BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM Universitas Udayana periode XI tahun 2015 merupakan salah satu bentuk perwujudan
pelaksanaan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Diharapkan dengan adanya KKN-PPM ini, mahasiswa
dapat meningkatkan rasa empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu untuk memberdayakan mereka, sehingga nantinya
mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Salah satu program unggulan dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana
KKN-PPM Universitas Udayana adalah program pendampingan keluarga PPK. PPK merupakan program non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa
peserta KKN yang bersifat individu. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga
Miskin RTM atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera Pra-KS. Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh keluarga RTM
maupun keluarga pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan melibatkan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari secara nyata sehingga
mahasiswa mampu untuk melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga tersebut serta dapat menyelesaikan permasalahannya melalui pemberian
solusi ataupun motivasi Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa akan
mampu menggali potensi–potensi lingkungan keluarga dampingan yang nantinya dapat dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan kesejahteraan keluarga
dampingan. Serta mampu menggali permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh keluarga dampingan dan kemudian berusaha mencari solusi atas
permasalahan tersebut. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat respon yang baik oleh masyarakat terutama keluarga dampingan itu sendiri yang
merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.
Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga kurang sejahtera terutama dilihat dari segi penghasilan dan aset yang
dimiliki, sehingga dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju
hidup yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.
Untuk program KK Dampingan di Desa Demulih, masing-masing mahasiswa harus mendampingi satu keluarga dengan keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik
yang tersebar di berbagai Dusun di Desa Demulih. Pada kesempatan ini, saya sebagai penulis laporan ini berkesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga tidak
mampu di Demulih. Kepala keluarga dari keluarga yang didampingi oleh penulis adalah Bapak I Nengah Koyog.
Pada program pendampingan keluarga KKN-PPM Unud Periode XIII Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga yang
bertempat tinggal di Banjar Tanggahan Tengah, yaitu keluarga I Nengah Koyog. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Biodata Keluarga Bapak I Nengah Koyog
No Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Ket 1.
I Nengah Koyog Kawin
48 thn SD
Petani Kepala
Keluarga 2.
Ni Kadek Pujiwati Kawin
40 thn SD
Petani Serabutan
Istri 3.
Ni Luh Mariani Belum Kawin
19 thn SMA
Pelajar Anak-1
4. Ni
Kadek Krisnayanti
Belum Kawin 13 thn
SMP Pelajar
Anak-2 5.
Ni Komang
Septiani Belum Kawin
11 thn SD
Pelajar Anak-3
6. Ni Wayan Tamtam
Cerai Mati 98 thn
Tidak Sekolah
Tidak Bekerja
Orang Tua
6. Ni
Nyoman Mentik
Belum Kawin 48 thn
SD Tidak
Bekerja Famili
lain
Bapak I Nengah Koyog merupakan warga asli dari Dusun Tanggahan Tengah, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Pak Koyog saat ini berumur 48
tahun. Bapak I Nengah Koyog memiliki seorang istri yang bernama Ni Kadek Pujiwati. Pernikahan Pak Nengah Koyog dengan Ibu Kadek Pujiwati memiliki tiga
orang anak perempuan yang masing-masing bernama Ni Luh Mariani, Ni Kadek Krisnayanti dan Ni Komang Septiani. Pada laporan KKN ini, saya sebagai penulis
menitikberatkan untuk menganalisa permasalahan keluarga Pak Nengah Koyog dan Ibu Kadek Pujiwati. Pak Nengah Koyog dan Ibu Kadek Pujiwati menempati lahan
seluas 6 are luas tanah keseluruhan. Tanah ini ditempati oleh satu kepala keluarga. Pada lahan ini Bapak I Nengah Koyog membangun sebuah rumah yang sangat
sederhana yang digunakan untuk tidur dan dapur dan di bangun secara terpisah. Bangunan tempat tidur terbuat dari tembok, beratapkan genteng dan beralaskan
semen, sedangkan bangunan dapur terbuat dari tembok batako, beratapkan genteng dan beralaskan semen. Bangunan tersebut diperkirakan masing-masing berukuran 8x6
meter untuk ruang tempat tidur dan 3x2 meter untuk bangunan dapur. Rumah yang ditempati Pak Koyog sangat sederhana namun letak rumahnya berada didaerah yang
cukup jauh pusat desa sehingga lambat menerima informasi. Keluarga ini masih memasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga menambah suasana pengap di
rumah ini. Di lahan seluas 6 are ini hanya terdapat 1 tempat MCK yang digunakan oleh seluruh keluarga. Kamar mandi tersebut merupakan bangunan permanen yang
terbuat dari tembok dan beralaskan lantai, yang cukup layak untuk MCK namun kebersihannya kurang terjaga. Sumber air didapatkan dari air pipa.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan