PA : Peranan Public Relations dalam Meningkatkan Citra TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

(1)

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM

MENINGKATKAN CITRA TELKOM FLEXI

AREA COMMERCE V PT. TELKOM INDONESIA, TBK

PROYEK AKHIR

Oleh :

Nama

: ADINDA CANDRA LAILATURROCHMA

NIM

: 08.39015.0002

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6

2.1 Gambaran Umum PT. TELKOM Indonesia, Tbk ... 6

2.1.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM Indonesia ... 6

2.1.2 Visi dan Misi PT. TELKOM Indonesia, Tbk ... 8

2.1.3 Arti Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk ... 10

2.2 Gambaran Umum TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia Tbk. Surabaya ... 13

2.2.1 Logo TELKOM Flexi ... 14

2.2.2 Struktur Organisasi Divisi TELKOM Flexi ... 15

2.2.3 Deskripsi Pekerjaan (Job Description)... 15

2.2.4 Denah Kantor ... 22 xi


(3)

3.2.1 Fungsi Public Relations ... 24

3.2.2 Ruang lingkup tugas Public relations ... 25

3.2.3 Peran Public Relations dalam Organisasi ... 27

3.2.4 Aktifitas Public Relations ... 30

3.2.5 Strategi Public Relation ... 32

3.2.6 Sasaran Public Relations ... 34

3.2 Citra ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek Akhir ... 41

4.1.1 Waktu Pelaksanaan Proyek akhir ... 41

4.1.2 Tempat Pelaksanaan Proyek Akhir ... 41

4.2 Pembahasan ... 42

4.2.1 Membina hubungan dengan Media dan Pers ... 42

4.2.2 Memberikan Pelayanan Prima (Service of Excellence) 56 4.2.3 Melakukan Promosi TELKOM ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

LAMPIRAN ... 68


(4)

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga tempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi.

Publik relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), Merupakan perkembangan komunikasi. Humas atau public relations merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal dan stakeholder perusahaan.

Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas) menurut Edward L. Public relations adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan hubungan baik ke dalam dan ke luas perusahaan untuk memperoleh perngertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan menggunakan strategi yang dimiliki. Public relations berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar lembaga/organisasi dengan publiknya baik intern maupun ekstern dalam pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya.

Saat ini hampir setiap Departemen pemerintahan atau lembaga-lembaga sosial telah mempunyai badan atau bagian humas. PT. TELKOM Indonesia Tbk. Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan baru dengan tekhnologi terkini yaitu CDMA (Code Devision Multiple Access). PT.


(5)

TELKOM Indonesia Tbk. melalui devisi TELKOM Flexi Area Commerce V untuk membangung citra yang positif kepada masyarakat maka TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk mengambil langkah salah satunya melalui promosi yang telah dihasilkan dengan strategi public relations.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan public relations yang sangat penting yaitu sebagai wahana keluar dan kedalam perusahaan. Sehingga public relations diharapkan bisa menjadi mata, telinga, dan tangan kanan pimpinan puncak perusahaan. Mengingat pentingnya peranan public relations dalam organisasi, maka melalui Proyek akhir ini, penulis akan membahas mengenai “PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENINGKATKAN CITRA TELKOM FLEXI AREA COMMERCE V PT. TELKOM INDONESIA, TBK”.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana peranan Public Relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dalam meningkatkan citra perusahaan?


(6)

1.3

Batasan Masalah

Batasan masalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan tentang peranan public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dalam meningkatkan citra perusahaan

2. Menjelaskan strategi dan langkah-langkah public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia dalam meningkatkan citra perusahaan.

1.4

Tujuan

Penulisan laporan Proyek Akhir ini bertujuan untuk memahami dan mengimplementasikan peranan Public Relations (PR) TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dalam membangun citra perusahaan.

1.5

Manfaat

Bagi Divisi TELKOM Flexi Area commerce V PT. TELKOM Indonesia Tbk. Surabaya, memberikan masukan bagi Instansi untuk memperhatikan dan meningkatkan proses kegiatan membangun citra perusahaan yang positif terhadap masyarakat dimulai dari penyampaian informasi, melalui berita dari surat kabar, pelayanan prima kepada konsumen, serta melakukan kegiatan promosi perusahaan.


(7)

1.6

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan proyek akhir ini adalah sebagai berikut. Laporan proyek akhir ini secara umum terbagi menjadi beberapa bab, yang terdiri dari beberapa sub bab yang bertujuan untuk memperjelas pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini.

Bab pertama pendahuluan membahas tentang latar belakang permasalahan dalam proyek akhir yang ingin diselesaikan oleh penulis, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan workshop, kontribusi dan sistematika penulisan.

Bab kedua gambaran umum menjelaskan TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia Tbk. Surabaya, visi dan misi, yang meliputi sejarah dan struktur organisasi, serta gambaran umum tempat pelaksanaan proyek akhir yang meliputi sejarah, lokasi dan tempat proyek akhir yang dilakukan oleh Penulis.

Bab ketiga landasan teori membahas mengenai teori - teori yang berhubungan langsung dengan hal public relations dan citra untuk mendukung pelaksanaan Proyek Akhir di TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

Bab keempat hasil dan pembahasan yang berisi mengenai uraian tugas-tugas yang dikerjakan oleh penulis, masalah dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi oleh penulis dan juga berisi hasil-hasil proyek akhir dan pembahasannya yang dikerjakan penulis selama melakukan proyek akhir secara detail pada bagian public relations

Bab kelima kesimpulan dan saran membahas tentang kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada Bagian public relations serta saran dari penulis kepada bagian


(8)

yang dibahas dan solusi agar dapat dikembangkan dengan lebih baik dan diharapkan pula dapat bermanfaat bagi pembaca.


(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Gambaran Umum PT. TELKOM Indonesia, Tbk 2.1.1 Sejarah Singkat PT. TELKOM Indonesia

Cikal bakal TELKOM adalah suatu badan usaha bernama Post-en Telegraafdienst yang didirikan dengan Staatblad No. 52 tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi di Hindia Belanda pada waktu itu pada mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telekomunikasi, yang pada tahun 1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan Staatblad No. 395 tahun 1906. Sejak itu berdirilah Post, Telegraaf end Telefoondients atau disebut PTT Dienst ditetapkan sebagai Perusahaan Negara berdasarkan Staatblad No. 419 tahun 1927 tentang Indonesia Bedrijvenment (I.B.W., Undang-undang Perusahaan Negara).

Jawatan PTT ini berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik Indonesia, tentang persyaratan suatu Perusahaan Negara dan PTT Dienst memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi disebutkan, bahwa Perusahaan Negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 21.B.W dileburkan ke dalam Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN.Pos dan Telekomunikasi).

Dalam perkembangan selanjutnya pemerintah memandang perlu untuk membagi PN Pos dan Telekomunikasi menjadi 2 (dua) Perusahaan Negara yang berdiri sendiri.


(10)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965, maka berdirilah Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN. Pos dan Telekomunikasi) diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Bentuk PN ini pun dikembangkan menjadi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974. Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum.

Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal penyelenggara jasa telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri pada saat itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, didirikan berdasarkan peraturan perundang Negara bagian Delaware, Amerika Serikat. Seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing ini pada akhir tahun 1980 dibeli oleh Negara Republik Indonesia dari American Cable & Radio Corporation.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980 tentang telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1974. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi untuk umum Internasional.

Memasuki Repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sector lainnya.


(11)

Selain hal tersebut penyelenggaraan telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlulah meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 9 tahun 1969. Sejak itulah berdirilah Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia atau TELKOM.

2.1.2 Visi dan Misi PT. TELKOM Indonesia, Tbk

A. Visi

Visi PT TELKOM adalah To become a leading InfoCom player in the region yaitu TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. 1. Leading Player mempunyai makna bahwa TELKOM harus:

a. Menguasai pangsa pasar (market share) mayoritas, sehingga selalu unggul di dalam iklim kompentensi usaha yang semakin ketat.

b. Mampu mengendalikan bisnis telekomunikasi, sekaligus menjadi pemimpin bagi komunitas bisnis pertelekomunikasian di tingkat regional.

c. Mampu meraih pertumbuhan bisnis secara signifikan.

d. Mampu memberikan kontribusi maksimum terhadap pendapatan nasional perusahaan.

2. Infocom Player mempunyai makna:

a. Penyediaaan layanan informasi dan komunikasi yang meliputi ragam layanan PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, dan Services)


(12)

b. Region mempunyai makna bahwa:

c. Secara umum kawasan regional Asia Pasifik dimana TELKOM menjadi salah satu komunitasnya.

B. Misi

Misi PT TELKOM adalah menyadari perubahan situasi dan lingkungan bisnis tahun 2004, DCS II mengikuti misi yang telah ditetapkan oleh Corporate yaitu:

1. TELKOM mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

2.1.3 Arti Logo PT. TELKOM Indonesia, Tbk


(13)

Tanggal 23 Oktober 2009 yang lalu PT.Telekomunikasi Indonesia merayakan ulang-tahunnya yang ke 153 tahun. Sekaligus pada tanggal itu pula dilaksanakan soft launching suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis TELKOM. Suatu perubahan landscape bisnis dari bisnis Informasi dan komunikasi menjadi

Telecommunication, Information, Media and Edutainment (TIME).

Hal ini dikukuhkan dengan positioning TELKOM yang baru yaitu life confident dengan taglinenya The World In Your Hand. Logo baru TELKOM mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simpel; Simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni The World In Your Hand. Adapun Arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu:

1. Expertise: makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan

layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media & Edutainment).

2. Empowering: makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan


(14)

3. Assured: makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.

4. Progressive: kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang

maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

5. Heart: simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai

masa depan.

6. Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah:

7. Expert Blue pada teks TELKOM melambangkan keahlian dan pengalaman yang

tinggi.

8. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan

dinamis.

9. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi

dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

Seperti yang diketahui, TELKOM melakukan perubahan dikarenakan harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada, baik lingkungan Makro maupun Mikro. Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan industri teknologi komunikasi dan informasi di indonesia juga mendorong untuk melakukan perubahan. Potensi pasar dan pengguna di bisnis ini memang masih sangat besar. Namun itu juga harus bersaing dengan kompetitor lain dari merebutkan pasar dan pelanggan.

Perubahan bisnis TELKOM menyeluruh dan terintegrasi yang melibatkan empat aspek dasar perusahaan. Yakni, transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi, serta transformasi sumber daya manusia. yang menjadi pertanyaan “Apakah TELKOM sudah siap dengan perubahan itu?”, Kebijakan managerial dan Strategik


(15)

(TELKOM ways) Budaya Organisasi, Perkembangan Teknologi. Apalagi dengan perkembangan new wave era (web 2.0) dan destructive Technology yang menyebabkan suatu tren cepatnya suatu laju untuk mengalami perubahan. Jika tidak ingin tertinggal dan kalah bersaing dengan yang lain. Yang penting dalam melakukan transformasi bisnis ini yang tetap jadi patokan adalah pelanggan. Seperti yang diketahui perusahaan ini bergerak di bidang jasa teknologi, komunikasi dan informasi maka yang menjadi tujuan utama dari perusahaan adalah pencapaian kepuasaan pelanggan. Dalam bidang jasa kepuasan pelanggan sangat menentukan. Sekali pelanggan dikecewakan, maka persepsi dan citra suatu produk di mata pelanggan akan berkurang.

2.2Gambaran Umum TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia Tbk. Surabaya

PT. TELKOM Indonesia Tbk. sebagai sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan baru dengan teknologi terkini yaitu CDMA (Code Division Multiple Access).

CDMA adalah teknologi akses voice dan data, dimana setiap user menggunakan code tersendiri yang unik dalam mengakses kanal frekuensi yang sama dalam sebuah sistem.

Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter di coding dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz (spread spectrum), kemudian pada sisi receiver dilakukan decoding sehingga didapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.

PT TELKOM Indonesia tbk. melalui Divisi TELKOM Flexi akan memanfaatkan CDMA sebagai telepon fixed wireless digital yang digunakan sebagai telepon rumah


(16)

(fixed phone) dan telepon bergerak (mobility). Layanan fixed wireless berbasis CDMA diberi brand "TELKOM Flexi" sebagai telepon bergerak terbatas dalam satu area code, hal ini dimungkinkan karena "TELKOM Flexi" memiliki fitur limited mobility.

Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Para pelaku bisnis telepon seluler (hand phone) memperkirakan bahwa "TELKOM Flexi" mendapat sambutan positif masyarakat mengingat tarifnya jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah.

Tentu saja, kehadiran "TELKOM Flexi" membuat lega calon pelanggan telepon yang sudah lama mendambakan telepon hemat maupun pelanggan ponsel yang mendambakan telepon seluler alternative.

2.2.1 Logo TELKOM Flexi


(17)

2.2.2 Struktur Organisasi Divisi TELKOM Flexi

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Pada TELKOM Flexi

2.2.3 Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Penulis mendapat tugas proyek akhir pada public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia Tbk. Surabaya. Berikut deskripsi pekerjaan dari

General Manager, Manager Sales dan Promotion, Manager Channel dan Dealer

Management.

1. General Manager TELKOM Flexi Regional Commerce V

a. Memastikan tujuan bisnis Divisi TELKOM Flexi dipahami dan dipedomani untuk merencanakan dan mengimplementasikan kebijakan-kebijakan Commerce Regional V secara efektif dalam mencapai sasaran-sasaran Commerce Regional b. Memastikan tujuan fungsi/bidang dipahami dan dipedomani untuk mengarahkan

dan mengintegrasikan RKA dan aktivitas-aktivitas fungsi / bidang di regional yang meliputi Sales & Promotion, Channel & Dealer Management, dan Collection secara efektif.


(18)

c. Memastikan aktivitas-aktivitas Commerce Regional V dikembangkan dalam indikator-indikator kinerja untuk menentukan pertanggungjawaban dan mencapai sasaran-sasaran sesuai kesepakatan kinerja yang sudah ditetapkan d. Memastikan seluruh unit kerja /satuan kerja/ tim kerja pada lingkup kendalinya

diintegrasikan untuk menciptakan interdependensi yang kuat dalam mencapai sasaran unit kerja.

e. Memastikan pembahasan dan perundingan dilakukan dengan para senior leader unit bisnis Commerce Regional V untuk mensinergikan pengelolaan fungsi /bidang Commerce Regional V dengan fungsi /bidang lainnya

f. Memastikan analisa operasional dilaksanakan secara perodik / berkala dan review terhadap pelaporan-pelaporan untuk mengevaluasi kinerja bidang Commerce Regional dan menyusun program-program tindak lanjut

g. Memastikan setiap keputusan operasional yang diambil ditujukan untuk memiliki dampak positif bagi perusahaan

h. Memastikan internal control dilaksanakan dengan konsisten pada seluruh point control di unit kerjanya untuk menjamin pengelolaan Bidang Commerce Regional V telah sesuai dengan kebijakan perusahaan dan regulasi lainnya

i. Memastikan pemecahan permasalahan pada lingkup fungsional dilakukan dengan mengembangkan metode-metode pemecahan masalah untuk menyelesaikan permasalahan dengan lebih terintegrasi

j. Memastikan hubungan dengan organisasi dan key person (eksternal/internal) diciptakan dan dipelihara untuk memecahkan permasalahan yang kompleks dan memanfaatkan hubungan informal


(19)

k. Memastikan kewenangan secara proposional kepada bawahan/staf didelegasikan untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi serta pembelajaran memikul tanggung jawab yang lebih besar

l. Memastikan pengembangan kebutuhan peningkatan kompetensi yang lebih luas dan kesempatan karir staf diidentifikasi dan dirancang untuk menyusun rencana pengembangan kompetensi dan karir staf yang lebih terarah.

2. Manager Sales dan Promotion

a. Memastikan program kerja unit kerja, indikator-indikator kinerja, dan prosedur kerja operasional dirumuskan dan disusun serta dikomunikasikan kepada karyawan di unit kerjanya untuk menyediakan pedoman kerja tahunan

b. Memastikan seluruh sumber daya dikelola secara optimal termasuk menggunakan biaya-biaya secara efisien dalam pelaksanaan setiap program kerja untuk mencapai sasaran unit kerja yang telah ditetapkan.

c. Memastikan kebijakan penjualan dan promosi nasional/ divisi dikembangkan sesuai kondisi regional untuk merancang dan menyusun program-program sales dan promosi di tingkat regional yang mampu meningkatkan bisnis perusahaan d. Memastikan pengelolaan dan pengendalian program-program sales di tingkat

regional telah dilakukan secara efektif untuk meningkatkan jumlah pelanggan e. Memastikan program-program promosi tingkat regional dikelola secara efektif

untuk meningkatkan produktivitas usage /penggunaan pelanggan

f. Memastikan kebijkan program komunitas nasional /divisi dikembangkan sesuai kondisi regional untuk merancang dan menyusun program-program komunitas


(20)

regional yang mampu meretensi dan mengakuisisi pelangann pada pasar komunitas

g. Memastikan kinerja penjualan regional direview dan dievaluasi secara berkala untuk merancang tindak lanjut solutif dalam peningkatannya

h. Memastikan pemecahan permasalahan dilakukan dengan mengidentifikasi situasi dan pola hubungan antar permasalahan secara komprehensif untuk merinci alternatif-alternatif solusi yang sesuai

i. Memastikan kewenangan secara proposional kepada bawahan/staf didelegasikan untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi serta pembelajaran terhadap tanggung jawab yang lebih besar

j. Memastikan nilai-nilai dalam budaya organisasi dipelihara dan dikembangkan untuk menumbuhkan partisipasi dan peran serta seluruh karyawan (staf) di unit kerjanya dalam memecahkan persoalan yang terjadi.

k. Memastikan pengembangan staf dilakukan melalui pendistribusian pekerjaan secara proposional, pemberian pelatihan, coaching&conseling, dan penilaian perfomansi untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efektivitas kerja

3. Manager Channel and Dealer Management

a. Memastikan program kerja unit kerja, indikator-indikator kinerja, dan prosedur kerja operasional dirumuskan dan disusun serta dikomunikasikan kepada karyawan di unit kerjanya untuk menyediakan pedoman kerja tahunan.

b. Memastikan seluruh sumber daya dikelola secara optimal termasuk menggunakan biaya-biaya secara efisien dalam pelaksanaan setiap program kerja untuk mencapai sasaran unit kerja yang telah ditetapkan.


(21)

c. Memastikan terlaksananya PKS dengan seluruh Mitra Authorized Dealer dan

Channel sesuai ketentuan dan prosedur yang ditetapkan Corporate (proses

recruitment, syarat & ketentuan, legal dokumen, evaluasi, dll)

d. Memastikan tersedianya rencana sales & distribusi produk Flexi selama 1 tahun secara komprehensif berdasarkan target sales & revenue, market share, tipe channel, klasifikasi & jumlah channel (Direct/Indirect), estimasi penjualan, dan market allow

e. Memastikan terkendalinya transaksi persediaan, sirkulasi dan penjualan kartu flexi dan voucher (Fisik & Fkios) yang selaras dengan kebijakan Corporate tentang pengelolaan produk

f. Memastikan terlaksananya pengelolaan event (forum komunikasi, konseling, gathering, reward/apresiasi, market audit, operasi pasar, pameran) yang melibatkan eksternal/Auto Dealer/Channel sebagai upaya untuk memperkuat jaringan distribusi dan partnership

g. Memastikan dikuasainya area territory distribusi dengan mengoptimalkan dukungan Auto Dealer melalui pembagian Fokus Area Distribusi serta memastikan tersedianya visibility produk dan material promosi di setiap titik penjualan

h. Memastikan terlaksananya kerjasama dengan Direct/Indirect Channel strategis melalui pola 3-party (TELKOM, Auto Dealer, Channel) yang saling menguntungkan untuk menjamin distribusi produk secara rutin


(22)

i. Memastikan terlaksananya kerjasama bundling baik untuk tingkat nasional maupun regional, dan terlaksananya distribusi bundling ke seluruh saluran distribusi yang direncanakan

j. Memastikan tersedianya optimum stock sesuai perencanaan sales & distribution, terkendalinya distribusi produk dari gudang ke Auto Dealer & Channel sesuai nilai transaksi dan tepat waktu, serta terlaksananya stock opname.

k. Memastikan pemecahan permasalahan dilakukan dengan mengidentifikasi situasi dan pola hubungan antar permasalahan secara komprehensif untuk merinci alternatif-alternatif solusi yang sesuai.

l. Memastikan setiap keputusan operasional terkait pengelolaan pekerjaannya yang diambil dilengkapi dengan informasi dan data atau fakta operasional yang penting dan terbatas

m. Memastikan kewenangan secara proposional kepada bawahan/staf didelegasikan untuk meningkatkan kemampuan dan motivasi serta pembelajaran memilkul tanggung jawab yang lebih besar

n. Memastikan nilai-nilai dalam budaya organisasi dipelihara dan dikembangkan untuk menumbuhkan partisipasi dan peran serta seluruh karyawan (staf) di unit kerjanya dalam memecahkan persoalan yang terjadi.

o. Memastikan pengembangan staf dilakukan melalui pendistribusian pekerjaan secara proposional, pemberian pelatihan, coaching&conseling, dan penilaian perfomansi untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efektivitas kerja.


(23)

Denah Kantor


(24)

3.1Public Relations

Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini public relations mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan public relations dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan public relations lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.

Public relations merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang public relations diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.

Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (Jefkins, 2004: 2).

Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public


(25)

Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.

Dewasa ini, Public relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf public relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

Definisi tersebut hanyalah sebagian kecil dari definisi yang ada tentang public relations. Mengacu pada definisi – definisi di atas, memaknai terminologi "fungsi manajemen" yang ada pada public relations, memiliki arti yang lebih dalam. Arti tersebut memuat jawaban atas pernyataan, untuk apa fungsi manajemen atau manajemen komunikasi yang dilakukan oleh public relations. Jawaban ini jelas bahwa

public relations berperan sebagai Pengelola Reputasi Organisasi. bukan

pemasar/penjual dan bukan hanya melulu memliki aktifitas berhubungan dengan media atau seperti yang disebut di atas.

3.2.1 Fungsi Public Relations

Dikutip dari salah satu buku A Model for Public Relations Education for Professional Practices yang ditulis oleh rosady ruslan, SH, MM (1978), humas adalah fungsi menegemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan, jalur bersama antara organisasi degan publiknya, menyangkut aktifitas komunikasi, pengertian, menerimaan dan kerja sama, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini pubik, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai system penggunaan penelitian serta mengantisipasi


(26)

kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.

Menurut Edward L. Bernay, dalam bukunya Public Relations (1952) Universitas of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama humas, yaitu :

1. Memberikan penerapan kepada masyarakat

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Dari pemaparan dan definisi dan fungsi Public relations tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cirri khas proses dan fungsi manajemen humas (Public Relation manajemen) adalah sebagai berikut.

1. Menunjukkan kegiatan tertentu (action) 2. Kegiatan yang jelas (activities)

3. Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different) 4. Adanya kepentingan bersama (common interest)

3.2.2 Ruang lingkup tugas Public relations

Perkembangan profesionalisme public relations uang berkaitan dengan perkembangan peranan humas, baik sebagai praktisi maupun professional dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D.M., (1992) merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi/lembaga antara lain meliputi aktifitas :


(27)

1. Membina hubungan kedalam (public internal)

Yang dimaksud dengan public internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang humas harus mempu mengidentifikasi dan mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.

2. Membina hubungan keluar (public eksternal)

Yang dimaksud public ekternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya,

Menurut H. Fayol beberapa tugas dan sasaran Humas, adalah :

a. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) 1. Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif

2. Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak. b. Menghadapi krisis (facing of crisis)

Menangani keluhan (complaint dan menanggapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan hunas recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image damage)

c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotions publik causes) 1. Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik

2. Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang dan sebagainya


(28)

3.2.3 Peran Public Relations dalam Organisasi

Sebetulnya memformulasikan apa peran public relations dalam organisai bukanlah hal yang mudah. Beberapa penulis mencoba memetakan bahwa pada dasarnya peran PR dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:

1. Communication Tehnician

Beberapa praktisi memasuki dunia public relations ini sebagai teknis. Pada tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi sangat diperlukan. Public relations diarahkan untuk berperan menulis, menulis news letter, menulis in house journal, menulis news release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai "the last to know"

2. Expert Prescriber

Praktisi public relations sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memiliki tanggung jawab penuh untuk mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka yang lainnya.Tampaknya bangga karena public relations semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena tidak adanya keterlibatan top manajemen dalam peran public relations maka public relations seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung kepada public relations-nya. Mereka menjadi minim komitmen kepada tugas – tugas


(29)

public relations, padahal seperti diketahui seharusnya tugas public relations harusnya dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan,

Dalam hal diffusi peran dan fungsi public relations sehingga mereka paham spirit perlunya public relations bagi perusahaan menjadi rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang kepercayaan top manajemen akan fungsi public relations bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh public relations yang dianggap mereka sebagai pakar.

3. Communication Facilitator

Public relations sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communication-nya dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada/yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat keduabelah pihak.

Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara dua belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah, membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka menjadi boundary spanner antara perusahaan dan publiknya. Mereka bekerja di bawah asumsi bahwa two way communication mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan organisasi dan publik dalam hal prosedur, kebijakan, serta tindakan lain yang berhubungan dengan minat kedua belah pihak.


(30)

4. Problem Solving Facilitator

Mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi bagian dalam manajemen strategi perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan public relations sebagai tahapan fungsi manajemen yang sama dengan kegiatan manajemen yang lain.

Public relations berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki power mengubah sesuatu yang seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.

Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan mengapa program harus dilaksanakan, mereka mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian tujuan program.

Mereka dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka mampu menunjukkan kemampuan dan nilai dalam membantu manajemen menangani serta menyelesaikan permasalahan

3.2.4 Aktifitas Public Relations

Pekerjaan Public Relations dapat dikerjakan sendiri atau oleh konsultan, pemilihan ini sangat tergantung dari porsi perusahaan. Kelebihan dan kekurangan dalam


(31)

penggunaan konsultan dapat dilihat lebih lanjut dalam tulisan Ida Anggraeni Ananda, Jurnal Visi Komunikasi.

Pada dasarnya aktifitas Public Relations meliputi:

1. Komunikasi : pertukaran ide, pendapat atau pesan melalui visual, lisan atau tulisan 2. Publisitas : diseminasi pesan yang terencana melalui media tertentu, tanpa bayaran,

untuk meningkatkan minat terhadap perusahaan/organisasi

3. Promosi : aktifitas mengkreasi atau menstimulasi perhatian terhadap produk, orang, organisasi atau kasus.

4. Press agentry : melalui soft news stories

5. Integrated marketing : fungsi PR pendukung pemasaran, tujuan beriklan sebuah

organisasi

6. Manajemen Isue : identifikasi, memonitor aksi publik atau reaksi publik terhadap organisasi

7. Manajemen krisis : menghadapi krisis, bencana atau kegiatan negatif yang tidak terencana dan memaksimal ekses positif yang dapat diraih

8. Public Information officer: sebagai penghubung antara lembaga pemerintah, dan

media

9. Public Affairs/lobbyist: bekerja mewakili perusahaan untuk menghadapi politisi,

perangkat pemerintah yang berperan menetukan kebijakan dan undang-undang untuk mempertahankan status quo atau mengubahnya.

10. Financial Relations: menghadapi dan mengkomunikasikan informasi kepada


(32)

11. Community Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan antara organisasi dan masyarakat

12. Internal Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan orang –

orang yang berada dan memilki hubungan di dalam organisasi

13. Industry Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan atau atas

nama perusahaan dengan industri

14. Minority Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan group

minoritas dan individual

15. Media Relations: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan media

16. Public Diplomacy: memantapkan dan meningkatkan hubungan untuk membuka

jalur perdagangan, pariwisata dan kerjasama antar negara

17. Event management: menyiapkan, merencanakan, melakukan kegiatan yang

bermanfaat dalam suatu waktu

18. Sponsorship: menawarkan atau menerima bantuan dana dengan imbalan public

exposure

19. Cause/Relationship marketing: memantapkan dan meningkatkan hubungan dengan

konsumen

20. Fund Raising: memantapkan dan meningkatkan hubungan atas nama sektor non


(33)

3.2.5 Strategi Public Relation

Ahmad S. Adnanputra mendefinisikan strategi Public Relations adalah Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam rangka suatu rencana public relations (public relations plan) (Ruslan, 2006: 142-144).

Strategi public relations kemudian dijabarkan oleh Rosady Rusian sebagai berikut (Ruslan, 2006: 142-144)

1. Strategi Operasional

Melalui pelaksanaan Humas dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatam (sociologi approach), melalui mekanisme sosial kultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat terekam pada setiap beritaatau surat pembaca dan lain sebagainya yang dimuat di berbagai media masa.

2. Pendekatan persuasif dan edukatif

Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling mengerti, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya.

3. Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungan bersama.


(34)

Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan ke dalam (internal relations) maupun hubungan ke luar (ekstern relations) untuk meningkatkan kerjasama. Humas berkewajiban memasyarakatkan dukungan masyarakat (pihak sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangga menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya (community relations), dan juga memperoleh opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding).

5. Pendekatan koordinatif dan integrative

Untuk memperluas peranan public relations di masyarakat, maka fungsi Humas dalam arti sempit hanya mewakili lembaga/institusinya. Tetapi peranannya yang lebih luas adalah berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional, dan mewujudkan ketahanan Nasional di bidang politik, ekonomi, sosial budaya (Poleksosbud) dan Hankamnas.

3.2.6 Sasaran Public Relations

Sasaran kegiatan humas adalag publik (khalayak). Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal (Jefkins, 2004:80).

Terdapat 7 macam publik yang dapat dibedakan dalam ruang lingkup masing-masing dan dilihat dari kepentingannya yaitu ;

1. Masyarakat di sekitarnya

Tipe masyarakat di dalamnya akan bergantung dari macam usaha yang ada. Misalnya usaha hotel, pasar swalayan, rumah sakit, industry manufaktur, dan jasa


(35)

akan berbeda satu sama lain komunitas sekitarnya. Hal yang perlu diingat adalah bermula dengan lingkungan terdekat yang digarap dengan baik sebagai langkah awal yang positif. PR begins on the doorstep.

2. Karyawan perusahaan

Di sini akan terlihat banyaj ragamnya ditinjau dari kedudukan, masalah-masalah status ekonomi, usia, dan karakteristik demografis lainnya. Melihat karakteristik karyawan, maka masalah informasi menjadi bidang spesialisasi tersendiri. Apabila keterlibatan karyawan lebih banyak, sangat dianjurkan untuk mengikuti kecenderungan-kecenderungan baru dengan jalan memantau perkembangan yang ada, termasuk berbagai peraturan pemerintah dan informasi di media masa.

3. Pers, radio, televisi

Pers dapat dibagi dalam pers nasional, regional, lokal, bisnis dan professional. Setiap surat kabar/majalah mempekerjakan para wartawan yang mempunyai kepentingan yang sangat berbeda. Misalnya, wartawan ekonomi, industry, dan perdagangan mempunyai kebutuhan informasi yang tumpang tindih, tapi tetap berbada. Berita tidak dapat menunggu, sebuah berita nomor telpon yang direct atau

hotline agar dapat menghubungi PR yang bersangkutan dalam waktu 24 jam.

Dalam berurusan dengan radio dan televise harus diingat bahwa reputasi suatu perusahaan/organisasi dirugikan dengan suatu kata no comment. Masyarakat akan tahu segera bahwa ada sesuatu yang disembunyikan karena itu disediakan suatu jawaban yang positif, walaupun sangat umum, karena masyarakat mempunyai harapan-harapan yang harus dipenuhi.


(36)

4. Konsumen dan pemasok

Di tertentu pemasok dan pelanggan tergantung satu sama lain, dan kadang jatuh bangun bersama. Konsumen dapat dibeda-bedakan sebagai pembeli satu kali dan berkali-kali, pembeli barang konsumsi dan barang industry. Kebutuhan setiap golongan konsumen perlu mendapat perhatian karena karakteristiknya yang berbeda-beda.

5. Investor

Kelompok pemegang saham akan sangat berbeda. Kadangkala sebuah perusahaan besar membagi investor menjadi beberapa kelompok dan mengembangkan cara berkomuniasi dengan setiap kelompok. Hubungan baik dengan investor dapat menghasilkan imbalan yang menguntungkan dalam bentuk modal pinjaman untuk membiayai proyek-proyek besar. Meningkatnya perhatian saham dapat mendukung reputasi perusahaan dan meningkatkan kepercayaan.

6. Distributor

Suatu publik yang pekerjaannya menangani barang-barang konsumen dalam partai besar dan hadir di antara pembuat barang dan para pembelinya,

7. Pemuka pendapat (opinion leader)

Siapa saja yang dapat mengajukan pendapatnya yang dapat membantu usaha itu sediri berkembang atau justru merusaknya (soenurat&Ardiant0, 2008:16-18). Adanya defisini dan pembagian yang jelas dapat membantu public realtions dalam menganalisis manakala yang termasuk publik organisasi di tempat PR di bekerja. Dengan adanya kejelasan publik maka diharapkan PR dapat memaksimalkan hubungan dengan mereka demi tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.


(37)

3.2Citra

Sandra Oliver (2007:50) mendefisinisikan citra adalah sesuatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imajinasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh seseorang, organisasi, dan sebagainya, Citra didefinisikan oleh Buchari Alma (2002:317). sebagai, “Kesan yang diperoleh sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang sesuatu” Sutisna (2001:83) mangatakan, “Citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dan berbagai sumber setiap waktu”. Definisi citra menurut Rhenald Kasali (2003:28), yaitu, “Kesan yang timbul karena pemahamanakan suatu kenyataan”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, citra menunjukkan kesan suatu obyek terhadap obyek lain yang terbentuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber terpercaya. Terdapat tiga hal yang penting dalam citra, yaitu: kesan obyek, proses pembentukan citra, dan sumber terpercaya. Citra perusahaan menunjukkan kesan obyek terhadap perusahaan yang terbetuk dengan memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber informasi yang terpercaya.

Proses terbentuknya citra perusahaan menurut Hawkins at all diperlihatkan pada gambar berikut :


(38)

Exposure

Attention

Image

Behavior

Comprehensive

Gambar 3.1 Proses terbentuknya citra perusahaan

Berdasarkan gambar proses terbentuknya citra perusahaan berlangsung pada beberapa tahapan. Pertama, obyek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakuakn perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperhatikan upaya perusahaan tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan. Keempat, terbentuknya citra perusahaan pada obyek yang kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku obyek sasaran dalam hubungan perusahaan.

Upaya perusahaan sebagai sumber informasi terbentuknya citra perusahaan memeerlukan keberadaan secara lengkap. Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan objek sasaran. Rheinald Kasali (2003:28) mengemukakan, “Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna” menurut Sherley Herrison (1995:71) informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut :


(39)

Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation

Hasil yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaki sebuah bank.

3. Value

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.

4. Corporate Identity

Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan selogan.

Dapat dipahami efektifitas upaya perusahaan dalam komunikasinya dengan publik sasaran yang membentuk citra perusahaan penting berisi empat elemen telah dikemukakan.


(40)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Waktu dan Tempat Pelaksanaan Proyek Akhir 4.1.1 Waktu Pelaksanaan Proyek akhir

Pelaksanaan proyek akhir di TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dilaksanakan pada:

Tanggal : 1 Maret 2011 – 31 Mei 2011 Hari : Senin – Jumat

Jam : 08.00 WIB – 17.00 WIB 08.30 IB - 17.00 WIB

4.1.2 Tempat Pelaksanaan Proyek Akhir

Lokasi dan tempat pelaksanaan Proyek Akhir adalah sebagai berikut: Lokasi : TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk

Public Relations

Alamat : Jalan Kapuas No. 56, Surabaya 60265

Tempat : Memiliki fasilitas ruangan kantor sangat bersahabat, nyaman, sejuk karena di dalamnya dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Selain itu terdapat fasilitas penunjang, antara lain : kamar mandi, musholah, dan dapur untuk kenyamanan saat bekerja.

4.2Pembahasan

Public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk ini merupakan ujung tombak yang sangat penting bagi perusahaan. Public relations


(41)

haruslah mampu membangun image dari TELKOM Flexi area Commerce V PT. TELKOM Indonesia supaya menjadi pelopor operator CDMA yang mampu bersaing dengan GSM dan bertahan di pasar jasa telekomunikasi sampai sekarang ini. Berikut peranan public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

4.2.1 Membina hubungan dengan Media dan Pers

Hubungan media pers (Media & Press Relations) dengan TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk merupakan alat pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai program kegiatan kerja atau untuk kelancaran aktivitas komuniasi public relations TELKOM Flexi Area Comerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

Hubungan pers tersebut tidak terbatas hanya untuk mengadakan pendekatan-pendekatan baik secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers (press contact). Ditambah lagi tuntutan untuk mengelola dan membina hubungan baik dengan para pimpinan redaksi, redaktur dan wartawan dari media massa dalam arti lebih luas. Dari hasil kerja sama yang baik inilah diharapkan akan tercipta suatu opini publik yang positif sekaligus memperoleh “citra yang baik” pula dari pihak publik untuk meningkatkan citra TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

Public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai penilaian-penilaian tertentu terhadap berbagai media cetak, dikelompokkan dengan klasifikasi berdasarkan beberapa faktor. Misalnya, media yang


(42)

bersangkutan cukup berpengaruh, berwibawa, bergengsi. Dan sejauh mana segmentasi pembacanya.

Berikut ini adalah daftar media cetak nasional-lokal (harian ataupun tabloid mingguan/dwi mingguan) dan media elektronik (web), yang bekerja sama dengan TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. pada Media cetak dikelompokkaan sesuai dengan luas jangkauanya yakni media nasional yang terdiri dari Republika, Investor Daily, Bisnis Indonesia, Sindo, Media Indonesia, Koran Tempo, Suara Karya.

Gambar 4. 1 Kliping dari Media Investor Daily

Untuk kawasan regional atau Lokal yaitu Jawa Pos, SURYA, Radar Surabaya, Surabaya Post, Bangsa, dan Duta Masyarakat.


(43)

Gambar 4. 2 Kliping Media Surya Sedangkan tabloid yaitu Komputek, News Ponsel, Mobile.

Untuk media elektronik sendiri terbagi menjadi dua yaitu dari website (detik.com, antara, beritajatim.com, suarasurabaya,net, kabarbisnis.com) serta dari radio yaitu Suara Surabaya dan radio lainnya

Gambar 4. 3 Kliping Media Online kabarbisnis.com

Dalam upaya meningkatkan citra perusahaan, maka public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk haruslah gencar meningkatkan publikasi yang bertujuan untuk pengenalan (awareness), mencari publikasi (publicity),


(44)

peluncuran suatu produk (New product launching) hingga melakukan kegiatan kampanye (campaign activities) yang tujuan untuk mempengaruhi opini publik (public opinion) yang dilakukan melalui media masa.

Dalam aktifitas atau kegiatan publikasi, public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk sering mengadakan kerja sama dengan pihak pers/wartawan, baik secara fungsional maupun individual yang biasanya dilakukan melakui berbagai cara

A. Konferensi Pers (Press Conference)

Konferensi pers adalah suatu pertemuan khusus dengan pihak pers yang bersifat resmi atau sengaja diselenggarakan oleh public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk, yang bertindak sebagai nara sumber dalam menjelaskan suatu rencana atau permasalahan tertentu yang tengah dihadapi. Semua itu diselenggarakan dalam bentuk jumpa pers yang telah di tetapkan waktu, tempat dan temanya dengan sekelompok wartawan yang masing-masing mewakili berbagai media massa yang sering kali bekerjasama dengan TELKOM Flexi.

Maksud dari acara tersebut adalah :

a. Untuk memberikan informasi, berita, publikasi, dan promosi dan aktifitas public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk yang dianggap penting untuk diketahui secara luas oleh publik. Contohnya adalah ketika TELKOM Flexi merayakan ulang tahun Flexi ke 10. Telkom Flexi mengadakan press conference sebagai salah satu bentuk publikasi kepada masyarakat untuk bergabung merayakan 10 tahun Flexi mengabdi yang di laksanakan di Balai kota


(45)

Surabaya pada 21 Maret 2011 dengan agenda launching Flexi Bebas Bicara Rp. 0,- ke luar Jawa Timur dan Jalan sehat.

b. Menjelaskan serta meluruskan suatu peristiwa yang mungkin atau telah terjadi pada TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Dan salah satu cara public relations TELKOM Flexi menjelaskannya pada masyarakat dengan bekerja sama dengan pihak pers/wartawan. Contohnya ketika PT. Bakrie Group berkeinginan untuk merger dengan Telkom Flexi, hingga seluruh karyawan Telkom Flexi berunjuk rasa menentang merger tersebut maka public relations Telkom Flexi mengadakan press conference untuk meluruskan bahwa Telkom Flexi berada di bawah naungan yaitu devisi Telkom Flexi bukan sebagai anak perusahaan PT. Telkom Indonesia, Tbk maka merger itu tidak akan terjadi.

Berikut ini adalah salah satu foto press conference yang dilaksanakan TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.


(46)

Pada foto diatas adalah contoh dari press conference yang dilaksanakan TELKOM Flexi dengan PWNU JATIM pada tanggal 16 Maret 2011 di Probolinggo, yaitu tentang launching Flexi muslim untuk NU.

Persiapan dan hasil pelaksanaan jumpa pers sangatlah penting. Berikut ini adalah tahap-tahap press conference :

a. Persiapan dan Perencanaan

Persiapan dan perencanaan jumpa pers, yaitu mengenai info kid, press release, speech writing, narasumber, pembicara, staf ahli, anggaran (dana) yang berkaitan dengan jumpa pers, konfirmasi kesediaan media cetak yang akan diundang pada jumpa pers.

b. Pelaksanaan (action plan)

Dukungan penuh dari pihak manajemen, keuangan dan sebagainya, siapa sebagai juru bicara, pemandu, bagaimana sound system ruang konfrensi, slide film, video cassets, info kid, dan sebagainya. Status konfirmasi kesediaan pers/wartawan untuk datang ke jumpa pers, yang berasak dari media cetak atau elektronik dan sebagainya dianggap perlu sebagai pengecekan terakhir (konfirmasi kehadiran) menjelang hari ‘H’. c. Evaluasi

Setelah mengadakan jumpa pers, sebagai tolak ukur keberhasilan atau tidaknya maka public relations TELKOM Flexi mengecek sejauh mana hasil kualitas dan kuantitas pemuatan berita di media cetak atau penayangan di media saluran stasiun TV dan radio. Public relation TELKOM Flexi menggunakan metode PR Value dan PR Gain sebagai tolak ukur mencapaian hasil yang di peroleh. Seandainya pemuatan atau penayangan hasil jumpa per situ encapai 75% ke atas, berhasil mencapai sasaran dan


(47)

berhasil. Sebaliknya jika jumpa pers itu diliput oleh wartawan itu hanya mencapai kekurangan dari 50%, berarti public relations TELKOM Flexi telah gagal mengadakan konferensi persnya, artinya : something wrong in dealing with public relations and as bad press relationship.

Berikut ini adalah cara perhitungan PR value sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan public relations TELKOM Flexi. Jika harga iklan di suatu media per milimeter kolom (mmk) akan dikali dengan harga iklan suatu media. Kami biasanya mengansumsikan rata-rata harga per mmk yakni Rp 42.500,00 dengan rincian harga iklan termahal adalah Rp 70.000,00 mmk dan yang termurah adalah Rp 25.00,00 mmk.

Keterangan : (a): Banyak kolom (b): Panjang kolom

(c): Hasil dari (a) x (b) dengan satuan millimeter kolomg (mmk) (d): Hasil PR value

(a) kolom x (b) milimeter = (c) mmk (c) mmk x Rp 42.500,00 = (d)


(48)

Gambar 4. 5 Analisis PR Value Pada gambar diatas perhitungan PR Value-nya yakni: panjang kolom (a) : 187 milimeter

Banyak kolom (b) : 5 kolom Hasilnya adalah :

Yang berarti dari kegiatan press conference public relation TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dapat menghasilkan berita setara dengan iklan atau advertorial dengan harga Rp 39.737.500,00. Padahal dalam kenyataannya,

5 kolom x 187 milimeter = 935 mmk


(49)

public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT TELKOM Indonesia, Tbk tidak mengeluarkan biaya sebesar itu untuk melakukan kegiatan Press Conference.

Gambar 4. 6 Perhitungan PR Value Bulan Maret 2011

Dengan laporan ini pula, dapat dilihat seberapa besar penghematan yang didapat, dengan cara membagi PR Value dengan cost yang dikeluarkan saat press conference dalam jangka waktu 1 bulan :

Gambar 4. 7 PR Gain bulan Maret Berikut ini adalah cara menghitung PR Gain :

Total PR Value (selama 1 bulan)


(50)

Pada gambar 4.7 adalah contoh dari perhitungan PR value. Dari PR value tersebut akan dihitung PR Gain-nya, yaitu :

Total PR Value : Rp 898.680.000,00 Cost Media bulan maret : Rp 18.400.000,00

Maka PR Gain = Rp 898.680.000,00 / Rp 18.400.000,00 = 49

Maka berarti penghematan yang dilakukan public relations TELKOM Flexi dalam bulan ini bisa diasumsikan 49 kali. Maka dengan ini public relations Telkom Flexi telah berhasil mencapai sasaran serta dapat melakukan pengematan sebesar 49 kali.

B. Press Gathering (Jamuan Pers)

Press gathering adalah jamuan pers/wartawan yang bersifat sosial, menghadiri acara seremonial tertentu baik formal maupun informal. Ada juga event-event olahraga bersama, kumpul bersama antara public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dan pihak pers pada suatu acara di luar tugas fungsionalnya masing-masing. Jamuan pers untuk mengikat hubungan tali silaturrahmi yang lebih erat dari kedua belah pihak. Bentuk kontak ini lebih menekankan pendekatan pribadi ke pribadi (personal to personal approach), sebagai upaya lebih dekat mengenal satu sama lain. Maksaudnya adalah membina hubungan saling keakraban, saling pengertian, saling mengenal, saling mendukung, dan saling menghormati profesi satu sama lain sebagai mitra kerja positif. Tetapi kadang-kadang, dalam acara tersebut public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk menyisipkan suatu keterangan pers (konferensi pers).


(51)

TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk pada 23-25 April 2011 telah mengadakan press gathering ke bali bersama media selama 3 hari 2 malam. Disana media mendapat kesempatan untuk mencoba keunggulan produk dari TELKOM Flexi yaitu mengakses FlexiNet dengan kecepatan EVDO REV-B di Bali. Selain teman-teman media juga mendapatkan beberapa doorprice sebagai reward atas bantuannya yaitu turut mengembangkan citra TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Serta beberapa hiburan untuk melepas penat selama di Bali.

Gambar 4. 8 Press Gathering Media di Bali 23-25 April 2011


(52)

Gambar 4. 10 Lomba sepak bola daster

Pada gambar diatas merupakan lomba-lomba yang diadakan selama gatring. Teman-teman media berlomba mendesign busana dari koran dan sepak bola daster. Kegiatan ini menjadi hiburan tersendiri bagi teman-teman media sehingga dapat membina hubungan silaturrahmi antara TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dan media.

C. Media Visit

Media visit merupakan salah satu cara public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk untuk mengikat hubungan tali silaturrahmi yang lebih erat dengan para pimpinan redaksi, redaktur dan wartawan dari media massa dalam arti lebih luas. Bentuk kontak ini lebih menekankan pendekatan pribadi ke pribadi (personal to personal approach). Biasanya melalui acara bersama dalam rangka ulang tahun salah satu media, uang tahun, Natal bersama antaqra pihak public relations TELKOM Flexi dengan pihak pers pada suatu acara di luar. Sisi positif dari kegiatan ini


(53)

adalah membina hubungan saling keakraban, saling pengertian, saling mengenal, saling mendukung, dan saling menghormati profesi satu sama lain sebagai mitra kerja positif.

4.2.2 Memberikan Pelayanan Prima (Service of Excellence)

Service of excellence berkaitan dengan jasa pelayanan yang dilaksanankan oleh TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk dalam upaya untuk memberikan rasa kepuasan dan menumbuhkan kepercayaan pihak pelanggannya (konsumen). Pelayanan tersebut juga membuat pihak konsumen merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan wajar.

Untuk memenangkan persaingan dalam bisnis jasa telekomunikasi khususnya melalui kiat pelayanan prima tersebut tidaklah cukup hanya melakukan proses administrasi dengan cepat, tetapi juga “bagaimana” memperlakukan para pelanggan, yang dapat memperlihatkan catra kita melayani sebaik mungkin serta menumbuhkan kesan atau perspesi yang positif dari pihak palanggannya (customer oriented).

Tidak bisa dipungkiri, jika sebuah perusahaan ingin terus berkembang maka perlu adanya social responsibility untuk meningkatkan pelayanan perusahaan apalagi perusahaan telekomunikasi seperti TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

Kesimpulannya yaitu, bentuk pelayanan jasa terutama jasa telekomunikasi adalah pencapaian dari public relations dalam sistem informasi terbuka pada era globalisasi ini. Intinya tidak lepas dari bentuk kualitas jasa pelayanan yang telah diberikan, nilai kepercayaan merupakan “amanah” dari publiknya, sehingga goodwill yang ditampilkan oleh perusahaan dapat meningkatkan citra positif perusahaan.


(54)

Jika layanan jasa yang diterima melampui harapan pelanggan, maka jasa dipresepsikan sebagai kualitas yang “ideal” (unggul). Sebaliknya jika layanan jasa yang diterima telah rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipresepsikan sebagai pelayanan buruk. Maka dengan demikian baik-buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia layanan suatu jasa dalam upaya untuk memenuhi harapan secara konsistenm tepat dan memuaskan.

Keluhan konsumen pada TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk biasanya melalui 147 layanan customer service seluruh produk di naungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk. dan juga keluhan lewat media. yakni surat pembaca yang dikirim oleh publik untuk TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk kepada media baik Koran maupun radio. Untuk keluhan pelanggan melalui 147, akan langsung ditangani oleh customer service. Sedangkan melalui surat pembaca public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia akan menghubunginya dan menangani keluhan tersebut dengan baik, dan menganggapi keluhan adalah sebuah masukan yang positif untuk TELKOM Flexi.

Ada dua kata kunci keluhan yakni kecepatan penanganan atas keluhan, dan penyelesaian keluhan. Setiap keluhan yang disampaikan oleh para pelanggan yang mempunyai problem, haruslah disambut dengan ucapan terimakasih. Oleh karena mereka yang keluhkan masih menjadi pelanggan, dan perusahaan masih diberi kesempatan untuk melakukan recovery.

Langkah-langkah menangani komplain yang efektif adalah: 1. Pertama : mengucapkan terima kasih


(55)

2. Kedua : mengucapkan maaf

3. Ketiga : mencari tahu informasi dari pelanggan 4. Keempat: Berjanji hal tersebut tak terulang lagi

5. Kelima : Melakukan langkah konkrit untuk secepatnya menangani keluhan

Dengan mempertimbangkan bahwa pekerjaan public relations adalah social responsibility, maka kepuasan pelanggan adalah merupakan suatu tujuan utama dalam meningkatkan citra TELKOM FLEXI Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Maka TELKOM Flexi masih mempunyai kesempatan untuk memperbaiki kekurangannya, dan pelanggan akan tetap loyal. Pelanggan akan loyal, karena tahu jika dia melakukan keluhan, akan dilayani dengan baik, dan dilakukan perbaikan.

4.2.3 elakukan Promosi TELKOM

Promosi TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk bertujuan untuk menyebarkan suatu pesan yang informatif, persuasif, dan sebagai sarana komunikasi yang membuat publik tetap menjadi ingat dan mengerti tentang apa yang TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk tunjukkan. Serta akan terus dan bersinergi untuk membangun brand, citra, dan reputasi TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk langsung kepada publik.

Banyak cara yang dilakukan TELKOM Flexi Area Commerce V PT> TELKOM Indonesia, Tbk dalam penyebaran informasi tersebut, yakni diantaranya:

A. Kunjungan

TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk seringkali mendapat jadwal kunjungan industri dari Institusi/SMK/SMA. Penjadwalan kunjungan


(56)

oleh TELKOM Flexi yakni setiap seminggu minimal ada 1 kali kunjungan. Pada kesempatan ini, perusahaan akan memperkenalkan tentang company profile TELKOM Indonesia dan juga produk apa saja yang dihasilkan oleh PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

Untuk materi kunjungan industri biasanya dapat disesuikan dengan institusi/SMK/SMA yang berkunjung. Sedangkan untuk pembicara akan disesuaikan dengan materi yang akan diberikan kepada pengunjung.

Hal-hal yang perlu disiapkan untuk kunjungan industri adalah tempat/ruangan, hendaknya disesuikan jumlah pengunjung. Selanjutanya adalah peralatan, perlu adanya peralatan pendukung untuk kegiatan kunjungan industri, agar penyampaian informasi dan edukasinya dapat berjalan dengan baik.

Gambar 4. 11 Kunjungan Universitas Negeri Malang

Pada gambar diatas terdapat foto kunjungan dari Universitas Negeri Malang jurusan komunikasi pada tanggal 19 Mei 2011. Materi yang mereka dapat selama kunjungan adalah tentang public relations.


(57)

B. Talkshow

Biasanya TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia melakukan talkshow untuk kegiatan launching produk, promosi produk, atau hanya sekadar membicarakan atau sering pendapat tentang sesuatu hal yang marak dan digemari masyarakat sesuai dengan marketnya. Melalui talkshow TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mendapatkan banyak informasi tentang keGemaran masyarakat, responsibility dari masyarakat dan banyak lagi.

Gambar 4. 12 Talkshow di Trijaya FM pada 12 April 2011

Pada foto diatas tambah ibu Ivone (berbaju coklat) sedang melakukan talkshow tentang Profesional Muda berbicara pada tanggal 12 Arpil 2011 di 104,7 Trijaya FM Surabaya sebagai salah satu sarana pendekatan publik.

C. Special Event

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special event) adalah salah satu cara yang dilakuakn public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM


(58)

Indonesia dalam menarik perhatian media pers dan publik terhadapat TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Kegiatan Special Event ini sendiri diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan-serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus ini, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowladge) serta pengenalan (awareness). Sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat penciptakan citra positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk special event yang sering dilakukan oleh public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

1. Pameran (expo)

Pemeran merupakan suatu media pomosi dan iklan yang bertujuan memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan harapan mereka tertarik dan kemudian membelinya. Efektifnya pameran adalah publik dapat menyaksikan peragaan proses produksi sepuasnya bahkan munkin mencobanya.

Pada tanggal 9 Maret 2011 terdapat pameran (expo) dari TELKOM Group pada event Mega Bazaar Komputer di Convention Hall Grand Mall Surabaya. Disini TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia mempromosikan pruduknya yaitu FlexiNet dijual dengan harga khusus yang berarti lebih murah dari biasanya. TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia bersama dengan TELKOM Group mempromosikan produk-produknya juga yaitu Speedy 99rb dan TELKOM Vission.


(59)

Gambar 4. 13 Pameran (expo) di Mega Bazaar Komputer

2. Seminar

Seminar merupakan bentuk dari special event dari TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk, yang juga merupakan suatu media komunikasi untuk mendapatkan publikasi dan pada akhirnya publik yang menjadi target sasaranya akan memperoleh pengetahuan. Seminar ini biasanya dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.

Pada bulan Mei ini banyak sekali event yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dalam rangka menyambut HUT Surabaya. PT. TELKOM bekerjasama dengan pemerintah kota Surabaya memberikan pelatihan kepada 1000 guru untuk belajar internet. Tepatnya di Atrium Plaza Tunjungan pada 4 May 2011. Dari kegiatan ini PT. TELKOM mendapatkan publikasi kepada publik bahwa PT. TELKOM peduli dengan pendidikan sedangkan untuk publik, publik di berikan informasi dan pengetahuan tentang internet.


(60)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melaksanskan Proyek Akhir selama 3 bulan pada bagian Public Relations di Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dapat disimpulkan peranan Public Relations Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dalam meningkatkan citra perusahaan antara lain :

1. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk

membina hubungan yang baik dengan Pers dan Media untuk mendukung dan sebagai media kerjasama yang diharapkan akan terciptanya opini publik yang positif sehingga dapat meningkatkan citra positif TELKOM Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk

2. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk

memberikan pelayanan prima (Service of Excellence) kepada konsumen untuk menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen, sehingga konsumen merasa bahwa dirinya dipentingkan dan diperhatikan dengan baik dan wajar.

3. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk

melakukan promosi sebagai jalan sarana untuk menyebarkan informasi dan sarana komunikasi yang membuat publik mengerti tentang Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk. Promosi Telkom Flexi Area Commerce V PT.


(61)

Telkom Indonesia, Tbk meliputi kunjungan, talkshow, Special Event (Pameran dan seminar).

5.2Saran

Setelah melakukan proyek akhir di Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dan Corporate Communication jatim PT. Telkom Indonesia, Tbk, terdapat beberapa saran, yaitu:

1. Untuk kegiatan promosi TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk lebih diperbanyak pada kegiatan promosi yang bersifat edukatif. Dimana tujuannya untuk menyebarkan pesan yang informatif dan komunikatif kepada publik.

2. Untuk Prodi DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan, untuk materi kuliah komunikasi perlu dibuatkan matakuliah tersendiri dimana matakuliah tersebut sangat penting. Agar pada kenyataannya nanti lulusan DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan mampu berkomunikasi dengan baik, serta dapat mejadi bekal yang tepat untuk berbagai bidang pekerjaan nantinya.

3. Untuk matakuliah humas hendaknya diajarkan lebih mendalam, sesuai dengan tugas humas sendiri. Sehingga lulusan DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan juga mampu bersaing dengan jurusan lain untuk mendapatkan bidang pekerjaannya tersebut.


(62)

Afdal, Achmad Fuad 2004. Tpis & Trik Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo.

Cutlip, Scott M., et al. 2009. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fariani, Silvia R. & Aryanto, Widodo. 2009. Panduan Praktisi PR. Jakarta: Elex Media Komputindo

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta. PT. Grasindo.

Rumanti, Sri. Maria. Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo.

Ruslan, Rosadi. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi.. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvanaro. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oliver, Sandara. 2007. Strategi Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga


(1)

57

B. Talkshow

Biasanya TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia melakukan talkshow untuk kegiatan launching produk, promosi produk, atau hanya sekadar membicarakan atau sering pendapat tentang sesuatu hal yang marak dan digemari masyarakat sesuai dengan marketnya. Melalui talkshow TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mendapatkan banyak informasi tentang keGemaran masyarakat, responsibility dari masyarakat dan banyak lagi.

Gambar 4. 12 Talkshow di Trijaya FM pada 12 April 2011

Pada foto diatas tambah ibu Ivone (berbaju coklat) sedang melakukan talkshow tentang Profesional Muda berbicara pada tanggal 12 Arpil 2011 di 104,7 Trijaya FM Surabaya sebagai salah satu sarana pendekatan publik.

C. Special Event

Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus (special event) adalah salah satu cara yang dilakuakn public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM


(2)

Indonesia dalam menarik perhatian media pers dan publik terhadapat TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Kegiatan Special Event ini sendiri diharapkan mampu memuaskan pihak-pihak lain yang terlibat atau terkait untuk berperan-serta dalam suatu kesempatan pada acara khusus ini, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowladge) serta pengenalan (awareness). Sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua belah pihak dan pada akhirnya dapat penciptakan citra positif dari masyarakat atau publik sebagai target sasarannya.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk special event yang sering dilakukan oleh public relations TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

1. Pameran (expo)

Pemeran merupakan suatu media pomosi dan iklan yang bertujuan memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada masyarakat dengan harapan mereka tertarik dan kemudian membelinya. Efektifnya pameran adalah publik dapat menyaksikan peragaan proses produksi sepuasnya bahkan munkin mencobanya.

Pada tanggal 9 Maret 2011 terdapat pameran (expo) dari TELKOM Group pada event Mega Bazaar Komputer di Convention Hall Grand Mall Surabaya. Disini TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia mempromosikan pruduknya yaitu FlexiNet dijual dengan harga khusus yang berarti lebih murah dari biasanya. TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia bersama dengan TELKOM Group mempromosikan produk-produknya juga yaitu Speedy 99rb dan TELKOM Vission.


(3)

59

Gambar 4. 13 Pameran (expo) di Mega Bazaar Komputer 2. Seminar

Seminar merupakan bentuk dari special event dari TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk, yang juga merupakan suatu media komunikasi untuk mendapatkan publikasi dan pada akhirnya publik yang menjadi target sasaranya akan memperoleh pengetahuan. Seminar ini biasanya dikaitkan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.

Pada bulan Mei ini banyak sekali event yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya dalam rangka menyambut HUT Surabaya. PT. TELKOM bekerjasama dengan pemerintah kota Surabaya memberikan pelatihan kepada 1000 guru untuk belajar internet. Tepatnya di Atrium Plaza Tunjungan pada 4 May 2011. Dari kegiatan ini PT. TELKOM mendapatkan publikasi kepada publik bahwa PT. TELKOM peduli dengan pendidikan sedangkan untuk publik, publik di berikan informasi dan pengetahuan tentang internet.


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanskan Proyek Akhir selama 3 bulan pada bagian Public Relations di Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dapat disimpulkan peranan Public Relations Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dalam meningkatkan citra perusahaan antara lain :

1. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk membina hubungan yang baik dengan Pers dan Media untuk mendukung dan sebagai media kerjasama yang diharapkan akan terciptanya opini publik yang positif sehingga dapat meningkatkan citra positif TELKOM Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk

2. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk memberikan pelayanan prima (Service of Excellence) kepada konsumen untuk menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen, sehingga konsumen merasa bahwa dirinya dipentingkan dan diperhatikan dengan baik dan wajar.

3. Public relations Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk melakukan promosi sebagai jalan sarana untuk menyebarkan informasi dan sarana komunikasi yang membuat publik mengerti tentang Telkom Flexi Area Commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk. Promosi Telkom Flexi Area Commerce V PT.


(5)

65

Telkom Indonesia, Tbk meliputi kunjungan, talkshow, Special Event (Pameran dan seminar).

5.2 Saran

Setelah melakukan proyek akhir di Telkom Flexi area commerce V PT. Telkom Indonesia, Tbk dan Corporate Communication jatim PT. Telkom Indonesia, Tbk, terdapat beberapa saran, yaitu:

1. Untuk kegiatan promosi TELKOM Flexi Area Commerce V PT. TELKOM Indonesia, Tbk lebih diperbanyak pada kegiatan promosi yang bersifat edukatif. Dimana tujuannya untuk menyebarkan pesan yang informatif dan komunikatif kepada publik.

2. Untuk Prodi DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan, untuk materi kuliah komunikasi perlu dibuatkan matakuliah tersendiri dimana matakuliah tersebut sangat penting. Agar pada kenyataannya nanti lulusan DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan mampu berkomunikasi dengan baik, serta dapat mejadi bekal yang tepat untuk berbagai bidang pekerjaan nantinya.

3. Untuk matakuliah humas hendaknya diajarkan lebih mendalam, sesuai dengan tugas humas sendiri. Sehingga lulusan DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan juga mampu bersaing dengan jurusan lain untuk mendapatkan bidang pekerjaannya tersebut.


(6)

Afdal, Achmad Fuad 2004. Tpis & Trik Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo.

Cutlip, Scott M., et al. 2009. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Fariani, Silvia R. & Aryanto, Widodo. 2009. Panduan Praktisi PR. Jakarta: Elex Media Komputindo

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Nova, Firsan. 2009. Crisis Public Relations. Jakarta. PT. Grasindo.

Rumanti, Sri. Maria. Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: PT. Grasindo.

Ruslan, Rosadi. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi.. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh & Ardianto, Elvanaro. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Oliver, Sandara. 2007. Strategi Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga