Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Ninuk Pebriani Utami, 2015 TARI GAWIL GAYA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sanggar yang masih menerapkan tari Gawil sebagai materi pengajaran untuk mengetahui bagaimana keberadaan tari Gawil saat ini di Kabupaten Sumedang, yakni di Padepokan Sekar Pusaka dan di Sanggar Dangiang Kutamaya Sumedang.

2. Pedoman Wawancara

Instrumen wawancara yang terstruktur digunakan peneliti untuk mengetahui dengan pasti tentang informasi apa saja yang akan diperoleh. Wawancara ini menanyakan seputar keberadaan tari Gawil yang dipelajari pada pelatihan sanggar-sanggar di Sumedang dan koreografi tari Gawil gaya Sumedang dari masing-masing subjek terkait. Pedoman wawancara yang telah di susun secara sistematik, untuk mengungkap sedalam mungkin informasi tentang koreografi dalam tari Gawil gaya Sumedang ini akan menghasilkan banyak informasi yang sangat penting dan perlu masyarakat ketahui. Wawancara dilakukan kepada narasumber terkait yakni T. Wahyudin selaku penari tari Gawil yang masih ada hingga saat ini dan Edi Junaedi selaku pelatih tari di Sanggar Dangiang Kutamaya Sumedang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam penelitian untuk mendapatkan data. Tanpa pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data yang sesuai dengan standar data yang telah ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

1. Observasi

Nasution dalam Sugiyono, 2009, hlm.310 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan obyek pengamatan. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi terus terang atau tersamar. Menurut Ninuk Pebriani Utami, 2015 TARI GAWIL GAYA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Faisal dalam Sugiyono, 2009, hlm.310 pengumpulan data dengan observasi terus terang atau tersamar, dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi. Peneliti melakukan observasi di lokasi tempat tinggal narasumber yakni di Desa Ranjeng Kecamatan Situraja untuk keberadaan Wahyudin dan di Museum Prabu Geusan Ulun, Jl. Prabu Geusan Ulun untuk tempat pelatihan dimana Edi Junaedi menjadi pelatih. Observasi dilakukan untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai tari Gawil gaya Sumedang dari segi ragam gerak yang menjadi ciri khas gaya Sumedang dan mengetahui keberadaan tari Gawil di Sumedang pada saat ini.

2. Wawancara

Wawancara adalah upaya menghimpun dan mengumpulkan data yang akurat untuk keperluan penelitian dalam pemecahan masalah tertentu sesuai dengan data. Wawancara dilakukan oleh pewawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan secara langsung kepada narasumber terkait dengan cara dicatat atau direkam. Seperti yang disebutkan oleh Nurdinah Hanifah, 2014, hlm.63 Jadi bisa dikatakan teknik wawancara adalah salah satu alat yang digunakan untuk mendapatan data melalui tanya jawab secara langsung dengan informan, dengan tujuan untuk mendapatkan data yang jelas, akurat, terinci dan mendalam. Esterberg, dalam Sugiyono, 2009, hm.319 mengemukakan beberapa macam wawancara, yitu wawancara tertrsuktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. a. Wawancara Terstruktur Structured Interview Ninuk Pebriani Utami, 2015 TARI GAWIL GAYA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. b. Wawancara Semistruktur Semistructure Interview Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. c. Wawancara Tak Berstruktur Unstructured Interview Wawancara tidak tertruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap utnuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pada penelitian ini, sesuai dengan pembahasan di atas, peneliti menggunakan teknik pengolahan data melalui wawancara semi terstruktur. Dalam melakukan proses wawancara peneliti dapat lebih bebas melakukan wawancara karena tidak terus terpaku kepada pedoman wawancara, peneliti hanya mendengarkan dan sesekali bertanya kemudian mencatat apa yang dikemukaan oleh informan, namun tetap berada pada jalur yang telah tertulis pada pedoman wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber terkait, sehingga informasi yang memiliki sangkut paut dengan penelitian dapat terkumpul dan dikaji sebagai bahan untuk penelitian. Ninuk Pebriani Utami, 2015 TARI GAWIL GAYA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Pustaka