Pengantar sosiologi

(1)

S O S I O L O G I MER UPA K A N I L MU

S O S I A L YA N G O B J E K N YA

A DA L A H MA S YA R A K A T .


(2)

Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan

Sosiologi

(Berdiri Sendiri)

(Memenuhi) Unsur-unsur Ilmu

Pengetahuan


(3)

Ciri-ciri Utamanya :

a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan

tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal

sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif

b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu

berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi.

c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi

dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti

memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama.

d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya

fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan

fakta tersebut secara analitis.


(4)

Definisi Sosiologi

Salah satu Definisi Sosiologi menurut Tokoh :

Pitirim Sorokin

Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :

1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya).

2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis,dan sebagainya).


(5)

Objek Sosiologi

Objek Sosiologi adalah

masyarakat

yang

dilihat dari sudut hubungan antar manusia,

dan proses yang timbul dari hubungan


(6)

Definisi Masyarakat

Salah satu Definisi dari

Masyarakat

, diungkap kan oleh beberapa Tokoh.

Salah satunya ialah :

Selo Soemardjan :

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup

bersama, yang menghasilkan kebudayaan


(7)

Komponen-komponan dasar suatu

masyarakat

Populasi

Kebudayaan

Hasil-hasil kebudayaan material

Organisasi sosial


(8)

TEORI-TEORI SOSIOLOGI

Beberapa Tokoh yang Mempengaruhi

Perkembangan Sosiologi :


(9)

A

UGUSTE

C

OMTE

(1789- 1857) :

Bapak Sosiologi, anggapannya sosiologi terdiri dari dua bagian pokok, yaitu social statistics dan social dynamics.

Sebagai social statistics sosiologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Social dynamics meneropong bagaimana lembaga- lembaga tersebut berkembang dan mengalami perkembangan sepanjang masa.

Tiga tahap perkembangan pikiran manusia

Pertama, tahap teologis, ialah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia ini mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang berada di atas manusia.

Kedua, tahap metafisis, pada tahap ini manusia masih percaya bahwa gejala-gejala di dunia ini disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang berada di atas manusia.

Ketiga, tahap positif, merupakan tahap di mana manusia telah sanggup untuk berpikir secara ilmiah. Pada tahap ini berkembanglah ilmu pengetahuan.


(10)

C

HARLES

H

ORTON

C

OOLEY

(1864-1929)

1. Mengembangkan konsepsi mengenai hubungan

timbal-balik dan hubungan yang tidak terpisahkan antara

individu dengan masyarakat.

2. Teorinya mengidamkan kehidupan bersama, rukun dan

damai

sebagaimana

dijumpai

pada

masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja.

3. Prihatin melihat masyarakat-kasyarakat modern yang

telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat

bersahaja

merupakan

bentuk

ideal

yang

terlalu

berlebih-lebihan kesempurnaannya.


(11)

K

EGUNAAN

T

EORI

:

a) Suatu teori atau beberapa teori merupakan ikhtisar daripada hal-hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang dipelajari sosiologi.

b) Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap

kekurangan-kekurangan pada seseorang yang memperdalam pengetahuannya di bidang sosiologi.

c) Teori berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang dipelajari oleh sosiologi.

d) Suatu teori akan sangat berguna dalam mengembangkan sistem klasifikasi fakta, membina struktur konsep-konsep serta

memperkembangkan definisi-definisi yang penting untuk penelitian. e) Pengetahuan teoritis memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk

mengadakan proyeksi sosial, yaitu usaha untuk dapat mengetahui kearah mana masyarakat akan berkembang atas dasar fakta yang diketahui pada masa lampau dan pada dewasa ini.


(12)

P

ERKEMBANGAN

T

EORI

S

OSIOLOGI

.

Plato(429-347 SM.) Seorang Filosof Romawi.

Plato bermaksud merumuskan suatu teori tentang bentuk negara yang dicita-citakan, yang organisasinya didasarkan pada pengamatan kritis terhadap sistem-sistem sosial yang ada pada zamannya.

Plato menyatakan bahwa masyarakat sebenarnya merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami kegoncangan, sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya yang terdiri dari tiga unsur pengendali, sehingga suatu negara seyogyanya juga merupakan refleksi dari ketiga unsur yang berimbang atau serasi tadi.

Dengan jalan menganalisis lembaga-lembaga di dalam masyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan fungsional antara lembaga-lembaga tersebut yang pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang menyeluruh.

Dengan demikian maka Plato berhasil merumuskan suatu teori organis tentang masyarakat, yang mencakup bidang- bidang kehidupan ekonomis dan sosial. Suatu unsur yang menyebabkan masyarakat berdinamika adalah adanya sistem hukum yang identik dengan moral, oleh karena didasarkan pada keadilan.


(13)

Ibnu Khaldun (1332-1406)

Seorang ahli filsafat Arab.

Mengemukakan beberapa prinsip pokok untuk menafsirkan kejadian-kejadian sosial dan peristiwa-peristiwa dalam sejarah. Prinsip-prinsip yang sama akan dapat dijumpai, bila ingin mengadakan analisis terhadap timbul dan tenggelamnya negara-negara. Gejala-gejala yang sama akan terlihat pada kehidupan masyarakat-masyarakat pengembara, dengan segala kekuatan dan kelemahan- kelemahannya. Faktor yang menyebabkan bersatunya manusia di dalam suku-suku clan, negara, dan sebagainya, adalah rasa solidaritas. Faktor itulah yang menyebabkan adanya ikatan dan usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan bersama antara manusia.


(14)

(15)

Perspektif Evolusionis

1. Merupakan Perspektif teoretis yang paling awal dalam sosiologi

2. Perspektif ini didasarkan pada karya Augustu Comte (1798-1857) dan Herbert Spencer (1820-1903)

3. Perspektif ini memberikan keterangan tentang bagaimana masyarakat manusia berkembang dan tumbuh.

4. Para sosiolog yang memakai perspektif evolusioner, mencari pola perubahan dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat yang berbeda, untuk mengetahui apakah ada urutan umum yang dapat ditemukan.

5. Perspektif evolusioner adalah perspektif yang aktif, sekalipun bukan merupakan perspektif utama dalam sisiologi


(16)

Perspektif Interaksionis

Perspektif ini tidak menyerankan teori-teori besar tentang masyarakat karena istilah “masyarakat”, “negara”, dan “lembaga masyarakat” adalah abstraksi konsptual sajaYang dapat ditelaah secara langsung hanyalah orang-orang dan interaksinya saja.

Para ahli interaksi simbolik seperti G.H. Mead (1863-1931) dan C.H. Cooley (1846-1929) memusatkan perhatiannya terhadap interaksi antara individu dan kelompok.

Mereka menemukan bahwa orang-orang berinteraksi terutama dengan menggunakan simbol-simbol yang mencakup tanda, isyarat, dan yang paling penting, melalui kata-kata tulisan dan lisan.

Suatu kata tidak memiliki makna yang melekat dalam kata itu sendiri, melainkan hanyalah suatu bunyi, dan baru akan memiliki makna bila orang sependapat bahwa bunyi tersebut memiliki suatu arti khusus.


(17)

Perspektif Fungsionalis

Dalam Perspektif ini, suatu masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan

kelompok

yang bekerjasama secara terorganisasi yang berekrja dalam

suatu cara yang agak teratur menurut seperangkat peraturan dan nilai yang

dianut oleh sebagian besar masyarakat tersebut.

Talcott Parsons (1937), Kingsley Davis (1937) dan Robert Merton (1957),

Setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus

menerus, karena hal itu fungsional.

Bila suatu perubahan sosial tertentu mempromosikan suatu keseimbangan

yang serasi, hal tersebut dianggap fungsional; bila perubahan sosial tersebut

mengganggu keseimbangan, hal tersebut merupakan gangguan fungsional;

bila perubahan sosial tidak membawa pengaruh, maka hal tersebut tidak

fungsional.


(18)

Perspektif Konflik

Perspektif konflik secara luas terutama didasarkan pada karya Karl

Marx (1818-1883), yang melihat pertentangan dan eksploitasi kelas

sebagai penggerak utama kekuatan-kekuatan dalam sejarah

Teoretisi

konflik

melihat

perjuangan

meraih

kekuasaan

dan

pengahasilan sebagai suatu proses yang berkesinambungan terkecuali

satu hal, dimana orang-orang muncul sebagai penentang

kelas,

bangsa, kewarganegaraan dan bahkan jenis kelamin.

Mereka mengkalin bahwa

“nilai

-nilai

bersama”

yang dilihat oleh para

fungsionalis sebagai suatu ikatan pemersatu tidaklah benar-benar suatu

konsensus yang benar; sebaliknya konsensus tersebut adalah ciptaan

kelompok atau kelas yang dominan untuk memaksakan nilai-nilai serta

peraturan mereka terhadap semua orang


(19)

(20)

PENGERTIAN MENURUT PETER BERGER (1978)

a process by which a child learns to be a

participant member of society

Proses melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang

anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat


(21)

PEMIKIRAN MEAD

Tahap pengembangan diri menurut Mead.

Tahap pertama, Play Stage

Tahap Kedua, Game Stage


(22)

PEMIKIRAN COOLEY

Looking-glass self

terbentuk melalui tiga tahap.

Tahap pertama, seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan

orang lain

terhadapnya.

Tahap kedua, seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang

lain terhadap

penampilannya.

Tahap ketiga, seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang

dirasakannya sebagai

penilaian orang lain terhadapnya.


(23)

AGEN SOSIALISASI (AGENTS OF SOCIALIZATION)

Agen

sosialisasi

adalam

pihak

yang

melaksanakan

sosialisasi.

Jacobs

(1973: 168-208) mengidentifikasikan empat agen

sosialisasi utama:

1. Keluarga

2. Kelompok bermain

3. Media Massa


(24)

POLA SOSIALISASI

Sosialisasi Refresif (refressive socialization),

Sosialisasi Partisipatoris (Participatory


(25)

(26)

Interaksi Sosial sebagai Faktor

Utama dalam Kehidupan Sosial

Hubungan antar manusia, ataupun

relasi-relasi

sosial

menentukan

struktur

dari

masyarakatnya. Hubungan antar manusia

atau

relasi-relasi

sosial

ini

di

dasarkan

kepada komunikasi. Karenanya Komunikasi

merupakan

dasar

dari

existensi

suatu

masyarakat


(27)

Gillin

mengajukan

dua

syarat

yang

harus di penuhi agar suatu interaksi

sosial itu mungkin terjadi, yaitu:

Adanya kontak sosial (social contact)

Dapat di katakan bahwa untuk terjadinya suatu kontak, tidak perlu harus terjadi secara badaniah seperti arti semula kata kontak itu sendiri yang secara harfiah berarti “bersama- sama

menyentuh”.

Adanya komunikasi

kontak sosial sebagai syarat pertama terjadinya interaksi sosial bahwa kontak sosial termaksud adalah juga sama dengan komunikasi, atau setidak-tidaknya di dalam pengertian itu telah terkandung aspek-aspek pengertian komunikasi. Arti yang terpenting dari komunikasi adalah bahwa individu yang satu memberikan tafsiran pada peranan-peranan apa yang ingin disampaikan lewat perikelakuan orang lain tersebut.


(28)

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Menurut Gillin dan Gillin ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial, yaitu :

Proses yang Asosiatif (processes of association) yang terbagi kedalam tiga bentuk khusus, yakni :

a. akomodasi

b. asimilasi dan akulturasi

Proses yang Disosiatif (processes od Dissociation) yang mencakup :

a. Persaingan

b. Persaingan yang meliputi kontraversi dan pertentangan atau pertikaian


(29)

Kerja sama (Cooperation)

Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha sama antara individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama tertentu

Akomodasi

Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.

Asimilasi

Merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan, yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan perbedaan yang terdapat diantara individu atau kelompok dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.


(30)

Persaingan atau Competition

Suatu proses sosial, dimana individu atau kelompok yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman.

Kontravensi (Contravention)

Gejala-gejala adanya ketidakpuasan terhadap diri seseorang atau terhadap suatu rencana.

Pertentangan atau Pertikaian

Suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan


(31)

kelompok Sosial atau

Social Group

adalah himpunan

atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama,

oleh karena adanya hubungan antara mereka.

Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan

timbal-balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu


(32)

1) Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan

sebagian dari kelompok yang bersangkutan.

2) Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota

lainnya.

3) Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota

kelompok itu,

sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.

Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama,

tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.


(33)

Tipe-tipe Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari

beberapa sudut atau dasar pelbagai kriteria atau ukuran :

1) Besar kecilnya jumlah anggota

2) Derajat interaksi sosial

3) Kepentingan dan wilayah

4) Berlangsungnya suatu kepentingan

5) Derajat Organisasi

6) Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan

tujuan.


(34)

In-Group

Out-Group

Kelompok Primer (Primary Group) atau Face to Face Group.

Kelompok Sekunder (Secondary Group)

Paguyuban (Gemeinschaft)

Patembayan (Gesselschaft)

Formal Group

Informal Group


(35)

Kerumunan (Crowd)

adalah individu yang berkumpul secara bersamaan

serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.

Bentuk-bentuk Kerumunan :

1) Kerumunan yang beartikulasi dengan struktur sosial ;

- Khalayak penonton atau pendengar yang formal

- Kelompok Ekspresif yang telah direncanakan

2) Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowds)

- Kumpulan yang kurang menyenangkan

- Kerumunan orang yang sedang dalam keadaan panik

- Kerumunan Penonton

3) Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.

- Kerumunan yang bertindak emosional


(36)

Istilah masyarakat Setempat (Community) menunjuk pada bagian mesyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu, di mana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar di antara anggota, dibandingkan dengan interaksi dengan penduduk di luar batas wilayahnya.

Empat kriteria untuk mengklasifikasikan masyarakat-masyarakat setempat:

1) Jumlah penduduk

2) Luas, kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman

3) Fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh

masyarakat


(37)

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang

menghasilkan kebudayaan. Tak ada masyarakat yang

tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada

kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan


(38)

Melville J. Herskovits dan Bonislaw Malinowski

Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di

dalam

masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh

masyarakat itu

Kebudayaan adalah sesuatu yang super-organic, karena kebudayaan

yang berturun-temurun dari generasi ke generasi tetap hidup terus

walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa


(39)

Definisi Kebudayaan

Culture

sebagai

segala

daya dan aktivitet manusia untuk

mengolah

dan

mengubah

alam

.

Untuk

membedakan

pengertian istilah budaya dan kebudayaan,

Djoko Widaghdo

(1994)

, memberikan pembedaan pengertian budaya dan

kebudayaan, dengan mengartikan budaya sebagai daya dari

budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan

diartikan sebagai hasil dari cipta, karsa, dan rasa tersebut


(40)

Menurut Koentjaraningrat (1974), menyatakan

bahwa kebudayaan terdiri atas tiga wujud:

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari

ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma- norma, dan peraturan.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitet

kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya


(41)

Unsur-unsur Kebudayaan

Menurut

Meilville J. Herskovits

1. alat-alat teknologi

2. sistem ekonomi

3. keluarga

4. kekuasaan politik

Menurut

Bronislaw Malinowski

1. Sistem norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota

masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.

2. Organisasi ekonomi

3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat

bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama

4. organisasi kekuatan


(42)

Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat

Kebudayaan berguna bagi manusia yaitu untuk

melindungi diri terhadap alam, mengatur

hubungan antar manusia dan sebagai wadah

dari segenap perasaan manusia


(43)

Sifat Hakikat Kebudayaan

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia

2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi

tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang

bersangkutan

3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah

lakunya.

4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang

berisikan kewajiban,

tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang

dilarang dan tindakan-tindakan yang dizinkan.


(44)

Lembaga Kemasyarakatan adalah himpunan

norma-norma dari segala tingkatan yang

berkisar pada suatu kebutuhan pokok di

dalam kehidupan masyarakat. Wujud konkrit

lembaga kemasyarakatan tersebut adalah

asosiasi.


(45)

1. Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi pola-pola

pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui

aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya

2. Suatu tingkat kekelan tertentu merupakan ciri dari semua

lembaga kemasyarakatan

3. Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau beberapa

tujuan tertentu

4. Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan

yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang

bersangkutan

5. Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari lembaga

kemasyarakatan

6. Suatu Lembaga kemasyarakatan mempunyai tradisi tertulis atau

yang tidak tertulis, yang merumuskan tujuannya, tata tertib

yang berlaku dan lain-lain


(46)

1. Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat,

bagaimana mereka harus bertingkahlaku atau bersikap di

dalam menghadapi masalah masalah dalam masyarakat, yang

terutama menyangkut kebutuhan pokok.

2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan

3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan

sistem pengendalian sosial (

social control

), artinya, sistem

pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku

anggota-anggotanya.


(47)

Supaya hubungan antara manusia di dalam

suatu masyarakat terlaksana sebagaimana

diharapkan, maka diciptakan

norma-norma

, yang mempunyai kekuatan


(48)

Supaya anggota masyarakat menaati

norma-norma yang berlaku, diciptakan


(49)

Sistem lapisan sosial dalam sosiologi dikenal

dengan istilah

Social Stratification

yang

merupakan pembedaan penduduk atau

masyarakat ke dalam kelas-kelas secara


(50)

A.Tertutup

(closed

social

stratification),

membatasi

kemungkinan

pindahnya

seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang

lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau

ke bawah

B. Terbuka

(open social stratification),

setiap

anggota masyarakat mempunyai kesempatan

untuk berusaha dengan kecakapan sendiri

untuk naik lapisan, atau, bagi mereka yang

tidak beruntung, untuk jatuh dari lapisan yang

atas ke lapisan dibawahnya


(51)

Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga

yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu

lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui

serta diakui oleh masyarakat umum.


(52)

Kedudukan, lazimnya dimengerti, mempunyai dua arti.

Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang

dalam suatu pola tertentu.

Ascribed status

Achieved Status

Peranan

(Role)

,

merupakan

aspek

dinamis

dari

kedudukan. Apanila seseorang melaksanakan hak-hak

dan

kewajiban-kewajibannya

sesuai

dengan

kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.


(53)

Suatu Peranan paling sedikit mencakup tiga hal, yaitu :

a. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Pernan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur


(1)

Supaya anggota masyarakat menaati

norma-norma yang berlaku, diciptakan


(2)

Sistem lapisan sosial dalam sosiologi dikenal

dengan istilah

Social Stratification

yang

merupakan pembedaan penduduk atau

masyarakat ke dalam kelas-kelas secara


(3)

A.Tertutup (closed social stratification),

membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik yang merupakan gerak ke atas atau ke bawah

B. Terbuka (open social stratification), setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik lapisan, atau, bagi mereka yang tidak beruntung, untuk jatuh dari lapisan yang atas ke lapisan dibawahnya


(4)

Kelas sosial adalah semua orang dan keluarga yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu lapisan, sedang kedudukan mereka itu diketahui serta diakui oleh masyarakat umum.


(5)

Kedudukan, lazimnya dimengerti, mempunyai dua arti. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu.

 Ascribed status

 Achieved Status

Peranan (Role) , merupakan aspek dinamis dari kedudukan. Apanila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.


(6)

Suatu Peranan paling sedikit mencakup tiga hal, yaitu :

a. Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini

merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Pernan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur