Hasil Pemetaan HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN

65 Gambar 32. Tampilan kotak dialog export

C. Hasil Pemetaan

Berdasarkan peta lokasi bahan tambang galian golongan C di Kabupaten Semarang dapat dijelaskan sebagai berikut. Berdasarkan letak administrasi lokasi bahan tambang galian golongan C yang ada di Kabupaten Semarang terletak di kecamatan – kecamatan yang lokasi tambangnya berada di pegunungan, alur – alur sungai dan pemukiman penduduk. Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM Propinsi Jawa Tengah, di Kabupaten Semarang terdapat 19 Kecamatan dan terdapat kurang lebih 39 lokasi titik yang tersebar di beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Semarang. Secara geologi jenis tambang bahan galian golongan C di Kabupaten Semarang sangat bervariasi. Hal ini disebabkan karena adanya jenis bahan tambang galian golongan C yang berbeda yaitu andesit, bentonit, basalt, pasir batu, trass dan tanah liat. Di Kabupaten Semarang jenis tambang bahan galian golongan C terdapat dalam semua jenis batuan yang ada di alam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan 66 batuan metamorf. Sebagian besar Kabupaten Semarang didominasi oleh batuan gunungapi. Penggunaan lahan di Kabupaten Semarang bervariasi, tidak hanya untuk pemukiman saja, namun untuk pertanian lahan basah sawah, pertanian lahan kering tegalan, rawa dan hutan. Lokasi penambangan bahan galian golongan C di Kabupaten Semarang misalnya batu andesit, tanah liat dan basalt sudah cukup sesuai karena letaknya di pegunungan, masuk area hutan dan jauh dari pemukinan penduduk walaupun ada juga yang letaknya dekat pemukiman penduduk. Lokasi tambang batu yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Semarang memperhatikan aspek geologi lingkungannya. Penambangannya sendiri diharapkan tidak membawa masalah lingkungan yang nantinya dapat merusak lingkungan sekitar. Gambar peta penggunaan lahan di Kabupaten Semarang dapat dilihat dalam gambar 33 dibawah. Adanya pengambilan bahan tambang diharapkan masyarakat dapat memperoleh keuntungan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidupnya. Apabila dengan adanya eksploitasi bahan galian akan menimbulkan masalah seperti tanah longsor, erosi dan banjir serta kerusakan lingkungan yang mempunyai nilai ekonomis, maka pengambilan bahan galian perlu ditinjau kembali www.bapennas.go.id . 67

D. Pembahasan