Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit TNI AU dr. M. Salamun

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi Strata I pada program studi Sistem informasi

Oleh :

RUDY HENDRIYAN

1.05.06.002

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

dalam melayani administrasi pendaftaran pasien dan pengelolaan rekam medis yang

lebih baik. . Sistem informasi administrasi memiliki peranan penting dan sangat

membantu karyawan dalam proses pelayanan administrasi pasien rumah sakit

dr.M.Salamun , hal ini tentu akan dapat memberikan kepuasan (karyawan pengguna)

dan kinerja karyawan , karena didukung dengan brainware , hardware , software ,

data , input dan proses yang baik , namun outputnya masih belum begitu baik

meskipun telah memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna.Dengan demikian ,hal

ini sesuai dengan fenomena yang terjadi, karena masih terdapat beberapa proses

dilakukan secara manual.Oleh karena itu , tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Terhadap

Kepuasan dan Kinerja Karyawan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif verifikatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara

dan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis jalur (path analysis). Unit analisis dalam penelitian ini berjumlah 17 orang

sebagai sample jenuh. Pengolahan data dibantu menggunakan program SPSS 16 For

Windows.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat efektivitas Sistem Informasi

Administrasi Rumah Sakit terhadap kinerja karyawan dengan kriteria baik.

Sedangkan Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit terhadap

kepuasan karyawan menunjukkan kurang baik, karena pada umumnya presentase

harapan lebih besar daripada performance, sehingga dapat disimpulkan karyawan

belum puas dengan sistem informasi yang digunakan. Untuk Kepuasan terhadap

Kinerja karyawan menghasilkan kriteria yang baik. Dari keterkaitan ketiga variabel

tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antar Sistem Informasi

Administrasi Rumah Sakit terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan terhadap

Kinerja Karyawan.

Kata kunci: Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit, Kepuasan (pengguna),

Kinerja Karyawan(Pengguna).


(3)

v

Administrative information systems have an important role and greatly assist the

employee in the process of administrative services dr.M.Salamun hospital patients,

this will certainly be able to provide satisfaction (employee manual) and employee

performance, as supported by brainware, hardware, software, data, input and good

process, but its output is still not so good although it has met all the criteria needs

pengguna.Dengan so, this is in accordance with the phenomena that occur, because

there are still some processes carried out manual.Oleh therefore, the purpose of this

study was to determine Administration Information System effectiveness Against

Hospital Employee Satisfaction and Performance

The method used by the authors in this research is descriptive method

verifikatif. Data collection techniques by means of observation, interviews and

questionnaires. Data analysis methods used in this study is path analysis (path

analysis). The unit of analysis in this study amounted to 17 people as the sample is

saturated. Assisted data processing using SPSS 16 For Windows.

The analysis showed that there is effectiveness Administration Hospital

Information System to better employee performance criteria. While the effectiveness

of Information Systems Administration Hospital to the satisfaction of employees show

less good, because in general the percentage is greater than the performance

expectations, so it can be concluded the employee was not satisfied with the

information systems used. Satisfaction with the performance of employees to produce

a good criterion. From the linkage of these three variables showed a significant effect

between the Hospital Administration Information System on Employee Performance

and Employee Satisfaction with Performance.

Keywords: Information Systems Administration Hospital, Satisfaction (user),

Employee Performance (Users).


(4)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah S.W.T serta junjungan kita Nabi besar Muhammad

S.A.W , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Usulan Penelitian ini yang berjudul

“Efektivitas Sistem Informasi

Administrasi Rumah Sakit Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan Pada

Rumah Sakit TNI AU dr. M Salamun “.

Karya ilmiah ini merupakan bagian dari proses pembelajaran yang memiliki

keterbatasan dalam memaknai fenomena yang terjadi di masyarakat. Secara jujur

penulis mengakui adanya keterbatasan dan kemampuan penulis dalam proses

penyelesaian laporan usulan penelitian ini namun atas dukungan dan arahan dari

berbagai pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan sumbangan pemikiran,

sehingga penulisan laporan usulan penelitian ini dapat diselesaikan. Untuk itu ucapan

terima kasih dan teriring doa semoga segala amal dan perbuatan dibalas oleh Tuhan

Yang Maha Esa terutama kepada Prof. Dr. Hj Ummi Narimawati, DRA. SE, M.Si

selaku pembimbing penyusunan laporan usulan penelitian yang dengan integritas

akademik, kesabaran, kearifan serta kasih sayangnya dalam mencurahkan waktu

dalam memberikan bimbingan di sela-sela tingkat kesibukan yang luar biasa,

ketegasan dan wawasan yang luas menjadi motivasi bagi penulis untuk

menyelesaikan penulisan laporan usulan penelitian ini.


(5)

vii

Selanjutnya pada kesempatan ini, perkenankanlah dengan segala kerendahan

dan ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Dr.Ir.Eddy Soeryanto Soegoto M.MC, selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

2.

Dr. H Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer.

3.

Dadang Munandar, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.

4.

Rina Kurniawati, S.Kom., M.T, selaku Dosen Wali (MI-1) Jurusan Sistem

Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5.

Iyan Gustiana, S.Kom.,M.Kom selaku Dosen Wali.

6.

Imelda, ST., MT dan Dadang Munandar, SE.,M.Si., selaku penguji sidang

skripsi yang telah memberikan masukan yang besar bagi penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7.

Para Dosen dan Staff Universitas Komputer Indonesia, khususnya Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi.

8.

Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, nasehat, dan kasih sayangnya

juga bantuan materi dan moral yang tiada terhingga sehinngga saya dapat

menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sarjana.

9.

Moedibyo S.AP selaku Kepala Urusan Tata Usaha yang juga Sekretaris

DIKLAT rumah sakit TNI AU dr M.Salamun yang sudah menerima saya

penelitian di sana dan meluangkan waktunya untuk dapat diminta

pengetahuan dan keterangannya.


(6)

viii

10. Letkol Tri Indiarto selaku Kepala Bagian Sistem Informasi Rumah Sakit TNI

AU dr. M Salamun yang sudah meluangkan waktunya untuk dapat diminta

pengetahuan dan keterangannya.

11. Staff Bagian Sistem Informasi (Agus Ida N, Dodi M.S , Ruddy Hasbulloh ,

Eka Saeful) yang sudah meluangkan waktunya untuk dapat diminta

pengetahuan dan keterangannya.

12. Yatna ST, Selaku Kepala SUB Bagian Rekam Medis , yang sudah

meluangkan waktunya untuk dapat diminta pengetahuan dan keterangannya.

13. Rizka Yunita Andrianti, Orang yang selalu mendukungku , memperhatikanku

, dalam kondisi apapun , dan selalu setia menanti kepulanganku di Depok.

14. Prayoga , terima kasih buat motivasinya , laptopnya , sharingnya , teman dan

orang terbaik yang pernah saya kenal. Ayo menyusul , jangan sia-siakan

semua mimpi dan cita-citamu.

15. Fitria Agustri , Diah Ayu , Noey eka (Mpo), Pram dimana dikau? , Icuk , Ruth

Ayu, Arief R, Hari – hari bersama kalian dan bermain bersama yang tak

terlupakan.

16. Rangga Nova teman yang luar biasa. Sharing yang menggila bersama.

Kebersamaan di saat menyelesaikan skripsi yang luar biasa.

17. Buat semua MI-1 angkatan 2006, untuk bantuan dan dukungannya.

Kebersaman dikelas selama beberapa tahun dan kenangan manis di Pantai

Anyer selama dua hari yang tak terlupakan akan menjadi sebuah kisah klasik

dihari nati.


(7)

ix

18. Pemilik kost, yang sangat baik , bagaikan keluarga yang selalu

memperhatikan satu persatu anak kostnya.

19. Anak2 Kostan Cikutra 79 ”2

nd

Home kata si marcell mah, karena kita keluarga

kostan 79 (Derry (Tengkyu banget buat laptopnya), Marcel , Riezky , Freedy

, Frendy ,) wah kapan nih menggila kuliner bersama lagi?

Tiada manusia yang sempurna, karenanya penulis sangat menyadari adanya

keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan usulan

penelitian ini banyak terdapat kekurangan.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah S.W.T

senantiasa melimpahkan segala rahmat dan hidayah_Nya kepada kita semua.

Terima kasih.

Bandung, Agustus 2011

Penulis,


(8)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Sistem kesehatan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mempunyai tujuan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di mata masyarakat. Dalam rangka meningkatkan mutu sistem informasi perlu diperhatikan juga teknologi yang menunjang dalam pengolahan data, khususnya dalam dunia komputer.

Perkembangan teknologi sekarang ini begitu pesat khususnya dalam pemanfaatan komputer sebagai alat bantu dalam mengolah data serta informasi. Dimanapun dalam kegiatan apapun dapat kita jumpai pemanfaatan komputer dengan beragam aplikasinya. Sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan bermutu juga sangat menunjang dalam memanfaatkan teknologi komputer. Dengan memanfaatkan teknologi komputer maka proses pengolahan data dapat lebih efektif dan efisien dengan kata lain sistem yang prosesnya dilakukan secara manual, maka proses sistem tersebut berjalan dengan lambat dan sering terjadi kesalahan. Dengan menggunakan teknologi komputer dapat meningkatkan mutu pelayanannya sehingga seluruh kegiatan dapat dilakukan dengan lebih baik dan selalu mengikuti perkembangan zaman.


(9)

Sebagaimana yang telah definisikan Berdasarkan pendapat o’Brien

(2003 :7) dalam Jurnal Piranti warta, Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisasi.

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap efisiensi kebutuhan dalam mengerjakan pekerjaan. Seperti Rumah Sakit yang begitu banyak menyimpan data pasien ,data rekam medis, data obat ,data dokter ,data pelayanaan , inventory rumah sakit , ketersediaan ruang rawat inap dan yang lainya. Tentu membutuhkan suatu sistem informasi yang terintergrasi untuk mempermudah proses pelayanan kesehatan yang baik dan memuaskan . Rumah sakit yang mampu mengaplikasikan hal tersebut adalah rumah sakit yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam rumah sakitnya. Salah satu jenis implementasi teknologi adalah dengan menggunakan sistem informasi.

Salah satu contoh adalah Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun, Ciumbuleuit, Rumah Sakit milik TNI AU yang sedang berkembang dan mengembangkan serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien baik pasien Rawat Jalan, Rawat Inap , dan IGD ,serta pelayanan kesehatan lainya. Dimana proses pengolahan data sudah menggunakan teknologi komputer dengan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit telah terintegrasi. Adanya sistem informasi administrasi ini diharapkan akan memberikan kemudahan bagi karyawan dan petugas lainya dalam melayani layanan kesehatan.


(10)

Akan tetapi , dalam penelitian yang penulis lakukan , Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit TNI AU dr m.Salamun yang digunakan masih ada hal-hal yang harus diperbaiki. Seperti halnya masih adanya proses komputerisasi

yang dibantu oleh manual, seperti masih adanya formulir pasien baru yang harus

ditulis tangan dan kartu berobat dan rekam medis yang masih ditulis tangan. Hal

ini tentu bisa menghambat dalam proses pelayanan administrasi pasien.

Dengan adanya sistem informasi yang bernama Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit , diharapakan dapat meningkatkan kepuasan dan kinerja karyawan dalam berkerja. Kepuasan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kepuasan karyawan dan karyawan yang dimaksud adalah karyawan pengguna Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun. Suatu sistem informasi sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun rumah sakit. Karena sistem informasi digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting di dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi rumah sakit.

Sistem informasi administrasi tumah sakit yang diterapkan di Rumah sakit TNI AU dr M.Salamun, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh rumah sakit terkait guna mencapai tujuan, tentunya berguna tidak hanya bagi pengguna sistem secara langsung, melainkan juga bagi manajemen rumah sakit.

Keterkaitan sistem informasi administrasi rumah sakit terhadap kepuasan konsumen (karyawan pengguna sistem) dikemukakan oleh, Syeok Hyung Lee (2010:4) adalah:

“Many of previous studies suggested that user satisfaction can be a viable variable measuring the system effectiveness. In other words, one can


(11)

conclude that if the users are well satisfied with the system as they use it, then the system will be working fine. Other behavioral measures often used include system usage as a quantitative measure. In this case, information systems are developed after all to be used; therefore, frequent usages would indicate the information system’s success.”

Hal tersebut dikatakan Syeok Hyung Lee menyarankan kepuasan pengguna dapat menjadi variabel yang layak untuk mengukur efektivitas sistem, dengan kata lain jika pengguna sistem puas maka sistem tersebut mengindikasikan telah berjalan dengan baik.

Menurut (Davis, 1987), lebih sering akuntan publik menggunakan

komputer maka lebih besar kemungkinannya bahwa akuntan publik tersebut

melakukan pekerjaannya dengan lebih baik Dan kinerja karyawan ,kinerja karyawan pengguna sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit sebagai mana pendapat Wirawan (2009), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.Menurut anderes gui (2008), kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dihasilkan seseorang (karyawan) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan indikator-indikator sebagai berikut: target pekerjaan yang dilakukan, pengetahuan kerja, tindakan dalam menyelesaikan persoalan, kerja sama, integritas.

Berdasarkan uraian yang telah penulis ungkapkan diatas, maka penulis memilih judul. “ EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT TERHADAP KEPUASAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA RUMAH SAKIT TNI AU dr.M.SALAMUN”


(12)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pengertian indentifikasi masalah secara umum adalah segala sesuatu yang menjadi objek permasalahan yang akan diteliti dengan metode-metode pengumpulan dan pengolahan data. Sedangkan rumusan masalah adalah ketidak sesuaian yang ada dilapangan dengan tujuan atau harapan dari rumah sakit sehingga permasalahan atau kesenjangan tersebut haruslah dapat diatasi untuk mencapai tujuan bersama dari suatu rumah sakit ahaan. Berikut adalah identifikasi masalah dan rumusan masalah yang terdapat di Rumah sakit TNI AUdr.M.Salamun

Penyusun mengidentifikasikan masalah berdasarkan analisis awal penyusunan, yaitu belum adanya penilaian tingkat kepuasan dan kinerja karyawan atas digunakannya sistem informasi administrasi rumah sakit .Rumusan masalah yang dapat ditarik dari identifikasi masalah, yaitu:

1. Bagaimana sistem informasi administrasi rumah sakit yang sedang berjalan saat ini di Rumah Sakit TNI AU dr. M. Salamun

2. Bagaimana tanggapan responden terhadap sistem informasi administrasi rumah sakit yang digunakan.

3. Bagaimana tingkat kepuasan karyawan dengan penggunaan sistem informasi administrasi rumah sakit ini.

4. Bagaimana tingkat kinerja karyawan dengan menggunakan sistem informasi administrasi rumah sakit ini.

5. Seberapa besar pengaruh sistem informasi administrasi rumah sakit terhadap kepuasan karyawan Rumah Sakit TNI AU dr. M. Salamun


(13)

6. Seberapa besar pengaruh sistem informasi administrasi rumah sakit terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit TNI AU dr. M. Salamun.

7. Seberapa besar pengaruh kepuasan terhadap kinerja karyawan Rumah Sakit TNI AU. dr. M. Salamun.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi atau keterangan yang relevan dengan pemasalahan yang akan diteliti sebagai latihan untuk studi banding antara hal-hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan kegiatan yang dilakukan dilapangan serta memberikan gambaran mengenai Efektivitas Sistem Informasi administrasi rumah sakit terhadap kepuasan dan kinerja karyawan .

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi administrasi rumah sakit yang sedang berjalan.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap sistem informasi administrasi rumah sakit.

3. Untuk mengetahui kepuasan karyawan setelah menggunakan sistem informasi administrasi rumah sakit ini.

4. Untuk mengetahui kinerja karyawan setelah menggunakan sistem informasi administrasi rumah sakit ini.

5. Untuk mengukur seberapa besarnya efektivitas sistem informasi administrasi rumah sakit ini terhadap kepuasan karyawan.


(14)

6. Untuk mengukur seberapa besarnya efektivitas sistem informasi administrasi rumah sakit ini terhadap kinerja karyawan.

7. Untuk mengukur seberapa besar efektivitas dari kepuasan karyawan yang telah diperoleh terhadap kinerja karyawan di Rumah Sakit AU. Dr. M. Salamun.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan mempunyai 2 kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademik.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan upaya perbaikan dan memberikan masukan kepada perusahaan, dalam penelitian ini adalah layanan Kesehatan Rumah Sakit AU Dr. M. Salamun, untuk meningkatkan kualitas dari sistem informasi administrasi rumah sakit dalam upaya peningkatan kepuasan dan kinerja karyawan terhadap layanan kesehatan Rumah sakit dr.M.Salamun.

2. Bagi karyawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dalam meningkatkan Kepuasan dan Kinerja Karyawan.


(15)

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan akademis dari penelitian ini dibagi tiga:

1. Bagi penulis

Menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan penulis dalam bidang ilmu komputer dan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan, serta menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan, baik teori maupun praktek, menganalisa, menginterpretasikan dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam rumah sakit terutama layanan kesehatan.

2. Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau referensi bagi peneliti atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir untuk penelitian yang lebih lanjut di bidang yang sama

3. Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu manajemen informatika atau sistem informasi (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan (praktek). Adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika atau Sistem Informasi yang sudah ada untuk dihadapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.


(16)

1.5Batasan Masalah

Dalam penulisan ilmiah ini penulis hanya membahas Administrasi Pendaftaran pasien Rawat Jalan dalam Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit , serta efektitivitasnya terhadap kepuasan dan kinerja karyawan pada rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun.

1.6Lokasi dan waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan usulan penelitian ini adalah Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun. Ciumbuleuit, No.203 Bandung.

1.6.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian pada Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun , Ciumbuleuit yang dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan Juli 2011.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Maret’11 April ‘11 Mei ‘11 Juni ‘11 Juli‘11 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Presurvei:

a. Persiapan judul skripsi


(17)

b. Persiapan teori pendukung judul skripsi

c. Pengajuan judul skripsi

d. Cari perusahaan

2.

Proses Usulan (UP bab 1-3) Penelitan: a. Penulisan UP

b. Bimbingan UP

c. seminar UP

d. Revisi UP

3.

Penyusunan Skripsi:

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan dan Analisis Data

c. Bimbingan & Penulisan Skripsi


(18)

11 2.1.Kajian Pustaka

2.1.1. Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit 2.1.1.1Efektifitas

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002 : 284), efektiv adalah ada efeknya (akibatnya,pengaruh,kesanya) ; dapat membawa hasil atau berhasil guna (tentang usaha,tindakan).

Definisi efektivitas menurut Aras (2003 : 29) , adalah suatu keadaan dimana kemampuan suatu sistem sesuai keinginan dari pengguna.

2.1.1.2 Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir , saling berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

2.1.1.3Pengertian Sistem

Didalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jerry FitzGerald, Andra F. FitzGerald, Waren D. Stailling, Jr dalam Jogianto (2005:1)


(19)

Mendefinisikan sistem sebagai berikut suatu sistem adalah “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Menurut Jogianto (2005,2) pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut “sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu ada yang menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran.

2.1.1.4Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Komponen sistem ( components ), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinterakasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra system. Dan apabila suatu perusahaan dipandang sebagai suatu sistem maka sistem akutansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra system.

2. Batasan Sistem ( boundary ) , Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan


(20)

lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinakan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem ( environment ) , Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung sistem ( interface ) , Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lainnya.

5. Masukan sistem ( input ) , Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan ( maintenance input ) dan masukan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem ( output ) , Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasisfikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.


(21)

7. Pengolah sistem ( process ) , Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Seperti halnya sistem akuntansi akan mengolah data-data menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang di butuhkan manajemen.

8. Sasaran sistem ( objectives ) , Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran ( Objectives ). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

Selain karakteristik yang telah dijelaskan diatas sistem juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis sistem diantaranya adalah sebagi berikut ini yaitu :

1. Sistem abstrak ( abstract system) , Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhannya.Sistem fisik ( physical system).

2. Sistem fisik adalah sistem yang ada atau tampak secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.

3. Sistem alamiah (natural system) , Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

4. Sistem buatan manusia ( human made system) , Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia.


(22)

Sistem buatan manusia yang melibatkan manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sytem atau man-machine system. 5. Sistem tertentu ( deterministic system) , Sistem tertentu adalah

sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi sebelumnya. Misalnya sistem komputer karena tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.

6. Sistem tak tentu ( probabilistic system) , Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi sebelumnya karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup (closed system) , Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarannya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada. Tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada adalah relatif tertutup ( relatively closed system). 8. Sistem terbuka ( open system ) , Sistem terbuka adalah sistem yang

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa sehingga secara relatif tertutup, karena sistem terutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.


(23)

2.1.1.5Konsep Informasi

Secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Informasi ini sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari didalam pengambilan keputusan.

Menurut McFadden, dkk dalam Abdul kadir (2003:31) yang dimaksud dengan informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Adapun pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001:8) : “informasi adalah suatu kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

2.1.1.5.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyelesaikan. juga berarti bahwa informasi harus mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi


(24)

kemungkinkan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datiang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaianya. Relevan informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan lainnya berbeda. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.1.1.5.2 Siklus Informasi

Informasi merupakan suatu proses perubahan dunia menjadi informasi. Menurut McFadden dalam bukunya Abdul Kadir (2003:31) mendifinisikan informasi sebagai data yang telah di proses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Data yang ditolak untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi. Penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang


(25)

akan membuat sejumlah data kenbali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.

Menurut Burch dan Grudnitski dalam bukunya Abdul Kadir (2003:31) mendeskripsikan siklus informasi adalah yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Adapun siklus informasi sebagai berikut:

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Sumber: Abdul Kadir (2003:31)

Jadi hal terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan “makna” sedangkan data tidak. Pengertian makna disini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebbih jauh dapat menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.


(26)

2.1.1.6Sistem Informasi

Berdasarkan pendapat o’Brien (2003 :7) dalam Jurnal Piranti warta, Sistem informasi merupakan sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang , perangkat lunak , perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan Informasi didalam Organisasi.

Sistem informasi menurut Turban, Mclean, dan Wetherbe dalam bukunya Sugiyono (2008:11) adalah sebuah sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Sedangkan sistem informasi menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin dalam (Analisis dan Desain Sistem Informasi 2005:13) adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Menurut Robert dan Roscoe dalam bukunya Jogiyanto (2005:11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Selanjutnya menurut John Burch dan Gary grudnitski dalam bukunya Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran


(27)

(output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block).

Gambar 2.2

Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi Sumber: Jogiyanto (2005:12)

a. Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.


(28)

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu brainware, software dan hardware.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasistas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti halnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan, sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.


(29)

Dari komponen-komponen blok diatas dapat disimpulkan bahwa perangkat dari sistem informasi merupakan hardware, software, brainware, data dan prosedur. Sedangkan kegiatan dari sistem informasi meliputi input, proses, output, pengendalian dan penyimpanan.

2.1.1.7Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (management information system atau SIM) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan menejemen.

Menurut George M. Scott dalam Jogianto (2005:14) SIM adalah ”kumpulan dari interaksi-interakasi sistem-sistem informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.”

Menurut Gordon B. Davis dalam buku Jogianto (2005:15) SIM adalah ”sistem manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.”

SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi. SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi dan SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi yang dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut yaitu :

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan informasi dari tranksaksi keuangan.


(30)

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran dan lain-lain.

3. Sistem informasi manajemen (inventory management information system)

4. Sistem informasi personalia (personal information system ) 5. Sistem informasi distribusi (distribution information system ) 6. Sistem informasi pembelian ( purchasing information system) . 7. Sistem informasi kekayaan ( treasury information system )

8. Sistem informasi analisis kredit ( credit analysis information system )

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan ( research and development information system )

10. Sistem informasi teknik ( engineering information system ).

2.1.1.8 Sistem Informasi Adminstrasi Rumah Sakit

Adalah sistem informasi yang memuat Registrasi Pasien Rawat Jalan (Baru , lama berdasarkan nomor Rekam Medis ), Rawat Inap , IGD , Hasil Diagnosa, Klasifikasi Penyakit, Riwayat Klinik, Status akhir Pasien, dan Konsultasi .(Modul Rumah Sakit). (Modul Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit).

Berdasarkan surat keputusan Menteri Keshetan RI ,Nomor 1410/MENKES/SK/X/2003 ,Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di


(31)

Indonesia (Sistem pelaporan Rumah Sakit revisi V) maka setiap Rumah Sakit diseluruh Indonesia yang sudah teregistrasi harus mengirimkan laporanya sesuai dengan mekanisme , format , dan jenis laporan yang diterapkan dalam lampiran tersebut. Pelaporan rumah sakit yang meliputi proses pengumpulan, pengolahan data kegiata pelayanan , morbiditas , mortalitas , ketenagaan , data dasar dan peralatan Rumah Sakit baik secara manual dan komputerisasi.

Sistem ini berlaku bagi rumah sakit yang dikelola pemerintah sepeti Kementrian Kesehatan Vertikasl Pusat) , Pemda , TNI dan POLRI , Departemen lainya, BUMN serta Swasta (Yayasan social , Organisasi Keagamaan. )

2.1.2 Kepuasan

Kepuasan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kepuasan karywan . Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai (Tjiptono, 2005: 195). Menurut Oliver (Barnes,2003: 64) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan; sedangkan Kotler (2003: 61) mendefinisikan kepuasan:

“sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.”

Sedangkan menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan pelanggan adalah :


(32)

“Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.”

Menurut Hasibuan (2001), kepuasan karyawan adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, disiplin dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

Menurut Robbins, Luthans (1995), kepuasan karyawan adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi orgaanisasi.

Martoyo (2000:142) kepuasan karyawan adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.

Menurut Devis dan Newstrom (1985) dalam bukunya A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2001:117), kepuasan karyawan adalah sikap senang ataupun tidak senang dari pekerja terhadap pekerjaanya.

Menurut Wexley dan Yuki (1977) dalam bukunya A.A Anwar Prabu Mangkunegara, kepuasan karyawan sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaanya.

Menurut Osborn (1982), kepuasan karyawan adalah derajat positif atau

negative perasaan seseorang mengenai segi tugas-tugas pekerjaanya, tatanan kerja serta hubungan antar sesama pekerja


(33)

Menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinichi (2003), mengidentifikasikan kepuasan kerja sebagai suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan.

2.1.2.1 Kriteria Pengukuran Kepuasan

Kepuasa dari karyawan (pengguna sistem informasi administrasi rumah sakit) sangatlah penting untuk mengukur apakah sistem yang digunakan dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan karyawan itu sendiri. Maka kepuasan haruslah dapat diukur, sehingga pembuat sistem informasi administrasi rumah sakit dapat mengetahui apakah sistemnya dapat mengoptimalkan segala sumber daya sehingga menunjang dalam memenuhi tujuan bersama dari pembuat dan pengguna sistem itu sendiri.

Ada lima dimensi di dalam pengukuran tingkat kepuasan karyawan (user) terhadap penggunaan Sistem Informasi, menurut Norshidah Mohamed et al (2009-288), yaitu

1. Content (isi) dimensi ini mengukur kepuasan pengguna ditinjau dari sisi isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa fungsi dan model yang dapat digunakan oleh pengguna sistem dan juga informasi yang digasilkan oleh sistem

2. Accurancy (ketepatan) mengukur kepuasan pengguna dari sisi keakuratan data ketika sistem menerima input juga mengolahnya menjadi informasi. Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang salah ketika mengolah input dari pengguna,


(34)

selain itu dapat dilihat pula seberapa sering terjadi error atau kesalahan dalam proses pengolahan data.

3. Format dimensi ini mengukur kepuasan pengguna dari sisi tampilan dan estetika antarmuka sistem, format laporan atau informasi yang dihasilkan oleh sistem apakah antar muka sistem itu menarik dan apakah tampilan sistem memudahkan pengguna ketika menggunakan sistem sehingga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tingkat efektifitas dari pengguna

4. Ease of use (kemudahan pengguna), mengukur kepuasan pegguna dari sisi kemudahan pengguna atau user friendly dalam menggunakan sistem, seperti proses memasukan data, mengolah data, dan mencari informasi yang dibutuhkan.

5. Timeliness (ketepatan waktu), mengukur kepuasan pengguna dari sisi ketepatan waktu sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan langsung di proses dan output akan ditampilkan secara cepat tanpa harus menunggu lama.

2.1.3 Kinerja Karyawan

Menurut Wirawan (2009), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.


(35)

Menurut anderes gui (2008), kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dihasilkan seseorang (karyawan) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan indikator-indikator sebagai berikut: target pekerjaan yang dilakukan, pengetahuan kerja, tindakan dalam menyelesaikan persoalan, kerja sama, integritas.

2.1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Setiap indikator kinerja diukur berdasarkan criteria standar tertentu. Dalam

mengukur kinerja, terdapat kriteria atau ukuran. kriteria tersebut sebagai berikut.

1. Kuantitatif (seberapa banyak)

Ukuran kuantitatif merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan

diukurnya, yaitu hanya dengan menghitung seberapa banyak unit

keluaran kinerja harus dicapai dalam kurun waktu tertentu

2. Kualitatif (seberapa baik)

Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus dicapai.

3. Ketepatan waktu pelaksanaan tugas atau penyelesaian produk.

kriteria yang menentukan keterbatasan waktu untuk memproduksi

suatu produk

4. Efektifitas penggunaan sumber organisasi

Efektivitas penggunaan sumber dijadikan indicator jika untuk

mengerjakan suatu pekerjaan disyaratkan menggunakan jumlah

sumber tertentu seperti uang dan bahan baku 5. Cara melakukan pekerjaan


(36)

Digunakan sebagai standar kinerja jka kontak personal, sikap personal

atau perilaku karyawan merupakan faktor penentu keberhasilan

melaksanakan pekerjaan

6. Efek atas suatu upaya

Pengukuran yang diekspresikan akibat akhir yang diharapkan akan

diperoleh dengan bekerja

7. Metode melaksanakan tugas.

Standar yang digunakan jika ada undang-undang, kebijakan, prosedur

standar, metode, dan peraturan untuk menyelesaikan tugas atau jika

cara pengecualian ditentukan tidak dapat diterima 8. Standar sejarah.

Standar yang menyatakan hbungan antara standar masa lalu dengan

standar sekarang.

9. Standar nol atau absolute

Standar yang menyatakan tidak akan terjadi sesuatu. Standar ini

dipakai jika tidak ada alternative lain.

2.1.3.2 Fungsi Evaluasi Kinerja

Dalam pengertian evaluasi kinerja, hasil dari evaluasi kinerja adalah informasi mengenai kinerja ternilai. Informasi mengenai kinerja ternilai digunakan sebagai alat manajemen kinerja karyawan dan pengambilan keputusan manajemen SDM. Fungsi evaluasi kinerja adalah

1) Memberikan balikan pada karyawan ternilai mengenai kinerjanya 2) Alat promosi dan demosi


(37)

3) Alat memotivasi ternilai

4) Sebagai alat pemutusan hubungan kerja dan merampingkan organisasi 5) Menyediakan alasan hukum untuk pengambilan kepututsan personalia 6) Penentuan dan pengukuran tujuan kerja

7) Konseling kinerja buruk 8) Mendukung perencanaan SDM

9) Menentukan kebutuhanpengembangan SDM

10) Merencanakan dan memfalidasi perekrutan tenaga baru 11) Alat manajemen kinerja organisasi

12) Pemberdayaan pegawai 13) Menghukum anggota 14) Penelitian

2.1.3.3 Standar Kinerja Dan Evaluasi Kinerja

Dalam evaluasi kinerja, ada standar yang disebut standar kinerja. Evaluasi kinerja tidak mungkin dapat dilaksanakan dengan baik tanpa standar kinerja.

Fungsi standar kinerja adalah sebagai tolak ukur untuk menentukan keberhasilan dan ketidakberhasilan kinerja ternilai dalam melaksanakan pekerjaanya. Standar kinerja merupakan target, sasaran, atau tujuan upaya kerja karyawan dalam kurun waktu tertentu.


(38)

2.1.4 Keterkaitan Antar Variabel

2.1.4.1 Hubungan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit dengan Kepuasan Karyawan

Suatu sistem informasi sangatlah berpengaruh terhadap perusahaan maupun instansi dan rumah sakit. Karena sistem informasi digunakan sebagai sarana untuk bisa mendapatkan hal-hal penting di dalam pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, perusahaan maupun instansi.

Sistem informasi administrasi rumah sakit yang diterapkan di Rumah Sakit TNI Au dr.M.Salamun, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pihak sekolah terkait guna mencapai tujuan, tentunya berguna tidak hanya bagi pengguna sistem secara langsung, melainkan juga bagi manajemen rumah sakit.

Keterkaitan sistem informasi akademik terhadap kepuasan konsumen (karyawan pengguna sistem informasi) dikemukakan oleh, Syeok Hyung Lee (2010:4) adalah:

“Many of previous studies suggested that user satisfaction can be a viable variable measuring the system effectiveness. In other words, one can conclude that if the users are well satisfied with the system as they use it, then the system will be working fine. Other behavioral measures often used include system usage as a quantitative measure. In this case, information systems are developed after all to be used; therefore, frequent usages would indicate the information system’s success.”

Hal tersebut dikatakan Syeok Hyung Lee menyarankan kepuasan pengguna dapat menjadi variabel yang layak untuk mengukur efektivitas sistem, dengan kata lain jika pengguna sistem puas maka sistem tersebut mengindikasikan telah berjalan dengan baik.


(39)

2.1.4.2Hubungan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Dengan Kinerja Karyawan

Menurut (Davis, 1987), lebih sering akuntan publik menggunakan

komputer maka lebih besar kemungkinannya bahwa akuntan publik tersebut

melakukan pekerjaannya dengan lebih baik

2.1.4.3Hubungan Kepuasan dan Kinerja karyawan

Menurut (Berl 2000:11) dan (Johnson 2000:403), kepuasan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sejalan juga dengan (Luthans 1995:114)

salah satu yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pekerjaan itu sendiri (the

work itself). Ukuran kepuasan kerja karyawan adalah mereka menikmati

pekerjaan yang mereka hadapi.

2.2. Kerangka pemikiran

Sistem informasi yang baik serta kinerja karyawanya akan mendatangkan manfaat yang baik bagi organisasi atau perusahaan, maka diperlukannya suatu tanggapan atau respon dari sejumlah karyawan yang menggunakan sistem informasi administrasi rumah sakit. Pada Sistem Informasi administrasi rumah sakit di Rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun , sistem yang ada sudah terkomputerisasi. Maka dari itu diperlukannya suatu respon terhadap kepuasan pada seluruh Layanan administrasi Kesehatan . kepuasan karyawan sangat berpengaruh terhadap Kinerja karyawan, memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien akan membantu Proses layanan kesehatan.


(40)

Menurut Robert A. Leitch ; “ sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Menurut (O’Brien 2003:7) , Bedasarkan pada jurnal Piranti Warta Vol.11 No.2 April 2008: 242-257, Sistem informasi adalah sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang, perangkat lunak, perangkat keras, jaringn komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi di dalam organisasi.

Pengguna (user) adalah seseorang yang memakai komputer dan sistem komputer . Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kepuasan karyawan dalam upaya memberikan pelayanan kepada pasien rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun. Dalam upaya untuk meningkatkan layanan keshatan rumah sakit dr.M.Salamun dan upaya perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan kesehatan.

Asumsi bahwa dengan adanya sistem informasi administrasi rumah sakit efektif terhadap kepuasan dan kinerja karyawan. Sistem informasi ini adalah fasilitas yang diberikan kepada karyawan untuk memberikan kepuasan terhadap karyawan dan membantu pekerjaan agar lebih efisien baik waktu atau biaya yang harus dikeluarkan. Dalam hal ini dapat diukur kepuasan karyawan yang nantinya


(41)

akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan karyawan. Adanya sistem informasi saat ini bukan hanya sekedar pelengkap, tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan.

Menurut (hasibuan, 2001 : 202). Berdasarkan pada jurnal yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

Berdasarkan pendapat Andres Gui pada jurnal Piranti Warta Vol.11 No.2 April 2008: 207-217. “Kinerja adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang dihasilkan seseorang (karyawan) dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan padanya dengan indicator sebagai berikut: target pekerjaan yang dilakukan, pengetahuan kerja, tindakan dalam menyelesaikan persoalan, kerjasama, integritas”.

Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi administrasi rumah sakit ini sangat diperlukan guna menunjang semua kinerja yang harus dilakukan, dan dengan adanya sitem informasi administrasi rumah sakit ini diharapkan karyawan terbantu dan terpuaskan dengan adanya fasilitas sistem informasi ini. Sehingga karyawan lebih betah untuk berlama-lama berhadapan dengan komputer kerja meraka yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kinerja meraka.


(42)

Adapun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan para peneliti dari penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya adalah :

Tabel 2.1

Perbedaan dengan Penelitian sebelumnya Nama Judul Hasil peneliti

sebelumnya

Persamaan Perbedaan

1. Mochamad Wahyudi (1995) Analisis Hubungan Sistem Informasi Akademik Dan Kompetens i Teknis Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Terdapat hubungan yang positif

dan kuat

antara efektivitas sistem informasi KRS Online dengan

kepuasan mahasiswa.

Kesamaan dalam tiga variabel yang diteliti Peneliti terdahulu menggunakan regresi berganda, sedangkan penulis menggunakan jalur 2. Anderes Gui (2008) Studi korelasiona l antara efektifitas sistem informasi collect order dengan kinerja pengguna pada PT TTM

Terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara

efektivitas sistem informasi Collect Order dengan kinerja pengguna kinerja, lamanya penggunaan komputer dengan kinerja Mengetahui tanggapan responden adanya pengaruh sistem informasi terhadap kinerja karyawan Peneliti terdahulu meneliti menggunakan dua variabel, sedangkan peulis menggunakan tiga variabel 3. Nuzsep Almigo (2004) Hubungan antara kepuasan Adanya hubungan positif yang Mengetahui tangapan responden Peneliti terdahulu meneliti


(43)

kerja dengan produktivit as kerja karyawan signifikan antara kepuasan kerja dengan produktifitas kerja. adanya pengaruh kepuasan kinerja terhadap kinerja karyawan. menggunakan dua variabel, sedangkan peulis menggunakan tiga variabel 4. Heny Hendarty (2008) Korelasi antara efektivitas sistem informasi KRS online dengan kepuasan mahasiswa universitas bina nusantara Terdapat hubungan yang positif

dan kuat

antara efektivitas sistem informasi KRS Online dengan kepuasan mahasiswa. Mengetahui tanggapan responden adanya kepuasan pengguna terhadap sistem informasi

Sistem yang digunakan peneliti terdahulu berbasis web, sedangkan penulis

meneliti sistem berbasis

desktop

5. Rr. Sri Handayani & Warsito Kawedar (2004) Pengaruh komputer mikro terhadap kinerja dan kepuasan kerja auditor Terdapat pengaruh yang signifikan antara lamanya penggunaan komputer dengan kepuasan kinerja, lamanya penggunaan komputer dengan kinerja Kesamaan dalam tiga variabel yang diteliti,mengeta hui tanggapan responden adanya peranan sistem

informasi terhadap

kepuasan dan kinerja

karyawan

Peneliti terdahulu mengembangk n dua belas hipotesis, sedangkan penulis mengambangk n enam hipotesis 6. Purwanto (2002) Pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pusatpendi Faktor kepuasan kerja, gaji, kepemimpina n, dan sikap rekan kerja dapat

menjelaskanv ariasi kinerja karyawan Mengetahui tanggapan responden adanya pengaruh kepuasan kinerja terhadap kinerja karyawan Peneliti terdahulu meneliti menggunakan dua variabel, sedangkan peulis

menggunakan tiga variabel


(44)

dikan komputer akuntansi IMKA di surakarta

sebesar 99,5% sedangkan sisanya 0,5% dijelaskan oleh faktor kepuasan kerja lain diluar model.

7. Henny Hendarty & Anderes Gui (2008) Korelasi Antara Efektifitas Sistem Informasi Penjualan Dengan Kinerja User Terdapat hubungan yang positif pada tingkat sedang antara efektifitas sistem informasi penjualan dengan kinerja user Mengetahui tanggapan responden adanya

pengaruh dari sistem informasi terhadap kinerja Peneliti terdahulu meneliti menggunakan dua variabel, sedangkan peulis menggunakan tiga variabel 8. Donie Margavinto Nurrokhma n & purwanti 2007 Analisis dan Perancanga n Redevelopi ng Sistem Informasi Administra si Rumah Sakit Budhi Asih Cawang Jakarta Masih terdapat beberapa kekurangan dalam Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit , sehingga perlu adanya

perancangan dan

pengembanga

n Sistem

Informasi Administrasi rumah Sakit

Kesamaan dalam Analisa Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Peneliti terdahulu menganalisa , merancang , dan

mengembangk an Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit , sedangkan penulis hanya menganalisa

Dalam kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan suatu bagan kerangka pemikiran, yaitu


(45)

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pemikiran Var X

Sistem Informasi Admistrasi Rumah Sakit

1) Brainware 2) Hardware 3) Software 4) Network 5) Data 6) Input 7) Proses 8) Output

o’Brien (2003 :7)

Almutairi dan Subramanian (2005)

Var Y Kepuasan

1. Content (isi)

2. Accurancy (ketepatan)

3. Format

4. Ease of use (kemudahan pengguna)

5. Timeliness (ketepatan waktu)

Norsidah Mohamed et al (2009)

Var z Kinerja karyawan 1. Hasil kerja

2. Keterampilan kerja 3. Kreatifitas

4. Kerja sama 5. Inisiatif

Wirawan (2009) Henny Hendarty & Anderes

Gui (2008)


(46)

2.3. Hipotesis

Menurut HM. Sonny Sumarsono (2004:37) hipotesis adalah keterangan

sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Dengan demikian

hipotesis dapat diartikan sebagai teori yang kurang sempurna, dapat pula

dirumuskan dengan cara lain hipotesis berarti kesimpulan yang belum final karena

belum diuji atau belum dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat diartikan

sebagai dugaan sementara pemecahan masalah, yang setelah diuji mungkin benar

atau mungkin salah

Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006:20) hipotesis adalah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji

secara empiris.

Menurut Kerlinger (Nazir, 2005:151) menyatakan bahwa hipotesis adalah

pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua variabel atau lebih.

Ciri-ciri hipotesis yang baik menurut Furchan adalah :

1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas.

2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara

variabel-variabel.

3. Hipotesis harus dapat diuji.

4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.

5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sederhana dan seringkas mungkin.

6. Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik, dan antara


(47)

maka dapat dibuat keputusan yang tegas, mana yang diterima dan mana yang

ditolak.

Hipotesis yang dapat penulis ambil dari tema penelitian ini adalah:

Sistem Informasi Administrasi Rumah sakit Efektiv Terhadap Kepuasan dan Kinerja Karyawan


(48)

41 3.1. Objek Penelitian

Objek Penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan bahwa: ”Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian adalah Efektivitas Sistem Informasi administrasi rumah sakit terhadap kepuasan dan kinerja karyawan pada Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun . Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamaun yang berada di ciumbeluit No.203 Kota Bandung.

3.1.1 Sejarah Rumah Sakit TNI AU Dr.M.Salamaun

Gagasan untuk membangun suatu Rumah Sakit Pusat TNI AU tercetus dengan alasan bahwa TNI Angkatan Udara harus mempunyai tempat penampungan penderitanya sendiri dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi kesehatan umum dan kesehatan khusus. Kesehatan umum adalah dalam arti merawat dan mengobati para anggota TNI AU beserta keluarganya. Sedangkan kesehatan khusus yaitu rangkaian kegiatan bidang Kesehatan Penerbangan, dengan mengadakan medical check up, kegiatan penelitian dan pengembangan melalui team kesehatan khusus, serta kegiatan dukungan operasi khusus tingkat


(49)

angkatan (TNI) maupun nasional. Selain kegiatan - kegiatan tersebut diatas, rumah sakit mengadakan pula civic mission dengan melayani masyarakat di sekitarnya. Pengembangan tahap pertama dimulai pada tanggal 19 Agustus 1961 dengan dibentuknya Depot Kesehatan 002 yang berkedudukan di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, dipimpin oleh seorang Komandan yaitu Letnan Kolonel dr. Malikoel Saleh. Pada tanggal 18 September 1962, dilakukan pemindahan kegiatan ke Ciumbuleuit dengan personel dan peralatan kesehatan yang sangat terbatas. Pelayanan rawat mondok, dengan kapasitas sebanyak 20 buah tempat tidur, kemudian ditingkatkan menjadi 96 buah tempat tidur, ini dikarenakan beban pelayanan Depot Kesehatan 002 yang semakin meningkat, antara lain melayani penderita dari Lanud Sulaiman (dahulu Pangkalan Udara Margahayu), Tasikmalaya, Kalijati, Jatiwangi (Sukani) serta rujukan awak pesawat dari PAU Halim Perdanakusuma, Iswahyudi dan Hassanudin. Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, pembangunan tahap kedua dimulai bulan Mei 1964. Setelah pembangunan tahap ke dua selesai, kegiatan pelayanan kesehatan semakin meningkat ditandai dengan penambahan kapasitas tempat tidur menjadi 125 buah, demikian juga dengan personelnya.

1. Perubahan Status Depot Kesehatan menjadi Rumah Sakit.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri/ Panglima Angkatan Udara No. 158 / PERS MKS / 1965 tanggal 31 Desember 1965, maka sejak tanggal 1 Januari 1966 Depot Kesehatan 002 ditetapkan sebagai Rumah Sakit “Wisma Angkasa Dharma”. Rumah Sakit “Wisma Angkasa Dharma”


(50)

dipimpin oleh seorang Direktur, yaitu Letnan Kolonel Udara dokter Malikoel Saleh. Pada tanggal 2 Mei 1966, Rumah Sakit “Wisma Angkasa Dharma” ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU) berdasarkan keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor : 45 tahun 1966, Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU), dipimpin oleh seorang Komandan yaitu Kolonel Udara dokter Malikoel Saleh. Setelah menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RUSPAU), kegiatan dukungan kesehatan dan pelayanan kesehatan semakin meningkat pula. RUSPAU menerima penderita rawat jalan dan rawat mondok anggota TNI Angkatan Udara beserta keluarganya, yang berada di bawah perawatan Komando Wilayah Udara V (KOWILU V). Kegiatan dukungan kesehatan meliputi :

1) Operasi Temulawak I. Melaksanakan Operasi Temulawak I dari mulai bulan Oktober 1967 sampai dengan Nopember 1967. 2) Operasi Temulawak II. Melaksanakan Operasi Temulawak II dan perencanaan operasi Wijaya Kusuma II dengan sasaran pemeriksaan TBC pada anak usia 0-5 tahun.

3) Operasi Sehat I. Dilakukan mulai bulan Mei 1969 dan selesai bulan Oktober 1969.

Sejak tahun 1971, RUSPAU telah melaksanakan keputusan KASAU tentang pemakaian bersama. Namun baru tahun 1974 keluar Surat Keputusan Menhankam/PANGAB No. Skep/560/V/1974 yang menyatakan RUSPAU berfungsi sebagai Rumah Sakit Integrated Use / Pemakaian Bersama ABRI.


(51)

2. Pemberian Nama RUSPAU dokter Mochammad Salamun. Mengingat jasa-jasa Marsekal Muda dokter Mochammad Salamun (Alm) pada bidang Kesehatan Penerbangan, dan beliau pernah bertugas di Lanud Husein Sastranegara tahun 1951 sampai 1954, dengan berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/2/II/1976, maka terhitung tahun 1976 nama RUSPAU disempurnakan menjadi Rumah Sakit Pusat TNI AU dokter Mochammad Salamun.

3. Rumah Sakit ABRI Tingkat.

Berdasarkan Surat Keputusan Menhankam Pangab. Nomor Skep / 226 / II / 1977 tanggal 28 Februari 1977 RUSPAU dr.M.Salamun diklasifikasikan menjadi Rumah Sakit ABRI Tingkat II, dengan demikian RUSPAU dr. M. Salamun

RIWAYAT SINGKAT DOKTER MOCHAMMAD SALAMUN

Dilahirkan di Ambarawa tanggal 10 November 1919, beliau menjalani berbagai pendidikan militer mulai dari PETA, LDK, Sekolah Penerbang Lanjutan, School of Aviation Medicine USAF dan RAF Staff College.

Pemegang 13 bintang jasa (termasuk Bintang Gerilya dan Grooses Verdienstkrees dari Jerman), beliau memulai karirnya dengan pangkat LU II pada Direktorat Kesehatan, Jankes Penerbangan PAU Andir, Pamen DP Menteri/Pangau untuk Proyek Lakespra dan yang paling luar biasa adalah sebagai Panglima Kowilu III.

Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya kemudian diabadikan menjadi nama Rumkit Tk. II Badan Pelaksana Teknis Diskesau yang berlokasi di Jl. Ciumbuleuit no. 203 Bandung.


(52)

diberikan wewenang untuk melayani anggota ABRI meliputi TNI AU, TNI AD, TNI AL dan POLRI.

4. Reorganisasi

a.Pembinaan Lanud Husein Sastranegara.

Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. Kep/25/VII/ 1985 tanggal 11 Maret 1985, status RUSPAU dr. M. Salamun mengalami perubahan alih kelola dari pembinaan Direktorat Kesehatan beralih dibawah pembinaan Lanud Husein Sastranegara, sehingga menjadi Rumah Sakit dr. M. Salamun Lanud Husein Sastranegara.

b.Sanatorium Paru Pacet.

Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Udara No. Kep/24/XII/1988 tanggal 20 Desember 1988, adanya perubahan status sanatorium paru Pacet dari bagian penyakit paru Rumah Sakit dr. M. Salamun Lanud Husein Sastranegara menjadi pusat pemulihan Kesehatan Awak Pesawat Udara TNI Angkatan Udara di bawah Lakespra Saryanto Ditkesau.

c. Badan Pelaksana Teknis Direktorat Kesehatan TNI AU.

Sejalan dengan tuntutan organisasi, Rumah Sakit TNI Angkatan Udara Tingkat. II dr. M. Salamun yang semakin berkembang dan semakin kompleks dalam permasalahan, maka diperlukan adanya kendali dan pembinaan oleh Mabes TNI AU sehingga permasalahan Rumah Sakit dapat teratasi. Berdasarkan Keputusan Kasau Nomor : Kep / 03 / II / 1998 tanggal 3 Februari1998 tentang Pokok-pokok Organisasi dan


(53)

Prosedur Eselon Pelaksana Pusat Tingkat Mabesau, status Rumah Sakit TNI AU Tk. II dr. M. Salamun Lanud Husein Sastranegara kembali dibawah kendali Pusat sebagai Badan Pelaksana Teknis Diskes TNI AU dengan tugas pokok sebagai berikut :

a) Melaksanakan dukungan kesehatan bagi setiap operasi TNI AU. b) Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota TNI / keluarga.

c) Sebagai Rumah Sakit rujukan bagi Rumah Sakit TNI AU wilayah Jawa Barat

d.Kepemimpinan Rumah Sakit.

1. Tahun 1961 – 1970 dipimpin Kolonel Udara dr. Malikoel Saleh. 2. Tahun 1970 – 1972 dipimpin Kolonel Udara dr. Abdul Murad Nasseri. 3. Tahun 1972 – 1977 dipimpin Kolonel Kes dr. Wijoto Soebagio. 4. Tahun 1977 – 1985 dipimpin Kolonel Kes dr. H. Iman Hilman, MPH 5. Tahun 1985 – 1988 dipimpin Kolonel Kes dr. Sunoto, Sp.THT.

6. Tahun 1988 – 1990 dipimpin Pejabat Sementara Letkol dr.H.M.Sediyono

7. Tahun 1990 – 1991 dipimpin Kolonel Kes dr. Edi Suroto.

8. Tahun 1991 – 1994 dipimpin Kolonel Kes dr. Oetomo Sigit, Sp.KK. 9. Tahun 1994 – 1996 dipimpin Marsma TNI dr. Norman T. Lubis,

Sp.M.

10. Tahun 1996 – 1998 dipimpin Kolonel Kes dr. A. Hidayat, Sp.B, MARS.


(54)

12. Tahun 2000 – 2002 dipimpin Kolonel Kes drg. Hartono.

13. Tahun 2002 – 2005 dipimpin Kolonel Kes dr. Benjamin Tanumihardja.

14. Tahun 2005 – 2010 dipimpin Kolonel Kes dr. H. M. F. Mulyono, Sp.THTKL

15. Tahun 2010 – sekarang dipimpin oleh Kol. Kes dr. Maryunani S., MS, Sp.KP

3.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Dr.M.Salamun 3.1.2.1 Visi Rumah Sakit Dr.M.Salamun

“Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI Terbaik di Jawa Barat”

3.1.2.2Misi Rumah Sakit Dr.M.Salamun

1. Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi dan latihan TNI/TNI AU.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota TNI /TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum.

3. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara berkesinambungan.

3.1.3 Falsafah

“Jiwa Dan Semangat Pengabdian TNI Adalah Landasan Dalam Melaksana-kan Pelayanan Kesehatan”.


(55)

3.1.4 Motto.

H : Handal E : Efisien B : Bersih R : Ramah I : Indah N : Nyaman G : Gemilang

3.1.5 Tujuan.

Terselenggaranya dukungan kesehatan terhadap operasi dan latihan TNI/ TNI AU.

a. Sebagai pusat rujukan rumah sakit TNI se-Jawa Barat.

b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi anggota TNI, PNS, beserta keluarganya serta masyarakat umum.

3.1.6 Tugas dan Fungsi.

Berdasarkan Keputusan Kasau Nomor Kep/4/III/2004 tanggal 27 Desember 2004 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur TNI Angkatan Udara dan Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/114/XII/2009 tanggal 2 Desember 2009 tentang Penyempurnaan Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Kesehatan TNI Angkatan Udara, Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :


(56)

3.1.6.1 Tugas

1.Melaksanakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap kegiatan operasi dan latihan TNI AU, baik yang diselenggarakan oleh tingkat komando / markas besar maupun tingkat Pangkalan Udara Husein Sastranegara.

2.Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota militer dan Pegawai Negeri Sipil Angkatan Udara beserta keluarga, serta melayani anggota TNI beserta keluarga.

3.Melaksanakan uji kesehatan periodik bagi seluruh anggota militer dalam jajaran Lanud Husein Sastranegara dan uji kesehatan non periodik dalam rangka mengikuti pendidikan/penugasan, serta melaksanakan uji kesehatan dalam rangka seleksi calon tamtama, bintara, dan perwira.

3.1.6.2 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, RSAU dr. M. Salamun menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Promotif dan preventif yang meliputi kegiatan higienis dan sanitasi lingkungan, imunisasi, serta pendidikan kesehatan masyarakat.

2. Kuratif dan rehabilitatif yang meliputi kegiatan pelayanan gawat darurat dan pelayanan kesehatan spesialistis, baik rawat jalan maupun rawat mondok.

3. Pengungsian medik dan pertolongan pertama pada kecelakaan terbang.


(57)

4. Penunjangan rumah sakit seperti : farmasi, dapur, gudang, dan penun-jangan perawatan lainnya.

5. Pusat diagnostik dan sebagai rumah sakit rujukan.

3.1.7 Bangunan.

Bangunan Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Salamun yang telah tersedia dan telah dapat difungsikan sebagai pendukung tugas pokok dan layanan kesehatan pada umumnya adalah sebagai berikut :

a. Ruang Instalasi Gawat Darurat.

b. Ruang Poliklinik Spesialis sebanyak dua puluh saturuangan.

c. Ruangan Rawat Inap sebanyak 8 unit ruangan kelas dan bangsal , dengan 176 tempat tidur terpasang (dari Kuota 265 TT), terdiri :

1. Ruang Perwira (Perawatan Pasien Perwira).

1) Ruang VVIP (Firdaus) satu ruangan, dengan 1 TT.

2) Ruangan VIP (Dirgantara) empat ruangan, masing-masing 1 TT.

3) Ruangan Kelas I (Buana), dengan 18 TT. 2. Ruang ICU/ICCU (Perawatan Intensif) ;

1) Ruang ICU satu ruangan, dengan 2 TT 2) Ruang ICCU satu ruangan, dengan 4 TT 3. Ruang Gelatik (Perawatan Pasien Pasca bedah);


(58)

2) Ruangan Kelas III satu ruangan, dengan 30 TT 3) Ruangan Isolasi satu ruangan, dengan 1 TT 4. Ruang Merak (Perawatan Pasien Wanita);

1) Ruangan kelas II satu ruangan, dengan 3 TT 2) Bangsal kelas III satu ruangan, dengan 22 TT 3) Ruangan Isolasi satu ruangan, dengan 2 TT. 5. Ruang Parkit (Perawatan Pasien Pria)

1) Ruangan kelas II sebanyak satu ruangan, dengan 2 TT. 2) Bangsal kelas III satu ruangan, dengan 22 TT.

3) Ruangan Isolasi satu ruangan, dengan 2 TT 6. Ruang Merpati (Perawatan Pasien Pasca Persalinan)

1) Ruangan kelas VIP sebanyak satu ruangan dengan 1 TT. 2) Ruangan kelas II satu ruangan, dengan 4 TT.

3) Ruangan kelas III satu ruangan, dengan 5 TT. 7. Ruang Cendrawasih (Perawatan Pasien Jiwa)

1) Ruangan kelas I, dengan 2 TT 2) Ruangan kelas II, dengan 4 TT 3) Ruangan kelas III, dengan 5 TT 4) Ruangan Isolasi, dengan 2 TT 8. Ruang Kutilang (Perawatan Pasien Anak)

1) Ruangan kelas IA sebanyak dua ruangan, dengan 2 TT 2) Ruangan kelas I sebanyak satu ruangan, dengan 1 TT 3) Ruangan kelas II sebanyak enam ruangan dengan 6 TT


(59)

4) Ruangan kelas III sebanyak lima belas ruangan dengan 15 TT

5) Ruangan Isolasi sebanyak satu ruangan dengan 1 TT 6) Inkubator dua buah / 2 TT

d. Bangunan dan Instalasi Penunjang, terdiri dari :

1) Laboratorium 2) Radiologi 3) Apotek

4) Linen Service, Laundry dan Sterilisasi. 5) Dapur Gizi.

6) Pemeliharaan Alat Kesehatan

7) Gudang Material Kesehatan dan Umum. 8) Kantor Staf Manajemen.

9) Kantor Kelompok Ahli

10) Serbaguna dan Ruang Rapat Staf 11) Toko dan kantor Koperasi 12) Masjid

13) Sarana Olah Raga 14) Kamar Jenazah 15) Area parkir yang luas.


(60)

3.1.8 Fasilitas Pendukung

1. Cadangan Daya Listrik dari Generator Set baru, dengan daya 136 Kilo Watt / 170 KVA / 220Volt.

2. Pasokan Air bersih dari: Mata Air, Artesis, dan PAM Kota. 3. Instalasi Pengolah Limbah Cair (IPAL).

4. Instalasi Incinerator (Pemusnah Limbah Medis Padat). 5. LAN, SISINFO RS, dan Alkomlek Interen RS.

3.1.9 Rencana Pengembangan Bangunan.

1) Gedung terpadu IGD dan Staf Pimpinan dengan kontruksi 2 lantai, dan gedung poliklinik dengan 3 lantai (dalam proses realisasi bertahap dari Dephan).

2) Penambahan Ruang Kelas I, VIP (Perwira, Kebidanan dan Pasca Bedah) dan Ruang ICU/ICCU.

3) Pembangunan Gedung Hemodialisis.

4) Pengembangan Kamar Operasi menjadi Insatalasi Bedah Sentral.

3.1.10 Peralatan.

Penegakan diagnosis dan tindakan, ditunjang dengan peralatan canggih sesuai pelayanan spesialistik, antara lain :

a. Computerd Tomography (CT) Scan. b. Mammography.

c. Echocardiography. d. Electromyography.


(61)

e. Laparoscopy. f. X-Ray Panoramic. g. C-Arm.

h. Ultrasonography (USG). i. Electro Encephalography. j. Trans Urethral Resection.

k. Unit Microscope Surgery dan Electrosurgery. l. Endoscopy.

3.1.11 Sumber Daya Manusia 3.1.11.1 Ketenagaan

a. Tenaga Medis : Full Timer Part Timer

1). Dokter Umum 12 orang 9 orang 2). Dokter Gigi 9 orang --- orang 3). Dokter Spesialis 20 orang 21 orang Jumlah dokter seluruhnya = 41 orang + 30 orang = 71 orang

b. Tenaga Paramedis : Full Timer Part Timer

1). Paramedis Perawatan 126 orang --- orang 2). Bidan 29 orang --- orang 3). Paramedis Non Perawatan 111 orang --- orang


(1)

162 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Teerhadap kepuasan dan Kinerja karyawan, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

1. Sistem Informasi Administrasi mempunyai penngaruh lebih besar terhadap kinerja karyawan jika dibandingkan dengan pengaruh sistem informasi terhadap kepuasan ,dan Kepuasan karyawan terhadap Kinerja karyawan memiliki pengaruh yang lebih besar jika dibandingkan dengan Sistem informasi Administrasi Rumah sakit terhadap Kepuasan. Artinya Sistem Informasi belum efektiv terhadap kepuasan akan tetapi sudah mampu meningkatkan kinerja karyawan.

2. Efektivitas Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun sudah baik. Sistem informasi administrasi memiliki peranan penting dan sangat membantu karyawan dalam proses pelayanan administrasi pasien rumah sakit dr.M.Salamun penting , hal ini tentu akan meningkatkan kinerja karyawan , karena didukung dengan brainware , hardware , software , data , input dan proses yang baik , namun outputnya


(2)

masih belum begitu baik meskipun telah memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna.

3. Karyawan Pengguna Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit pada umumnya masih belum puas. Hal ini terlihat persentase total skor performance masih lebih rendah dari persentase total skor harapan. Artinya para karyawan pengguna Sistem Informasi Administrasi Rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun masih kurang puas dengan Accuracy (Ketepatan), Format, Ease of use (kemudahan pengguna). Demikian juga dengan Timeliness karyawan dalam memberikan pelayanan administrasi pasien masih kurang memuaskan. Namun pengguna Sistem Informasi Administrasi Rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun cukup puas dengan content informasi pasien yang terdapat pada Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit

4. Pada umumnya Kinerja karyawan (pengguna) sistem informasi administrasi rumah sakit pada Rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun, berada dalam kategori Baik. Artinya sistem informasi Administrasi Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun , mampu meningkatkan kinerja karyawan. Dan sistem informasi administrasi rumah sakit efektiv terhadap kinerja karyawan

5. Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit terhadap Kepuasan Karyawan Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun belum efektiv karena pada umumnya karyawan masih belum puas.hal ini terlihat dari masih lebih


(3)

besarnya harapan pengguna dari performance yang terdapat pada Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit. Artinya Sistem informasi Administrasi Rumah Sakit belum cukup efektiv meningkatkan kepuasan karyawan.

6. Sistem informasi administrasi rumah sakit signifikan terhadap kinerja karyawan pengguna pada rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun. Dengan kata lain sistem informasi administrasi rumah sakit berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

7. Kepuasan karyawan signifikan terhadap kinerja karyawan pengguna pada rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun. Dengan kata lain kepuasan Karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

5.2 Saran

1. Penerapan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit cukup berhasil ,karena karyawan pengguna mampu melayani administrasi pendaftaran dengan lebih baik dan memberikan kejelasan prosedur administrasi pendaftaran kepada pasien.Meskipun masih ditemukan kekurangan dan belum puasnya karyawan terhadap penggunaan Sistem Informasi Adminstrasi Rumah Sakit. Jadi sebaiknya, sebelum sistem diterapkan , diadakan survey kepada calon pengguna sistem informasi , terhadap sistem yang akan diterapkan . hal ini bertujuan untuk mengtahui harapan – harapan mereka terhadap sistem yang akan mereka gunakan tersebut. Sehingga karyawan atau pengguna Sistem Informasi merasa


(4)

puas .dengan adanya kepuasan tetntu dapat meningkatkan kinerja karyawan (Pengguna) Sistem Informasi.

2. Meskipun Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit TNI AU dr.M.Salamun sudah baik. Karena didukung dengan brainware , hardware , software , data , input dan proses yang baik , namun outputnya masih belum begitu baik meskipun telah memenuhi semua kriteria kebutuhan pengguna. Sehingga perlu adanya suatu tambahan atau perbaikan sistem pada outputnya, sehingga ,sistem informasi administrasi dapat digunakan secara lebih optimal , dan tentunya dengan penggunaa optimal akan lebih meningkatkan kepuasan yang akan berdampak pada kinerja karyawan.

3. Sebaiknya sebelum sistem diterapakan dan diujikan atau adanya pelatihan , dilakukan survey mengenai harapan terhadap sebuah sistem yang akan dibangun atau diterapakan dirumah sakit,sehingga sistem pada saat diujikan dan pelatihan penggunan sistem , pengguna dapat menguasai sistem informasi tersebut. Sehingga karyawan pengguna sistem informasi administrasi rumah sakit TNI AU dr.M.Salamun puas dan dapat lebih meningkatkan lagi kinerja karyawan (pengguna) 4. Sebaiknya kinerja karyawan terhadap penggunaan Sistem Informasi

Administrasi Rumah Sakit dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi. Karena Sistem Informasi Administrasi Ruamh Sakit berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan


(5)

5. Sebaiknya Sistem yang diterapkan disesuaikan dengan karakteristik pendidikan dan usia pengguna, sehingga pengguna merasa puas dan nyaman menggunakan Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit. 6. Adanya penambahan fitur chat box ,agar bila terjadi masalah tidak


(6)

Nama Lengkap : Rudy Hendriyan

Alamat : Jl. Betawi No. 117 RT 04/09 Ciputat – Tangerang Selatan 15414 Jenis Kelamin : Laki - laki

Tempat Tanggal Lahir: Tangerang, 10 November 1987 Email : hendrie.lovers87@gmail.com Pendidikan :

• Sekolah Dasar Negeri 1 Kedaung – Pamulang : 1994 - 1995 • Sekolah Dasar Negeri 1 KB.Melati Tanah Abang : 1995 - 1997 • Sekolah Dasar Negeri 2 Jombang : 1997 - 2000 • Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Tangerang Selatan : 2000 – 2003 • Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Tangerang Selatan : 2003 – 2006 • Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan