Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran Keluarga

lainnya. Perincian untuk kebutuhan sehari-hari Ni Nyoman Suarti dalam sebulan adalah sebagai berikut:

1.2.2.2 Pendidikan

Ibu Ni Nyoman Suarti tidak memiliki pengeluaran untuk pendidikan karena 2 orang anak beliau, yaitu Putu Merta Yasa 27 tahun dan Ni Kade Erawati 18 tahun saat sudah bekerja. 1.2.2.3 Kesehatan Dari segi kesehatan, Ibu Ni Nyoman Suarti mengalami gangguan pendengaran, sehingga sulit untuk berkomunikasi. Selain itu, beliau juga sering mengeluh kelelahan karena beban kerja yang berat saat bekerja sebagai pengangkut kelapa dan janur. Berdasarkan hasil pengecekan tekanan darah Ibu Ni Nyoman Suarti menderita tekanan darah tinggi, yaitu dengan hasil pengukuran 15080 mmHg. Ibu Ni Nyoman Suarti sendiri juga mengakui memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Pengaturan pola makan gizi keluarga juga perlu dilakukan karena keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti jarang sekali mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga tidak ada sumber vitamin dan mineral. Pengeluaran Keterangan Belanja per-hari Rp 30.000,00 x 30 hari = Rp 900.000,00 Biaya MCK Tidak dianggarkan tergantung keperluan. Kebutuhan sosial seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya Rp. 200.000,00 Listrik Rp. 20.000,00 Air Tidak dianggarkan karena memanfaatkan sumber mata air terlindung. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Identifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu Ibu Ni Nyoman Suarti, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan, yaitu dengan melakukan diskusi ringan kepada Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti.

2.1 Permasalahan Keluarga

Dalam mengidentifikasi suatu permasalahan dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat lingkungan rumah dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah Lima minggu pendampingan telah dilakukan 23 kali pertemuan dengan Keluarga Ibu Ni Nyoman Suarti. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh Keluarga Ibu Nyoman Suarti. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut. 2.1.1 Permasalahan Ekonomi Permasalahan ekonomi keluarga Ni Nyoman Suarti, yaitu keadaan perekonomian yang saat ini masih tergolong “pas-pasan” atau dengan kata lain hanya dapat memenuhi kebutuhannya saat ini. Ibu Ni Nyoman Suarti bekerja sebagai buruh tani dan perkebunan mengangkut kelapa dan janur, sehingga penghasilan yang diperoleh tidak menentu. Belum lagi biaya listrik yang harus dibayarkan dan kebutuhan sosial seperti iuran banjar, uang suka duka ngaben, pawiwahan, upacara yadnya dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya. Meskipun, sudah terbantu oleh kedua anaknya yang sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan yang bersifat tidak menentu, namun Ibu Nyoman Suarti masih memiliki kendala