Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI
8
28. Sulawesi Utara
Manado 29.
Gorontalo Gorontalo
30. Maluku
Ambon 31.
Maluku Utara Ternate
32. Papua
Jayapura 33.
Papua Barat Manokwari
2. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Provinsi di Indonesia
Bila kamu perhatikan, jumlah provinsi di Indonesia selalu mengalami perubahan. Sejak awal kemerdekaan sampai sekarang terjadi beberapa kali perubahan. Hal ini
dikarenakan oleh berbagai faktor. Adapun faktor pendorong perubahan tersebut di antaranya sebagai berikut.
a. Memudahkan sistem administrasi pemerintahan
Faktor ini tampak ketika Banten muncul sebagai provinsi baru. Pada awalnya Banten termasuk wilayah Provinsi Jawa Barat. Letak wilayah Banten jauh dari
ibu kota Jawa Barat Bandung. Warga masyarakat mengalami kesulitan dalam mengurus administrasi. Dengan menjadi provinsi baru, rakyat Banten tidak
kesulitan lagi mengurus administrasi dengan ibu kota provinsi di Serang.
b. Keberhasilan para pejuang merebut wilayah NKRI dari penjajah
Pada masa penjajahan Belanda, tidak semua wilayah Indonesia diakui oleh Belanda. Wilayah Indonesia yang diakui Belanda hanya Jawa dan Madura.
Belanda juga mendirikan negara boneka di Papua. Namun, para pejuang Indonesia berhasil mempersatukan wilayah kesatuan NKRI.
c. Adanya jajak pendapat
Provinsi Timor Timur bersatu dengan NKRI pada tanggal 15 Juli 1976. Provinsi ini menjadi provinsi termuda di Indonesia. Namun, sebagian rakyat Timor Timur
menginginkan lepas dari NKRI. Oleh karena itu dilakukan jajak pendapat. Adapun tujuannya menampung aspirasi rakyat setempat untuk menerima atau menolak
menjadi bagian dari NKRI. Akhirnya tanggal 30 Agustus 1999, hasil jajak
Kini Aku Tahu
Pada tahun 1999, saat pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid Gus Dur terdapat penggantian nama provinsi, yaitu Irian Jaya Barat menjadi Papua Barat
dan Irian Jaya Tengah menjadi Papua Tengah. Namun dalam perkembangannya, kini di Pulau Irian Jaya terbagi atas Provinsi
Papua Barat dan Provinsi Papua.
Sumber: Atlas Dunia Buana Raya
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perubahan Wilayah Indonesia
9
pendapat menetapkan wilayah Timor Timur melepaskan diri dari NKRI dan
membentuk negara Timor Leste.
d. Diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999
tentang Sistem Desentralisasi dan Otonomi Daerah
Maksud sistem desentralisasi dan otonomi daerah yaitu penyelenggaraan
pemerintahan diserahkan kepada daerah. Kebijakan ini memberi
kekuasaan daerah untuk mengatur wilayahnya sendiri. Hal ini akhirnya
memunculkan adanya pemekaran wilayah.
3. Syarat-Syarat Pemekaran Wilayah