27
Gambar. Arah dan orientasi kayu
1. Sifat Fisik Kayu
Beberapa hal yang tergolong dalam sifat-sifat fisik kayu adalah: berat jenis, keawetan alami, warna, higroskopik, tekstur, serat, berat,
kekerasan, kesan raba, bau dan rasa, nilai dekoratif, dan beberapa sifat lain.
1. Berat jenis BJ
Kayu memiliki BJ berbeda-beda, berkisar antara minimum 0,20 hingga 1, 28. Makin berat BJ-nya, umumnya makin kuat pula kayunya,
demikian sebaliknya. BJ ditentukan oleh oleh tebal dinding sel dan dan kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori. BJ diperoleh dari:
perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. BJ kayu ditentukan berdasarkan berat
kayu kering tanur atau kering udara dan volume kayu pada posisi kadar air tertentu 12-15 .
2. Keawetan alami kayu
Maksud keawetan alami kayu adalah ketahanan kayu terhadap serangan unsur-unsur perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk,
Di unduh dari : Bukupaket.com
28
cacing laut dan mahluk lainnya, yang diukur dengan jangka waktu tahunan. Keawetan kayu tsb disebabkan karena adanya suatu zat di
dalam kayu zat ekstraktif.
3. Warna kayu
Terdapat berbagai macam warna kayu, antara lain warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, cokelat tua, kehitam-hitaman, kemerah-
merahan dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna suatu jenis kayu dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tempat di dalam batang, umur pohon, dan kelembaban udara. Sebagai pedoman pada
pengenalan kayu yang di pakai adalah warna kayu terasnya.
4. Higroskopik
Kayu mempunyai sifat higroskopik, yaitu dpat menyerap atau melepaskan air atau kelembaban. Kelembaban kayu sangat sangat
dipengaruhi oleh kelembaban dan suhu udara pada suatu saat. Makin lembap udara di sekitarnya akan makin tinggi pula kelembapan kayu
sampai tercapai keseimbangan dengan lingkungannya. Kandungan air pada kayu semacam ini dinamakan kandungan air kesetimbangan EMC
= Equilibrium Moiture Content.
5. Tekstur