57 PORTB = 0X09; delay_ms5;
PORTB = 0X08; delay_ms5; PORTB = 0X0C; delay_ms5;
PORTB = 0X04; delay_ms5; PORTB = 0X06; delay_ms5;
PORTB = 0X02; delay_ms5; PORTB = 0X03; delay_ms5;
PORTB = 0X01; delay_ms5; }
Apabila program ini dijalankan maka saat sinyal high maka motor tepper akan berputar kekanan dan kekiri.
3.7. Rangkaian Alarm
3.7.1 Cara Kerja Rangkaian
Rangkaiam Alarm yang digunakan sebagai berikut :
Gambar 3.16 : Rangkaian Buzzer
Pada perancangan buzzer ini kita menggunakan buzzer tipe 6 Volt dan di rangkaikan langsung ke PORT B.7 pada mikrokontroler ATMega8535 dan menggunakan Transistor
BD139 sebagai saklar jika diberi logika high 1 pada rangkaian maka saklar akan aktif
Universitas Sumatera Utara
58 karena tegangan 5 Volt disaturasi dan hal ini akan membuat kolektor transistor BD139 itu
akan mendapat tegangan 0 volt dari ground sehingga mengaktifkan buzzer dan sebaliknya jika logika yang diberikan 0 maka transistor BD 139 akan tidak aktif, maka kolelktornya
tidak terhubung, sehingga tidak memperoleh tegangan 0 volt dari ground. Pemberian input high ke mikrokontroler secara terus menerus secara bergantian akan membuat
buzzer terus berbunyi.
3.7.2 Fungsi Rangkaian
Fungsi Rangkaian Buzzer adalah sebagai pemberi tanda indikator bahaya pada rangkaian ketika tidak ada tetesan macet yang terjadi pada infuse.
3.7.3 Pengujian Rangkaian
Pengujian rangkaian buzzer ini dilakukan dengan cara menghubungkannya ke mikrokontroler ATmega 8535 kemudian diberika program yang sederhana untuk
mengetahui baik atau tidaknya rangkaian ini rangkaian dihubungkan ke PORT B.7 dengan listing program sebagai berikut
void buzer void {
PORTB.7 = 1; delay_ms150;
PORTB.7 = 0; }
Jika program diatas dijalankan maka akan menghasikan bunyi yang berulang – ulang
Universitas Sumatera Utara
59
Mikrokontroller AVR
Sensor Optik DRIVER
MOTOR STEPPER
Keypad
POSISI
LCD
Alarm
BAB 4
ANALISA RANGKAIAN SISTEM PENGENDALI CAIRAN TETESAN INFUSE PADA PASIEN DAN PEMOGRAMAN
4.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Sistem Pengendalian Tetesan Infuse
Gambar 4.1. Block Diagram Sistem
1. Sensor optic berfungsi untuk mendeteksi adanya tetesan air pada infuse.
2. Keypad berfungsi untuk mensetting nilai banyaknya tetesan infuse yang
diinginkan. 3.
LCD berfungsi untuk menampilkan dan monitoring jumlah tetesan infuse per 1detik.
Universitas Sumatera Utara
60 4.
Mikrokontroller berfungsi untuk menerima sinyal dari sensor optic, data dari keypad, mengendalikan pergerakan motor stepper, menampilakan tampilan tertentu
pada LCD. 5.
Driver motor stepper berfungsi sebagai rangkaian antara untuk mengendalikan motor stepper.
6. Motor stepper berfungsi untuk mengendalikan banyaknya tetesan infuse, dengan
cara menekan menggeser selang infuse. 7.
Rangkaian Buzzer sebagai alarm indicator apabila terjadi gangguan pada system infuse seperti habis, dan tersumbat
4.2 Diagram Alir Flowchart