KESIMPULAN DAN SARAN PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII (Studi Analisis Framing Harian Umum Suara Karya).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dengan perangkat framing Pan dan Kosicki
yang dilengkapi dengan konsep framing Dietram Scheufele tentang pemberitaan Pencalonan
Ketua Umum Partai Golkar menju Munas VIII, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil analisis
yakni:
1. Persaingan keempat calon Ketua Umum Partai Golkar, yakni: Surya Paloh, Aburizal
Bakrie, Yuddy Chrisnandi, dan Tommy Soeharto mengerucut kepada Surya Paloh
dan Aburizal Bakrie. Tommy terganjal masalah persyaratan sebagai calon Ketua
Umum Partai Golkar. Yuddy dinilai hanya bermodalkan keberanian. Kekuatan
jaringan,
intelektual,
pengalaman,
finansial,
dan
kemampuan
berorganisasi
merupakan modal yang harus dimiliki oleh para calon Ketua Umum Partai Golkar,
dan hal tersebut hanya dimiliki oleh Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.
2. Hasil survei Puskaptis yang memaparkan keunggulan Aburizal Bakrie (53,3%)
sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar yang paling populer kemudian disusul
Surya Paloh (29,77%). Setelah melakukan wawancara sebagai bagian dari analisis
konteks, penulis menemukan pernyataan, bahwa hasil survei Puskaptis sudah diset
dan dikontrak untuk menyampaikan hasil riset tersebut. Penulis juga dijelaskan
dengan logika bisnis, lembaga riset membutuhkan dana untuk melakukan penelitian,
maka hasil riset itu mengacu kepada yang memberikan dana.
144
3. Perang klaim yang gencar terjadi menuju Munas VIII oleh masing-masing kubu calon
Ketua Umum Partai Golkar merupakan salah satu strategi psywar di tengah
persaingan yang semakin ketat antar calon. Perang klaim tidak dilarang karena tidak
diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Perang klaim mampu dimanfaatkan oleh DPDDPD untuk mencari keuntungan uang bagi masing-masing DPD-DPD dengan strategi
“membelah”, di mana Ketua DPD I pecah dengan Sekjen DPD I atau Ketua DPD I
pecah dengan Ketua DPD II yang dibawahi.
4. Aburizal Bakrie memperoleh porsi yang lebih besar dalam pemberitaan daripada
calon Ketua Umum lainnya. Hampir di semua pemberitaan menuju Munas VIII,
Aburizal Bakrie memperoleh porsi lebih besar. Ketika peneliti konfirmasikan kepada
awak redaksi, faktor kedekatan HU Suara Karya dengan Partai Golkar tidak bisa
dipungkiri, terlebih para petinggi HU Suara Karya tidak lain adalah fungsionaris
Partai Golkar. Ketika pilihan politik mengarah kepada Aburizal Bakrie, maka mau
tidak mau arah kebijakan redaksi mengarah kepada Aburizal Bakrie. Konkretnya, HU
Suara Karya merepresentasikan sikapnya yang mengarah kepada Aburizal Bakrie
melalui distribusi jumlah karakter (huruf) yang paling banyak dalam berita. Hal ini,
yang menegaskan bahwa HU Suara Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar sangat
sulit untuk mengakomodasi semua calon Ketua Umum Partai Golkar, karena kebijkan
redaksi selalu mengikuti dinamika Partai Golkar, kemana dinamika Partai Golkar
bergulir, HU Suara Karya akan selalu mengikutinya.
B. SARAN
145
Dinamika partai politik di Indonesia yang beragam ideologi, beserta sepak terjangnya,
menarik bagi peneliti untuk mengikuti dinamika tersebut. Partai Golkar merupakan salah satu
partai politik terbesar di Indonesia, dan mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan politik
Indonesia. Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, peneliti melakukan penelitian tentang
pemberitaan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar menuju Munas VIII, hanya di HU Suara
Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar, dengan metode penelitian analisis isi kualitatif,
metode analisis framing model Pan dan Kosicki, menggunakan alur framing Dietram Scheufele.
Peneliti berharap, kepada penelitian selanjutnya, terlebih tentang pemberitaan Partai Golkar
untuk mengembangkan dengan metode analisis yang lebih detail dan tajam seperti: analisis
wacana kritis, hermeneutika, atau mengkolaborasi dengan metode analisis yang lebih baru.
Komposisi kader Golkar yang beragam latar belakang, bisa dikaji melalui relasi politik dan kuasa
media yang akan berpengaruh pada pemberitaan.
Peneliti menyadari, penelitian ini mempunyai kelemahan dalam menggali
makna teks.
Selain itu, dalam tahapan analisis konteks penulis tidak bisa menembus narasumber di jajaran
pemimpin redaksi, pemimpin umum, maupun penasihat redaksi, dimana mereka adalah
fungsionaris Partai Golkar, harapannya akan semakin kuat jika mendapatkan pernyataan dari
jajaran petinggi HU. Suara Karya. Tema yang diangkat ini merupakan tema sensitif, penulis
sangat berhati-hati dalam membangun pertanyaan. Peneliti menemukan pengalaman baru, dalam
melakukan wawancara mendalam, terlebih dengan tema sensitif intenal media maupun
organisasi dibutuhkan keterampilan “seni bertanya”. Wawancara bukan sekedar bertanya jawab
dengan narasumber demi terkumpulnya data, namun apakah data itu akan menjawab ataupun
memperkuat penelitian kita. Membangun suasana bersahabat, dan mencari informasi tentang
146
narasumber, akan menjadi menjadi referensi untuk menyelipkan “seni bertanya” pada saat
wawancara. Harapannya, jawaban yang diberikan bisa memuaskan pada hasil penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian di media massa afiliasi
yang mempunyai isu sensitif internal organisasi, diharapkan mampu menemukan highlight yang
bukan hanya menjawab analisis tetapi mampu mempertajam makna secara tegas dibalik berita.
Semangat tinggi untuk membangun komunikasi dengan pihak media yang akan menjadi
narasumber. Faktor-faktor halangan seperti: media tidak bersedia untuk diteliti, wartawan tidak
bersedia diwawancarai, sebaiknya peniliti selanjutnya mencari tahu karakter media, bisa melalui
KKL di media yang akan dijadikan penelitian. Sehingga akan memudahkan dalam melakukan
penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik meneliti Munas Partai Golkar berikutnya
diharapkan lebih jeli melihat media lain yang memberitakan tentang Munas Partai Golkar.
Mengingat, keberagaman latar belakang elite Partai Golkar menjadi sarana awal untuk
mengidentifikasi relasi maupun kuasa media. Akan lebih lengkap jika dibandingkan antara media
massa afiliasi partai politik dengan media massa non afiliasi partai politik, misalnya dengan
media massa yang dimiliki oleh kader Partai Golkar, seperti Surya Paloh (Media Group)
Aburizal Bakrie ( TV One dan ANTV). Penelitian selanjutnya juga bisa dikembangkan tentang
pers yang berafiliasi dengan partai politik, seperti: Tabloid Keadilan (PKS), Tabloid Perjuangan
(PDI P), atau website partai politik yang mempunyai kontent berita, banyaknya partai politik di
Indonesia menjadi komoditas obyek penelitian selanjutnya.
147
DAFTAR PUSTAKA
Afan Gaffar, dkk.1993. Golkar dan Demokratisasi di Indonesia. Pusat Pengkajian
Strategi dan Kebijakan (PPSK). Yogyakarta
Ricky Rachmadi, dkk. 2005. 34 Tahun Suara Karya: Berlayar Menembus Zaman.
Badan Litbang HU Suara Karya. Jakarta
Em Griffin, 1997. A First Look at Communications Theory. Singapore Third Editions,
The
McGraw-Hill Company.Inc
Bangun, Roberto.Jakarta. 1990. Kenang-kenangan 25 Tahun / Seperempat Abad Golkar di
Jakarta Raya. DPP Golkar
Tandjung, Akbar.2008. The Golkar Way. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kriyantono, Rachmat, 2007. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Eriyanto. 2005. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.
Cetakan III. LKiS. Yogyakarta
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan
Metodologis. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mitchel V. Charnley dalam Deddy Iskandar Muda, 2005. Jurnalistik Televisi. Bandung:
Rosdakarya.
Sobur, Alex.2006. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya. Bandung
Wahyudi , JB. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
McQuil, Dennis. 1991. Teori Komunikasi Massa.Erlangga. Jakarta
149
Suryadinata, Leo. 1992. Golkar dan Militer, Studi Tentang Budaya Politik. Cetakan II. PT.
Pustaka LP3ES. Indonesia
Handout Kuliah Analisis Framing. 2006. Danarka Sasangka, MCMS.
JURNAL ILMIAH
Scheufele, Dietram.1999. Journal of Communication.
International Communication
Association.
SKRIPSI
Puspitasari, Risa. 2009. Profiling DPR dan KPK pada MBM TEMPO (Studi Analisis Framing
Profiling DPR dan KPK dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di DPR oleh KPK pada
Pemberitaan Majalah TEMPO periode April 2008-Agustus 2008). Program Sarjana,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
INTERNET
http://www.golkar.or.id/static/sejarah_golkar.html akses tanggal 15 Oktober 2009, jam 21:15
WIB
http://www.suarakarya-online.com/aboutus.html diakses 4 Januari 2010 jam 14:16
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/. Akses tanggal 5 Oktober 2009
http://cidesonline.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=185
Akses tanggal 11 Mei 2010 (DATA RICKY RACHMADI)
150
Analisis Teks Berita 1
Judul
: Arah Politik Golkar untuk Kemakmuran Rakyat
Rubrik
: Headline
Edisi
: 19 Agustus 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Judul:
Wacana
Retoris
Politik Eksemplaar:
“Arah
secara
sederhana
diartikan
sebagai
Posisi partai Golkar dalam Jusuf Kalla. “Golkar memilih Golkar untuk Kemakmuran penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
arah politik ke depan, apakah setengah
memilih
masuk
pemerintah
atau Rakyat”.
Judul
dalam independen, tetap tujuannya merupakan
berita mempertegas ‘bingkai’.
sinyalmen Dia mencontohkan, PDI P yang mengambil peran oposisi
pemerintahan atau mengambil kemakmuran rakyat, bukan sikap utama partai Golkar dengan kritik tajam tidak menang dalam pemilu dan
langkah
independen,
sebagai
harus
partai untuk
menambah
dengan .(paragraf 2) “Karena kita yang
tujuan memakmurkan rakyat.
bukan
seratus
pemerintah.
Jusuf Kalla sebagai Ketua kita
Umum DPP Partai Golkar.
Bakrie
diambil
persen pernyataan
(Golkar)
VIII pilpres..... (paragraf 6-8)
dari Jusuf Kalla menyampaikan contoh ini sebagai salah satu
ketua umum case study pada Pemilu 2009. Kritis saja tidak cukup untuk
Pemerintah Partai Golkar, Jusuf Kalla.
mensikapi
kinerja
pemerintah
yang
kuat
dengan
pencitraan, perlu adanya inovasi untuk itu.
mendapat
manfaat. Kalau pemerintah
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
gagal, maka Partai Golkar Lead:
yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
sebagai terkena akibatnya karena kita “Posisi partai Golkar dalam “Golkar memilih setengah pemerintah ataupun independen,
pembicara dalam acara yang berada
sama.
Munas
berhasil maju, belum tentu
Pelibat Wacana
Aburizal
kursi.” menjelang
di
(paragraf 5)
dalamnya”. arah
politik
apakah
ke
memilih
depan, tetap
tujuannya
kemakmuran
rakyat,
bukan
untuk
masuk menambah kursi” (paragraf 2)
dalam pemerintahan atau Kutipan Jusuf Kalla ini yang ditonjolakan, dengan cetak
Cosmas
Batubara
sebagai Aburizal
tokoh senior Golkar
Bakrie.
harus
mempunyai
Golkar mengambil
sikap sebagai partai independen, politik partai Golkar yang harus dijalankan demi kejayaan
dalam pemerintahan terkait harus
Yuddy
calon
Chrisnandi
ketua
Partai Golkar
umum
memiliki
calon
ketua
tidak
gagasan
yang
dan lainnya.” (Paragraf 14)
salah
satu
hal
kesejahteraan rakyat
akan
Pelantun Wacana:
Kalla.
dilakukannya
pilihan Partai
apakah
dengan membangun
pemerintah
independen,
atau
atau
bergabung
lebih
baik
sehingga
8)
pandangannya dari 10 persen.” (Paragraf 20)
dibangun
sikap
terkait disampaikan
yang Kalla
bila serupa
menjadi bagi
Golkar
bisnis
masyarakat
bahkan penataan
adalah Yuddy
Golkar “Kaderisasi perlu diperbaiki hingga level desa”. (Paragraf
dan
oleh
oleh
Jusuf “Sekarang saat yang tepat bagi saya untuk kembali ke
pernyataan politik, selain bisnis”. (Paragraf 28)
Aburizal “DPD II DKI sangat solid......” (Paragraf 33)
dan
Tommy Metaphora:
penggambaran
sesuatu
dengan
kiasan,
mikro Soeharto menjelang bursa perumpamaan (konotatif)
dengan pencalonan ketua umum Menurut Cosmas, mesin politik partai akan berjalan
yang partai Golkar. (Pargraf 2- dengan baik jika ditunjang dengan kader yang berkualitas.
oposisi, memiliki konsekuensi baik....(Paragraf 16)
masing-masing.
keadaan
JK terpilih sebagai ketua umum Bakrie, serta pernyataan
mengemukakan,
bergabung
2009
sebagai Aburizal Bakrie mengatakan, terhadap Pemerintah yang 23)
ketua DPD II Jakarta Timur.
Jusuf
Pemilu
masyarakat menilai pemerintahan berhasil.....” (Paragraf
tentang
HM.
“Pada
lagi dan pelantun wacana.
Partai di bidang politik, ekonomi, Pada bagian ini pembaca “Kalaupun ada perubahan (dukungan), tidak akan lebih
umum
Ramadhani
rakyat.
sebagai bagus terkait situasi negara Body:
Golkar.
Prya
tujuan partai.
dalam Jusuf Kalla sebagai pelibat Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif
di
pemerintahan
Soeharto
dengan
sebagai kesejahteraan rakyat. “ Kader memakmurkan
Golkar.
Tommy
langkah tebal, ukuran huruf lebih besar, merupakan pernyataan arah
26)
“Tanpa itu mesin, tidak akan berjalan” (Paragraf 24)
Jika Ical juga mengklaim telah
Cosmas, menggambarkan hadirnya kader muda partai
dengan didukung oleh 470 DPD
sebagai komponen penting dalam mekanisme politik partai
pemerintah,
Partai
Golkar Partai
Golkar
tidak akan mendapatkan apa- maupun
provinsi Penutup:
kabupaten/kota. Pada
di masa depan agar tetap jaya dan tidak ditinggalkan oleh
bagian
akhir, rakyat.
apa jika pemerintahan yang (Paragraf 18).
pembaca dihadapkan pada
didukungnya
wacana
berhasil.(Paragraf 4)
sebenarnya
netral
tidak
dan
ada
Menurut Cosmas Batubara, hubungannya dengan arah
Aburizal
Bakrie
pembicara
dalam
sebagai mesin politik akan berjalan politik sikap Golkar.
seminar dengan baik jika ditunjang
“Golkar Bangkit”, dan juga dengan
kader
yang Berita ini ditempatkan pada
salah satu calon ketua umum berkualitas. “Tanpa itu mesin headline
partai
Golkar
bahwa
memaparkan tidak akan berjalan”, katanya Penempatan ini, tentunya
Golkar
mempunyai
sikap
pemerintahan
harus (Paragraf 22).
ingin menunjukkan bahwa
dalam
pemberitaan
terkait Sementara
mengklaim
telah menyiapkan
begitu
Yuddy penting bagi kelangsungan
itu,
kesejahteraan rakyat. Aburizal Chrisnandi mengatakan akan Partai
juga
ini
Golkar
dalam
kaderisasi menentukan arah politik
didukung oleh 470 DPD partai secara menyeluruh dengan untuk kemakmuran rakyat.
Golkar
provinsi
dan skenario peralihan generasi
kabupaten.
tua ke generasi muda.
(Paragraf 24)
Tommy
Soeharto
sebagai
salah satu calon Ketua Umum “Sekarang saat yang tepat
partai Golkar.
bagi saya untuk kembali ke
politik, selain bisnis,” kata
Batubara Tommy Soeharto. Tommy
Cosmas
menyatakan,
mesin menyatakan,
bahwa
dirinya
politik partai akan berjalan berpeluang
dengan baik jika ditunjang pimpinan
dengan kader berkualitas.
apalagi
menjadi
Partai
selama
Golkar,
ini
tidak
pernah keluar dari Golkar
Yuddy
Chrisnandi dan sampai saat ini masih
menyatakan, jika terpilih akan menjadi anggota partai ini.
menyiapkan
skenario (Paragraf 26-27)
kaderisasi menyeluruh dengan
komposisi mayoritas golongan Lima
muda.
Daerah
Dewan
(DPD)
Pimpinan
II
Partai
Golkar DKI Jakarta siap
Tommy Soeharto, di tempat memilih
kader
terpisah menyatakan bahwa terbaik,
untuk
dirinya
kembali
Golkar
politik
sebagai
ke
dunia Partai
beringin
memimpin
menuju
tanggung kejayaan pada Pemilu 2014”.
jawab moral terhadap partai DPD II
DKI sangat solid,
yang pernah dibesarkan oleh ujar Ketua DPD II Jakarta
ayahnya
dan
meramaikan Timur,
Prya
bursa pencalonan ketua umum (Paragraf 30)
partai Golkar.
Ramadhani.
Pola Wacana
Prya Ramadhani mewakili Pernyataan Jususf Kalla dan
lima
DPD
II
DKI Aburizal
Bakrie
menunjukkan sikap solid, dan berkesinambungan
tidak memihak, yang penting tidak
Golkar
kembali
kejayaannya.
langsung,
secara
keduanya
meraih mempunyai semangat untuk
membawa Golkar menjadi
Independen,
sekalipun
diselipkan
kampanye.
Cosmas Batubara, menyoroti
masalah
kaderisasi
partai
menjadi
penting
demi
berjalannya cita-cita partai.
Hal ini semacam sindiran
terhadap elit Golkar yang
masih
didominasi
oleh
golongan senior.
Pernyataan
Tommy
Yuddy
Seoharto
dan
sebagai
calon ketua umum partai
Golkar
tidak
memberikan
gagasan kuat pada forum ini,
substansi yang disampaikan
kurang mampu mengimbangi
calon lain, sehingga terlihat
jelas bahwa Aburizal Bakrie
kokoh
dalam
memimpin
wacana.
Analisis Saliansi
Analisis Seleksi
. Dalam berita disebutkan bahwa Seminar “Golkar Bangkit” Pernyataan evaluatif Jusuf Kalla memberikan penekanan bahwa pasca Munas Golkar
diselenggarakan oleh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri VIII merupakan tugas berat bagi para kader dan tentunya para calon ketua umum untuk
Indonesia (SOKSI), dihadiri oleh Suhardiman Ketua Soksi mempunyai gagasan jitu untuk membawa kembali kejayaan Golkar. Hal serupa juga
dan Surya Paloh sebagai salah satu calon Ketua Umum Parai ditegaskan oleh Aburizal Bakrie, bahwa Golkar harus independen. Hal ini merupakan
Golkar, namun pernyataan keduanya tidak terakomodasi. HU. pemusatan berita “kampanye” Aburizal Bakrie, pernyataan Cosmas Batubara sebagai
Suara
Karya
melakukan
bentuk
absentia
terhadap bridging, Yuddy, Tommy Soeharto, dan Prya Ramadhani dihadirkan, namun tidak ada
Suhardiman dan Surya Paloh. Tommy, Yuddy dan Aburizal hubungannya dengan substansi Seminar “Golkar Bangkit”, pernyataan mereka berdiri
Bakrie memperoleh bentuk presentia pada berita ini.
sendiri dan terkesan sebagai “pemanis” berita yang terpinggirkan
Frame HU. Suara Karya
HU. Suara Karya melegitimasi secara substansi yang ditunjukkan dalam gagasan detail oleh Jusuf Kalla. Aburizal Bakrie ditunjukkan sebagai calon
Ketua Umum Partai Golkar yang paling siap dikompetisikan dengan Tommy dan Yuddy, sementara Surya Paloh tidak dihadirkan.
Analisis Teks Berita 2
Judul
: Ical Punya Komitmen Majukan Partai Golkar
Rubrik
: Polkam & Hukum
Edisi
: 3 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana:
Sintaksis
Wacana:
Judul:
Retoris
Punya Kata “komitmen” mempunyai arti
“Ical
Mantan Ketua Umum DPP “Saya yakin mayoritas kader Komitmen Majukan Partai melaksanakan
Partai Golkar Akbar Tandjung Partai
mengaku mendukung penuh mendukung
anggota
Dewan
karena
Badudu,2003)bermakna
pasti Golkar”. Pada judul berita loyalitas dan berprinsip kuat dalam menjalankan suatu
Pak
Aburizal yang sudah cukup jelas tugas ataupun tanggung jawab. Kata komitmen disini
beliau
sebagai Ketua Umum Partai komitmen
Golkar
(J.S.
Golkar
Penasehat Bakrie sebagai ketua umum bahwa,
Partai Golkar Aburizal Bakrie karena
sesuatu.
perjanjian untuk
berita
akan menunjukkan sifat bisa dipercaya dalam menjalankan tugas
punya berbicara tentang Ical dan ataupun tanggung jawabnya yang direpresentasikan oleh
untuk komitmennya.
Aburizal membesarkan partai. Ini bisa sebagai
Wartawan Akbar Tandjung.
pelibat
Bakrie memiliki komitmen dilihat dengan sikap Pak direpresentasikan
wacana
dalam Eksemplar:
secara
sederhana
diartikan
sebagai
penuh untuk mengembalikan Aburizal Bakrie yang tidak judul berita.
penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
kehormatan
mempertegas ‘bingkai’.
dan
kejayaan mau masuk di kabinet karena
Partai Golkar. (Paragraf 1)
ingin sepenuhnya mengurusi Lead:
partai.” (Paragraf 2)
“..Aburizal
53,05
persen.
Posisi
Dukungan Akbar Tandjung selanjutnya Surya Paloh mendapat dukungan 29, 77
Mantan Ketua Umum Partai survei itu. Tapi kalau, hasil karena memiliki komitmen Penyampaian
Golkar, Akbar Tandjung.
seorang
mencapai
“Saya belum membaca hasil terhadap Aburizal Bakrie persen..” (paragraf 5)
Pelibat Wacana:
Sebagai
Bakrie
survei
itu
angka-angka
hasil
survei
menegaskan
memang sebagai ketua umum Partai keabsahan survei yang layak untuk dipercaya. Diharapkan
politikus menunjukkan Pak Aburizal Golkar.
Pelibat
dan hasil survei tersebut merupakan “rapor bayangan” pada
senior Partai Golkar, Akbar Bakrie paling disukai sebagai pelantun
Tandjung dianggap memiliki Ketua
Umum,
tentu
kapasitas yang kuat dalam cerminan
membentuk opini masyarakat.
wacana
itu Akbar Tandjung.
“....metodologi multistage random sampling terhadap 2000
keinginan
mayoritas
kader...(Paragraf Body:
responden yang tersebar di 33 provinsi...” (paragraf 6)
Pada bagian ini pembaca Metodologi disampaikan untuk menunjukkan validitas
4)
Puskaptis, representasi dari
dibangun
pandangannya survei yang dilakukan. Inilah penonjolan berita melalui
lembaga survei yang telah Pernyataan Akbar Tandjung tentang
melaksanakan survei, dengan dalam
hal
hasil bahwa Aburizal Bakrie promotif,
paling
banyak
yakni, pencalonan ketua umum Partai Golkar di Munas VIII.
ini
dan
unggulnya penyampaian metodologi ilmiah dan numerik, sehingga
cukup Aburizal Bakrie melalui layak untuk dipercaya hasilnya.
selain survei, dilengkapi dengan
diminati, kapasitasnya sebagai mantan metodologi ilmiah, pelibat
mencapai angka 53,05 %.
Ketua Umum partai Golkar dan
pelantun
juga sebagai bagian dari tim banyak
sukses Aburizal Bakrie.
11 DPD I Partai Golkar.
ditemukan
paragraf
ini,
pernyataan
Dua DPD I partai Golkar, Hasil survei Puskaptis yang Tandjung
mengirimkan surat dukungan, direpresentasikan
wacana
di Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
dan yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Akbar
yang semakin “Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang
Direktur mengokohkan
Aburizal tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya
sembilan DPD I diantaranya Eksekutif Puskaptis Husin Bakrie. (Paragraf 1,2,3,4,5, mengurusi partai.” (paragraf 2)
yang hadir dalam deklarasi: Yazid, menyatakan bahwa dan 6)
Kalimat ini yang memperkuat pada penonjolan komitmen
Sumut (Ali Umri), Jateng Ical unggul 53,05 persen atas
Aburizal Bakrie untuk mengembalikan kehormatan dan
(BambangSadono),
kejayaan Partai Golkar. Mau keluar dari kursi kabinet demi
(Zulfadhli),
Zakaria
Rukmana
Kalbar Surya Paloh yang meraih Penutup:
Zayed
(NAD),
H.
(Jabar),
Fuad dukungan
Uuk (Paragraf 5).
IGP. Survei
29,77
persen. Setelah pembaca disuguhi keberlangsungan
“gemerlapnya”
partai
merupakan
kalimat
yang
Aburizal menunjukkan keseriusan Aburizal Bakrie terhadap Partai
Puskaptis Bakrie, pada dua paragraf Golkar, seperti yang dikatakan oleh Akbar Tandjung.
Wijaya (Bali), H. Leonardy dilaksanakan
(Sumbar), HM. Thohri (NTB), Agustus
Mamat
Rahayu
19-24 terakhir
metode Golkar pada calon Surya “ Saya yakin mayoritas kader Partai Golkar pasti
(Banten). menggunakan
memilih
calon terhadap 2000 responden di direpresentasikan
Paloh
pada
Munas Pemaparan
tingkat
dukungan
11 Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang
survei DPD I Partai Golkar, tanpa tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya
keilmiahan kuat.
“...tentu itu juga cerminan, keinginan, mayoritas Partai
metodologi penelitian
Pelantun Wacana
Tandjung,
hasil
kuantitas
pada karena beliau punya komitmen untuk membesarkan partai.
secara detail, menunjukkan pernyataan dukungan yang mengurusi partai,” kata Akbar Tandjung (P.1)
Golkar VIII di Riau.
Akbar
dengan
dengan dukungan 11 DPD I Partai Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif
2009
Ketua Umum Partai Golkar, 33 provinsi......” (paragraf 6)
Surya
diisi
dukungan mulitstage random sampling Paloh. Power Surya Paloh mendukung Pak Aburizal Bakrie sebagai ketua umum
Menyatakan
sekaligus
pada
Golkar....” (P.4)
Berita ini ditempatkan pada “....responden menginginkan diisi gabungan tokoh tua dan
mantan
halaman 3, rubrik Polkam muda (71,57%) (P.7)
Ketua Umum Partai Golkar.
HM. Ali Umri bersama 11 & Hukum.
....hasil survei dilatarbelakangi bahwa pada Munas, agenda
Husin Yazid sebagai Direktur DPD I Partai Golkar yang Judul berita ini mempunyai utamanya mencari figur layak pengganti JK. (P.8)
lembaga survei Puskaptis.
mendukung
calon
Surya space terbesar di halaman “......perhatian kepada rakyat yang mendapat prosentase
Paloh, akan dideklarasikan. 3.
Penempatan ini, tentunya
Ketua DPD I partai Golkar (Paragraf 11).
Sumut,
HM. Ali Umri. Ali Pernyataan
tertinggi 15,59%. (P.9)
Ali
Umri ingin menunjukkan bahwa
Umri menunjukkan eksistensi menunjukkan eksistensi tim pemberitaan
calon yang didukung oleh 11 pendukung
Surya
pesaing
Paloh,
kuatnya
meskipun Golkar.
semakin
begitu
Paloh penting bagi kelangsungan
DPD I partai Golkar yakni sebagai ketua umum partai Partai
Surya
ini
Golkar
mendatang
di
yang
masa
fokus
pada pencalonan Aburizal
Bakrie.
unggul dalam survei yakni, Pola Wacana:
Aburizal Bakrie.
Dua wacana dari hasil survei
Puskaptis yang detail dan
pernyataan Akbar Tandjung
sangat
kokoh
untuk
‘ditarungkan” dengan HM.
Ali
Umri
sebagai
representasi
kubu
Paloh.
Hal
mengindikasikan
Surya
ini
bahwa
calon Ketua Umum Aburizal
Bakrie layak untuk terpilih.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
Hasil survei Puskaptis menyatakan bahwa, Aburizal Bakrie Judul dan lead berita ini menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang yang
unggul. Pernyataan Akbar Tandjung yang mendukung penuh layak terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar, dengan komitmen penuhnya untuk
Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
memiliki komitmen penuh dalam mengembalikan kehormatan Catchphrases, yang menarik dan menggaris bawahi komitmen tersebut adalah tidak
dan kejayaan Partai Golkar.
maunya Aburizal Bakrie masuk lagi ke jajaran kabinet dan ingin total di Partai Golkar.
Surya Paloh didukung oleh 11 DPD I Partai Golkar. Hal ini Exemplaar yang ditampilkan sarat akan nuansa ilmiah dan sahih melalui angka-angka
menggambarkan bahwa persaingan calon ketua umum Partai hasil survei Puskaptis yang meyakinkan pembaca. Dimana, Aburizal Bakrie meraih
Golkar cukup kuat. Aburizal Bakrie memperoleh “gizi” angka tertinggi dalam survei.
wacana yang kokoh.
Ini memperihatkan betapa kuatnya kandidasi Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai
.
Golkar pada hasil Munas VIII, dan tidak ada lawan yang mampu mengimbanginya.
Frame HU. Suara Karya
Hasil survei Ical unggul, dan pernyataan Akbar Tandjung sebagai penekanan atas hasil survei menjadi power dalam berita ini. Surya Paloh menjadi
pesaing terdekat Ical. HU Suara Karya telah melakukan bentuk-bentuk absensia terhadap calon lain, seperti: Tommy Soeharto dan Yuddy Chrisnandi.
Analisis Teks Berita 3
Judul
: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri
Rubrik
: Halaman 1
Edisi
: 4 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Mbak
Tutut
Wacana
dan
resmi
belum
secara
sederhana
diartikan
sebagai
diri
mempertegas ‘bingkai’.
pernah 1).
sebagai Pelibat
sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).
kandidat Ketua Umum Partai
dan
pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan
terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan
Pemaparan
Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).
Golkar.
tiga
nama
sebagai Laksono (Paragraf 3-16).
calon....(Paragraf 4).
Pelibat Wacana
Pernyataan
ketua
umum
partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)
Golkar.
Priyo
Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Mbak Tutut sebagai salah satu
calon
Eksemplaar:
Placement
menyatakan mencalonkan
diri
Retoris
Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
Soeharto belum pernah secara Soeharto
mencalonkan
Sintaksis
Ical
sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).
Tommy
Soeharto
sebagai “Untuk
formatur,
seperti Pernyataan
sebelumnya....(Paragraf 6).
Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang
Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)
salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.
Priyo
sebagai
mitra
sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi
wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)
Dewan
Penasihat
Majelis 24).
Partai membentuk
Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.
akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)
yang
dewan halaman 1.
mendampingi
Bakrie
angota
Dewan
Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)
sebagai
Penasihat Wacana
dibentuknya
Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.
“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara
Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa
penasihat (Paragraf 9).
Aburizal
“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.
umum....(Paragraf 10).
“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar
Yuddy
Chrisnandi
fungsionaris
Partai
sebagai “Kami
telah
mendapat
Golkar, laporan dari panitia setempat,
sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).
Partai Golkar.
Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.
mengatakan,
berpeluang
besar
“Ical
menjadi
Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).
Wartawan
“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:
(Paragraf 17).
Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.
Golkar,
Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi
mayoritas
pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.
tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut
Priyo,
Priyo Budi Santoso.
menjadi
terpilih
jika
Ical
Ketua
Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.
Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai
mitra
sejajar
Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar
menyokong
pemerintah
ikhtiardalam
melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim
diri
sebagai
partai
pendukung
pemerintah,
tidak
justru
Golkar
mendapat
apa-
apa....(Paragraf 23).
“Undang-Undang
kita
menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).
Pola Wacana
Pelantun
wacana
yang
berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi
Santoso.
tidak
mempunyai
kesinambungan.
Laksono
Keduanya
Agung
(informatif)
dan
Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.
Analisis Teks Berita 3
Judul
: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri
Rubrik
: Halaman 1
Edisi
: 4 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Mbak
Tutut
Wacana
dan
resmi
belum
secara
sederhana
diartikan
sebagai
diri
mempertegas ‘bingkai’.
pernah 1).
sebagai Pelibat
sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).
kandidat Ketua Umum Partai
dan
pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan
terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan
Pemaparan
Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).
Golkar.
tiga
nama
sebagai Laksono (Paragraf 3-16).
calon....(Paragraf 4).
Pelibat Wacana
Pernyataan
ketua
umum
partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)
Golkar.
Priyo
Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Mbak Tutut sebagai salah satu
calon
Eksemplaar:
Placement
menyatakan mencalonkan
diri
Retoris
Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
Soeharto belum pernah secara Soeharto
mencalonkan
Sintaksis
Ical
sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).
Tommy
Soeharto
sebagai “Untuk
formatur,
seperti Pernyataan
sebelumnya....(Paragraf 6).
Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang
Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)
salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.
Priyo
sebagai
mitra
sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi
wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)
Dewan
Penasihat
Majelis 24).
Partai membentuk
Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.
akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)
yang
dewan halaman 1.
mendampingi
Bakrie
angota
Dewan
Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)
sebagai
Penasihat Wacana
dibentuknya
Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.
“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara
Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa
penasihat (Paragraf 9).
Aburizal
“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.
umum....(Paragraf 10).
“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar
Yuddy
Chrisnandi
fungsionaris
Partai
sebagai “Kami
telah
mendapat
Golkar, laporan dari panitia setempat,
sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).
Partai Golkar.
Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.
mengatakan,
berpeluang
besar
“Ical
menjadi
Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).
Wartawan
“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:
(Paragraf 17).
Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.
Golkar,
Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi
mayoritas
pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.
tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut
Priyo,
Priyo Budi Santoso.
menjadi
terpilih
jika
Ical
Ketua
Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.
Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai
mitra
sejajar
Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar
menyokong
pemerintah
ikhtiardalam
melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim
diri
sebagai
partai
pendukung
pemerintah,
tidak
justru
Golkar
mendapat
apa-
apa....(Paragraf 23).
“Undang-Undang
kita
menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).
Pola Wacana
Pelantun
wacana
yang
berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi
Santoso.
tidak
mempunyai
kesinambungan.
Laksono
Keduanya
Agung
(informatif)
dan
Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.
Analisis Teks Berita 5
Judul
:Survei: Publik Berharap Ical Menang
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:10 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Publik berharap Ketua Umum “Ini
Eksemplaar:
Placement
gambaran
DPP Partai Golkar baru hasil Golkar
Retoris
yang
secara
sederhana
diartikan
sebagai
pemimpin Pemaparan
hasil
Survei penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
diinginkan Puskaptis
oleh
Husin mempertegas ‘bingkai’.
Munas Partai Golkar di Pekan masyarakat untuk lima tahun Yazid(Paragraf 1-10).
“Pak Ical mendapat dukungan terbesar , yakni 53 persen,
baru, Riau, pada 4-7 Oktober mendatang. (Paragraf 4)
dibawahnya, Pak Surya Paloh 29 persen. (Paragraf 6).
2009, adalah figur yang dekat
Berita
terpisah,
saat
dengan
masyarakat, Dari lima kandidat Ketua Aburizal Bakrie melakukan Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
berpengalaman,
jujur,
memiliki
dedikasi
integritas
yang
(Paragraf 1)
dan Umum
kepada yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Partai kunjungan
serta Golkar........,Aburizal Bakrie pengurus Partai Golkar se- Aburizal bertekad merekrut 10 juta orang menjadi kader
dukunga Papua di Timika. (Paragraf Partai Golkar....(Paragraf 16)
tinggi. meraih
tertinggi.(Paragraf 5)
11-16).
Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Berita ini ditempatkan pada “Ini
Pelibat Wacana
Puskaptis (Pusat Kebijakan “Pak
Ical
sebagai lembaga survei yang dibawahnya ada Pak Surya pelantun
meneliti
tentang
tingkat Paloh 29 persen....”(Paragraf Aburizal
pemimpim
Golkar
yang
diinginkan
masyarakat untuk lima tahun ke depan”(Paragraf 4)
mendapat halaman 16.
dan Pembangunan Strategis), dukungan terbesar 53 persen, Husin
gambaran
Yazid
utama
Bakrie
sebagai “Posisinya sebagai Menko Kesra setidaknya menjadi poin
dan posisitf..... ”. (Paragraf 7)
yang “Masyarakat sudah menganggap Golkar sebagai partai
dukungan para calon Ketua 6)
unggul dalam hasil survei, pemerintah, serta tokoh-tokoh seperti Ical....(Pargraf 9)
“Posisinya sebagai Menko diperkuat oleh dukungan
Umum Partai Golkar.
Kesra
setidaknya
menjadi DPD Partai Golkar se-
Ical, Surya Paloh, Tommy poin positif.....” (Paragraf 7)
Papua.
Soeharto, Yuddy Chrisnandi, Pernyataan dukungan DPD
Ferry
Baldan Partai
Mursidan
Golkar
se-Papua.
sebagai salah satu calon Ketua (Paragraf 11)
“Saya
Umum Partai Golkar
akan
memberikan
DPD Partai Golkar se-Papua, kepada
sebagai
tetap
perh.atian
Papua
dengan
yang memperjuangkan. (Paragraf
kelompok
menyatakan dukungan kepada 13)
Ical sebagai Ketua Umum
Partai Golkar.
Pola Wacana
Pelantun
mendominasi,
Pelantun Wacana:
Husin
Yazid,
Direktur meletakkan
Puskaptis
sebagai
dan
pelibat
hanya
sebagai objek. Terdapat dua
wacana
Ical,
wacana
calon
yang
terkesan
yang dipaksakan terhubung, yakni:
didukung oleh DPD Partai Hasil Survei dan dukungan
Golkar se-Papua.
DPD Partai Golkar se-Papua.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan sentralisasi secara mendalam yang direpresentasikan oleh
calom ketua umum lainya, baik dari sisi pendapat maupun Direktur Puskaptis, Husin Yazid. Memarginalisasikan calon lain dengan tanpa
kapasitas calon. Aburizal Bakrie mendapat ruang dan dibahas menyampaikan perolehan survei serta prospek calon ketua umum lain.
secara detail.
Frame HU. Suara Karya
Keunggulan hasil survei Puskaptis yang dimiliki Aburizal Bakrie menjadi pusat pendalaman berita, sedangkan calon ketua umum lain tidak dilegitimasi.
Analisis Teks Berita 6
Judul
:24 Ketua DPD I Deklarasikan Dukung Ical
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:11 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Retoris
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Sebanyak 24 Ketua DPD I “Kami
mencalonkan, Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Partai
dan memilih pada paragraf 2, dimana 24 “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada
Golkar
menyatakan mendukung,
dukunganpada calon Ketua Aburizal
Umum
Partai
menjadi Ketua DPD I Partai Golkar kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf
Bakrie
(Paragraf 5)
Golkar, Ketua Umum DPP Partai direpresentasikan.
Aburizal Bakrie
Golkar”.
(Paragraf
(Paragraf 1)
Direpresentasikan
5)
2)
oleh Pernyataan sikap 24 Ketua Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Aminuddin Ponulele
DPD
I
dukungannya Bakrie menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar”.
tentang
Pelibat Wacana
Golkar ““Kami mencalonkan, mendukung, dan memilih Aburizal
Partai
Ketua DPD I Partai Golkar “Apabila terdapat pernyataan terhadap Aburizal Bakrie (Paragraf 2)
Kalimantan Timur, Mahyudin. dan satu dukungan kepada yang
dilantunkan
Ketua DPD I Lampung, Alzer kandidat lain, maka itu akan Aminuddin
Diane. Ketua DPD I Sultra, dicabut....
(Paragraf
Ridwan Bae, Ketua DPD I Direpresentasikan
DIY,
Gandung
oleh “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada
Ponulele kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf
5) terdapat pada paragraf 2-3.
oleh
Pardiman. Aminuddin Ponulele
Ketua DPD I Rusli Zainal.
Mereka sebagai representasi Hasil
survei
Puskaptis Tanggapan Sikap Firman
5)
(Paragraf 5)
“Apa
yang
disampaikan
oleh
lembaga
survei
merupakan representasi suara masyarakat...”(Paragraf 9)
itu
dari 24 DPD I Partai Golkar.
diungkap. Subagyo atas hasil survei
kembali
oleh Puskaptis (Paragraf 8-9).
Direpresentasikan
Pernyataan Leo Nababan
Leo Nababan sebagai anggota wartawan (Paragraf 7).
Departemen
Organisasi Hal tersebut ditanggapi oleh Ketua OKK DPP Partai
Kaderisasi dan Keanggotaan Firman Subagyo, “ Apa yang Golkar, hasil survei survei
(OKK) DPP Partai Golkar.
disampaikan
survei
Tommy
Soeharto
lembaga Puskaptis
leh
itu
merupakan menambahkan
siap
suara optimistis...(Pargraf 11)
sebagai representasi
salah satu calon Ketua Umum
akan
masyarakat...”(Paragraf 8)
Leo Nababan berpendapat Berita ini ditempatkan pada
bahwa hasil survei Puskaptis halaman 16.
Pelantun Wacana:
itu akan menambah sikap Aminuddin
Ponulele
Ketua DPD I Partai Golkar optimistis...(Paragraf 11).
sebagai pelatun utama dan
Sulawesi Tengah, Aminuddin
diperkuat
Ponulele.
Firman
Penegasan Tommy Soeharto Subagyo yang menanggapi
akan melaju dalam bursa hasil
Firman Subagyo, Ketua DPP pencalonan
Partai Golkar
oleh
Ketua
survei
Umum Ungkapan
Puskaptis.
keduanya
dan memperkenalkan konsep mengerucut pada Aburizal
“Tri Karya”. (Paragraf 13)
Pola Wacana
Pernyataan
Aminuddin
Bakrie.
Ponulele, Firman Subagyo,
dan wartawan representatif
pada
Aburizal
Bakrie.
.
Tommy Soeharto terkesan
bukan sebagai calon yang
tidak sekuat Aburizal Bakrie.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk presentia terhadap 24 DPD I Partai Golkar tidak hanya menegaskan Aburizal Bakrie sebagai calon terpilih,
Aburizal Bakrie yang direpresentasikan oleh sikap 24 DPD I tetapi sudah mengarah pada bentuk ancaman jika berpaling pada calon lain. Inilah bentuk
Partai Golkar dan Firman Subagyo. Menghadirkan Tommy sentralisasi HU. Suara Karya terhadap calon Ketua Umum, Aburizal Bakrie.dan
Soeharto dengan porsi kecil pada dua paragraf terakhir, dan memarginalkan pernyataan maupun pendukung calon Ketua Umum lain.
sebaliknya absentia terhadap calon lain.
Frame HU. Suara Karya
Sikap 24 DPD I Partai Golkar dan tanggapan hasil survei Puskaptis mengerucut pada calon Ketua Umum Aburizal Bakrie melalui pernyataan Firman
Subagyo, dan tidak memberikan ruang calon Ketua Umum lain.
Analisis Teks Berita 7
Judul
:Agung Laksono: Aburizal Sulit Disaingi
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:12 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Aburizal sulit disaingi oleh Tommy
Tommy Soeharto
sulit
(Paragraf 1)
Dewan
Golkar.
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Soeharto,
menyaingi
Penasihat
dinilai Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
anggota pada (Paragraf 3,4,5,6,9). “Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD
Partai dimana calon ketua umum kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama
Direpresentasikan Aburizal
oleh wartawan. (Paragraf 1)
Pelibat Wacana
Retoris
Bakrie, masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.
oleh Agung Laksono (Paragraf 9)
direpresentasikan
Agung Laksono.
Tommy
calon
Soeharto
yang
Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
sebagai
dinilai
sulit
menyaingi Aburizal Bakrie.
Pernyataan
“Deklarasi Tommy Soeharto Laksono yang
apalagi mempengaruhi dukungan terhadap calon kuat
tidak
Aburizal Bakrie”. (Paragraf 3)
akan
Aburizal Bakrie sebagai salah apalagi
satu calon kuat.
menggeser, meminggirkan Tommy
memengaruhi Soeharto terdapat pada
yang
siap
masih
ada
sekitar
16
persen
yang
belum
memutuskan. Ini bisa saja ke Ical atau ke Tommy. Tapi
Partai Golkar, terhadap calon
yang sudah confirm, saya kira tidak berubah, baik ke Ical
bersaing Golkar
dengan Tommy Soeharto.
“Jadi
dukungan DPD I dan II (Paragraf 5-7).
Surya Paloh sebagai salah satu kuat Ketua Umum Partai Pernyataan
calon
Agung “Deklarasi Tommy Soeharto tidak akan menggeser,
Aburizal
(Paragraf 3).
Bakrie Suparwoto
Sugeng atau Surya Paloh . (Paragraf 5)
yang “Ya, (peluang Tommy) saya kira akan kecil karena
menyambut baik tentang kewenangan munas tak akan digunakan untuk mengubah
Direpresentasikan oleh
Pelantun Wacana:
Agung
Laksono,
sebagai Agung Laksono
majunya Tommy Soeharto AD/ART ”. Menurut Agung Tommy terganjal persoalan
dan
Wakil Ketua Umum Partai
lainnya. AD/ART (Paragraf 6)
calon
(Paragraf 9-11).
“Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD
Golkar.
kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama
Berdasarkan
Sugeng
hasil
survei,
masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.
Suparwoto sebagai dukungan Aburizal Bakrie
Agung Laksono. (Paragraf 9)
anggota tim sukses Surya mencapai 54 persen, disusul Berita ini ditempatkan pada “Kami tidak khawatir, justru semakin banyak kader atau
Paloh
Surya Paloh 30 persen. Jadi halaman 16.
orang yang secara ikhlas ingin membesarkan Golkar, kita
masih ada 16 persen yang Agung Laksono sebagai menyambut baik, termasuk Tommy Soeharto. (Paragraf
belum memutuskan. Ini bisa pelantun
utama
saja ke Ical atau Tommy. mengerucutkan
yang 11)
Aburizal “Persaingan akan semakin baik, karena tiap calon punya
Tapi, yang sudah confirm, Bakrie sebagai calon kuat ketajaman visi misi masing-masing. Itu yang akan diuji,
saya
kira
tidak
berubah. dan meminggirkan Tommy termasuk track record. (Paragraf 12)
(Paragraf 5).
Soeharto.
Direpresentasikan oleh
Sugeng Suparwoto sebagai
Agung Laksono.
pelantun
kedua
yang
menyambut baik Tommy
Soeharto
sebagai
“Ya, (peluang Tommy) saya ketua umum.
kira
akan
kecil
karena
kewenangan munas tak akan
digunakan untuk mengubah
AD/ART.”
calon
Direpresentasikan
oleh
Agung Laksono. (Paragraf
7).
“Kami tidak khawatir, justru
semakin banyak kader atau
orang yang secara ikhlas
ingin membesarkan Golkar,
kita
menyambut
baik,
termasuk Tommy Soeharto.
(Paragraf 11)
“Persaingan akan semakin
baik, karena tiap calon punya
ketajaman visi misi masingmasing. Itu yang akan diuji,
termasuk
track
record,”.(Paragraf 12)
Direpresentasikan
oleh
Sugeng Suparwoto.
Pernyataan Agung Laksono
tentang seleksi delapan orang
anggota DPR dari Partai
Golkar untuk menjadi Wakil
Ketua DPR. (Paragraf 13)
Pola Wacana
Pernyataan Agung Laksono
sangat mendukung Aburizal
Bakrie dan Tommy Soeharto
sulit menyaingi. Sedangkan
Sugeng Suparwoto, anggota
tim
sukses
Surya
Paloh,
menyambut baik hadirnya
calon-calon lain dan akan
menjadi dinamikadi dalam
partai.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan bentuk sentralisasi yang kuat terhadap Aburizal Bakrie dan
calon lain, salah satunya Tommy Soeharto. Sebaliknya, memarginalkan Tommy Soeharto sebagai calon ketua umum yang direpresentasikan oleh
presentia terhadap Aburizal Bakrie yang direpresentasikan Agung Laksono.
oleh Agung Laksono.
Frame HU. Suara Karya
Aburizal Bakrie memperoleh legitimasi kuat dan sulit disaingi oleh calon lain, termasuk Tommy Soeharto.
Analisis Teks Berita 8
Judul
: JK: Siapapun yang Terpilih, Bisa Majukan Golkar
Rubrik
: Polkam & Hukum
Edisi
:14 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Siapapun
yang
Sintaksis
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Wacana
terpilih “Menjelang pemilihan Ketua Bridging
sebagai Ketua Umum Partai Umum
Retoris
Ketua yang menarik atau menonjol dalam s
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dengan perangkat framing Pan dan Kosicki
yang dilengkapi dengan konsep framing Dietram Scheufele tentang pemberitaan Pencalonan
Ketua Umum Partai Golkar menju Munas VIII, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil analisis
yakni:
1. Persaingan keempat calon Ketua Umum Partai Golkar, yakni: Surya Paloh, Aburizal
Bakrie, Yuddy Chrisnandi, dan Tommy Soeharto mengerucut kepada Surya Paloh
dan Aburizal Bakrie. Tommy terganjal masalah persyaratan sebagai calon Ketua
Umum Partai Golkar. Yuddy dinilai hanya bermodalkan keberanian. Kekuatan
jaringan,
intelektual,
pengalaman,
finansial,
dan
kemampuan
berorganisasi
merupakan modal yang harus dimiliki oleh para calon Ketua Umum Partai Golkar,
dan hal tersebut hanya dimiliki oleh Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.
2. Hasil survei Puskaptis yang memaparkan keunggulan Aburizal Bakrie (53,3%)
sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar yang paling populer kemudian disusul
Surya Paloh (29,77%). Setelah melakukan wawancara sebagai bagian dari analisis
konteks, penulis menemukan pernyataan, bahwa hasil survei Puskaptis sudah diset
dan dikontrak untuk menyampaikan hasil riset tersebut. Penulis juga dijelaskan
dengan logika bisnis, lembaga riset membutuhkan dana untuk melakukan penelitian,
maka hasil riset itu mengacu kepada yang memberikan dana.
144
3. Perang klaim yang gencar terjadi menuju Munas VIII oleh masing-masing kubu calon
Ketua Umum Partai Golkar merupakan salah satu strategi psywar di tengah
persaingan yang semakin ketat antar calon. Perang klaim tidak dilarang karena tidak
diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Perang klaim mampu dimanfaatkan oleh DPDDPD untuk mencari keuntungan uang bagi masing-masing DPD-DPD dengan strategi
“membelah”, di mana Ketua DPD I pecah dengan Sekjen DPD I atau Ketua DPD I
pecah dengan Ketua DPD II yang dibawahi.
4. Aburizal Bakrie memperoleh porsi yang lebih besar dalam pemberitaan daripada
calon Ketua Umum lainnya. Hampir di semua pemberitaan menuju Munas VIII,
Aburizal Bakrie memperoleh porsi lebih besar. Ketika peneliti konfirmasikan kepada
awak redaksi, faktor kedekatan HU Suara Karya dengan Partai Golkar tidak bisa
dipungkiri, terlebih para petinggi HU Suara Karya tidak lain adalah fungsionaris
Partai Golkar. Ketika pilihan politik mengarah kepada Aburizal Bakrie, maka mau
tidak mau arah kebijakan redaksi mengarah kepada Aburizal Bakrie. Konkretnya, HU
Suara Karya merepresentasikan sikapnya yang mengarah kepada Aburizal Bakrie
melalui distribusi jumlah karakter (huruf) yang paling banyak dalam berita. Hal ini,
yang menegaskan bahwa HU Suara Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar sangat
sulit untuk mengakomodasi semua calon Ketua Umum Partai Golkar, karena kebijkan
redaksi selalu mengikuti dinamika Partai Golkar, kemana dinamika Partai Golkar
bergulir, HU Suara Karya akan selalu mengikutinya.
B. SARAN
145
Dinamika partai politik di Indonesia yang beragam ideologi, beserta sepak terjangnya,
menarik bagi peneliti untuk mengikuti dinamika tersebut. Partai Golkar merupakan salah satu
partai politik terbesar di Indonesia, dan mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan politik
Indonesia. Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, peneliti melakukan penelitian tentang
pemberitaan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar menuju Munas VIII, hanya di HU Suara
Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar, dengan metode penelitian analisis isi kualitatif,
metode analisis framing model Pan dan Kosicki, menggunakan alur framing Dietram Scheufele.
Peneliti berharap, kepada penelitian selanjutnya, terlebih tentang pemberitaan Partai Golkar
untuk mengembangkan dengan metode analisis yang lebih detail dan tajam seperti: analisis
wacana kritis, hermeneutika, atau mengkolaborasi dengan metode analisis yang lebih baru.
Komposisi kader Golkar yang beragam latar belakang, bisa dikaji melalui relasi politik dan kuasa
media yang akan berpengaruh pada pemberitaan.
Peneliti menyadari, penelitian ini mempunyai kelemahan dalam menggali
makna teks.
Selain itu, dalam tahapan analisis konteks penulis tidak bisa menembus narasumber di jajaran
pemimpin redaksi, pemimpin umum, maupun penasihat redaksi, dimana mereka adalah
fungsionaris Partai Golkar, harapannya akan semakin kuat jika mendapatkan pernyataan dari
jajaran petinggi HU. Suara Karya. Tema yang diangkat ini merupakan tema sensitif, penulis
sangat berhati-hati dalam membangun pertanyaan. Peneliti menemukan pengalaman baru, dalam
melakukan wawancara mendalam, terlebih dengan tema sensitif intenal media maupun
organisasi dibutuhkan keterampilan “seni bertanya”. Wawancara bukan sekedar bertanya jawab
dengan narasumber demi terkumpulnya data, namun apakah data itu akan menjawab ataupun
memperkuat penelitian kita. Membangun suasana bersahabat, dan mencari informasi tentang
146
narasumber, akan menjadi menjadi referensi untuk menyelipkan “seni bertanya” pada saat
wawancara. Harapannya, jawaban yang diberikan bisa memuaskan pada hasil penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian di media massa afiliasi
yang mempunyai isu sensitif internal organisasi, diharapkan mampu menemukan highlight yang
bukan hanya menjawab analisis tetapi mampu mempertajam makna secara tegas dibalik berita.
Semangat tinggi untuk membangun komunikasi dengan pihak media yang akan menjadi
narasumber. Faktor-faktor halangan seperti: media tidak bersedia untuk diteliti, wartawan tidak
bersedia diwawancarai, sebaiknya peniliti selanjutnya mencari tahu karakter media, bisa melalui
KKL di media yang akan dijadikan penelitian. Sehingga akan memudahkan dalam melakukan
penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik meneliti Munas Partai Golkar berikutnya
diharapkan lebih jeli melihat media lain yang memberitakan tentang Munas Partai Golkar.
Mengingat, keberagaman latar belakang elite Partai Golkar menjadi sarana awal untuk
mengidentifikasi relasi maupun kuasa media. Akan lebih lengkap jika dibandingkan antara media
massa afiliasi partai politik dengan media massa non afiliasi partai politik, misalnya dengan
media massa yang dimiliki oleh kader Partai Golkar, seperti Surya Paloh (Media Group)
Aburizal Bakrie ( TV One dan ANTV). Penelitian selanjutnya juga bisa dikembangkan tentang
pers yang berafiliasi dengan partai politik, seperti: Tabloid Keadilan (PKS), Tabloid Perjuangan
(PDI P), atau website partai politik yang mempunyai kontent berita, banyaknya partai politik di
Indonesia menjadi komoditas obyek penelitian selanjutnya.
147
DAFTAR PUSTAKA
Afan Gaffar, dkk.1993. Golkar dan Demokratisasi di Indonesia. Pusat Pengkajian
Strategi dan Kebijakan (PPSK). Yogyakarta
Ricky Rachmadi, dkk. 2005. 34 Tahun Suara Karya: Berlayar Menembus Zaman.
Badan Litbang HU Suara Karya. Jakarta
Em Griffin, 1997. A First Look at Communications Theory. Singapore Third Editions,
The
McGraw-Hill Company.Inc
Bangun, Roberto.Jakarta. 1990. Kenang-kenangan 25 Tahun / Seperempat Abad Golkar di
Jakarta Raya. DPP Golkar
Tandjung, Akbar.2008. The Golkar Way. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kriyantono, Rachmat, 2007. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Eriyanto. 2005. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.
Cetakan III. LKiS. Yogyakarta
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan
Metodologis. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mitchel V. Charnley dalam Deddy Iskandar Muda, 2005. Jurnalistik Televisi. Bandung:
Rosdakarya.
Sobur, Alex.2006. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya. Bandung
Wahyudi , JB. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
McQuil, Dennis. 1991. Teori Komunikasi Massa.Erlangga. Jakarta
149
Suryadinata, Leo. 1992. Golkar dan Militer, Studi Tentang Budaya Politik. Cetakan II. PT.
Pustaka LP3ES. Indonesia
Handout Kuliah Analisis Framing. 2006. Danarka Sasangka, MCMS.
JURNAL ILMIAH
Scheufele, Dietram.1999. Journal of Communication.
International Communication
Association.
SKRIPSI
Puspitasari, Risa. 2009. Profiling DPR dan KPK pada MBM TEMPO (Studi Analisis Framing
Profiling DPR dan KPK dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di DPR oleh KPK pada
Pemberitaan Majalah TEMPO periode April 2008-Agustus 2008). Program Sarjana,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
INTERNET
http://www.golkar.or.id/static/sejarah_golkar.html akses tanggal 15 Oktober 2009, jam 21:15
WIB
http://www.suarakarya-online.com/aboutus.html diakses 4 Januari 2010 jam 14:16
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/. Akses tanggal 5 Oktober 2009
http://cidesonline.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=185
Akses tanggal 11 Mei 2010 (DATA RICKY RACHMADI)
150
Analisis Teks Berita 1
Judul
: Arah Politik Golkar untuk Kemakmuran Rakyat
Rubrik
: Headline
Edisi
: 19 Agustus 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Judul:
Wacana
Retoris
Politik Eksemplaar:
“Arah
secara
sederhana
diartikan
sebagai
Posisi partai Golkar dalam Jusuf Kalla. “Golkar memilih Golkar untuk Kemakmuran penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
arah politik ke depan, apakah setengah
memilih
masuk
pemerintah
atau Rakyat”.
Judul
dalam independen, tetap tujuannya merupakan
berita mempertegas ‘bingkai’.
sinyalmen Dia mencontohkan, PDI P yang mengambil peran oposisi
pemerintahan atau mengambil kemakmuran rakyat, bukan sikap utama partai Golkar dengan kritik tajam tidak menang dalam pemilu dan
langkah
independen,
sebagai
harus
partai untuk
menambah
dengan .(paragraf 2) “Karena kita yang
tujuan memakmurkan rakyat.
bukan
seratus
pemerintah.
Jusuf Kalla sebagai Ketua kita
Umum DPP Partai Golkar.
Bakrie
diambil
persen pernyataan
(Golkar)
VIII pilpres..... (paragraf 6-8)
dari Jusuf Kalla menyampaikan contoh ini sebagai salah satu
ketua umum case study pada Pemilu 2009. Kritis saja tidak cukup untuk
Pemerintah Partai Golkar, Jusuf Kalla.
mensikapi
kinerja
pemerintah
yang
kuat
dengan
pencitraan, perlu adanya inovasi untuk itu.
mendapat
manfaat. Kalau pemerintah
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
gagal, maka Partai Golkar Lead:
yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
sebagai terkena akibatnya karena kita “Posisi partai Golkar dalam “Golkar memilih setengah pemerintah ataupun independen,
pembicara dalam acara yang berada
sama.
Munas
berhasil maju, belum tentu
Pelibat Wacana
Aburizal
kursi.” menjelang
di
(paragraf 5)
dalamnya”. arah
politik
apakah
ke
memilih
depan, tetap
tujuannya
kemakmuran
rakyat,
bukan
untuk
masuk menambah kursi” (paragraf 2)
dalam pemerintahan atau Kutipan Jusuf Kalla ini yang ditonjolakan, dengan cetak
Cosmas
Batubara
sebagai Aburizal
tokoh senior Golkar
Bakrie.
harus
mempunyai
Golkar mengambil
sikap sebagai partai independen, politik partai Golkar yang harus dijalankan demi kejayaan
dalam pemerintahan terkait harus
Yuddy
calon
Chrisnandi
ketua
Partai Golkar
umum
memiliki
calon
ketua
tidak
gagasan
yang
dan lainnya.” (Paragraf 14)
salah
satu
hal
kesejahteraan rakyat
akan
Pelantun Wacana:
Kalla.
dilakukannya
pilihan Partai
apakah
dengan membangun
pemerintah
independen,
atau
atau
bergabung
lebih
baik
sehingga
8)
pandangannya dari 10 persen.” (Paragraf 20)
dibangun
sikap
terkait disampaikan
yang Kalla
bila serupa
menjadi bagi
Golkar
bisnis
masyarakat
bahkan penataan
adalah Yuddy
Golkar “Kaderisasi perlu diperbaiki hingga level desa”. (Paragraf
dan
oleh
oleh
Jusuf “Sekarang saat yang tepat bagi saya untuk kembali ke
pernyataan politik, selain bisnis”. (Paragraf 28)
Aburizal “DPD II DKI sangat solid......” (Paragraf 33)
dan
Tommy Metaphora:
penggambaran
sesuatu
dengan
kiasan,
mikro Soeharto menjelang bursa perumpamaan (konotatif)
dengan pencalonan ketua umum Menurut Cosmas, mesin politik partai akan berjalan
yang partai Golkar. (Pargraf 2- dengan baik jika ditunjang dengan kader yang berkualitas.
oposisi, memiliki konsekuensi baik....(Paragraf 16)
masing-masing.
keadaan
JK terpilih sebagai ketua umum Bakrie, serta pernyataan
mengemukakan,
bergabung
2009
sebagai Aburizal Bakrie mengatakan, terhadap Pemerintah yang 23)
ketua DPD II Jakarta Timur.
Jusuf
Pemilu
masyarakat menilai pemerintahan berhasil.....” (Paragraf
tentang
HM.
“Pada
lagi dan pelantun wacana.
Partai di bidang politik, ekonomi, Pada bagian ini pembaca “Kalaupun ada perubahan (dukungan), tidak akan lebih
umum
Ramadhani
rakyat.
sebagai bagus terkait situasi negara Body:
Golkar.
Prya
tujuan partai.
dalam Jusuf Kalla sebagai pelibat Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif
di
pemerintahan
Soeharto
dengan
sebagai kesejahteraan rakyat. “ Kader memakmurkan
Golkar.
Tommy
langkah tebal, ukuran huruf lebih besar, merupakan pernyataan arah
26)
“Tanpa itu mesin, tidak akan berjalan” (Paragraf 24)
Jika Ical juga mengklaim telah
Cosmas, menggambarkan hadirnya kader muda partai
dengan didukung oleh 470 DPD
sebagai komponen penting dalam mekanisme politik partai
pemerintah,
Partai
Golkar Partai
Golkar
tidak akan mendapatkan apa- maupun
provinsi Penutup:
kabupaten/kota. Pada
di masa depan agar tetap jaya dan tidak ditinggalkan oleh
bagian
akhir, rakyat.
apa jika pemerintahan yang (Paragraf 18).
pembaca dihadapkan pada
didukungnya
wacana
berhasil.(Paragraf 4)
sebenarnya
netral
tidak
dan
ada
Menurut Cosmas Batubara, hubungannya dengan arah
Aburizal
Bakrie
pembicara
dalam
sebagai mesin politik akan berjalan politik sikap Golkar.
seminar dengan baik jika ditunjang
“Golkar Bangkit”, dan juga dengan
kader
yang Berita ini ditempatkan pada
salah satu calon ketua umum berkualitas. “Tanpa itu mesin headline
partai
Golkar
bahwa
memaparkan tidak akan berjalan”, katanya Penempatan ini, tentunya
Golkar
mempunyai
sikap
pemerintahan
harus (Paragraf 22).
ingin menunjukkan bahwa
dalam
pemberitaan
terkait Sementara
mengklaim
telah menyiapkan
begitu
Yuddy penting bagi kelangsungan
itu,
kesejahteraan rakyat. Aburizal Chrisnandi mengatakan akan Partai
juga
ini
Golkar
dalam
kaderisasi menentukan arah politik
didukung oleh 470 DPD partai secara menyeluruh dengan untuk kemakmuran rakyat.
Golkar
provinsi
dan skenario peralihan generasi
kabupaten.
tua ke generasi muda.
(Paragraf 24)
Tommy
Soeharto
sebagai
salah satu calon Ketua Umum “Sekarang saat yang tepat
partai Golkar.
bagi saya untuk kembali ke
politik, selain bisnis,” kata
Batubara Tommy Soeharto. Tommy
Cosmas
menyatakan,
mesin menyatakan,
bahwa
dirinya
politik partai akan berjalan berpeluang
dengan baik jika ditunjang pimpinan
dengan kader berkualitas.
apalagi
menjadi
Partai
selama
Golkar,
ini
tidak
pernah keluar dari Golkar
Yuddy
Chrisnandi dan sampai saat ini masih
menyatakan, jika terpilih akan menjadi anggota partai ini.
menyiapkan
skenario (Paragraf 26-27)
kaderisasi menyeluruh dengan
komposisi mayoritas golongan Lima
muda.
Daerah
Dewan
(DPD)
Pimpinan
II
Partai
Golkar DKI Jakarta siap
Tommy Soeharto, di tempat memilih
kader
terpisah menyatakan bahwa terbaik,
untuk
dirinya
kembali
Golkar
politik
sebagai
ke
dunia Partai
beringin
memimpin
menuju
tanggung kejayaan pada Pemilu 2014”.
jawab moral terhadap partai DPD II
DKI sangat solid,
yang pernah dibesarkan oleh ujar Ketua DPD II Jakarta
ayahnya
dan
meramaikan Timur,
Prya
bursa pencalonan ketua umum (Paragraf 30)
partai Golkar.
Ramadhani.
Pola Wacana
Prya Ramadhani mewakili Pernyataan Jususf Kalla dan
lima
DPD
II
DKI Aburizal
Bakrie
menunjukkan sikap solid, dan berkesinambungan
tidak memihak, yang penting tidak
Golkar
kembali
kejayaannya.
langsung,
secara
keduanya
meraih mempunyai semangat untuk
membawa Golkar menjadi
Independen,
sekalipun
diselipkan
kampanye.
Cosmas Batubara, menyoroti
masalah
kaderisasi
partai
menjadi
penting
demi
berjalannya cita-cita partai.
Hal ini semacam sindiran
terhadap elit Golkar yang
masih
didominasi
oleh
golongan senior.
Pernyataan
Tommy
Yuddy
Seoharto
dan
sebagai
calon ketua umum partai
Golkar
tidak
memberikan
gagasan kuat pada forum ini,
substansi yang disampaikan
kurang mampu mengimbangi
calon lain, sehingga terlihat
jelas bahwa Aburizal Bakrie
kokoh
dalam
memimpin
wacana.
Analisis Saliansi
Analisis Seleksi
. Dalam berita disebutkan bahwa Seminar “Golkar Bangkit” Pernyataan evaluatif Jusuf Kalla memberikan penekanan bahwa pasca Munas Golkar
diselenggarakan oleh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri VIII merupakan tugas berat bagi para kader dan tentunya para calon ketua umum untuk
Indonesia (SOKSI), dihadiri oleh Suhardiman Ketua Soksi mempunyai gagasan jitu untuk membawa kembali kejayaan Golkar. Hal serupa juga
dan Surya Paloh sebagai salah satu calon Ketua Umum Parai ditegaskan oleh Aburizal Bakrie, bahwa Golkar harus independen. Hal ini merupakan
Golkar, namun pernyataan keduanya tidak terakomodasi. HU. pemusatan berita “kampanye” Aburizal Bakrie, pernyataan Cosmas Batubara sebagai
Suara
Karya
melakukan
bentuk
absentia
terhadap bridging, Yuddy, Tommy Soeharto, dan Prya Ramadhani dihadirkan, namun tidak ada
Suhardiman dan Surya Paloh. Tommy, Yuddy dan Aburizal hubungannya dengan substansi Seminar “Golkar Bangkit”, pernyataan mereka berdiri
Bakrie memperoleh bentuk presentia pada berita ini.
sendiri dan terkesan sebagai “pemanis” berita yang terpinggirkan
Frame HU. Suara Karya
HU. Suara Karya melegitimasi secara substansi yang ditunjukkan dalam gagasan detail oleh Jusuf Kalla. Aburizal Bakrie ditunjukkan sebagai calon
Ketua Umum Partai Golkar yang paling siap dikompetisikan dengan Tommy dan Yuddy, sementara Surya Paloh tidak dihadirkan.
Analisis Teks Berita 2
Judul
: Ical Punya Komitmen Majukan Partai Golkar
Rubrik
: Polkam & Hukum
Edisi
: 3 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana:
Sintaksis
Wacana:
Judul:
Retoris
Punya Kata “komitmen” mempunyai arti
“Ical
Mantan Ketua Umum DPP “Saya yakin mayoritas kader Komitmen Majukan Partai melaksanakan
Partai Golkar Akbar Tandjung Partai
mengaku mendukung penuh mendukung
anggota
Dewan
karena
Badudu,2003)bermakna
pasti Golkar”. Pada judul berita loyalitas dan berprinsip kuat dalam menjalankan suatu
Pak
Aburizal yang sudah cukup jelas tugas ataupun tanggung jawab. Kata komitmen disini
beliau
sebagai Ketua Umum Partai komitmen
Golkar
(J.S.
Golkar
Penasehat Bakrie sebagai ketua umum bahwa,
Partai Golkar Aburizal Bakrie karena
sesuatu.
perjanjian untuk
berita
akan menunjukkan sifat bisa dipercaya dalam menjalankan tugas
punya berbicara tentang Ical dan ataupun tanggung jawabnya yang direpresentasikan oleh
untuk komitmennya.
Aburizal membesarkan partai. Ini bisa sebagai
Wartawan Akbar Tandjung.
pelibat
Bakrie memiliki komitmen dilihat dengan sikap Pak direpresentasikan
wacana
dalam Eksemplar:
secara
sederhana
diartikan
sebagai
penuh untuk mengembalikan Aburizal Bakrie yang tidak judul berita.
penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
kehormatan
mempertegas ‘bingkai’.
dan
kejayaan mau masuk di kabinet karena
Partai Golkar. (Paragraf 1)
ingin sepenuhnya mengurusi Lead:
partai.” (Paragraf 2)
“..Aburizal
53,05
persen.
Posisi
Dukungan Akbar Tandjung selanjutnya Surya Paloh mendapat dukungan 29, 77
Mantan Ketua Umum Partai survei itu. Tapi kalau, hasil karena memiliki komitmen Penyampaian
Golkar, Akbar Tandjung.
seorang
mencapai
“Saya belum membaca hasil terhadap Aburizal Bakrie persen..” (paragraf 5)
Pelibat Wacana:
Sebagai
Bakrie
survei
itu
angka-angka
hasil
survei
menegaskan
memang sebagai ketua umum Partai keabsahan survei yang layak untuk dipercaya. Diharapkan
politikus menunjukkan Pak Aburizal Golkar.
Pelibat
dan hasil survei tersebut merupakan “rapor bayangan” pada
senior Partai Golkar, Akbar Bakrie paling disukai sebagai pelantun
Tandjung dianggap memiliki Ketua
Umum,
tentu
kapasitas yang kuat dalam cerminan
membentuk opini masyarakat.
wacana
itu Akbar Tandjung.
“....metodologi multistage random sampling terhadap 2000
keinginan
mayoritas
kader...(Paragraf Body:
responden yang tersebar di 33 provinsi...” (paragraf 6)
Pada bagian ini pembaca Metodologi disampaikan untuk menunjukkan validitas
4)
Puskaptis, representasi dari
dibangun
pandangannya survei yang dilakukan. Inilah penonjolan berita melalui
lembaga survei yang telah Pernyataan Akbar Tandjung tentang
melaksanakan survei, dengan dalam
hal
hasil bahwa Aburizal Bakrie promotif,
paling
banyak
yakni, pencalonan ketua umum Partai Golkar di Munas VIII.
ini
dan
unggulnya penyampaian metodologi ilmiah dan numerik, sehingga
cukup Aburizal Bakrie melalui layak untuk dipercaya hasilnya.
selain survei, dilengkapi dengan
diminati, kapasitasnya sebagai mantan metodologi ilmiah, pelibat
mencapai angka 53,05 %.
Ketua Umum partai Golkar dan
pelantun
juga sebagai bagian dari tim banyak
sukses Aburizal Bakrie.
11 DPD I Partai Golkar.
ditemukan
paragraf
ini,
pernyataan
Dua DPD I partai Golkar, Hasil survei Puskaptis yang Tandjung
mengirimkan surat dukungan, direpresentasikan
wacana
di Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
dan yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Akbar
yang semakin “Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang
Direktur mengokohkan
Aburizal tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya
sembilan DPD I diantaranya Eksekutif Puskaptis Husin Bakrie. (Paragraf 1,2,3,4,5, mengurusi partai.” (paragraf 2)
yang hadir dalam deklarasi: Yazid, menyatakan bahwa dan 6)
Kalimat ini yang memperkuat pada penonjolan komitmen
Sumut (Ali Umri), Jateng Ical unggul 53,05 persen atas
Aburizal Bakrie untuk mengembalikan kehormatan dan
(BambangSadono),
kejayaan Partai Golkar. Mau keluar dari kursi kabinet demi
(Zulfadhli),
Zakaria
Rukmana
Kalbar Surya Paloh yang meraih Penutup:
Zayed
(NAD),
H.
(Jabar),
Fuad dukungan
Uuk (Paragraf 5).
IGP. Survei
29,77
persen. Setelah pembaca disuguhi keberlangsungan
“gemerlapnya”
partai
merupakan
kalimat
yang
Aburizal menunjukkan keseriusan Aburizal Bakrie terhadap Partai
Puskaptis Bakrie, pada dua paragraf Golkar, seperti yang dikatakan oleh Akbar Tandjung.
Wijaya (Bali), H. Leonardy dilaksanakan
(Sumbar), HM. Thohri (NTB), Agustus
Mamat
Rahayu
19-24 terakhir
metode Golkar pada calon Surya “ Saya yakin mayoritas kader Partai Golkar pasti
(Banten). menggunakan
memilih
calon terhadap 2000 responden di direpresentasikan
Paloh
pada
Munas Pemaparan
tingkat
dukungan
11 Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang
survei DPD I Partai Golkar, tanpa tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya
keilmiahan kuat.
“...tentu itu juga cerminan, keinginan, mayoritas Partai
metodologi penelitian
Pelantun Wacana
Tandjung,
hasil
kuantitas
pada karena beliau punya komitmen untuk membesarkan partai.
secara detail, menunjukkan pernyataan dukungan yang mengurusi partai,” kata Akbar Tandjung (P.1)
Golkar VIII di Riau.
Akbar
dengan
dengan dukungan 11 DPD I Partai Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif
2009
Ketua Umum Partai Golkar, 33 provinsi......” (paragraf 6)
Surya
diisi
dukungan mulitstage random sampling Paloh. Power Surya Paloh mendukung Pak Aburizal Bakrie sebagai ketua umum
Menyatakan
sekaligus
pada
Golkar....” (P.4)
Berita ini ditempatkan pada “....responden menginginkan diisi gabungan tokoh tua dan
mantan
halaman 3, rubrik Polkam muda (71,57%) (P.7)
Ketua Umum Partai Golkar.
HM. Ali Umri bersama 11 & Hukum.
....hasil survei dilatarbelakangi bahwa pada Munas, agenda
Husin Yazid sebagai Direktur DPD I Partai Golkar yang Judul berita ini mempunyai utamanya mencari figur layak pengganti JK. (P.8)
lembaga survei Puskaptis.
mendukung
calon
Surya space terbesar di halaman “......perhatian kepada rakyat yang mendapat prosentase
Paloh, akan dideklarasikan. 3.
Penempatan ini, tentunya
Ketua DPD I partai Golkar (Paragraf 11).
Sumut,
HM. Ali Umri. Ali Pernyataan
tertinggi 15,59%. (P.9)
Ali
Umri ingin menunjukkan bahwa
Umri menunjukkan eksistensi menunjukkan eksistensi tim pemberitaan
calon yang didukung oleh 11 pendukung
Surya
pesaing
Paloh,
kuatnya
meskipun Golkar.
semakin
begitu
Paloh penting bagi kelangsungan
DPD I partai Golkar yakni sebagai ketua umum partai Partai
Surya
ini
Golkar
mendatang
di
yang
masa
fokus
pada pencalonan Aburizal
Bakrie.
unggul dalam survei yakni, Pola Wacana:
Aburizal Bakrie.
Dua wacana dari hasil survei
Puskaptis yang detail dan
pernyataan Akbar Tandjung
sangat
kokoh
untuk
‘ditarungkan” dengan HM.
Ali
Umri
sebagai
representasi
kubu
Paloh.
Hal
mengindikasikan
Surya
ini
bahwa
calon Ketua Umum Aburizal
Bakrie layak untuk terpilih.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
Hasil survei Puskaptis menyatakan bahwa, Aburizal Bakrie Judul dan lead berita ini menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang yang
unggul. Pernyataan Akbar Tandjung yang mendukung penuh layak terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar, dengan komitmen penuhnya untuk
Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
memiliki komitmen penuh dalam mengembalikan kehormatan Catchphrases, yang menarik dan menggaris bawahi komitmen tersebut adalah tidak
dan kejayaan Partai Golkar.
maunya Aburizal Bakrie masuk lagi ke jajaran kabinet dan ingin total di Partai Golkar.
Surya Paloh didukung oleh 11 DPD I Partai Golkar. Hal ini Exemplaar yang ditampilkan sarat akan nuansa ilmiah dan sahih melalui angka-angka
menggambarkan bahwa persaingan calon ketua umum Partai hasil survei Puskaptis yang meyakinkan pembaca. Dimana, Aburizal Bakrie meraih
Golkar cukup kuat. Aburizal Bakrie memperoleh “gizi” angka tertinggi dalam survei.
wacana yang kokoh.
Ini memperihatkan betapa kuatnya kandidasi Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai
.
Golkar pada hasil Munas VIII, dan tidak ada lawan yang mampu mengimbanginya.
Frame HU. Suara Karya
Hasil survei Ical unggul, dan pernyataan Akbar Tandjung sebagai penekanan atas hasil survei menjadi power dalam berita ini. Surya Paloh menjadi
pesaing terdekat Ical. HU Suara Karya telah melakukan bentuk-bentuk absensia terhadap calon lain, seperti: Tommy Soeharto dan Yuddy Chrisnandi.
Analisis Teks Berita 3
Judul
: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri
Rubrik
: Halaman 1
Edisi
: 4 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Mbak
Tutut
Wacana
dan
resmi
belum
secara
sederhana
diartikan
sebagai
diri
mempertegas ‘bingkai’.
pernah 1).
sebagai Pelibat
sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).
kandidat Ketua Umum Partai
dan
pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan
terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan
Pemaparan
Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).
Golkar.
tiga
nama
sebagai Laksono (Paragraf 3-16).
calon....(Paragraf 4).
Pelibat Wacana
Pernyataan
ketua
umum
partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)
Golkar.
Priyo
Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Mbak Tutut sebagai salah satu
calon
Eksemplaar:
Placement
menyatakan mencalonkan
diri
Retoris
Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
Soeharto belum pernah secara Soeharto
mencalonkan
Sintaksis
Ical
sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).
Tommy
Soeharto
sebagai “Untuk
formatur,
seperti Pernyataan
sebelumnya....(Paragraf 6).
Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang
Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)
salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.
Priyo
sebagai
mitra
sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi
wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)
Dewan
Penasihat
Majelis 24).
Partai membentuk
Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.
akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)
yang
dewan halaman 1.
mendampingi
Bakrie
angota
Dewan
Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)
sebagai
Penasihat Wacana
dibentuknya
Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.
“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara
Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa
penasihat (Paragraf 9).
Aburizal
“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.
umum....(Paragraf 10).
“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar
Yuddy
Chrisnandi
fungsionaris
Partai
sebagai “Kami
telah
mendapat
Golkar, laporan dari panitia setempat,
sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).
Partai Golkar.
Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.
mengatakan,
berpeluang
besar
“Ical
menjadi
Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).
Wartawan
“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:
(Paragraf 17).
Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.
Golkar,
Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi
mayoritas
pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.
tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut
Priyo,
Priyo Budi Santoso.
menjadi
terpilih
jika
Ical
Ketua
Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.
Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai
mitra
sejajar
Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar
menyokong
pemerintah
ikhtiardalam
melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim
diri
sebagai
partai
pendukung
pemerintah,
tidak
justru
Golkar
mendapat
apa-
apa....(Paragraf 23).
“Undang-Undang
kita
menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).
Pola Wacana
Pelantun
wacana
yang
berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi
Santoso.
tidak
mempunyai
kesinambungan.
Laksono
Keduanya
Agung
(informatif)
dan
Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.
Analisis Teks Berita 3
Judul
: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri
Rubrik
: Halaman 1
Edisi
: 4 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Mbak
Tutut
Wacana
dan
resmi
belum
secara
sederhana
diartikan
sebagai
diri
mempertegas ‘bingkai’.
pernah 1).
sebagai Pelibat
sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).
kandidat Ketua Umum Partai
dan
pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan
terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan
Pemaparan
Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).
Golkar.
tiga
nama
sebagai Laksono (Paragraf 3-16).
calon....(Paragraf 4).
Pelibat Wacana
Pernyataan
ketua
umum
partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)
Golkar.
Priyo
Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Mbak Tutut sebagai salah satu
calon
Eksemplaar:
Placement
menyatakan mencalonkan
diri
Retoris
Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
Soeharto belum pernah secara Soeharto
mencalonkan
Sintaksis
Ical
sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).
Tommy
Soeharto
sebagai “Untuk
formatur,
seperti Pernyataan
sebelumnya....(Paragraf 6).
Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang
Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)
salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.
Priyo
sebagai
mitra
sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi
wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)
Dewan
Penasihat
Majelis 24).
Partai membentuk
Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.
akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)
yang
dewan halaman 1.
mendampingi
Bakrie
angota
Dewan
Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)
sebagai
Penasihat Wacana
dibentuknya
Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.
“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara
Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa
penasihat (Paragraf 9).
Aburizal
“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan
tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.
umum....(Paragraf 10).
“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar
Yuddy
Chrisnandi
fungsionaris
Partai
sebagai “Kami
telah
mendapat
Golkar, laporan dari panitia setempat,
sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).
Partai Golkar.
Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.
mengatakan,
berpeluang
besar
“Ical
menjadi
Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).
Wartawan
“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:
(Paragraf 17).
Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.
Golkar,
Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi
mayoritas
pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.
tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut
Priyo,
Priyo Budi Santoso.
menjadi
terpilih
jika
Ical
Ketua
Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.
Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai
mitra
sejajar
Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar
menyokong
pemerintah
ikhtiardalam
melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim
diri
sebagai
partai
pendukung
pemerintah,
tidak
justru
Golkar
mendapat
apa-
apa....(Paragraf 23).
“Undang-Undang
kita
menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).
Pola Wacana
Pelantun
wacana
yang
berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi
Santoso.
tidak
mempunyai
kesinambungan.
Laksono
Keduanya
Agung
(informatif)
dan
Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.
Analisis Teks Berita 5
Judul
:Survei: Publik Berharap Ical Menang
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:10 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Publik berharap Ketua Umum “Ini
Eksemplaar:
Placement
gambaran
DPP Partai Golkar baru hasil Golkar
Retoris
yang
secara
sederhana
diartikan
sebagai
pemimpin Pemaparan
hasil
Survei penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
diinginkan Puskaptis
oleh
Husin mempertegas ‘bingkai’.
Munas Partai Golkar di Pekan masyarakat untuk lima tahun Yazid(Paragraf 1-10).
“Pak Ical mendapat dukungan terbesar , yakni 53 persen,
baru, Riau, pada 4-7 Oktober mendatang. (Paragraf 4)
dibawahnya, Pak Surya Paloh 29 persen. (Paragraf 6).
2009, adalah figur yang dekat
Berita
terpisah,
saat
dengan
masyarakat, Dari lima kandidat Ketua Aburizal Bakrie melakukan Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
berpengalaman,
jujur,
memiliki
dedikasi
integritas
yang
(Paragraf 1)
dan Umum
kepada yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Partai kunjungan
serta Golkar........,Aburizal Bakrie pengurus Partai Golkar se- Aburizal bertekad merekrut 10 juta orang menjadi kader
dukunga Papua di Timika. (Paragraf Partai Golkar....(Paragraf 16)
tinggi. meraih
tertinggi.(Paragraf 5)
11-16).
Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Berita ini ditempatkan pada “Ini
Pelibat Wacana
Puskaptis (Pusat Kebijakan “Pak
Ical
sebagai lembaga survei yang dibawahnya ada Pak Surya pelantun
meneliti
tentang
tingkat Paloh 29 persen....”(Paragraf Aburizal
pemimpim
Golkar
yang
diinginkan
masyarakat untuk lima tahun ke depan”(Paragraf 4)
mendapat halaman 16.
dan Pembangunan Strategis), dukungan terbesar 53 persen, Husin
gambaran
Yazid
utama
Bakrie
sebagai “Posisinya sebagai Menko Kesra setidaknya menjadi poin
dan posisitf..... ”. (Paragraf 7)
yang “Masyarakat sudah menganggap Golkar sebagai partai
dukungan para calon Ketua 6)
unggul dalam hasil survei, pemerintah, serta tokoh-tokoh seperti Ical....(Pargraf 9)
“Posisinya sebagai Menko diperkuat oleh dukungan
Umum Partai Golkar.
Kesra
setidaknya
menjadi DPD Partai Golkar se-
Ical, Surya Paloh, Tommy poin positif.....” (Paragraf 7)
Papua.
Soeharto, Yuddy Chrisnandi, Pernyataan dukungan DPD
Ferry
Baldan Partai
Mursidan
Golkar
se-Papua.
sebagai salah satu calon Ketua (Paragraf 11)
“Saya
Umum Partai Golkar
akan
memberikan
DPD Partai Golkar se-Papua, kepada
sebagai
tetap
perh.atian
Papua
dengan
yang memperjuangkan. (Paragraf
kelompok
menyatakan dukungan kepada 13)
Ical sebagai Ketua Umum
Partai Golkar.
Pola Wacana
Pelantun
mendominasi,
Pelantun Wacana:
Husin
Yazid,
Direktur meletakkan
Puskaptis
sebagai
dan
pelibat
hanya
sebagai objek. Terdapat dua
wacana
Ical,
wacana
calon
yang
terkesan
yang dipaksakan terhubung, yakni:
didukung oleh DPD Partai Hasil Survei dan dukungan
Golkar se-Papua.
DPD Partai Golkar se-Papua.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan sentralisasi secara mendalam yang direpresentasikan oleh
calom ketua umum lainya, baik dari sisi pendapat maupun Direktur Puskaptis, Husin Yazid. Memarginalisasikan calon lain dengan tanpa
kapasitas calon. Aburizal Bakrie mendapat ruang dan dibahas menyampaikan perolehan survei serta prospek calon ketua umum lain.
secara detail.
Frame HU. Suara Karya
Keunggulan hasil survei Puskaptis yang dimiliki Aburizal Bakrie menjadi pusat pendalaman berita, sedangkan calon ketua umum lain tidak dilegitimasi.
Analisis Teks Berita 6
Judul
:24 Ketua DPD I Deklarasikan Dukung Ical
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:11 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Retoris
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Sebanyak 24 Ketua DPD I “Kami
mencalonkan, Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Partai
dan memilih pada paragraf 2, dimana 24 “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada
Golkar
menyatakan mendukung,
dukunganpada calon Ketua Aburizal
Umum
Partai
menjadi Ketua DPD I Partai Golkar kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf
Bakrie
(Paragraf 5)
Golkar, Ketua Umum DPP Partai direpresentasikan.
Aburizal Bakrie
Golkar”.
(Paragraf
(Paragraf 1)
Direpresentasikan
5)
2)
oleh Pernyataan sikap 24 Ketua Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Aminuddin Ponulele
DPD
I
dukungannya Bakrie menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar”.
tentang
Pelibat Wacana
Golkar ““Kami mencalonkan, mendukung, dan memilih Aburizal
Partai
Ketua DPD I Partai Golkar “Apabila terdapat pernyataan terhadap Aburizal Bakrie (Paragraf 2)
Kalimantan Timur, Mahyudin. dan satu dukungan kepada yang
dilantunkan
Ketua DPD I Lampung, Alzer kandidat lain, maka itu akan Aminuddin
Diane. Ketua DPD I Sultra, dicabut....
(Paragraf
Ridwan Bae, Ketua DPD I Direpresentasikan
DIY,
Gandung
oleh “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada
Ponulele kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf
5) terdapat pada paragraf 2-3.
oleh
Pardiman. Aminuddin Ponulele
Ketua DPD I Rusli Zainal.
Mereka sebagai representasi Hasil
survei
Puskaptis Tanggapan Sikap Firman
5)
(Paragraf 5)
“Apa
yang
disampaikan
oleh
lembaga
survei
merupakan representasi suara masyarakat...”(Paragraf 9)
itu
dari 24 DPD I Partai Golkar.
diungkap. Subagyo atas hasil survei
kembali
oleh Puskaptis (Paragraf 8-9).
Direpresentasikan
Pernyataan Leo Nababan
Leo Nababan sebagai anggota wartawan (Paragraf 7).
Departemen
Organisasi Hal tersebut ditanggapi oleh Ketua OKK DPP Partai
Kaderisasi dan Keanggotaan Firman Subagyo, “ Apa yang Golkar, hasil survei survei
(OKK) DPP Partai Golkar.
disampaikan
survei
Tommy
Soeharto
lembaga Puskaptis
leh
itu
merupakan menambahkan
siap
suara optimistis...(Pargraf 11)
sebagai representasi
salah satu calon Ketua Umum
akan
masyarakat...”(Paragraf 8)
Leo Nababan berpendapat Berita ini ditempatkan pada
bahwa hasil survei Puskaptis halaman 16.
Pelantun Wacana:
itu akan menambah sikap Aminuddin
Ponulele
Ketua DPD I Partai Golkar optimistis...(Paragraf 11).
sebagai pelatun utama dan
Sulawesi Tengah, Aminuddin
diperkuat
Ponulele.
Firman
Penegasan Tommy Soeharto Subagyo yang menanggapi
akan melaju dalam bursa hasil
Firman Subagyo, Ketua DPP pencalonan
Partai Golkar
oleh
Ketua
survei
Umum Ungkapan
Puskaptis.
keduanya
dan memperkenalkan konsep mengerucut pada Aburizal
“Tri Karya”. (Paragraf 13)
Pola Wacana
Pernyataan
Aminuddin
Bakrie.
Ponulele, Firman Subagyo,
dan wartawan representatif
pada
Aburizal
Bakrie.
.
Tommy Soeharto terkesan
bukan sebagai calon yang
tidak sekuat Aburizal Bakrie.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk presentia terhadap 24 DPD I Partai Golkar tidak hanya menegaskan Aburizal Bakrie sebagai calon terpilih,
Aburizal Bakrie yang direpresentasikan oleh sikap 24 DPD I tetapi sudah mengarah pada bentuk ancaman jika berpaling pada calon lain. Inilah bentuk
Partai Golkar dan Firman Subagyo. Menghadirkan Tommy sentralisasi HU. Suara Karya terhadap calon Ketua Umum, Aburizal Bakrie.dan
Soeharto dengan porsi kecil pada dua paragraf terakhir, dan memarginalkan pernyataan maupun pendukung calon Ketua Umum lain.
sebaliknya absentia terhadap calon lain.
Frame HU. Suara Karya
Sikap 24 DPD I Partai Golkar dan tanggapan hasil survei Puskaptis mengerucut pada calon Ketua Umum Aburizal Bakrie melalui pernyataan Firman
Subagyo, dan tidak memberikan ruang calon Ketua Umum lain.
Analisis Teks Berita 7
Judul
:Agung Laksono: Aburizal Sulit Disaingi
Rubrik
:Halaman 16
Edisi
:12 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Sintaksis
Wacana
Aburizal sulit disaingi oleh Tommy
Tommy Soeharto
sulit
(Paragraf 1)
Dewan
Golkar.
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Soeharto,
menyaingi
Penasihat
dinilai Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
anggota pada (Paragraf 3,4,5,6,9). “Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD
Partai dimana calon ketua umum kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama
Direpresentasikan Aburizal
oleh wartawan. (Paragraf 1)
Pelibat Wacana
Retoris
Bakrie, masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.
oleh Agung Laksono (Paragraf 9)
direpresentasikan
Agung Laksono.
Tommy
calon
Soeharto
yang
Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
sebagai
dinilai
sulit
menyaingi Aburizal Bakrie.
Pernyataan
“Deklarasi Tommy Soeharto Laksono yang
apalagi mempengaruhi dukungan terhadap calon kuat
tidak
Aburizal Bakrie”. (Paragraf 3)
akan
Aburizal Bakrie sebagai salah apalagi
satu calon kuat.
menggeser, meminggirkan Tommy
memengaruhi Soeharto terdapat pada
yang
siap
masih
ada
sekitar
16
persen
yang
belum
memutuskan. Ini bisa saja ke Ical atau ke Tommy. Tapi
Partai Golkar, terhadap calon
yang sudah confirm, saya kira tidak berubah, baik ke Ical
bersaing Golkar
dengan Tommy Soeharto.
“Jadi
dukungan DPD I dan II (Paragraf 5-7).
Surya Paloh sebagai salah satu kuat Ketua Umum Partai Pernyataan
calon
Agung “Deklarasi Tommy Soeharto tidak akan menggeser,
Aburizal
(Paragraf 3).
Bakrie Suparwoto
Sugeng atau Surya Paloh . (Paragraf 5)
yang “Ya, (peluang Tommy) saya kira akan kecil karena
menyambut baik tentang kewenangan munas tak akan digunakan untuk mengubah
Direpresentasikan oleh
Pelantun Wacana:
Agung
Laksono,
sebagai Agung Laksono
majunya Tommy Soeharto AD/ART ”. Menurut Agung Tommy terganjal persoalan
dan
Wakil Ketua Umum Partai
lainnya. AD/ART (Paragraf 6)
calon
(Paragraf 9-11).
“Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD
Golkar.
kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama
Berdasarkan
Sugeng
hasil
survei,
masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.
Suparwoto sebagai dukungan Aburizal Bakrie
Agung Laksono. (Paragraf 9)
anggota tim sukses Surya mencapai 54 persen, disusul Berita ini ditempatkan pada “Kami tidak khawatir, justru semakin banyak kader atau
Paloh
Surya Paloh 30 persen. Jadi halaman 16.
orang yang secara ikhlas ingin membesarkan Golkar, kita
masih ada 16 persen yang Agung Laksono sebagai menyambut baik, termasuk Tommy Soeharto. (Paragraf
belum memutuskan. Ini bisa pelantun
utama
saja ke Ical atau Tommy. mengerucutkan
yang 11)
Aburizal “Persaingan akan semakin baik, karena tiap calon punya
Tapi, yang sudah confirm, Bakrie sebagai calon kuat ketajaman visi misi masing-masing. Itu yang akan diuji,
saya
kira
tidak
berubah. dan meminggirkan Tommy termasuk track record. (Paragraf 12)
(Paragraf 5).
Soeharto.
Direpresentasikan oleh
Sugeng Suparwoto sebagai
Agung Laksono.
pelantun
kedua
yang
menyambut baik Tommy
Soeharto
sebagai
“Ya, (peluang Tommy) saya ketua umum.
kira
akan
kecil
karena
kewenangan munas tak akan
digunakan untuk mengubah
AD/ART.”
calon
Direpresentasikan
oleh
Agung Laksono. (Paragraf
7).
“Kami tidak khawatir, justru
semakin banyak kader atau
orang yang secara ikhlas
ingin membesarkan Golkar,
kita
menyambut
baik,
termasuk Tommy Soeharto.
(Paragraf 11)
“Persaingan akan semakin
baik, karena tiap calon punya
ketajaman visi misi masingmasing. Itu yang akan diuji,
termasuk
track
record,”.(Paragraf 12)
Direpresentasikan
oleh
Sugeng Suparwoto.
Pernyataan Agung Laksono
tentang seleksi delapan orang
anggota DPR dari Partai
Golkar untuk menjadi Wakil
Ketua DPR. (Paragraf 13)
Pola Wacana
Pernyataan Agung Laksono
sangat mendukung Aburizal
Bakrie dan Tommy Soeharto
sulit menyaingi. Sedangkan
Sugeng Suparwoto, anggota
tim
sukses
Surya
Paloh,
menyambut baik hadirnya
calon-calon lain dan akan
menjadi dinamikadi dalam
partai.
Analisis Seleksi
Analisis Saliansi
HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan bentuk sentralisasi yang kuat terhadap Aburizal Bakrie dan
calon lain, salah satunya Tommy Soeharto. Sebaliknya, memarginalkan Tommy Soeharto sebagai calon ketua umum yang direpresentasikan oleh
presentia terhadap Aburizal Bakrie yang direpresentasikan Agung Laksono.
oleh Agung Laksono.
Frame HU. Suara Karya
Aburizal Bakrie memperoleh legitimasi kuat dan sulit disaingi oleh calon lain, termasuk Tommy Soeharto.
Analisis Teks Berita 8
Judul
: JK: Siapapun yang Terpilih, Bisa Majukan Golkar
Rubrik
: Polkam & Hukum
Edisi
:14 September 2009
Skrip
Tematis
Obyek Wacana
Siapapun
yang
Sintaksis
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
Placement
Wacana
terpilih “Menjelang pemilihan Ketua Bridging
sebagai Ketua Umum Partai Umum
Retoris
Ketua yang menarik atau menonjol dalam s