- Tidak dapat terbakar atau meledak jika bercampur dengan minyak
pelumas, udara dan sebagainya. -
Mempunyai titik didih dan tekanan kondensasi yang rendah. -
Mempunyai kalor laten penguapan yang besar, agar kalor yang diserap evaporator sebesar-besarnya.
- Mempunyai konduktifitas termal yang tinggi.
b. Jenis-jenis refrijeran
Refrijeran dibedakan menjadi dua jenis yaitu refrijeran primer dan refrijeran sekunder.
- Refrijeran primer
Refrijeran primer adalah fluida kerja yang digunakan oleh mesin pendingin, yang mengalami siklus kompresi uap. Refrijeran mengalami
proses penguapan di evaporator dan mengalami proses pengembunan di kondenser.
- Refrijeran sekunder
Refrijeran sekunder adalah fluida yang didinginkan oleh evaporator pada sistem refrijerasi.
2.1.4. Komponen Utama Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap
Komponen utama mesin pendingin siklus kompresi uap terdiri dari beberapa komponen utama seperti : kompresor, evaporator, kondenser, pipa kapiler atau
katup ekspansi.
Gambar 2.3 Komponen utama mesin pendingin siklus kompresi uap a.
Kompresor Fungsi kompresor pada mesin pendingin adalah untuk menaikan
tekanan refrigeran dari tekanan rendah menjadi tekanan tinggi. Jenis-jenis kompresor menurut prinsip kerjanya yang banyak
digunakan pada mesin pendingin siklus kompresi uap standar adalah sebagai berikut :
- Kompresor jenis piston
Gambar 2.4 Kompresor jenis piston Kompresor jenis piston banyak digunakan pada kulkas, freezer dan
mesin pendingin lain yang memerlukan kapasitas pendinginan yang tidak terlalu besar.
- Kompresor jenis rotary
Gambar 2.5 Kompresor jenis rotary
Kompresor jenis rotary banyak digunakan pada mesin pengkondisian udara jenis central, mesin pengkondisian udara rumah tangga dan mesin
pendingin lain yang memerlukan kapasitas pendinginan yang besar. Jenis-jenis kompresor jika dilihat dari posisi motor penggeraknya,
dapat dibagi menjadi tiga jenis : kompresor hermetik, kompresor semi hermetik dan kompresor open type
1. Kompresor hermetic
Kompresor hermetik adalah kompresor yang motor penggerak dan kompresornya berada dalam suatu rumahan yang tertutup. Motor
penggerak langsung memutarkan poros dari kompresor sehingga putaran motor penggerak sama dengan kompresor.
Keuntungan dari kompresor hermetik adalah : -
Bentuknya kecil, kompak dan harganya murah. -
Tidak memakai sil pada porosnya, sehingga jarang terjadi kebocoran. -
Tidak memakai tenaga penggerak dari luar sehingga tingkat kebisingannya rendah.
Kerugian dari kompresor hermetik adalah : -
Kerusakan yang terjadi didalam kompresor susah dideteksi sebelum rumah kompresor dibuka.
- Ketinggian minyak pelumas kompresor susah diketahui.
2. Kompresor semi-hermetik
Kompresor semi adalah kompresor yang motor serta kompresornya berada di dalam satu tempat atau rumahan, akan tetapi motor
penggeraknya terpisah dari kompresor. Kompresor digerakan oleh motor penggerak melalui sebuah poros penggerak.
3. Kompresor Open type
Kompresor open type adalah kompresor yang motor penggeraknya terpisah dengan kompresor. Kompresor digerakan oleh motor penggerak
melalui hubungan sabuk. Kompresor ini umumnya digunakan pada mesin pendingin dengan kapasitas besar.
Keuntungan kompresor open type : -
Jika terjadi kerusakan kita dapat dengan mudah melakukan penggantian komponen.
- Ketinggian minyak pelumas dapat diketahui dengan lebih mudah.
- Putaran kompresor dapat diubah dengan cara mengubah diameter puli.
- Pada daerah yang belum tersedia listrik, kompresor dapat bekerja dengan
sumber tenaga lain seperti mesin diesel. Kekurangan kompresor open type :
- Bentuknya besar dan berat.
- Berharga mahal.
b. Evaporator
Evaporator pada mesin pendingin merupakan tempat perubahan fase refrigeran dari cairan menjadi gas penguapan. Pada saat perubahan fase
ini diperlukan energi kalor, energi kalor diambil dari lingkungan evaporator yaitu dari bagian dalam mesin pendingin.
Gambar 2.6 Evaporator mesin freezer c.
Kondenser Kondenser pada mesin pendingin merupakan tempat perubahan fase
refrigeran dari gas menjadi cairan pengembunan atau kondensasi. Pada proses yang terjadi pada kondenser kondenser mengeluarkan kalor,kalor
yang dikeluarkan kondenser dibuang keluar dan diambil oleh udara sekitar.
Gambar 2.7 Kondenser
d. Pipa Kapiler
Pipa kapiler pada mesin pendingin berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran. Pipa kapiler dipasang diantara kondenser dan
evaporator, pada sisi masuk dari pipa kapiler dipasangi filter. Ketika refrijeran mengalir di dalam pipa kapiler refrigeran mengalami penurunan
tekanan karena ukuran penampang pipa yang lebih kecil dari pipa sebelumnya. Diameter pipa kapiler yangumum digunakan pada mesin
pendingin adalah 0,0026 dan 0,0028 m.
Gambar 2.8 Pipa kapiler
e. Filter
Filter pada mesin pendingin berfungsi untuk menyaring kotoran dari regfrigeran yang melewatinya sehingga kotoran tidak mengganggu kinerja
dari mesin pendingin. Filter juga berfungsi untuk menangkap uap air dari refrijeran yang melewatinya. Jika tidak ada filter, kotoran dapat masuk ke
pipa kapiler yang berukuran lebih kecil dari pipa aliran refrijeran sebelumnya dan bisa membuat aliran di dalam pipa kapiler menjadi buntu.
Demikian juga dengan uap air, karena suhu yang dingin dapat
menyebabkan air menjadi beku di dalam pipa yang menyebabkan aliran refrijeran menjadi buntu.
Gambar 2.9 Filter
2.1.5. Komponen Pendukung Mesin Pendingin