Pengaruh Keputusan Investasi Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013

(1)

(2)

(3)

(4)

v

ABSTRACT

Erisa Septaryn. 2015. “The Influence of Investment Decision and Dividend Policy to Firm Value at Banking Companies Registered in Indonesia Stock Exchange (IDX) for 2009 - 2013”. Guided by Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS., AK.

Optimization of corporate value is obtained, among others, by implementing financial management functions, in which a financial decision affects the others, which eventually affects the corporate value. This research aimed to analyze the effect of investment decision and dividend policy to firm value at banking companies registered in Indonesia Stock Exchange.

The population of this research are 41 banking companies registered in Indonesian Stock Exchange. The sampling method used is which purposive sampling. The sample consisted of 6 banking companies registered in Indonesian Stock Exchange with the 2009-2013 financial reporting period or of 5 year, so the total data that is 30 data sampel panel. Data analyzed using classic assumption test and hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The analysis of data is using statistical software SPSS 16 for windows.

The study resulted that partially investment decisions had a positive influence and significant as big as 34,8% to firm value. However, dividend policy had a negative influence and significant as big as 33,6% to firm value. Simultaneously, investment decisions and dividend policy had a positive influence and significant as big as 68,4% to firm value, while the remaining as big as 31,6% are other variables besides the contribution of the variables used by researchers.


(5)

iv ABSTRAK

Erisa Septaryn. 2015. “Pengaruh Keputusan Investasi dan Kebijakan

Dividen Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2013”. Dibawah Bimbingan Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS., AK.

Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Populasi penelitian ini adalah 41 perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Metode sampling yang digunakan adalah purposive

sampling. Sampel terdiri dari 6 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode laporan keuangan tahun 2009-2013 atau selama 5 tahun, jadi total keseluruhan data yang dijadikan sampel adalah 30 data panel. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis

menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis data mengunakan software

pengolahan data statistik yaitu SPSS 16 for windows.

Hasil penelitian secara parsial memperlihatkan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan sebesar 34,8% terhadap nilai perusahaan. Sedangkan kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan sebesar 33,6% terhadap nilai perusahaan. Secara simultan keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan sebesar 68,4% terhadap nilai perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 31,6% merupakan kontribusi variabel lain selain variabel yang digunakan oleh peneliti.


(6)

v

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERCATAT DI

BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009-2013

ERISA SEPTARYN 21211025

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia, Bandung E-mail : erisaseptaryn@gmail.com

Abstract: Optimization of corporate value is obtained, among others, by implementing financial management functions, in which a financial decision affects the others, which eventually affects the corporate value. This research aimed to analyze the effect of investment decision and dividend policy to firm value at banking companies registered in Indonesia Stock Exchange.

The population of this research are 41 banking companies registered in Indonesian Stock Exchange. The sampling method used is which purposive sampling. The sample consisted of 6 banking companies registered in Indonesian Stock Exchange with the 2009-2013 financial reporting period or of 5 year, so the total data that is 30 data sampel panel. Data analyzed using classic assumption test and hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The analysis of data is using statistical software SPSS 16 for windows.

The study resulted that partially investment decisions had a positive influence and significant as big as 34,8% to firm value. However, dividend policy had a negative influence and significant as big as 33,6% to firm value. Simultaneously, investment decisions and dividend policy had a positive influence and significant as big as 68,4% to firm value, while the remaining as big as 31,6% are other variables besides the contribution of the variables used by researchers. Key words :Investment Decisions, Dividend Policy, Firm Value.

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan yang jelas. Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan manajemen keuangan. Manajemen keuangan diharapkan dapat mengelola keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.

Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah bukan memaksimumkan profit melainkan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimalisasi nilai perusahaan. (R. Agus Sartono, 2001:6).

Maksimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, manajemen keuangan harus membuat suatu keputusan dan kebijakan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Untuk memenuhi harapan investor, manajer keuangan berusaha memaksimumkan kesejahteraan investor

dengan cara membuat berbagai keputusan dan kebijakan keuangan yaitu keputusan investasi dan kebijakan dividen. Kedua keputusan keuangan tersebut perlu dilakukan karena keputusan tersebut saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Haruman, 2008).

Keputusan investasi yang tepat akan memberikan keuntungan bagi pihak investor dan pihak perusahaan. Bagi investor, keputusan investasi yang tepat memberikan keuntungan berupa laba dari dana yang di investasikan berupa dividen. Sedangkan bagi perusahaan, keputusan investasi yang tepat dapat meningkatkan nilai perusahaan karena semakin banyak investor yang berinvestasi maka semakin mencerminkan perusahaan dapat memberikan kesejahteraan bagi para investornya di masa yang akan datang.

Selain keputusan investasi, kebijakan dividen juga diperlukan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan mengenai laba yang diperoleh, apakah dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau ditahan untuk menambah modal guna


(7)

vi membiayai investasi (Darminto 2010). Dalam kebijakan dividen juga menyangkut besar kecilnya dividen yang merupakan

trade off antara porsi keuntungan sebagai dividen dan porsi keuntungan yang tetap ditahan sebagai bagian dari internal financing. Laba ditahan (retained earning)

merupakan salah satu sumber dana yang paling penting dalam pertumbuhan perusahaan, karena dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan selanjutnya (Darminto, 2010).

Tabel 1.1

Informasi PER, DPR dan PBV Pada Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009 – 2013

Nama Perusah aan Kode Perusa haan

Tahun PER %

DPR % PBV

PT Bank Mandiri Tbk.

BMRI

2009 13,75 29,35 2,80 2010 14,38 26,76 3,24 2011 12,62 29,63 2,51 2012 11,63 28,61 2,47 2013 10,24 24,26 2,08 PT Bank Rakyat Indonesi a Tbk. (BRI) BBRI

2009 12,91 22,27 3,46 2010 11,20 18,58 3,53 2011 5,44 14,78 1,57 2012 9.18 29,74 2,64 2013 8,73 26,03 2,37 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) BBCA

2009 17,57 14,33 4,29 2010 17,74 12,21 4,57 2011 18,10 9,79 4,64 2012 18,70 14,59 4,29 2013 16,58 7,77 3,70 PT Bank Negara Indonesi a Tbk. (BNI) BBNI

2009 12,17 28,90 1,57 2010 15,46 26,34 2,18 2011 11,83 19,45 1,87 2012 9,58 29,35 1,59 2013 13,31 29,36 1,63 PT Bank Danamo n Indonesi a Tbk. BDM N

2009 24,92 50,00 2,40 2010 14,17 26,57 2,58 2011 11,83 32,05 1,48 2012 13,28 33,54 1,98 2013 9,72 29,78 1,32 PT Bank Tabunga n Negara Tbk. (BTN) BBTN

2009 14,92 26,81 1,34 2010 13,02 24,61 2,22 2011 10,42 21,79 1,46 2012 11,06 29,55 1,47 2013 8,82 25,98 0,94

Sumber : Indonesia Capital Market Directory (Laporan keuangan di olah)

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis dapat menarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan keputusan investasi pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 2. Bagaimana perkembangan kebijakan dividen pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 3. Bagaimana perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 4. Seberapa besar pengaruh

keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 baik secara parsial dan simultan.

Maksud Penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi yang terkait dengan pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013.

Penelitian mengenai pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk mengetahui perkembangan keputusan investasi pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 2. Untuk mengetahui perkembangan kebijakan dividen pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 3. Untuk mengetahui perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 baik secara parsial dan simultan.

KAJIAN PUSTAKA Keputusan Investasi

Keputusan investasi melibatkan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka pula.

Menurut Tandelilin (2010:2), Investasi adalah: “Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang”

Menurut Sutrisno (2003:139) keputusan investasi adalah: “Keputusan yang sering disebut capital budgeting, yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang”.


(8)

vii Sedangkan Keputusan Investasi menurut Mulyadi (2006:121) adalah: “Suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal. Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas bidang usaha apa yang akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan sehingga kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah”.

Berdasarkan beberapa pengertian keputusan investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah keputusan mengalokasikan sejumlah dana dengan harapan mendapatkan return dimasa depan dan menerima risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut. Kebijakan Dividen

Kebijakan perusahaan membagikan dividen kepada para pemegang saham merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting untuk mencapai salah satu tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa definisi kebijakan dividen menurut beberapa orang ahli yaitu sebagai berikut:

Menurut R. Agus Sartono (2001:281), kebijakan dividen adalah: “Keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang”.

Menurut Gitman dan Zutter (2012:8), kebijakan dividen adalah: “Suatu periode pendistribusian uang tunai kepada pemegang saham dari suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut Ika Fanindya J. dan S.N Rahardjo (2013) kebijakan dividen adalah: “Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan dalam menentukan apakah akan membayar dividen atau tidak, mengurangi atau meningkatkan jumlah dividen, atau membayar dividen dengan jumlah yang sama dengan yang dibagikan pada periode sebelumnya”.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menentukan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna kelangsungan hidup perusahaan dimasa

yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang akan ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.

Nilai Perusahaan

Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), nilai perusahaan adalah: “Persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham”.

Menurut Weston dan Brigham (2005: 547), nilai perusahaan atau dikenal juga dengan firm value adalah: “Sebuah

konsep penting bagi investor, karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham perusahaan tersebut. Apabila harga saham tinggi berarti saham akan diminati oleh investor, dan dengan permintaan yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga meningkat. Harga saham merupakan satu-satunya cara untuk menerjemahkan nilai perusahaan ke dalam nilai keuangan secara mudah dan dapat diperbandingkan”.

Adapun Menurut Brigham dan Houston (2010: 7), nilai perusahaan didefinisikan sebagai berikut: “Tujuan utama dari keputusan manajerial: dengan mempertimbangkan resiko dan waktu yang terkait dengan perkiraan laba per saham untuk memaksimalkan harga saham biasa perusahaan”.

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan ini digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. (Brigham dan Houston, 2010:7 ) Memaksimalkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan yang tercermin dari


(9)

viii kinerja perusahaaan dan penjualan sahamnya.

Keterkaitan Keputusan Investasi dan Nilai Perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Leli Amnah Rakhimsyah dan Barbara Gunawan (2011) menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Apabila PER semakin tinggi maka akan membuat nilai perusahaan akan naik dihadapan para investor karena PER yang tinggi akan memberikan pandangan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat dan menunjukan pertumbuhan perusahaan. Apabila dikaji menurut teori sinyal (signaling theory), hasil penelitian ini mendukung teori tersebut. Pengeluaran modal perusahaan tampak sangat penting dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Karena jenis investasi tersebut akan memberi sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan dimasa yang akan datang dan mampu meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan. Efek langsung keputusan investasi terhadap nilai perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi oleh perusahaan itu sendiri.

Keterkaitan Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010) dalam penelitiannya memberikan konfirmasi empiris bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen tersebut adalah membagikan laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Implikasi bagi perusahaan adalah perusahaan harus merencanakan untuk mengambil kebijakan dividen yang membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen daripada menahan labanya dalam bentuk capital gain

karena dengan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan. Konsekuensi apabila perusahaan membagikan laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, maka laba ditahan akan berkurang, sehingga perusahaan harus

mengeluarkan saham baru untuk mendanai kegiatannya. Implikasi bagi investor adalah investor akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang membagikan labanya dalam bentuk dividen secara konsisten. Investor juga akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah yang besar dengan konsekuensi investor harus membayar pajak yang tinggi atas dividen yang diperoleh tersebut.

Keterkaitan Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aris Sasurya dan Nadia Asandimitra (2013: Vol 1 Nomor 2). Menunjukan bahwa keputusan investasi (signaling theory) dan kebijakan dividen (teory bird in the hand) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya nilai perusahaan pada laporan perusahaan dapat dijelaskan oleh kombinasi penggunaan variabel keputusan investasi (PER) dan kebijakan dividen (DPR) secara bersama-sama. Hal ini mengindikasikan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen dapat dijadikan indikator sebagai alternatif dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui perkembangan keputusan investasi, perkembangan kebijakan dividen, dan perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2013. Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah 41 saham perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik penarikan


(10)

ix

nonprobablility sampling yang digunakan adalah purposive sampling Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan periode laporan keuangan tahun 2009 - 2013 atau selama 5 tahun. Total keseluruhan data yang dijadikan sampel adalah 30 buah data panel.

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1, 2, dan 3 yaitu mengetahui perkembangan keputusan investasi, perkembangan kebijakan dividen, dan perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Untuk mengukur keputusan investasi dapat digunakan rumus:

PER =Harga per SahamLaba per Saham Untuk mengukur kebijakan dividen dapat digunakan rumus:

PR = e per Lembar SahamLaba per Lembar Saham Untuk mengukur nilai perusahaan dapat digunakan rumus:

P = a b per embar SahamHarga Saham per embar Sedangkan untuk perkembangan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Pn = Perkembangan tahun sekarang

Pn-1 = Perkembangan tahun sebelumnya

Analisis verifikatif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 4 yaitu mengetahui besarnya pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda dengan teknik analisis SPSS statistik. Tahapan-tahapan metode analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini diurutkan sebagai berikut:

1)Analisis Regresi Linier Berganda, 2)Uji Asumsi Klasik, a)Uji Multikolinieritas, b)Uji Heteroskedasitisitas, c)Uji Normalitas, c)Uji Autokorelasi, 3)Analisis Koefisien Korelasi Pearson dan 4)Analisis Koefisien Determinasi.

PEMBAHASAN

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1, 2, dan 3 yaitu mengetahui perkembangan keputusan investasi, perkembangan kebijakan dividen, dan perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013.

Perkembangan Keputusan Investasi pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2013

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai Price Earning Ratio pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai 2013 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Rata-rata Price Earning Ratio tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu mencapai 16,04%. Sebaliknya nilai Price Earning Ratio terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai 11,23%.

Dari tahun ke tahun nilai Price Earning Ratio cenderung selalu mengalami penurunan, hal ini dipengaruhi oleh faktor – faktor internal dan eksternal perusahaan. Yang menjadi faktor internalnya adalah kinerja perusahaan itu sendiri. Ketidaktepatan dalam pengalokasian dana dan sumber daya yang dimiliki menjadi faktor utama. Sedangkan faktor eksternalnya adalah keraguan para investor untuk berinvestasi kepada perusahaan karena perusahaan dinilai belum meyakinkan dapat memberikan keuntungan bagi para investor.

Perkembangan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2013

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai

Dividend Payout Ratio pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai 2013


(11)

x mengalami fluktuasi. Rata-rata Dividend Payout Ratio tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu mencapai 28,61%. Sebaliknya nilai Dividend Payout Ratio terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu mencapai 21,25%.

Dari tahun ke tahun nilai Dividend Payout Ratio mengalami fluktuasi, karena setiap tahunnya laba yang dihasilkan perusahaan besarnya tidak sama serta tergantung keputusan dan kebijakan perusahaan dalam menentukan apakah akan membayar dividen atau tidak, mengurangi atau meningkatkan jumlah dividen, atau membayar dividen dengan jumlah yang sama dengan yang dibagikan pada periode sebelumnya.

Perkembangan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 – 2013

Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai Price to Book Value pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai 2013 mengalami fluktuasi atau naik turun. Rata-rata Price to Book Value tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu mencapai 3,05 kali dari nilai bukunya. Sebaliknya nilai Price to Book Value terendah terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai 2,01 kali dari nilai bukunya. Dari tahun ke tahun nilai Price to Book Value cenderung selalu mengalami penurunan, hal ini dikarenakan setiap tahunnya perusahaan perbankan ini tidak memperbaiki kinerja perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu menciptakan nilai yang baik bagi perusahaan dan membuat investor tidak tertarik untuk melirik saham perusahaan.

4.3 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Keputusan Investasi (Price Earning Ratio) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) terhadap Nilai Perusahaan (Price to Book Value) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 - 2013.

1. Analisis Regresi Linier Berganda Dalam perhitungannya, penulis menggunakan software SPSS 16 for

windows. Berikut adalah hasil yang diperoleh melalui SPSS 16 for windows :

Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.175 .518 4.200 .000

PER .163 .030 .596 5.502 .000 .999 1.001

DPR -.074 .014 -.594 -5.483 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan hasil pengolahan diatas, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y= 2.175+ 0,163X1 – 0,074X2 Arti dari persamaan diatas adalah:

α = 2.175, mempunyai arti jika nilai X yaitu Keputusan Investasi(Price Earning Ratio), Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) = 0, maka nilai Y yaitu Nilai Perusahaan (Price to Book Value) akan menunjukkan tingkat atau sebesar 2.175. Dalam arti lain jika tidak ada (Keputusan Investasi, Kebijakan Dividen), maka Nilai Perusahaan sebesar 2.175.

β1= 0,163, ini menunjukkan koefisien arah regresi positif, dimana setiap perubahan 1 angka pada nilai X1, yaitu Keputusan Investasi (Price Earning Ratio), maka nilai Y, yaitu Nilai Perusahaan (Price to Book Value) akan berubah sebesar 0,163. β2= -0,074, ini menunjukkan koefisien arah

regresi negatif, dimana setiap perubahan 1 angka pada nilai X2, yaitu Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio), maka nilai Y, yaitu Nilai Perusahaan (Price to Book Value) akan berubah sebesar -0,074.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa diantara kedua variabel tersebut mempunyai hubungan linear, dan tanda (+) pada regresi β1, artinya setiap kenaikan 1% pada X1 akan menyebabkan kenaikan nilai tingkat pada Y dan tanda (-) pada koefisien regresi β2 yang berarti setiap kenaikan 1% pada X2 akan menyebabkan penurunan nilai tingkat pada Y. Nilai koefisien regresi α yang positif juga menunjukkan bahwa grafik linear dimulai dari titik 2.175 yang


(12)

xi selanjutnya akan dilanjutkan dengan kenaikan dalam kondisi persyaratan tertentu. 2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 3.83418183

Most Extreme Differences Absolute .120

Positive .120

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .655

Asymp. Sig. (2-tailed) .784

a. Test distribution is Normal.

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai probabilitas Asymp.Sig (2-tailed) yang diperoleh dari uji Kolmogorov-Smirnov untuk residual bernilai sebesar 0.784 > 0.05. Karena nilai probabilitas pada uji Kolmogorov-Smirnov masih lebih besar dari tingkat kekeliruannya 5% (0.05) maka disimpulkan bahwa model regresi berdistrbusi normal.

Dan untuk mempermudah membaca tabel di atas, maka penulis akan menampilkan dalam bentuk grafik normal

probability plot yang dapat dilihat di bawah ini :

Berdasarkan Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual, hasil di atas memberikan pernyataan bahwa tidak terdapat masalah pada uji normalitas karena berdasarkan grafik di atas telah menunjukan tingkat normalitas pada poin-poin atau titik-titik di atas yang telah mendekati garis tengah. Ini menyatakan bahwa data variable independent yang meliputi Keputusan Investasi (Price Earning Ratio) dan

Kebijakan Dividen(Dividend Payout Ratio) maupun Nilai Perusahaan (Price to Book Value) sebagai data dari variable dependen terdistribusi dengan normal, sehingga data layak digunakan untuk analisis regresi berganda.

b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.175 .518 4.200 .000

PER .163 .030 .596 5.502 .000 .999 1.001

DPR -.074 .014 -.594 -5.483 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: PBV

Berdasarkan tabel di atas nilai tolerance

untuk masing-masing variabel:

1. Nilai tolerance X1 (keputusan investasi), 0.999 > 0.10

2. Nilai tolerance X2 (kebijakan dividen), 0.999 > 0.10

Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas keputusan investasi dan kebijakan dividen.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh VIF untuk masing-masing variabel :

1. Nilai VIF variabel X1 (keputusan investasi), 1.001 < 10

2. Nilai VIF variabel X2 (kebijakan dividen), 1.001 < 10

Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas keputusan investasi dan kebijakan dividen,

artinya bahwa di antara variabel bebas keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak terdapat korelasi yang cukup kuat antar sesama variabel bebas dan data layak digunakan untuk analisis regresi berganda. 4.3.2.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas

Correlations

X2 X1

Unstandardized Residual Spearman's

rho

X2 Correlation

Coefficient 1.000 -.206 -.211

Sig. (2-tailed) . .274 .263

N 30 30 30

X1 Correlation

Coefficient -.206 1.000 1.000 **

Sig. (2-tailed) .274 . .000


(13)

xii

Unstand ardized Residual

Correlation

Coefficient -.211 1.000

** 1.000

Sig. (2-tailed) .263 .000 .

N 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2 tailed).

Berdasarkan hasil korelasi yang diperoleh seperti dapat dilihat pada tabel diatas dapat dilihat bahwa korelasi antara variabel keputusan investasi (X1) dan kebijakan dividen (X2) sebagai berikut : 1. Nilai Corelation Coefficient X1 (keputusan investasi) sebesar 1.000 > 0.05 2. Nilai Corelation Coefficient X2(kebijakan dividen) sebesar -0.206 < 0.05

Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, artinya variabel pengganggu e (error) memiliki varian yang sama sepanjang observasi dari berbagai nilai dari variabel bebas, hal ini berarti data pada setiap variabel bebas memiliki rentangan yang sama, sehingga data layak digunakan untuk analisis regresi berganda.

d. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi Model R R

Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .827a .684 .661 .61262 1.051 a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Berdasarkan hasil pengolahan nilai statistik dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,051. Karena nilai untuk Durbin-Watson antara -2 sampai dengan +2, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi. Ini menyatakan bahwa Keputusan Investasi (Price Earning Ratio), Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) tidak mengalami error observasi yang dipengaruhi oleh error observasi sebelumnya, sehingga data layak digunakan untuk analisis regresi berganda.

3. Analisis Koefisien Korelasi Pearson

a. Korelasi antara X1 (Keputusan Investasi) terhadap Y (Nilai Perusahaan) melalui SPSS 16 for

windows menghasilkan nilai korelasi yang dipaparkan melalui tabel berikut ini :

Correlations

PER PBV PER Pearson

Correlation 1 .576 **

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

PBV Pearson

Correlation .576 **

1 Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan program SPSS 16 for windows menghasilkan nilai r yaitu 0,576 yang mempunyai arti hubungan keputusan investasi dengan nilai perusahaan korelasi sedang karena nilai korelasi sebesar 0,576 berada pada interval 0,400 – 0,599 (berdasarkan tabel Interpretasi Koefisien Korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12). Nilai korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara keputusan investasi dan nilai perusahaan searah, maksudnya jika semakin besar atau naik keputusan investasi, maka nilai perusahaan yang akan dihasilkan akan semakin besar atau tinggi pula. Sedangkan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara keputusan investasi dengan nilai perusahaan adalah hubungan yang signifikan.

b. Korelasi antara X2 (Kebijakan Dividen) terhadap Y (Nilai Perusahaan) melalui SPSS 16 for windows menghasilkan nilai korelasi yang dipaparkan melalui tabel berikut ini :

Correlations

DPR PBV DPR Pearson

Correlation 1 -.574 **

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

PBV Pearson

Correlation -.574 **

1 Sig. (2-tailed) .001


(14)

xiii

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan program SPSS 16 for windows menghasilkan nilai r yaitu -0,574 yang mempunyai arti hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan korelasi sedang karena nilai korelasi sebesar -0,574 berada pada interval 0,400 – 0,599 (berdasarkan tabel Interpretasi Koefisien Korelasi dapat dilihat pada tabel 4.12). Nilai korelasi negatif menunjukan bahwa hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan tidak searah atau berbanding terbalik, maksudnya jika semakin kecil atau turun kebijakan dividen maka nilai perusahaan yang akan dihasilkan akan semakin besar atau tinggi. Sedangkan nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan adalah hubungan yang signifikan.

c. Korelasi secara simultan antara X1 (Keputusan Investasi) dan X2 (Kebijakan Dividen) terhadap Y (Nilai Perusahaan) melalui SPSS 16 for windows menghasilkan nilai korelasi yang dipaparkan melalui tabel berikut ini :

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson 1 .827a .684 .661 .61262 1.051

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Hasil perhitungan dengan SPSS 16 for windows menghasilkan nilai R yaitu 0,827. Nilai R tersebut menyatakan bahwa hubungan antara variabel X1 (Keputusan Investasi) dan X2 (Kebijakan Dividen) terhadap Y (Nilai Perusahaan) bersifat positif. Nilai korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara Keputusan InvestasidanKebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan searah, maksudnya jika semakin besar Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen, maka Nilai Perusahaan yang akan dihasilkan semakin besar pula. Hubungan antara

variabel Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dapat dikatakan sangat kuat karena nilai korelasi sebesar 0,827 berada pada interval 0,800 – 1,000 yang dapat dilihat pada tabel interpretasi.

4 Analisis Koefisien Determinasi Koefesien Determinasi Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .827a .684 .661 .61262 a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Jika berdasarkan perhitungan menggunakan program SPSS diperoleh koefisien determinasi yaitu sebesar 0.684. Ini berarti bahwa keputusan investasi (X1) dan kebijakan dividen (X2) mempengaruhi nilai perusahaan secara simultan atau bersama-sama sebesar 68,4% sedangkan sisanya sebesar 31,6% merupakan kontribusi variabel lain selain variabel yang digunakan oleh peneliti.

Pengaruh Parsial dengan rumus Beta X Zero Order

Model

Standardized

Coefficients Correlations Beta Zero-order Partial Part 1 (Constant)

X1 .596 .576 .727 .595

X2 -.594 -.574 -.726 -.593

a. Dependent Variable: Y

Berikut adalah hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap terikat dengan rumus X zero order :

1. Variabel Keputusan Investasi = 0,596 x 0,576 = 0,348 x 100% = 34,8%

2. Variabel Kebijakan Dividen = 0,594 x -0,574 = 0,336 x 100% = 33,6%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel keputusan investasi sebesar 34,8 % dan diikuti dengan variabel kebijakan dividen sebesar 33,6% dengan demikian pengaruh secara keseluruhan sebesar 68,4% sedangkan sisanya 31,6% merupakan kontribusi variabel lain selain variabel yang digunakan oleh peneliti.


(15)

xiv HASIL

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) yaitu keputusan investasi (X1) dan kebijakan dividen (X2) terhadap nilai perusahaan (Y). Adapun hipotesis pada penelitian ini dilakukan baik secara simultan maupun parsial, diantaranya adalah :

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Pengaruh Keputusan Investasi (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Uji t untuk X1 (Keputusan Investasi)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.175 .518 4.200 .000

PER .163 .030 .596 5.502 .000 .999 1.001

DPR -.074 .014 -.594 -5.483 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: PBV

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai thitung yang diperoleh variabel Keputusan Investasi sebesar 5.502. Nilai ini akan di bandingkan dengan ttabel pada tabel distribusi t. dengan tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0.05, untuk pengujian satu pihak dan di mana df = n-k-1 = 30-2-1 = 27, diperoleh nilai ttabel ± (0.05:27) = 1.703. Dari nilai-nilai tersebut dapat diketahui nilai thitung untuk variabel Keputusan Investasi (5.502) > ttabel (1.703), sesuai dengan kriteria pengujian bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial, dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013.

Pengaruh Kebijakan Dividen (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Uji t untuk X1 (Kebijakan Dividen)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.175 .518 4.200 .000

PER .163 .030 .596 5.502 .000 .999 1.001

DPR -.074 .014 -.594 -5.483 .000 .999 1.001

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.175 .518 4.200 .000

PER .163 .030 .596 5.502 .000 .999 1.001

DPR -.074 .014 -.594 -5.483 .000 .999 1.001

a. Dependent Variable: PBV

Dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa nilai thitung yang diperoleh variabel Kebijakan Dividen sebesar -5.483. Nilai ini akan di bandingkan dengan ttabel pada tabel distribusi t. dengan tingkat kepercayaan dengan taraf nyata = 0.05, untuk pengujian satu pihak dan di mana df = n-k-1 = 30-2-1 = 27, diperoleh nilai ttabel ± (0.05:27) = 1.703. Dari nilai-nilai tersebut dapat diketahui nilai thitung untuk variabel Kebijakan Dividen (-5.483) < ttabel (1.703), sesuai dengan kriteria pengujian bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial, dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Pengaruh Keputusan Investasi (X1) dan Kebijakan Dividen (X2) terhadap Nilai Perusahaan (Y)

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk menguji koefisien regresi secara simultan antar variabel independen dengan variabel dependen.

Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :

H0 : β1β2 = 0 Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 - 2013. Ha : β1β2≠ 0 Keputusan Investasi dan

Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan Perbankan yang tercatat di Bursa


(16)

xv Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 - 2013.

ANOVAb Model

Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig. 1 Regression 10.644 1 10.644 13.918 .001a

Residual 21.414 28 .765

Total 32.059 29

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y

Nilai Fhitung dibandingkan dengan nilai Ftabel berdasarkan tingkat signifikansi ( α) = 5% dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan penyebut = n-k-1. Jadi, pembilang = 2 dan derajat penyebut = 30-2-1 = 27, maka Ftabel diperoleh sebesar 3.35. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan nilai-nilai yang sudah diperoleh, terlihat Fhitung < Ftabel, yaitu 13.918 > 3.35, maka H0 ditolak artinya bahwa Keputusan InvestasidanKebijakan Dividen,

secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013. KESIMPULAN

1). Perkembangan keputusan investasi pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan oleh keputusan investasi yang mengalami perubahan jumlah dana yang diinvestasikan setiap tahunnya. Keputusan investasi yang tertinggi dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk. dan yang terendah dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., 2). Perkembangan kebijakan dividen pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan karena setiap tahunnya laba yang dihasilkan perusahaan besarnya tidak sama serta tergantung keputusan dan kebijakan perusahaan dalam menentukan apakah akan membayar dividen atau tidak, mengurangi atau meningkatkan jumlah dividen, atau membayar dividen dengan jumlah yang sama dengan yang dibagikan pada periode sebelumnya.

Kebijakan dividen yang tertinggi dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan yang terendah dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk., 3).Perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 mengalami fluktuasi. Hal tersebut disebabkan karena setiap tahunnya perusahaan perbankan ini tidak memperbaiki kinerja perusahaan sehingga perusahaan tidak mampu menciptakan nilai yang baik bagi perusahaan dan membuat investor tidak tertarik untuk melirik saham perusahaan. Nilai perusahaan yang tertinggi dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk. dan yang terendah dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk., 4). Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013 adalah sebagai berikut: a). Secara parsial, keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013, b).Secara parsial, kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013, c). Secara simultan, keputusan investasi dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan terjadi hubungan yang kuat. Diperoleh hasil 68,4% nilai perusahaan yang dipengaruhi oleh keputusan investasi dan kebijakan dividen sedangkan sisanya 31,6% merupakan kontribusi variabel lain. Hasil uji menunjukan keputusan investasi dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013.

SARAN

1). Dalam penelitian mendatang perlu menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi nilai perusahaan, misalnya variabel struktur modal, keputusan pendanaan, keputusan pengelolaan aktiva, dan tingkat suku bunga, 2). Bagi investor dan calon investor yang ingin menanamkan


(17)

xvi modalnya pada suatu perusahaan diharapkan lebih teliti dengan melihat terlebih dahulu kondisi perusahaan yang akan di pilih baik dari faktor internal maupun faktor eksternal perusahaan. Disamping itu investor pun harus memperhatikan keputusan investasi suatu perusahaan karena berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 3). Bagi perusahaan perbankan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan jumlah pendapatan perusahaan agar laba yang didapatkan perusahaan tersebut tinggi dan berimbas pula terhadap pembayaran dividen karena pasar menganggap bahwa pembayaran dividen yang tinggi mencerminkan nilai perusahaan yang baik dan memberikan prospek yang bagus dimasa mendatang, 4). Selain itu, perusahaan diharapkan dapat meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan sehingga dapat menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melaksanakan fungsi manajemen keuangan yang tepat, dimana satu keputusan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak terhadap nilai perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

A. Ajanthan. 2013. The Relationship between Dividend Payout and Firm Profitability: A Study of Listed Hotels and Restaurant Companies in Sri Lanka. International Journal of Scientific and Research Publications. Volume 3, Issue 6, ISSN 2250-3153.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta, Mediasoft Indonesia.

Agus Harjito, Martono, S.U. 2002.

Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedua, Ekonisia. Yogyakarta. Ansori Mokhamat, Denica H.N. 2010.

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan yang Tergabung dalam Jakarta Islamic Index Studi Pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Manajemen. ISSN : 1411-1799, Volume 4 No. 2 Juli. Aris Sasurya, Nadia Asandimitra, 2013.

Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1, Nomor 2.

Baridwan, Zaki, 1997. Akuntansi Intermediate. Yogyakarta. BPFE.

Brigham, E,F dan Weston, J,F. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Edisi Kesembilan, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 8,

Jakarta: Erlangga.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2010. Dasar-Dasar

Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat Darminto. 2010. Pengaruh Faktor Eksternal

dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen, ISSN : 1693-524, Volume 8, Nomor 1, Halaman 140.

Fandini, Fanny Rosa. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan

Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderasi Studi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Fenandar, Gany Ibrahim. 2012. Pengaruh

Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Fakultas Ekonomika dan Bisnis


(18)

xvii Universitas Dipeneogoro Semarang.

Gitman, Lawrence J. dan Chad J. Zutter. 2012. Principles of Managerial Finance. 13th Edition. Global Edition: Pearson Education Limited Haruman, Tendi. 2008. Struktur

Kepemilikan, Keputusan

Keuangan dan Nilai

Perusahaan. Finance and Banking Journal, Vol. 10 No. 2 Desember 2008, Hal. 150-166

Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT. Raja Grafindo.

Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan. Teori dan Penerapan, Keputusan Jangka Pendek, Buku 2. Yogyakarta.

Husnan, Suad. dan Pudjiastuti, E. 2006.

Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi kelima. Yogyakarta: AMP YKPN. I Made Sudana. 2011. Manajemen

Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : Penerbit Erlangga

Ika Fanindya Jusriani, Shiddiq Nur Raharjo. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi Empiris Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Jurnal Akuntansi, ISSN : 2337-3806, Volume 2, Nomor 2, Hal. 1-10.

Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2002.

Metodologi Peneltian Bisnis

untuk Akuntansi dan

Manajemen. BPFE,

Yogyakarta.

James C, Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Prinsip –

prinsip Manajemen

Keuangan. Edisi kedua belas. Jakarta: Salemba Empat.

Keown, Arthur J dkk. 2004. Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Indeks. Leli Amnah R, Batubara Gunawan. 2011.

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, Kebijakan

Dividen dan Tingkat Suku

Bunga terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Investasi, Volume 7, Nomor 1.

Mulyadi. 2006. Akuntansi Manajemen. Badan Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta.

Nafiah, Zumrotun. 2013. Analisis Faktor-faktor yang memperngaruhi Kebijakan Dividen dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Jurnal STIE Semarang, ISSN : 2252-7826, Vol. 5, No. 3.

Oktavina Tiara Sari. 2013. Pengaruh

Keputusan Investasi,

Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap

Nilai Perusahaan.

Management Analysis Journal, ISSN : 2252-6552. Putri Prihatin Ningsih dan Iin Indarti. 2012.

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Vol 1 No. 1

R. Agus Sartono. 2001. Manajemen

Keuangan (Teori dan

Aplikasi), Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta : BPFE, Yogyakarta, Halaman 6.

Rahardjo, Budi. 2009. Laporan Keuangan Perusahaan. Yogyakarta : UGM Press.

Singgih Santoso. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi SPSS 16.0


(19)

xviii

FOR Window, PT. Gramedia, Anggoto IKAPI, Jakarta Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Edisi

Keempat. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian

Bisnis. Bandung,: Alfabeta Sujoko dan Soebiantoro. 2007. Pengaruh

Struktur Kepemilkan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai

Perusahan. Jurnal

Manajemen dan

Kewirausahaan, Vol 9, 47. Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ekonisia. Yogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta. Umi Narimawati. 2008. Metodologi

Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori

dan Aplikasi. Bandung: Agung Media

Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.

Weston, J, F. dan T.E. Copeland. 1986.

Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wijaya, Lihan R. Puspo dan Wibawa, Bandi Anas. Wibawa. 2010.

Pengaruh Keputusan

Investasi, Keputusan

Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai

Perusahaan. Simposium

Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010, Hal. 1-21. Yuliani, Isnurhadi, Samadi W. Bakar. 2013.

Keputusan Investasi,

Pendanaan, dan Dividen perusahaan dengan Risiko

Bisnis Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 17, No. 3, Hlm. 362-375.

http://www.share-pdf.com / Diakses pada tanggal 23 Juni 2014

http://vibiznews.com / Diakses pada tanggal 23 Juni 2014

http://idx.co.id / Diakses pada tanggal 28 Juni 2014

http://www.tamzis.com / Diakses pada tanggal 22 April 2015

http://www.bi.go.id/ Diakses pada tanggal 11 Mei 2015


(20)

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Keputusan Investasi

2.1.1.1Pengertian Keputusan Investasi

Keputusan investasi melibatkan waktu jangka panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi berjangka pula.

Menurut Tandelilin (2010:2), Investasi adalah:

“Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang”

Menurut Sutrisno (2003:139) keputusan investasi adalah:

“Keputusan yang sering disebut capital budgeting, yakni keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan yang jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun atau berjangka panjang”.

Sedangkan Keputusan Investasi menurut Mulyadi (2006:121) adalah: “Suatu keputusan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk menghasilkan arus dana masa datang dengan jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal. Dengan keputusan investasi, berarti memberi jawaban atas bidang usaha apa yang akan dimasuki, karena banyak alternatif investasi yang dapat dilaksanakan

sehingga kekayaan pemilik diharapkan dapat bertambah”.

Berdasarkan beberapa pengertian keputusan investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi adalah keputusan mengalokasikan


(21)

14

sejumlah dana dengan harapan mendapatkan return dimasa depan dan menerima risiko yang harus ditanggung dari investasi tersebut.

2.1.1.2 Tujuan Investasi

Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.

Menurut Tandelilin (2010:8), ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak dimasa datang. Seseorang yang

bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan

perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa Negara di dunia banyak

melakukan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhny investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.


(22)

15

2.1.1.3 Risiko Investasi

Menurut Basri (2002), pada umumnya risiko dari investasi muncul tiga kemungkinan yaitu :

1. Besarnya investasi

Suatu investasi yang besar memiliki risiko yang lebih besar dari investasi kecil terutama dari unsur kegagalannya. Apabila proyek itu mengalami kegagalan maka hal itu dapat berakibat nilai perusahaan akan turun.

2. Penanaman kembali dari cash flow

Bahaya dari kemungkinan tidak terbukanya kemungkinan investasi kembali dari hasil investasi itu akan merupakan tambahan risiko dari

penanaman kembali cash flow yang diperoleh.

3. Penyimpangan dari cash flow

Forecasting yang tepat terhadap cash flow dari hasil yang akan diperoleh adalah merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Ketidakpastian dari apa yang diharapkan itulah yang merupakan sumber dari resiko ini.

2.1.1.4 Proses Keputusan Investasi

Menurut Supriyono (1999:30), secara garis besar proses pengambilan keputusan penanaman modal dilakukan melalui prosedur-prosedur sebagai berikut:

1. Identifikasi proyek

Langkah awal dari keputusan penanaman modal adalah mengidentifikasi proyek penanaman modal, kemudian mencari usulan penanaman modal yang


(23)

16

nantinya akan dipilih satu usulan investasi yang paling maksimal dihubungkan dengan sumber yang tersedia dan disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

2. Estimasi biaya dan manfaat

Salah satu kriteria yang digunakan untuk menerima atau menolak suatu usulan proyek adalah estimasi biaya dan manfaat proyek yang bersangkutan. Estimasi biaya merupakan estimasi biaya yang ditanamkan mula-mula dan biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan proyek yang bersangkutan.

3. Evaluasi proyek

Evaluasi yang dilakukan sebaiknya secara kuantitatif maupun kualitatif. Evaluasi secara kualitatif misalnya dinilai dari segi perubahan moral karyawan, dampak sosial, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. Evaluasi proyek secara kuantitatif dapat menggunakan beberapa metode evaluasi seperti metode

net present value, metode payback period dan lain sebagainya. 4. Penyusunan anggaran pengeluaran modal

Anggaran pengeluaran modal merupakan bagian dari anggaran induk suatu organisasi yang berisi semua usulan penanaman modal yang telah disahkan untuk satu periode tahun anggaran. Secara formal, penyusunan anggaran modal merupakan hasil akhir dari keputusan penanaman modal.

5. Penilaian kembali proyek

Suatu proyek yang sudah diterima dan dilaksanakan masih memerlukan adanya penilaian kembali secara periodik untuk menentukan apakah penanaman modal tersebut telah sesuasi dengan yang diharapkan semula. Ada dua manfaat penting dari penilaian kembali suatu proyek, yaitu :


(24)

17

a. Dapat untuk mengetahui ketepatan estimasi masa lalu, yang bermanfaat untuk membuat estimasi baru atau estimasi yang lebih tepat terhadap proyek baru.

b. Merupakan pembanding antara proyek yang sedang berjalan dengan alternatif penanaman modal lainnya.

2.1.1.5 Price Earning Ratio (PER)

Keputusan investasi dalam penelitian ini akan menggunakan Price

Earning Ratio (PER), dimana PER menunjukkan perbandingan antara closing price dengan laba per lembar saham (Earning Per Share).

Price Earning Ratio menurut Tandelilin (2010:320) adalah :

Price Earning Ratio adalah rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap laba / earning perusahaan. Investor akan menghitung berapa kali nilai laba / earning yang tercermin dalam harga suatu saham”.

Rumus yang digunakan untuk mengukur Price Earning Ratio menurut

Tandelilin (2010:320) adalah sebagai berikut :


(25)

18

2.1.2 Kebijakan Dividen

2.1.2.1 Pengertian Kebijakan Dividen

Kebijakan perusahaan membagikan dividen kepada para pemegang saham merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting untuk mencapai salah satu tujuan perusahaan. Berikut ini beberapa definisi kebijakan dividen menurut beberapa orang ahli yaitu sebagai berikut:

Menurut R. Agus Sartono (2001:281), kebijakan dividen adalah:

“Keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang

saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang”.

Menurut Gitman dan Zutter (2012:8), kebijakan dividen adalah:

“Suatu periode pendistribusian uang tunai kepada pemegang saham dari suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut Ika Fanindya J. dan S.N Rahardjo (2013) kebijakan dividen adalah:

“Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan dalam menentukan

apakah akan membayar dividen atau tidak, mengurangi atau meningkatkan jumlah dividen, atau membayar dividen dengan jumlah yang sama dengan yang dibagikan

pada periode sebelumnya”.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan dividen merupakan suatu keputusan untuk menentukan pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang akan ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau


(26)

19

internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar.

2.1.2.2 Pertimbangan Manajerial Dalam Menentukan Dividen Payout Ratio (DPR)

Menurut R. Agus Sartono (2001:292), faktor-faktor yang dipertimbangkan

manajerial dalam menentukan Dividend Payout Ratio (DPR) adalah sebagai

berikut:

1. Kebutuhan Dana Perusahaan

2. Likuiditas

3. Kemampuan Meminjam

4. Keadaan Pemegang Saham

5. Stabilitas Dividen

2.1.2.3 Prosedur Pembayaran Dividen

Menurut Brigham dan Houston (2001:80), prosedur pembagian dividen adalah sebagai berikut:

1. Tanggal pengumuman. Tanggal pada saat direksi perusahaan

mengeluarkan pernyataan berisi pengumuman pembagian dividen.

2. Tanggal pencatatan pemegang saham. Tanggal pada saat perusahaan

mencatat pemegang saham sebagai pemilik pada tanggal pemegang saham tersebut berhak menerima dividen.


(27)

20

3. Tanggal ex.dividen. tanggal pada saat ha katas dividen periode berjalan tidak lagi menyertai sham tersebut biasanya jangka waktunya adalah empat hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham.

4. Tanggal pembayaran. Perusahaan benar-benar mengirimkan cek kepada

pemegang saham tercatat, yaitu tanggal pembayaran (payment date).

2.1.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Menurut Brigham dan Houston (2001:89-90) terdapat 4 kategori besar faktor - faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu sebagai berikut:

1. Kendala atas pembagian dividen

a. Kontrak utang. Kontrak utang biasanya membatasi pembagian

dividen dari laba yang dihasilkan setelah pinjaman diberikan. b. Pembatasan saham preferen. Biasanya, dividen saham biasa tidak

dapat dibayarkan jika perusahaan belum membayarkan dividen untuk saham preferennya.

c. Ketidakcukupan laba. Pembayaran dividen tidak boleh melebihi

“laba yang ditahan” pada pos neraca. Pembatasan ini disebut “impairment of capital rule”, dirancang untuk melindungi kreditor.

Tanpa peraturan tersebut perusahaan yang mengalami kesulitan mungkin membagikan sebagian besar aktivanya kepada pemegang saham dan membiarkan para kreditornya terlantar.

d. Ketersediaan kas. Dividen tunai dapat dibagikan hanya dengan uang kas. Jadi, kekurangan kas di bank dapat membatasi


(28)

21

pembagian dividen. Kecuali bila perusahaan memperoleh pinjaman.

e. Denda pajak atas penahanan laba yang tidak wajar. Untuk

mencegah agar orang – orang kaya tidak menggunakan perusahaan

untuk menghindari pajak pribadi, peraturan pajak membuat ketentuan khusus mengenai penimbunan penghasilan yang tidak wajar.

2. Peluang Investasi

a. Letak dari daftar IOS. Apabila daftar IOS yang khas dari suatu perusahaan, apabila lebih mengarah kekanan, hal ini akan cenderung menghasilkan target rasio pembayaran dividen yang rendah dan sebaliknya jika IOS lebih mengarah ke kiri.

b. Kemungkinan untuk mempercepat atau menunda proyek.

Kemampuan untuk mempercepat atau menangguhkan proyek akan memungkinkan perusahaan untuk lebih konsisten dengan kebijakan dividen yang stabil.

3. Ketersediaan dan biaya sumber-sumber modal alternative

a. Biaya penjualan saham baru. Jika suatu perusahaan perlu

mendanai investasi dalam tingkat tertentu, perusahaan dapat mendapatkan ekuitas dengan menahan laba atau menerbitkan saham biasa baru.

b. Kemampuan untuk mensubstitusi utang dengan


(29)

22

menggunakan baik itu utang atau ekuitas. Biaya transaksi saham yang rendah memungkinkan kebijakan dividen yang lebih fleksibel karena ekuitas dapat dihimpun melalui penahanan laba atau penjualan saham baru. Situasi yang sama berlaku bagi kebijakan utang : jika perusahaan dapat menyesuaikan rasio utangnya tanpa harus meningkatkan WACC secara tajam, perusahaan tersebut dapat membayar dividen yang diharapkan, bahkan meskipun laba mengalami fluktuasi, dengan meningkatkan rasio utangnya.

c. Pengendalian. Jika manajemen berkepentingan dengan

mempertahankan pengendalian, perusahaan bisa jadi enggan untuk menjual saham baru, sehingga mungkin akan menahan lebih banyak laba daripada seharusnya. Akan tetapi, jika pemegang saham menginginkan dividen yang lebih tinggi dan terpampang perang mandate (proxy fight) di depan mata, maka dividen akan dinaikkan.

4. Dampak kebijakan dividen pada

Dampaknya dapat dilihat dari 4 faktor :

a. Keinginan pemegang saham untuk mendapatkan laba saat ini

versus masa depan

b. Anggapan tingkat resiko dividen versus keuntungan modal

c. Keuntungan pajak atas keuntungan modal dibandingkan dividen


(30)

23

2.1.2.5 Jenis Jenis Deviden

Menurut Baridwan (1997:434), jenis-jenis dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu seperti berikut ini:

a. Dividen Tunai (Cash Dividend)

Dividen tunai merupakan dividen yang dibagikan dalam bentuk kas. Hal utama yang perlu diperhatikan oleh manajemen sebelum membuat pengumuman adanya pembagian dividen tunai adalah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Keputusan dalam pembagian dividen tunai ditentukan dalam RUPS. Dewan direksi melakukan pemungutan suara untuk mengumumkan dividen tunai dan jika hasilnya disetujui maka dividen segera diumumkan. Sebelum dividen dibayarkan, daftar pemegang saham terakhir harus disiapkan. Karena itu, biasanya terdapat tenggang waktu antara saat pengumuman dan pembayaran.

b. Dividen NonKas (Property Dividend)

Dividen nonkas dapat berupa suratsurat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan seperti barang dagang, real estate, atau investasi, atau bentuk lainnya yang dirancang oleh dewan direksi.

c. Dividen dengan Utang Wesel (Scrib Dividend)

Dividen utang wesel timbul apabila perusahaan tidak membayar dividen sekarang dikarenakan saldo kas yang ada tidak mencukupi sehingga pimpinan akan mengeluarkan scrib dividend, yaitu janji tertulis


(31)

24

untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. Scrib

dividend ini mungkin berbunga mungkin juga tidak.

d. Dividen Likuidasi (Liquidation Dividend)

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang saham bisa mengurangi investasinya. Dengan demikian transaksi ini identik dengan penarikan modal sendiri oleh pemegang saham.

e. Dividen Saham (Stock Dividend)

Jika manajemen ingin mengkapitalisasi sebagian dari laba dan dengan demikian menahan laba dalam perusahaan atas dasar permanen, maka perusahaan dapat menerbitkan dividen saham. Dividen saham adalah pembayaran tambahan saham (dividen dalam bentuk saham) kepada pemegang saham. Dividen saham kurang lebih merupakan penyusunan

kembali modal perusahaan (rekapitalisasi), sedangkan proporsi


(32)

25

2.1.2.6 Teori Kebijakan Dividen

Dalam perkembangannya, muncul beberapa teori tentang kebijakan dividen, Terdapat tiga teori tentang kebijakan dividen yang menjelaskan pengaruh besar kecilnya dividend payout ratio (DPR) terhadap harga saham. Menurut (I Made Sudana,2011:167) ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Teori Dividend Irrelevance

Teori ini dikemukakan oleh Franco Modigliani dan Merron Miller (Modigliani-Miller/MM). Menurut teori dividend irrelevance, kebijakan dividen tidak mempengaruhi harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. MM berpendapat bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan untk menghasilkan pendapatan dan resiko bisnis, sedangkan bagaimana membagi arus pendapatan menjadi dividen dan laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Asumsi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller adalah:

a. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan dan pendapatan pribadi.

b. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham. c. Leverage keuangan tidak mempengaruhi biaya modal.

d. Investor dan manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek

perusahaan.

e. Pendistribusian pendapatan antara dividen dan laba ditahan tidak

mempengaruhi biaya modal sendiri.


(33)

26

2. Teori Bird in-the-Hand

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan Jhon Litner. Berdasarkan

bird in-the-hand, kebijakan dividen berpengaruhh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan semakin besar, harga pasar perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi karena pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor.

3. Teori Tax Preference

Berdasarkan teori tax preference, kebijakan dividen mempunyai pengaruh

negatif terhadap harga pasar perusahaan. Artinya , semakin besar jumlah dividen yang dibagikan oleh perusahaan, semakin rendah harga pasar perusahaan yang bersangkutan. Hal ini terjadi jika ada perbedaan antara tarif pajak personal atas pendapatan dividen dan capital gain. Apabila tarif pajak lebih tinggi dari capital gain, maka investor akan lebih senang jika laba yang diperoleh tetap ditahan di perusahaan, untuk membiayai investasi yang dilakukan perusahaan. Dengan demikian dimasa yang akan datang diharapkan terjadi peningkatan capital gain

yang tarif pajaknya lebih rendah. Apabila banyak investor yang memiliki pandangan demikian, maka investor cenderung memilih saham-saham dengan dividen kecil dengan tujuan menghindari pajak.


(34)

27

2.1.2.7 Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend Payout Ratio menurut Gitman dan Zutter (2012:577) adalah :

Dividend Payout Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase setiap

laba yang diperoleh perusahaan untuk di distribusikan kepada pemilik saham dalam bentuk uang tunai. Dividend Payout Ratio dapat dihitung dengan membagi dividen tunai perusahaan per saham dengan laba per saham”.

Rumus yang digunakan untuk mengukur Dividend Payout Ratio menurut

Gitman dan Zutter (2012:577) adalah sebagai berikut :

Artinya di dalam komponen dividen per lembar saham terkandung unsur dividen, jadi jika semakin besar dividen yang dibagikan maka akan semakin besar

Dividen Payout Ratio (DPR). Pada umumnya saham-saham yang tercatat di BEI membayar dividen setiap tahun dengan DPR antara 0% - 25% (Ang, 1997).

2.1.3 Nilai Perusahaan

2.1.3.1 Laporan Keuangan Perusahaan

Laporan keuangan merupakan suatu media yang dapat memperlihatkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Namun laporan tersebut haruslah dianalisis agar dapat menjadi suatu informasi yang tepat dan akurat. Keakuratan ini akan bermanfaat bagi para calon investor untuk mengambil keputusan investasi.


(35)

28

Menurut Martono dan Harjito (2002;5), laporan keuangan adalah

“Ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu”.

Dari data laporan keuangan itu dapat berguna bagi perusahaan untuk menghitung rasio keuangan. Rasio keuangan adalah sebuah indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan didapat dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. (Horne dan Wachowicz, 2005;202).

2.1.3.2 Pengertian Nilai Perusahaan

Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007), nilai perusahaan adalah:

“Persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham”.

Menurut Weston dan Brigham (2005: 547), nilai perusahaan atau dikenal juga dengan firm value adalah:

“Sebuah konsep penting bagi investor, karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham perusahaan tersebut. Apabila harga saham tinggi berarti saham akan diminati oleh investor, dan dengan permintaan yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga

meningkat. Harga saham merupakan satu-satunya cara untuk

menerjemahkan nilai perusahaan ke dalam nilai keuangan secara mudah dan dapat diperbandingkan”.

Adapun Menurut Brigham dan Houston (2010: 7), nilai perusahaan didefinisikan sebagai berikut:


(36)

29

“Tujuan utama dari keputusan manajerial: dengan mempertimbangkan

resiko dan waktu yang terkait dengan perkiraan laba per saham untuk memaksimalkan harga saham biasa perusahaan”.

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan ini

digunakan sebagai pengukur keberhasilan perusahaan karena dengan

meningkatnya nilai perusahaan berarti meningkatnya kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham. (Brigham dan Houston, 2010:7 ) Memaksimalkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimalkan harga pasar saham.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan yang tercermin dari kinerja perusahaaan dan penjualan sahamnya.

2.1.3.3 Tujuan Maksimalisasi Nilai Perusahaan

Menurut I Made Sudana (2011:8), tujuan suatu perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan atau kekayaan bagi pemegang saham, yang

dalam jangka pendek bagi perusahaan go public tercermin pada harga pasar saham

perusahaan yang bersangkutan di pasar modal. Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih tepat sebagai tujuan karena :

a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti memaksimalkan nilai sekarang

dari semua keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham di masa yang akan datang atau berorientasi jangka panjang.


(37)

30

c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih menekankan pada arus kas dari pada sekedar laba menurut pengertian akuntansi.

d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak mengabaikan tanggung jawab

sosial.

Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari arus pendapatan atau kas yang diharapkan diterima pada masa yang akan datang.

2.1.3.4 Indikator untuk Memperkirakan Nilai Perusahaan

Menurut J. Keown, Scott, dan Martin (2004), terdapat indikator - indikator kuantitatif yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan, antara lain:

a. Nilai buku

Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi kewajiban yang ada atau modal pemilik. Nilai buku tidak menghitung nilai pasar dari suatu perusahaan secara keseluruhan karena perhitungan nilai buku berdasarkan pada data historis dari aktiva perusahaan.

b. Nilai pasar perusahaan

Nilai pasar saham adalah suatu pendekatan untuk memperkirakan nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa sekuritas dan secara luas diperdagangkan, maka pendekatan nilai dapat dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai merupakan suatu pendekatan yang paling sering digunakan dalam menilai perusahaan besar, dan nilai ini dapat berubah dengan cepat.


(1)

viii

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE.,Spec.Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Raeni Dwisanty, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, MS.Ak., sebagai Pembimbing yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan motivasi, pengarahan dan masukan – masukan berharga kepada penulis sehingga dapat diselesaikannya laporan skripsi ini dengan tepat waktu dan hasil yang optimal.

6. Ibu Linna Ismawati, SE.,M.Si. dan Ibu Lia Yulianti, SE.,M.Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah – mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

8. Bapak Indra Lewa dan Ibu Reni Atika selaku orangtua penulis yang selalu memberikan do’a, motivasi, arahan dan kasih sayang yang tak henti – hentinya kepada penulis.

9. Untuk adikku Imam Viranda serta seluruh keluarga besar yang di Palembang terima kasih atas doa dan dukungannya selama penulis menuntut ilmu.

10. Teman-teman kelas manajemen-2 2011 yang selalu memberikan semangat, bantuan, motivasi, dan saran bagi penulis.


(2)

ix

11. Seluruh karyawan PT. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bandung, terima kasih atas bantuan dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis.

Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa penyusunan tugas/akhir yang penulis lakukan masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisannya. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari berbagai pihak agar penulis dapat berkarya lebih baik lagi kedepan. Akhir kata penulis berharap penyusuan tugas akhir/skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Agustus 2015


(3)

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa :

1. Karya tulis ini asli dan belum penah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Ahli Madya, Sarjana, Master dan Doktor) baik di Universitas Komputer Indonesia maupun di Perguruan Tinggi lainnya.

2. Kaya tulis ini murni gagasan dan rumusan penelitian Saya sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan dari tim dosen pembimbing dan penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dan jelas ditemukan sebagai acuan dalam naskah yang disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini Saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka telah diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya dengan norma yang berlaku di Perguruan Tinggi.

Bandung, Agustus 2015

Erisa Septaryn


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN

YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2009 – 2013

ERISA SEPTARYN NIM. 21211025

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal Agustus 2015

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE., MS., AK. NIP. 4127.70.007

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen

Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si NIP. 4127.70.019 NIP. 4127.34.02.006


(5)

SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, Penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), sepakat atas hal-hal di bawah ini :

1. BEI menyetujui untuk memberikan kepada Penulis dan Universitas Komputer Indonesia Hak Royalti Non-eksklusif atas penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013 yang disusun oleh Penulis.

2. BEI memberikan persetujuan kepada Penulis dan Universitas Komputer Indonesia untuk mengunggah (upload) Skripsi Penulis pada Elib UNIKOM / elib.unikom.ac.id (“Publikasi”), terbatas hanya untuk keperluan riset dan pendidikan, tidak untuk tujuan/kepentingan komersial. 3. BEI berusaha menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk

penyusunan Skripsi Penulis. Dalam hal terjadi kesalahan ataupun kekurangan dalam penyediaan data dan atau informasi maka BEI dalam bentuk apapun tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban oleh siapapun termasuk atas materi/isi dari Skripsi Penulis atau materi/isi dan publikasi di Elib UNIKOM / elib.unikom.ac.id. BEI juga tidak bertanggung jawab atas segala dampak dan atau kerugian yang timbul dalam bentuk apapun, termasuk namun tidak terbatas pada kehilangan potensi keuntungan dan atau kesempatan akibat tindakan yang berkaitan dengan penggunaan data dan informasi yang terdapat dalam publikasi dimaksud.


(6)

Bandung, Agustus 2015

Penulis PT Bursa Efek Indonesia

Erisa Septaryn Kepala Kantor Perwakilan Bandung

NIM. 21211025

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Hj. Ria Ratna Ariawati, SE.,MS.,AK. NIP. 4127.70.007

Catatan :

BAB II, BAB III, dan BAB V yang diunggah sedangkan BAB lain tidak diunggah dengan alasan sisa BAB yang ada tersebut merupakan data hasil kerja penelitian selama penyususnan skripsi.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Dividen Perusahaan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

4 73 97

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI)

0 3 38

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 - 2013.

1 8 14

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 7 92

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012).

0 3 9

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2012 ).

0 2 7

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2010-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 10