30
8. Kekerasan
Pada umumnya terdapat hubungan langsung antara kekerasan kayu dan berat kayu. Kayu-kayu yang keras juga termasuk kayu yang berat.
Sebaliknya kayu ringan adalah kayu lunak. Berdasarkan kekerasannya, jenis-jenis kayu dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Kayu sangat keras, contohnya balau dan giam b. Kayu keras, contohnya kulim dan pilang
c. Kayu sedang kekerasannya, contohnya mahoni dan meranti d. Kayu lunak, contohnya pinus dan balsa
Cara menetapkan kekerasan kayu adalah dengan memotong kayu tersebut dengan arah melintang dan mencatat atau menilai kesan
perlawanan kayu tsb pada saat pemotongan, serta kilapnya bidang pemotongan yang dihasilkan.
9. Kesan raba
Kesan raba suatu jenis kayu adalah kesan yang diperoleh pada saat kita meraba permukaan kayu tersebut. Kesan raba tersebut meliputi:
kesan kasar, halus, licin, dingin dan sebagainya.
10. Bau dan rasa
Bau dan rasa kayu mudah hilang jika kayu itu lama tersimpan di uadara luar. Untuk mengetahui bau dan rasa suatu kayu, perlu dilakukan
pemotongan atau sayatan baru pada kayu atau dengan membasahi kayu tersebut.
11. Nilai dekoratif
Nilai dekoratif umumnya menyangkut jenis-jenis kayu yang akan dibuat untuk tujuan tertentu yang hanya mementingkan keindahan pada
kayu tersebut. Nilai dekoratif suatu jenis kayu tergantung pada penyebaran warna, arah serat kayu, tekstur, dan pemunculan riap-riap
tumbuh yang bersama-sama muncul dalam pola atau bentuk tertentu.
12. Sifat-sifat lain
Sifat-sifat lain kayu adalah termasuk dua hal yaitu sifat pembakaran dan sifat kayu terhadap suara.
Di unduh dari : Bukupaket.com
31
2. Sifat Mekanik Kayu
Sifat-sifat mekanik atau kekuatan kayu ialah kemampuan kayu untuk menahan muatan atau beban dari luar. Maksud muatan dari luar ialah
gaya-gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besarnya benda. Sifat mekanik atau kekuatan
kayu meliputi: keteguhan tarik, keteguhan tekankompresi, keteguhan geser, keteguhan lengkung lentur, kekakuan, keuletan, kekerasan dan
keteguhan belah.
1. Keteguhan tarik