KESIMPULAN DAN SARAN PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII (Studi Analisis Framing Harian Umum Suara Karya).

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dengan perangkat framing Pan dan Kosicki
yang dilengkapi dengan konsep framing Dietram Scheufele tentang pemberitaan Pencalonan
Ketua Umum Partai Golkar menju Munas VIII, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil analisis
yakni:
1. Persaingan keempat calon Ketua Umum Partai Golkar, yakni: Surya Paloh, Aburizal
Bakrie, Yuddy Chrisnandi, dan Tommy Soeharto mengerucut kepada Surya Paloh
dan Aburizal Bakrie. Tommy terganjal masalah persyaratan sebagai calon Ketua
Umum Partai Golkar. Yuddy dinilai hanya bermodalkan keberanian. Kekuatan
jaringan,

intelektual,

pengalaman,

finansial,

dan


kemampuan

berorganisasi

merupakan modal yang harus dimiliki oleh para calon Ketua Umum Partai Golkar,
dan hal tersebut hanya dimiliki oleh Aburizal Bakrie dan Surya Paloh.
2. Hasil survei Puskaptis yang memaparkan keunggulan Aburizal Bakrie (53,3%)
sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar yang paling populer kemudian disusul
Surya Paloh (29,77%). Setelah melakukan wawancara sebagai bagian dari analisis
konteks, penulis menemukan pernyataan, bahwa hasil survei Puskaptis sudah diset
dan dikontrak untuk menyampaikan hasil riset tersebut. Penulis juga dijelaskan
dengan logika bisnis, lembaga riset membutuhkan dana untuk melakukan penelitian,
maka hasil riset itu mengacu kepada yang memberikan dana.

144

3. Perang klaim yang gencar terjadi menuju Munas VIII oleh masing-masing kubu calon
Ketua Umum Partai Golkar merupakan salah satu strategi psywar di tengah
persaingan yang semakin ketat antar calon. Perang klaim tidak dilarang karena tidak

diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Perang klaim mampu dimanfaatkan oleh DPDDPD untuk mencari keuntungan uang bagi masing-masing DPD-DPD dengan strategi
“membelah”, di mana Ketua DPD I pecah dengan Sekjen DPD I atau Ketua DPD I
pecah dengan Ketua DPD II yang dibawahi.
4. Aburizal Bakrie memperoleh porsi yang lebih besar dalam pemberitaan daripada
calon Ketua Umum lainnya. Hampir di semua pemberitaan menuju Munas VIII,
Aburizal Bakrie memperoleh porsi lebih besar. Ketika peneliti konfirmasikan kepada
awak redaksi, faktor kedekatan HU Suara Karya dengan Partai Golkar tidak bisa
dipungkiri, terlebih para petinggi HU Suara Karya tidak lain adalah fungsionaris
Partai Golkar. Ketika pilihan politik mengarah kepada Aburizal Bakrie, maka mau
tidak mau arah kebijakan redaksi mengarah kepada Aburizal Bakrie. Konkretnya, HU
Suara Karya merepresentasikan sikapnya yang mengarah kepada Aburizal Bakrie
melalui distribusi jumlah karakter (huruf) yang paling banyak dalam berita. Hal ini,
yang menegaskan bahwa HU Suara Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar sangat
sulit untuk mengakomodasi semua calon Ketua Umum Partai Golkar, karena kebijkan
redaksi selalu mengikuti dinamika Partai Golkar, kemana dinamika Partai Golkar
bergulir, HU Suara Karya akan selalu mengikutinya.

B. SARAN

145


Dinamika partai politik di Indonesia yang beragam ideologi, beserta sepak terjangnya,
menarik bagi peneliti untuk mengikuti dinamika tersebut. Partai Golkar merupakan salah satu
partai politik terbesar di Indonesia, dan mempunyai pengaruh besar dalam perjalanan politik
Indonesia. Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi, peneliti melakukan penelitian tentang
pemberitaan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar menuju Munas VIII, hanya di HU Suara
Karya sebagai media afiliasi Partai Golkar, dengan metode penelitian analisis isi kualitatif,
metode analisis framing model Pan dan Kosicki, menggunakan alur framing Dietram Scheufele.
Peneliti berharap, kepada penelitian selanjutnya, terlebih tentang pemberitaan Partai Golkar
untuk mengembangkan dengan metode analisis yang lebih detail dan tajam seperti: analisis
wacana kritis, hermeneutika, atau mengkolaborasi dengan metode analisis yang lebih baru.
Komposisi kader Golkar yang beragam latar belakang, bisa dikaji melalui relasi politik dan kuasa
media yang akan berpengaruh pada pemberitaan.
Peneliti menyadari, penelitian ini mempunyai kelemahan dalam menggali

makna teks.

Selain itu, dalam tahapan analisis konteks penulis tidak bisa menembus narasumber di jajaran
pemimpin redaksi, pemimpin umum, maupun penasihat redaksi, dimana mereka adalah
fungsionaris Partai Golkar, harapannya akan semakin kuat jika mendapatkan pernyataan dari

jajaran petinggi HU. Suara Karya. Tema yang diangkat ini merupakan tema sensitif, penulis
sangat berhati-hati dalam membangun pertanyaan. Peneliti menemukan pengalaman baru, dalam
melakukan wawancara mendalam, terlebih dengan tema sensitif intenal media maupun
organisasi dibutuhkan keterampilan “seni bertanya”. Wawancara bukan sekedar bertanya jawab
dengan narasumber demi terkumpulnya data, namun apakah data itu akan menjawab ataupun
memperkuat penelitian kita. Membangun suasana bersahabat, dan mencari informasi tentang

146

narasumber, akan menjadi menjadi referensi untuk menyelipkan “seni bertanya” pada saat
wawancara. Harapannya, jawaban yang diberikan bisa memuaskan pada hasil penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian di media massa afiliasi
yang mempunyai isu sensitif internal organisasi, diharapkan mampu menemukan highlight yang
bukan hanya menjawab analisis tetapi mampu mempertajam makna secara tegas dibalik berita.
Semangat tinggi untuk membangun komunikasi dengan pihak media yang akan menjadi
narasumber. Faktor-faktor halangan seperti: media tidak bersedia untuk diteliti, wartawan tidak
bersedia diwawancarai, sebaiknya peniliti selanjutnya mencari tahu karakter media, bisa melalui
KKL di media yang akan dijadikan penelitian. Sehingga akan memudahkan dalam melakukan
penelitian.
Bagi peneliti selanjutnya, yang tertarik meneliti Munas Partai Golkar berikutnya

diharapkan lebih jeli melihat media lain yang memberitakan tentang Munas Partai Golkar.
Mengingat, keberagaman latar belakang elite Partai Golkar menjadi sarana awal untuk
mengidentifikasi relasi maupun kuasa media. Akan lebih lengkap jika dibandingkan antara media
massa afiliasi partai politik dengan media massa non afiliasi partai politik, misalnya dengan
media massa yang dimiliki oleh kader Partai Golkar, seperti Surya Paloh (Media Group)
Aburizal Bakrie ( TV One dan ANTV). Penelitian selanjutnya juga bisa dikembangkan tentang
pers yang berafiliasi dengan partai politik, seperti: Tabloid Keadilan (PKS), Tabloid Perjuangan
(PDI P), atau website partai politik yang mempunyai kontent berita, banyaknya partai politik di
Indonesia menjadi komoditas obyek penelitian selanjutnya.

147

DAFTAR PUSTAKA

Afan Gaffar, dkk.1993. Golkar dan Demokratisasi di Indonesia. Pusat Pengkajian
Strategi dan Kebijakan (PPSK). Yogyakarta
Ricky Rachmadi, dkk. 2005. 34 Tahun Suara Karya: Berlayar Menembus Zaman.
Badan Litbang HU Suara Karya. Jakarta
Em Griffin, 1997. A First Look at Communications Theory. Singapore Third Editions,


The

McGraw-Hill Company.Inc
Bangun, Roberto.Jakarta. 1990. Kenang-kenangan 25 Tahun / Seperempat Abad Golkar di
Jakarta Raya. DPP Golkar
Tandjung, Akbar.2008. The Golkar Way. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Kriyantono, Rachmat, 2007. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Eriyanto. 2005. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.
Cetakan III. LKiS. Yogyakarta
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan
Metodologis. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung
Mitchel V. Charnley dalam Deddy Iskandar Muda, 2005. Jurnalistik Televisi. Bandung:
Rosdakarya.
Sobur, Alex.2006. Analisis Teks Media. Remaja Rosdakarya. Bandung
Wahyudi , JB. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
McQuil, Dennis. 1991. Teori Komunikasi Massa.Erlangga. Jakarta

149


Suryadinata, Leo. 1992. Golkar dan Militer, Studi Tentang Budaya Politik. Cetakan II. PT.
Pustaka LP3ES. Indonesia
Handout Kuliah Analisis Framing. 2006. Danarka Sasangka, MCMS.

JURNAL ILMIAH
Scheufele, Dietram.1999. Journal of Communication.

International Communication

Association.

SKRIPSI
Puspitasari, Risa. 2009. Profiling DPR dan KPK pada MBM TEMPO (Studi Analisis Framing
Profiling DPR dan KPK dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di DPR oleh KPK pada
Pemberitaan Majalah TEMPO periode April 2008-Agustus 2008). Program Sarjana,
Universitas Atma Jaya Yogyakarta

INTERNET
http://www.golkar.or.id/static/sejarah_golkar.html akses tanggal 15 Oktober 2009, jam 21:15
WIB

http://www.suarakarya-online.com/aboutus.html diakses 4 Januari 2010 jam 14:16
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/. Akses tanggal 5 Oktober 2009
http://cidesonline.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=185
Akses tanggal 11 Mei 2010 (DATA RICKY RACHMADI)

150

Analisis Teks Berita 1
Judul

: Arah Politik Golkar untuk Kemakmuran Rakyat

Rubrik

: Headline

Edisi

: 19 Agustus 2009


Skrip

Tematis

Obyek Wacana

Sintaksis
Judul:

Wacana

Retoris
Politik Eksemplaar:

“Arah

secara

sederhana


diartikan

sebagai

Posisi partai Golkar dalam Jusuf Kalla. “Golkar memilih Golkar untuk Kemakmuran penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat
arah politik ke depan, apakah setengah
memilih

masuk

pemerintah

atau Rakyat”.

Judul

dalam independen, tetap tujuannya merupakan

berita mempertegas ‘bingkai’.


sinyalmen Dia mencontohkan, PDI P yang mengambil peran oposisi

pemerintahan atau mengambil kemakmuran rakyat, bukan sikap utama partai Golkar dengan kritik tajam tidak menang dalam pemilu dan
langkah
independen,

sebagai
harus

partai untuk

menambah

dengan .(paragraf 2) “Karena kita yang

tujuan memakmurkan rakyat.

bukan

seratus

pemerintah.

Jusuf Kalla sebagai Ketua kita
Umum DPP Partai Golkar.

Bakrie

diambil

persen pernyataan

(Golkar)

VIII pilpres..... (paragraf 6-8)
dari Jusuf Kalla menyampaikan contoh ini sebagai salah satu

ketua umum case study pada Pemilu 2009. Kritis saja tidak cukup untuk

Pemerintah Partai Golkar, Jusuf Kalla.

mensikapi

kinerja

pemerintah

yang

kuat

dengan

pencitraan, perlu adanya inovasi untuk itu.

mendapat

manfaat. Kalau pemerintah

Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

gagal, maka Partai Golkar Lead:

yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.

sebagai terkena akibatnya karena kita “Posisi partai Golkar dalam “Golkar memilih setengah pemerintah ataupun independen,

pembicara dalam acara yang berada
sama.

Munas

berhasil maju, belum tentu

Pelibat Wacana

Aburizal

kursi.” menjelang

di

(paragraf 5)

dalamnya”. arah

politik

apakah

ke

memilih

depan, tetap

tujuannya

kemakmuran

rakyat,

bukan

untuk

masuk menambah kursi” (paragraf 2)

dalam pemerintahan atau Kutipan Jusuf Kalla ini yang ditonjolakan, dengan cetak

Cosmas

Batubara

sebagai Aburizal

tokoh senior Golkar

Bakrie.

harus

mempunyai

Golkar mengambil

sikap sebagai partai independen, politik partai Golkar yang harus dijalankan demi kejayaan

dalam pemerintahan terkait harus
Yuddy
calon

Chrisnandi
ketua

Partai Golkar

umum

memiliki

calon

ketua

tidak

gagasan

yang

dan lainnya.” (Paragraf 14)

salah

satu

hal

kesejahteraan rakyat
akan

Pelantun Wacana:
Kalla.

dilakukannya

pilihan Partai

apakah

dengan membangun

pemerintah
independen,

atau
atau

bergabung

lebih

baik

sehingga

8)

pandangannya dari 10 persen.” (Paragraf 20)

dibangun

sikap

terkait disampaikan
yang Kalla
bila serupa

menjadi bagi

Golkar
bisnis

masyarakat

bahkan penataan

adalah Yuddy

Golkar “Kaderisasi perlu diperbaiki hingga level desa”. (Paragraf

dan
oleh

oleh

Jusuf “Sekarang saat yang tepat bagi saya untuk kembali ke

pernyataan politik, selain bisnis”. (Paragraf 28)
Aburizal “DPD II DKI sangat solid......” (Paragraf 33)

dan

Tommy Metaphora:

penggambaran

sesuatu

dengan

kiasan,

mikro Soeharto menjelang bursa perumpamaan (konotatif)
dengan pencalonan ketua umum Menurut Cosmas, mesin politik partai akan berjalan
yang partai Golkar. (Pargraf 2- dengan baik jika ditunjang dengan kader yang berkualitas.

oposisi, memiliki konsekuensi baik....(Paragraf 16)
masing-masing.

keadaan

JK terpilih sebagai ketua umum Bakrie, serta pernyataan

mengemukakan,
bergabung

2009

sebagai Aburizal Bakrie mengatakan, terhadap Pemerintah yang 23)

ketua DPD II Jakarta Timur.

Jusuf

Pemilu

masyarakat menilai pemerintahan berhasil.....” (Paragraf

tentang

HM.

“Pada

lagi dan pelantun wacana.

Partai di bidang politik, ekonomi, Pada bagian ini pembaca “Kalaupun ada perubahan (dukungan), tidak akan lebih

umum

Ramadhani

rakyat.

sebagai bagus terkait situasi negara Body:

Golkar.

Prya

tujuan partai.

dalam Jusuf Kalla sebagai pelibat Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif

di

pemerintahan

Soeharto

dengan

sebagai kesejahteraan rakyat. “ Kader memakmurkan

Golkar.

Tommy

langkah tebal, ukuran huruf lebih besar, merupakan pernyataan arah

26)

“Tanpa itu mesin, tidak akan berjalan” (Paragraf 24)

Jika Ical juga mengklaim telah

Cosmas, menggambarkan hadirnya kader muda partai

dengan didukung oleh 470 DPD

sebagai komponen penting dalam mekanisme politik partai

pemerintah,

Partai

Golkar Partai

Golkar

tidak akan mendapatkan apa- maupun

provinsi Penutup:

kabupaten/kota. Pada

di masa depan agar tetap jaya dan tidak ditinggalkan oleh
bagian

akhir, rakyat.

apa jika pemerintahan yang (Paragraf 18).

pembaca dihadapkan pada

didukungnya

wacana

berhasil.(Paragraf 4)

sebenarnya

netral
tidak

dan
ada

Menurut Cosmas Batubara, hubungannya dengan arah
Aburizal

Bakrie

pembicara

dalam

sebagai mesin politik akan berjalan politik sikap Golkar.
seminar dengan baik jika ditunjang

“Golkar Bangkit”, dan juga dengan

kader

yang Berita ini ditempatkan pada

salah satu calon ketua umum berkualitas. “Tanpa itu mesin headline
partai

Golkar

bahwa

memaparkan tidak akan berjalan”, katanya Penempatan ini, tentunya

Golkar

mempunyai

sikap

pemerintahan

harus (Paragraf 22).

ingin menunjukkan bahwa

dalam

pemberitaan

terkait Sementara

mengklaim

telah menyiapkan

begitu

Yuddy penting bagi kelangsungan

itu,

kesejahteraan rakyat. Aburizal Chrisnandi mengatakan akan Partai
juga

ini

Golkar

dalam

kaderisasi menentukan arah politik

didukung oleh 470 DPD partai secara menyeluruh dengan untuk kemakmuran rakyat.
Golkar

provinsi

dan skenario peralihan generasi

kabupaten.

tua ke generasi muda.
(Paragraf 24)

Tommy

Soeharto

sebagai

salah satu calon Ketua Umum “Sekarang saat yang tepat
partai Golkar.

bagi saya untuk kembali ke

politik, selain bisnis,” kata
Batubara Tommy Soeharto. Tommy

Cosmas
menyatakan,

mesin menyatakan,

bahwa

dirinya

politik partai akan berjalan berpeluang
dengan baik jika ditunjang pimpinan
dengan kader berkualitas.

apalagi

menjadi
Partai

selama

Golkar,
ini

tidak

pernah keluar dari Golkar
Yuddy

Chrisnandi dan sampai saat ini masih

menyatakan, jika terpilih akan menjadi anggota partai ini.
menyiapkan

skenario (Paragraf 26-27)

kaderisasi menyeluruh dengan
komposisi mayoritas golongan Lima
muda.

Daerah

Dewan
(DPD)

Pimpinan
II

Partai

Golkar DKI Jakarta siap
Tommy Soeharto, di tempat memilih

kader

terpisah menyatakan bahwa terbaik,

untuk

dirinya

kembali

Golkar

politik

sebagai

ke

dunia Partai

beringin
memimpin
menuju

tanggung kejayaan pada Pemilu 2014”.

jawab moral terhadap partai DPD II

DKI sangat solid,

yang pernah dibesarkan oleh ujar Ketua DPD II Jakarta
ayahnya

dan

meramaikan Timur,

Prya

bursa pencalonan ketua umum (Paragraf 30)
partai Golkar.

Ramadhani.

Pola Wacana
Prya Ramadhani mewakili Pernyataan Jususf Kalla dan
lima

DPD

II

DKI Aburizal

Bakrie

menunjukkan sikap solid, dan berkesinambungan
tidak memihak, yang penting tidak
Golkar

kembali

kejayaannya.

langsung,

secara
keduanya

meraih mempunyai semangat untuk
membawa Golkar menjadi
Independen,

sekalipun

diselipkan

kampanye.

Cosmas Batubara, menyoroti
masalah

kaderisasi

partai

menjadi

penting

demi

berjalannya cita-cita partai.
Hal ini semacam sindiran
terhadap elit Golkar yang
masih

didominasi

oleh

golongan senior.
Pernyataan
Tommy

Yuddy

Seoharto

dan
sebagai

calon ketua umum partai
Golkar

tidak

memberikan

gagasan kuat pada forum ini,

substansi yang disampaikan
kurang mampu mengimbangi
calon lain, sehingga terlihat
jelas bahwa Aburizal Bakrie
kokoh

dalam

memimpin

wacana.

Analisis Saliansi

Analisis Seleksi

. Dalam berita disebutkan bahwa Seminar “Golkar Bangkit” Pernyataan evaluatif Jusuf Kalla memberikan penekanan bahwa pasca Munas Golkar
diselenggarakan oleh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri VIII merupakan tugas berat bagi para kader dan tentunya para calon ketua umum untuk
Indonesia (SOKSI), dihadiri oleh Suhardiman Ketua Soksi mempunyai gagasan jitu untuk membawa kembali kejayaan Golkar. Hal serupa juga
dan Surya Paloh sebagai salah satu calon Ketua Umum Parai ditegaskan oleh Aburizal Bakrie, bahwa Golkar harus independen. Hal ini merupakan
Golkar, namun pernyataan keduanya tidak terakomodasi. HU. pemusatan berita “kampanye” Aburizal Bakrie, pernyataan Cosmas Batubara sebagai
Suara

Karya

melakukan

bentuk

absentia

terhadap bridging, Yuddy, Tommy Soeharto, dan Prya Ramadhani dihadirkan, namun tidak ada

Suhardiman dan Surya Paloh. Tommy, Yuddy dan Aburizal hubungannya dengan substansi Seminar “Golkar Bangkit”, pernyataan mereka berdiri
Bakrie memperoleh bentuk presentia pada berita ini.

sendiri dan terkesan sebagai “pemanis” berita yang terpinggirkan
Frame HU. Suara Karya

HU. Suara Karya melegitimasi secara substansi yang ditunjukkan dalam gagasan detail oleh Jusuf Kalla. Aburizal Bakrie ditunjukkan sebagai calon
Ketua Umum Partai Golkar yang paling siap dikompetisikan dengan Tommy dan Yuddy, sementara Surya Paloh tidak dihadirkan.

Analisis Teks Berita 2
Judul

: Ical Punya Komitmen Majukan Partai Golkar

Rubrik

: Polkam & Hukum

Edisi

: 3 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana:

Sintaksis

Wacana:

Judul:

Retoris
Punya Kata “komitmen” mempunyai arti

“Ical

Mantan Ketua Umum DPP “Saya yakin mayoritas kader Komitmen Majukan Partai melaksanakan
Partai Golkar Akbar Tandjung Partai
mengaku mendukung penuh mendukung
anggota

Dewan

karena

Badudu,2003)bermakna

pasti Golkar”. Pada judul berita loyalitas dan berprinsip kuat dalam menjalankan suatu

Pak

Aburizal yang sudah cukup jelas tugas ataupun tanggung jawab. Kata komitmen disini

beliau

sebagai Ketua Umum Partai komitmen
Golkar

(J.S.

Golkar

Penasehat Bakrie sebagai ketua umum bahwa,

Partai Golkar Aburizal Bakrie karena

sesuatu.

perjanjian untuk

berita

akan menunjukkan sifat bisa dipercaya dalam menjalankan tugas

punya berbicara tentang Ical dan ataupun tanggung jawabnya yang direpresentasikan oleh
untuk komitmennya.

Aburizal membesarkan partai. Ini bisa sebagai

Wartawan Akbar Tandjung.

pelibat

Bakrie memiliki komitmen dilihat dengan sikap Pak direpresentasikan

wacana
dalam Eksemplar:

secara

sederhana

diartikan

sebagai

penuh untuk mengembalikan Aburizal Bakrie yang tidak judul berita.

penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat

kehormatan

mempertegas ‘bingkai’.

dan

kejayaan mau masuk di kabinet karena

Partai Golkar. (Paragraf 1)

ingin sepenuhnya mengurusi Lead:
partai.” (Paragraf 2)

“..Aburizal

53,05

persen.

Posisi

Dukungan Akbar Tandjung selanjutnya Surya Paloh mendapat dukungan 29, 77

Mantan Ketua Umum Partai survei itu. Tapi kalau, hasil karena memiliki komitmen Penyampaian
Golkar, Akbar Tandjung.
seorang

mencapai

“Saya belum membaca hasil terhadap Aburizal Bakrie persen..” (paragraf 5)

Pelibat Wacana:

Sebagai

Bakrie

survei

itu

angka-angka

hasil

survei

menegaskan

memang sebagai ketua umum Partai keabsahan survei yang layak untuk dipercaya. Diharapkan

politikus menunjukkan Pak Aburizal Golkar.

Pelibat

dan hasil survei tersebut merupakan “rapor bayangan” pada

senior Partai Golkar, Akbar Bakrie paling disukai sebagai pelantun
Tandjung dianggap memiliki Ketua

Umum,

tentu

kapasitas yang kuat dalam cerminan
membentuk opini masyarakat.

wacana

itu Akbar Tandjung.
“....metodologi multistage random sampling terhadap 2000

keinginan

mayoritas

kader...(Paragraf Body:

responden yang tersebar di 33 provinsi...” (paragraf 6)

Pada bagian ini pembaca Metodologi disampaikan untuk menunjukkan validitas

4)
Puskaptis, representasi dari

dibangun

pandangannya survei yang dilakukan. Inilah penonjolan berita melalui

lembaga survei yang telah Pernyataan Akbar Tandjung tentang
melaksanakan survei, dengan dalam

hal

hasil bahwa Aburizal Bakrie promotif,
paling

banyak

yakni, pencalonan ketua umum Partai Golkar di Munas VIII.

ini
dan

unggulnya penyampaian metodologi ilmiah dan numerik, sehingga

cukup Aburizal Bakrie melalui layak untuk dipercaya hasilnya.
selain survei, dilengkapi dengan

diminati, kapasitasnya sebagai mantan metodologi ilmiah, pelibat

mencapai angka 53,05 %.

Ketua Umum partai Golkar dan

pelantun

juga sebagai bagian dari tim banyak
sukses Aburizal Bakrie.
11 DPD I Partai Golkar.

ditemukan

paragraf

ini,

pernyataan

Dua DPD I partai Golkar, Hasil survei Puskaptis yang Tandjung
mengirimkan surat dukungan, direpresentasikan

wacana
di Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase
dan yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
Akbar

yang semakin “Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang

Direktur mengokohkan

Aburizal tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya

sembilan DPD I diantaranya Eksekutif Puskaptis Husin Bakrie. (Paragraf 1,2,3,4,5, mengurusi partai.” (paragraf 2)
yang hadir dalam deklarasi: Yazid, menyatakan bahwa dan 6)

Kalimat ini yang memperkuat pada penonjolan komitmen

Sumut (Ali Umri), Jateng Ical unggul 53,05 persen atas

Aburizal Bakrie untuk mengembalikan kehormatan dan

(BambangSadono),

kejayaan Partai Golkar. Mau keluar dari kursi kabinet demi

(Zulfadhli),
Zakaria
Rukmana

Kalbar Surya Paloh yang meraih Penutup:

Zayed

(NAD),

H.

(Jabar),

Fuad dukungan
Uuk (Paragraf 5).
IGP. Survei

29,77

persen. Setelah pembaca disuguhi keberlangsungan
“gemerlapnya”

partai

merupakan

kalimat

yang

Aburizal menunjukkan keseriusan Aburizal Bakrie terhadap Partai

Puskaptis Bakrie, pada dua paragraf Golkar, seperti yang dikatakan oleh Akbar Tandjung.

Wijaya (Bali), H. Leonardy dilaksanakan
(Sumbar), HM. Thohri (NTB), Agustus
Mamat

Rahayu

19-24 terakhir

metode Golkar pada calon Surya “ Saya yakin mayoritas kader Partai Golkar pasti

(Banten). menggunakan

memilih

calon terhadap 2000 responden di direpresentasikan

Paloh

pada

Munas Pemaparan

tingkat

dukungan

11 Ini bisa dilihat dengan sikap Pak Aburizal Bakrie yang

survei DPD I Partai Golkar, tanpa tidak mau masuk di kabinet karena ingin sepenuhnya

keilmiahan kuat.

“...tentu itu juga cerminan, keinginan, mayoritas Partai

metodologi penelitian

Pelantun Wacana
Tandjung,

hasil

kuantitas

pada karena beliau punya komitmen untuk membesarkan partai.

secara detail, menunjukkan pernyataan dukungan yang mengurusi partai,” kata Akbar Tandjung (P.1)

Golkar VIII di Riau.

Akbar

dengan

dengan dukungan 11 DPD I Partai Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif

2009

Ketua Umum Partai Golkar, 33 provinsi......” (paragraf 6)
Surya

diisi

dukungan mulitstage random sampling Paloh. Power Surya Paloh mendukung Pak Aburizal Bakrie sebagai ketua umum

Menyatakan
sekaligus

pada

Golkar....” (P.4)
Berita ini ditempatkan pada “....responden menginginkan diisi gabungan tokoh tua dan

mantan

halaman 3, rubrik Polkam muda (71,57%) (P.7)

Ketua Umum Partai Golkar.

HM. Ali Umri bersama 11 & Hukum.

....hasil survei dilatarbelakangi bahwa pada Munas, agenda

Husin Yazid sebagai Direktur DPD I Partai Golkar yang Judul berita ini mempunyai utamanya mencari figur layak pengganti JK. (P.8)
lembaga survei Puskaptis.

mendukung

calon

Surya space terbesar di halaman “......perhatian kepada rakyat yang mendapat prosentase

Paloh, akan dideklarasikan. 3.
Penempatan ini, tentunya

Ketua DPD I partai Golkar (Paragraf 11).
Sumut,

HM. Ali Umri. Ali Pernyataan

tertinggi 15,59%. (P.9)

Ali

Umri ingin menunjukkan bahwa

Umri menunjukkan eksistensi menunjukkan eksistensi tim pemberitaan
calon yang didukung oleh 11 pendukung

Surya

pesaing

Paloh,
kuatnya

meskipun Golkar.
semakin

begitu

Paloh penting bagi kelangsungan

DPD I partai Golkar yakni sebagai ketua umum partai Partai
Surya

ini

Golkar

mendatang

di

yang

masa
fokus

pada pencalonan Aburizal

Bakrie.

unggul dalam survei yakni, Pola Wacana:
Aburizal Bakrie.

Dua wacana dari hasil survei
Puskaptis yang detail dan
pernyataan Akbar Tandjung
sangat

kokoh

untuk

‘ditarungkan” dengan HM.
Ali

Umri

sebagai

representasi

kubu

Paloh.

Hal

mengindikasikan

Surya
ini
bahwa

calon Ketua Umum Aburizal
Bakrie layak untuk terpilih.
Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

Hasil survei Puskaptis menyatakan bahwa, Aburizal Bakrie Judul dan lead berita ini menunjukkan bahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang yang
unggul. Pernyataan Akbar Tandjung yang mendukung penuh layak terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar, dengan komitmen penuhnya untuk
Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang mengembalikan kejayaan Partai Golkar.
memiliki komitmen penuh dalam mengembalikan kehormatan Catchphrases, yang menarik dan menggaris bawahi komitmen tersebut adalah tidak
dan kejayaan Partai Golkar.

maunya Aburizal Bakrie masuk lagi ke jajaran kabinet dan ingin total di Partai Golkar.

Surya Paloh didukung oleh 11 DPD I Partai Golkar. Hal ini Exemplaar yang ditampilkan sarat akan nuansa ilmiah dan sahih melalui angka-angka
menggambarkan bahwa persaingan calon ketua umum Partai hasil survei Puskaptis yang meyakinkan pembaca. Dimana, Aburizal Bakrie meraih
Golkar cukup kuat. Aburizal Bakrie memperoleh “gizi” angka tertinggi dalam survei.
wacana yang kokoh.

Ini memperihatkan betapa kuatnya kandidasi Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai

.

Golkar pada hasil Munas VIII, dan tidak ada lawan yang mampu mengimbanginya.

Frame HU. Suara Karya
Hasil survei Ical unggul, dan pernyataan Akbar Tandjung sebagai penekanan atas hasil survei menjadi power dalam berita ini. Surya Paloh menjadi
pesaing terdekat Ical. HU Suara Karya telah melakukan bentuk-bentuk absensia terhadap calon lain, seperti: Tommy Soeharto dan Yuddy Chrisnandi.

Analisis Teks Berita 3
Judul

: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri

Rubrik

: Halaman 1

Edisi

: 4 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana
Mbak

Tutut

Wacana
dan

resmi

belum

secara

sederhana

diartikan

sebagai

diri

mempertegas ‘bingkai’.

pernah 1).
sebagai Pelibat

sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).

kandidat Ketua Umum Partai

dan

pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan

terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan

Pemaparan

Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).

Golkar.

tiga

nama

sebagai Laksono (Paragraf 3-16).

calon....(Paragraf 4).

Pelibat Wacana

Pernyataan

ketua

umum

partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)

Golkar.

Priyo

Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.

Mbak Tutut sebagai salah satu
calon

Eksemplaar:

Placement

menyatakan mencalonkan
diri

Retoris

Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat

Soeharto belum pernah secara Soeharto

mencalonkan

Sintaksis

Ical

sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan

Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).

Tommy

Soeharto

sebagai “Untuk

formatur,

seperti Pernyataan

sebelumnya....(Paragraf 6).

Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang

Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)

Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)

salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.

Priyo

sebagai

mitra

sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi

wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)

Dewan

Penasihat

Majelis 24).

Partai membentuk

Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.

akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)

yang

dewan halaman 1.

mendampingi

Bakrie

angota

Dewan

Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)

sebagai
Penasihat Wacana

dibentuknya

Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.

“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara

Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa

penasihat (Paragraf 9).
Aburizal

“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan

tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.

umum....(Paragraf 10).

“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar

Yuddy

Chrisnandi

fungsionaris

Partai

sebagai “Kami

telah

mendapat

Golkar, laporan dari panitia setempat,

sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).

Partai Golkar.

Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.

mengatakan,

berpeluang

besar

“Ical
menjadi

Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).

Wartawan

“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:

(Paragraf 17).

Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.

Golkar,

Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi

mayoritas

pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.

tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut

Priyo,

Priyo Budi Santoso.

menjadi

terpilih

jika

Ical
Ketua

Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.

Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai

mitra

sejajar

Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar

menyokong
pemerintah

ikhtiardalam

melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim

diri

sebagai

partai

pendukung

pemerintah,
tidak

justru

Golkar

mendapat

apa-

apa....(Paragraf 23).

“Undang-Undang

kita

menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).

Pola Wacana
Pelantun

wacana

yang

berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi

Santoso.

tidak

mempunyai

kesinambungan.
Laksono

Keduanya

Agung

(informatif)

dan

Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).

Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.

Analisis Teks Berita 3
Judul

: Tommy dan Tutut Tak Pernah Calonkan Diri

Rubrik

: Halaman 1

Edisi

: 4 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana
Mbak

Tutut

Wacana
dan

resmi

belum

secara

sederhana

diartikan

sebagai

diri

mempertegas ‘bingkai’.

pernah 1).
sebagai Pelibat

sebagai Ketua Umum (Paragraf 1).

kandidat Ketua Umum Partai

dan

pelantun “Undang-Undang kita telah menggariskan bahwa jabatan

terdapat dalam paragraf ini. presiden..... (Paragraf 24).
persiapan “Dan hasil riset survei terakhir LSI juga mengunggulkan

Pemaparan

Menurut Agung, hanya ada Munas Golkar oleh Agung Ical...”(Paragraf 18).

Golkar.

tiga

nama

sebagai Laksono (Paragraf 3-16).

calon....(Paragraf 4).

Pelibat Wacana

Pernyataan

ketua

umum

partai Lima agenda Munas yang terpilihnya
akan di bahas....(Paragraf 5)

Golkar.

Priyo

Budi Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

Santoso tentang peluang yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.

Mbak Tutut sebagai salah satu
calon

Eksemplaar:

Placement

menyatakan mencalonkan
diri

Retoris

Tommy Mbak Tutut dan Tommy Objek Wacana (Paragraf penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat

Soeharto belum pernah secara Soeharto

mencalonkan

Sintaksis

Ical

sebagai “....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan

Ketua Umum.(Paragraf 17- munas sudah sangat siap.” (dicetak tebal dalam teks)
19).

Tommy

Soeharto

sebagai “Untuk

formatur,

seperti Pernyataan

sebelumnya....(Paragraf 6).

Surya Paloh sebagai Ketua Berkembang

Budi Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)

Santoso, tentang Golkar “Sejak awal saya belum pernah mendengar... “(Paragraf 2)

salah satu calon ketua umum munas-munas
partai Golkar.

Priyo

sebagai

mitra

sejajar “Sehingga kepengurusan partai ke depan tidak boleh lagi

wacana Pemerintah (Paragraf 20- sekedar akomodatif.... ” (Paragraf 8)

Dewan

Penasihat

Majelis 24).

Partai membentuk

Golkar, sekaligus calon Ketua Kehormatan
Umum Partai Golkar.

akan Berita ini ditempatkan pada munas sudah sangat siap..” (Paragraf 13)

yang

dewan halaman 1.

mendampingi

Bakrie

angota

Dewan

Budi Santoso dalam teks saja Ical menjadi mayoritas tunggal......” (Paragraf 18)

sebagai
Penasihat Wacana

dibentuknya

Partai Golkar, sekaligus calon wakil
Ketua Umum Partai Golkar.

“Peluang Ical sangat besar, apalagi dia diunggulkan secara

Agung Laksono dan Priyo mayoritas....”. “Kalau melihat kondisinya seperti ini bisa

penasihat (Paragraf 9).
Aburizal

“....Gubernur Rusli Zainal, untuk akomodasi pelaksanaan

tiga ini menciptakan kesan Ical
ketua unggul.

umum....(Paragraf 10).

“Karena posisi mitra sejajar itulah, manakala Golkar
diminta bergabung di kabinet..”. “Tapi kami tidak dalam
meminta-minta (Paragraf 20)
“Tapi sebagai mitra, kami juga menyokong ikhtiar-ikhtiar

Yuddy

Chrisnandi

fungsionaris

Partai

sebagai “Kami

telah

mendapat

Golkar, laporan dari panitia setempat,

sekaligus calon Ketua Umum sudah sangat siap(Paragraf
12).

Partai Golkar.

Gubernur Riau, Rusli Zainal, Priyo
sebagai panitia setempat.

mengatakan,

berpeluang

besar

“Ical
menjadi

Ketua Umum DPP Parai
Golkar” (Paragraf 16).

Wartawan

“Peluang itu sangat besar....”
Pelantun Wacana:

(Paragraf 17).

Wakil Ketua Umum DPP “Kalau melihat kondisinya
Partai
Laksono.

Golkar,

Agung seperti ini bisa saja Ical
menjadi

mayoritas

pemerintah...”(Paragraf 22)
Visual Image: gambar, grafik, citra yang mendukung
bingkai keseluruhan dalam berita.

tunggal...”(Paragraf 18).
Ketua DPP Partai Golkar, Menurut

Priyo,

Priyo Budi Santoso.

menjadi

terpilih

jika

Ical
Ketua

Keduanya merupakan jajaran Umum, dirinya yakin posisi
tinggi di DPP Partai Golkar.

Partai Golkar akan menjadi
mitra sejajar.....(Paragraf 19)
“....manakala Golkar diminta
bergabung di kabinet, tentu
tawaran akan kami jawab
secara terhormat....(Paragraf
20).
“.....sebagai

mitra

sejajar

Pemerintah, hal itu tidak
akan menghilangkan daya
kritis di parlemen...(Paragraf
21).
“Tapi sebagai mitra, kami
juga
ikhtiar

menyokong
pemerintah

ikhtiardalam

melaksanakan
pembangunan..(Paragraf 22).
Saat ditanya, ketika Golkar
mengklaim

diri

sebagai

partai

pendukung

pemerintah,
tidak

justru

Golkar

mendapat

apa-

apa....(Paragraf 23).

“Undang-Undang

kita

menggariskan bahwa jabatan
presiden hanya dua periode.
Kalau keberhasilan diklaim
seorang tertentu. Kita lihat
saja nanti ke depannya.”
(Paragraf 24).

Pola Wacana
Pelantun

wacana

yang

berperan dalam teks ini ialah
Agung Laksono dan Priyo
Budi

Santoso.

tidak

mempunyai

kesinambungan.
Laksono

Keduanya

Agung

(informatif)

dan

Priyo Budi Santoso (promosi
Ical).

Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

.HU. Suara Karya tidak mengakomodasi pernyataan Mbak Persiapan Munas menjadi substansi yang dilengkapi dengan prediksi kemenangan Ical
Tutut dan Tommy Soeharto tentang kepastian pencalonan sebagai Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Tommy Soeharto dan Tutut hanya
Ketua Umum. Substansi berita justru dari Agung Laksono, sebagai judul dan sedikit tanggapan.
tentang persiapan Munas. Sedangkan Priyo Budi Santoso di
bagian akhir ditampilkan prediksinya tentang Ical akan
terpilih sebagai Ketua Umum dan sikap “mitra sejajar” Golkar
yang direpresentasikan oleh Priyo Budi Santoso.
Frame HU. Suara Karya
Tommy dan Tutut dimarginalkan dan mengerucutkan Ical sebagai calon kuat Ketua Umum Partai Golkar.

Analisis Teks Berita 5
Judul

:Survei: Publik Berharap Ical Menang

Rubrik

:Halaman 16

Edisi

:10 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana

Sintaksis

Wacana

Publik berharap Ketua Umum “Ini

Eksemplaar:

Placement

gambaran

DPP Partai Golkar baru hasil Golkar

Retoris

yang

secara

sederhana

diartikan

sebagai

pemimpin Pemaparan

hasil

Survei penggunaan contoh, teori, perbandingan yang dapat

diinginkan Puskaptis

oleh

Husin mempertegas ‘bingkai’.

Munas Partai Golkar di Pekan masyarakat untuk lima tahun Yazid(Paragraf 1-10).

“Pak Ical mendapat dukungan terbesar , yakni 53 persen,

baru, Riau, pada 4-7 Oktober mendatang. (Paragraf 4)

dibawahnya, Pak Surya Paloh 29 persen. (Paragraf 6).

2009, adalah figur yang dekat

Berita

terpisah,

saat

dengan

masyarakat, Dari lima kandidat Ketua Aburizal Bakrie melakukan Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

berpengalaman,

jujur,

memiliki

dedikasi

integritas

yang

(Paragraf 1)

dan Umum

kepada yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.

Partai kunjungan

serta Golkar........,Aburizal Bakrie pengurus Partai Golkar se- Aburizal bertekad merekrut 10 juta orang menjadi kader
dukunga Papua di Timika. (Paragraf Partai Golkar....(Paragraf 16)

tinggi. meraih

tertinggi.(Paragraf 5)

11-16).
Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)
Berita ini ditempatkan pada “Ini

Pelibat Wacana
Puskaptis (Pusat Kebijakan “Pak

Ical

sebagai lembaga survei yang dibawahnya ada Pak Surya pelantun
meneliti

tentang

tingkat Paloh 29 persen....”(Paragraf Aburizal

pemimpim

Golkar

yang

diinginkan

masyarakat untuk lima tahun ke depan”(Paragraf 4)

mendapat halaman 16.

dan Pembangunan Strategis), dukungan terbesar 53 persen, Husin

gambaran

Yazid
utama
Bakrie

sebagai “Posisinya sebagai Menko Kesra setidaknya menjadi poin
dan posisitf..... ”. (Paragraf 7)
yang “Masyarakat sudah menganggap Golkar sebagai partai

dukungan para calon Ketua 6)

unggul dalam hasil survei, pemerintah, serta tokoh-tokoh seperti Ical....(Pargraf 9)

“Posisinya sebagai Menko diperkuat oleh dukungan

Umum Partai Golkar.

Kesra

setidaknya

menjadi DPD Partai Golkar se-

Ical, Surya Paloh, Tommy poin positif.....” (Paragraf 7)

Papua.

Soeharto, Yuddy Chrisnandi, Pernyataan dukungan DPD
Ferry

Baldan Partai

Mursidan

Golkar

se-Papua.

sebagai salah satu calon Ketua (Paragraf 11)
“Saya

Umum Partai Golkar

akan

memberikan
DPD Partai Golkar se-Papua, kepada
sebagai

tetap
perh.atian

Papua

dengan

yang memperjuangkan. (Paragraf

kelompok

menyatakan dukungan kepada 13)
Ical sebagai Ketua Umum
Partai Golkar.

Pola Wacana
Pelantun
mendominasi,

Pelantun Wacana:
Husin

Yazid,

Direktur meletakkan

Puskaptis

sebagai

dan
pelibat

hanya

sebagai objek. Terdapat dua
wacana

Ical,

wacana

calon

yang

terkesan

yang dipaksakan terhubung, yakni:

didukung oleh DPD Partai Hasil Survei dan dukungan
Golkar se-Papua.

DPD Partai Golkar se-Papua.
Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan sentralisasi secara mendalam yang direpresentasikan oleh
calom ketua umum lainya, baik dari sisi pendapat maupun Direktur Puskaptis, Husin Yazid. Memarginalisasikan calon lain dengan tanpa
kapasitas calon. Aburizal Bakrie mendapat ruang dan dibahas menyampaikan perolehan survei serta prospek calon ketua umum lain.
secara detail.
Frame HU. Suara Karya
Keunggulan hasil survei Puskaptis yang dimiliki Aburizal Bakrie menjadi pusat pendalaman berita, sedangkan calon ketua umum lain tidak dilegitimasi.

Analisis Teks Berita 6
Judul

:24 Ketua DPD I Deklarasikan Dukung Ical

Rubrik

:Halaman 16

Edisi

:11 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana

Sintaksis

Wacana

Retoris
Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

Placement

Sebanyak 24 Ketua DPD I “Kami

mencalonkan, Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.

Partai

dan memilih pada paragraf 2, dimana 24 “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada

Golkar

menyatakan mendukung,

dukunganpada calon Ketua Aburizal
Umum

Partai

menjadi Ketua DPD I Partai Golkar kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf

Bakrie

(Paragraf 5)

Golkar, Ketua Umum DPP Partai direpresentasikan.

Aburizal Bakrie

Golkar”.

(Paragraf

(Paragraf 1)

Direpresentasikan

5)

2)
oleh Pernyataan sikap 24 Ketua Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)

Aminuddin Ponulele

DPD

I

dukungannya Bakrie menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar”.

tentang

Pelibat Wacana

Golkar ““Kami mencalonkan, mendukung, dan memilih Aburizal

Partai

Ketua DPD I Partai Golkar “Apabila terdapat pernyataan terhadap Aburizal Bakrie (Paragraf 2)
Kalimantan Timur, Mahyudin. dan satu dukungan kepada yang

dilantunkan

Ketua DPD I Lampung, Alzer kandidat lain, maka itu akan Aminuddin
Diane. Ketua DPD I Sultra, dicabut....

(Paragraf

Ridwan Bae, Ketua DPD I Direpresentasikan
DIY,

Gandung

oleh “Apabila terdapat pernyataan dan satu dukungan kepada

Ponulele kandidat lain, maka itu akan dicabut.... (Paragraf

5) terdapat pada paragraf 2-3.
oleh

Pardiman. Aminuddin Ponulele

Ketua DPD I Rusli Zainal.
Mereka sebagai representasi Hasil

survei

Puskaptis Tanggapan Sikap Firman

5)

(Paragraf 5)
“Apa

yang

disampaikan

oleh

lembaga

survei

merupakan representasi suara masyarakat...”(Paragraf 9)

itu

dari 24 DPD I Partai Golkar.

diungkap. Subagyo atas hasil survei

kembali

oleh Puskaptis (Paragraf 8-9).

Direpresentasikan

Pernyataan Leo Nababan

Leo Nababan sebagai anggota wartawan (Paragraf 7).
Departemen

Organisasi Hal tersebut ditanggapi oleh Ketua OKK DPP Partai

Kaderisasi dan Keanggotaan Firman Subagyo, “ Apa yang Golkar, hasil survei survei
(OKK) DPP Partai Golkar.

disampaikan
survei

Tommy

Soeharto

lembaga Puskaptis

leh

itu

merupakan menambahkan

siap

suara optimistis...(Pargraf 11)

sebagai representasi

salah satu calon Ketua Umum

akan

masyarakat...”(Paragraf 8)
Leo Nababan berpendapat Berita ini ditempatkan pada
bahwa hasil survei Puskaptis halaman 16.

Pelantun Wacana:

itu akan menambah sikap Aminuddin

Ponulele

Ketua DPD I Partai Golkar optimistis...(Paragraf 11).

sebagai pelatun utama dan

Sulawesi Tengah, Aminuddin

diperkuat

Ponulele.

Firman

Penegasan Tommy Soeharto Subagyo yang menanggapi
akan melaju dalam bursa hasil

Firman Subagyo, Ketua DPP pencalonan
Partai Golkar

oleh

Ketua

survei

Umum Ungkapan

Puskaptis.
keduanya

dan memperkenalkan konsep mengerucut pada Aburizal
“Tri Karya”. (Paragraf 13)

Pola Wacana
Pernyataan

Aminuddin

Bakrie.

Ponulele, Firman Subagyo,
dan wartawan representatif
pada

Aburizal

Bakrie.

.

Tommy Soeharto terkesan
bukan sebagai calon yang
tidak sekuat Aburizal Bakrie.
Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

HU. Suara Karya melakukan bentuk presentia terhadap 24 DPD I Partai Golkar tidak hanya menegaskan Aburizal Bakrie sebagai calon terpilih,
Aburizal Bakrie yang direpresentasikan oleh sikap 24 DPD I tetapi sudah mengarah pada bentuk ancaman jika berpaling pada calon lain. Inilah bentuk
Partai Golkar dan Firman Subagyo. Menghadirkan Tommy sentralisasi HU. Suara Karya terhadap calon Ketua Umum, Aburizal Bakrie.dan
Soeharto dengan porsi kecil pada dua paragraf terakhir, dan memarginalkan pernyataan maupun pendukung calon Ketua Umum lain.
sebaliknya absentia terhadap calon lain.
Frame HU. Suara Karya
Sikap 24 DPD I Partai Golkar dan tanggapan hasil survei Puskaptis mengerucut pada calon Ketua Umum Aburizal Bakrie melalui pernyataan Firman
Subagyo, dan tidak memberikan ruang calon Ketua Umum lain.

Analisis Teks Berita 7
Judul

:Agung Laksono: Aburizal Sulit Disaingi

Rubrik

:Halaman 16

Edisi

:12 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana

Sintaksis

Wacana

Aburizal sulit disaingi oleh Tommy
Tommy Soeharto

sulit

(Paragraf 1)

Dewan
Golkar.

Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

Placement
Soeharto,

menyaingi
Penasihat

dinilai Pelibat Wacana terdapat yang menarik atau menonjol dalam sebuah wacana.
anggota pada (Paragraf 3,4,5,6,9). “Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD
Partai dimana calon ketua umum kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama

Direpresentasikan Aburizal

oleh wartawan. (Paragraf 1)

Pelibat Wacana

Retoris

Bakrie, masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.
oleh Agung Laksono (Paragraf 9)

direpresentasikan
Agung Laksono.

Tommy
calon

Soeharto
yang

Depiction: penggambaran suatu isu yang denotatif (lugas)

sebagai

dinilai

sulit

menyaingi Aburizal Bakrie.

Pernyataan
“Deklarasi Tommy Soeharto Laksono yang

apalagi mempengaruhi dukungan terhadap calon kuat

tidak

Aburizal Bakrie”. (Paragraf 3)

akan

Aburizal Bakrie sebagai salah apalagi
satu calon kuat.

menggeser, meminggirkan Tommy
memengaruhi Soeharto terdapat pada

yang

siap

masih

ada

sekitar

16

persen

yang

belum

memutuskan. Ini bisa saja ke Ical atau ke Tommy. Tapi

Partai Golkar, terhadap calon

yang sudah confirm, saya kira tidak berubah, baik ke Ical

bersaing Golkar

dengan Tommy Soeharto.

“Jadi

dukungan DPD I dan II (Paragraf 5-7).

Surya Paloh sebagai salah satu kuat Ketua Umum Partai Pernyataan
calon

Agung “Deklarasi Tommy Soeharto tidak akan menggeser,

Aburizal

(Paragraf 3).

Bakrie Suparwoto

Sugeng atau Surya Paloh . (Paragraf 5)
yang “Ya, (peluang Tommy) saya kira akan kecil karena

menyambut baik tentang kewenangan munas tak akan digunakan untuk mengubah

Direpresentasikan oleh

Pelantun Wacana:
Agung

Laksono,

sebagai Agung Laksono

majunya Tommy Soeharto AD/ART ”. Menurut Agung Tommy terganjal persoalan
dan

Wakil Ketua Umum Partai

lainnya. AD/ART (Paragraf 6)

calon

(Paragraf 9-11).

“Yang punya hak veto bukan hanya DPP, tapi juga DPD

Golkar.

kabupaten/kota. Hanya saja, apakah suaranya sama
Berdasarkan

Sugeng

hasil

survei,

masing-masing satu atau voting block itu belum selesai”.

Suparwoto sebagai dukungan Aburizal Bakrie

Agung Laksono. (Paragraf 9)

anggota tim sukses Surya mencapai 54 persen, disusul Berita ini ditempatkan pada “Kami tidak khawatir, justru semakin banyak kader atau
Paloh

Surya Paloh 30 persen. Jadi halaman 16.

orang yang secara ikhlas ingin membesarkan Golkar, kita

masih ada 16 persen yang Agung Laksono sebagai menyambut baik, termasuk Tommy Soeharto. (Paragraf
belum memutuskan. Ini bisa pelantun

utama

saja ke Ical atau Tommy. mengerucutkan

yang 11)
Aburizal “Persaingan akan semakin baik, karena tiap calon punya

Tapi, yang sudah confirm, Bakrie sebagai calon kuat ketajaman visi misi masing-masing. Itu yang akan diuji,
saya

kira

tidak

berubah. dan meminggirkan Tommy termasuk track record. (Paragraf 12)

(Paragraf 5).

Soeharto.

Direpresentasikan oleh

Sugeng Suparwoto sebagai

Agung Laksono.

pelantun

kedua

yang

menyambut baik Tommy
Soeharto

sebagai

“Ya, (peluang Tommy) saya ketua umum.
kira

akan

kecil

karena

kewenangan munas tak akan
digunakan untuk mengubah
AD/ART.”

calon

Direpresentasikan

oleh

Agung Laksono. (Paragraf
7).

“Kami tidak khawatir, justru
semakin banyak kader atau
orang yang secara ikhlas
ingin membesarkan Golkar,
kita

menyambut

baik,

termasuk Tommy Soeharto.
(Paragraf 11)

“Persaingan akan semakin
baik, karena tiap calon punya
ketajaman visi misi masingmasing. Itu yang akan diuji,
termasuk

track

record,”.(Paragraf 12)
Direpresentasikan

oleh

Sugeng Suparwoto.

Pernyataan Agung Laksono
tentang seleksi delapan orang

anggota DPR dari Partai
Golkar untuk menjadi Wakil
Ketua DPR. (Paragraf 13)

Pola Wacana
Pernyataan Agung Laksono
sangat mendukung Aburizal
Bakrie dan Tommy Soeharto
sulit menyaingi. Sedangkan
Sugeng Suparwoto, anggota
tim

sukses

Surya

Paloh,

menyambut baik hadirnya
calon-calon lain dan akan
menjadi dinamikadi dalam
partai.
Analisis Seleksi

Analisis Saliansi

HU. Suara Karya melakukan bentuk-bentuk absentia terhadap HU. Suara Karya melakukan bentuk sentralisasi yang kuat terhadap Aburizal Bakrie dan
calon lain, salah satunya Tommy Soeharto. Sebaliknya, memarginalkan Tommy Soeharto sebagai calon ketua umum yang direpresentasikan oleh
presentia terhadap Aburizal Bakrie yang direpresentasikan Agung Laksono.
oleh Agung Laksono.
Frame HU. Suara Karya
Aburizal Bakrie memperoleh legitimasi kuat dan sulit disaingi oleh calon lain, termasuk Tommy Soeharto.

Analisis Teks Berita 8
Judul

: JK: Siapapun yang Terpilih, Bisa Majukan Golkar

Rubrik

: Polkam & Hukum

Edisi

:14 September 2009

Skrip

Tematis

Obyek Wacana
Siapapun

yang

Sintaksis

Catchphrases: secera sederhana diartikan sebagai frase

Placement

Wacana

terpilih “Menjelang pemilihan Ketua Bridging

sebagai Ketua Umum Partai Umum

Retoris

Ketua yang menarik atau menonjol dalam s

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI SURAT KABAR ATAS MUNAS VIII PARTAI GOLKAR Analisis Framing pada Harian Media Indonesia dan Surabaya Post( edisi 5­9 Oktober 2009 )

0 7 3

ONSTRUKSI PEMBERITAAN PERISTIWA POLITIK PADA MEDIA MASSA (Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional VIII Partai Golkar Pada SKH Kompas dan Media Indonesia)

0 18 4

PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPUL MENJADI KETUA KOMISI III DPR RI (Analisis Framing Pemberitaan Pencalonan Ruhut Sitompul Menjadi Ketua Komisi III DPR RI Di Surat Kabar Harian Sindo).

0 3 10

PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPULMENJADI KETUA KOMISI III DPR RI PEMBERITAAN PENCALONAN RUHUT SITOMPUL MENJADI KETUA KOMISI III DPR RI (Analisis Framing Pemberitaan Pencalonan Ruhut Sitompul Menjadi Ketua Komisi III DPR RI Di Surat Kabar Harian Sindo)

0 4 14

PENDAHULUAN PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Profiling Surya Paloh dalam Surat Kabar Harian Media Indonesia Terkait dengan Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Golkar ke VIII).

0 4 27

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN PROFILING SURYA PALOH DALAM SKH MEDIA INDONESIA (Analisis Framing Profiling Surya Paloh dalam Surat Kabar Harian Media Indonesia Terkait dengan Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Golkar ke VIII).

0 3 26

PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII (Studi Analisis Framing Harian Umum Suara Karya).

0 2 17

PENDAHULUAN PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII (Studi Analisis Framing Harian Umum Suara Karya).

0 5 24

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014).

0 0 111

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014)

0 0 21