Ber bagai Si st em dal am Kehi dupan Manusi a
12
Il m u Penget ahuan Al am unt uk Si swa SMP MTs Kel as IX
2. Sumsum tulang belakang
Sumber: G.Blider CD
Saraf spinal cerviks
Ujung sumsum
Gambar 1.17 Tulang belakang
Sumsum tulang belakang dibentuk oleh jaringan saraf. Bentuknya berupa silinder panjang dan
merupakan kelanjutan dari otak. Panjang rata-ratanya adalah ± 42 cm pada wanita dewasa dan ± 45 cm pada
laki-laki dewasa.
Sumsum tulang belakang berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Sama halnya dengan otak, sumsum
tulang belakang dibungkus oleh selaput pelindung yang bernama meninges.
Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai penghubung rangsang dari dan ke otak dan memberi
kemungkinan jalan terpendek pada gerak refleks. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak
refleks.
3. Serabut saraf
Sel saraf atau neuron merupakan unit fungsional pada sistem saraf. Sel saraf membentuk bundelan-
bundelan yang biasa disebut serabut saraf. Dari otak keluar serabut saraf sebanyak 12 pasang yang disebut
saraf kranial. Dari sumsum tulang belakang keluar serabut saraf yang disebut saraf spinal. Sumsum tulang
belakang memiliki 31 pasang saraf spinal kiri dan kanan. Saraf kranial dan saraf spinal membentuk
saraf tepi.
Bentuk sel saraf yang terdapat pada tubuh bermacam-macam, bergantung dari tempat dan
fungsinya. Secara umum, bagian-bagian dari sebuah sel saraf adalah sebagai berikut Gambar 1.18.
Dendrit Badan sel
Nukleus Akson
Sinapsis
Gambar 1.18 Struktur sel saraf
Sumber: G.Blider CD
Dendrit adalah juluran-juluran sitoplasma yang berasal dari badan sel. Jumlah juluran ini banyak, pendek, dan bercabang-cabang. Dendrit
berfungsi menerima dan membawa rangsangan impuls ke badan sel. Neurit atau akson adalah juluran sitoplasma yang berasal dari badan
sel. Jumlahnya hanya satu dan sangat panjang. Fungsi neurit adalah untuk menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf ke sel saraf lainnya.
Berdasarkan fungsinya sel saraf dibagi menjadi sel saraf sensorik, sel saraf motorik dan, sel saraf konektor. Lihat Gambar 1.19 berikut
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ber bagai Si st em dal am Kehi dupan Manusi a
13
Il m u Penget ahuan Al am unt uk Si swa SMP MTs Kel as IX
Otak Saraf
sensorik Reseptor
Gerak otot Saraf
motorik
Gambar 1.20 Gerak biasa
Sumber: G Blider CD
Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang menghubungkan reseptor dengan pusat saraf otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf motorik berfungsi
menghantarkan respons dari pusat saraf ke organ. Adapun sel saraf konektor berfungsi menghubungkan sel saraf motorik dan sensorik. Sel saraf konektor
dalam otak dan sumsum tulang belakang disebut juga sebagai sel saraf ajustor.
Sel-sel saraf dalam serabut saraf sambung menyambung, dengan akson bertemu dendrit dari sel saraf lain pada suatu daerah pertemuan yang
disebut sinapsis. Rangsang dari badan sel akan diteruskan ke akson, melompati sinapsis ke dendrit sel saraf berikutnya, demikian seterusnya.
B. Si s t e m Sa r a f d a n Ge r a k M a n u s i a
Aktivitas yang dilakukan oleh tubuh manusia dapat berupa aktivitas yang disadari atau tidak disadari. Gerak biasa merupakan gerak yang terjadi
di bawah kesadaran kita. Gerak biasa terjadi karena perintah otak. Bila kita berjalan menaiki tangga, maka otak kita akan menyuruh otot kaki
untuk mengangkat kaki. Proses jalannya rangsang pada gerak biasa dapat disederhanakan sebagai berikut. Rangsang
o reseptor o saraf sensorik o saraf penghubung
o otak o saraf penghubung o saraf motorik o otot o gerak.
Gambar 1.19 macam-macam sel saraf neuron berdasarkan fungsinya
Sumber: G.Blider CD dengan penyesuaian seperlunya
Akson Inti sel
Dendrit Inti sel
Dendrit Akson
Inti sel Ujung reseptor
Saraf motorik Saraf konektor
Saraf sensorik
Banyak kegiatan-kegiatan dalam tubuh yang tidak disadari keberadaanya. Misalnya,di dalam
tubuh berlangsung proses pemompaan darah oleh jantung. Darah dalam pembuluh darah selalu
mengalir. Bila suatu bagian tubuh memerlukan darah lebih banyak maka pembuluh-pembuluh darah ke
daerah tersebut akan mengalami pelebaran. Sebaliknya, bila suatu bagian tubuh kurang memerlukan
darah maka pembuluh darah ke daerah tersebut mengalami penyempitan.
Bila tangan kita tertusuk jarum, maka kita akan reflek menarik tangan kita. Gerak seperti itu disebut gerak refleks. Gerak refleks adalah gerakan
yang tak disadari atau yang baru disadari setelah gerak itu terjadi. Pada gerak refleks, rangsang yang datang dari reseptor tidak seluruhnya sampai
ke otak untuk diolah. Proses jalannya rangsang pada gerak refleks dapat
Di unduh dari : Bukupaket.com
Ber bagai Si st em dal am Kehi dupan Manusi a
14
Il m u Penget ahuan Al am unt uk Si swa SMP MTs Kel as IX
Gambar 1.21 a hidung dan bagiannya b organ olfaktori
Sumber: G.Blider CD
Reseptor olfaktori
Rongga hidung
Gelembung olfaktori
Sel olfaktori Silia
Saraf olfaktori
Sel penyokong
Organ olfaktori
Lendir
disederhanakan sebagai berikut : Rangsang o reseptor o saraf sensorik o
saraf penghubung o sumsum tulang belakang o saraf penghubung o saraf
motorik o otot o gerak.
Jalan pendek yang ditempuh oleh rangsang sehingga menimbulkan gerak refleks disebut lengkung refleks. Jenis refleks bergantung pada saraf
penghubungnya apakah ada di sumsum tulang belakang atau ada di otak. Apabila refleksnya hanya melibatkan sumsum tulang belakang, maka
disebut refleks cerebellar.
C. Al a t I n d r a M a n u s i a
Manusia dapat menanggapi berbagai jenis rangsang yang ada di lingkungan dengan adanya alat indra. Hidung dan lidah menangapi
rangsang terhadap bau dan rasa zat kimia. Kulit dan telinga menangapi rangsang berupa tekanan, tegangan suara, dan gaya berat. Adapun rangsang
cahaya ditanggapi oleh mata.
1. Hidung Indra Pembau