6
lantainya tidak memiliki keramik dan tidak memiliki WC. Di kediamannya, Bapak I Made Mandra tinggal bersama dengan istri, dan kedua anak laki- lakinya Selain itu,
Beliau menggarap lahan pertanian milik orang lain yang berjarak sekitar 2 km dari rumah. Di kediaman Bapak Made Mandra sendiri terdapat kandang ternak babi yang
sekarang ini tidak dipergunakan lagi. Lahan pertanian yang beliau garap selain padi antara lain kacang suntring, jagung, dan umbi-umbian ketela pohon, ketela rambat,
talas.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
a. Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Bapak I Made Mandra tidak menentu. Sumber penghasilan utama berasal dari hasil penggarapan lahan pertanian yang dimiliki oleh orang lain.
Rata – Rata Pak Made Mandra mendapatkan gaji sebesar Rp. 30.000,00 per hari Jika
lahan pertanian mendekati musim panen, biasanya gaji yang diperoleh dapat mencapai Rp. 50.000,00. Dahulu, Pak Made mandra memelihara beberapa ekor babi
setelah dipelihara kurang lebih selama 5 tahun lalu dijual kepada orang lain sebagai hasil dari peternakan kecil-kecilan yang dilakukannya diumah.namun,sekarang
karena Pak Made Mandra sudah tidak memelihara babi lagi, Jadi sumber penghasilan utama berasal dari menggarap lahan pertanian dan sumber penghasilan anak bungsu
beliau yang bekerja sebagai pegawai swasta yang berada di desa Buahan dengan penghasilan per hari mencapai Rp.15.000.00 hingga Rp. 25.000.00
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a. Kehidupan sehari-hari
Keluarga Bapak I Made Mandra termasuk dalam katagori keluarga yang sangat sederhana dalam memenuhi kebutuhannya dan terbatas hanya pada kebutuhan pokok
saja. Untuk memenuhi kebutuhan pokok, keluarga Bapak I Made Mandra mengeluarkan biaya yang tidak menentu. Biasanya, keluarga Bapak I Made Mandra
7
menghabiskan beras sebanyak 50 kg per bulan dengan harga kurang lebih Rp 220.000,00 per 25 kg. Sedangkan untuk kebutuhan lauk pauk hanya mengandalkan
hasil panen dari ladang milik orang lain Untuk kebutuhan sembahyang, keluarga Bapak I Made Mandra juga mengeluarkan biaya yang tidak menentu. Untuk
kebutuhan air, dan listrik beliau membayar biaya sekitar Rp 30.000,00bulan.
b. Pendidikan
Untuk biaya pendidikan, keluarga Bapak I Made Mandra tidak mengeluarkan biaya pendidikan karena tidak ada anggota keluarga yang sedang menempuh
pendidikan. Kedua putra beliau telah menamatkan pendidikan wajib 9 tahun dan putra bungsu Bapak I Made Mandra bekerja sebagai pegawai swata.
c. Kesehatan
Kesehatan merupakan modal yang tidak dapat dibeli dengan uang karena kesehatan sangat penting untuk dijaga demi menjalani aktivitas sehari- hari secara
normal. Keluarga Bapak I Made Mandra termasuk keluarga yang tidak memiliki Jaminan Kesehatan. Jaminan kesehatan ini sedang di usahakan melalui pendekatan
dengan perangkat desa Buahan. Keluarga Pak Made Mandra saat ini tidak memiliki penyakit yang serius ataupun penyakit bawaan. Selama ini kesehatan keluarga Pak
Made Mandra cukup baik. Seiring dengan bertambahnya usia, maka stamina fisik pun menjadi menurun. Karena Bapak I Made Mandra dan Istrinya berprofesi sebagai
buruh tani, sering merasa pegal ketika melakukan pekerjaan menggarap lahan pertanian.
d. Sosial
Pak Made Mandra merupakan salah satu warga banjar Buahan yang terlibat dalam kegiatan sosial yang ada di desa Buahan. Kegiatan Tersebut biasanya terdiri
dari kegiatan desa atau banjar maupun sesama warga desa Untuk kebutuhan sosial,
8
pengeluaran keluarga Bapak I Made Mandra tidak menentu. Biasanya. Biaya kebutuhan sosial digunakan untuk membayar kegiatan ngayah di pura atau kegiatan
tertentu. Biaya yang dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp 20.000,00 untuk tiap kali diadakannya upacara tersebut. biaya tersebut dapat berupa dari pendapatan yang lebih
dari hasil kerja tambahan. sebagai peternak sapi
e. Kerohanian