OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014).

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR
ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE
(Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai
Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5
April 2014)
SKRIPSI

OLEH :

DYAKSA SATRIYA ANURAGA
NPM. 0743010037

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL
BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE
(Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014)
Oleh:
DYAKSA SATRIYA ANURAGA
NPM. 0743010037
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima Tim Penguji Skripsi J urusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” J awa Timur Pada tanggal 18 J uli 2014

Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Ketua

J uwito, S.Sos, Msi
NPT. 3 6704 95 00361

Dr s. Kusnarto, M.Si

NIP. 195808011984021001

2. Sekretaris

Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP. 19620323 199309 2001
3. Anggota

Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 195808011984021001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL

BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE
(Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal
Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014)

Disusun Oleh :
DYAKSA SATRIYA ANURAGA
NPM. 0743010037

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 195808011984021001

Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 195507181983022001


ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan karena
limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul “OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA
UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA
ONLINE”.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang turut mendukung dalam skripsi ini,
diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Sudarto, MP. Rektor UPN “Veteran” Jawa
Timur.
2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Syaifuddin Zuhri, Msi selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Drs. Kusnarto, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu dan perhatian dalam membimbing penyelesaian skripsi
ini.
6. Segenap Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi maupun staf karyawan
UPN “Veteran” Jawa Timur.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Kedua Orang Tua, yang telah memberikan support, doa, dorongan, nasehat,
dan semangat kepada penulis.
8. Prita Anindita Cendani, yang telah memberikan semangat dan dorongan
untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman yang sama-sama sedang mengerjakan skripsi dan yang
memberikan semangat, terimakasih untuk Boci, D’nill, Bima, Fency, Arin,

Yanuar, Kopler, Binkar, Daniel, Anjar, Bway, Maulana, Ses, Erlysta, Reno
dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih telah mendukung selama ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, kritik maupun saran selalu penulis harapkan demi tercapainya hal
terbaik dari penelitian ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat sekaligus menambah pengetahuan bagi berbagai pihak,
Amin.

Surabaya, Juli 2014

Penulis

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN J UDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJ UAN SKRIPSI .....................................................

ii

KATA PENGANTAR ................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

v

DAFTAR TABEL ......................................................................................

viii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

ix

ABSTRAK ..................................................................................................

x

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .....................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..........................................................

11


1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................

11

1.4. Manfaat Penelitian ...........................................................

11

KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................

13

2.2. Landasan Teori ......................................................................

21

2.2.1. Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa.....


21

2.2.2. Berita .....................................................................

24

2.3. Pers Dalam Kaidah Jurnalistik ...........................................

31

2.3.1. Teori Kebebasan pers .............................................

35

2.4. Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ............................

46

2.5. Objektifitas Berita ..............................................................


51

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

BAB IV

2.5.1. Konsep Penyajian Berita .........................................

54

2.6. Kerangka Berpikir ..............................................................

57

METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional ..........................................................

59

3.2. Kategorisasi Objektivitas Pers ............................................

59

3.2.1. Akurasi pemberitaan .................................................

60

3.2.2. Fairness dan ketidakberpihakan pemberitaan .............

61

3.2.3. Validitas keabsahan pemberitaan ...............................

62

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ...............

63

3.3.1. Populasi ................................................................

63

3.3.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .....................

64

3.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................

65

3.5. Teknik Analisis Data .............................................................

65

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................

67

4.1.1. Sejarah Vivanews.com ..............................................

67

4.2

Penyajian Data ...................................................................

70

4.3

Analisa Data ......................................................................

73

4.3.1 Analisis Data Berita 1 ..............................................

74

4.3.2 Analisis Data Berita 2 ..............................................

79

4.3.3 Analisis Data Berita 3 ..............................................

85

4.3.4 Analisis Data Berita 4 ..............................................

90

4.4 Pembahasan .........................................................................

96

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................

99

5.2 Saran ....................................................................................

99

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 101
LAMPIRAN

........................................................................................... 103

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
DYAKSA SATRIYA ANURAGA. OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN
KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM
MEDIA ONLINE. (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua
Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.Com Edisi
1, 2, 4 dan 5 April 2014).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui objektifitas berita pada
media online Vivanews.com dalam pemberitaan mengenai ketua umum partai
Golkar Aburizal Bakrie, karena di berita tersebut selalu menguntungkan Aburizal
Bakrie dan Partai Golkar.
Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah surat kabar,
karakteristik surat kabar online, pengertian dan fungsi pers, teori kebebasan pers,
objektifitas berita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
riset kuantitatif, yang menggunakan analisis yang telah dirinci oleh Rahmah Ida.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh berita yang di tampilkan di media
online Vivanews.com tentang pemberitaan ketua umum partai Golkar Aburizal
Bakrie.
Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis keempat pemberitaan
Aburizal Bakrie sebagai ketua umum Partai Golkar di media online
vivanews.com, yang objektifitas hanya pada berita pertama, sedangkan ketiga
berita yang lain tidak objektifitas berdasarkan kategorisasi Rahmah Ida.
Kata Kunci : Analisis Isi Berita, Objektifitas, Rahmah Ida, Aburizal Bakrie,
Vivanews.com

ABSTRACT
DYAKSA SATRIYA ANURAGA. The Objectivity news of Golkar party
chairman Aburizal Bakrie in online media. (Content Analysis of Coverage
Regarding Objectivity Golkar chairman Bakrie in Online Media Vivanews.Com
Issue 1, 2, 4 and 5 April 2014).
The purpose of this study was to determine the objectivity of news on
online media in reporting on Vivanews.com Golkar chairman Bakrie, because the
news is always favorable for Bakrie and Golkar side.
The foundation of the theory used in this study are newspapers, online
newspapers characteristics, understanding and functioning of the press, the theory
of freedom of the press, news objectivity. The method used in this study is a
quantitative research method, which uses the analysis that has been specified by
Rahmah Ida. The population in this study were all in the show in the news media
about the news online Vivanews.com Golkar chairman Bakrie.
The results of this study are based on the analysis of the four news about
Bakrie as chairman of the Golkar Party in the online media vivanews.com, the
objectivity of news only at first, while the other three are not the objectivity of
news based categorization Rahmah Ida.
Keywords:Analysis Of News Content, Objectivity, Rahmah Ida, Aburizal
Bakrie, Vivanews.com

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan

dari komunikator pada khalayak. Masyarakat haus akan informasi, sehingga
media massa sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hingga saat ini, media massa
dengan mudah kita dapati. Dalam era globalisasi dimana informasi menjadi
kebutuhan, media massa menjadi solusinya. Sampai-sampai ada kelompok baru,
yaitu kelompok kognitariat, kelompok yang selalu membutuhkan informasi dari
media massa.
Pada konteks komunikasi, perubahan-perubahan sikap dan perilaku
individu ataupun masyakat, secara umum dipengaruhi oleh, ataupun merupakan
efek dari adanya penyebaran pesan-pesan melalui proses komunikasi (Newcomb,
1985: 119), efek komunikasi massa ini, menurut Blumer dan Gurevitch, terjadi
karena secara umum media massa memiliki efek potensial yang sangat besar pada
khalayaknya (Muhtadi, 2008:35).
Dengan adanya media massa, informasi bisa disebarkan kepada
masyarakat luas. Media massa, seperti radio, televisi, internet, majalah, dan surat
kabar, hadir dengan karakteristik yang berbeda dan juga mempunyai target
audience yang berbeda. Masing-masing media massa berhak untuk mencari dan
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

menuliskannya dengan cara yang berbeda sesuai kepentingan dan tujuan yang
hendak dicapai. Adanya kepentingan pribadi yang berbeda dalam tubuh media
massa itu sendiri sangat mempengaruhi bagaimana dan kemana arah pemberitaan
dibawa. Selain masalah kepentingan, latar belakang wartawan yang berbeda juga
mempengaruhi bagaimana dia memandang sebuah peristiwa yang terjadi, yang
juga memungkinkan sebuah berita ditulis dengan komponen yang berbeda.
Media Massa dan Lingkungan Media massa baik cetak, elektronik maupun
media online melalui produk jurnalisme yang ada menjadi jembatan informasi
bagi masyarakat untuk mengetahui apa yang terjadi dengan lingkungan baik
tempat tinggalnya maupun secara psikologis dekat dengan mereka, menurut
Puspita (2012:4). Untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat, media
atau pers dituntut untuk bisa menambah pengetahuan pembacanya dengan
menyajikan informasi yang memiliki kebenaran, kepentingan, dan manfaat.
Dengan banyaknya aneka ragam surat kabar pembaca menjadi lebih selektif
dalam memilih suat kabar yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Berita diproduksi dan didistribusikan oleh pers. Pers menyandang peran
ganda yaitu sebagai produsen berita dan saluran dalam sebuah proses komunikasi.
Pers sebagai penghubung antara komunikator dengan komunikan. Kebebasan
media dilindungi oleh undang-undang yang menjamin beropini dan kebebasan
memberikan informasi kepada masyarakat.
Berita harus memenuhi beberapa unsur yang nantinya akan membuat suatu
berita tersebut bisa layak untuk dimuat. Pertama-tama berita harus cermat dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tepat atau dalam bahasa jurnalistik harus akurat. Selain akurat berita harus
lengkap, adil, dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan
fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena
berita memliki power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis
oleh media harus memenuhi unsur-unsur di atas agar tidak ada pihak yang
dirugikan. (Kusumaningrat 2006 : 47).
Mengutip Agus Sudibyo (2001:259), bahwa pemberitaan di media
senantiasa dirumuskan sarat dengan muatan-muatan etika, moral dan nilai-nilai.
Namun bila kembali menilik pada pedoman Ilmu Jurnalistik, syarat-syarat
kelayakan berita mengacu pada: fakta (real event, statement dan expert opinion),
Obyektif (tidak pernah lepas dari data dan fakta), balance (tidak memihak/cover
both side), akurat dan lengkap (unsur 5W+1H). selain itu peneliti juga
menerapkan Kategorisasi Objektivitas menurut Rahmah Ida :
1. Akurasi Pemberitaan :
1. Kesesuaian judul berita sesuai isi berita
2. Pencantuman Waktu Terjadinya Suatu Peristiwa
3. Penggunaan Data Pendukung, Kelengkapan Informasi Atas Kejadian yang
Ditampilkan
4. Faktualitas Berita
5. Fairness/Ketidakberpihakan Pemberitaan:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

2. Fairness/ Ketidakperpihakan pemberitaan :
1. Dilihat Dari Sumber Berita yang Digunakan
2. Dilihat Dari Ukuran Fisik Luas Kolom yang Digunakan
3. Validitas Keabsahan :
1. Atribusi
2. Kompetensi Sumber Berita
Berangkat dari penjelasan diatas peneliti tertarik untuk mengetahui
bagaimana Objektivitas berita yang ada di Vivanews.com mengenai pemberitaan
Aburizal Bakrie, tidak lain adalah Ketua Partai Golkar sekaligus menjadi pemilik
media online Vivanews.com, hal ini menjadi menarik bagi peneliti untuk
mengetahui lebih dalam bagaimana objektivitas berita yang dimuat diberbagai
edisi beritanya, berikut beberapa cuplikan berita yang sudah dimuat dalam media
Online Vivanews.com :

ARB: Kalaupun PDIP Menang, Kursi Golkar Tetap Terbanyak

Ini karena peroleh suara Golkar di luar Jawa masih tinggi.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memperkirakan perolehan
suara partainya dengan PDIP akan beda tipis, bahkan selisih satu persen saja.
Tetapi seandainya memang perolehan suara PDIP lebih besar, ia meyakini Golkar
akan meraih kursi lebih banyak di DPR. ARB meyakini hal itu karena Golkar
lebih kuat di luar Jawa yang memiliki Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) lebih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

kecil dibanding di Pulau Jawa. Pulau Jawa berpenduduk padat sehingga jumlah
kursi lebih sedikit ketimbang di luar Jawa. Lembaga survei Political Weather
Station (PWS) memprediksi bahwa Golkar dan PDIP akan menjadi kandidat
terkuat pemenang Pemilu Legislatif pada 9 April nanti. Dari hasil survei PWS,
responden yang memilih Golkar sebanyak 20,3 persen, dan PDIP 19,3 persen.
Golkar dan PDIP memiliki jaringan yang kader dan kader yang sudah
merata serta mengakar di Tanah Air. Kedua partai ini relatif lebih tahan dari
hempasan badai dan gelombang politik. Golkar dan PDIP juga dinilai memiliki
modal sosial yang jauh lebih lengkap dibanding partai lain. (Sumber :
Vivanews.com Edisi 1 April 2014).

ARB Puas Gubernur Sulsel Wujudkan Pendidikan Gratis
Partai Golkar bertekad mewujudkan pendidikan 12 tahun.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, membanggakan Gubernur
yang juga Ketua Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel), Syahrul Yasin Limpo.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Syahrul, masyarakat Sulsel menikmati
pendidikan gratis, bahkan hingga perguruan tinggi. Partai Golkar, kata ARB,
bertekad mewujudkan pendidikan gratis sekurang-kurangnya pendidikan dasar
hingga menengah atas, yakni 12 tahun, secara nasional. Ia yakin program itu tidak
terlalu sulit diwujudkan karena Pemerintah hanya memerlukan sedikitnya Rp24
triliun untuk membiayai pendidikan gratis. Angka tersebut tak seberapa dibanding
anggaran subsidi bahan bakar minyak yang mencapai lebih Rp200 triliun.
Menurutnya, pendidikan harus jadi prioritas agar tidak ada lagi anak Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

yang tidak bersekolah karena alasan tak ada biaya. Meningkatkan pendidikan
masyarakat akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Selain pendidikan gratis, ARB menambahkan, Golkar juga bertekad
meningkatkan layanan kesehatan gratis, terutama untuk warga miskin. Kini sudah
ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Program itu harus
terus diawasi agar benar-benar tepat sasaran dan dinikmati oleh warga miskin
yang memang membutuhkan. (Sumber : Vivanews.com Edisi 2 April 2014).

ARB Yakin Golkar Menang di Jawa Barat

Kata ARB, bisa menangkan Jawa Barat, berarti bisa menangkan Indonesia.

Partai Golkar yakin dapat 'menguningkan' Jawa Barat pada Pemilihan
Legislatif yang digelar 9 April mendatang. Hal itu dikatakan Ketua Umum Partai
Golkar yang juga calon presiden Aburizal Bakrie (ARB) saat berkampanye di
Lapangan Gading Tutuka, Desa Cingcin, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat 4
April 2014. Ia mengatakan, para calon legislatif Golkar di dapil Jawa Barat dapat
mewujudkan aspirasi masyarakat, khususnya dalam hal pembangunan. Begitupula
para kader Golkar yang sudah terbukti kualitasnya. ARB mengajak masyarakat
Bandung, Jawa Barat, untuk memberikan hak pilihnya dalam Pileg 2014. Ia
berharap, mereka dapat ikut menentukan nasib Indonesia ke depan.
Partai Golkar, kata ARB, memiliki pemilih yang loyal di Jawa Barat.
Apalagi, selama ini partai berlambang pohon beringin itu dikenal sebagai partai
yang paling berpengalaman. "Partai Golkar telah memerintah 32 tahun. Kita ambil
yang bagus selama pemerintahan itu, yang jelek jangan ditiru. Yang penting,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Golkar selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia," ucapnya. Jika Golkar
menang di Pemilu 2014, ARB berjanji akan memajukan pendidikan anak-anak
Indonesia. ARB pun mengaku telah menginstruksikan para kader Golkar untuk
memajukan dan memperhatikan nasib para pensiunan, tentara dan polisi. (Sumber
: Vivanews.com Edisi 4 April 2014).

ARB: Jangan Golput, Golkar Saja

ARB mengatakan pemilu menentukan nasib rakyat lima tahun ke depan.

Dalam pidato politiknya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
mengajak semua masyarakat untuk tidak Golput. ARB mengajak mereka yang
selama ini Golput untuk menggunakan suara memilih Golkar. "Oji dadi Golput
rek, Golkar wae! Jangan Golput, Golkar saja!," kata ARB, dalam pidato
politiknya di kampanye terbuka Partai Golkar di Jatim Expo, Surabaya, Jawa
Timur. ARB mengatakan pemilu menentukan nasib rakyat lima tahun ke depan.
Karena itu dia mengajak semua masyarakat manfaatkan hak pilih dengan sebaikbaiknya. "Suara kita adalah penentu masa depan Indonesia. Melalui momentum
Pemilu 2014 ini, saya mengajak untuk menetapkan pilihan yang tepat. Karena
dengan menetapkan pilihan yang tepat, kita semua turut berpartisipasi dalam
mewujudkan masa depan bangsa yang lebih baik," tuturnya. (Sumber :
Vivanews.com Edisi 5 April 2014).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Dari cuplikan berita diatas peneliti melihat adanya keberpihakan dan
masih banyaknya opini seorang wartawan / penulis berita lebih condong
menyoroti masalah kekuatan Partai Golkar.
Definisi tentang objektivitas berita sangat beragam, namun secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa berita yang objektif adalah berita yang
menyajikan fakta, tidak berpihak dan tidak melibatkan opini dari wartawan.
Objektivitas menurut mcQuail (1994 : 130) lebih merupakan cita-cita yang
diterapkan seutuhnya. Dalam sistem media massa yang memiliki keanekaragaman
eksternal, terbuka kesempatan untuk penyajian informasi yang memihak, meski
sumber tersebut harus bersaing dengan sumber informasi lainnya yang
menyatakan dirinya objektif. Meskipun demikian tidak sedikit media yang
mendapatkan tuduhan “media itu tidak objektif”.
Objektivitas berita merupakan suatu keadaan berita yang disajikan secara
utuh dan tidak bersifat memihak salah satu sumber berita, yang bertujuan untuk
memberi informasi dan pengetahuan kepada konsumen. (Flournoy, 1986 : 48).
Setiap berita yang disajikan dalam suatu surat kabar atau majalah harus memenuhi
unsur objektivitas. Objektivitas berita merupakan hal yang sangat penting dalam
penyajian sebuah berita. Penyajian berita yang tidak objektif dapat menimbulkan
banyak ketidakseimbangan, artinya bahwa berita hanya disajikan berdasarkan
informasi pada sumber berita yang kurang lengkap dan cenderung sepihak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Dalam jurnalisme, kebenaran tidaklah bisa diklaim oleh satu pihak, namun
harus dikonfirmasikan menurut kebenaran dari pihak lain. Inilah mengapa
pemberitaan di surat kabar selalu dituntut untuk mengungkapkan kebenaran
secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektifitas yang juga sering disebut
sebagai pemberitaan cover both side, dimana pers menyajikan semua pihak yang
terlibat sehingga pers mempermudah pembaca menemukan kebenaran. Selain
fairness, pers juga dituntut melakukan pemberitaan yang akurat, tidak bohong,
menyatakan fakta bila itu memang fakta, dan pendapat bila itu memang pendapat,
dikutip dari Siebert tahun 1986 (Bungin, 2003 : 153 – 154).
Berita mengenai Aburizal Bakrie dimedia online Vivanews.com tersebut
dianalisis menggunakan analisis isi atau objektivitas pemberitaan menurut
Rahmad Ida, yang terdiri dari tiga elemen, yaitu akurasi pemberitaan, ketidak
berpihakan pemberitaan (fairness), validitas keabsaan. Ketiga struktur tersebut
merupakan suatu rangkaian yang dapat mewujudkan analisis isi atau objektivitas
pemberitaan dari suatu media.
Konsep konkret strategi sebaran media massa masing-masing media
berbeda, namun prinsip utamanya adalah real time. Media elektronik memiliki
konsep real time yang berbeda dengan media cetak.karena sifatnya yang langsung
(live), maka yang dimaksud dengan real time oleh media elektronik adalah
seketika disiarkan,

seketika

itu

juga pemberitaan sampai ke pemirsa

(Burhan,2008:197) prinsip dari sebaran media massa adalah semua informasi
harus sampai pada pemirsa atau pembaca berdasarkan pada agenda media.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah berita analisis isi
sehingga diperoleh

pemahaman yang akurat dan penting. Analsisnya adalah

berita di surat kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan – pesan di
media (Flournoy,1986:12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat
diperoleh secara tepat implementasi dilapangan atas obyektifvitas pemberitaan
dari surat kabar yang mejadi subyek penelitian (McQuail,1994:179).
Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi penulis sengaja
memilih media online Vivanews.com.Media online Vivanews.com dipilih sebagai
obyek penelitian karena Vivanews.com merupakan salah satu media online yang
selalu up to date dalam mengupload berita terbaru.VIVAnews merupakan sebuah
site portal berita yang dikelola oleh PT Viva Media Baru, yang merupakan anak
perusahaan dari PT Visi Media Asia, Tbk yang merupakan perusahaan pengelola
media pemberitaan televisi ANTV dan TVONE. P.T Visi Media Asia adalah
kelompok usaha media milik Bakrie Grup, dengan Annindya Bakrie sebagai
komisaris utama.
Penulis memilih media online Vivanews.com karena vivanews merupakan
salah satu media terbesar di Indonesia sehingga dampak dari berita yang
dikeluarkan oleh vivanews dalam hal ini Vivanews.com akan luas membentuk
opini publik secara Nasional. Readership Vivanews mencapai 3 juta per harinya,
dan juga menjadi peringkat 14 tertinggi lembaga survey alexa.com untuk seluruh
content di Indonesia dan 876 untuk dunia. (www.wikipedia.com). Alasan kedua
penulis memilih media online Vivanews.com karena pemberitaan mengenai
Aburizal Bakrie.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis isi sehingga
diperoleh pemahaman yang akurat dan penting. Analisisnya adalah berita di surat
kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan di media
(Flournoy, 1986 : 12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat
diperoleh secara tepat implementasi di lapangan atas objektivitas pemberitaan dari
surat kabar yang menjadi subyek penelitian (McQuail, 1994 : 179).
1.2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi
penelitian ini, maka rumusan masalahnya sebagai berikut : “Bagaimanakah
Objektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
dimedia online Vivanews.com”
1.3.

Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimanakah Objektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua
Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dimedia online Vivanews.com.
1.4.

Manfaat penelitian
1.

Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi

yang berkaitan dengan penelitian objektivitas berita, sehingga hasil
penelitin ini diharapkan bisa menjadi landasan pemikiran untuk penelitianpenelitian selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.
pertimbangan

Kegunaan praktis : penelitian ini diharapkan sebagai bahan
bagi

redaksi

Vivanews.com

dalam

memberitakan

Objektivitas Pemberitaan mengenai ketua umum partai Golkar Aburizal
Bakrie dimedia online Vivanews.com tidak memihak, transparan, dan
sumber berita yang jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan jurnal tentang objektivitas pemberitaan di
media online dan skripsi yang sama dengan variable yang diteliti. Penulis
mengadakan penelitian berdasarkan penelitian terdahulu. Penelitian yang penulis
jadikan referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Birgitta Bestari Puspita
dengan

judul

“Objektivitas

Pemberitaan

Epidemi

Virus

H5N1

dalam

International Herald Tribune Online”. Dan skripsi oleh Hendrika Windaryati dengan
judu “Objektivitas Berita Lingkungan Hidup Di Harian Kompas”. Kedua penulis
tersebutsebelumnya menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan

PolitikJurusan Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahwa, Surat kabar harus obyektif dalam menyajikan
berita kepada audiens, riset ini inginmengukur kecenderungan obyektivitas berita
tentang virus H5N1 yang melanda Indonesia dan menganalis objektivitas berita
lingkungan hidup di harian kompas dengan menggunakan kategorisasi Rahma Ida,
berikut hasil masing – masing penelitian dari kedua skripsi tersebut :
“Objektivitas Pemberitaan Epidemi Virus H5N1 dalam International Herald
Tribune Online”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Hasil penelitian pemberitaan virus H5N1 (flu burung) dalam pers asing
International Herald Tribune Online, terdapat 10 berita (58,8%) dari 17 berita
yang meggunakan fakta psikologis dalam pemberitaannya. Tingginya persentase
fakta psikologis, menunujukkan bahwa wartawan menyususn berita - berita
tersebut bukan dengan bahan baku yang berupa peristiwa/kejadian nyata/faktual
melainkandengan bahan baku berupa interpretasi subjektif (pernyataan/opini)
terhadap fakta/gagasan. Terutama ditemukan dalam pemuatan pernyataan pernyataan yang berasal dari kalangan elit politik atau praktisimedis.Hal tersebut
menunjukkan bahwa, seperti yang dikatakan Sumadiria, berita yang diturunkan
kepada khalayak merupakan realitas tangan kedua (second hand reality) yang
sangat rentan terhadap intervensi dan manipulasi.(Sumadiria, 2005).
Intervensi dan manipulasi tersebut dapat saja terjadi karena wartawan
sebagai pengumpul fakta bisa jadi memandang suatu peristiwa dengan cara
pandangnya sendiri yang diwujudkan dalam teks berita yang ditulisnya. Berita
tersebut merupakan hasil interaksinya dengan peristiwa itu sendiri dan juga
interaksinya dengan nara sumber. Interaksi ini yang dapat mempengaruhi kembali
cara pandangnya terhadap realita yang sudah dilihatnya dan memunculkan
interpretasi – interpretasi subjektif wartawan yang kemudian dituangkan ke dalam
teks berita. Kelengkapan unsur 5W+1H digunakan untuk melihat kelengkapan
informasi yang diberikan oleh media kepada khalayak dengan memasukkan
keenam unsur, what, who, when, where, why, dan how, dalam pemberitaannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Apabila keenam unsur tersebut terpenuhi dalam setiap pemberitaaannya,
maka media tersebut mampu menghadirkan informasi yang lengkap kepada
khalayak sebagai salah satu syarat objektivitas pemberitaan.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa International Herald Tribune Online sudah cukup baik
dalam menghadirkan informasi - informasi yang dibutuhkan oleh khalayak. Hal
ini terbukti dengan terpenuhinya unsur what, who, when ,where, dan why pada
keseluruhan berita International herald TribuneOnline dengan persentase 100%.
Sedangkan unsur yang belum lengkap terpenuhi dalam pembritaan International
Herald Tribune Online adalah unsur how. Ketidaklengkapan unsur how yang
menjelaskan

bagaimana

jalannya

peristiwa

tersebut

dan

bagaimana

menanggulanginya, dapat mengurangi kelengkapan informasi yang diterima oleh
khalayak. Kurangnya informasi tersebut dapat berpengaruh pada pemahaman
khalayak yang utuh dan benar terhadap teks berita tersebut.Unit analisis dimensi
berita digunakan untuk mengukur dimensi truth.
Media massa

memang leluasa untuk memilih apakah semua masalah

dapat menjadi cakupan pemberitaannya atau hanya memilih masalah tertentu saja
untuk diberitakan (Siregar, 1998), namun berdasarkan prinsip completeness dalam
objektivitas sebuah berita yang baik akan berusaha memasukkan dimensi berita
selengkap mungkin dalam pemberitaannya, sehingga khalayak dapat memperoleh
berbagai pandangan melalaui satu item berita.
Melalui hasil penelitian diketahui bahwa International Herald Tribune
Online masih belum dapat memenuhi hal tersebut.Terbukti bahwa hanya ada satu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

dimensi saja yang mendapat porsi tinggi dalam pemberitaannya, yaitu dimensi
kesehatan. Hasil di atas menunjukkan bahwa International Herald Tribune
Online belum dapat menghadirkan kelengkapan dimensi dalam pemberitaannya
mengenai virus H5N1 (flu burung) yang melanda Indonesia sehingga khalayak
tidak dapat mengetahui secara lengkap apa dampak dan relasi peristiwa yang
diberitakan dengan bidang - bidang lain dalam kehidupan dan lingkungan
khalayak selain dimensi kesehatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
sebagaian besar berita mengenai virus H5N1 (flu burung) yang melanda Indonesia
dalam International Herald Tribune mengandung nilai berita yang mengarah
pada significance, yang artinya berita – berita tersebut dimuat karena
mengandung informasi yang layak dan penting unruk diketahui masyarakat. Nilai
berita significance, timeliness dan magnitude tersebar secara merata dalam
pemberitaan International Herald tribune Online.
Dengan

demikian

International

Herald

tribune

Online

telah

menghadirkan berita yang penting dan layak kepada khalayak, karena semakin
berita tersebut mengandung nilai berita significance makinpenting pula berita
tersebut bagi khalayak dan makin relevan pula informasi yang terkandung di
dalamnya bagi khalayak yang membacanya. Dari segi relevance, hasil penelitian
menunjukkan bahwa International Herald Tribune Online mampu bersikap
objektif. Hal ini terbukti dengan seluruh item berita atau100% mengandung
pernyataan – pernyataan nara sumber yang relevan dengan topik berita, yaitu
berkaitan, merujuk pada headline, teras berita, atau paragraf dan kalimat sebelum
atau sesudah pernyataan itu ditempatkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dari hasil penelitian terlihat bahwa International Herald Tribune banyak
menggunakan tipe liputan multi sisi dalam pemberitaannya.Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa International Herald Tribune sudah cenderung
memegang prinsip objektivitas dalam meliput sebuah peristiwa.Dengan lebih
banyak berita yang menggunakan tipe liputan multi sisi, International Herald
Tribune sudah berusahamemberikan porsi yang seimbang untuk semua pihak atau
aktor dengan berbagai pandangan yang berbeda yang terlibat dalam suatu
peristiwa.Neutral presentation berarti bahwa sebuah berita harus netral, dan tidak
berpihak pada salah satu aktor, sebab berita bukan merupakan opini yang
mengijinkan reporter untuk berpihak..International Herald Tribune sebagai
media internasional pun masih menghadirkan berita - berita yang mengandung
evaluasi negatif terhadap Indonesia.
KESIMPULAN
International Herald Tribune Online memenuhi dengan baik 7 kategori
yang diteliti yaitu jenis fakta, kelengkapan 5W dan IH, dimensi berita yang
diangkat, nilai berita, relevansi pernyataan nara sumber, tipeliputan, dan netralitas
pemberitaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa International Herald Tribune
Online cenderung objektiv dalam mengemas pemberitaan tentang virus H5N1 (flu
burung) di Indonesia periode Januari 2005 - Desember 2006. Meskipun demikian
masih dibutuhkan perhatian serius pada sifat fakta, dimensi berita dan tipe liputan
yang diangkat dalam pemberitaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

“Objektivitas Berita Lingkungan Hidup Di Harian Kompas”
Media Massa dan Lingkungan
Media massa baik cetak, elektronik maupun media online melalui produk
jurnalisme yang ada menjadi jembatan informasi bagi masyarakat untuk
mengetahui apa yang terjadi dengan lingkungan baik tempat tinggalnya maupun
secara psikologis dekat dengan mereka. Menurut Puspita (2012: 4), dari
pengamatan media yang yang memiliki produk jurnalisme masih jarang ditemui
liputan terkait isu lingkungan yang tidak hanya sekedar menginformasikan tetapi
juga memberikan solusi sehingga dibutuhkan produk jurnalisme yang ideal
sebagai sumber berita bagi masyarakat. Berita lingkungan hidup yang ideal bisa
dilihat dari beberapa kategori, salah satu diantaranya adalah objektivitas dari
berita tersebut. Mendasari penelitian ini maka dibutuhkan teori dan konsep yang
mendukung penelitian diantaranya:
Berita Lingkungan Hidup
Media massa memiliki peran yang strategis untuk memupuk kesadaran
maupun kepedulian dari publik melalui pemberitaannya agar peduli terhadap
masalah lingkungan. Abrar menyatakan bahwa: “Pada hakekatnya berita
lingkungan hidup sama saja dengan berita lainnya seperti berita kriminal, berita
politik dan sebagainya yang membedakannya adalah realitas yang menjadi bahan
bakunya.”(Abrar, 1993: 7).
Dari definisi di atas bisa menjelaskan bahwa berita-berita lingkungan
hidup adalah berita yang memuat persoalan atau permasalahan lingkungan hidup
di dalamnya.Abrar menyatakan bahwa selain itu berita lingkungan juga bisa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

mengundang konflik kepentingan berbagai pihak. Sehingga dalam penerapannya
berita lingkungan hidup selain membutuhkan ketrampilan jurnalistik yang standar,
juga membutuhkan pengetahuan yang cukup komperhensif tentang hubungan
alam, manusia, pembangunan dan ekonomi secara holistik, dampak fisik dan
sosial kerusakan lingkungan hidup termasuk bagaimana cara menanggulangi
kerusakan lingkungan hidup tersebut (Abrar, 1993: 9). Selain hal-hal yang
disampaikan oleh Abrar, Noviriyanti menekankan pada pentingnya objektivitas
dalam menyajikan berita lingkungan hidup (Noviriyanti, 2006: 104).
Objektivitas Berita Lingkungan
Rivers William dan Matthews menyatakan bahwa:
“Objektivitas dalam melaporkan berita adalah tujuan lainnya yang
merupakan tanda seorang professional yang berpengalaman.Tidak ada alasan bagi
ketidakbenaran atau ketidakseksamaan” (William&Mathews, 1994: 397).
Pemberitaan

yang

tidak

memperhatikan kaidah objektivitas

bisa

bertentangan dengan tujuan dari jurnalisme sendiri yaitu dalam hal pemberian
informasi dan

menunjukkan

kebenaran

serta

mencerdaskan

masyarakat

(Noviriyanti, 2006: 60).
Sebagai salah satu prinsip penilaian, objektifitas dikatakan hanya memiliki
cakupan kecil jika dibandingkan dengan prinsip lain namun objektifitas memiliki
fungsi yang tidak boleh dianggap remeh, dalam kaitannya dengan kualitas
informasi (McQuail, 1987: 129). Objektivitas berita termasuk berita-berita
lingkungan dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode jurnalistik pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

umumnya diantaranya metode Rahma Ida yang digunakan untuk mengukur
objektivitas dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
Kerangka konsep memuat dimensi, unit analisis dan kategorisasi. Masingmasing unit analisis ini akan digunakan untuk menganalisis baik tidaknya
penerapan objektivitas berita lingkungan hidup khususnya mengenai berita
kebakaran hutan dan lahan gambut di Indonesia yang diterbitkan surat kabar
harian Kompas periode Februari - September 2012.

Akurasi
Judul
Berita

Objektivita
s Berita
Lingkunga
n Hidup Di
Harian
Kompas

Fairness

Kese
uaian
isi
dan
judul
berita

Penc
antu
man
wakt
u
perist
iwa

Data
pend
ukun
g

Penc
ampu
ran
fakta
dan
opini

s
e
s
u
a
i

T
i
d
a
a
d
k
a
a
d
a

T
i
d
a
k
a
d
a

T
i
d
a
k
a
d
a

V

Ti
da
k
se
su
ai

V

a
d
a

V

a
d
a

V

Data
sumber

sei
mb
ang

Tid
ak
sei
mb
ang

V

validitas

Luas
kolom

sei
ma
ng

Atrib
ut
sumb
er
data

Tid
ak
sei
mb
ang

j
e
l
a
s

V

V

T
i
d
a
k
je
la
s

Kompetensi
sumber

Wa
rta
wa
n

Tabel Kategorisasi Rahma Ida

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Pel
aku
lan
gsu
ng

Bkn
Pelaku
langsun
g

V

21

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Media Massa dan Komunikasi Massa
Media massa seperti yang dikemukakan oleh althusser dan Gramsci dalam
Sobur (2004:30) merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pendapat
atau aspirasi baik itu dari pihak masyarakat maupun dari pihak pemerintah atau
negara. Media massa tersebut sebagai wadah untuk menyalurkan informasi yang
merupakan perwujudan dari hak asasi manusia dalam kehidaupan ermasyarakat
dan bernegara, dalam diri media massa juga terselubung kepentingan-kepentingan
yang

lain,

misalnya

kepentingan

kapitalisme

modal

dan

kepentingan

keberlangsungan lapangan pekerjaan bagi karyawan dan sebagainya.
Media massa mempunyai kekuatan yang sangat signifikan dalam usaha
mempengaruhi khlayaknya. Keberadaan media massa mempunyai peranan
penting dalamusaha memberikan informasi penting bagi masyarakat, pengetahuan
yang dapat memperluas wawasan, sarana hiburan sebagai pelepas ketegangan, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah peranan media sebagai kontrol sosial untuk
memberikan kritik maupun mendukung kebijakan pemerintah agara memotivasi
masyarakat.
Media massa merupakan institusi baru yang berkaitan dengan produksi
dan distribusi pengetahuan dalam arti luas. Media massa mempunyai sejumlah
ciri-ciri yang menonjol, diantaranya adalah penggunaan teknologi yang relatif
maju untuk produksi (massal) dan penyebaran pesan, mempuyai organisasi yang
sistematis dan aturan-aturan sosial serta sasaran pesan yang mengarah pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

audiens dalam jumlah besar yang tidak bisa ditentukan apakah meraka menerima
pesan yang disampaikan, atau malah menolaknya. Institusi media massa pada
dasarnya terbuka, beroprasi dalam dimensi publik untuk memberikan saluran
komunikasi reguler dari berbagai pesan yang mendapat persetujuan sodial dan
dikehendaki oleh banyak individu.
Dalam komunikasi massa menurut Winarni dapat dipusatkan pada
komponen-komponen komunikasi massa, yaitu variabel yang dikandung dalam
setiap tindak komunikasi dan bagaimana variabel ini bekerja pada media massa,
kelima komponen tersebut adalah:
1. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang
mengeluarkan biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan
pesan.
2. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan
kepada massa, yaitu khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat
heterogen dan anonim.
3. Pesan. Pesan dalam komunikasi massa bersifat umum, maksudnya
adalah setiap orang bisa mengetahui pesan-pesan komunikasi dari
media massa.
4. Proses. Ada dua proses dalam komunikasi massa yaitu: 1)
Komunikasi massa merupakan proses satu arah. Komunikasi ini
berjalan dari sumber ke penrima dan tidak secara langsung
dikembalikan kecuali dalam bentuk umpan balik tertunda. 2)
Komunikasi massa merupakan proses dua arah (Proses seleksi).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Baik

media ataupun khalayak

melakukan

seleksi.

Media

menyeleksi khalayak sasaran atau penerima menyeleksi dari semua
media yang ada, pesan manakah yang mereka ikuti.
5. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks
sosial. Media mempengaruhi konteks sosial masyarakat, dan
konteks sosial masyarakat mempengaruhi media massa. (Winarni,
2003 : 4-5)
Setiap disiplin ilmu dalam komunikasi memiliki ciri-ciri dan karekateristik
yang berbeda-beda, adapun beberapa karakteristik komunikasi massa yang sering
digunakan pada media massa yaitu:
1. Sifatnya satu arah, walaupun beberapa media massa terkadang
melibatkan khalayak secara langsung dengan diadakannya dialog
interaktif, namun itu hanya untuk kepentingan terbatas.
2. Selalu ada proses seleksim misalnya, setiap media memilih
khalayaknya, demikian juga dengan khlayak yang juga menyeleksi
medianya, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu
untuk menikmatinya.
3. Menjangkau khalayak secara luas. Dengan adanya satuu stasiun
pemancar pesan atau informasi dapat disampaikan dalam cakupan
satu negara. Namun dalam karakteristik ini sistem ekonomi dan
sosial juga ikut berperan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

4. Berusaha membidik sasaran tertentu, informasi yang disampaikan
harus menarik minat orang-orang sehingga informasi tersebut
disalurkan kepada orang lain
5. Komunikasi dilakukan oleh institusi sosial yang harus peka
terhadap kondisi lingkungannya. Ada interaksi tertentu yang
berlangsung antara media dan masyarakat. Untuk memahami
sebuah masyarakat kita harus menelaah latar belakang, asumsi dan
keyakinan-keyakinan dasarnya. Untuk itu diperlukan penguasaan
atas sejarah, sosiologi, ilmu ekonomi dan filsafat demi memahami
sebuah masyarakat secara benar. (Rivers, 2004 :18)
Dalam komunikasi massa, umpan balik relatif tidak ada atau bersifat
tunda, komunikator cenderung sulit untuk mengetahui umpan balik komunikan
secara segera. Untuk mengetahuinya, maka biasanya harus diadakan seminar
terbuka yang menghubungkan antara komunikator dan komunikan secara
langsung, diadakannya survey atau penelitian. (Vardiansyah, 2004:33).
2.2.2. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet. Berita berasal dari
bahasa sansekerta, yaitu urit yang dalam bahasa Inggris disebut write, yang berarti
sebenarnya adalah ada atau terjadi. Sebagian ada yang menyebut dengan Writta,
artinya kejadian atau yang telah terjadi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

karya Poerwadarminto, berita diperjelas menjadi laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat.
Sedangkan menurut McQuail (1989 : 189) berita merupakan sesuatu yang
bersifat metafistik dan sukar dijawab kembali dalam kaitannya dengan institusi
dan kata putus mereka yang bersifat rasa dan sulit diraba karena kehalusannya.
Berita bukanlah cermin kondisi sosial, tetapi laporan tentang salah satu aspek
yang telah menonjolkannya sendiri.
Suatu fakta dapat dikatakan berita, apabila memenuhi syarat antara lain
telah dipublikasikan oleh seseorang atau institusi yang jelas identitasnya, alamat,
dan penanggungjawabnya, fakta tersebut ditemukan oleh jurnalis dengan cara
yang sesuai dengan standar operasional dan prosedur dalam profesi jurnalistik
(panuju, 2005 : 52).
Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa berita adalah
laporan dari kejadian yang penting atau peristiwa hangat, dapat menarik minat
atau perhatian para pembaca. Berita merupakan gudang informasi, dan berita
merupakan bagian terpenting dari tabloid atau surat kabar.
Menurut Djuroto (2002 : 48) untuk membuat berita paling tidak harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Menjaga objektivitas dalam pemberitaan.
2. Faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa hingga tinggal
sebagian saja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

3. Berita itu harus menceritakan segala aspek secara lengkap.
Sedangkan menurut Kusumaningrat (2006 : 47) unsur-unsur yang
membuat suatu berita layak untuk dimuat ada tujuh yaitu ; Akurat, Lengkap, Adil,
Berimbang, Objektif, Ringkas, Jelas, dan Hangat.
Selain unsur-unsur berita wartawan juga harus memikirkan nilai berita,
dalam cerita atau berita itu tersirat pesan yang ingin disampaikan waratwan
kepada pembacanya.Ada tema yang diangkat dari suatu peristiwa.Nilai berita ini
menjadi menentukan berita layak berita. Menurut Ishwara (2005 : 53) peristiwaperistiwa yang memiliki nilai berita ini misalnya yang mengandung konflik,
bencana dan kemajuan, dampak, kemasyhuran, segar dan kedekatan, keganjilan,
human interest, seks, dan aneka nilai lainnya.Aktualitas, berita tak ubahnya
seperti es krim yang gampang meleleh, bersamaan dengan berlalunya waktu
nilainya semakin berkurang. Bagi surat kabar, semakin aktual berita-beritanya,

Dokumen yang terkait

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE (Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15 Desember 2014)

0 12 15

ONSTRUKSI PEMBERITAAN PERISTIWA POLITIK PADA MEDIA MASSA (Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Ketua Umum DPP Partai Golkar Pada Musyawarah Nasional VIII Partai Golkar Pada SKH Kompas dan Media Indonesia)

0 18 4

POLITIK MEDIA DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Pemberitaan Detik.com dan Vivanews.com tentang Isu Aburizal Bakrie Terkait Pemilihan Presiden 2014)

14 69 103

PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 2 4

PENDAHULUAN PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 2 22

PENUTUP PEMBERITAAN BAKRIE, PSSI DAN PERSEPAKBOLAAN INDONESIA DI VIVANEWS.COM Studi Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Aburizal Bakrie tentang PSSI di VIVANEWS.COM.

0 4 5

PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII PEMBERITAAN PENCALONAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR MENUJU MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) VIII (Studi Analisis Framing Harian Umum Suara Karya).

0 2 17

EFEKTIVITAS IKLAN PARTAI POLITIK GOLKAR ABURIZAL BAKRIE VERSI “Sudah Melatih Ribuan Pelaku Usaha Kecil” MELALUI MEDIA TELEVISI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Pesan Iklan Partai Politik Golkar Aburizal Bakrie Versi “Sudah Melatih Rib

0 0 124

EFEKTIVITAS IKLAN PARTAI POLITIK GOLKAR ABURIZAL BAKRIE VERSI “Sudah Melatih Ribuan Pelaku Usaha Kecil” MELALUI MEDIA TELEVISI DI SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif Efektivitas Pesan Iklan Partai Politik Golkar Aburizal Bakrie Versi “Sudah Melatih Rib

0 0 19

OBYEKTIVITAS PEMBERITAAN KETUA UMUM PARTAI GOLKAR ABURIZAL BAKRIE DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Isi Obyektivitas Pemberitaan Mengenai Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Media Online Vivanews.com Edisi 1, 2, 4 dan 5 April 2014)

0 0 21