9
Berpijak pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti tersebut jelaslah bahwa penelitian tentang kesalahan berbahasa sudah banyak
dilakukan, namun penulis menemukan adanya peluang yang belum diteliti secara khusus, yaitu variasi kesalahan pemilihan leksikon oleh santri Pondok
Pesantren Al-Asror ditinjau dari unggah-ungguh basa dalam bertindak tutur. Maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan tujuan agar peneliti
dapat melengkapi hasil-hasil penelitian tentang kesalahan berbahasa khususnya tentang variasi kesalahan pemilihan leksikon dalam bertindak tutur.
2.2 Landasan Teoretis
Dalam subbab ini diuraikaan teori dan konsep yang digunakan sebagai landasan teoretis kerja penelitian. Konsep-konsep itu antara lain akan diuraikan
1 kesalahan berbahasa, 2 aspek situasi tutur, 4 tingkat tutur bahasa Jawa, 5 kaidah pemilihan bentuk unggah-ungguh, 6 kaidah pemilihan leksikon,
dan 7 jenis leksikon bahasa Jawa.
2.3 Kesalahan Berbahasa
Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa, secara lisan maupun tertulis, yang menyimpang dari faktor-faktor penentu Tarigan 1997:29.
Menurut Baradja 1981:12 dalam Pateda 1987:33 kesalahan adalah penyimpangan-penyimpangan yang sifatnya sistematis, konsisten dan
menggambarkan kemampuan si terdidik pada tahap tertentu.
10
Kesalahan berbahasa atau kekeliruan kaidah bahasa yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut menurut Tarigan 1996:30 disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor kesalahan ”error” dan kekeliruan ”mistake”. Meskipun kesalahan dan kekeliruan dalam pengertian sehari-hari dapat
dikatakan bersinonim, tetapi dalam pembelajaran bahasa kedua kata itu dibedakan. Kesalahan berbahasa disebabkan oleh kekurang sempurnaan
pengetahuan pembelajar tentang kaidah bahasa yang akan dikuasai, sehingga pembelajar melakukan transfer kaidah bahasa yang telah dikuasai. Adapun
kekeliruan berbahasa disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memproduksi bahasa sesuai kaidah bahasanya, yang sebenarnya telah diketahui oleh
pembelajar. Kesalahan berbahasa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kesalahan pemilihan leksikon oleh santri Pondok Pesantren Al-Asror ditinjau unggah-ungguh basa dalam bertindak tutur. Penelitian ini mengacu pada
pendapat Sasangka 2004 yang menjelaskan tentang kaidah pemilihan bentuk unggah-ungguh dan pemilihan bentuk leksikon bahasa Jawa. Apabila santri
pondok pesantren Al-Asror banyak melakukan penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam pemilihan kaidah bentuk unggah-ungguh dan pemilihan
bentuk leksikon dalam bertindak tutur, itu berarti santri telah melakukan kesalahan pemilihan leksikon ditinjau dari unggah-ungguh basa. Jadi
kesalahan pemilihan leksikon santri dapat berupa kesalahan pemilihan leksikon ngoko, kesalahan leksikon krama, dan kesalahan leksikon krama inggil
ditinjau dari unggah-ungguh basa.
11
2.4 Aspek Situasi Tutur