PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI)

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN
DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh:
Mohamad Fariz Dwi Permana
09610249

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
AGUSTUS 2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
“PENGARUH
PENDANAAN

DAN

KEPUTUSAN
KEBIJAKAN

INVESTASI,
DIVIDEN

KEPUTUSAN

TERHADAP

NILAI

PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di
BEI)”.

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi:
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap
pengaruh pada nilai perusahaan serta pembahasannya.
Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Muhadjir, MAP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Prof. Dr Bambang Widagdo, MM dan Dra. Dewi Nurjannah, MM selaku
Pembimbing Skripsi.
3. Dr. Nazaruddin Malik, Msi sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ketua Jurusan Dra. Aniek Rumijati, MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Para dosen besarta staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan
dan pengorbanannya mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT.
Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................

i

DAFTAR ISI ....................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

v

DAFTAR TABEL ............................................................................................

vi


DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

vii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Rumusan Masalah ................................................................................

6

C. Batasan Masalah...................................................................................

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................

7


II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Penelitian Terdahulu ............................................................................

9

B. Tinjauan Teori ......................................................................................

10

C. Kerangka Pikir .....................................................................................

23

D. Hipotesis ...............................................................................................

24

III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .....................................................................................


26

B. Jenis dan Sumber Data .........................................................................

26

C. Populasi dan Sampel ............................................................................

27

D. Teknik Pengambilan Sampel atau Data ...............................................

27

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .......................

28

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................


29

G. Teknik Analisis Data ............................................................................

30

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................

38

B. Pembahasan ..........................................................................................

57

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................

61


B. Saran .....................................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No

Judul

Halaman

1. Tabel 1 Rata – rata nilai PBV Tahun 2009 – 2011 ....................................

5


2. Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ....................................................

38

3. Tabel 4.2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Go Public di BEI
2009 – 2011 ................................................................................................

39

4. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan (PBV)
Tahun 2009 – 2011.....................................................................................

40

5. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Price Earning Ratio (PER)
Tahun 2009 – 2011.....................................................................................

42

6. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)

Tahun 2009 – 2011.....................................................................................

44

7. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Dividen Payout Ratio (DPR)
Tahun 2009 – 2011.....................................................................................

46

8. Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ..................................................................

49

9. Tabel 4.8 Uji Autokorelasi .........................................................................

51

10. Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Berganda................................................

52


DAFTAR GAMBAR

No

Judul

Halaman

1. Gambar 1 Kegiatan – kegiatan utama manajer keuangan ..........................

15

2. Gambar 1.1 Kerangka Penelitian ...............................................................

25

3. Gambar 4.1 Uji Normalitas ........................................................................

48

4. Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ............................................................

50

DAFTAR LAMPIRAN

No

Judul

Halaman

1. Hasil Perhitungan Price Book Value (PBV) Tahun 2009 – 2011 ..............

64

2. Hasil Perhitungan Price Earning Ratio (PER) Tahun 2009 – 2011 ..........

67

3. Hasil Perhitungan Debt Equity Ratio (DER) Tahun 2009 – 2011 .............

70

4. Hasil Perhitungan Dividend Payout Ratio (DPR) Tahun 2009 – 2011 ......

73

5. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................................................

76

6. Hasil Analisis Regresi Beganda .................................................................

76

7. Hasil uji goodness of fit (Koefisien Determinasi) ......................................

76

8. Hasil uji F / Simultan .................................................................................

77

9. Hasil uji t / Parsial ......................................................................................

77

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, E, F., dan J. F. Houston, 2008, Manajemen Keuangan; Edisi Bahasa
Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam, 2009, Ekonometrika (Teori, Konsep dan aplikasi dengan SPSS
17), Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
H. Indriyo Gitosudarmo, 2000, Manajemen Keuangan; Edisi 4, BPFE,
Yogyakarta.
Harmono, Dr, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard.
Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Bumi Aksara, Jakarta.
Hasnawati, S, 2005, Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan
Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI 9 (2) : 117-126.
Husein, U, 2008, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis; Edisi Kedua,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Husnan, S, 2006, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Jogiyanto, 2008, Teori Portofolio dan Analisis Invetasi, BPFE, Yogyakarta.
Jordan, R.W., 2009, Pengantar Keuangan Perusahaan; Edisi 1, Salemba Empat,
Jakarta.
Martono dan Harjito, A. 2007. Manajemen Keuangan; Edisi Pertama, Cetakan
Keenam, Ekonisia, Yogyakarta.
Sanusi, Anwar, 2011, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Salemba
Empat, Jakarta.
Sarjono, H., Julianita, W., 2011, SPSS vs LISREL (Sebuah Pengantar, Aplikasi
untuk Riset), Salemba Empat, Jakarta.
Sartono, Agus, 2010, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi; Edisi 4, BPFE,
Yogyakarta.
Sunariyah. 2004, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keempat. UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.

Supranto, J, 2008, Statistik (Teori dan Aplikasi); Edisi Ketujuh, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Susanti, Rika, 2010, Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan,

Skripsi,

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Diponegoro,

Semarang.
Tandelilin Eduardus, 2010, Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi); Edisi
Pertama, Kanusius (Anggota IKAPI), Yogyakarta.
Usman, R, 2008, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Alfabeta, Bandung.
Wijaya., Lihan R, P., Wibawa, 2010, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan, Simposium
Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 1010.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah
Dalam perkembangan perusahaan di masa kini, manajer keuangan
memiliki peranan yang dinamis, yang sebelumnya tidak dimiliki. Sebelum
pertengahan abad ini, tugas para manajer keuangan terutama mencari dana dan
mengelola posisi kas perusahaan mereka. Pada tahun 50-an, dengan semakin
meningkatnya konsep nilai sekarang, turut mendorong para manajer keuangan
untuk memperluas tanggung jawab mereka dan lebih memperhatikan
pemilihan proyek-proyek investasi modal. Pertimbangannya tentu saja adalah
penggunaan dana tersebut diharapkan akan saling menguntungkan.
Kemampuan seorang manajer keuangan untuk beradaptasi dengan
perubahan, mencari dana, menginvestasi aktiva serta mengelolanya secara
bijaksana akan sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan dan ekonomi
secara keseluruhan. Manajer keuangan muncul sebagai pemain tim dalam
keseluruhan usaha perusahaan untuk menciptakan nilai. Cara-cara lama
dianggap tidak bagus lagi dan secara cepat menjadi usang. Manajer keuangan
masa kini harus memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi terhadap perubahan
lingkungan eksternal jika ingin perusahaan yang dikelolanya tetap bertahan.
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan
ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi
perencanaan. Perancangan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting
dan jangka panjang yang dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer
1

2

memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber
daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas
yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam
serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan
manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.
Manajemen keuangan memiliki tujuan utama untuk memaksimalkan
kesejahteraan pemegang saham (nilai perusahaan). Harga saham yang
diperjualbelikan di bursa merupakan indikator nilai perusahaan bagi
perusahaan terbuka yang menerbitkan saham di pasar modal. Kemakmuran
pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya
meningkat (Sartono, 2010:10). Salah satu tugas mendasar dari manajer
meningkatkan atau memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm). Nilai
perusahaan ter-cermin pada data akuntansi yang terdapat dalam laporan
keuangan.
Nilai perusahaan go public selain menunjukkan nilai seluruh aktiva, juga
tercermin dari nilai pasar atau harga sahamnya, sehingga semakin tinggi harga
saham mencerminkan tingginya nilai perusahaan. Harga saham juga dapat
sebagai

indikator

keberhasilan

manajemen

dalam

mengelola

aktiva

perusahaan, sedangkan nilai perusahaan publik ditentukan oleh pasar saham.
Manajemen

dalam

mengelola

aktiva

secara

efisien

sebagai

upaya

meningkatkan kinerja keuangan maupun nilai perusahaan.
Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja
perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.

3

Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan adalah laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Laba
yang dihasilkan oleh perusahaan selanjutnya akan dialokasikan untuk kegiatan
investasi dan membayar dividen kepada para pemegang saham. Keputusan
investasi akan berimbas pada sumber pendanaan yang dapat berasal dari
internal atau eksternal perusahaan.
Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi
manajemen keuangan. Suatu kombinasi yang optimal atas ketiganya akan
memaksimumkan nilai perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan
kemakmuran kekayaan pemegang saham, dimana satu keputusan keuangan
yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan
berdampak pada nilai perusahaan (Wibawa dan Wijaya, 2010). Manajemen
keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil
perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen yang menyangkut pembagian laba dalam bentuk dividen
(Suad Husnan, 2006).
Dewasa ini diperoleh fenomena perusahaan yang terdaftar di BEI, salah
satu sektor perusahaan yang listing (terdaftar) di bursa efek adalah sektor
manufaktur. Beberapa dekade terakhir ini, sektor manufaktur di Indonesia
berkembang dengan pesat. Hal ini terlihat dari jumlah perusahaan yang listing
di BEI, hampir setengah dari jumlah perusahaan yang listing merupakan
perusahaan manufaktur, yang kemudian diklasifikasikan dalam beberapa sub

4

sektor sesuai dengan produk yang dihasilkannya. Selain itu, sektor manufaktur
telah menjadi pemimpin pasar perekonomian Indonesia.
Hal ini terlihat dari peranan sektor manufaktur yaitu sebesar 24%
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, investor sangat
tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan-perusahaan manufaktur,
karena industri manufaktur di Indonesaia berkembang dengan pesat dan
diestimasikan dapat memberikan tingkat pengembalian investasi (return
investment) yang besar setiap tahunnya. Perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2011 sebanyak 131 perusahaan
dari 466 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peran serta industri
manufaktur dalam perekonomian di Indonesia mempunyai posisi yang
dominan (BPS.go.id).
Kelompok industri manufaktur memiliki target dividend payout ratio
paling tinggi dibandingkan dengan kelompok industri lainnya, artinya
perusahaan di industri manufaktur memiliki prioritas kepada para investor
(pemegang saham) perusahaan untuk membagikan laba di setiap periode
tertentu dalam bentuk dividen, sehingga para investor merasa puas dengan
kinerja perusahaan dan akan tetap memberikan suntikan dananya (invest) guna
memberikan timbal balik yang optimal dan sesuai dengan yang diharapkan
para investor.
Berikut disertakan dalam Tabel 1 yang merupakan perhitungan rata-rata
nilai perusahaan yang dikonfirmasikan melalui Price Book Value (PBV) pada

5

perusahaan yang diteliti yaitu perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2009 - 2011.

Tabel 1
Rata – rata Nilai PBV Tahun 2009 – 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Emiten
AUTO
BRAM
GDYR
GGRM
GJTL
KLBF
LION
MLBI
MRAT
MYOR
SCCO
SMGR
TBMS
TCID
TSPC

Tahun 2009
kali (x)
1.31
0.58
0.95
2.27
0.55
2.76
0.48
35.45
0.53
2.13
0.71
4.34
0.46
1.85
1.34

Tahun 2010 Tahun 2011
kali (x)
kali (x)
2.62
0.89
1.23
3.36
2.27
5.72
0.96
12.29
0.82
4.04
0.94
4.63
1.38
1.53
2.91

0.56
0.81
0.90
4.86
2.36
5.30
0.90
14.26
0.60
4.51
1.24
4.65
0.78
1.52
3.77

Rata - rata
kali (x)
1.49
0.76
1.02
3.49
1.72
4.59
0.78
20.66
0.65
3.56
0.96
4.54
0.87
1.63
2.67

Sumber: ICMD 2012

Dari tabel 1.1 diatas nilai perusahaan yang dihitung dengan Price Book
Value (PBV) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 menunjukkan ratarata nilai PBV dari tiap perusahaan berbeda-beda. Pada 10 perusahaan yang
menjadi sampel pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan yang
dikonfirmasikan melalui PBV bernilai positif karena PBV > 1. Sedangkan dari
5 perusahaan lainnya menunjukkan bahwa nilai perusahaannya bernilai negatif
karena PBV < 1. Dari kondisi perusahaan inilah yang menarik untuk diteliti
agar dapat mengetahui apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan

6

kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaanperusahaan tersebut.
Berdasarkan berbagai hal yang telah diuraikan, sehingga peneliti tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian, mendalami dan membahas topik tentang
“Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang tercatat di BEI)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijabarkan diatas,
maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen
secara parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia periode 2009 - 2011 ?
2. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap nilai perusahaan ?

C. Batasan Masalah
Batasan masalah dirancang untuk lebih mengarahkan dan memfokuskan
pembahasan agar tidak terjadi perluasan sehingga dapat tertuju sesuai dengan
ruang lingkup yang dibahas. Penulis membatasi pada data yang digunakan,
adapun batasan yang peneliti berikan adalah:

7

1. Data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang aktif selama 3 tahun,
yaitu tahun 2009 – 2011 dan perusahaan tersebut telah go public serta
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Data harga saham perusahaan yang diterbitkan selama 3 tahun yaitu 2009
– 2011.
3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang telah go
public serta tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mengeluarkan
dividen kas secara berturut-turut selama tahun 2009 – 2011.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diutarakan diatas,
maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk memperoleh bukti bahwa keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial maupun simultan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 - 2011.
b. Untuk mengetahui variabel yang berpengaruh dominan terhadap nilai
perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan serta penentuan kebijakan untuk meningkatkan nilai
perusahaan.

8

b) Bagi Investor
Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan bagi para investor atas
informasi keuangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi di
pasar modal, sehingga dapat memperkecil resiko yang mungkin dapat
terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham, obligasi, dll di pasar
modal.
c) Bagi peneliti selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk
menambah informasi dan dijadikan referensi yang bermanfaat dalam
penyusunan penelitian dengan topik yang sama.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap
nilai perusahaan yang dilakukan oleh penulis, diantaranya dikutip dari
beberapa sumber penelitian mengenai nilai perusahaan, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh:
1.

Wijaya dan Wibawa (2010) mengenai "Pengaruh Keputusan Investasi,
Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Dividen

Terhadap

Nilai

Perusahaan". Variabel yang digunakan adalah Price Earning Ratio
(PER), Debt to Equity Ratio (DER), Deviden Payout Ratio (DPR). Hasil
analisis menunjukkan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan
dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.

Hasnawati (2005) tentang "Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai
Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta". Variabel keputusan investasi
mengungkapkan tentang keputusan investasi yang telah dilakukan oleh
manajemen baik yang sudah terealisasi maupun kesempatan investasi di
masa yang akan datang (investment opportunity) dan harga saham
merupakan proksi dari nilai perusahaan yang mencerminkan kemakmuran
para pemegang saham. Penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati
menunjukkan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap

9

10

nilai perusahaan sebesar 12,25% dan signifikan, sedangkan sisanya
sebesar 87,75% dipengaruhi oleh faktor lain.
Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah terletak pada:
1. Peneliti sekarang memberikan tambahan pada segi rumusan masalah, yaitu
meneliti variabel manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap
nilai perusahaan.
2. Tahun yang digunakan peneliti lebih baru yakni penelitian yang dilakukan
dan dijadikan populasi serta pengambilan sampel ialah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009 –
2011.

B. Tinjauan Teori
Pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan meliputi:
pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen. Tujuannya ialah memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham atau maximization wealth of stockholders melalui maksimisasi nilai
perusahaan, artinya bila kemakmuran pemegang saham meningkat maka
sudah dipastikan nilai perusahaan akan meningkat. Nilai perusahaan tercermin
dari harga sahamnya. Dengan demikian total kemakmuran pemegang saham
dapat diukur dengan menilai peningkatan total kepemilikan saham dikalikan
dengan harga pasar per lembar saham yang diasumsikan sebagai kapitalisasi
pasar (market capitalization) (Sartono, 21010:9).

11

Pasar modal merupakan suatu pasar yang memperdagangkan atau
memperjualbelikan efek-efek perusahaan yang telah go public. Salah satu efek
yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia adalah saham. Harga saham
suatu perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan di mata investor.
Tujuan perusahaan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para
pemegang saham atau pemilik. Kemakmuran para pemegang saham
diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan
pencerminan dari keputusan-keputusan manajemen yaitu keputusan investasi,
pendanaan dan kebijakan dividen.
Nilai perusahaan menunjukkan nilai berbagai aset yang dimiliki
perusahaan, termasuk surat-surat berharga yang telah dikeluarkannya. Para
individu dalam menjalani hidupnya harus mengambil berbagai keputusan
keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya dapat
dibagi menjadi tiga. Pertama, berapa jumlah yang akan dikonsumsi untuk
setiap periode (keputusan konsumsi). Apakah mereka akan mengkonsumsikan
banyak pada periode-periode awal, dan sedikit pada periode-periode akhir.
Kedua, bagaimana penghasilan mereka akan diinvestasikan (keputusan
investasi).
Tersedia berbagai alternatif yang mungkin dipilih karena mereka
dihadapkan pada berbagai pilihan, mereka harus mengambil keputusan
keuangan. Sebagian mungkin memilih untuk menyimpannya dalam bentuk
deposito rupiah, yang lain menyimpannya dalam bentuk deposito dollar,
sedangkan lainnya lagi menggunakannya untuk membeli sebidang tanah.

12

Mengapa mereka memilih jenis penggunaan dana tertentu, pertimbangannya
tentu saja adalah penggunaan dana tersebut diharapkan akan paling
menguntungkan.
Akhirnya, ketiga, bagaimana mendanai konsumsi dan atau investasi
tersebut (keputusan pendanaan). Kalau seseorang memerlukan suatu aktiva
tertentu (mobil, rumah) yang tidak dapat dibayar secara tunai, maka individu
tersebut akan mencari sumber pembiayaan yang dirasa paling menguntungkan
(seperti

pinjaman

dengan

bunga

paling

murah)

untuk

membiayai

kebutuhannya. Bukan mustahil ada individu yang berani meminjam dana dari
bank

untuk

membeli

apartemen

dengan

maksud

untuk

disewakan

(menggunakan hutang untuk investasi). Contoh-contoh tersebut menunjukkan
keputusan-keputusan yang sering dihadapi individu.
Bagi perusahaan, masalah yang sama juga dihadapi. Perusahaan
memerlukan berbagai kekayaan (mesin, gedung, kendaraan bermotor,
persediaan bahan baku, dan sebagainya) untuk menjalankan operasinya. Untuk
itu perusahaan perlu mencari sumber dana untuk membiayai operasi tersebut.
Dalam suatu organisai, pengaturan kegiatan keuangan sering disebut sebagai
manajemen keuangan.

1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan menunjukkan nilai dari berbagai aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan, termasuk surat berharga yang dikeluarkannya.
Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai
kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui

13

perkembangan harga saham (common stock) perusahaan di pasar. Dalam
hal ini, nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan
dan kebijakan dividen dalam suatu perusahaan.
Disebutkan dalam teori-teori keuangan, variabel yang sering
digunakan dalam penelitian pasar modal untuk mewakili nilai perusahaan
adalah harga saham dengan berbagai jenis indikator, antara lain return
saham, harga saham biasa, abnormal return, PER (Price Earning Ratio),
dan indikator lain yang mempresentasikan harga saham biasa di pasar
modal (Harmono, 2009:1).
Kusumadilaga (2010) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau
dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep
penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai
perusahaan secara keseluruhan. Husnan

(2010) nilai

perusahaan

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual.
Nilai perusahaan sering diproksikan dengan price to book value.
Price to book value dapat diartikaan sebagai hasil perbandingan antara
harga saham dengan nilai buku per lembar saham, secara sederhana
menyatakan bahwa PBV merupakan rasio pasar yang digunakan untuk
mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Tandelilin,
2006:194). Keberadaan PBV sangat penting bagi investor untuk
menentukan strategi investasi di pasar modal karena melalui price to book

14

value, investor dapat memprediksi saham-saham yang overvalued atau
undervalued.
Price to book value menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan
dengan baik, umumnya memiliki rasio price to book value di atas satu,
yang mencerminkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai
bukunya. Price to book value yang tinggi mencerminkan tingkat
kemakmuran para pemegang saham, dimana kemakmuran bagi pemegang
saham merupakan tujuan utama dari perusahaan.

2. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis
dan pengendalian kegiatan keuangan. Mereka yang melaksanakan kegiatan
tersebut sering disebut sebagai manajer keuangan. Meskipun demikian,
kegiatan keuangan tidaklah terbatas dilakukan oleh mereka yang
menduduki jabatan seperti Direktur Keuangan, Manajer Keuangan, Kepala
Bagian Keuangan, dan sebagainya, tetapi kegiatan keuangan digunakan
oleh seluruh pihak manajemen dalam suatu perusahaan untuk menilai
sejauh mana dapat menghasilkan keuntungan bagi investor dan pengelola
perusahaan.
Banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan,
meskipun demikian kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua kegiatan utama, yaitu kegiatan menggunakan dana (allocation
funds) dan mencari pendanaan (raising of fund). Dua kegiatan utama

15

tersebut disebut sebagai fungsi keuangan. Secara skematis, kegiatan
manajer keuangan bisa digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kegiatan – kegiatan utama manajer keuangan
2
Operasional
Perusahaan Rutin
dan Ekspansi

1
Manajer
Keuangan

Bank-bank
4b
4

Pasar Modal
(Pemegang
Saham)

3
Sumber : Indriyo (2002:9)

Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau
finansial market (lihat panah 1). Pasar keuangan menunjukkan pertemuan
antara demand dan supply akan dana. Untuk pertimbangan praktis, dana
tersebut kadang dipisahkan menjadi dana jangka pendek (pasarnya disebut
pasar uang atau money market) dan jangka panjang (pasarnya disebut
sebagai pasar modal atau capital market). Pasar keuangan tersebut bisa
terjadi di sektor formal (perbankan, asuransi, bursa efek, sewa guna,
pegadaian dan sebagainya), bisa pula di sektor informal (koperasi dan
kumpulan simpan pinjam lainnya).
Perusahaan-perusahaan besar akan sering berhubungan dengan
lembaga keuangan lembaga keuangan di sektor formal, sebaliknya
perusahaan kecil dan juga sektor informal, banyak berhubungan dengan
lembaga di sektor informal karena kita membicara perusahaan pada
umumnya (organisasi yang bertujuan memperoleh laba), maka manajer

16

keuangan perlu ke pasar keuangan untuk mendapatkan dana, dan tidak
terbatas ke pasar modal. Untuk memperoleh dana tersebut diterbitkan
aktiva finansial (financial asset). Aktiva finansial tersebut bisa dalam
bentuk saham (baik biasa maupun preferen), obligasi, utang bank,
kewajiban sewa, dan sebagainya.
Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada berbagai aktiva
perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan (lihat 2). Kalau kegiatan
memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial, maka
kegiatan menanamkan dana mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva
riil (seperti tanah, mesin, persediaan, merk dagang, patent dan
sebagainya).
Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan
mengharapkan

untuk

memperoleh

hasil

yang

lebih

besar

dari

pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh “laba” (anak
panah 3). Laba yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke
pemilik dana (pasar keuangan), yaitu panah 4a, atau diinvestasikan
kembali ke perusahaan (anak panah 4b). Kemungkinan pilihan tidak selalu
bebas. Misalnya kalau dana diperoleh dalam bentuk pinjaman, maka
pengembalian pinjaman dan bunganya tidak bisa dihindari.
Terlihat jelas bahwa manajer keuangan harus mengambil keputusan
tentang:
1. Penggunanaan dana (yaitu panah 2 disebut sebagai keputusan
investasi).

17

2. Memperoleh dana (yaitu panah 1, disebut sebagai keputusan
pendanaan).
3. Pembagian laba (yaitu panah 4a atau 4b, disebut sebagai kebijakan
dividen).
Ketiga

keputusan

tersebut

merupakan

keputusan-keputusan

keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan. Peranan aspek
keuangan biasanya sangat erat hubungannya dengan manajemen puncak
pada struktur organisasi perusahaan, oleh karena keputusan-keputusan di
bidang keuangan menentukan hidup matinya perusahaan. Semua kejadian
penting dalam kehidupan perusahaan mengandung aspek keuangan di
dalamnya. Keputusan-keputusan tersebut mempunyai dampak terhadap
nilai perusahaan, oleh karena itu memerlukan pertimbangan dan mencari
kombinasi dari ketiga keputusan tersebut yang cenderung akan
meningkatkan nilai perusahaan.

3. Keputusan Manajemen Keuangan
Adapun untuk mencapai nilai perusahaan yang maksimal maka
manajer keuangan harus mengambil keputusan manajemen keuangan yang
terdiri dari 3 hal: Pertama, menyangkut keputusan investasi atau alokasi
dana baik dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari
luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Kedua, sebagai
pengambilan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan investasi dari
mana dana tersebut diperoleh atau juga disebut sebagai keputusan
pendanaan. Ketiga, sebagai kebijakan dividen, yaitu apakah dana yang

18

diperoleh dari hasil operasi perusahaan akan diberikan kembali kepada
pemegang saham ataukah ditahan dan diinvestasikan kembali pada
perusahaan (Sartono, 2010:6).
Maksimalisasi kekayaan pemegang saham dapat tercapai apabila
berbagai

keputusan

keuangan

(financial

decision)

yang

relevan

mempunyai pengaruh bagi peningkatan nilai perusahaan (Mulyadi, 2006).
Optimalisasi ketiga keputusan dapat meningkatkan nilai perusahaan (value
of the firm) yang tercermin melalui harga pasar saham yang beredar
(Pujiati dan Widanar, 2006).
a. Keputusan Investasi
Keputusan investasi menyangkut tentang keputusan alokasi dana
yang berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi.
Manajemen keuangan memutuskan penggunaan dana yang diperoleh
perusahaan baik dari bank maupun dari pasar modal atau dari pihak
lain untuk ditanamkan pada aktiva tetap maupun aktiva lancar.
Investasi adalah pengelolaan sumber-sumber yang dimiliki dalam
jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang atau
dengan kata lain investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan
oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan harapan
memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang (Tandelilin,
2010:3).
Setiap

penggunaan

dana

(investasi)

dimaksudkan

untuk

meningkatkan kemakmuran pemodal. Apabila investasi dilakukan

19

untuk jangka panjang, maka konsep nilai waktu uang menjadi penting
untuk diperhatikan. Memperhatikan konsep nilai waktu uang, maka
seharusnya pemodal memperhatikan net present value (NPV) investasi
tersebut. Semakin besar NPV investasi, semakin besar peningkatan
kemakmuran modal (Suad Husnan, 2006:183).
Secara umum, tujuan orang atau investor melakukan investasi
adalah untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Namun tujuan yang lebih luas yang dilakukan investor melakukan
investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraannya, kesejahteraan
dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter. Secara khusus lagi,
menurut Tandelilin (2010:4) ada beberapa alasan mengapa investor
melakukan investasi, antara lain adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak di masa mendatang, mengurangi tekanan inflasi, dan
dorongan untuk menghemat pajak.
Tandelilin (2010:47) investasi adalah memaksimalkan return,
tanpa melupakan faktor resiko investasi yang dihadapinya. Dari
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penempatan
sejumlah dana atau uang dengan harapan untuk memperoleh tambahan
atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut di masa yang
akan datang. Pada umumnya investasi diketegorikan dua jenis yaitu,
(Real Asset) dan (Financial Asset). Aset riil adalah yang bersifat
berwujud

seperti

gedung-gedung,

kendaraan,

dan

sebagainya.

Sedangkan asset keuangan merupakan dokumen (surat-surat) seperti

20

deposito, saham atau pun obligasi merupakan aktiva yang umumnya
dilakukan.
Pada prinsipnya semua keputusan yang diambil oleh manajer
keuangan baik yang menyangkut keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kebijakan dividen memiliki tujuan yang sama. Semua
itu mensyaratkan suatu estimasi hasil yang diharapkan dan risiko atau
kemungkinan tidak diperolehnya hasil seperti yang diharapkan
(Sartono, 2010:139). Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu
jangka

panjang,

sehingga

keputusan

yang

diambil

harus

dipertimbangkan dengan baik, karena mempunyai konsekuensi
berjangka panjang pula. Perencanaan terhadap keputusan investasi
sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:
a) Dana yang dikeluarkan untuk investasi jumlahnya besar, dan dana
tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau
diperoleh sekaligus.
b) Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang,
sehingga

perusahaan

harus

menunggu

untuk

memperoleh

kembalinya dana yang sudah diinvestasikan, sehingga akan
mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan lain.
c) Keputusan

investasi

menyangkut

harapan

terhadap

hasil

keuntungan di masa yang akan datang. Kesalahan dalam
mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.

21

d) Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam
pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan
berat, serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki
tanpa adanya kerugian yang besar.

b. Keputusan Pendanaan
Keputusan
tentang

pendanaan

perusahaan

menyangkut

keputusan

bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan

oleh perusahaan. Secara umum, dana dapat diperoleh dari luar
perusahaan (external financing) maupun dari dalam perusahaan
(internal financing). Keputusan tentang dana dari luar perusahaan
(external financing) sering disebut dengan keputusan pendanaan,
sedangkan internal financing menyangkut kebijakan dividen (Husnan,
2006:251). Secara rinci pertanyan-pertanyaan yang perlu dijawab
dalam keputusan pendanaan adalah:
a) Berapa banyak hutang dan modal sendiri yang akan dipergunakan.
Keputusan ini akan menentukan

rasio hutang dengan modal

sendiri. Beberapa jenis perusahaan berani menggunakan rasio
hutang yang cukup tinggi, sedangkan yang lainnya cenderung
konservatif.
b) Bagaimana tipe hutang dan modal sendiri yang akan dipergunakan.
Apakah hutang akan ditarik dalam bentuk hutang jangka panjang?
Jangka pendek? Hutang yang dapat dikonversikan menjadi modal

22

sendiri? Apakah modal sendiri akan diperoleh dari menahan laba?
Ataukah lebih baik menerbitkan saham baru.
c) Kapan akan menghimpun dana dalam bentuk hutang atau modal
sendiri. Pada saat pasar modal

sedang membaik (istilahnya

bullish), apakah sebaiknya menerbitkan obligasi ataukah saham?
Bagaimana kalau keadaan pasar modal sedang lesu (bearish)?
Dua pertanyaan pertama menyangkut keputusan pendanaan,
sedangkan pertanyaan ketiga menyangkut penentuan waktu (timing)
kapan memperoleh hutang atau modal sendiri.

c. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menyangkut tentang keputusan pembagian
laba yang diperoleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen atau laba ditahan pembelanjaan investasi di masa depan
(Sartono, 2010:281). Besarnya dana yang akan ke pemilik usaha atau
ke pemegang saham ditentukan melalui rapat umum pemegang saham,
dalam rapat umum tersebut akan dipertimbangkan peluang-peluang
investasi yang mungkin diambil perusahaan di masa yang akan datang.
Besarnya peluang investasi yang ada akan mempengaruhi besarnya
dividen yang akan dibagi.
Semakin besar peluang investasi maka kebutuhan tambahan dana
bagi perusahaan semakin membesar. Tambahan dana tersebut bila
diambilkan dari hutang masih kurang maka dapat ditambahkan dari
laba perusahaan, dengan demikian, bila laba perusahaan sebagian akan

23

digunakan untuk mendanai peluang usaha tersebut, maka jumlah laba
yang dibagikan ke pemegang saham akan semakin sedikit. Rasio
pembayaran dividen (dividend payout ratio) menentukan jumlah laba
yang akan dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan
sebagai sumber pendanaan.
Dividend payout ratio menunjukkan presentase laba perusahaan
yang dibayarkan kepada pemegang saham perusahaan berupa dividen
kas, apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti
laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Aspek
penting dari kebijakan dividen adalah menentukan alokasi laba yang
sesuai antara pembayaran laba sebagai dividen dengan laba yang
ditahan diperusahaan (Harjito dan Martono, 2005). Sunariyah
(2003:118) menyatakan dividen yang dibagikan kepada pemegang
saham bisa berupa :
a) Dividen Tunai (cash dividend)
Dividen Tunai adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada
para pemegang saham secara tunai setiap lembarnya.
b) Dividen Saham (stock dividend)
Dividen saham merupakan pembayaran dividen dalam bentuk
saham yaitu berupa pemberian tambahan saham kepada pemegang
saham dalam jumlah yang sebanding dengan saham-saham yang
dimiliki.

24

Selain itu, Sartono (2010:281) menyatakan dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham dapat berbentuk aktiva (selain
kas dan saham sendiri). Dividen yang dibagikan kadang-kadang tidak
berbentuk uang tunai, tetapi berupa pemecahan nilai saham (stock
split) dan pembelian kembali saham (stock repurchase).

C. Kerangka Pikir
Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, dimana semakin
tinggi harga saham maka nilai perusahaan akan meningkat. Salah satu ukuran
kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah laba perusahaan. Laba yang dihasilkan perusahaan akan
dialokasikan untuk kegiatan investasi dan membayar dividen kepada para
pemegang saham. Keputusan investasi akan berimbas pada sumber
pendanaannya.
Berdasarkan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini akan
menganalisis pengaruh tingkat keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009 - 2011. Model penelitian
yang diajukan dalam gambar berikut ini merupakan kerangka konseptual dan
sebagai alur pemikiran dalam menguji hipotesis.

25

Gambar 1.1. Kerangka Penelitian

Keputusan Investasi
(�1 )

Keputusan Pendanaan
(�2 )

Nilai
Perusahaan

Kebijakan Dividen
Hipotesis
(�3 )
D. Hipotesis
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan, rumusan masalah dan tujuan
penelitian diatas maka ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen secara
parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009 – 2011.
2. Variabel yang memberikan pengaruh dominan terhadap nilai perusahaan
adalah Keputusan Investasi (�1 ).

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 3 97

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KINERJA Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

0 8 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KINERJA Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

0 3 17

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur

0 3 16

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PEDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di

0 2 18

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di

0 4 15

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa

0 3 15

pANALISIS PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI Analisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang T

0 3 12

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.

0 1 13

KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

0 0 13