Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

(1)

INDONESIA ( TVRI ) JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Skripsi

Program Strata 1 (Satu) Program Studi Sistem Informasi

Oleh : WIDIANINGSIH

10507266

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan diperlukan untuk mengolah data-data yang berhubungan dengan realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat. Karena sistem pengolahan data yang ada sebelumnya masih belum optimal. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam membuat laporan data transaksi realisasi penayangan iklan dan pencarian informasi mengenai data dan transaksi membutuhkan waktu yang lama karena masih disimpan kedalam arsip berupa kertas. Penelitian yang dilakukan di TVRI Jawa Barat ini memberikan dua kegunaan yaitu kegunaan praktis dan akademis.

Pengembangan Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan ini dilakukan menggunakan metode waterfall dengan perancangan terstruktur. Sedangkan dalam pembuatan program menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dengan Microsoft SQL Server sebagai databasenya.

Dengan pengembangan sistem informasi ini diharapkan dapat membuat pengolahan data realisasi penayangan iklan di TVRI Jawa Barat menjadi lebih optimal, efektif dan efisien.


(3)

ii

Information Systems of Ads Serving Realization Data Processing needed to process data related to the realization of ads serving Televisi Republik Indonesia (TVRI) of West Java. Because the data processing system that existed previously is still not optimal. Causing difficulty in making a report transaction data and the search for the realization of ads serving data and information regarding the transaction takes a long time because it is still stored into the archives of the paper. Research conducted in West Java TVRI provides two utility that is practical and academic usefulness.

Development Information Systems of Data Processing Realization Ads Insertion is done using a structured design method with a waterfall. While in programming using Microsoft Visual Basic 6.0 with Microsoft SQL Server as the database.

With the development of information systems is expected to make the data processing realization TVRI ads in West Java became more optimal, effective and efficient.


(4)

iii

Pertama-tama penulis panjatkan rasa syukur sebesar-besarnya kepada Allah SWT, karena berkat segala rahmat dan hidayahnya skripsi yang berjudul

“Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis berharap penelitian skripsi ini dapat membantu pihak perusahaan dalam pengolahan data realisasi penayangan iklan.

Dalam kesempatan kali ini, tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini. Diantaranya penulis ucapkan rasa terima kasih tersebut kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sistem informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer indonesia.

4. Citra Noviyasari, S.Si, M.T, selaku Dosen Wali MI-6 Angkatan 2007

5. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat, selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar membimbing saya dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. Kepada seluruh Staff Pengajar / Dosen Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv

melakukan penelitian lapangan.

8. Untuk Bapa dan Mama tercinta yang selalu memberikan dukungannya buat mba’ baik secara moril maupun materiil. I love you so much.

9. Buat andut (nenekku tersayang) terima kasih sebanyak-banyaknya atas doa, dorongan serta semangatnya selama ini.

10. Buat adik-adikku Martin dan Janur, yang selalu dijadikan tumbal emosiku. makasih dan maafin mbak’mu ini ya.

11. Untuk sahabat-sahabatku tersayang Noy, Elin, One, Windi, dan Dian yang telah saling membantu dan selalu memberikan semangat. Semoga kita semua sukses.

12. Untuk Sahabatku tercinta Yess.. (Eka, Dewi, Inem a.k.a Sari, Mala, Ira & Fika ) terima kasih atas doa dan semangat yang selalu kalian berikan.

13. Kepada Kang Dani, yang telah membagi ilmunya kepada saya.

14. Buat temen-temen Ami6os (MI-6 Angkatan 2007 UNIKOM) terima kasih untuk empat tahun yang berkesan dan tak terlupakan.

15. Buat barudak kost Tuisba46 (diah, heni dan imas) yang telah membantu menyemangati saya. saya ucapkan makasih banyak.

16. The last but no least, terima kasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh teman dan sahabatku yang tak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa-doa serta semangat yang selalu kalian berikan. Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Amin.


(6)

v

membangun dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, 2011


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maju dengan cepat, khususnya di bidang penyiaran televisi (broadcasting). Perkembangan ini dapat dilihat dengan munculnya stasiun televisi swasta, rumah produksi dan agen periklanan.

Dengan bermunculannya televisi swasta tersebut persaingan di dunia pertelevisian pun semakin meningkat. Jika dulu para pemirsa hanya memiliki satu-satunya pilihan saluran televisi, yaitu TVRI, sekarang sudah banyak sekali pilihan saluran, mulai dari yang sifatnya lokal (daerah), maupun nasional yang berlomba-lomba menyajikan program acara yang menarik. Acara - acara tersebut dikemas sedemikian rupa oleh televisi-televisi swasta dan ditujukan untuk mencari iklan sebanyak-banyaknya, karena iklan merupakan sumber dana yang menghidupkan sektor industri televisi. Iklan dapat dikatakan sebagai sumber utama pendapatan perusahaan televisi.

Teknologi periklanan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan ekonomi. Dulu iklan disajikan dalam surat kabar/koran. Tetapi iklan yang dimuat di surat kabar/koran memiliki kelemahan yaitu pembagian kolom, halaman, ataupun rubrik dalam koran menjadi sempit karena iklan diletakkan sebagai pelengkap.


(8)

Begitupun pembaca terhadap iklan menjadi tidak fokus karena terpecah oleh informasi lain yang ada di surat kabar/koran tersebut. Ketika muncul industri televisi dan radio, periklanan mulai menguasai acara-acara televisi dan radio, karena memasang iklan di televisi dan radio akan lebih efektif karena jangkauannya lebih luas.

Semakin ketatnya persaingan bisnis dengan banyak industri dan perusahaan bermunculan dan berkembang membuat perusahaan-perusahaan tersebut harus bekerja lebih keras untuk menghadapi persaingan bisnis tersebut. Iklan merupakan salah satu sarana yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk atau jasa mereka kepada masyarakat.

Stasiun TVRI yang memiliki jangkauan nasional dapat dijadikan pilihan oleh perusahaah-perusahaan tersebut untuk menayangkan iklan. Kantor Cabang TVRI ada dihampir semua provinsi, lengkap dengan timnya. Begitupun dengan TVRI Jawa Barat yang memiliki transmisi diseluruh kota maupun kabupaten di Jawa Barat. Untuk itu TVRI Jawa Barat pun dapat dijadikan alternatif pilihan bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Jawa Barat untuk beriklan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang mereka miliki.

Dalam aktifitas realisasi penayangan iklan di TVRI Jawa Barat yang dilakukan oleh divisi pengembangan usaha (marketing) belum menggunakan sistem komputerisasi yang terintegrasi. Misalnya dalam pembuatan laporan berupa jadwal realisasi penayangan iklan masih menggunakan buku agenda kemudian data tersebut diinputkan satu persatu kedalam aplikasi Microsoft Excel.


(9)

Sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan penginputan jika data yang di input cukup banyak. Dan untuk menghasilkan laporan yang akurat membutuhkan waktu yang relatif lama.

Dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh divisi pengambangan usaha (marketing) TVRI Jawa Barat ini, maka dalam menangani kegiatan tersebut dibutuhkan ketelitian, kecepatan dan kemudahan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan pembuatan suatu program aplikasi yang dapat mempermudah pengolahan data realisasi penayangan iklan. Dengan menggunakan sistem yang baru maka pengolahan data, pelayanan dan pembuatan laporan realisasi penayangan iklan akan lebih cepat, tepat dan akurat.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengusulkan Sistem Informasi Pengolahan data Realisasi Penayangan Iklan yang dibuat dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Rapublik Indonesia (TVRI) Jawa Barat”

dengan harapan pemenuhan kebutuhan data dan informasi dapat menjadi lebih efektif.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat penulis susun identifikasi dan perumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Kebutuhan akan sebuah sistem yang memadai untuk memproses data sangatlah dibutuhkan terlebih lagi jika data yang akan diproses cukup banyak.


(10)

Untuk itu berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan masalah yang ada adalah sebagai berikut :

1. Pengolahan data dan pembuatan laporan realisasi penayangan iklan masih menggunakan buku agenda yang kemudian data tersebut diinputkan satu persatu kedalam aplikasi Microsoft Excel. Sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan penginputan jika data yang di input cukup banyak. dan penyajian laporannya pun menjadi cukup lama.

2. Untuk mencari data dan laporan-laporan terdahulu akan membutuhkan waktu yang relatif lama, karena disimpan dalam buku agenda dan file/ folder dalam komputer.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana sistem pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat 3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengolahan data realisasi

penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat 4. Bagaimana implementasi sistem informasi pengolahan data realisasi


(11)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sama halnya seperti penelitian-penelitian lainnya penelitian ini pun memiliki maksud dan tujuan.

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat yang lebih efektif.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sistem pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

4. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat


(12)

1.4 Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis membagi kegunaan penelitian menjadi dua yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu diharapkan dengan penelitian ini dapat mengembangkan Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

1.4.3 Kegunaan Akademis

Penelitian ini memiliki kegunaan akademis seperti disebutkan dibawah ini :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, memberikan suatu karya baru dalam bidang Sistem Informasi khususnya Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan

2. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem informasi dan penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan

3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang sama


(13)

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada latar belakang, maka batasan masalah perlu ditentukan. Adapun batasan masalah yang dibahas pada proposal usulan penelitian ini meliputi :

1. Pada Sistem Informasi ini diasumsikan bahwa pihak TVRI yang memberikan penawaran kepada penayang iklan

2. Satu surat penawaran hanya untuk penawaran satu iklan

3. Pada Sistem Informasi ini tidak membahas mengenai pembuatan surat kerjasama karena diasumsikan bahwa pihak TVRI dan penayang iklan telah sepakat untuk melakukan kerjasama penayangan iklan

4. Pada Sistem Informasi yang akan dibangun hanya membahas mengenai pengolahan data transaksi realisasi penayangan iklan berupa pembuatan surat penawaran, transaksi penayangan iklan, penginputan data realisasi penayangan, dan pembayaran serta pembuatan laporannya

5. Satu penayangan hanya untuk satu iklan dan satu program acara

6. Hanya membahas dua jenis pembayaran, yaitu 50:50 atau langsung melunasi pembayaran.

7. Total Harga didapat dari jumlah hari penayangan dikalikan dengan frequensi tayang per hari kemudian dikalikan dengan harga iklan


(14)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian oleh penulis, yaitu pada Stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat Jalan Cibaduyut Raya No. 269 Bandung 40236 dengan waktu penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Penyusunan Skripsi

No Kegiatan

2011

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Perizinan

2. Pembuatan Proposal 3. Pengumpulan Data 4. Perencanaan Sistem 5. Analisis Kebutuhan

6. Desain

7. Coding

8 Testing

9 Implementasi 10 Dokumentasi


(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Pengertian sistem dengan pendekatan menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem menurut Jogiyanto (2005,2) dalam bukunya ‘Analisa dan Desain sistem informasi’ adalah sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu : 1. Komponen atau elemen

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu


(16)

kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas suatu sistem manunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung (Interface)

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan melalui penghubung antar subsistem dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan. 5. Masukan sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.


(17)

6. Proses

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran

7. Keluaran sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

8. Sasaran

Suatu sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2 Pengertian Data dan Informasi

Data merupakan material atau bahan baku yang belum mempunyai makna atau belum berpengaruh langsung kepada pengguna sehingga perlu diolah untuk dihasilkan sesuatu yang lebih bermakna.

“ Data Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.” (Jogyanto, Analisis dan desain Sistem Informasi;8 ).

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) dalam buku ‘Analisis dan desain sistem informasi’ Informasi adalah :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”


(18)

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto,2005:11)

2.3.1 Komponen Sistem informasi

Sistem Informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut. Misalnya, sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi.

2.4 Arsitektur Client - Server

Pada dasarnya arsitektur client-server menawarkan sebuah kebebasan. Client dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data sesuai dengan yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client.


(19)

Arsitektur client-server memiliki kelabihan sebagai berikut :

1. Pemrosesasn dapat dilakukan di komputer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.

2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin. 3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang

sederhana sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem. 4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.

5. Dapat menggunakan berbagai platform pada client.

2.5 Pengertian Iklan

Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan”.

(sumber : http://regieranjana.blogspot.com/Pengertian Iklan/ 09 Maret 2011) Pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

“Periklanan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan”. (sumber : Yudi Farola Bram. 2005. Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan Dan Penerbitan PT Rambang Dengan Menggunakan Metode Epic Model. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No 6.p.1.)


(20)

Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu: 1. Menginformasikan

Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.

2. Membujuk

Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu produk.

3. Mengingatkan

Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu.

4. Memberikan Nilai Tambah

Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen.

5. Mendukung Usaha Promosi Lainnya

Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.


(21)

2.6. Definisi Dari Durasi, Frekuensi, Kerjasama, Produk, Produksi, dan Komersial Menurut Kamus Basar Bahasa Indonesia

a. Durasi

Definisi durasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah lamanya sesuatu berlangsung atau rentang waktu.

b. Frekuensi

Definisi frekuensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kekerapan atau jumlah pemakaian suatu unsur bahasa dalam suatu teks atau rekaman .

c. Kerjasama

Definisi kerjasama menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang (lembaga, pemerintah, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan bersama.

d. Produk

Definisi produk menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu.

e. Komersial

Definisi Komersial menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah yang berhubungan dengan niaga atau perdagangan atau dimaksudkan untuk diperdagangkan.


(22)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Yang dijadikan objek penelitian untuk skripsi ini adalah Stasiun Televisi Republik Indonesia Jawa Barat yang terletak di Jalan Cibaduyut Raya No. 269 Bandung 40236.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Dibawah ini akan dipaparkan mengenai sejarah singkat Televisi Republik Indonesia (TVRI) Stasiun Jawa Barat.

3.1.1.1. Sejarah TVRI Jawa Barat

Pemerintah Daerah bersama masyarakat Jawa Barat sudah sejak lama berkeinginan agar di Daerah Tingkat I Jawa Barat dibangun Stasiun Penyiaran Televisi. Keinginan ini karena jumlah penduduk di Jawa Barat terbesar di bandingkan dengan propinsi-propinsi lain yang ada di Indonesia, di samping itu alam dan budayanya sangat potensial untuk acara televisi. Penyebaran realisasinya tidak mungkin tertampung oleh TVRI Pusat.

Pembangunan Stasiun TVRI di Jawa Barat sudah merupakan gagasan sejak tahun 1982. Untuk mewujudkan gagasan tersebut maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Departemen Penerangan mengadakan musyawarah, setelah


(23)

mufakat maka Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat menyanggupi memberikan fasilitas :

1. Penyediaan tanah

2. Membantu uang muka penyediaan rumah dinas 3. Serta fasilitas lainnya.

Sedangkan Departemen Penerangan melalui APBN, menyediakan sarana fisik dan instalasi peralatan. Pada tahun anggaran 1984/1985, Proyek Mass Media TVRI Jawa Barat mendapatkan dana APBN DIP. No: 108/XIV/3/1984 tanggal 15 Maret 1984 sebesar Rp 187.000.000,- dialokasikan untuk:

a. Pembangunan Rumah Dinas

b. Pembangunan Gedung SPK dan Garasi OB Van c. Pembebasan tanah

d. Administrasi Proyek.

TVRI Stasiun Bandung merupakan pengembangan dari Stasiun Produksi Keliling ( SPK Bandung ) yang di tetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan

No.907/SK/BK/1987.

TVRI Jawa Barat berdiri pada tanggal 11 Maret 1987, di jalan Cibaduyut Raya No. 269 Bandung 40236. Luas lokasi 47.627 m2. Jangkauan siaran 35.862 km. Kekuatan transmisi antara 1 sampai dengan 10.000 watt TVRI menjadi unit pelaksanaan teknis DEPPEN RI hingga 1999 TVRI berubah status menjadi


(24)

perusahaan jawatan perjan berdasarkan PP nomor: 36 tahun 2000 tanggal 7 Juni 2000 tentang pendirian perusahaan jawatan televisi RI.

Bangunan terdiri atas gedung studio, gedung serba guna, gedung studio rekaman, lapangan tenis, masjid dan bangunan lainnya yang di lengkapi dengan perlengkapan operasional dan perlengkapan penunjang.

Adapun pembangunan TVRI Stasiun Bandung di lakukan secara bertahap, yaitu :

1. Tahap pertama, berlangsung antara tahun 1986-1987; dibangun gedung studio dan penyusunan master plan ( rencana induk bangunan ).

2. Tahap kedua berlangsung antara tahun 1987-1988; penyelesaian studio seluas 400 meter persegi, pengadaan AC Central sebagai pengkondisian suhu ruangan untuk peralatan bantuan dari negara Inggris.

3. Tahap ketiga berlangsung antara tahun 1988-1989; membangun menara setinggi 54 meter dengan penambahan satuan transmisi di daerah Panyandakan Cisarua yang merupakan stasiun induk untuk penyebaran siaran ke daerah bagian Jawa Barat.


(25)

4. Tahap keempat, berlangsung antara tahun 1989-1990; Pembangunan Studio Rekaman Suara seluas 900 meter persegi dan Gedung Serba Guna seluas 340 meter persegi.

Biaya keseluruhan pembangunan TVRI Stasiun Bandung bersumber dari :

a. Dana pemerintah ( APBD )

b. Biaya bantuan dari pemerintah Inggris senilai US$ 19 Juta berupa peralatan elektronik ( perangkat lunak dan perangkat keras )

c. Biaya berasal dari swadaya masyarakat

Secara politis pembangunan TVRI dirayakannya bersamaan dengan peringatan hari lahirnya “Supersemar” pada tanggal sebelas maret yang diperingati secara khusus oleh Pemerintah waktu itu sebagai tanggal kelahiran Orde Baru dengan pemegang mandat surat tersebut berada di tangan Presiden Soeharto.

TVRI Stasiun Bandung yang kini berubah nama menjadi TVRI Stasiun Jawa Barat dan Banten, sejak awal menjadi tumpuan keinginan masyarakat Jawa Barat agar TVRI menjadi media yang menyebarluaskan seni dan budaya Jawa Barat secara kontinyu dan berkesinambungan. Keinginan itu tampaknya disambut baik oleh pengelola TVRI. Sejak kepala stasiun yang pertama sampai kini


(26)

komitmen itu belum pernah berubah. TVRI daerah sebagai media mengembangkan budaya daerah dimana TVRI berada.

Oleh karena itu mata acara siaran ke arah itu dibuat sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat menikmatinya dengan baik. Mata acara pagelaran Wayang Golek merupakan mata acara siaran unggulan yang tidak pernah absen dari TVRI Jabar&Banten. Begitu pula dengan seni dan budaya lainnya, menjadi menu utama TVRI miliknya masyarakat Jawa Barat ini. Bahkan siaran berita berbahasa Sunda kini sudah berlangsung dengan baik setiap hari.

a. TVRI Stasiun Kelas B meliputi; TVRI Stasiun Kalimantan Timur, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Gorontalo.

b. TVRI Kelas C meliputi TVRI Stasiun DI Nagroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Maluku dan Maluku Utara, Papua, Kalimantan Selatan, Jambi, Riau, Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur.

c. TVRI Stasiun D meliputi TVRI Stasiun Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.

d. TVRI Sektor Transmisi meliputi Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Barat.


(27)

Tahun 2003 Nomenklatur TVRI Bandung berubah menjadi TVRI Jawa Barat dan Banten. Status TVRI berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Barat sejak bulan Januari 2007. Jumlah Karyawan TVRI Jawa Barat sebanyak 359 orang.

TVRI Jawa Barat diperkuat oleh 18 buah transmisi yang jangkauan siarannya meliputi hampir seluruh wilayah Jawa Barat dan Banten.

Saat ini TVRI Jawa Barat didukung oleh 18 (delapan belas) satuan transmisi yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten yaitu:

1. Transmisi Bandung berlokasi di Bandung 2. Transmisi Panyandakan berlokasi di Cimahi

3. Transmisi Gn. Nagrak berlokasi di Tangkuban perahu 4. Transmisi Gn. Malang berlokasi di Ciater Subang 5. Transmisi Cikuray berlokasi di Garut

6. Transmisi Cirebon berlokasi di Cirebon

7. Transmisi bukit nyampai berlokasi di Sumedang 8. Transmisi pasir sumbul berlokasi di Puncak Pass 9. Transmisi Pasir Pogor berlokasi di Sukabumi 10. Transmisi Gn. Walad berlokasi di Sukabumi 11. Transmisi Kuningan berlokasi di Kuningan 12. Transmisi Ciamis berlokasi di Ciamis


(28)

13. Transmisi Puncak Surangga berlokasi di Surade,

Sukabumi

14. Transmisi Pasir Koja berlokasi di Tasikmalaya 15. Transmisi Bayah berlokasi di Bayah

16. Transmisi Gn Tela berlokasi di daerah Bogor 17. Transmisi Pandeglang berlokasi di Pandeglang

18. Transmisi Gn Nagrak berlokasi di Lembang, Bandung

Utara

Tahun 2002 status kelembagaan TVRI berubah menjadi perusahaan perseroan (persero) berdasarkan PP no. 9 tahun 2002 tentang pengalihan bentuk perusahaan jawatan televisi RI menjadi perusahaan perseroan (persero) tahun 2005 status TVRI kelembagaan TVRI berubah menjadi lembaga penyiaran publik televisi republik Indonesia PP No.13 tahun 2005.

TVRI Jawa Barat adalah bagian tak terpisahkan dari TVRI nasional secara keseluruhan. Ditunjang oleh 1 statsiun di Bandung dan 18 pemancar yang tersebar diseluruh wilayah Jawa Barat dan Banten. Hingga saat ini sudah 21 tahun TVRI Jawa Barat mengudara selama waktu siar 5 jam perhari dan didukung oleh sumber daya manusia yang berpengalaman di bidang penyiaran.


(29)

Dengan motto TVRI Jawa Barat “sobat urang sarerea” diharapkan masyarakat Jawa Barat yang berjumlah 41 juta jiwa merasa turut memiliki dan mencintai TVRI Jawa Barat melalui program-program yang mengangkat kearifan lokal.

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

TVRI mempunyai visi dan misi yang berbeda dari TV lain karena TVRI sebagai pelopor sebuah TV di Indonesia ini dan mempunyai ciri dan karakter tersendiri seperti yang di bawah ini :

3.1.2.1.Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam angka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan nasional.

3.1.2.2.Misi

Adapun Misi dari TVRI Jawa Barat yaitu sebagai berikut : a. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial

untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control social yang dinamis.

b. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang utama.

c. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan


(30)

mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

d. Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan negara Indonesia di dunia Internasional.

3.1.2.3. Motto

Selain memiliki visi dan misi TVRI juga memiliki suatu motto yaitu:

“Menjalin Persatuan dan Kesatuan” Yang memiliki arti bahwa TVRI ini merupakan milik bersama dan mempunyai rasa peduli terhadap pendidikan bangsa, kebudayaan kebangsaan, sehingga akan ikut mengantarkan masa depan kehidupan bangsa yang makin cedas, sejahtera dan maju.

Selain motto tersebut masih ada satu motto lagi yang menggunakan bahasa daerah Sunda, yaitu “TVRI Jawa Barat Sobat Urang Sarerea”.

3.1.2.4. Logo

TVRI Jawa Barat memiliki Loggo sebagaimana tertera pada gambar 3.1 :

Gambar.3.1

Logo TVRI Jawa Barat


(31)

Secara simbolis bentuk logo di atas menggambarkan layanan public yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis , dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat social untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Bentuk lengkung yang berawal pada huruf T dan terakhir pada huruf I dari huruf TVRI membentuk huruf “P” yang mengandung 5 (lima) makna layanan informasi dan komunikasi menyeluruh yaitu :

1. ‘P’ sebagai huruf awal dari kata public yang berarti memberikan layanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dengan jangkauan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. ‘P’ sebagai huruf awal dari kata perubahan yang berarti membawa perubahan ke arah yang lebih sempurna.

3. ‘P’ sebagai huruf awal dari kata perintis yang berarti merupakan perintis atu cikal bakal pertelevisian Indonesia. 4. ‘P’ sebagai huruf awal dari kata pemersatu yang berarti

merupakan lembaga penyiaran public yang mempersatukan bangsa Indonesia yang tersebar di bumi nusantara yang sangat luas dan terdiri atas ribuan pulau.

5. ‘P’ sebagai huruf awal dari kata pilihan yang berarti menjadi pilihan alternatif tontonan masyarakat Indonesia dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat.


(32)

Bentuk elips dengan ekor yang runcing dan dinamis melambangkan komet yang bergerak cepat dan terarah serta makna gerakan perubahan yang cepat dan terencana menuju televisi publik yang lebih sempurna.

Bentuk tipografi TVRI memberi makna elegan dan dinamis, siap mengantisipasi perubahan dan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat.

Warna biru mempunyai makna elegan, jernih, cerdas, arif informative dan komunikatif. Perubahan warna jingga ke warna merah melambangkan sinar atau cahaya yang membawa pencerahan untuk ikut bersama mencerdaskan kehidupan bangsa serta mempunyai makna : Semangat dan dinamika perubahan menuju kearah yang lebih sempurna.


(33)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

TVRI Jawa Barat mempunyai struktur organisasi yang melingkupi tugas-tugas di dalam perusahaan seperti di bawah ini :

Gambar 3.2

Struktur Organisasi TVRI Jawa Barat


(34)

Dan berikut adalah struktur divisi pengembangan usaha (marketing) :

Gambar 3.3

Sruktur Divisi Pengembangan Usaha (Marketing)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Satuan kerja program dan pengembangan usaha memiliki tugas, untuk membantu TVRI Bandung melakukan tugas di bidang promosi, pemasaran dan pengembangannya. Membantu TVRI Bandung melakukan tugas di bidang penyusunan program siaran dan pengembangannya. Sehingga TVRI Bandung dapat melakukan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas promosi, pemasaran, dan penyusunan program. Menyusun rencana kerja dan anggaran untuk diajukan kepada Manajer


(35)

TVRI Bandung. Serta dapat mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas kepada manajer TVRI Bandung.

A. Bagian Administrasi bertugas sebagai berikut :

1. Menerima surat-surat dari internal perjan TVRI dan dari luar TVRI.

2. Mengurus persiapan surat keluar atau masuk.

3. Mengkonsep surat balasan dan membuat copy data yang dibutuhkan.

4. Melaksanakan tugas pengetikan rutin, fotokopi dan distribusi surat-surat, kaset dan barang-barang yang berkaitan dengan administrasi kantor.

5. Mencatat berita atau informasi lewat telepon atau lewat perorangan yang diterima dan menyampaikan kepada atasan.

6. Mengkoordinasikan persiapan dan mempersiapkan pertemuan dengan instansi-instansi yang lain dan unit kerja internal Perjan TVRI serta menjadi notulis dalam pertemuan yang dimaksud.

7. Membuat jadwal kerja mingguan.


(36)

B. Bagian Account Executive bertugas sebagai berikut :

1. Mengkaji dan mengevaluasi proposal program acara yang diajukan baik oleh satuan kerja produksi dan kreativitas maupun oleh pihak kedua atau pihak ketiga, khususnya mengenai jenis acara, desain produksi serta rekapitulasi rencana biaya produksi dan penyiaran.

2. Menerima, mencatat, dan merespon penawaran atau pemesanan penyiaran spot iklan, spot promo, public service announcement atau spot layanan masyarakat dan imbal jasa siaran kepada sponsor atau mitra kerja sama.

3. Mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan produksi program-program acara hasil kerja sama, spot iklan, spot promo, public service announcement atau spot layanan masyarakat dan imbal jasa siaran kepada sponsor atau mitra kerjasama, yang pembuatannya dilakukan oleh TVRI, sesuai dengan kesepakatan antara TVRI dan klien atau sponsor kerja sama.

4. Menginventarisasi dan memperhatikan kepentingan mitra kerjasama dan mengkonpensasi yang diberikan kepada mitra kerja sama, serta mengkoordinasikannya dengan satuan kerja produksi dan kreativitas atau satuan kerja siaran.


(37)

5. Memantau, menganalisa dan membuat laporan tertulis

bulanan mengenai kecenderungan pemasaran,

kecenderungan periklanan, pengumpulan iuran penyiaran serta efektivitas penerapan strategi promosi dan penjualan. 6. Mengkoordinasikan, memantau, menganalisa dan membuat

laporan tertulis bulanan seluruh aktivitas traffic atau continuity supervisor.

7. Mengkalkulasi, membuat rekapitulasi dan laporan tertulis bulanan mengenai cash flow hasil kerja sama siaran dan non siaran.

3.2. Metode Penelitian

Untuk melaksanakan sebuah penelitian tentunya diperlukan sebuah metode penelitian untuk dijadikan acuan dalam melakukan penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, serta metode pendekatan dan pengembangan sistem.

3.2.1. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus.

Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menjelaskan atau mencari hubungan dan tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2001:145).


(38)

Studi Kasus menghimpun dan menganalisis berdasarkan satu kasus tertentu.

Adapun unit analisisnya yaitu : 1. Analisis sistem

2. Analisis prosedur 3. Analisis aliran data 4. Analisis dokumen

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang ada dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi dan data sekunder dengan metode pengumpulan data berupa dokumentasi dan akses internet.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer untuk penelitian didapatkan dari hasil observasi dan wawancara.

1. Observasi, penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk melengkapi data yang diperlukan. 2. Wawancara, penulis melakukan wawancara dengan pejabat

perusahaan yang terkait langsung dengan objek penelitian untuk mengetahui bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan.


(39)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder meliputi struktur organisasi, infrastruktur TI, gambaran sistem informasi penerimaan siswa baru, dan lain-lain. Data sekunder diperoleh melalui:

1. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mencari data-data sekunder yang dibutuhkan dalam melakukan tata kelola TI yang ada.

2. Akses internet

Akses internet digunakan untuk mencari data-data pendukung dari berbagai buku, ebook, maupun jurnal-jurnal yang disediakan di internet.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Berikut ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan yaitu metode pendekatan terstruktur. Agus Mulyanto dalam bukunya Sistem Informasi Konsep & Aplikasi menjelaskan bahwa menurut Sommerville, 2001 “ Metode terstruktur mancakup model proses perancangan, notasi untuk mempresentasikan desain tersebut, format laporan, aturan, dan panduan perancangan”.


(40)

Untuk menguraikan suatu sistem menjadi beberapa modul tersebut dikenal dengan istilah perangkat pemodelan. Perangkat pemodelan merupakan suatu model atau alat bantu yang digunakan untuk memecah suatu sistem menjadi beberapa bagian yang dapat diatur dan mengomunikasikan ciri konseptual dan fungsional.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model waterfall. Agus Mulyanto di dalam bukunya Sistem Informasi Konsep & Aplikasi menjelaskan bahwa menurut Sommerville fase-fase model Waterfall sebagai berikut :

Gambar 3.4

Fase metode pengembangan waterfall

(Sumber : Agus Mulyanto. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi.)

Analisis Kebutuhan

Implementasi & Pengujian Unit Desain

Sistem

Maintenance Pengujian


(41)

Pada Fase analisis kebutuhan ini, seorang analis sistem mengumpulkan kebutuhan secara lengkap, kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sistem yang dikembangkan. Pada fase ini harus dikerjakan secara lengkap sehingga akan menghasilkan desain yang lengkap. Biasanya kualitas informasi yang didapat dari fase analisis kebutuhan atau analisis sistem sangat memengaruhi kualitas sistem yang dikembangkan.

Setelah kebutuhan dikumpulkan secara lengkap, informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan tersebut diubah kedalam struktur data dengan menggunakan beberapa alat seperti DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram). Kemudian pada fase imlementasi, desain sistem diterjemahkan kedalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan pengujian terhadap unit-unit yang dihasilkan.

Pada fase pengujian sistem, unit-unit tersebut disatukan dan dilakukan pengujian secara keseluruhan. Kemudian dilakukan pengoperasian sistem pada lingkungan yang sebenarnya dan dilakukan perawatan atau pemeliharaan terhadap sistem tersebut.


(42)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berikut adalah alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Flowmap adalah campuran peta dan flow chart, yang menunjukkan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

2. Diagram Kontek, yaitu diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat.

3. Diagram Alir Data atau DFD (Data Flow Diagram), yaitu perangkat pemodelan yang digunakan untuk menunjukkan aliran data di dalam sistem.

4. Kamus Data (Data Dictionary), yaitu perangkat pemodelan yang menunjukkan definisi elemen data di dalam sebuah sistem.


(43)

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan/ memecah/ mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan.

b. Tabel Relasi, yaitu perangkat pemodelan yang menunjukkan hubungan dari beberapa data di dalam penyimpanan data.

3.2.4. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian dilakukan dengan metode blackbox, karena dengan pengujian blackbox akan lebih mudah dan cepat untuk menguji fungsional perangkat lunak. Menurut Janner Simarmata (2010:316) dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak klasifikasi black box testing adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Fungsional (functional testing)

Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional


(44)

meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya, termasuk perintah-perintah pengguna, manipulasi data, pencarian dan proses bisnis, pengguna layar, dan integrasi.

2. Pengujian Tegangan (stress testing)

Pengujian tegangan berkaitan dengan kualitas aplikasi didalam lingkungan.

3. Pengujian Beban (load testing)

Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web, untuk mengetahui apakah aplikasi/situs gagal atau kinerjanya menurun. 4. Pengujian Khusus (ad-hoc testing)

Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian atau kasus pengujian. Salah satu penggunaan terbaik dari pengujian khusus adalah untuk penemuan. Pengujian ini membaca persyaratan atau spesifikasi (jika ada ) jarang memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana sebuah program benar-benar bertindak, bahkan dokumentasi pengguna tidak menangkap “look and feel” dari sebuah program.

5. Pengujian Penyelidikan (exploratory testing)

Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari/mencari aplikasi.


(45)

6. Pengujian usability (usability testing)

Pengujian usabilitas adalah proses yang bekerja dengan pengguna akhir secara langsung maupun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya.

7. “Pengujian Asap” (smoke testing)

Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan.

8. Pengujian Pemulihan (recovery testing) pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain.

9. Pengujian Volume (volume testing)

Pengujian volume adalah pengujian sebuah sistem (baik perangkat keras dan perangkat lunak) untuk serangkaian pengujian dengan volume data yang diproses adalah sebjek dari pengujian.

10. Pengujian Domain (domain testing)

Pengujian domain merupakan penjelasan yang paling sering menjelaskan teknik pengujian.


(46)

11. Pengujian Skenario(scenario testing)

Pengujian skenario adalah pengujian yang realistis, kredibel dan memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi.

12. Pengujian Regresi (regression testing)

Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian ulang setelah ada perubahan. Pada pengujian regresi berorientasi risiko.

13. Penerimaan Pengguna (user acceptance)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak akan diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan.

14. Pengujian Alfa (alpha testing)

Pada jenis pengujian ini, pengguna akan diundang ke pusat pengembangan. Pengguna akan menggunakan aplikasi dan pengembang mencatat setiap masukan atau tindakan yang dilakukan oleh pengguna.

15. Pengujian Beta (beta testing)

Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang menguji aplikasi disitus mereka. Pengecualian/cacat yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang.


(47)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan, kesempatan-kesempatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Agar dapat memahami sistem realisasi penayangan iklan yang sedang berjalan pada TVRI Jawa Barat maka dilakukan analisis terhadap dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem tersebut. Dan dokumen – dokumen tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dokumen Daftar Harga Iklan

Fungsi : Untuk mengetahui harga iklan Sumber : Bagian Pengembangan Usaha

Rangkap : –

Distribusi : Pemasang Iklan

Isi Dokumen : Jenis iklan, nama iklan, unit, durasi, harga, waktu tayang


(48)

2. Dokumen Surat Penawaran Kerjasama

Fungsi : Untuk melakukan penawaran kerjasama dengan pemasang iklan

Sumber : Bagian Pengembangan Usaha

Rangkap : –

Distribusi : Pemasang Iklan

Isi Dokumen : nama penayang iklan, alamat, nama iklan, unit, durasi, waktu tayang, harga, total harga

3. Dokmen Rencana Jadwal Penayangan Iklan

Fungsi : Sebagai rencana jadwal untuk penayangan iklan Sumber : Bagian Pengambangan Usaha

Rangkap : Lima

Distribusi : Kepala Stasiun TVRI Jawa Barat, Bagian Program Acara, dan Bagian Keuangan

Isi Dokumen : nama penayang iklan, tanggal tayang, durasi, versi, durasi, frekuensi, nama program acara

4. Dokumen Realisasi Penayangan Iklan

Fungsi : Untuk bukti realisasi penayangan iklan agar pemasang iklan mengetahui bahwa iklan yang mereka pasang benar-benar ditayangkan


(49)

Rangkap : Dua

Distribusi : Pemasang Iklan

Isi Dokumen : nama penayang iklan, jenis iklan, periode tayang, nama program acara, nama stasiun, tanggal realisasi, durasi, versi, frekuensi, jam tayang realisasi

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur Penayangan Iklan yang berjalan di TVRI Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Bagian Pengembangan Usaha memberikan surat penawaran kerjasama penayangan iklan kepada pemasang iklan.

2. Pemasang iklan akan memberikan persetujuan :

a. Jika penayang iklan setuju, maka akan dibuatkan surat perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani oleh pihak penayang iklan dan pihak TVRI surat kerjasama tersebut dibuat empat rangkap dan akan diberikan kepada penayang iklan, bagian keuangan, kepala stasiun TVRI Jawa Barat (Kepsta TVRI Jabar) dan diarsipkan di bagian pengembangan usaha. kemudian bagian pengembangan usaha akan membuat rencana jadwal penayangan iklan yang dibuat lima rangkap untuk penayang iklan, bagian program acara, bagian


(50)

keuangan, Kepala Stasiun TVRI Jawa Barat, dan diarsipkan di bagian pengembangan usaha.

b. Jika tidak setuju, maka bagian pengembangan usaha akan membuat surat penawaran penayangan iklan yang baru. 3. Selama iklan tayang bagian pengembangan usaha akan membuat

jadwal realisasi penayangan iklan setiap harinya.

4. Setelah iklan selesai ditayangkan, jadwal realisasi penayangan iklan tersebut akan diberikan kepada penayang iklan sebagai bukti tayang.

5. Bagian pengembangan usaha membuat laporan berupa jadwal penayangan iklan yang akan diberikan kepada Kepala Stasiun TVRI Jawa Barat (Kepsta TVRI Jabar).

Dan prosedur Pembayaran yang berjalan adalah sebagai berikut : 1. Bagian Keuangan mengambil rencana jadwal penayangan iklan

yang telah diarsipkan untuk mengetahui jumlah yang harus dibayar oleh penayang iklan.

2. Bagian Keuangan membuatkan kwitansi pembayaran.

3. Kwitansi pembayaran akan diberikan kepada penayang iklan, bagian pengembangan usaha dan diarsipkan di bagian keuangan. 4. Jika pembayaran tidak penuh atau 50% dibayar di awal dan 50%


(51)

kwitansi tersebut akan digunakan kembali untuk pembayaran selanjutnya.

4.1.2.1. Flow Map

Dari prosedur diatas dapat digambarkan sebuah diagram yang menunjukkan pergerakan dokumen yang terjadi sebagai berikut:


(52)

(53)

Keterangan :

= Arsip 1 (Arsip penayangan iklan di Bagian Pengembangan Usaha)

= Arsip 2 (Arsip penayangan iklan di Bagian Program Acara)

= Arsip 3 (Arsip penayangan iklan di Bagian Keuangan)

= Arsip 4 (Arsip penayangan iklan di Kepala Stasiun TVRI Jawa Barat)

= Arsip 5 (Arsip laporan di Kepala Stasiun TVRI Jawa Barat)

4.1.2.2. Diagram kontek

Diagram Kontek, yaitu diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Diagram kontek sistem yang berjalan adalah sebagai berikut :


(54)

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Diagram Alir Data atau DFD (Data Flow Diagram), yaitu perangkat pemodelan yang digunakan untuk menunjukkan aliran data di dalam sistem. DFD pada Sistem Realisasi Penayangan Iklan yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. DFD Level 1

Berikut adalah Data Flow Diagram (DFD) realisasi penayangan iklan yang sedang berjalan :


(55)

2. DFD Level 2

Dibawah ini adalah Data Flow Diagram (DFD) Level 2 dari proses realisasi penayangan iklan :


(56)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Berdasarkan analisis sistem diatas, dapat diutarakan beberapa evaluasi sistem yang sedang berjalan diantaranya :

Tabel 4.1 Evaluasi sistem

No. Permasalahan Pemecahan

1. Semua proses input data masih dilakukan secara manual satu persatu sehingga kesalahan penginputan data masih mungkin terjadi jika data yang

diinput cukup banyak. Dan

pengolahan datanya pun menjadi kurang efektif.

Membuat program aplikasi

yang dapat membantu

meminimalkan kesalahan input dan mempercepat pengolahan data realisasi penayangan iklan.

2. Data-data disimpan dalam arsip yang menumpuk sehingga membutuhkan waktu lama dalam pencarian dan pembuatan laporan.

Membuat program aplikasi yang ditunjang dengan sistem pencarian untuk memudahkan petugas dalam

pencarian data dan


(57)

4.2. Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem yang berjalan maka tahap selanjutnya yaitu perancangan sistem. Perancangan sistem perlu dilakukan untuk menggambarkan bagaimana sistem dibentuk dan sebagai persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk memnuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas mengenai sistem yang akan dibangun.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran umum sistem yang diusulkan penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagian pengembangan usaha membuat surat penawaran dan memberikan surat penawaran tersebut kepada penayang iklan.

2. Penayang iklan melakukan persetujuan terhadap penawaran yang diberikan oleh bagian pengembangan usaha TVRI Jawa Barat.

3. Jika penayang iklan menyetujuinya maka bagian pengembangan usaha akan membuat rencana jadwal tayang yang akan diberikan kepada penayang iklan, bagian program acara, dan kepala stasiun TVRI Jawa Barat.


(58)

4. Selama iklan ditayangkan bagian pengembangan usaha akan menginputkan realisasi penayangan sebagai bukti kepada penayang iklan bahwa iklan benar-benar ditayangkan.

5. Untuk pembayaran, bagian keuangan membuat kwitansi untuk penayang iklan.

6. Setelah penayangan iklan selesai bagian pengembangan usaha akan membuat laporan penayangan yang akan diberikan kepada kepala stasiun TVRI Jawa Barat.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan oleh penulis akan digambarkan melalui flowmap, diagram konteks dan DFD sebagai berikut.

4.2.3.1. Flow Map

Flowmap yang diusulkan ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan flowmap yang berjalan. Perbedaannya terletak pada proses penginputan data dan penyimpanan data kedalam database.


(59)

(60)

4.2.3.2. Diagram kontek

Berikut adalah diagram konteks yang diusulkan untuk Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan di TVRI Jawa Barat.

Gambar 4.6 diagram konteks yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

Berdasarkan flowmap yang diusulkan dapat digambarkan DFD level 1 dan DFD level 2 seperti dibawah ini :

a. DFD Level 1


(61)

(62)

b. DFD Level 2

Dibawah ini adalah DFD level 2 yang diusulkan :


(63)

4.2.3.4. Kamus Data

Dari DFD yang telah digambarkan diatas maka dapat dibuat kamus data sebagai berikut :

1. Nama arus data : Surat penawaran

Alias : surat penawaran disetujui / data penawaran

Aliran data : proses 1.1 – penayang iklan, penayang iklan – proses 1.1, proses 1.1 – F.realisasi, penayang iklan – proses 1.2

Struktur data : nama_penayang_iklan, alamat, telepon, penanggung_jawab, nama_iklan, unit, durasi, jam_tayang_awal, jam_tayang_akhir, harga, total_harga

2. Nama arus data : Rencana jadwal tayang

Alias : –

Aliran data : proses 1.2 – F.realisasi, F.realisasi – proses 1.3, proses 1.3 – penayang iklan, F.realisasi – proses 1.6 Struktur data : nama_penayang_iklan, tanggal_mulai,


(64)

3. Nama arus data : Realisasi penayangan

Alias : data realisasi

Aliran data : bagian program acara – proses 1.4, proses 1.4 – F.realisasi, F.realisasi – proses 1.5, proses 1.5 – penayang iklan

Struktur data : nama_penayang_iklan, nama_jenis_iklan, tanggal_realisasi, durasi_realisasi, nama_program, jam_tayang_realisasi

4. Nama arus data : Kwitansi

Alias : –

Aliran data : proses 2.0 – penayang iklan, proses 2.0 – F.Pembayaran

Struktur data : no_faktur, nama_penayang_iklan, nama_iklan, nama_program, tanggal_bayar, total_bayar, jumlah_bayar

5. Nama arus data : Laporan Penayangan

Alias : –

Aliran data : proses 1.6 – Kepsta TVRI Jabar

Struktur data : nama_penayang_iklan, tanggal_mulai, tanggal_selesai, total_harga


(65)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Pada perancangan basis data disini akan menerangkan mengenai normalisasi, ERD, struktur file dan tabel relasi.

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi dimaksudkan untuk menstrukturkan data untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. 1. Bentuk Unnormal

{nama_penayang_iklan, alamat, telepon, penanggung_jawab, nama_jenis_iklan, nama_iklan, unit, durasi, jam_tayang_awal, jam_tayang_akhir, harga, total_harga, nama_penayang_iklan, tanggal_mulai, tanggal_selesai, total_penayangan, frequensi, rencana_jam_tayang durasi, nama_program, nama_penayang_iklan, jenis_iklan, tanggal_realisasi, durasi_realisasi, nama_program, jam_tayang_realisasi, no_faktur, nama_penayang_iklan, nama_iklan, nama_program, tanggal_bayar, jumlah_bayar, total_harga }

2. Bentuk Normal Pertama

{nama_jenis_iklan, jam_penayangan, nama_penayang_iklan, alamat, telepon, penanggung_jawab, nama_iklan, unit, durasi, jam_tayang_awal, jam_tayang_akhir, harga, total_harga, tanggal_mulai, tanggal_selesai, total_penayangan, frequensi,


(66)

rencana_jam_tayang, nama_program, nama_jenis_iklan, tanggal_realisasi, durasi_realisasi, jam_tayang_realisasi, no_faktur, nama_penayang_iklan, tanggal_bayar, jumlah_bayar, total_harga }

3. Bentuk Normal Kedua

Iklan = { kode_iklan*, nama_jenis_iklan, nama_iklan, unit, durasi, jam_penayangan, harga }

Penayang_Iklan = { kode_penayang*, nama_penayang_iklan, alamat, telepon, penanggung_jawab }

Program_Acara = {kode_program*,nama_program,jam_tayang_a wal, jam_tayang_akhir, durasi tayang}

Penawaran = {no_penawaran*, tanggal_penawaran,

jam_penawaran, frequensi_penawaran, jumlah_hari, total_penawaran }

Penayangan_Iklan = {kode_penayangan*, tanggal_mulai, tanggal_selesai, total_penayangan, frequensi, rencana_jam_tayang, sebelumsesudah }

Realisasi = { kode_realisasi*, tanggal_realisasi, durasi_realisasi, jam_tayang_realisasi }

Pembayaran = { no_faktur*, total_harga, tanggal_bayar, jumlah_bayar, sisa_bayar, rencana_pelunasan}


(67)

4. Bentuk Normal Ketiga

Jenis_Iklan = { kode_jenis_iklan*, nama_jenis_iklan, jam_penayangan }

Iklan = { kode_iklan*, nama_iklan, unit, durasi, harga, kode_jenis_iklan** }

Penayang_Iklan = {kode_penayang*, nama_penayang_iklan, alamat, telepon, penanggung_jawab }

Program_Acara = {kode_program*,nama_program,

jam_tayang_awal, jam_tayang_akhir, durasitayang}

Penawaran = {no_penawaran*, tanggal_penawaran,

kode_penayang**, kode_iklan**,

jam_penawaran, frequensi_penawaran, jumlah_hari, total_penawaran}

Penayangan_Iklan = { kode_penayangan*, tanggal_mulai,

tanggal_selesai, kode_program**,

no_penawaran**, sebelumsesudah }

Realisasi = { kode_realisasi*, tanggal_realisasi, durasi_realisasi, jam_tayang_realisasi, kode_penayangan_iklan** }

Pembayaran = {no_faktur*, total_harga,


(68)

Detail_Pembayaran = {no_faktur**, tanggal_bayar, jumlah_bayar, sisa_bayar, rencana_pelunasan}

Detail_Penayangan = {kode_penayangan**, rencana_jam_tayang}

4.2.4.2.Relasi Tabel

Dari normalisasi di atas dapat dibuatkan tabel relasi untuk mengelompokkan data kedalam tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasi antar tabel tersebut. Dan berikut ini adalah tabel relasi dari sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan :


(69)

4.2.4.3. Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan spesifikasi file untuk pengaturan pencarian data dan untuk mempermudah dalam pembuatan program. Struktur file untuk sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan adalah sebagai berikut :

1. Nama file : jenis_iklan

Primary Key : kode_jenis_iklan Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.2 Jenis Iklan

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_jenis_iklan Varchar 3

2 nama_jenis_iklan Varchar 100

3 jam_penayangan Varchar 20

2. Nama file : iklan

Primary Key : kode_iklan Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.3 Iklan

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_iklan Varchar 5


(70)

3 nama_iklan Varchar 30

4 Unit Varchar 10

5 Durasi Varchar 10

6 Harga Money 8

3. Nama file : penayang_iklan

Primary Key : kode_penayang Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.4 Penayang Iklan

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_penayang Varchar 4

2 nama_penayang_iklan Varchar 30

3 Alamat Varchar 50

4 Telepon Varchar 15

5 penanggung_jawab Varchar 25

4. Nama file : program_acara

Primary Key : kode_program Media Penyimpanan : Hard Disk


(71)

Tabel 4.5 Program acara

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_program Varchar 5

2 nama_program Varchar 30

3 jam_tayang_awal Datetime 8

4 jam_tayang_akhir Datetime 8

5 durasitayang Datetime 8

5. Nama file : penayangan_iklan

Primary Key : kode_penayangan Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.6 Penayangan Iklan

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_penayangan Varchar 5

2 tanggal_mulai Datetime 8

3 tanggal_selesai Datetime 8

4 kode_program Varchar 5

5 no_penawaran Varchar 4

6 Sebelumsesudah Varchar 10

6. Nama file : realisasi Primary Key : kode_realisasi Media Penyimpanan : Hard Disk


(72)

Tabel 4.7 Realisasi

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_realisasi Varchar 4

2 tanggal_realisasi Datetime 8

3 jam_tayang_realisasi Datetime 8

4 durasi_realisasi Varchar 10

5 kode_penayangan Varchar 5

7. Nama file : pembayaran

Primary Key : no_faktur Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.8 Pembayaran

No Nama Field Type Ukuran

1 no_faktur Varchar 7

2 kode_penayangan Varchar 10

3 total_harga Money 8

8. Nama file : detail_pembayaran

Primary Key : –


(73)

Tabel 4.9 Detail Pembayaran

No Nama Field Type Ukuran

1 no_faktur Varchar 7

2 tanggal_bayar Datetime 8

3 jumlah_bayar Money 8

4 sisa_bayar Money 8

5 rencana_pelunasan Varchar 12

9. Nama File : detail_penayangan

Primary Key : –

Media Penyimpanan : Hard Disk

Tabel 4.10 Detail Penayangan

No Nama Field Type Ukuran

1 kode_penayangan Varchar 5

2 Rencana_jam_tayang Datetime 8

10.Nama File : penawaran

Primary Key : –


(74)

Tabel 4.11 Penawaran

No Nama Field Type Ukuran

1 no_penawaran Varchar 4

2 tanggal_penawaran Datetime 8

3 kode_penayang Varchar 4

4 kode_iklan Varchar 5

5 jam_penawaran Varchar 20

6 frequensi_penawaran Varchar 2

7 jumlah_hari Varchar 3

8 total_penawaran money 8

4.2.4.4. Kodifikasi

Penggunaan kode-kode data dalam basis data merupakan salah satu bagian upaya optimalisasi basis data. Kode-kode tersebut umumnya digunakan untuk mencirikan data atau memudahkan pengolahan.

1. Kode Jenis Iklan

Kode untuk kode jenis iklan terdiri dari tiga (3) digit yang menerangkan nomor urut jenis iklan.

Contoh : 001

Keterangan : 001 = Nomor urut jenis iklan Format : XXX


(75)

2. Kode Iklan

Kode untuk kode iklan terdiri dari lima (5) digit yaitu, Dua (2) digit pertama menerangkan iklan dan tiga (3) digit kedua menerangkan nomor urut iklan.

Contoh :IK001 Keterangan : IK = Iklan

001 = Nomor urut iklan

3. Kode Program Acara

Kode untuk kode program acara terdiri dari lima (5) digit yaitu, Dua (2) digit pertama menerangkan iklan dan tiga (3) digit kedua menerangkan nomor urut program acara.

Contoh : PA001

Keterangan : PA = Program Acara

001 = Nomor urut program acara Format : XXXXX

Nomor urut program acara Program Acara

Format : XXXXX

Nomor urut iklan Iklan


(76)

4. Kode Penayang Iklan

Kode untuk kode penayang iklan terdiri dari empat (4) digit yaitu, Digit pertama menerangkan penayang iklan dan tiga (3) digit kedua menerangkan nomor urut penayang iklan.

Contoh : P001

Keterangan : P = Penayang iklan

001 = Nomor urut penayang iklan

5. Kode Penayangan Iklan

Kode untuk kode penayangan iklan terdiri dari lima (5) digit yaitu, Dua (2) digit pertama menerangkan penayangan iklan dan tiga (3) digit kedua menerangkan nomor urut penayangan iklan.

Contoh : PN001

Keterangan : PN = Penayangan

001 = Nomor urut penayangan iklan Format : XXXXX

Nomor urut penayangan iklan Penayangan

Format : XXXX

Nomor urut penayang Penayang


(77)

6. Kode Realisasi

Kode untuk kode iklan terdiri dari empat (4) digit yaitu, Digit pertama menerangkan realisasi dan tiga (3) digit kedua menerangkan nomor urut realisasi.

Contoh : R001

Keterangan : R = Realisasi

01 = Nomor urut realisasi

7. No Faktur

Kode untuk no faktur terdiri dari enam (6) digit yaitu, Dua (2) digit pertama menerangkan bulan, dua digit berikutnya menarangkan tahun dan dua (2) digit terakhir menerangkan nomor urut faktur.

Contoh : 0511001 Keterangan : 05 = Bulan

11 = Tahun

001 = Nomor urut faktur Format : XXXXXX

Bulan Tahun

No urut faktur Format : XXXX

Nomor urut realisasi Realisasi


(78)

8. No Penawaran

Kode untuk kode jenis iklan terdiri dari tiga (3) digit yang menerangkan nomor urut penawaran.

Contoh : 0001

Keterangan : 0001 = Nomor urut penawaran

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka merupakan tahapan membuat tampilan atau antar muka sistem informasi yang akan dibangun. Dengan membuat perancangan antar muka akan mempermudah programmer untuk membangun sebuah sistem.

Perancangan tampilan atau antar muka yang dibuat dapat meliputi struktur menu, perancangan input dan perancangan output.

4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu merupakan bentuk umum dari suatu perancangan sistem informasi yang dapat memudahkan pengguna untuk menjalankan atau menggunakan sistem informasi yang dibangun. Dan berikut adalah struktur menu dari perancangan sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan pada Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat :

Format : XXXX


(79)

Gambar 4.10 Rancangan Struktur Menu

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input merupakan tampilan yang dirancang untuk menerima masukan atau input dari pengguna. Perancangan input ini harus didesain sedemikian rupa agar dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam proses penginputan data. Perancangan input untuk sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan pada Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat yang adalah sebagai berikut: 1. Form Login

Agar tidak sembarang orang dapat mengakses sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan, maka dibuatlah form login. Jadi yang dapat menggunakan sistem informasi ini hanyalah orang yang memiliki hak akses saja. Disini penulis akan membagi hak akses menjadi tiga yaitu : admin, bagian pengembangan usaha, dan bagian keuangan. Berikut adalah tampilan untuk form login :


(80)

Gambar 4.11 Rancangan User Login

2. Form Menu

Form menu dibuat untuk memudahkan user dalam menggunakan sistem informasi pengolahan data ini. Disini user dapat memilih menu yang akan mereka akses sesuai dengan hak akses yang telah diberikan.

Gambar 4.12 Rancangan Menu Utama

3. Form Data Jenis Iklan

Form data jenis iklan ini berfungsi untuk menginput, mengedit atau menghapus data-data jenis iklan yang ada di TVRI Jawa Barat.


(81)

Gambar 4.13 Rancangan Form Data Jenis Iklan

4. Form Data Iklan

Didalam form data iklan, user dapat melakukan tambah untuk memasukkan data baru dan dapat melakukan edit atau hapus data jika ada perubahan pada data-data yang telah dimasukkan atau disimpan.

Gambar 4.14 Rancangan Form Data Iklan

5. Form Data Penayang Iklan

Pada form ini user dapat menginput atau melakukan proses lain yang berhubungan dengan data penayang iklan. Berikut adalah tampilan formnya :


(82)

Gambar 4.15 Rancangan Form Data Penayang Iklan

6. Form Data Program Acara

Form program acara berfungsi untuk menginput data program acara yang disiarkan oleh TVRI Jawa Barat.

Gambar 4.16 Rancangan Form Data Program Acara

7. Form Data Penawaran

Form ini berfungsi untuk membuat surat penawaran yang akan diberikan pada penayang iklan. pada form satu surat/data penawaran hanya untuk penawaran satu iklan.


(83)

Gambar 4.17 Rancangan Form Data Penawaran

8. Form Penayangan Iklan / Data Rencana Jadwal Tayang

Form penayangan iklan disini berfungsi untuk menginput data rencana penayangan iklan. jika ada pihak yang akan menayangkan iklan di TVRI Jawa barat, maka data transaksi yang berhubungan dengan penayangan tersebut akan diinputkan pada form ini.


(84)

9. Form Realisasi Penayangan

From realisasi penayangan digunakan jika iklan telah direalisasikan atau ditayangkan. Data-data realisasi akan diinput setiap hari sampai dengan batas waktu terakhir penayangan iklan.

Gambar 4.19 Rancangan Form Data Realisasi Penayangan

10. Form Pembayaran

Berikut adalah tampilan form pembayaran yang berfungsi untuk menginput data pembayaran dari penayangan iklan yang kemudian akan dicetak menjadi kwitansi sebagai bukti pembayaran.


(85)

11. Form Input Data User

Form data user hanya dapat diakses oleh admin. Jadi jika ada user baru, maka admin lah yang akan memginput data-datanya dan memberikan hak akses kepada user tersebut.

Gambar 4. 21 Rancangan Form Input Data User

12. Form Cetak Laporan

Form cetak laporan berfungsi ketika akan mencetak laporan penayangan, baik laporan penayangan periodik, per bulan ataupun tahunan.


(86)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan output merupakan rancangan keluaran berupa laporan yang dihasilkan dari masukan yang telah diproses oleh sistem. Berikut adalah rancangan output / keluaran dari sistem yang dibangun:

1. Rancangan Output Daftar Harga Iklan

Berikut adalah tampilan output untuk daftar harga iklan:

Gambar 4.23 Rancangan Output Daftar Harga Iklan

2. Rancangan Output Surat Penawaran


(87)

Gambar 4.24 Rancangan Output Surat Penawaran

3. Rancangan Output Rencana Jadwal Tayang

Rancangan tampilan output rencana jadwal tayang adalah sebagai berikut :


(88)

4. Rancangan Output Realisasi Penayangan

Rancangan tampilan output realisasi penayangan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.26 Rancangan Output Realisasi Penayangan

5. Rancangan Output Kwitansi Pembayaran

Dibawah ini adalah tampilan output kwitansi pembayaran :


(89)

6. Rancangan Output Laporan Penayangan Periodik

Untuk laporan penayangan periodik, dibawah ini adalah rancangannya :

Gambar 4.28 Rancangan Output Laporan Penayangan Periodik

7. Rancangan Output Laporan Penayangan Per Bulan

Rancangan output laporan penayangan per bulan adalah sebagai berikut:


(90)

8. Rancangan Output Laporan Penayangan Per Tahun

Gambar 4.30 Rancangan Output Laporan Penayangan Per Tahun

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Pembangunan sistem informasi pengolahan data realisasi penayangan iklan ini menggunakan arsitektur jaringan berbasis client-server. Penulis memilih menggunakan arsitektur jaringan tersebut untuk mempermudah user dalam mengakses dan mengolah informasi yang diperlukan. Karena dengan arsitektur jaringan client-server, sistem informasi yang dibangun dapat digunakan atau diaplikasikan pada lebih dari satu komputer.


(91)

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1 Implementasi

Implementasi Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 . dan basis data yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000. Implementasi danpengujian sepenuhnya hanya dilakukan di perangkat keras notebook / portable personal computer dengan siste operasi Microsoft Windows XP.

5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan yang dibangun yaitu :

1. Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic dipilih karena perangkat lunak ini memiliki fasilitas untuk pembuatan sebuah sistem informasi.

2. Microsoft SQL Server

Microsoft SQL Server digunakan dalam pembuatan database. Serta sebagai media penyimpanan data.

3. Crystal Reports

Dalam pengembangan sebuah sistem informasi, crystal reports digunakan untuk pembuatan laporan.


(92)

5.1.2. Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk implementasi berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan untuk implementasi tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Processor : Intel Dual Core (1.60 GHz) 2. RAM (Memori) : 512 MB DDR2

3. Hard disk : 80 GB

4. Monitor, Mouse, Keyboard : sebagai peralatan antar muka 5. Printer : sebagai alat untuk mencetak

5.1.3. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Microsoft SQL Server. Berikut ini adalah implementasi basis data (sintaks SQL) dari Sistem informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan Iklan : 1. Tabel Detail Pembayaran

CREATE TABLE [dbo].[detail_pembayaran] (

[no_faktur] [varchar] (7) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL , [tanggal_bayar] [datetime] NULL ,

[jumlah_bayar] [money] NULL , [sisa_bayar] [money] NULL ,

[rencana_pelunasan] [varchar] (12) COLLATE Latin1_General_CI_AS NULL

) ON [PRIMARY] GO


(1)

3. Pengujian input data realisasi penayangan iklan

Berikut ini adalah kasus dan hasil pengujian input data realisasi penayangan iklan :

Tabel 5.3 Pengujian input data realisasi penayangan iklan Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode Penayangan : PN001

Tanggal Mulai : 26/06/2011 Tanggal Selesai : 26/07/2011 No Penawaran : 0001

Kode Penayang : P001

Nama Penayang : UNIKOM

Kode Iklan : IK001 Nama Iklan : TVC Frequensi : 2 Kali Sebelum/sesudah : -

Kode Program : PA001

Nama Program : Jabar Dalam Berita Kode Realisasi : R001

Tanggal Realisasi : 26/06/2011

Jam Tayang

Realisasi : 17:05:00 Durasi Realisasi : 30 detik Klik tombol Simpan Data Tersimpan kedalam database Data tersimpan kedalam database

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Kode

Penayangan :


(2)

PN001

Tanggal Mulai : 26/06/2011 Tanggal Selesai : 26/07/2011 No Penawaran : 0001

Kode Penayang : P001

Nama Penayang : UNIKOM Kode Iklan : IK001 Nama Iklan : TVC

Frequensi : 2 Kali

Sebelum / sesudah : - Kode Program : PA001

Nama Program : Jabar Dalam Berita

Kode Realisasi : R001 Tanggal Realisasi : 26/06/2011 Jam Tayang Realisasi : 17:05:00 Durasi Realisasi : (kosong) Klik tombol Simpan

peringatan ada data yang masih kosong

pesan “masih ada data yang kosong”

[ ] Ditolak

5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus pengujian diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Perkembangan informasi perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) saat ini terus meningkat dan berkembang, maka diperlukan adanya suatu pembaharuan (perubahan) dalam Sistem Informasi Pengolahan Data

Realisasi Penayangan Iklan Di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat

yang sebelumnya masih secara manual menjadi berbasis komputerisasi.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan pada Televisi

Republik Indonesia (TVRI) Jawa Barat, maka penulis dapat mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan dibangunnya Sistem Informasi Pengolahan Data Realisasi Penayangan

Iklan ini diharapkan membantu meminimalkan kesalahan input dan

mempercepat pengolahan data realisasi penayangan iklan.

2. Dengan dibangunnya sebuah sistem informasi yang dilengkapi dengan sistem

pencarian diharapkan dapat memudahkan petugas dalam pencarian data dan


(4)

6.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis terhadap penggunaan sistem yang telah

dibuat adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal, lebih baik terus dilakukan

pengembangan terhadap sistem informasi pengolahan data realisasi

penayangan iklan yang telah dibangun.

2. Pada pengembangan selanjutnya sebaiknya membahas mengenai

pembuatan surat kerjasama penayangan.

3. Sebaiknya pada transaksi penayangan dibuat lebih detail dimana satu


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mulyanto. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

http://h3r1666.blogspot.com/Implementasi Sistem/ 09 Maret 2011 http://regieranjana.blogspot.com/Pengertian Iklan/09 Maret 2011

http://gemapariwara.blogspot.com/Klasifikasi Iklan Berdasarkan Prinsip Periklanan/09 Maret 2011

http://www.kamusbesar.com/Definisi dari durasi/24 Juli 2011

Jogiyanto HM. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Simarmata, Janer.2010. Rekayasa perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta.

Sutanta, Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Graha Ilmu. Yogyakarta

Yudi Farola Bram. 2005. Analisis Efektifitas Iklan Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Perusahaan Percetakan Dan Penerbitan PT Rambang Dengan Menggunakan Metode Epic Model. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol 3 No 6.p.1.


(6)

Data Pribadi

Nama : Widianingsih

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 14 Februari 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Ds. Kepongpongan Jl. Salam 5 Rt.03 Rw.02

Kecamatan Talun, Cirebon 45171

No Telp/Hp : 085215443599

Pendidikan Formal

1995 – 2001 : SD Negeri 1 Majasem, Cirebon

2001 – 2004 : SMP Negeri 11, Cirebon

2004 – 2007 : SMA Negeri 7, Cirebon