Identifikasi Masalah Karakteristik Psikometri Subtes Santzerganzung (SE) Pada Intelligenz Struktur Test (IST)

B. Identifikasi Masalah

Tahun 1973 IST diadaptasi di Bandung oleh Fakultas Psikologi UNPAD, dalam melakukan adaptasi tes harus disadari adanya kemungkian variasi budaya sehingga alat tes juga harus siap untuk dievaluasi, begitu juga dengan norma yang dipakai, yakni norma asli yang berasal dari Negara tempat alat tes tersebut dibuat tidak dapat begitu saja digunakan sebagai acuan di Indonesia, namun berdasarkan pengamatan peneliti penggunaan IST di Sumatera Utara belum pernah dievaluasi, dan norma yang saat ini digunakan adalah norma asli Jerman yang seharusnya diperbaharui setiap tiga tahun sampai lima tahun sekali karena seiring dengan berjalannya waktu terjadi perubahan karakteristik pada populasi tentu hal ini akan berpengaruh dengan hasil yang didapat, sehingga hasil yang didapat tidaklah menunjukkan hasil yang sebenarnya sehingga juga berakibat kepada validitas hasil tes. IST sampai saat ini masih sering digunakan oleh biro-biro psikologi salah satunya P3M USU, sehingga karena terlalu sering digunakan dikhawatirkan terjadi proses belajar ketika individu mengikuti tes ini. Permasalahan lain yang peneliti temukan adalah permasalahan kebocoran IST, di sebuah blog seorang Dokter anak ditemukan pertanyaan yang diajukan kepada dokter tersebut yang menanyakan jawaban untuk pertanyaan no 20 yang terdapat dalam IST subtes SE. pertanyaan lain diajukan dalam forum tanya jawab yahoo answer yang juga menanyakan salah satu pertanyaan yang terdapat dalam tes IST Universitas Sumatera Utara subtes SE aitem no 15, penemuan ini juga diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu dosen Fakultas Psikologi USU. Dilihat dari soal tes IST subtes SE peneliti juga menemukan permasalahan lain, yakni soal tersebut sudah tidak sesuai untuk dipertanyakan mengingat ilmu pengetahuan yang ada terus berkembang. Misalnya pada soal no 12,15 dan 20. Berbagai macam permasalahan yang telah peneliti kemukakan, mulai dari IST yang terlalu sering digunakan, IST yang masih mengunakan norma asli dari Jerman, norma yang belum pernah diperbaharui, tingkat kebocoran yang sangat parah, hingga pertanyaan subtes SE yang sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman tentu semua hal ini berdampak terhadap kualitas aitem yang menyusun alat tes IST sehingga juga akan berdapat pada validitas dan reliabilitas tes IST, sehingga peneliti merasa perlu untuk menganalisa parameter aitem IST khususnya subtes SE. Analisis karakteristik psikometri pada aitem ini mencakup analisis indeks daya beda, indeks kesukaran dan efektivitas distraktor aitem dari subtes SE. Selanjutnya akan diukur reliabilitas dan validitas konstruk tes dengan menggunakan metode multitrait-multimethode meliputi validitas diskriminan dan validitas konvergen. Reliabilitas aitem menunjukkan sejauh mana perbedaan-perbedaan individu dalam skor tes dapat dianggap sebagai hal yang disebabkan oleh perbedaan- perbedaan yang sesungguhnya dalam karakteristik yang dipertimbangkan dan sejauhmana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan peluang Anastasi Urbina, 2006. Langkah selanjutnya adalah uji validitas, dengan menggunakan validasi Universitas Sumatera Utara konvergen dan diskriminan yang dilihat dari korelasi SE dengan delapan subtes IST lainnya, WA, AN, GE, RA, ZR, FA, WU dan ME.

C. Rumusan Masalah