Prinsip Tentang Kebebasan Memperoleh Informasi

12 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan hakikatnya fasilitas publik. Sebagai fasilitas publik tentu saja harus selalu disosialisasikan. Sosialisasi tersebut meliputi sosialisasi keberadaan, jam layanan, jumlah kunjungan, koleksi, fasilitas, dan sebagainya. Di antara media yang efektif dalam menyosialisasikan sesuatu, tak terkecuali dengan perpustakaan adalah media massa, baik media massa internal media yang diterbitkan sendiri maupun media massa eksternal media milik institusi lain di luar institusi perpustakaan Mediatama 2010. Dengan demikian media massa berperan sebagai sarana informasi, pendidikan, hiburan dan sarana sosialisasi dengan kata lain sebagai sarana untuk penyebaran ide, kebijakan dan aturan-aturan baru yang mengkonsumsi masyarakat.

2.4.3 Prinsip Tentang Kebebasan Memperoleh Informasi

Lembaga dunia seperti PBB telah mengakui bahwa prinsip kebebasan memperoleh informasi telah dianggap strategis untuk bisa didapat oleh masyarakat luas, dan untuk itu pers menjadi menjadi salah satu sarana penting untuk memastikan masyarakat bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu tak berlebihan jika tiga konsep ini saling berkaitan satu sama lain; kebebasan memperoleh informasi public access to information, sistem negara yang demokratis democratic state, pemerintah yang baik good governance, serta pemerintahan yang terbuka open goverment. Konsep pemerintahan yang baik. Konsep pemerintahan yang baik good governance mensyaratkan adanya pemerintahan yang terbuka open government sebagai salah satu fondasinya, dan juga adanya jaminan terhadap kebebasan memperoleh Universitas Sumatera Utara 13 informasi freedom of information. Pemerintahan yang terbuka di sini juga didefinisikan sebagai pemerintahan yang transparan, terbuka dan partisipatoris. Tim Lembaga Studi Pers dan Pembangunan LSPP 2005 Menurut Achmad Santosa yang dikutip oleh Suranto 2005, 18 manyatakan bahwa pemerintahan yang terbuka mensyaratkan adanya jaminan atas lima hal, yaitu: 1. Hak untuk memantau perilaku pejabat publik dalam menjalankan peran publiknya right to observe. 2. Hak untuk memperoleh informasi right to information. 3. Hak untuk terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan publik right to participate. 4. Kebebasan berekspresi, yang salah satunya diwujudkan dalam kebebasan pers. 5. Hak untuk mengajukan keberatan terhadap penolakan dari pelaksanaan hak-hak tersebut. Besarnya kasus-kasus korupsi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia menjadi alasan utama mengapa saat ini dibutuhkan adanya UU kebebasan memperoleh informasi. Disini media bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi yang dianggap sesitif dan juga sekaligus membongkar kultur birokrasi yang selama ini dianggap sangat tertutup. Inilah arti penting media, terutama media lokal untuk ikut berpartisipasi menghasilkan pemerintahan yang lebih terbuka, lebih bertanggungjawab dan membuka partisipasi pembuatan kebijakan kepada masyarakat.

2.4 Dampak- dampak Terhadap Media