TA : Perancangan Buku Damar Kurung Gresik Dengan Teknik Vector Sebagai Upaya Mengenalkan Kebudayaan Kabupaten Gresik.
DENGAN TEKNIK VECTOR SEBAGAI UPAYA
MENGENALKAN KEBUDAYAAN KABUPATEN GRESIK
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Desain Komunikasi Visual
Oleh:
MUHAMMAD NUR FITHRIYADI 12420100062
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
ix
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Batasan Masalah... 8
1.4 Tujuan Perancangan ... 9
1.5 Manfaat Perancangan ... 9
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 10
1.5.2 Manfaat Praktis ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Penelitian Terdahulu ... 12
2.2 Pengertian Ilustrasi ... 14
2.3 Pengertian Kebudayaan ... 15
2.4 Pengertian Damar Kurung ... 16
2.5 Pengertian Elemen Dasar Desain ... 20
2.6 Pengertian Layout ... 21
2.6.1 Grid System ... 23
2.6.2 The Golden Section ... 23
2.6.3 The Symetrical grid ... 23
2.7 Teori Tipografi ... 24
2.8 Teori Warna ... 29
2.9 Terori Prinsip Desain ... 30
2.10 Pengertian Vector Graphics ... 31
(3)
x
3.2.1 Observasi ... 35
3.2.2 Wawancara ... 36
3.2.3 Studi Literatur ... 37
3.5 Teknik Analisa Data ... 37
BAB IV PEMBAHASAN ... 38
4.1 Hasil dan Analisa Data ... 39
4.2 Segmentasi, Targeting dan Positioning (STP) ... 51
4.3 Unique Selling Preposition ... 52
4.4 SWOT ... 52
4.5 Keyword ... 56
4.5.1 Keyword ... 56
4.5.2 Deskripsi Konsep ... 58
4.6 Konsep Perancangan ... 59
4.7 Perencanaan Kreatif ... 59
4.7.1 Tujuan Kreatif ... 59
4.7.2 Strategi Kreatif ... 60
4.8 Perencanaan Media ... 68
4.8.1 Tujuan Media ... 68
4.8.2 Strategi Media ... 68
4.9 Biaya Produksi ... 70
4.10 Perancangan Karya... 73
4.11 Implementasi Karya ... 101
V PENUTUP ... 114
5.1 Kesimpulan ... 115
5.2 Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 118
LAMPIRAN ... 121
(4)
vii
ABSTRAK
Tujuan dari desain buku Damar Kurung Gresik adalah untuk mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang melakukan wawancara, observasi, dan literatur untuk memperoleh data yang digunakan untuk mendukung pembuatan konsep desain buku Damar Kurung Gresik. Data dianalisis dengan menggunakan beberapa tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Setelah menganalisa data, ditemukan sebuah konsep desain atau kata kunci “Youthful”. Deskripsi “Youthful” adalah awet atau tetap memiliki semangat muda. Konsep “Youthful” bertujuan untuk menunjukkan bahwa Gresik adalah daerah yang memiliki masyarakat yang memiliki semangat muda. Artinya, konsep yang benar-benar disajikan untuk menanamkan persepsi masyarakat bahwa masyarakat Gresik hingga tua tetap memiliki semangat muda. Hasil dari perancangan buku Damar Kurung adalah untuk mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik sehingga anak-anak dan remaja dapat mengenal dan meneruskan kebudayaan khas kabupaten Gresik.
(5)
1 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat asli kota pudak yang sudah tinggal di Gresik sejak
lama banyak yang tahu bentuk dan tidak asing melihat gambar lukisan Damar
Kurung, namun tidak semua orang terutama remaja yang hidup di era modern ini
yang mengenal seni Damar Kurung dan kebudayaan kabupaten Gresik, sedangkan
setiap tahun acara kebudayaan di kabupaten Gresik selalu dilaksanakan dan
difasilitasi oleh pemerintah kabupaten Gresik, tidak sedikit masyarakatnya selalu
hadir dalam kegiatan tersebut, masyarakat Gresik terutama remaja yang selalu
dominan hadir baik sendirian, bersama keluarga, bersama sekelompok temannya,
maupun kekasihnya, mereka selalu mengingat hiburan dan pasar malam yang
disajikan dalam kegiatan tersebut, bukan mengenal untuk apa tujuan kegiatan
yang sebenarnya dilakukan saat itu (Yoni: 2016). Seni dan kebudayaan di
Indonesia ini harus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sendiri, untuk
melestarikannya tentu saja dengan mengenalkan kebudayaan Indonesia tersebut
dimulai dari masyarakat sekitarnya (Novan Effendi: 2016). Setiap daerah di
Indonesia pasti memiliki seni dan budaya khas yang berbeda dari daerah lainnya,
oleh sebab itu remaja bisa menjadi sasaran tepat agar menciptakan generasi muda
yang bisa memperkenalkan kaya dan beragamnya budaya Indonesia di masa yang
akan datang. Kebudayaan itu merupakan blue-print yang telah menjadi kompas
dalam perjalanan hidup manusia, menjadi pedoman dalam tingkah laku.
(6)
(Irwan Abdulah, 2006:1). Sebagai manusia yang berbudaya dan berbangsa dalam
memenuhi kebutuhan hidup, berusaha untuk mengelola segala sesuatau yang
tersedia di alam sekitar sesuai dengan kemampuannya, salah satu dari usaha
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dalam kesenian, adalah
keterampilan mencipta dan membantu membuat karya seni rupa, antara lain
berupa karya seni rupa kerajinan atau kriya (Ismoerdijahwati, 2009:13). Untuk
mengetahui dan mempelajari sebuah kebudayaan dan kesenian banyak sekali
dijumpai buku sejarah baik untuk umum dan juga khusus untuk buku pelajaran di
sekolah.
Kabupaten Gresik sering menampilkan budaya visual tunggal berupa
Damar Kurung disetiap kegiatan yang ada di Gresik, seni rupa berupa seni lukis
tradisional Damar Kurung, kesenian tradisional budaya visual yang asli berasal
dari kabupaten Gresik Jawa Timur Indonesia, dan pelukis yang membawa Damar
Kurung pameran besar yang diresmikan menjadi seni asli Gresik oleh bapak
presiden Soeharto adalah Mbah Masmundari, Biasa disapa begitu. Lukisan Damar
Kurung yang dibuat oleh mbah Masmundari yaitu lukisan naif, dengan cat air di
kertas dengan rangka bambu dengan tema gambar kegiatan dan peristiwa pada
bulan Ramadhan atau Idul Fitri (Mustakim, 2010: 19). hampir semua pelajar yang
bersekolah di kabupaten Gresik dibekali pelajaran kesenian dan kebudayaan yang
salah satunya adalah belajar membuat Damar Kurung, dan Damar Kurung adalah
sebuah kesenian utama dan dibanggakan oleh masyarakat kabupaten Gresik sejak jaman mbah Sindujoyo (Syafi’i: 2016).
(7)
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi maka
proses belajar mengajar juga semakin canggih dan modern, buku pelajaran juga di
gunakan seperlunya dan lebih efisien dengan menggunakan cara presentasi
menggunakan media slide. Hal ini menunjukkan bahwa tulisan yang begitu
banyak dalam buku pelajaran saat ini sudah tidak efisien dan lebih mudah di
mengerti dengan cara langsung meringkas materi dari buku pelajaran tersebut.
Untuk remaja tentunya adalah usia yang harus di kenalkan pada budaya Indonesia
dengan cara diajarkan dan ditunjukkan ilmu sejarah sehingga dapat mengetahui
banyaknya ragam budaya asli Indonesia yang diciptakan pada masa lalu sehingga
mereka bisa mengenal kebudayaannya. Remaja cenderung lebih menyukai buku
pelajaran yang di dalamnya terdapat ilustrasi, maka gambar ilustrasi memiliki
pengaruh terhadap minat baca remaja.
Mempelajari sebuah kebudayaan bagi remaja melalui buku sejarah atau
buku pelajaran yang berisi dengan banyaknya tulisan dan hanya beberapa foto
atau gambar menyebabkan minat baca mereka yang berkurang, remaja lebih
sering melihat buku ilustrasi tentang hiburan daripada buku pelajaran di
karenakan teks di buku pelajaran lebih mendominasi daripada gambar. Buku
ilustrasi bisa menjadi sarana pendidikan agar anak bisa mengembangkan
imajinasinya. Disini fungsi ilustrasi adalah untuk memperjelas teks. sejalan
dengan munculnya berbagai software pengolah gambar, saat ini telah berkembang
berbagai jenis dan bentuk ilustrasi, tidak hanya berupa foto dan gambar manual.
Pada prinsipnya semua elemen visual dapat digunakan sebagai ilustrasi. semua
(8)
Pada awalnya, ketika seorang seniman grafis melukiskan ilustrasi dari
sebuah cerita atau dongeng masa lalu, mereka mencoba menggambarkan suatu
keadaan secara natural sebagaimana orang menggunakan kamera untuk memotret
suatu keadaan. Oleh karena itu, sebuah karya ilustrasi dibuat sedemikian detail
mendekati keadaan sebenarnnya. Karya itu dikelompokan sebagai fine art seperti
karya lukis yang ada pada zaman itu. Ketika teknik fotografi belum begitu maju,
orang yang hidup pada akhir abad 18 lebih suka memanfaatkan goresan pena
ilustrasi untuk menggambarkan suatu pemandangan atau suasana. Teknik
reproduksi dilakukan dengan Lithografi. Lithografi adalah proses pencetakan
yang ditemukan pada tahun 1798 oleh Aloys senefelder dari Jerman. Lithografi
pada awalnya merupakan teknik cetak di atas batu (lithos) yang diukir, yang pada
perkembangannya kemudian menggunakan pelat metal. Pada zaman modern,
pencetakan bahkan dilakukan dengan pelat kertas dan proses cetaknya disebut
offset. Pada awal era lithografi itulah ilustrasi mengalahkan fotografi dalam teknik pembuatan dan reproduksinya (Kusrianto, 2009 : 144).
Buku Ilustrasi dirasa dapat menjadi media untuk mengajarkan kebudayaan
pada remaja, karena remaja menyukai buku yang bergambar dari pada buku yang
berisi banyak tulisan. Oleh karena itu buku Ilustrasi lebih banyak di minati dan
sering digunakan sebagai media pembelajaran untuk mempermudah remaja dalam
memahami kalimat dalam buku. Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar
yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan
secara visual. Dalam perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak
(9)
kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustrasi bisa
berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan
akhir-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto (Kusrianto,
2009:140). Pada saat teknologi komputer sudah popular, goresan ilustrasi
berwarna yang terutama dibuat dengan pena dan tinta hitam maupun cat air, kini
digantikan dengan program-program gambar berbasis vektor seperti CorelDRAW,
Illustrator, Canvas, maupun FreeHand. Kemudian gambar yang diperoleh
menggunakan komputer dapat dimodifikasi dan digandakan dengan cepat, baik
secara keseluruhan maupun di bagian-bagian tertentu sehingga pembuatan efek
yang sama pada saat harus membuat adegan lain dari ilustrasi akan menjadi lebih
mudah. (Kusrianto, 2009 : 157). Oleh karena itu Judul yang muncul untuk tugas
akhir ini adalah perancangan buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector
upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik. Ilustrasi Damar Kurung tidak
menggunakan teknik seni lukis Damar Kurung melainkan menggunakan teknik
digital yaitu vector, karena mengembangkan sebuah tradisi dengan mengikuti arus
modern merupakan hak masyarakatnya tanpa menghilangkan ciri khas dari
budaya atau tradisi tersebut, membuat vector Damar Kurung akan menjadi nilai
tambah karena belum pernah ada yang membuat Damar Kurung dengan teknik
vector, terlebih lagi sebuah vector flat design merupakan visual yang mempunyai kemiripan dengan wujud seni Damar Kurung (Yoni: 2015). Sejak tahun 2005
keatas dimasa setelah mbah Masmundari meninggal, Damar Kurung yang di buat
oleh orang lain selain mbah Masmundari adalah bersifat kontemporer karena
(10)
membuat Damar Kurung sesuai keinginannya selama tidak jauh dari ciri khas
Damar Kurung, apabila harus sesuai pakem juga pastinya Damar Kurung akan
semakin hilang dan tidak bisa mengikuti perkembangan jaman (Novan Effendi:
2016).
Buku Ilustrasi nantinya berisi tentang sejarah, latar belakang kebudayaan
kabupaten Gresik, pembagian 5 wilayah yang mempengaruhi kebudayaannya, dan
menjelaskan waktu, tujuan, lokasi, dan gambaran kegiatan kebudayaannya,
berserta gambar ilustrasi Damar Kurung dengan teknik vector sebagai ilustrasi
gambar. Budaya yang akan dibahas di sini juga adalah kegiatan budaya yang ada
di kabupaten Gresik berbeda dengan daerah lain yang masih bertahan sampai
sekarang dan masih dilakukan setiap tahunnya. Ada tiga wujud kebudayaan
menurut Koentjaraningrat (1979: 186-187). Pertama ide, gagasan, nilai, atau
norma. Kedua wujud kebudayaan sebagai aktifitas atau pola tindakan manusia
dalam masyarakat. Ketiga adalah wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil
karya manusia. Wujud pertama berbentuk absarak, sehingga tidak dapat dilihat
dengan indera penglihatan. Wujud ini terdapat di dalam pikiran masyarakat. Ide
atau gagasan banyak hidup bersama dengan masyarakat. Gagasan itu selalu
berkaitan dan tidak bisa lepas antara yang satu dengan yang lainnya. Keterkaitan
antara setiap gagasan ini disebut sistem. Koentjaraningrat mengemukaan bahwa
kata adat dalam bahasa Indonesia adalah kata yang sepadan untuk
menggambarkan wujud kebudayaan pertama yang berupa ide atau gagasan ini.
Sedangkan untuk bentuk jamaknya disebut dengan adat istiadat. Wujud
(11)
Koentjaraningrat sebagai keseluruhan aktifitas manusia atau segala bentuk
tindakan manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya (1979: 187). Aktifitas
ini dilakukan setiap waktu dan membentuk pola tertentu berdasarkan adat yang
berlaku dalam masyarakat tersebut. Tindakan yang memiliki pola tersebut disebut
sebagai sistem sosial oleh Koentjaraningrat. Sistem sosial berbentuk kongkrit
karena bisa dilihat pola tindakannya dengan indra penglihatan. Kemudian wujud
ketiga kebudayaan disebut dengan kebudayaan fisik (Koentjaraningrat, 1979:
188). Wujud kebudayaan ini bersifat konkret karena merupakan benda-benda dari
segala hasil ciptaan, karya, tindakan, aktivitas, atau perbuatan manusia dalam
masyarakat. Koentjaraningrat juga mengemukakan bahwa ada tujuh unsur
kebudayaan yaitu bahasa, kesenian, sistem religi, sistem teknologi, sistem mata
pencaharian, organisasi sosial, dan sistem ilmu pengetahuan, Ketujuh unsur
kebudayaan ini disebut Koentjaraningrat sebagai unsur kebudayaan universal
karena selalu ada pada setiap masyarakat. Kebudayaan umat manusia mempunyai
unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap
universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di
dunia. Unsur kebudayaan di kota Gresik sendiri memiliki tiga dari ketujuh
kebudayaan universal tersebut, yaitu pertama Sistem religi yang meliputi acara
ritual (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi
keagamaan, upacara keagamaan) masyarakat Gresik seperti padusan, malem
selawe, rebo wekasan, sedekah bumi, sedekah laut. Kedua sistem kemasyarakatan
atau organisasi sosial yang meliputi (kekerabatan, sistem kesatuan hidup,
(12)
secara tidak langsung telah menjadi budaya kota Gresik dan di setujui oleh
masyarakat sendiri yaitu salah satunya budaya tok-tok sapi bawean. Ketiga
kesenian yang (lukis dan gambar) yaitu sebuah artefak budaya yang sudah di
kenal oleh masyarakat. (Koentjaraningrat, 1979: 203-204). Ada 5 pembagian
wilayah dalam pengaruh kebudayaan di kabupaten Gresik yaitu budaya urban
pengaruh pendatang etnis lain, budaya kedaton giri pengaruh dari kerajaan,
budaya pesisir pengaruh masyarakat nelayan, budaya perbatasan pengaruh
masyarakat di daerah perbatasan, dan budaya tanjung jauh khusus untuk
masyarakat pulau Baewan (Novan Effendi : 2015).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu
Bagaimana merancang buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector sebagai
upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan dari Rumusan masalah di atas ada pula batasan yang perlu di
ketahui :
a. Buku Ilustrasi membahas tentang kebudayaan Gresik yang berbeda dengan
daerah lain dan masih di lakukan setiap tahun.
b. Buku Damar Kurung memiliki informasi meliputi pembagian 5 kelompok
pengaruh kebudayaan, informasi poin utama seperti latar belakang
kebudayaan Gresik, lokasi, waktu, tujuan kegiatan, dan deskripsi atau
(13)
c. Teknik yang di pakai vector flat design Damar Kurung bukan seni lukis
Damar Kurung.
d. Gambar Damar Kurung bersifat kontemporer cara gambar bebas berbekal
pakem utama dengan teknik digital Vector sebagai gambar ilustrasi buku
kebudayaan Gresik.
e. Perancangan buku tidak dijual melainkan disumbangkan sebagai media
riset data Lembaga masyarakat yaitu Damar Kurung Institute.
1.4 Tujuan
Tujuan merancang buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector
tentang kebudayaan kabupaten Gresik adalah :
a. Sebagai upaya mengenalkan kebudayaan Gresik yang khas dan masih
bertahan dilakukan sampai sekarang.
b. Sebagai media riset yang mengenalkan Visualisasi bentuk gambar yang
dimiliki Damar Kurung sendiri.
c. Buku Damar Kurung nantinya disumbangkan sebagai media riset tentang
kebudayaan dan Damar Kurung di Damar Kurung Institute.
1.5 Manfaat
Dari hasil perancangan buku Damar Kurung Gresik dengan teknik vector
sebagai upaya mengenalkan kebudayaan kabupaten Gresik manfaat yang di
(14)
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,
sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai bahan referensi untuk penelitian
Damar Kurung Gresik selanjutnya, khususnya yang terkait dengan seni dan
kebudayaan kabupaten Gresik.
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Berharap meningkatkan minat baca dan pengetahuan remaja.
b. Berharap memudahkan pembaca dalam membaca sekaligus memahami
(15)
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil
berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan
sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu
dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, fokus
penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan masalah seni Damar
Kurung dan dan budaya kota Gresik yang ada didalamnya. Oleh karena itu, peneliti
melakukan langkah kajian terhadap beberapa hasil penelitian berupa jurnal.
Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Wahyu tentang Damar Kurung, Damar
Kurung merupakan seni tradisi yang masih bertahan sampai sekarang. Seni tradisi ini
bukanlah sebuah mata pencaharian bagi pembuatnya. karena pembuatan seni ini pada
saat sekarang hanya untuk melestarikan sebuah seni tradisi yang sudah ada sejak
dulu. (Rizky Wahyu. 2013: 122).
Damar Kurung merupakan sebuah seni tradisi keluarga yang sampai saat ini
masih dilestarikan oleh keturunan Masmundari. Proses pembuatan Damar Kurung
sudah mengalami perubahan, dimana bisa dilihat dari pemilihan bahan yang sudah
(16)
bahan mika untuk dinding Damar Kurung, rangka dari bambu ke rangka kayu yang
lebih bagus, dan untuk penerangannya yang dulunya menggunakan lilin berubah
menggunakan bola lampu.
Kemunculan Damar Kurung disetiap acara padusan masih dipertahankan oleh
keluarga dengan tetap berjualan di acara ritual tersebut. Meski pihak keluarga tidak
menjual dengan jumlah besar. Hal-hal yang masih menjadi ciri khas Damar Kurung
juga Masih di pertahankan, seperti halnya warna-warna yang dipakai dalam
pembuatan lukisan, dan juga bentuk gambar pada lukisan ini.
Kesenian ini penuh dengan makna dan simbol keagamaan yang dimunculkan
dari lukisan pada dinding Damar Kurung, mencerminkan sebuah tradisi Masyarakat
yang kental dengan kehidupan religi. Adanya penggambaran tentang orang Sholat,
mengaji, kesenian-kesenian yang bernuansa islam seperti Hadrah dan Qosidah, dan
juga tentang kegiatan-kegiatan kebudayaan setempat. Dalam hal ini tentang
kebudayaan Selamatan Tujuh bulanan (Tingkeban), Padusan (mengirim doa ke
makam kerabat ketika mau memasuki Bulan Puasa). Selain masalah Religi, Damar
Kurung juga menceritakan kultur dan kebiasaan masyarakat Gresik.
Kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang tergambar dalam lukisan Damar Kurung sampai sekarang
masih di lakukan masyarakat meski sebagian sudah sangat jarang ditemui.
Sebagian masyarakat menganggap bahwa kesenian ini sebenarnya perlu
dilestarikan kembali supaya para generasi muda tau dan merasa memiliki kesenian
(17)
orang-orang tertentu. Karena kesenian ini memiliki yang cukup kental dengan
masyarakat Gresik (Rizky Wahyu. 2013: 123).
2.2 Pengertian Ilustrasi
Ilustrasi secara harafiah berarti gambar yang dipergunakan untuk
menerangkan atau mengisi sesuatu. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan
dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi,
atau informasi tert ulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut
lebih mudah dicerna (Kusrianto. 2007: 110).
Teknik membuat ilustrasi yang kemudian merupakan bagian dari grafis desain
tidak dapat dipisahkan dari teknik reproduksi yang berkembang waktu itu. Teknik
pertama yang dikenal dengan nama woodcut alias membuat cukilan atau relief pada
sebuah papan kayu kemudian dicap pada kertas atau kain. Ilustrasi berfungsi untuk:
a. Menarik perhatian.
b. Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan.
c. Memberikan eksplanasi atas pernyataan.
d. Menonjolkan keistimewaan daripada produk
e. Memenangkan persaingan.
f. Menciptakan suasana khas.
(18)
h. Menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul iklan.
Dalam perkembangannya, ilustrasi sangat diperlukan baik dalam dunia
penerbitan buku buku, majalah, surat kabar, reklame, dan sebagainya. Ilustrasi dapat
berupa gambar, foto, maupun grafis lainnya. Gambar merupakan penjelasan yang
dapat menerjemahkan isi iklan secara menyeluruh, mampu menarik perhatian
sekaligus menangkap pandangan secara sepintas. Sebab karya yang bermutu akan
muncul dari hubungan baik antara ide, gaya penyajian, teknik, dan bahan. Ilustrasi
dapat dihasilkan melalui beberapa teknik yaitu gambar tangan Hand Drawing dengan
beberapa teknik yaitu teknik arsir, teknik garis, teknik tikik tikik dots, teknik blok,
teknik half tone, teknik goresan kering, teknik wood engraving.
2.3 Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan itu merupakan blue-print yang telah menjadi kompas dalam
perjalanan hidup manusia, ia menjadi pedoman dalam tingkah laku. Kelangsungan
suatu kebudayaan tergantung pada pelaku kebudayaan tersebut (Irwan Abdulah, 2006
:1). Sebagai manusia yang berbudaya, dan berbangsa dalam memenuhi kebutuhan
hidup, berusaha untuk mengelola segala sesuatau yang tersedia di alam sekitar sesuai
dengan kemampuannya. Salah satu dari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam kesenian, adalah ketrampilan mencipta dan membantu membuat
karya-karya seni rupa, antara lain berupa karya seni rupa kerajinan atau kriya
(Ismoerdijahwati, 2009:13).
Seni Tradisional pada dasarnya memiliki banyak sekali macamnya, meliputi
(19)
rupa antara lain seni ukir, seni lukis, dan seni tatah. Seni sastra meliputi
bentuk-bentuk puisi seperti kinanti dan pangkur, bentuk-bentuk-bentuk-bentuk prosa seperti babad dan
cerita rakyat. Seni teater meliputi wayang uwong, ketoprak dan ludruk. Seni tari
meliputi reog, jatilan slawatan (Ahimsa. 2000:339).
Untuk memahami karya seni, perlu diketahui wujud seninya terlebih dahulu,
sebab wujud seni mencakup dua aspek, yakni nilai intrinsik seni dan nilai ekstrinsik
seni. Nilai intrinsik seni dibentuk oleh matrial seninya seperti cat lukis dan bidang
gambarnya. Sedangkan landasan yang digunakan adalah nilai ekstrinsiknya seperti
gagasan, pikiran dan perasaan seniman yang diwujudkan dengan penggambaran
bentuk yang menyerupai pengalaman sehari-hari (Ismoerdijahwati, 2009:15).
2.4 Pengertian Damar Kurung
Damar kurung merupakan sebuah lampion, yakni pelita yang dikurung dalam
bangun berbentuk persegi empat. Tiap sisi bangun tersebut terbuat dari kertas dan
rangkanya terbuat dari bambu. Sejak zaman Hindu-Budha Damar Kurung sudah
dikenal masyarakat. Di setiap sisi Damar Kurung terdapat hiasan gambar yang
memiliki sebuah cerita di setiap sisinya. Gambar-gambar yang ada di setiap sisi
Damar Kurung menceritakan tentang kegiatan sehari-hari masyarakat Gresik, seperti
pasar malam, hari raya Idhul Fitri, kondisi pasar, dan kebudayaan masyarakat
setempat. Yang menariknya lagi adalah pola menggambar pada Damar Kurung
seperti bentuk relief candi dan wayang beber, dan pengadekan pada wayang Kulit.
Bentuk gambar manusia-manusia pada Damar Kurung juga mirip cara menggambar
(20)
Perekonomian dan Industri Masyarakat Gresik dalam dalam Lukisan Damar
Kurung. Gresik ditetapkan sebagai bagian salah satu wilayah pengembangan Gerbang
kertosusilo dan juga sebagai wilayah industri, maka kota Gresik menjadi lebih
terkenal dan tidak saja di persada nusantara, tapi juga ke seluruh dunia yang ditandai
dengan munculnya industri multi modern yang patut dibanggakan bangsa Indonesia.
Cerita-cerita pada lukisan Damar Kurung Masmundari sangatlah kental
dengan nuansa Islam di lingkungannya. Masmundari sendiri selalu memunculkan
kegiatan keagamaan seperti ini dalam lukisannya di Damar Kurung. Lukisan-lukisan
pada Damar Kurung Masmundari selalu memunculkan ritual-ritual keagamaan
seperti, kegiatan Padusan atau nyekar pada makam kerabat yang sudah meninggal
menjelang bulan Puasa, kesenian hadrah, dan kegiatan sholat berjamaah, dan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat Gresik ketika bulan puasa.
Dari pendapat itu sangat terlihat bahwa Masmundari mencoba untuk
mengenalkan ke dunia luar bahwa gersik adalah daerah yang serat dengan nuansa
Islam. Bisa jadi gambar Damar Kurung Masmundari merupakan budaya pitutur yang
dilewatkan melalui Gambar. Simbol-simbol islam disini sangatlah kental, seperti
kegiatan sholat, proses pendidikan agama pada generasi muda khususnya anak-anak
yang tergambar dalam lukisan yang berjudul belajar mengaji, dan kegiatan-kegiatn
yang menandakan hari-hari besar pada masyarakat Islam.
Damar Kurung juga bisa di gunakan sebagai media informasi bagi masyarakat
luar Gresik. Lukisan-lukisan Damar Kurung menceritakan perilaku dan kebiasaan
(21)
tentang gambaran masyarakat Gresik seperti bagaimana dan kebudayaan-kebudayaan
apa saja yang tetap dilakukannya. Selepas sebagai sarana Informasi. lukisan pada
Damar Kurung juga berfungsi sebagai pitutur kepada generasi muda dan masyarakat
luar Gresik.
Ketika melihat lukisan Damar Kurung memang serat dengan budaya pitutur
tentang kebudayaan masyarakat gresik yang di lewatkan melalui lukisan Damar
Kurung. selain sebagai penggambaran masyarakat Gresik. lukisan pada Damar
Kurung juga merupakan media atau sarana untuk membantu progam pemerintah
seperti progam KB, kegiatan Posyandu dan Balita. Selain tentang KB, masundari juga
membuat lukisan Damar Kurung yang bercerita tentang posyandu. Dimana lukisan
ini bertujuan sama dengan lukisan mbok Omah. Bertujuan untuk mensukseskan
progam pemerintah yaitu progam posyandu (Pos Layanan Terpadu). Posyandu sendiri
bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan-kegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan.
Selain sebagai penerang rumah, Damar Kurung merupakan benda seni
masyarakat gresik. Sebagian masyarakat beranggapan bahwa lukisan yang berada
pada dinding Damar Kurung bersumber pada Manuskrip babad Sindujoyo. Seperti
halnya Pak Fatah yang beranggapan Lukisan Damar Kurung berasal dari babad
Sindujoyo. Menurut Pak Fatah gaya pelukisan pada dinding Damar Kurung seperti
(22)
tentang penyebaran agama Islam, dan Masmundari sendiri pernah menggambar
tentang penyebaran Islam oleh Sunan Giri dan Mbah Sindujoyo.
Menurut pak Fatah Masmundari itu sebenarnya lebih pantas di panggil
sebagai pelestari kesenian ini bukan sebagai pencipta kesenian ini. hal ini juga
disampaikan oleh Pak Nud bahwa kesenian yang sudah di jadikan kesenian
masyarakat ini sebenarnya tidak bisa di jadikan milik keluarga atau perorangan.
Kecuali pihak keluarga mendata ada berapa lukisan Damar Kurung yang pernah di
buat oleh Masmundari maka itu yang bisa di hak patenkan oleh keluarga. Menurut
pak Nud dulu rencana untuk mempatenkan kesenian ini adalah supaya tidak takut
kehilangan atau diklaim kesenian oleh bangsa atau daerah lain. namun
perkembangannya malah menjadi hak milik keluarga (Mustakim, 2010 : 19).
Gambar 2.1 Damar Kurung (Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2016)
(23)
2.5 Pengertian Elemen Dasar Desain
Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain karena
elemen-elemen tersebut saling berhubungan dan masing-masing memiliki sikap tertentu
terhadap yang lainnya. Elemen-elemen visual tersusun dalam satu bentuk organisasi
dasar prinsip-prinsip desain. Dalam sebuah desain terdapat beberapa unsur atau
elemen yang diperlukan, diantaranya: Titik titik merupakan salah satu unsur visual
yang dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik merupakan
bagian kecil dari garis, karena pada dasarnya suatu garis dibentuk oleh adanya
hubungan titik-titik yang sangat dekat.
a. Garis dikenal sebagai goresan atau coretan, dan batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas dari garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang.
Garis memiliki fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk
mengarahkan gerakan mata. Garis terdiri dari empat macam, yakni garis
vertikal, horizontal, diagonal, dan garis yang berbentuk gelombang.
b. Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan
tertentu, serta dengan mempertemukan potongan hasil goresan serta garis.
c. Ruang lebih mengarah pada perwujutan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu.
d. Warna merupakan elemen desain yang sangat berpengaruh terhadap desain, karena akan membuat suatu komposisi desain tampak lebih menarik.
(24)
e. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Pengertian lain menyebutkan bahwa tekstur merupakan gambaran dari suatu permukaan benda. Dalam
penerapannya tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu
kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas
warna (Supriyono, 2010:57).
2.6 Pengertian Layout
Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam
media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang dibawanya. Definisi layout
dalam perkembangannya sudah sangat meluas dan melebur dengan definisi desain itu
sendiri, sehingga banyak orang mengatakan me-layout itu sama dengan mendesain
(Rustan, 2008:2).
Menurut Tom Lincy, prinsip layout yang baik diperlukan adanya: Kesatuan,
komposisi yang baik dan enak untuk dilihat, Variasi,agar tidak monoton /
membosankan, Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi, dan
selaras, Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna,
Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang
memberikan kesan kenyaman dan keindahan, Proporsi merupakan suatu
perbandingan, Kontras merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang
(Kusrianto, 2007:277). Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang
berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini
(25)
menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara
yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Prinsip layout
adalah juga prinsip dasar desain grafis, antara lain:
a. Urutan (Sequence)
Dalam desain, tidak semua informasi bisa ditampilkan sama kuat karena dapat
membuat pembaca kesulitan menangkap pesan. Sequence adalah mengurutkan
informasi dari yang harus dibaca pertama sampai yang bisa dibaca setelah pesan
utama.
b. Penekanan (Emphasis)
Dalam desain, penekanan dapat diberikan terhadap informasi utama agar
menjadi pusat perhatian. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya: memberikan ukuran yang jauh lebih besar dibanding elemen lain,
memberi warna yang kontras dengan latar belakang dan elemen lain, meletakkan
elemen diposisi yang menarik perhatian, dan menggunakan bentuk/style yang
berbeda dengan sekitarnya.
c. Keseimbangan (Balance)
Pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat
bertujuan menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen
yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat.
d. Kesatuan (Unity)
Prinsip kesatuan adalah memadu-padankan semua elemen desain agar
(26)
2.6.1 Grid System
Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan
elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai
perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid
system seorang perancang grafis dapat membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah kompisisi yang sudah diciptakan.
Tujuan utama dari penggunaan grid systems dalam desain grafis adalah untuk
menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara estetik.
2.6.2 The Golden Section
Sebelum kita bisa membuat grid, kita memerlukan sebuah halaman untuk
meletakkannya. Di bidang seni grafis, proporsi agung menjadi dasar pembuatan
ukuran kertas dan prinsip tersebut dapat digunakan untuk menyusun keseimbangan
sebuah desain. Proporsi agung sudah ditemukan sejak jaman kuno untuk
menghadirkan proporsi yang sangat sempurna dan indah.
Membagi sebuah garis dengan perbandingan mendekati rasio 8 : 13 berarti
bahwa jika garis yang lebih panjang dibagi dengan garis yang lebih pendek hasilnya
akan sama dengan pembagian panjang garis utuh sebelum dipotong dengan garis
yang lebih panjang tadi.
2.6.3 The symetrical grid
Dalam grid simetris, halaman kanan akan berkebalikan persis seperti
bayangan cermin dari halaman kiri. Ini memberikan dua margin yang sama baik
(27)
bidang yang lebih lebar. Layout klasik yang dipelopori oleh Jan Tschichold
(1902-1974) seorang typographer dari Jerman ini didasari ukuran halaman dengan proporsi
2 : 3.
Sistem Layout digunakan hampir pada semua bidang yang berhubungan
dengan desain visual, anda mungkin pernah mendengar kata layout berita, layout
rumah, layout web dll.
2.7 Teori Tipografi
Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan
nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk
menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual (Adi Kusrianto, 2006;2) menuturkan latar belakang tipografi atau ilmu tentang huruf dimulai sejak manuia berusaha menuangkan pesan-pesan yang ingin disampaikannya melalui tulisan. Mengenal latar belakang itu diperlukan agar pembaca dapat memahami perkembangan dari tahap ke tahap budaya manusia dalam hal tulis menulis.
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu
(28)
karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Dalam suatu karya desain, semua elemen yang ada pada void (ruang tempat elemen-elemen desain disusun) saling berkaitan. Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain yang lain, serta dapat mempengaruhi keberhasilan suatu karya desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi. Tulisan tangan adalah sederetan tanda-tanda yang mempunyai arti dan dibuat dengan tangan.
Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda-tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tanda tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.
Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk menghindari hal ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu,
(29)
penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat. Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
a. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan
sebagainya.
b. Penggunaan warna
c. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Readibility adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik untuk membentuk suatu kata, kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain. Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan menggunakan spasi dapat mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa cepat capai dan kurang dapat membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan tidak readible.
Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita
(30)
gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.
Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain.
Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaiakn dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu-satunya peran dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar.
(31)
Pemilihan jenis dan karakter huruf, serta pengelolaannya akan sangat
menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Dibaca tidaknya sebuah pesan
tergantung pada penggunaaan huruf (typeface) dan cara penyusunannnya. Informasi
semenarik apapun, bisa tidak dilirik pembaca karena disampaikan dengan tipografi
yang buruk (Supriyono, 2010:19).
Berdasarkan sejarah perkembangannya, huruf dapat digolongkan menjadi
tujuh gaya/style, yaitu :
a. Huruf klasik : Bentuknya cukup menarik dan sampai sekarang masih banyak
digunakan untuk teks karena memiliki kemudahan baca (readability) cukup
tinggi. Salah satu contoh gaya huruf ini adalah Garamond .
b. Huruf Transisi : Font yang termasuk jenis ini adalah Baskerville dan sering
dipakai untuk judul.
c. Huruf Modern Roman : Font yang termasuk dalam Modern Roman antara lain
Bodoni. Huruf ini sudah jarang digunakan untuk teks karena ketebalan tubuh
huruf sangat kontras, bagian yang vertical tebal, garis horizontal dan serifnya
sangat tipis sehingga sulit dibaca dan bahkan sering tidak terbaca.
d. Huruf sans serif : Memiliki bagian-bagian yang sama tebalnya dan tidak
memiliki kaki/ serif/ kait. Contoh huruf sans serif antara lain Arial, Helvetica,
Univers, Futura, dan Gill Sans. Huruf ini kurang tepat digunakan untuk teks
(32)
penulisan judul atau teks yang pendek. Huruf ini sering digunakan dalam
buku dan majalah karena memiliki citra dinamis, modern dan simpel.
e. Huruf Berkait balok : huruf Egyptian memiliki kait berbentuk balok yang
ketebalannya hampir sama dengan tubuh huruf sehingga terkesan elegan,
jantan, dan kaku.
f. Huruf tulis (script) : Jenis huruf ini berasal dari tulisan tangan (hand-writing),
sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang panjang.
g. Huruf hiasan (Decorative) : Huruf ini bukan termasuk huruf teks sehingga
sangat tidak tepat jika digunakan dalam teks panjang. Huruf ini lebih cocok
untuk satu kata atau judul yang.
2.8 Teori Warna
Disadari atau tidak, warna memainkan peran yang sangat besar dalam
pengambilan keputusan saat membeli barang. Penelitian yang dilakukan oleh Institute
for Color Research di Amerika (sebuah Institut penelitian tentang warna) menemukan bahwa seseorang dapat mengambil keputusan terhadap orang lain,
lingkungan maupun produk dalam waktu hanya 90 detik saja. Dan keputusan tersebut
90%-nya didasari oleh warna (Rustan, 2013:72).
Marian L. David (1987:119), menggolongkan warna menjadi dua, yaitu warna
eksternal dan internal. Warna eksternal adalah warna yang bersifat fisika dan faali,
sedangkan warna internal adalah warna sebagai persepsi manusia, cara manusia
(33)
Sudah umum diketahui bahwa warna dapat mempengaruhi jiwa manusia
dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia. Warna dapat pula
menggambarkan suasana hati seseorang. Pada seni sastra baik sastra lama maupun
sastra modern, puisi atau prosa, sering terungkap perihal warna baik sebagai kiasan
atau sebagai perumpamaan (Dramaprawira, 2002:30).
Warna dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu :
a. Hue : pembagian warna berdasarkan nama-nama warna seperti merah, biru,
hijau, kuning dan seterusnya
b. Value : terang gelapnya warna
c. Intensity : tingkat kemurnian atau kejernihan warna
Secara visual warna dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu warna dingin
dan warna panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, biru-hijau, biru-ungu, dan
ungu dapat memberikan kesan pasif, statis, kalem, damai dan secara umum kurang
mencolok. Warna-warna panas seperti merah, merah-oranye, oranye, kuning-oranye,
kuning, kuning-hijau, dan merah-ungu memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan
mengundang perhatian (Dramaprawira, 2002:77-81).
2.9 Teori Prinsi Desain
Ada beberapa jurus layout yang dalam ilmu desain komunikasi visual sering
disebut prinsip-prinsip desain. Rumus klasik ini perlu dipahami karena cukup efektif
sebagai panduan kerja maupun sebagai konsep desain. Prinsip-prinsip desain tersebut
(34)
a. Keseimbangan (balance) : pembagian sama berat, baik secara visual maupun
optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila objek di bagian
kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan untuk menciptakan
balance yaitu dengan membagi sama berat kiri-kanan atau atas-bawah secara simetris atau setara, disebut keseimbangan formal . Keseimbangan yang kedua
adalah keseimbangan asimetris.
b. Tekanan (emphasis) : Penekanan atau penonjolan objek ini bisa dilakukan
dengan beberapa cara seperti dengan menggunakan warna mencolok, ukuran
foto / ilustrasi dibuat paling besar, menggunakan huruf sans serif ukuran
besar, arah diagonal, dan dibuat dan dibuat berbeda dengan elemen-elemen
desain lain.
c. Irama (Rhytm) : Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun
elemen-elemen visual secara berulang-ulang yang berupa repetisi dan variasi.
d. Kesatuan (unity) : Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan
tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur
desain lainnya (Supriyono, 2010:105).
2.10 Pengertian Vector Graphics
Obyek berbasis vector adalah sebuah gambar yang terbentuk dari garis dan
kurva termasuk warna dan letak posisi. Grafis jenis vektor merupakan perkembangan
(35)
penyusunannya dan kondisi monitor karena tampilan vektor tersusun atas garis-garis.
Kelebihan gambar vektor :
a. Ukuran file yang dihasilkan kecil, sehingga menghemat memory
penyimpanan.
b. Objek gambar Vektor dapat diubah ukuran dan bentuknya tanpa menurunkan
mutu tampilannya.
c. Dapat dicetak pada resolusi tertinggi printer Anda.
d. Menggambar dan menyunting bentuk Vektor relatif lebih mudah dan
menyenangkan.
Program aplikasi untuk membuat grafis vektor dan bitmap itu banyak sekali
macamnya, seperti Page Maker, Corel Photo Paint, CorelDraw, Adobe Photoshop dan
masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi yang akan dibahas disini program aplikasi
(36)
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Perancangan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian
Dijelaskan oleh David Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong
(2007:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data
pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan
oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif
berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti
dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka. Penelitian Kualitatif adalah
penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara
mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara
wajar dan alami sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya
manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Dalam hal
ini peneliti membawa daftar pertanyaan sebagai acuan dalam pengambilan data
dari responden. Untuk memperkuat data yang dicapai, peneliti mengambil
beberapa gambar saat melakukan observasi. Observasi yang dilakukan antara lain
(37)
Observasi mengenai semua informasi tentang damar kurung dan juga kebudayaan
apa saja yang aktif dan di adakan setiap tahunnya bagimana kegiatan budaya yang
di lakukan di Kota Gresik yang setiap tahun itu di laksanakan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian menentukan sekali dalam memperoleh informasi untuk
menyampaikan kebenaran dari suatu penelitian, karena tempat merupakan
instrumen pokok dalam suatu penelitian kualitatif. Tempat penelitian yang akan
peneliti gunakan adalah di kawasan daerah pusat kota Gresik Jawa Timur karena
di kota Gresik adalah lokasi atau tempat diselenggarakannya kegiatan budaya dan
tradisi asli kabupaten Gresik salah satunya kesenian Damar Kurung.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memudahkan sistem kerja dalam hal desain terlebih dahulu
dilakukan pengumpulan data. Data yang terkumpul untuk suatu kasus desain ini
kemudian dianalisa, Adapun teknik pengumpulan data dalam metode penelitian
kualitatif ini adalah sebagai berikut :
3.2.1 Observasi
Kegiatan observasi meliputi pencatatan scara sistematis atas kejadian,
perilaku, obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan untuk mendukung
penelitian yang sedang dilakukan. Salah satu peran pokok dalam melakukan
observasi ialah menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang social
(38)
Pada metode ini, penulis melakukan survey ke lapangan secara langsung
mencari informasi dan mengamati situasi dari kegiatan kebudayaan tersebut ke
seiap acara ,kebudayaan yang masih ada di kota Gresik antara lain rebo wekasan,
malem selawe, pasar bandeng, haul, seni pencak macan, kedundangan, padusan, diba’an, Festival Damar Kurung, dan seni Damar Kurung sendiri. (Novan Effendy:2016)
3.2.2 Wawancara
Wawancara/kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(interviewer) (Arikunto, 2002:132).
Agar penulis mendapatkan data atau informasi yang tepat yang
dibutuhkan, maka penulis mengadakan wawancara. Wawancara dilakukan dengan
tidak terstruktur, dijawab dengan lebih bersifat non formal. Penulis melakukan
wawancara langsung masyarakat Gresik, selanjutnya sebagai data yang lebih valid
juga mewawancarai seniman sekaligus peneliti yang juga mengumpulkan data
sebagai riset damar kurung yaitu bapak Novan Effendi, mengetahui
perkembangan budaya dan kesenian kepada guru seni dan budaya bapak Achmad Syafi’I,S.Pd. dan Achmad Yoni Rizal,S.Pd. ,untuk mengerti sejarah dan informasi tentang kebudayaan Gresik penulis mewawancarai sejarahwan yang mengerti dan
(39)
3.2.3 Studi Literatur
Menggunakan literatur untuk data komparatif dalam menunjang semua
data yang diperoleh dari berbagai sumber kepustakaan untuk memperoleh
teori-teori dan mempelajari peraturan yang berhubungan dengan penulisan ini dan
menunjang keabsahan data yang diperoleh di lapangan (Moleong, 2001:113).
Sesuai dengan teori diatas, penulis mencari data menggunakan literatur
yang meliputi buku-buku, kamus dan internet yang memberikan informasi tentang
Kebudayaan di Kota Gresik dan juga tentang Damar Kurung sendiri hal ini untuk
mendukung perancangan buku artefak budaya damar kurung kota gresik dengan
teknik vektor upaya mengenalkan kebudayaan kota gresik.
3.3 Teknik Analisa Data
Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun
data berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kategori. (Esti Ismawati,
2009: 19) Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
(40)
39 4.1 Hasil dan Analisis Data
Pada bab ini difokuskan pada metode yang digunakan dalam perancangan karya, observasi data dan teknik pengolahannya dalam perancangan buku Damar
Kurung Gresik dengan teknik vektor sebagai upaya mengenalkan kebudayaan kota
Gresik.
4.1.1 Hasil Observasi
Hasil pengamatan oleh penulis selama 22 tahun tinggal di kota Gresik hampir semua kegiatan budaya kota Gresik sudah pernah diikuti, baik sendiri atau
bersama keluarga dan teman. Namun pada hari Sabtu tanggal 16 April 2016 lebih
di fokuskan lagi pengamatan mengenai pakem Damar Kurung kontemporer pada
saat ini dan juga pengamatan kebudayaan ini difokuskan pada kegiatan budaya di
kabupaten Gresik yang khas atau berbeda dengan daerah lainnya dan masih rutin
dilakukan setiap tahun, dari hasil pengamatan penulis selama tinggal di Gresik
kegiatan kebudayaan masyarakat Gresik kental akan tradisi agama islam yang di
wariskan oleh sunan Giri dan juga tokoh islam lainnya. Kebudayaan Gresik sangat
banyak dan beragam beberapa, namun karena termakan oleh waktu dan jaman
budaya tersebut semakin berkurang. Terbukti dari catatan daftar kegiatan
kebudayaan di Gresik yang penulis dapatkan dari berbagai sumber seperti media
website, Blog, surat kabar, wawancara dan pengamatan secara langsung, dari sekian banyak kegiatan tradisi budaya kabupaten Gresik beberapa kebudayaan
(41)
tidak terlaksana. Hal tersebut terjadi karena yang mempertahankan tradisi budaya
adalah orang yang umurnya sudah tua dan sedikitnya penerus atau pewaris budaya
tersebut. Selanjutnya pengamatan Damar Kurung, Damar Kurung adalah budaya
seni visual tunggal kabupaten Gresik karena sebenarnya Damar Kurung sudah ada
sejak zaman kerajaan sunan Giri bahkan sebelumnya namun yang dikenal
membuat Damar Kurung sehingga menjadi budaya visual Gresik adalah sang
legenda pelukis mbah Masmundari yang tinggal di kota Gresik dan Damar
Kurung biasanya di jual oleh keluarga Masmundari di sekitar makam Tlogo Pojok
kota Gresik.
Makam Tlogo Pojok juga biasanya padat di penuhi masyarakat Gresik
tepatnya pada saat acara tradisi budaya Padusan yang di lakukan beberapa hari
menjelang bulan Ramadhan, masyarakat melakukan ziarah atau mendoakan dan
berkunjung ke makam pendahulunya untuk mendoakan pendahulunya yang sudah
meninggal. Ada pula Kegiatan festival yang masih baru, pertama dilaksanakan
pada 2012 di setiap pertengahan bulan ramadhan yaitu Festival Damar Kurung,
kegiatannya adalah memamerkan lentera Damar Kurung buatan masyarakat
Gresik pada malam hari. Pada malam 25 pada bulan Ramadhan ada kegiatan
budaya orang kedaton atau kerajaan Giri bersama masyarakat Gresik tepatnya di
daerah Giri yaitu ritual agama islam seperti pengajian, sholat malam dan doa
bersama yang diramaikan dengan pasar malam. Puncak bulan ramadhan juga
mempunyai kegiatan pesta rakyat Gresik yaitu Pasar Bandeng, budaya Gresik
melelang bandeng yang biasanya memiliki ukuran yang besarnya tidak biasa dan
(42)
ungkapan sukur dan pesta kemenangan setelah melakukan ibadah puasa bagi
orang muslim.
Pada hari ketujuh atau seminggu setelah lebaran biasanya masyarakat
melakukan kegiatan kupatan yaitu membuat ketupat yang di makan bersama
keluarga besar, opor ayam dan ketupat menjadi sajian menunya. Pada bulan safar
hari rabu awal bulan terdapat keiatan budaya di desa Suci yaitu malem rebo
wekasan yaitu kegiatan ritual masyarakat desa suci dengan mandi di telaga suci
dan melakukan kegiatan ritual agama islam lainnya seperti yang di lakukan oleh
masyarakat Giri pada kegiatan budaya malam selawe dan tentunya tidak lupa
diramaikan dengan pasar malam.
Kegiatan budaya selain di lakukan pada bulan tertentu ada pula kegiatan
yang di lakukan pada hari atau tanggal yang menyesuaikan seperti Sedekah Bumi
dan sedekah laut yaitu tradisi masyarakat Gresik untuk acara pesta dan ungkapan
syukur. Peringatan hari penting umat islam seperti kedundangan tradisi
masyarakat desa Lumpur, Molod tradisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad
SAW (Maulid Nabi). Ogoh ogoh acara budaya di daerah menganti yang pada
dasarnya dilakukan oleh umat hindu di hari besar nyepi seperti di bali, Nyadran
yaitu kegiatan membersihkan makam leluhur, kemanten sunat, macapat dan masih
banyak lagi namun banyak yang sudah hilang.
Banyak sekali remaja yang bersama dengan keluarga maupun teman
ataupun pacar untuk mendatangi sebuah kegiatan budaya yang masih ada di
kabupaten Gresik, namun bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya di
(43)
pasar malam karena hampir semua kegiatan tradisi kabupaten Gresik yang di
wariskan leluhur adalah ungkapan rasa syukur, pesta rakyat dan juga ritual doa
untuk kesejahteraan baik untuk orang yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal. Anak anak sering kali hanya menikmati hiburannya saja dan hampir
dari semua kegiatan tidak tahu tujuan dan inti apa yang sebenarnya di lakukan
tersebut.
4.1.2 Hasil Wawancara
Hasil wawancara hari Sabtu tanggal 16 April 2016 kepada Novan Effendy
selaku peneliti, pelukis Damar Kurung dan budayawan dari Damar Kurung
Institute yaitu sebuah institusi yang mengumpulkan data riset kebudayaan dan
lentera salah satunya Damar Kurung, memberikan informasi mengenai Damar
Kurung dan kebudayaan di Gresik. Damar Kurung memiliki pakem khusus untuk
gambar yang bersifat naif tersebut, hal tersebut untuk mempertahankan tradisi
yang saat ini masih terjaga. Pakem tersebut seperti :
a. Gambar dari segi mahluk hidup, benda, bangunan dan sebagainya
berbentuk 2 dimensi.
b. Menggunakan warna cerah, seperti warna pakem : merah cerah, hijau,
Biru, kuning, jingga ungu. Dapat dikatakan sebagai warna pelangi
Mejikuhibiniu yang cerah sebagai pewarnaan damar kurung yang sebagai
warna favorit anak kecil, dan Putih sebagai warna latar gambar.
c. Untuk manusia selalu menghadap arah samping,
d. apabila berada di dalam ruangan harus menggunakan “tanda gambar” pada manusia tersebut seperti korden, terop atau bisa di gambar seluruh atap
(44)
juga kubah untuk masjid. Sedangkan untuk manusia yang melakukan
kegiatan di luar ruangan, harus ditambahkan tanaman seperti daun yang
hijau atau pohon kelapa.
e. Objek benda berjajar cara penggambaran tidak boleh menumpuk, terdapat
satu, dua, atau tiga frame dalam satu bidang ruang atau halaman, contoh
acara pernikahan orang yang menikah atau pengantin harus di gambar
dalam frame yang berbeda dengan sudut pandang berbeda namun
gambarnya sama, maksudnya adalah dalam frame satu adalah pengantin
wanita dan di bawahnya atau frame lainnya adalah gambar pengantin pria.
Apabila gambar berupa objek makanan dan barang barang yang di tata
sedemikian rupa dan bersifat menumpuk maka di gambar dengan cara
bertumpuk ke atas tidak menumpuk menutupi objek satu dengan lainnya.
f. Terdapat simbol segitiga dari tiga titik yang mengarah ke atas yang artinya
hubungan manusia dengan Tuhan Segitiga titik mengarah ke bawah yang
artinya rahmat dari tuhan
g. warna zig zag biru di langit dalam damar kurung itu berarti gelap atau
malam, terdapat simbol panah di segalah bidang merupakan simbol angin
(45)
Gambar 4.1 Objek Damar Kurung Sumber : Penulis 2016
Gambar 4.2 Objek daun hijau dan pohon kelapa
Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Gambar 4.3 Zig zag biru langit malam Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
(46)
Gambar 4.4 Objek Tenda atau atap Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Gambar 4.5 Simbol segitiga titik titik Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Gambar 4.6 Simbol panah Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
(47)
Tema dari gambar Damar Kurung asli milik mbah Masmundari sendiri
mengambil dari kegiatan masyarakat kota Gresik sendiri dan memiliki 3 jenis
budaya yaitu terdiri dari kecamatan Gresik yaitu budaya Urban yang biasanya
adalah kegiatan budaya berupa festival, kecamatan Kebomas/Giri budaya keraton
atau kerajaan yang berupa ritual, dan kecamatan manyar yg mengandung
kebudayaan pesisir yaitu kegiatan nelayan. Hal tersebut di karenakan sang
pelukis mbah Masmundari bertempat tinggal di kota dan yang di gambar oleh
beliau adalah langsung apa yang dilihatnya. Tema kegiatannya identik kegiatan
Islam pada bulan Ramadhan karena beliau hidup di lingkungan muslim dan
biasanya Damar Kurung buatannya di jual saat kegiatan padusan menjelang bulan
puasa ramadhan. Tujuan Damar Kurung juga selain sebagai interior juga menjadi
sebuah gambar yang menginformasikan dan menyampaikan pesan gambaran
ilustrasi kegiatan masyarakat di Gresik seperti apa.
Gambar 4.7 wawancara dengan Novan Effendi Sumber : Penulis 2016
Setelah meninggalnya mbah Masmundari Damar Kurung yang di gambar
(48)
cara menggambar Damar Kurung bebas sesuai keinginan dari pembuatnya dengan
berbekal pakem utama.
Sampai sekarang pun keluarga Masmundari masih sering menjual Damar
Kurung ketika kegiatan budaya padusan yang dilakukan menjelang bulan
ramadhan di karenakan Damar Kurung pada jaman dahulu sering di pasang ketika
bulan Ramadhan yang memiliki tujuan untuk membuat penerangan dan
memperindah jalanan yang di lalui oleh anak kecil agar bersemangat berangkat ke
masjid/ musholla/ langgar untuk menunaikan ibadah sholat tarrawih.
Gambar 4.8 Penjual Damar Kurung di sekitar makam Tlogo Pojok Sumber : Penulis 2016
Acara padusan di kota Gresik pun memiliki perbedaan dengan di daerah
jawa timur lainnya padusan lebih serupa dengan kegiatan megengan berbeda
dengan padusan jawa timur lainnya seperti contonya di Jogja dan Palembang
padusan yang berasal dari bahasa jawa yaitu Adus/Mandi adalah kegiatan ritual
(49)
masyarakat agar lebih mengenal kebudayaan dan seluruh kegiatan tradisi di
kabupaten Gresik tersebut.
Kebudayaan dan kegiatan tradisi masyarakat Gresik sendiri muncul karena
pengaruh yang berbeda di setiap wilayah. Novan Effendy mengatakan ada 5
wilayah dengan pengaruh yang berbeda walaupun beberapa kegiatan memiliki
tujuan yang sama, yaitu :
a. Kebudayaan Giri Keraton / Kerajaan, kebudayaan yang dipengaruhi oleh
golongan kerajaan Giri.
b. Kebudayaan Urban, kebudayaan dipengaruhi oleh akulturasi pendatang
etnis lain.
c. Kebudayaan perbatasan, kebudayaan yang di pengaruhi dari 2 perbatasan
atau lebih. Misalnya Gresik-Lamongan, Gresik-Mojokerto.
d. Kebudayaan pesisir, kebudayaan yang di pengaruhi oleh masyarakat
nelayan atau pesisir pantai.
e. Kebudayaan Tanjung Jauh, kebudayaan pengaruh faktor kultur kepulauan
yaitu di Bawean.
Hasil seleksi penulis atau pemilihan kebudayaan atau tradisi bersama
direktur Damar Kurung Institute Novan Effendy, berdasarkan kebudayaan atau
tradisi yang masih rutin di lakukan setiap tahunnya dan berbeda dari daerah
lainnya atau khas dari Gresik, juga di golongkan sesuai wilayah pengaruh
(50)
Tabel 4.1 kebudayaan Gresik berdasarkan pengaruh wilayah
No Pengaruh Kegiatan / Tradisi 1 Keraton/Kerajaan Malam Selawe
Ketupat Kliwat 2 Perkotaan/Urban Pasar Bandeng
Padusan Rebo Wekasan Riyoyo Kupat / Kupatan /
Syawalan
3 Perbatasan Gulat Okol (Sedekah Bumi) 4 Pesisir Sanggringan / Kolak Ayam
Kedundangan Bandongan (Sedekah Laut) 5 Tanjung Jauh Tok-tok Sapi
Molod (Angkatan Mulutan / Maulid Nabi) Labuhan (Sedekah Laut) Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2016
4.1.3 Literatur
Damar kurung menurut penelitian Danny Indrakusuma (2003:64)
berharganya Damar kurung bukan dari keindahan gambar dan juga melainkan dari
makna gambar dari lukisannya merupakan syarat akan nilai agama dan
pendidikan, gambar yang mengajak manusia untuk taat beribadah, menghargai
leluhur, mematuhi orang tua, mengajarkan tutur cara hidup bermasyarakat,
beradat istiadat, dan sebagainya. Gambar tersebut juga merekam sejarah karena
mengambarkan kegiatan Gresik seperti apa yang dibuat oleh pelukisnya.
(51)
dinding dan patung budha hindu budha, dengan mengamati Damar Kurung kita
bisa tahu kegiatan masyarakat Gresik (Indrakusuma, 2003:69).
Lukisan warisan mbah Masmundari inilah yang membedakan dan
memberikan keunikan Damar Kurung Gresik dikarenakan berbeda dengan Damar
Kurung lainnya yang polos tanpa lukisan, untuk fungsi sebelum di jadikan sebagai
tambahan penerangan dan hiasan interior rumah masih hampir sama dengan
tradisi bali sebagai penerangan arwah (ismurdyahwatti, 2002:92)
Kebudayaan kota Gresik yang terlukis di Damar Kurung antara lain, tradisi
malem selawe, rebo wekasan, berlangsung pada malam lailatur qadar pada bulan
Ramadhan, tradisi ini di meriahkan dengan kegiatan pasar malam di sepanjang
jalan menuju kedaton Giri. Tradisi budaya kedundangan anak kecamatan Lumpur
berjalan berkeliling kampung dengan menabuh terbang (Indrakusuma, 2003:23).
Pengembangan transformasi Damar Kurung saat ini juga bukan dilakukan
sembarangan selain mengikuti perkembangan saat ini, dikarenakan keluarga
masmundari sendiri yang membuatnya berkembang, dan para seniman Damar
Kurung juga mengikutinya. (Ismurdyahwati, 2002:128)
Sejarah awal mula islam di Gresik menurut tradisi tulis, Babad Gresik,
disebutkan bahwa sebelum lahirnya kerajaan Giri Kedaton pada tahun 1487 M,
Gresik dibawa kekuasaan Majapahit pada zamannya. Pendiri Kerajaan Giri
Kedaton adalah Joko Samudro atau Raden Paku atau Sunan Giri (Mustakim,
2010:64) yaitu penyebar agama Islam yang merupakan salah satu dari Wali
(52)
4.2 STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning) 4.2.1 Segmentasi dan Targetting
Dalam perancangan buku Damar Kurung budaya kota Gresik, segmen
pasar yang dituju adalah :
a. Demografis
Usia : 16-18 tahun (Remaja)
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : SMA
b. Geografis
Wilayah : Gresik Kota
Ukuran Kota : wilayah perkotaan kecil
c. Psikografis
Menurut data VALS, tergolong dalam gaya hidup Action Oriented,
Experiencers. Suka mengikuti tren dan mencoba hal-hal baru, sangat agresif dan tidak disertai pertimbangan, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, cenderung
menyukai hal yang menantang, menyenangkan, dan tidak rumit.
4.2.2 Positioning
Buku Damar Kurung budaya kota Gresik ini ingin memposisikan dirinya
sebagai buku yang bisa dijadikan sebuah buku yang mengenalkan kebudayaan
khas yang ada di kota Gresik dengan gambar Damar Kurung yang merupakan
kesenian asli kota Gresik sendiri yang dikemas dengan teknik gaya visual baru ,
unik dan modern saat ini, yang didukung oleh konten yang menggunakan
(53)
4.3 USP (Unique Selling Preposition)
Penting bagi suatu karya untuk memiliki keunikan tersendiri di dalam
sebuah persaingan. Hal tersebut dapat membedakan suatu karya dengan karya
lainnya sehingga dapat memiliki kekuatan untuk menarik konsumen walaupun
produk tersebut mirip ataupun sama.
Dalam hal ini unique selling preposition yang dimiliki buku damar kurung
budaya kota Gresik adalah sebuah buku ilustrasi menggunakan gambar Damar
Kurung yang merupakan budaya seni visual khas asli kota Gresik sendiri yang
tidak asing untuk masyarakat Gresik, selain Damar Kurung adalah seni visual asli
milik Gresik juga di buat dengan visual baru berupa vector flat design. Sesuai
dengan keunggulan yang dimiliki flat design yaitu sebuah gaya design yang
mudah dipahami, selain itu vector flat design dan Damar Kurung memiliki
kemiripan yaitu gambar 2 dimensi dan memiliki warna flat (Yoni, 2016).
Didukung oleh deskripsi yang singkat dan jelas. Deskripsi buku membahas
tentang kebudayaan, tradisi dan kegiatan masyarakat Gresik yang sampai
sekarang masih rutin di lakukan setiap tahunnya.
4.4 Analisa SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Analisis SWOT adalah metode perancangan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancama (threat), dalam suatu proyek. Untuk menentukan
sebuah keyword dan konsep perlu menganalisa SWOT yang dipergunakan untuk
menilai dan menilai ulang (reevaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah
(54)
timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung
serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan
keputusan perancangan yang telah diambil (Sarwono dan Lubis 2007:18).
Dinilai dari segi kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang
dikandung oleh sebuah obyek, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor
dari segi eksternal. Hasil dari kajian keempat segi internal dan eksternal tersebut
dapat disimpulakan melalui trategi pemecahan masalah, perbaikan,
pengembangan, dan optimalisasi. Hal-hal yang dikandung oleh empat faktor
tersebut disimpulkan menjadi sesuatu kesimpulan yang positif, netral atau
dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang
terdiri dari:
a. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan : Mengembangkan peluang
menjadi kekuatan.
b. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan : Mengembangkan
peluang untuk mengatasi kelemahan.
c. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan : Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan.
d. Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan : Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan. (Sarwono dan
(55)
Tabel 4.2 Analisis SWOT
Internal
Eksternal
Strenght Weakness
Damar Kurung
memiliki gambar yang khas dan tidak asing untuk masyarakat Gresik sehingga bisa di mengerti.
Gambar Damar Kurung
menggambarkan kegiatan masyarakat Kabupaten Gresik baik keseharian dan juga tradisi
kebudayaan masyarakat Gresik
Gambar Ilustrasi Damar Kurung Gresik asli/original pakem mbah masmundari memiliki gambar yang naif dan terkesan kuno seperti gambar anak kecil.
Gambar naif Damar Kurung sulit
dimengerti oleh masyarakat di luar kabupaten Gresik dan orang awam lainnya. Kurangnya
pemanfaatan dan pengembangan Damar Kurung sebagai media ilustrasi.
Opportunities S-O W-O
Sebagai buku baru dengan gambar Damar Kurung yang menggunakan teknik modern yaitu digital Vector flat design. Belum pernah ada
Merancang buku Damar Kurung kota Gresik yang tren pada saat ini dengan teknik vector flat design Gambar Damar
Kurung vektor
Gambar Damar Kurung yang kuno di desain dengan gaya yang baru yaitu digital vector namun tetap
memunculkan beberapa khas dari pakem Damar
(56)
Buku yang mengenalkan budaya Gresik sekaligus menggunakan seni visual budaya Damar Kurung sebagai ilustrasi buku tersebut Memberikan gambaran kegiatan tradisi kebudayaan yang ada di Gresik. Menyajikan informasi
utama kebudayaan Gresik.
Kurung.
Pemanfaatan gambar Damar Kurung yang menggambarkan kegiatan masyarakat Gresik sebagai ilustrasi pengenalan kebudayaan kabupaten Gresik.
Threats S-T W-T
Masyarakat masih belum pernah menjumpai Buku kebudayaan dengan media ilustrasi Damar Kurung Vector.
banyaknya buku buku asing yang masuk dan memberikan
pengenalan budaya asing
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, buku dikemas dengan ilustrasi yang tidak asing oleh
masyarakatnya yaitu Damar Kurung yang di desain baru dan modern namun tetap mempertahankan ciri khas Damar Kurung, supaya tidak kalah menarik dengan buku asing.
Menggunakan desain Damar Kurung dengan teknik digital Vector merupakan teknik yang baru dan diminati oleh remaja.
Strategi Utama :
Dengan merancang buku tentang kebudayaan tradisi kota Gresik menggunakan ilustrasi seni tradisional visual Damar Kurung yang tidak asing untuk masyarakat menggunakan teknik vector flat design sehingga dapat menarik perhatian dan mudah dipahami target audience upaya mengenalkan kebudayaan khas kabupaten Gresik.
(57)
4.5 Konsep/Keyword 4.5.1 Keyword
Pemilihan kata kunci atau keyword dari perancangan buku Damar Kurung
budaya kota Gresik ini sudah dipilih melalui penggunaan dasar acuan terhadap
analisis data yang sudah dilakukan. Penentuan keyword diambil berdasarkan data
yang sudah terkumpul dari hasil wawancara, observasi, STP, studi literatur,
(58)
Gambar 4.9 Analisa Keyword Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2016
(59)
4.5.2 Deskripsi Konsep
Konsep untuk perancangan buku Damar Kurung budaya Gresik adalah “Youthful”. Deksripsi dari “Youthful” menurut KBBI 2016 (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah muda, semangat muda, awet, lama berubah, bertahan lama,
tidak mudah rusak (tua dan sebagainya) muda selalu tampak muda meskipun
usianya sudah tua (jiwa muda). Konsep “Youthful” didapatkan dari gabungan kata Hasrat, Informatif, dan Inovatif. Menurut Agus Sujanto, masa muda adalah masa
ujian, penuh tantangan, dan masa bergelora memiliki hasrat yang harus diselami.
Pada masa ini pemuda dapat menentukan masa tuanya dan kedewasaannya untuk
banyak berinovasi (Sujanto 1996,161). Menurut Kartono Secara kejiwaan pemuda
memiliki ciri-ciri khas, yaitu: belajar berdiri sendiri dalam suasana kebebasan,
berusaha melepaskan ikatan-ikatan afektif lama dengan orang tua dan objek-objek
cintanya, berusaha membangun hubungan perasaan/afektif yang baru, melakukan
hal yan menyenangkan dan menemukan indentifikasi dengan obyek-obyek baru
yang dianggap lebih bernilai atau lebih berarti daripada obyek yang lama, dari
kesimpulan kata tantangan dan suasana menyenangkan menunjukkan remaja yang
masuk usia muda memiliki keinginan yang kuat atau hasrat. jiwa muda dianggap
sanggup berdiri sendiri, saling bertukar informasi (informatif), dan bisa
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas hidupnya (Kartono 1990,
hlm.33 dan hlm.184).
Berubungan dengan target audience Konsep “Youthful” bertujuan untuk membuat buku pengenalan kebudayaan Gresik yang memiliki jiwa muda yaitu
(1)
Halaman utama informasi kebudayaan Kedungdangan dengan konsep
“Youthful” atau semangat muda pada inovasi Damar Kurung Vector dan inovatif pada deskripsi teks kebudayaannya.
Gambar 4.67 Wilayah kebudayaan Perbatasan Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Halaman pembatas wilayah kebudayaan Perbatasan dengan deskripsi dan peta lokasi kebudayaan Perbatasan.
Gambar 4.68 Tradisi Gulat okol Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Halaman utama informasi kebudayaan Gulat Okol dengan konsep
“Youthful” atau semangat muda pada inovasi Damar Kurung Vector dan inovatif pada deskripsi teks kebudayaannya.
Gambar 4.69 Wilayah kebudayaan Tanjung Jauh Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
(2)
109
Halaman pembatas wilayah kebudayaan Tanjung Jauh dengan deskripsi dan peta lokasi kebudayaan Tanjung Jauh.
Gambar 4.70 Tradisi Labuhan Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Halaman utama informasi kebudayaan Labuhan dengan konsep “Youthful” atau semangat muda pada inovasi Damar Kurung Vector dan inovatif pada deskripsi teks kebudayaannya.
Gambar 4.71 Tradisi Angkatan Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Halaman utama informasi kebudayaan Angkatan dengan konsep
“Youthful” atau semangat muda pada inovasi Damar Kurung Vector dan inovatif pada deskripsi teks kebudayaannya.
Gambar 4.72 Tradisi tok tok sapi Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
(3)
Halaman utama informasi kebudayaan Tok Tok Sapi dengan konsep
“Youthful” atau semangat muda pada inovasi Damar Kurung Vector dan inovatif pada deskripsi teks kebudayaannya.
2. Media Pendukung a. Poster
Gambar 4.73 Poster pameran Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Media pendukung poster event dengan visual yang sama seperti sampul depan buku kebudayaan Gresik.
b. Stiker
Gambar 4.74 Stiker
Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
Media pendukung stiker sebagai media penyebaran informasi yang sudah pernah mengenali buku Damar Kurung.
(4)
111
Gambar 4.75 Implementasi Lentera Damar Kurung Vector Sumber : Hasil Olah peneliti 2016
(5)
118
DAFTAR PUSTAKA
- Sumber dari Buku :Abdullah, Irwan, 2006. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agus Sujanto, 1996. Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Hadi Sutopo, Ariesto 2002, Analisis dan Desain Berorentasi Objek, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Dukut Imam Widodo dkk. 2004. Grissee Tempo Doeloe, Penerbit: Pemerintah Kabupaten Gresik.
Indrakusuma, Danny. 2003. Masmundari Dari Tanah Pesisir, :Pustaka Pesisir
Ismurdiyahwati, Ika. 2002. Seni Hias Damar Kurung dan Lukisan Kaca Jawa Timur. Surabaya: “Studio G Production”.
Kartini Kartono. 1990. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : CV. Mandar Kusrianto, Adi. 2006. Tipografi Komputer Untuk desain Grafis. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Koeshandari, Ika Ismoerdijahwati. 2009. Damar Kurung dari Masa ke Masa.Surabaya: Dewan Kesenian Jawa Timur.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia.
_____________ (ed.). 1996. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press
____________. 2005. Pengantar Antropologi II, Pokok-pokok Etnografi. Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.
(6)
119
Mustakim. 2010. Gresik Dalam Lintasan Lima Zaman, Penerbitt : Pustaka Eureka Nugroho, Eko. 2007. Pengenalan Teori Warna. Penerbit Andi: Yogyakarta
Rustan, Surianto. 2008. Layout, Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Supriyono, Rakhmat. 2010. Buku Desain Komunikasi Visual (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Andi Offset.
Sarwono, J., & Lubis, H. 2007 Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
Wijaya, Yunita Wijaya. 1999. Tipografi Dalam desain Komunikasi Visual. Makalah diterbitkan di Surabaya: Universitas Kristen Petra
- Sumber dari Jurnal :
Wahyu, Rizky. S. Damar Kurung (Makna Lukisan Damar Kurung Sebagai Kesenian Masyarakat Gresik, , hal 114-123
- Sumber dari internet :
http://sir.stikom.edu/ (diakses pada tanggal 3 September 2015). http://www.academia.edu/ (diakses pada tanggal 3 September 2015). http://www.satriamultimedia.com/ (diakses pada tanggal 8 Agustus 2015). http://www.intraktive.com/ (diakses pada tanggal 3 September 2015).
Buku Penghargaaan Seniman Jatim. 2002. http://wisata-gresik.blogspot.com/ (diakses tanggal 14 Mei 2012).