Bab 4. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
115
dapat diukur dengan Skala Mercalli. Ukuran Skala Mercalli dimulai dari
skala 1 sampai 12. Namun ukuran ini jarang digunakan saat ini. Alat yang
digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi adalah seismograf.
Gempa bumi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu gempa tektonik
dan gempa vulkanik. Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang
terjadi saat akan terjadi letusan gunung api. Gempa bumi vulkanik
disebabkan oleh pergerakan magma ke atas di dalam gunung berapi.
Magma yang bergerak ke atas, akan memecah batuan yang mengakibatkan
getaran berkepanjangan. Getaran ini dirasakan hingga ke permukaan
bumi.
Lalu apa yang dimaksud dengan gempa bumi tektonik? Gempa bumi
tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi. Lempeng bumi selalu bergerak
sepanjang waktu. Lempeng bumi berhimpitan satu sama lain. Gesekan antartepian lempeng inilah yang mengakibatkan gempa bumi.
Titik gempa bumi tektonik biasanya berada di dasar laut. Getaran gempa tersebut dirasakan hingga ke daratan. Titik pusat gempa ini disebut episentrum.
Pada saat terjadi gempa bumi di Yogyakarta, episentrumnya terdapat di Samudra Hindia. Gempa berkekuatan 6,3 SR tersebut terjadi pada tanggal 27
Mei 2006. Sebagian besar wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kota Klaten di Jawa Tengah hancur. Sekitar 6.234 orang meninggal dan 300.000
keluarga kehilangan tempat tinggal. Gempa bumi yang terjadi di Sumatra Barat tanggal 6 Maret 2007 menewaskan 79 orang. Pada tanggal 26 Desember 2004,
terjadi gempa bumi dahsyat di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara. Gempa bumi tersebut diperkirakan berkekuatan 8,9 SR. Selain itu, gempa juga
menimbulkan tsunami yang menewaskan lebih dari 150.000 orang. Berikut ini gempa bumi yang terjadi di beberapa negara.
Perhatikan tabel berikut ini Terdapat 3 lempeng bumi di Asia
Tenggara, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng
Pasifik.
Jangan Lupakan
Gambar 4.5 Pergerakan lempeng bumi.
Sumber: Ensiklopedia Geografi.
No. Lokasi
Waktu Skala
Richter Korban Jiwa
1. Tangshan, Cina
28 Juli 1976 8,1
242.000 2.
Cina 22 Mei 1920
8,5 200.000
Di unduh dari : Bukupaket.com
IPS SDMI Kelas VI
116
No. Lokasi
Waktu Skala
Richter Korban Jiwa
3. Armenia, Uni Soviet
8 Desember 1988 6,9
100.000 4.
Tokyo, Jepang 1 September 1923
8,3 99.000
5. Italia
28 Desember 1908 7,5
83.000 6.
Peru 31 Mei 1970
7,7 66.790
7. Kansu, Cina
26 Desember 1932 7,6
70.000 8.
Italia 13 Januari 1915
7,5 32.600
9. Turki
26 Desember 1939 7,6
32.000 10. Chile
24 Januari 1939 8,3
28.000 Indonesia berada di wilayah yang menjadi pertemuan 3 lempeng bumi.
Maka dari itu, wilayah Indonesia rentan akan bencana gempa bumi. Berkali- kali gempa bumi yang melanda wilayah di Indonesia menjadi pelajaran bagi
kita untuk meningkatkan sistem keamanan dan penyelamatan.
2. Gunung Meletus
Wilayah Asia Tenggara juga dilalui 2 rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Pertemuan kedua
rangkaian pegunungan tersebut adalah di Sibolga, arah Laut Banda. Di Indonesia, banyak wilayah yang terbentuk dari aktivitas vulkanik. Hal
ini menyebabkan di negara kita sering terjadi letusan gunung berapi. Kamu tentunya pernah mendengar berita tentang letusan gunung api. Nah sekarang
coba kamu sebutkan gunung api yang pernah meletus di Indonesia Gunung yang dapat meletus
adalah gunung yang masih aktif. Apa ciri-ciri gunung yang masih aktif? Ciri
utamanya adalah puncak gunung tersebut mengeluarkan asap. Di
Indonesia terdapat 400 gunung api. Sekitar 128 gunung tersebut
merupakan gunung api aktif. Sebanyak 22 gunung api aktif terdapat di Pulau
Jawa. Bahaya apa yang ditimbulkan oleh letusan gunung api? Bahaya utama
dari letusan gunung adalah lontaran material, seperti abu vulkanik, batu,
lahar, dan awan panas.
Gambar 4.6 Letusan sebuah gunung berapi.
Sumber: Microsoft Encarta 2005.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 4. Gejala Alam di Indonesia dan Negara Tetangga