dari ketertinggalannya. Secara administratif Desa Yehembng, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana memiliki 7 tujuh Banjar Dinas yaitu Banjar
Dinas Pasar, Banjar Dinas Wali, Banjar Dinas Bale Agung, Banjar Dinas Kaleran, Banjar Dinas Kaleran Kaje, Banjar Dinas Kaleran Kauh dan Banjar
Dinas Bungbungan. Pelaksanaan Program Keluarga Dampingan dilaksanakan di 7 Banjar Dinas tersebut. Salah satunya, yaitu Rumah Tangga Miskin RTM
di Banjar Wali adalah Ni Nyoman Suarti dengan profil keluarga sebagai berikut:
Tabel 1.1 Profil Keluarga Dampingan No.
Nama Status
Umur Th
Pendidikan Pekerjaan
Keterangan
1. Ni
Nyoman Suarti
Kepala Keluarga
47 Tamat
SDSederajat Buruh
TaniPerkebunan Cerai Hidup
2. Putu
Merta Yasa
Anak 27
Tamat SD Sederajat
Tukang Ukir Belum
Kawin
3. Ni Kade
Erawati Anak
18 Tamat SD
Sederajat Penjaga Toko
Belum Kawin
Ibu Ni Nyoman Suarti tinggal bersama anak laki-lakinya bernama Putu Merta Yasa
27 tahun di sebuah rumah seluas kurang lebih 5 x 6 m
2
yang terdiri atas dua kamar dan satu kamar mandi serta satu dapur yang terletak terpisah dengan
bangunan rumah dan kamar mandi. Bangunan rumah tersebut merupakan bantuan bedah rumah dari pemerintah Provinsi Bali. Ibu Ni Nyoman Suarti sebenarnya
memiliki seorang anak perempuan bernama Ni Kade Erawati 18 tahun, namun saat ini sedang berada di perantauan dan bekerja. Ni Kade Erawati 18 tahun
bekerja sebagai penjaga toko di perantauan. Sedangkan,
Putu Merta Yasa
27 tahun bekerja sebagai tukang ukir. Beliau membesarkan kedua anaknya seorang diri sejak
suaminya meninggal karena mengalami kecelakaan terjatuh saat memanjat pohon kelapa.
Ibu Ni Nyoman Suarti bekerja sebagai buruh tani dan perkebunan mengangkut kelapa dan janur. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ni
Nyoman Suarti upah yang didapat hanya mampu menutupi biaya kebutuhan pokok dan upakara sesaji. Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti menggunakan sumber air
berupa mata air terlindung yang harus diangkut terlebih dahulu dan dimanfaatkan untuk memasak dan minum dengan terlebih dahulu direbus maupun langsung
dipergunakan. Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti sudah memiliki KK Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk KTP, Kartu Keluarga Sejahtera KKS dan
Kartu Indonesia Sehat KIS.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti merupakan salah satu keluarga pra- sejahtera yang bertempat tinggal di Banjar Wali Desa Yehembang. Beliau
hanya mampu mengenyam pendidikan hingga tamat SD Sekolah Dasar, sehingga beliau tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih layak,
dimana kesehariannya beliau bekerja menjadi buruh pertanian dan perkebunan mengangkut kelapa dan janur yang pekerjaannya tergantung
dengan musim bersifat tidak menetap. Beliau bekerja dari pagi hingga sore dengan upah sebesar Rp. 30.000,00 dengan beban kerja yang berat dan
risiko mengalami kecelakaan kerja yang tinggi, sedangkan kondisi fisik yang sudah menurun. Upah yang didapat hanya mampu menutupi biaya
kebutuhan pokok dan upakara sesaji bahkan kadang-kadang masih kurang. Anak laki-laki beliau yang bekerja sebagai tukang ukir juga ikut
membantu menanggung biaya keperluan sehari-hari dan anak perempuan beliau membantu keperluan
“upakara” sesaji saat ada upacara agama. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, beliau terbantu juga dengan
Raskin, dimana Ibu Nyoman Suarti hanya membayar Rp. 24.000,00 untuk 15 kg beras yang biasanya diambil di Kantor Desa.
1.2.2. Pengeluaran Keluarga
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Ibu Ni Nyoman Suarti mengeluarkan biaya sekitar Rp.30.000,00 untuk biaya makan sehari-hari
belum termasuk biaya listrik, pembuatan upakara sesaji dan kebutuhan tidak menentu kebutuhan sosial seperti iuran banjar, uang suka duka
ngaben, pawiwahan, upacara yadnya dan berbagai kegiatan adat-istiadat
lainnya. Perincian untuk kebutuhan sehari-hari Ni Nyoman Suarti dalam sebulan adalah sebagai berikut:
1.2.2.2 Pendidikan
Ibu Ni Nyoman Suarti tidak memiliki pengeluaran untuk pendidikan karena 2 orang anak beliau, yaitu Putu Merta Yasa
27 tahun dan Ni Kade
Erawati 18 tahun saat sudah bekerja. 1.2.2.3
Kesehatan
Dari segi kesehatan, Ibu Ni Nyoman Suarti mengalami gangguan
pendengaran, sehingga sulit untuk berkomunikasi. Selain itu, beliau juga
sering mengeluh kelelahan karena beban kerja yang berat saat bekerja sebagai pengangkut kelapa dan janur. Berdasarkan hasil pengecekan
tekanan darah Ibu Ni Nyoman Suarti menderita tekanan darah tinggi, yaitu dengan hasil pengukuran 15080 mmHg. Ibu Ni Nyoman Suarti sendiri juga
mengakui memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Pengaturan pola makan gizi keluarga juga perlu dilakukan karena keluarga Ibu Ni Nyoman
Suarti jarang sekali mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga tidak ada sumber vitamin dan mineral.
Pengeluaran Keterangan
Belanja per-hari Rp 30.000,00 x 30 hari = Rp
900.000,00
Biaya MCK Tidak
dianggarkan tergantung
keperluan. Kebutuhan sosial seperti iuran banjar,
uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya dan berbagai kegiatan
adat-istiadat lainnya Rp. 200.000,00
Listrik Rp. 20.000,00
Air Tidak
dianggarkan karena
memanfaatkan sumber mata air terlindung.