Perilaku ...53
2.8.1 Definisi Perilaku ...53
2.8.2 Domain Perilaku ...53
2.8.3 Perilaku Ibu dalam Pemberian Makan pada Anak Balita ...57
2.9 Pengaruh Intervensi “Teaching Nutrition” dalam Upaya Perubahan Perilaku Pemberian Makan ...58
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...62
3.1 Kerangka Konsep ...62
3.2 Hipotesis Penelitian ...64
BAB IV METODE PENELITIAN ...65
4.1 Desain Penelitian...65
4.2 Kerangka Penelitian ...65
4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ...67
4.3.1 Populasi ...67
4.3.2 Sampling ...67
4.3.3 Sampel...67
4.4 Variabel Penelitian ...67
4.5 Definisi Operasional ...68
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian...69
4.7 Instrumen Penelitian, Uji Validitas, Uji Reabilitas ...69
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...72
4.8.1 Tahap Persiapan ...72
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ...72
4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ...73
4.8.4 Tahap Pengelolaan Data ...74
4.9 Analisa Data ...74
4.9.1 Analisa Univariat ...75
4.9.2 Analisa Bivariat ...75
4.10 Etika Penelitian ...77
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ...78
5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ...79
5.1.1 Distribusi Sampel Menurut Usia ...79
5.1.2 Distribusi Sampel Menurut Pendidikan Terakhir...79
5.1.3 Distribusi Sampel Menurut Jenis Pekerjaan ...80
5.1.4 Distribusi Sampel Menurut Pendapatan Rata-Rata Per Bulan…… ...80
5.1.5 Distribusi Sampel Menurut Suku ...80
5.2 Perilaku Pemberian Makan Ibu Sebelum Dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition”…... ...81
5.3 Perilaku Pemberian Makan Ibu Setelah Dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition”…... ...82
5.4 Hasil Analisa Pengaruh Intervensi “Teaching Nutrition” terhadap Perilaku Pemberian Makan Ibu pada Anak Balita dengan Gizi Buruk …... ...83
(14)
xiv
BAB VI PEMBAHASAN ...85
6.1 Karakteristik Responden ...85
6.2 Perilaku Pemberian Makan Sebelum Intervensi “Teaching Nutrition” pada Ibu yang Memiliki Anak Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Jabung Malang ...88
6.3 Perilaku Pemberian Makan Setelah Intervensi “Teaching Nutrition” pada Ibu yang Memiliki Anak Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Jabung Malang ...90
6.4 Analisis Perilaku Pemberian Makan Sebelum dan Setelah Intervensi “Teaching Nutrition” pada Ibu yang Memiliki Anak Balita Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Jabung Malang ...91
6.5 Keterbatasan Penelitian ...95
6.6 Implikasi Untuk Keperawatan ...96
BAB VII PENUTUP...98
7.1 Kesimpulan ...98
7.2 Saran ...99
Daftar Pustaka ...102
(15)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Protein per Hari Sesuai Berat Badan dan Tinggi Badan ...13
Tabel 2.2 Kebutuhan Air per Hari Sesuai Berat Badan dan Tinggi Badan ...14
Tabel 2.3 Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata yang Dianjurkan (per orang per hari) dengan Berat Badan Normal ...14
Tabel 2.4 Golongan I Bahan Makanan Sumber Hidratarang ...15
Tabel 2.5 Golongan II Bahan Makanan Sumber Protein Hewani ...16
Tabel 2.6 Golongan III Bahan Makanan Sumber Protein Nabati ...16
Tabel 2.7 Golongan IV Sayuran ...17
Tabel 2.8 Golongan V Buah-buahan ...17
Tabel 2.9 Golongan VI Susu ...18
Tabel 2.10 Golongan VII Minyak ...18
Tabel 2.11 Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat, protein menurut kelompok umur balita ...20
Tabel 2.12 Pola konsumsi sehari anak balita ...21
Tabel 2.13 Jadwal Pemberian Makan Anak Balita ...26
Tabel 2.14 Contoh Format Diary Makanan ...28
Tabel 2.15 Pengukuran Antropometri menurut WHO-NCHS ...32
Tabel 2.16 Pola umum penanganan Gizi buruk pada anak ...39
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ...68
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku Pemberian Makan ...71
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Perilaku Pemberian Makan ...71
Tabel 5.1 Karakteristik Usia Ibu yang Memiliki Anak Balita Gizi Buruk ...79
Tabel 5.2 Karakteristik Pendapatan Rata-Rata per Bulan Ibu yang Memiliki Anak Balita Gizi Buruk ...80
Tabel 5.3 Distribusi Data Perilaku Pemberian Makan Ibu Sebelum dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition” ...81
Tabel 5.4 Distribusi Data Perilaku Pemberian Makan Ibu Setelah dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition” ...82
Tabel 5.5 Perbedaan Rerata dan Simpangan Baku Skor Perilaku Pemberian Makan Sebelum dan Setelah Intervensi “Teaching Nutrition”...83
Tabel 5.9 Hasil Uji T Berpasangan Perilaku Pemberian Makan Sebelum dan Setelah Intervensi “Teaching Nutrition” ...84
(16)
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Piramida Makanan ...19
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual...63
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ...66
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir...79
Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...80
Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ...80
Gambar 5.4 Grafik Skor Perilaku Pemberian Makan Sebelum dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition” ...81
Gambar 5.5 Grafik Skor Perilaku Pemberian Makan Setelah dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition” ...82
Gambar 5.6 Grafik Perbedaan Skor Perilaku Pemberian Makan Sebelum dan Setelah dilakukan Intervensi “Teaching Nutrition” ...83
(17)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ...108
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian...111
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Pembimbing 1 ...112
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing 2 ...113
Lampiran 5. Lembar Angket Persetujuan ...114
Lampiran 6. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ...115
Lampiran 7. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ...116
Lampiran 8. Data Umum Responden ...117
Lampiran 9. Kuesioner Perilaku Pemberian Makan ...119
Lampiran 10. Lembar Observasi Perilaku Pemberian Makan Berdasarkan Porsi ....122
Lampiran 11. Satuan Acara Pengajaran ...123
Lampiran 12. Bahan Ajar ...129
Lampiran 13. Analisis Validitas Reliabilitas Variabel ...143
Lampiran 14. Data Hasil Penelitian ...146
Lampiran 15. Hasil Analisis Uji Normalitas dan Uji T Berpasangan ...150
(18)
102
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Aliyatun, S. (2003). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Praktik Ibu dalam Pemberian Makanan pada Anak Balita Berstatus Gizi Kurang di Puskesmas Bergas Kabupaten
Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Anwar, S. (2011). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC Asmadi. (2008). Konsep dalam Keperawatan. Jakarta: EGC
Ayu, S.D. (2008). Pengaruh Program Pendampingan Gizi terhadap Pola Asuh, Kejadian
Infeksi dan Status Gizi Balita Kurang Energi Protein. Semarang: Universitas
Diponegoro
Bastable, S.B. (2002). Perawat sebagai Pendidik: Prinsip-Prinsip Pengajaran dan Pembelajaran.
Jakarta: EGC
Beck, M.E. (2005). Ilmu Gizi dan Diet untuk Perawat dan Dokter. Jakarta: Yayasan Essentia Medica
Behrman, Kliegman, & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC
Berggren, L & Wray, J.D.(2002). Positive Deviant Behavior and Nutrition Education.
Journal of Food and Nutrition, 23(4), 11-15
Betz, C., & Sowden. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC Budiyanto, M.A.K. (2002). Gizi dan Kesehatan. Malang: UMM Press
Christiaensen, L. (2001). Maternal Knowledge Augment The Role of Income.Journal
(19)
103
Departemen Kesehatan RI. (2007). Pedoman Pelaksanaan: Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta:
Depkes RI
Keluarga Sadar Gizi Mewujudkan Keluarga Cerdas dan Mandiri direkomendasikan oleh
Departemen Kesehatan RI, 2004, http://www.depkes.com, diperoleh tanggal 5 Juni, 2010
Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2013). Waspada Balita Gizi Buruk di Jawa Timur. Dinkes Prov. Jatim
Djamarah, S.B. (2000). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dongoes, M.E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
Efendi F.,& Makhfudi. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Emilia, E.(2009). Pendidikan Gizi sebagai salah satu Sarana Perubahan Perilaku pada Remaja. Jurnal Tabularasa Unimed, 6(2), 161-174
Ergin F., et all. (2007). Nutritional Status and Risk Factors of Chronic Malnutrition in Children Under Five Years of Age in Aydin, a Western City of Turkey .
Journal of the American Dietetic Association, 49(1), 283-289
Fauziah, D.(2009). Pola Konsumsi Pangan dan Status Gizi Balita yang Tinggal di Daerah
RawanPangan di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor.
Fitriyanur. (2011). Hubungan Intake Nutrient dengan Peningkatan Berat Badan Balita Bawah
Garis Merah (BGM) di Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang. Malang:
UMM
Gibney, M.J. (2008). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Guldan, et all.(2000). Culturally Aprropriate Nutrition Education Improves Infant Feeding and Growth in Rural, Sichuan, China. The Journal of Nutrition, 130(11), 1204
Hartati.(2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita yang Tinggal di
Puskesmas Perembeu Kecamatan Kawai XVI Kabupaten Aceh Barat. Stikes
(20)
104
Hartono, A. (2006). Terapi Gizi dan Diet RS. Jakarta: EGC
Hidayat, A.A. (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A.A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Hull, D., & Jhonston. (2008). Dasar-Dasar pediatrik. Jakarta: EGC
Hurlock, E.B. (2004). Development Psychologi. Jakarta: Erlangga
Kajian Gizi Ibu dan Anak direkomendasikan oleh Unicef Indonesia, 2012, www.google.co.id, diperoleh 10 Mei, 2014
Kemenkes RI. (2011). Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan
Bagi Balita Gizi Kurang. Ditjen Bina Gizi Kesehatan Ibu dan Anak: Kemenkes
RI
Kemenkes RI. (2011). Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. Jakarta: Kemenkes RI Kemenkes RI. (2011).Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI
Khomsan, Ali. (2004). Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. PT Grasindo. Jakarta
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan : Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan
Aplikasinya Untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta : Rajawali Pers
Komsatiningrum. (2009). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu dan Pendapatan Keluarga dengan Pola Konsumsi Pangan Balita Di Desa Meger Kec. Leper Kab. Klaten.
Semarang: UNS
Matondang, M. (2007). Status Gizi dan Pola Makan Anak TK di Yayasan Muslimat R.A
Al Hidayah. Medan: FKM USU
Merdawati L., & Sabri, R. (2008). Upaya Perbaikan Gizi Balita melalui Gerakan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. Warta Pengabdian Andalas, 14(21), 14-20
Moehji, S. (2002). Pemeliharaan Gizi Bayi dan Balita. Jakara: Bhratara
Mousa, et all.(2004). Assesing the Impact of Nutrition Education on Growth Indies of Iranian Nomadic Children: an Application of a Modified Beliefs Attitude s,
(21)
105
Subjectives- Norms and Enabling- Factors Model. British Journal of Nutrition, 191(1), 779-787.
Mubarak, W.I.,& Chayatin, N. (2007). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Manthofiah, S.(2008). Hubungan pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dengan Status Gizi
Anak Balita. Universitas Sebelas Maret
Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2003). PromosiKesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2007). PromosiKesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Novita, N. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Nurachmah, E. (2005). Nutrisi dalam Keperawatan. Jakarta: Infomedika
Nursalam, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawatan dan Bidan). Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2003). Metodologi Riset Kesehatan. Jakarta: Infomedika
Potter, Patricia, A., & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan (Konsep,
Proses dan Praktik). Jakarta: EGC
Proverawati, A. (2011). Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
Pudjiaji, S. (2003). Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: FKUI
Rahmawati, I., Sudargo, T., & Paramastri, I. (2007). Pengaruh Penyuluhan dengan Media Audio Visual terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Balita Gizi Kurang dan Buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan tengah. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 4(2), 69-77
(22)
106
Santoso, S. (2004). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Saputra W., & Nurizka R.H. (2012). Faktor Demografi dan Risiko Gizi Buruk dan Gizi Kurang. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 16(2), 95-101
Saryono. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press
Setiawati, D. (2008). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media
Severi, et all. (2001). Effects of Cooking and Storage Methods on the Micronutrient Content of Foods. European Journal of Cancer Prevention, 6(1), 21-24
Simamora, Roymond H. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC Soediaoetama, A. (2003). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Jakarta:
Dian rakyat
Soedjatmiko. (2006). Pentingnya Stimulasi untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita terutama pada Bayi Risiko Tinggi. Journal Sari Pediatri, 8(3), 164-173 Soekirman. (2000). Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta:
Depdiknas
Soetjiningsih. (2005). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Sugiyono. (2013). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suhardjo. (2003). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara
Suherman. (2008). Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: Salemba Medika Supariasa, I.D.N., Bakri, B., & Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Susilaningrum, dkk. (2013). Asuhan Keperawatan bayi dan Anak: untuk Perawat dan Bidan
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Supplementary Foods For The Management Of Moderate Acute Malnutrition In Infants And Children 6–59 Months Of Age direkomendasikan oleh WHO, 2012, www.google.co.id, diperoleh 10 Mei, 2014
(23)
107
Syah, M. (2000). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Tejasari. (2005). Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Thomas, D., et all. (2000). Nutritional Management in Long Term Care: Development of Clinical Guideline. International Journal of Nutritional
Consultation and Therapy, 55(12), 725-734
Uripi, V. (2004). Menu Sehat Untuk Balita. Jakarta: Puspa Suara
Utami, L.W. (2014). Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang ASI-Ekslusif terhadap Perilaku
Ibu dalam Pemberian MP-ASI di Desa Kedamean Gresik. Stikes Hang Tuah
Surabaya.
Veriyal, N.(2010). Analisis Pola Asuh Gizi Ibu terhadap Balita Kurang Energi Protein yang
Mendapat PMT-P di Puskesmas Pagedangan Kabupaten Tangerang. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
WHO. (2005). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Jakarta:EGC
Wilkinson, J. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Jakarta: EGC
Wong, D.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Yulianti, J.(2010). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan di Puskesmas
(24)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal manusia masih dalam kandungan sampai umur balita. Pembinaan kesehatan anak dilakukan untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang secara fisik, emosional, dan sosial. Setiap anak hidup akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat kebutuhannya dan akan mengalami suatu perubahan (Depkes RI, 2009).
Proses tumbuh kembang manusia dimulai sejak usia balita. Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden periode atau masa keemasan tumbuh kembang (Rusilanti & Istiany, 2013). Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor nutrisi. Asupan nutrisi sangat menentukan status gizi balita, dengan kata lain asupan nutrisi yang baik akan memberikan dampak pada status gizi anak juga menjadi baik, namun asupan nutrisi yang tidak baik akan memicu berbagai masalah gizi pada balita (Proverawati, 2011).
Permasalahan tentang gizi di Indonesia seperti gizi buruk rata-rata dialami oleh anak balita. Balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita gangguan nutrisi disebabkan oleh pertama, kondisi anak balita adalah periode transisi
(25)
2
dari makan bayi ke makanan orang dewasa, jadi masih memerlukan adaptasi. Kedua, anak balita sering kali tidak begitu diperhatikan dan pengurusannya sering diserahkan kepada orang lain seperti saudara, terlebih jika ibu mempunyai anak lain yang lebih kecil. Ketiga, anak balita belum mampu mengurus dirinya sendiri dalam hal makanan sedangkan ia tidak diperhatikan lagi oleh kedua orang tuanya, akibatnya kebutuhan tidak terpenuhi. Keempat, anak balita mulai bermain dan bergerak lebih luas dan mulai bermain di lantai yang keadaannya belum tentu memenuhi syarat kebersihannya, sehingga anak balita sangat besar kemungkinannya terkena kotoran dan dapat menyebabkan anak balita terkena penyakit infeksi (Fitriyanur, 2011).
Gizi buruk adalah suatu keadaan gizi anak yang ditandai oleh lebih dari satu gejala yaitu sangat kurus, edema minimal pada kedua punggung kaki, BB/TB <-3 SD LiLA <11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan (Kemenkes RI, 2011). Gizi buruk merupakan masalah global pada anak yang harus ditangani karena berkonstribusi besar terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas. WHO menyebutkan bahwa 50% kematian bayi dan anak di dunia terkait dengan masalah gizi buruk (WHO, 2012). Data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menyebutkan bahwa dari jumlah balita yaitu 17.086.502 jiwa, sebanyak 2.221.245 atau 13,0% berstatus gizi kurang, diantaranya 837.238 anak atau 4,9% berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek (Kemenkes RI, 2011).
Data dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, status gizi balita yang dilihat dari BB/U (Berat Badan dibandingkan dengan Umur) berdasarkan pemantauan status gizi tahun 2012 Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa dari jumlah balita 1.914.070, prevalensi gizi buruk pada anak balita yaitu 44.980 atau 2,35%, gizi kurang 196.766 atau 10,28%, dan gizi lebih 55.508 atau 2,9%. Status gizi balita yang dilihat dari TB/U
(26)
3
(Tinggi Badan dibandingkan Umur) adalah sangat pendek 12,0%, pendek 18,05%, dan tinggi 3,85%. Status gizi balita yang dilihat dari BB/TB (Berat Badan dibandingkan Tinggi Badan) adalah kurus 8,51%, sangat kurus 3,9%, dan gemuk 10,05% (Dinkes Jatim, 2013).
Masalah gizi buruk pada anak balita sangat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung yaitu asupan makanan dan penyakit infeksi yang terkait satu sama lain, sedangkan faktor penyebab tidak langsung seperti ketersediaan dan pola konsumsi pangan dalam rumah tangga, pola pengasuh anak, jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan (Suhendri, 2009).
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menyatakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi gizi buruk adalah peran keluarga (Unicef Indonesia, 2012). Data hasil survey Dinas Kesehatan Jawa Timur menyatakan bahwa penyebab gizi buruk di Jawa Timur adalah 40,7% karena pola asuh, 28,8% karena penyakit penyerta, 25,1% karena kemiskinan , dan 5,4% karena penyebab lainnya, sedangkan hasil survey tentang masyarakat sadar gizi (kadarzi) yaitu 27,8% masyarakat sadar gizi dan 72,2% masyarakat belum sadar gizi. Kadarzi yang meliputi menimbang secara teratur, memberikan ASI eksklusif, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, dan minum suplementasi gizi, masing-masing mempunyai prevalensi yaitu menimbang secara teratur (90%), memberikan ASI eksklusif (56,4%), makan beraneka ragam (33,4%), menggunakan garam beryodium (91,2%), dan minum suplementasi gizi (94,8%) (Dinkes Jatim, 2013).
Dampak dari Gizi buruk adalah infeksi karena sistem pertahanan tubuh rentan terhadap mikroorganisme, stunting atau tubuh yang pendek, wasting atau tubuh yang kurus, anemia karena defisiensi zat besi, diare karena defisiensi zink, kretinisme
(27)
4
akibat defisiensi iodium, dan perubahan struktur dan fungsi otak yang akan berpengaruh pada penurunan tes IQ, gangguan bicara, dan gangguan perkembangan yang lain, serta kematian karena gizi buruk yang disertai dengan komplikasi (Gibney, 2008).
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Jabung didapatkan bahwa pada tahun 2013 didapatkan bahwa terdapat 12 balita mengalami gizi buruk. Faktor-faktor penyebab dari masalah gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Jabung yaitu yang pertama adalah masalah kemiskinan. Orang tua anak balita gizi buruk sebagian besar berprofesi sebagai buruh tani yang rata-rata memiliki pendapatan per bulan ±Rp500.000. Hasil wawancara dengan bidan Puskesmas Jabung didapatkan bahwa terdapat progam “Keluarga Harapan” dari Kemensos yang berperan dalam menanggulangi masalah keluarga miskin anak balita gizi buruk. Bantuan dari Kemensos tersebut berupa pemberian uang sebesar Rp 1.500.000,00 setiap tahun dan itu sudah terealisasikan oleh keluarga miskin anak balita gizi buruk. Bantuan lain adalah setiap 3 bulan diberikan modal usaha sebesar Rp 300.000,00 oleh LSM (lembaga Swadaya Masyarakat). Modal usaha yang diberikan dari LSM tersebut telah dipergunakan oleh keluarga anak balita gizi buruk untuk modal usaha seperti ternak ayam dan bebek yang hasilnya dapat dijual sehingga menambah pendapatan mereka dan mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari khususnya dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak balita
Kedua adalah masalah kurangnya pengetahuan pengasuh dalam memberikan asupan nutrisi dengan menu sehat dan seimbang. Hasil wawancara dengan 5 orang ibu anak balita gizi buruk didapatkan bahwa sebagian besar ibu menganggap makanan itu yang penting mengenyangkan dan anak tidak rewel tanpa melihat susunan dalam makanan, sehingga mereka memberikan makanan dengan menu yang
(28)
5
tidak seimbang. Menurut Almatsier (2004) balita harus diberikan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari berbagai macam makanan. Ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan dalam pemilihan makanan dan cara pemberian makanan pada anak. Hasil wawancara diperoleh bahwa 1). Sebagian ibu memberikan makanan utama berupa nasi dengan satu macam lauk saja; 2). Sebagian ibu memberikan makanan pokok sebanyak 2 sendok makan dengan alasan anak sudah menolak makanan; 3). Ibu memberikan anak makan 3 kali sehari tetapi tidak sesuai jadwal; 4). Sebagian besar ibu tidak memberikan ASI ekslusif; 5). Sebagian ibu dalam menyajikan makanan anak tanpa memberikan hiasan pada makanan agar lebih menarik dan, sebagian ibu mengatakan tidak membedakan rasa makanan anak dengan anggota keluarga lainnya; 6). Sebagian besar ibu memasak makanan balita pada waktu pagi hari yang digunakan untuk makan pagi hingga malam, sehingga ibu memanaskan makanan berkali-kali.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat mimiliki peranan penting dalam perawatan dan pemulihan balita gizi buruk. Puskesmas Jabung memiliki progam khusus dalam memberikan pelayanan pada balita gizi buruk. Upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Jabung dalam menanggulangi masalah gizi buruk adalah pemberian makanan tambahan (PMT) seperti formula setiap 1 bulan sekali, memberikan perawatan pada anak gizi buruk yang mengalami komplikasi dengan bantuan biaya dari kartu Jamkesmas, dan pemberian KIE gizi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua khususnya ibu dalam memberikan asupan nutrisi kepada anak balita. KIE yang diberikan oleh Puskesmas Jabung dilakukan dengan cara penyuluhan tanpa dilakukannya pendampingan dengan demonstrasi secara langsung pada materi penyuluhan karena terbatasnya tenaga dan waktu dari pihak Puskesmas Jabung.
(29)
6
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan intervensi
“teaching nutrition” . Intervensi mengajarkan tentang gizi adalah suatu upaya yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi dengan memberikan pesan-pesan gizi untuk mengoptimalkan konsumsi gizi melalui perubahan perilaku dalam pemilihan dan penyediaan makanan sehari-hari (Munawaroh & Muftiana, 2013). Intervensi “teaching
nutrition” berdasarkan hasil pengembangan dari beberapa teori diantaranya yaitu 1). Mengajarkan orang tua tentang menu sehat dan seimbang; 2). Mengajarkan orang tua tentang cara pemberian makan yang baik untuk anak; 3). Mengajarkan orang tua tentang cara penyiapan makanan untuk anak; 4). Mengajarkan orang tua tentang cara pembuatan diary makanan dan cara penggunaannya untuk perencanaan makan anak.
Pendidikan gizi adalah suatu upaya untuk merubah pengetahuan, sikap, maupun keterampilan atau praktik dalam hal konsumsi makanan (Emilia, 2009). Informasi yang diperoleh dari pengajaran digunakan untuk merangsang para orang tua agar memiliki kemampuan dalam mengatasi permasalahan pada balita gizi buruk khususnya dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya (Rahmawati, Sudargo & Paranatri, 2007). Pendidikan gizi pada ibu berdasarkan studi di Filiphina merupakan kunci dari strategi keseluruhan untuk mengatasi masalah malnutrisi pada anak (Christiaensen, 2001). Pada dasarnya perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku tanpa didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Intervensi “teaching nutrition” ini dapat diberikan pada orang tua khususnya ibu mengingat kebutuhan anak balita masih bergantung pada orang tuanya, maka peran ibu sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan anak balita, sehingga dari gambaran latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
(30)
7
“Intervensi “Teaching Nutrition” dalam Upaya Perubahan Perilaku Ibu pada Anak Balita dengan Gizi Buruk di Kecamatan Jabung “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah intervensi “teaching nutrition” berpengaruh terhadap perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh intervensi “teaching nutrition” dalam upaya perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi perilaku pemberian makan ibu sebelum diberikan intervensi
“teaching nutrition” pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
2. Mengidentifikasi perubahan perilaku pemberian makan ibu setelah diberikan
intervensi “teaching nutrition” pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
3. Menganalisis pengaruh intervensi “teaching nutrition” dalam upaya perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
(31)
8
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi tambahan wawasan pengetahuan peneliti tentang pengaruh “teaching nutrition” terhadap peningkatan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita gizi buruk, serta menambah pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat membuat masyarakat khususnya ibu-ibu untuk lebih meningkatkan perilaku pemberian makannya dalam mencukupi kebutuhan nutrisi anak khususnya untuk anak balita dengan gizi buruk.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan untuk bisa dijadikan suatu referensi dan pengambilan kebijakan menggunakan intervensi “teaching nutrition” untuk disosialisasikan.
1.4.4 Bagi Tempat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan institusi pelayanan kesehatan lebih meningkatkan lagi pelayanannya kepada anak balita gizi buruk, dan melakukan pencegahan-pencegahan pada balita yang ada di wilayah tersebut melalui promosi kesehatan, deteksi dini dengan penimbangan berat badan, dan lain sebagainya.
1.4.5 Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya secara berkesinambungan dalam
(32)
9
penggunaan pendidikan gizi yang ada dalam sebagai salah satu acuan dalam penanganan kasus gizi buruk pada anak.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan pada:
1. Gizi buruk adalah suatu keadaan gizi anak yang ditandai oleh lebih dari satu gejala yaitu sangat kurus, edema minimal pada kedua punggung kaki, BB/TB <-3 SD LiLA <11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan (Kemenkes, 2011). 2. Intervensi “teaching nutrition” atau mengajarkan tentang gizi adalah suatu
upaya yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi dengan memberikan pesan-pesan gizi untuk mengoptimalkan konsumsi gizi melalui perubahan perilaku dalam pemilihan dan penyediaan makanan sehari-hari (Munawaroh & Muftiana, 2013)
3. Perilaku ibu dalam pemberian makan anak balita gizi buruk yang dilakukan di rumah
1.6 Keaslian Penelitian
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2007) didapatkan hasil adanya pengaruh penyuluhan dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita gizi kurang dan buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Jenis penelitian tersebut adalah quasi eksperimen dengan rancangan pretest dan postest dengan control group design. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling yaitu 15 orang ibu dengan balita gizi kurang dan buruk. Uji analisa data pada penelitian tersebut adalah dengan analisis statistic t-test.
(33)
10
Perbedaan penelitian Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2007) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan, teknik sampling, dan tempat penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah intervensi pendidikan gizi sebagai variabel independen dan perubahan perilaku ibu sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini sebanyak 12 ibu yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Jawa Timur. Persamaan dengan penelitian ini adalah varibel dependen tentang perilaku, jenis penelitian, dan analisa data.
Menurut penelitian yang dilakukan Aliyatun (2002) tentang analisis faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian makan bagi anak balita berstatus gizi kurang di wilayah Puskesmas Berbes Kabupaten Semarang didapatkan hasil bahwa pengetahuan, pendidikan, dan sikap ibu berpengaruh terhadap status gizi anak balita. Penelitian tersebut merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil secara total berjumlah 41 ibu daan penelitian tersebut menggunakan uji Statistic Chi-Square dan Uji Regresi Logistik.
Perbedaan penelitian Aliyatun (2002) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan, uji analisa data dan tempat penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah intervensi pendidikan gizi sebagai variabel independen dan perubahan perilaku ibu sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini sebanyak 12 ibu yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Jawa Timur. Uji analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test berpasangan. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama tentang perilaku ibu dalam pemberian makan dan teknik sampling yang digunakan
(1)
tidak seimbang. Menurut Almatsier (2004) balita harus diberikan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang diperoleh dari berbagai macam makanan. Ketidaktahuan ibu dapat menyebabkan kesalahan dalam pemilihan makanan dan cara pemberian makanan pada anak. Hasil wawancara diperoleh bahwa 1). Sebagian ibu memberikan makanan utama berupa nasi dengan satu macam lauk saja; 2). Sebagian ibu memberikan makanan pokok sebanyak 2 sendok makan dengan alasan anak sudah menolak makanan; 3). Ibu memberikan anak makan 3 kali sehari tetapi tidak sesuai jadwal; 4). Sebagian besar ibu tidak memberikan ASI ekslusif; 5). Sebagian ibu dalam menyajikan makanan anak tanpa memberikan hiasan pada makanan agar lebih menarik dan, sebagian ibu mengatakan tidak membedakan rasa makanan anak dengan anggota keluarga lainnya; 6). Sebagian besar ibu memasak makanan balita pada waktu pagi hari yang digunakan untuk makan pagi hingga malam, sehingga ibu memanaskan makanan berkali-kali.
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan terdepan di masyarakat mimiliki peranan penting dalam perawatan dan pemulihan balita gizi buruk. Puskesmas Jabung memiliki progam khusus dalam memberikan pelayanan pada balita gizi buruk. Upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas Jabung dalam menanggulangi masalah gizi buruk adalah pemberian makanan tambahan (PMT) seperti formula setiap 1 bulan sekali, memberikan perawatan pada anak gizi buruk yang mengalami komplikasi dengan bantuan biaya dari kartu Jamkesmas, dan pemberian KIE gizi untuk meningkatkan pengetahuan orang tua khususnya ibu dalam memberikan asupan nutrisi kepada anak balita. KIE yang diberikan oleh Puskesmas Jabung dilakukan dengan cara penyuluhan tanpa dilakukannya pendampingan dengan demonstrasi secara langsung pada materi penyuluhan karena terbatasnya tenaga dan waktu dari pihak Puskesmas Jabung.
(2)
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan intervensi “teaching nutrition” . Intervensi mengajarkan tentang gizi adalah suatu upaya yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi dengan memberikan pesan-pesan gizi untuk mengoptimalkan konsumsi gizi melalui perubahan perilaku dalam pemilihan dan penyediaan makanan sehari-hari (Munawaroh & Muftiana, 2013). Intervensi “teaching nutrition” berdasarkan hasil pengembangan dari beberapa teori diantaranya yaitu 1). Mengajarkan orang tua tentang menu sehat dan seimbang; 2). Mengajarkan orang tua tentang cara pemberian makan yang baik untuk anak; 3). Mengajarkan orang tua tentang cara penyiapan makanan untuk anak; 4). Mengajarkan orang tua tentang cara pembuatan diary makanan dan cara penggunaannya untuk perencanaan makan anak.
Pendidikan gizi adalah suatu upaya untuk merubah pengetahuan, sikap, maupun keterampilan atau praktik dalam hal konsumsi makanan (Emilia, 2009). Informasi yang diperoleh dari pengajaran digunakan untuk merangsang para orang tua agar memiliki kemampuan dalam mengatasi permasalahan pada balita gizi buruk khususnya dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya (Rahmawati, Sudargo & Paranatri, 2007). Pendidikan gizi pada ibu berdasarkan studi di Filiphina merupakan kunci dari strategi keseluruhan untuk mengatasi masalah malnutrisi pada anak (Christiaensen, 2001). Pada dasarnya perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku tanpa didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
Intervensi “teaching nutrition” ini dapat diberikan pada orang tua khususnya ibu mengingat kebutuhan anak balita masih bergantung pada orang tuanya, maka peran ibu sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan anak balita, sehingga dari gambaran latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
(3)
“Intervensi “Teaching Nutrition” dalam Upaya Perubahan Perilaku Ibu pada Anak Balita dengan Gizi Buruk di Kecamatan Jabung “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Apakah intervensi “teaching nutrition” berpengaruh terhadap perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh intervensi “teaching nutrition” dalam upaya perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi perilaku pemberian makan ibu sebelum diberikan intervensi “teaching nutrition” pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
2. Mengidentifikasi perubahan perilaku pemberian makan ibu setelah diberikan intervensi “teaching nutrition” pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
3. Menganalisis pengaruh intervensi “teaching nutrition” dalam upaya perubahan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita dengan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jabung.
(4)
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi tambahan wawasan pengetahuan peneliti tentang pengaruh “teaching nutrition” terhadap peningkatan perilaku pemberian makan ibu pada anak balita gizi buruk, serta menambah pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini dapat membuat masyarakat khususnya ibu-ibu untuk lebih meningkatkan perilaku pemberian makannya dalam mencukupi kebutuhan nutrisi anak khususnya untuk anak balita dengan gizi buruk.
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi pendidikan untuk bisa dijadikan suatu referensi dan pengambilan kebijakan menggunakan intervensi “teaching nutrition” untuk disosialisasikan.
1.4.4 Bagi Tempat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan institusi pelayanan kesehatan lebih meningkatkan lagi pelayanannya kepada anak balita gizi buruk, dan melakukan pencegahan-pencegahan pada balita yang ada di wilayah tersebut melalui promosi kesehatan, deteksi dini dengan penimbangan berat badan, dan lain sebagainya.
1.4.5 Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar atau rujukan untuk melakukan penelitian selanjutnya secara berkesinambungan dalam
(5)
penggunaan pendidikan gizi yang ada dalam sebagai salah satu acuan dalam penanganan kasus gizi buruk pada anak.
1.5 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan pada:
1. Gizi buruk adalah suatu keadaan gizi anak yang ditandai oleh lebih dari satu gejala yaitu sangat kurus, edema minimal pada kedua punggung kaki, BB/TB <-3 SD LiLA <11,5 cm untuk anak usia 6-59 bulan (Kemenkes, 2011). 2. Intervensi “teaching nutrition” atau mengajarkan tentang gizi adalah suatu
upaya yang bertujuan untuk mengatasi masalah gizi dengan memberikan pesan-pesan gizi untuk mengoptimalkan konsumsi gizi melalui perubahan perilaku dalam pemilihan dan penyediaan makanan sehari-hari (Munawaroh & Muftiana, 2013)
3. Perilaku ibu dalam pemberian makan anak balita gizi buruk yang dilakukan di rumah
1.6 Keaslian Penelitian
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2007) didapatkan hasil adanya pengaruh penyuluhan dengan media audio visual terhadap peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu balita gizi kurang dan buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Propinsi Kalimantan Tengah. Jenis penelitian tersebut adalah quasi eksperimen dengan rancangan pretest dan postest dengan control group design. Sampel dipilih dengan menggunakan purposive sampling yaitu 15 orang ibu dengan balita gizi kurang dan buruk. Uji analisa data pada penelitian tersebut adalah dengan analisis statistic t-test.
(6)
Perbedaan penelitian Rahmawati, Sudargo, dan Paramastri (2007) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan, teknik sampling, dan tempat penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah intervensi pendidikan gizi sebagai variabel independen dan perubahan perilaku ibu sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini sebanyak 12 ibu yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Jawa Timur. Persamaan dengan penelitian ini adalah varibel dependen tentang perilaku, jenis penelitian, dan analisa data.
Menurut penelitian yang dilakukan Aliyatun (2002) tentang analisis faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian makan bagi anak balita berstatus gizi kurang di wilayah Puskesmas Berbes Kabupaten Semarang didapatkan hasil bahwa pengetahuan, pendidikan, dan sikap ibu berpengaruh terhadap status gizi anak balita. Penelitian tersebut merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil secara total berjumlah 41 ibu daan penelitian tersebut menggunakan uji Statistic Chi-Square dan Uji Regresi Logistik.
Perbedaan penelitian Aliyatun (2002) dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakan, uji analisa data dan tempat penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah intervensi pendidikan gizi sebagai variabel independen dan perubahan perilaku ibu sebagai variabel dependen. Responden dalam penelitian ini sebanyak 12 ibu yang diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Jawa Timur. Uji analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-test berpasangan. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama tentang perilaku ibu dalam pemberian makan dan teknik sampling yang digunakan