Konfigurasi Ulang Jaringan Komputer Di PT. Telekomunikasi Indonesia TBK. Unit Sisfo Regional III Area Bandung
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jaringan Komputer saat ini memberikan sebuah dunia baru dimana jarak dan waktu bukan menjadi persoalan lagi. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi, begitu juga di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT TELKOM). Jaringan sangat dibutuhkan untuk melakukan proses mendapatkan dan transfer data untuk kelancaran proses kerja dan mempersingkat waktu pekerjaan, sehingga tidak perlu berpindah tempat untuk mendapatkan data dan menyetor data. Dengan jaringan komputer ini, maka pekerjaan dapat dilakukan dimana saja asal terkoneksi dengan jaringan yang ada di perusahaan.
Sistem Jaringan yang terdapat pada PT.Telkom ini memiliki jangkauan yang sangat luas, baik dalam kantor PT.Telkom yang berada di Lembong sendiri sekaligus menangani setiap kantor cabang yang berada disekitar Bandung.
PT.Telkom selalu melakukan pergantian komputer secara berkala untuk mengganti komputer yang sudah habis masa sewanya, sehingga terdapat beberapa masalah yang menghambat kerja para pegawai karena belum terkonfigurasinya komputer yang baru .
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilakukan “Konfigurasi Ulang” pada komputer baru yang bertujuan untuk mengoptimalkan kembali kerja para pegawai perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yaitu bagaimana cara mengkonfigurasi ulang komputer baru di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ?
(2)
2 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara konfigurasi ulang komputer baru di di PT Telekomunikasi Indonesia Tbk .
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memahami mengenai konfigurasi jaringan komputer di PT Telkom regional III area Bandung.
2. Mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan.
1.4 Batasan Masalah
Pengkonfigurasian ulang ini memiliki batasan-batasan masalah yakni sebagai berikut:
a. Konfigurasi jaringan komputer ini hanya dilakukan di gedung C PT Telkom regional III area Bandung.
b. Hasil konfigurasi hanya dapat digunakan oleh pemilik komputer.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan kerja praktek :
1. Literatur yang tersedia di PT Telekomunikasi Indonesia.Tbk 2. Survey Lapangan
3. Pendataan para pengguna computer 4. Dokumentasi.
(3)
3 1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud 1.3.2 Tujuan 1.4 Batasan Masalah 1.5 Metode Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi 2.1.1.1 Visi dan Misi 2.1.2 Logo Instansi 2.1.2.1 Motto 2.1.2.2 Maskot
2.1.3 Badan Hukum Instansi
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description 2.2 Landasan Teori
2.2.1 Jaringan Komputer 2.2.2 Jenis Jaringan
2.2.2.1 Local Area Network(LAN)
2.2.2.2 Metropolitan Area Network(MAN) 2.2.2.3 Wide Area Network(WAN)
2.2.2.4 Jaringan Tanpa Kabel 2.2.3 Topologi Jaringan
2.2.2.1 Topologi Bush 2.2.2.2 Topologi Star
(4)
4 2.2.2.3 Topologi Ring
2.2.2.4 Topologi Mesh 2.2.2.4 Topologi Tree 2.2.4 Komponen Perangkat Keras
2.2.4.1 Server 2.2.4.2 Workstation
2.2.4.3 Network Interface Card 2.2.4.4. Switch/Hub
2.2.4.5 Bridge, Router, WAP 2.2.4.6 Repeater
2.2.4.7 Modem Card 2.2.4.8 Kabel UTP 2.2.4.9 Konektor RJ-45 2.2.4.10 Printer
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek
3.1.1 Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek 3.1.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek
3.2.1 Observasi
3.2.2 Interview/Wawancara 3.2.3 Studi Pustaka
3.3 Kegiatan Kerja Praktek 3.4 Data Kerja Praktek 3.5 Hasil Kerja Praktek
3.5.1 Analisis Masalah 3.5.2 Prosedur Berjalan
3.5.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan 3.5.4 Solusi yang ditawarkan
(5)
5 3.5.5.1 Analisis Lokasi
3.5.5.2 Analisis Pengguna 3.5.5.3 Analisis Perangkat Keras 3.5.5.4 Analisis Perangkat Lunak 3.5.6 Konfigurasi
3.5.6.1 Skema Jaringan 3.5.6.2 Perhitungan IP
3.5.6.3 Skema Jaringan Beserta IP 3.5.6.4 Tabel Subnetting IPv4 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan 4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA
(6)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek
Tempat perusahaan untuk Kerja Praktek yaitu PT. TELKOM PUSAT BANDUNG REGIONAL III yang beralamat di Jln. Lembong No. 11 No.Tlp 022-4540099.
2.1.1 Sejarah PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Berikut adalah tabel sejarah perkembangan PT.Telkom, Tbk :
Tahun Keterangan
1882 Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906
Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
(7)
7 dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965
PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974
PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980
PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989
Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991
Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995
Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996
Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria
(8)
8 West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001
TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002
TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Tabel 2.1.0.1 Sejarah Perkembangan PT.TELKOM, Tbk
Sampai dengan 31 Desember 2006 jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,7 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,2 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan
(9)
9 jumlah pelanggan TELKOM di tahun 2006 sebanyak 30,73% telah mendorong kenaikan Pendapatan Usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005.
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada seluruh produk dan layanan.
Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia™ Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia.
Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%), yang terdiri dari investor asing (45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar 71,2% dari Rp 5.900,- menjadi Rp 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.
2.1.1.1 VISI dan MISI PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Visi PT. Telkom adalah “To Become a Dominant InfoCom Player in
the Region”, menunjukkan suatu tekad bahwa TELKOM untuk menjadi penyelenggara jasa Informasi dan Komunikasi yang handal di level Regional.
Misi PT. Telkom adalah “One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed
(10)
10 Memberikan layanan "One Stop Infocom" dengan kualitas yang prima dan harga kompetitif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan Business Partner yang sinergi.
Dalam operasionalisasi dari Visi Korporasi, TELKOM menggunakan pendekatan “Budaya” yang berakar kuat dan dinamai : “The TELKOM Way 135” yang mempunyai cakupan 3 tingkatan unsur meliputi : asumsi dasar yang senantiasa harus mengakar bahwa hanya dengan tindakan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan, para pemenang saham, pimpinan perusahaan, pemilik (pemerintah) dan sesama rekan kerjalah, kelangsungan hidup bisnis perusahaan akan mampu dipertahankan.
Asumsi Dasar tersebut lebih familiar disebut : Committed 2 U (baca Committed to you).
Komitmen untuk senantiasa memberikan yang terbaik, dapat dilaksanakan menggunakan 3 pendekatan nilai-nilai inti mencakup :
1. Untuk memperoleh manfaat bersih yang diperoleh pelanggan atas produk maupun jasa TELKOM, perlu perubahan mengarah kepada Customer driven Company, berfokus kepada penentuan “Suara pelanggan” dalam arti luas.
2. Obsesi TELKOM adalah mengedepankan mutu layanan melebihi yang diharapkan pelanggannya, langkah ke arah ini perlu dilakukan hal-hal yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk orang yang tepat dengan hasil maksimal yang terbaik.
3. Kompetensi setiap insan TELKOM dalam konteks pelayanan, menjadi yang utama dalam memberikan layanan terbaik, hasil terbaik dan citra terbaik, karenanya di internal TELKOM tidak lagi perlu bicara status ataupun kedudukan seseorang, melainkan lebih fokus kepada kompetensi individu masing-masing untuk mengembangkan kemampuan terbaiknya dalam memberikan pelayanan.
(11)
11 Dari Nilai-nilai Inti tersebut masih perlu lebih dioperasionalisasikan dalam bentuk perilaku penjabarannya dalam 5 langkah meliputi :
1. Dengan persaingan antar Operator telekomunikasi yang sudah tidak dapat dihindari lagi, TELKOM tidak mungkin tumbuh menjadi operator terbaik dan market leader, sehingga diperlukan langkah diluar batas-batas normal (stretch the goals), ketatnya kompetisi dapat dimenangkan;
2. Dalam kapasitasnya sebagai BUMN, TELKOM masih banyak dihadapkan kepada hal-hal yang birokratis, dan untuk dapat keluar dari jerat birokrasi, perlu langkah penyederhanaan (Simplify), untuk mengambil keputusan yang cepat, termasuk proses penyelesaian masalah pelanggan dengan cepat dan sederhana.
3. One man show bukanlah watak pelayanan TELKOM, kordinasi dalam mengembangkan sinergi menjadi total solusi untuk menciptakan cita rasa layanan yang berkualitas dan bertanggungjawab dari hulu hingga hilir, sehingga setiap insan TELKOM, sekecil apapun aktivitasnya, merupakan satuan proses kerja yang tidak terputus.
4. Setiap orang tentunya ingin bekerja dan mempersembahkan hasil kerjanya sebaik mungin, peluang ini merupakan nilai positif untuk menanamkan watak kerja setiap insan TELKOM, untuk lebih mengutamakan “Kualitas” hasil kerjanya, sehingga pada diri setiap insan TELKOM akan menampilkan “Quality is may Job”.
5. Kepada mereka yang berhasil menampilkan performansi kerja yang baik, sudah selayaknya memperoleh “Rewards” (Penghargaan), baik dari ungkapan para pelanggan, maupun dari internal Perusahaan (TELKOM).
(12)
12 2.1.2 Logo PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 2.1.0.1 Logo Lama Telkom Bentuk bulatan dari logo melambangkan:
Keutuhan Wawasan Nusantara; Ruang gerak Telkom secara nasional dan internasional;
Telkom yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.
Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.
Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic, menggambarkan kedudukan perusahaan; Telkom sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).
(13)
13 Gambar 2.1.0.2 Logo Baru Telkom
Perayaan Hari Jadi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada 23 Oktober 2009 memiliki arti khusus, karena bersamaan dengan hari jadi tersebut Telkom mendeklarasikan identitas baru sebagai simbol transformasi bisnis Telkom dari InfoCom menjadi T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainment).
Dengan identitas dan portofolio bisnis yang baru, Telkom juga memiliki nilai-nilai yang baru. Untuk menjawab tantangan masa depan tersebut Telkom melakukan transformasi secara menyeluruh dan mendasar. Transformasi kali ini adalah yang paling besar sepanjang sejarah Telkom, karena bersifat fundamental, menyeluruh dan terintegrasi yang menyentuh empat aspek dasar perusahaan, yakni: Transformasi Bisnis, Transformasi Infrastruktur, Transformasi Sistem dan Model Operasi dan Transformasi Human Resources
Budaya ataupun nilai-nilai baru yang kini tengah diinternalisasikan kepada seluruh pegawai meliputi:
1. Expertise (mencerminkan tradisi pengetahuan dan pengalaman Telkom yang dalam dan luas dalam industrinya)
2. Empowering (memberdayakan pelanggan untuk mearih cita-cita mereka) 3. Assured (memberikan keyakinan pada pelanggan untuk bisa
mengandalkan Telkom dalam industri telekomunikasi yang senantiasa berubah)
(14)
14 4. Progressive (menyiratkan pergerakan menuju teknologi yang lebih
canggih dan menjauhi budaya yang terkait kepemerintahan)
5. Heart (mewakili sikap kepedulian Telkom dalam bekerja sama dengan para pelanggan).
2.1.2.1 Motto PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 2.1.0.3 Motto Telkom
Commited To You (Commited 2 U) memiliki arti :
Kami selalu fokus kepada pelanggan
Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yg kompetitif
Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)
Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja
(15)
15 2.1.2.2 Maskot PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Gambar 2.1.0.4 Maskot Telkom Maskot Be Bee memiliki arti :
Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
Mahkota Kemenangan.
Mata yang Tajam dan Cerdas.
Sayap Lincah dan Praktis.
Tangan Kuning Memberikan Karya Yang Terbaik.
Filosofi yang terkandung dalam sifat dan prilaku Be Bee adalah karena lebah tergolong makhluk yang senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya. Ia memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak
(16)
16 dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah biru merupakan penggambaran insan Telkom Indonesia.
2.1.3 Badan Hukum PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Bentuk dari PT. TELKOM adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) ialah badan usaha yang permodalan seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh pemerintah. Status pegawai badan usaha tersebut adalah pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang ada 3 (tiga) macam yaitu Perjan, Perum dan Persero.
Dimana PT. TELKOM berbentuk BUMN Persero. Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama 16 adalah mencari keuntunagan dan yang kedua memberi layanan kepada umum.
Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham–saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (PERSERO). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri–ciri PERSERO adalah :
1. Tujuan utamanya mencari laba ( Komersial )
2. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang berupa saham–saham
3. Dipimpin oleh direksi
4. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
5. Badan usahanya ditulis PT ( nama perusahaan ) (PERSERO) 6. Tidak memperoleh fasilitas negara
(17)
17 2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(18)
18 Struktur organisasi diatas adalah struktur organisasi yang sampai saat ini masih dipakai oleh PT. Telkom Divisi Regional III, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan semakin majunya teknologi serta kebutuhan akan pelayanan yang lebih baik ada beberapa yang berubah dan masih dalam tahap proses. Antara lain adalah ada beberapa divisi yang berdiri sendiri dan tidak lagi berada di bawah EGM Divre III.
Divisi tersebut mempunyai struktur sendiri yang memudahkan mereka untuk melakukan koordinasi dan pekerjaannya masing-masing agar bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan jasa di bidang telekomunikasi dan informasi.
Uraian tanggung jawab jabatan di PT. Telkom Divisi Regional III adalah sebagai berikut :
1. EGM Divre III
EGM Divre III bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi divisi regional di wilayah geografisnya. Yaitu mencakup :
a. Tercapainya target revenue
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan customer dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen.
d. Optimalisasi sumberdaya perusahaan, termasuk pendayagunaan infrastruktur access.
e. Terkendalinya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care, serta operasi dan pemeliharaan infrastuktur access yang diselenggarakan di berbagai wilayah diareanya oleh kandatel.
f. Efektivitas penyelenggaraan kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel
g. Terjaganya perimbangan alokasi sumberdaya operasional di divisi regional, khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur access.
(19)
19 h. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis Telkom
i. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis didalam ruang lingkup divisi regional III diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol
Mewakili Telkom di wilayah geografisnya dalam hubungannya dengan pihak eksternal
2. Deputy Divre III
Deputy EGM Divre III adalah posisi yang diberikan peran sebagai coordinator untuk membantu EGM Divre III dalam mengendalikan dan memfasilitasi kelancaran penyelenggaraan operasional unit-unit yang berada dalam kendali Divre III, yaitu Kandatel.
Deputy EGM bertanggung jawab atas :
a. Pengendalian operasional KANDATEL dengan fokus driving existing business, sinergi & integrasi operasi, revenue enchancement, serta pengendalian cost/efisiensi.
b. Kualitas dan sinergi dari perencanaan serta pelaksanaan kebijakan dan strategi operasional KANDATEL sehingga dapat memenuhi sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
c. Tersolusinya permasalahan yang terkait dengan interaksi DIVRE terhadap unit-unit Corporate Service, seperti HR. Center dan finance Center. d. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi kebutuhan
dari KANDATEL dalam rangka mendukung pencapaian kinerja yang telah ditetapkan.
3. Sekretariat Divre III
Bagian sekretaris DIVRE III dipimpin oleh pejabat setingkat Manager, yang disebut Division Secretary DIVRE III.
(20)
20 Division Secretary DIVRE III, bertanggung jawab atas kelancaran dan efektivitas dukungan bagai kegiatan-kegiatan perkantoran dan protokoler pada kantor Divisi Regional.
4. Communication Divre III
Bagian komunikasi DIVRE III dipimpin oleh pejabat setingkat Manager, yang disebut Division Communication.
Division Communication DIVRE III, bertanggung jawab atas terkordinasinya public image yang positif atas representasi TELKOM di wilayah DIVRE III, yang dilakukan melalui upaya pengelolaan komunikasi efektif.
Untuk melakukan perannya, Division Communication DIVRE III, melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola mekanisme komunikasi, termasuk pengelolaan medianya, sehingga komunikasi DIVRE III dengan pihak eksternal dapat secara optimal menjadi sarana yang efektif dalam menjaga dan membangun Corporate Image.
b. Mengkoordinir program pengembangan informasi, yang mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyaringan informasi (disesuaikan dengan norma/peraturan publikasi informasi bagi perusahaan go public), pengkayaan jenis dan nilai informasi, pengemasan, pengelolaan mekanisme feedback yang sistematis.
c. Mengkoordinir program-program yang terkait dengan news & information management.
d. Menyelenggarakan program hubungan public, yang mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan proses komunikasi dengan public (press conference), layanan kunjungan study banding/benchmark, merespon
(21)
21 saran/masukan/kritik dari media massa, membina hubungan dengan komunitas industri & asosiasi terkait/PEMDA setempat, dll).
e. Mengkoordinasi kegiatan komunikasi internal di lingkungan DIVRE III. 5. SM. Product & Business Performance
Bidang Product & Business Performance, dipimpin oleh seorang Senior Manager yang disebut Senior Manager Product & Business Performance, dan disingkat SM. Product & Business Performance.
SM. Product & Business Performance bertanggung jawab atas penyiapan strategi, kebijakan penyelenggaraan bisnis pada lingkup DIVRE III yang mencakup perencanaan operasi bisnis, pengelolaan portofolio produk, pengaturan revenue assurance, serta pengelolaan quality dan performasinya, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi bisnis DIVRE III dilaksanakan dalam koridor pengendalian manajemen secara memadai.
Untuk melakukan peranannya SM. Product & Business Performance dibantu oleh:
a. Manager Product Performance. b. Manager Business Planning. c. Manager Revenue assurance.
d. Manager Quality & Change Management.
Dalam menjalankan perannya, SM. Product & Business Performance berinteraksi dengan :
a. SM. Marketing & Sales, dalam hal koordinasi penentuan produk-produk yang perlu diprioritaskan sebagai pilar penyangga bisnis DIVRE III.
(22)
22 b. GM. KANDATEL, dalam hal koordinasi penyusunan rencana bisnis
DIVRE III.
c. OSM. HR. Center Area, dalam hal penyusunan SLA. d. OSM. Finance Center Area, dalam hal penyusunan SLA. 6. SM. Access Network Planning & Performance
Bidang Access Network Planning & Performance, dipimpin oleh seorang Senior Manager yang disebut Senior Manager Access Network Planning & Performance, dan disingkat SM. Access Network Planning & Performance.
SM. Access Network Planning & Performance bertanggung jawab atas perencanaan pengembangan, penyediaan, serta pendayagunaan access network, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi layanan kepada customer, baik kepada customer segmen konsumen/retail maupun customer segmen corporate customer/OLO, dapat didukung dengan pendayagunaan access network secara efisiensi dan berkualitas.
Untuk melakukan perannya, SM. Access Network Planning & Performance ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pendayagunaan Access Network, mencakup perencanaan pembangunan, quality enhancement dan replacement/modernisasi jaringan akses (Copper, Radio, Fiber) termasuk NMS (Network Management System).
b. Menyusun program yang diperlukan sebagai rujukan dalam alokasi anggaran LOP, commitment budget, payment budget, monitoring dan evaluasi pelaksanaan project.
c. Mengelola performansi infrastruktur & QoS measures, standard setting, supervise & control performance untuk access personal customer dan corporate customer & OLO.
(23)
23 d. Mengelola manajemen data yang diperlukan untuk pendayagunaan access network, serta pengelolaan fasilitas pendukung access network (supporting access facilities).
e. Merumuskan kebijakan dan prosedur operasional access network pada lingkup operasi DIVRE III, khususnya yang terkait dengan public access, dan performansi & Qos public access.
f. Mengelola dan mengendalikan pendayagunaan access network yang terkait dengan public access.
Dalam menjalankan perannya, SM. Access Network Planning & Performance dibantu oleh :
a. Manager Access Planning. b. Manager CAPEX Management. c. Manager Access Performance & Qos. d. Manager Access Data & Support. 7. SM. Marketing & Sales
SM. Marketing & Sales bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan fungsi marketing & sales pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pemasaran seluruh produk TELKOM dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik pasar serta direspon dengan upaya sales yang mampu secara efektif menghasilkan revenue maksimal.
Untuk melakukan perannya, SM. Marketing & Sales ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
(24)
24 a. Merumuskan penjabaran di wilayah operasinya strategi dan kebijakan
pemasaran dari rumusan yang telah ditetapkan oleh Corporate Office. b. Merumuskan marketing & sales planning, serta menyusun dan
mengendalikan program promosi.
c. Menyusun program dan dukungan promosi.
d. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan efektivitas kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal channel distribution.
e. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kinerja sales operation. f. Mengkoordinasi dan mengendalikan penyediaan, sirkulasi dan penjualan
kartu flexi/voucher, yang diselaraskan dengan kebijakan card management ditetapkan oleh Corporate Office.
g. Mengkoordinasi pelaksanaan fungsi penjualan kartu flexi/voucher yang bersifat lintas area KANDATEL.
Dalam menjalankan perannya SM. Marketing & Sales dibantu oleh : a. VP. Marketing & Customer Care, dalam hal koordinasi implementasi
kebijakan marketing
b. VP. Sales, dalam hal koordinasi operasi untuk hal-hal yang terkait dengan card management, dan kerja sama Authorized Dealer.
c. VP. Marketing Communication, dalam hal koordinasi dukungan dan kerjasama promosi.
(25)
25 8. SM. Customer Care
SM. Customer Care bertanggung jawab atas kualitas dan efektivitas penyelenggaraan layanan customer pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pelayanan kepada customer segmen consumer/retail dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik segmennya serta mampu secara efektif menjaga kepuasan customer.
Untuk melakukan perannya, SM, Customer Care digunakan untuk malakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan customer care yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.
b. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kualitas pengelolaan customer.
c. Mengembangkan metode pelayanan customer, yang diselaraskan dengan karakteristik customer di wilayah operasinya.
Dalam menjalankan perannya SM. Customer Care dibantu oleh : a. Manager Quality Service Management.
b. Manager Channel Management.
Dalam menjalankan perannya SM. Customer Care berinteraksi dengan : a. VP. Marketing & Customer Care, dalam hal koordinasi implementasi
kebijakan Customer Care.
b. VP. Sales, dalam hal koordinasi operasi untuk hal-hal yang terkait dengan channel management.
(26)
26 c. GM. Divisi Pengelola Jasa, dalam hal koordinasi service operation.
9. SM. General Support
SM. General Support bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional DIVRE III dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan lancar, didukung dengan lindungan aspek legal & compliance yang memadai, serta dilaksanakan secara efisien, dan dengan administrasi yang tertib.
Untuk melaksanakan perannya SM General Support ditugaskan untuk malakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistic dan sarana umum yang diperlukan atas seluruh asset yang berada di lingkungan wilayah operasi DIVRE III.
b. Mengelola, mengatur mekanisme pandayagunaan, mengadministrasikan, serta memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada dilingkungan wilayah operasi DIVRE III.
c. Mengelola aktivitas legal, dalam rangka pemenuhan perlindungan dan prasyarat aspek legal yang diperlukan dalam penyelenggaraan seluruh aspek operasional DIVRE III.
d. Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan lingkungan, termasuk community development, serta dukungan penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana kemitraan ( usaha kecil dan menengah, dan bina lingkungan )
e. Menyelenggarakan kegiatan pengamanan asset, personil, informasi dan data operasional perusahaan serta kesehatan dan keselamatan kerja.
(27)
27 Dalam menjalankan perannya SM. General Support dibantu oleh :
a. Manger Logistic
b. Manager Asset Management c. Manager Legal
d. Manager Community Development e. Manager Security and safety
Dalam menjalankan perannya, SM. General Support berinteraksi dengan :
a. OSM. Financial Center Area, dalam hal koordinasi pemenuhan kebutuhan anggaran, penyelenggaraan logistic, serta koordinasi dalam hal asset management.
b. VP. Legal & Compliance, dalam hal koordinasi implementasi kebijakan aspek legal perusahaan.
c. VP. System Risk Management, dalam hal koordinasi implementasi kebijakan security & safety perusahaan.
d. SGM. CDC, dalam hal koordinasi penyelenggaraan aktivitas community development, dan penyaluran bina kemitraan.
e. GM. KANDATEL, dalam hal koordinasi penyelenggaraan aktivitas dukungan management.
(28)
28 10.GM. Kandatel
GM. KANDATEEL bertanggung jawab atas tecapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu mencakup ;
a. Tercapainya target revenue.
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan customer segmen consumer/retail, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen consumer/retail. d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.
e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care, serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan di wilayah geografisnya.
f. Terpilihnya alokasi sumber daya operasional Divisi Regional, khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer segmen consumer/retail, maupun dukungan yang diperlukan untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corporate customer/OLO.
g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di lingkup KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya.
Dalam melaksanakan perannya, GM. KANDATEL dibantu oleh beberapa posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu :
(29)
29 b. Manager Access Network Maintenance.
c. Manager Access Network Operation. d. Manager Customer Care.
e. Manager Sales Fixed Phone. f. Manager Data & VAS Sales. g. Manager General Support. h. Junior Manager KANDATEL. 11.OSM. Billing & Collection
Unit Billing & Collection dipimpin oleh seorang Operation Senior Manager yang bertanggung jawab langsung kepada EGM Divre III, dan selanjutnya disebut OSM UBC.
Peran OSM. UBC bertanggung jawab atas :
a. Penyelenggaraan proses billing, layanan pembayaran, penyelesaian, piutang dan komplain.
b. Perencanaan dan pengembangan proses billing dan system payment.
c. Evaluasi performansi pencapaian proses billing, layanan pembayaran, penyelesaian piutang dan complain.
d. Kerjasama dengan unit-unit internal dan eksternal.
(30)
30 a. Manager Billing.
b. Manager Collection.
c. Manager Collection Support. d. Asman Billing & Collection Area. 2.2 Landasan Teori
2.2.1 Jaringan Komputer
Jaringan adalah adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
2.2.2 Jenis Jaringan Komputer
2.2.2.1 Lokal Area Network (LAN)
LAN ( Local Area Network ) Merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi di dalam sebuah perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik).
(31)
31 2.2.2.2 Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
2.2.2.3 Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkuannya mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN dan mesin-mesin yang bertujuan menjalankan program aplikasi pemakai.
2.2.2.4 Jaringan Nirkabel
Merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
(32)
32 2.2.3 Topologi Jaringan
2.2.3.1Topologi Bus
Gambar 2.2.0.1 Topologi Bus Karakteristik Topologi BUS:
Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
(33)
33 Keuntungan Topologi BUS:
Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan yang lain.
Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus. Kerugian Topologi BUS:
Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
2.2.3.2 Topologi Star
(34)
34 Karakteristik Topologi Bintang (Star):
Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB).
Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
Keuntungan Topologi Bintang (Star):
Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
Kerugian Topologi Bintang (Star):
Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
(35)
35 2.2.3.3 Topologi Ring
Gambar 2.2.0.3 Topologi Ring Karakteristik Topologi Cincin (Ring):
Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.
Keuntungan Topologi Cincin (Ring):
Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
Waktu untuk mengakses data lebih optimal. Kerugian Topologi Cincin (Ring):
(36)
36
Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
2.2.3.4 Topologi Mesh
Gambar 2.2.0.4 Topologi Mesh Karakteristik Topologi Mesh :
Setiap computer terhubung langsung dengan komputer lain (pear to pear).
Setiap computer mempunyai jalur sendiri-sendiri dengan computer lainsehingga tidak akan terjadi collision domain. Keuntungan Topologi Mesh:
Apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain.
Kerugian Topologi Mesh:
Penggunaan Ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar.
(37)
37 2.2.3.5 Topologi Tree
Gambar 2.2.0.5 Topologi Tree Karakteristik TopologiTree :
Interkoneksi antar sentral dengan hierarki yang berbeda
Sistem Hierarki (tingkatan).Keuntungan Topologi Tree:
Dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Kerugian Topologi Tree:
Jika hierarki yang paling atas mengalami kerusakan, maka hierarki yang berada dibawahnya tidak akan berfungsi.
(38)
38 2.2.4 Komponen Perangkat Keras
Perangkat keras atau hardware selalu dibutuhkan pada setiap hal yang berkaitan dengan komputer. Dalam hal ini, komputer juga disebut perangkat keras. Dalam membangun sebuah jaringan juga membutuhkan perangkat keras khusus yang berhubungan dengan kebutuhan jaringan yang akan dibangun. 2.2.4.1 Server
Server biasanya komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan kartu jaringan yang cepat (fast network interface).
Gambar 2.2.0.6 Server
2.2.4.2 Workstation
Semua komputer yang terhubung ke server pada jaringan disebut dengan workstation. Workstation merupakan komputer standar yang dikonfigurasi menggunakan kartu jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan.
(39)
39 Gambar 2.2.0.7 Workstation
2.2.4.3 Network Interface Card (NIC)
Kartu LAN atau NIC (Network Interface Card) merupakan penghubung antara komputer satu dengan komputer lain. Dalam pemakaiannya, kartu LAN akan selalu dipasang pada motherboard.
Gambar 2.2.0.8 NIC 2.2.4.4 Switch/HUB
Sebuah Konsentrator/Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi Bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot concentrator yang mana dapat dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.
(40)
40 Gambar 2.2.0.9 Switch/HUB
2.2.4.5 Bridge, Router dan Wireless Access Point (WAP)
Bridge adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan kedalam dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang efisien,
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
(41)
41 2.2.4.6 Repeater
Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan topologi Bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana diketahui panjang maksimal untuk sebuah kabel unshileded twisted pair adalah 100 meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah repeater pada jaringan tersebut.
Gambar 2.2.0.11 Repeater 2.2.4.7 Modem Card
Modem merupakan kependekan dari Modulation demodulation. Alat ini digunakan untuk merubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya. misalnya untuk menghubungkan antara dua komputer melalui dial-up dengan menggunakan line telepon dalam mengakses data melalui jaringan atau internet. Dengan alat ini rumah yang tekoneksi jaringan telepon dapat juga menikmati akses internet.
(42)
42 2.2.4.8 Kabel UTP
Kabel UTP (Unishielded Twisted Pair) merupakan media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lain dengan menggunakan port RJ45. Kabel UTP dapat digunakan untuk membangun jaringan LAN yang besar dengan terminal berupa hub atau switch. Secara fisik, kabel UTP memiliki 4 pasang (8 buah) kabel baja yang dikelilingi (dipilin) oleh jaket dengan bahan karet.
Gambar 2.2.0.13 Kabel UTP
Standar EIA/TIA 568 menjelaskan spesifikasi kabel UTP sebagai aturan dalam instalasi jaringan komputer. EIA/TIA menggunakan istilah kategori untuk membedakan beberapa tipe kabel UTP, yaitu:
Tipe Kabel Keterangan
UTP (Kategori 1) Biasanya digunakan diperangkat telepone pada jalur ISDN
UTP (Kategori 2) Bisa mencapai 4 Mbits UTP/STP (Kategori 3) 10 Mbits data transfer UTP/STP (Kategori 4) 16 Mbits data transfer
UTP/STP (Kategori 5) Bisa mencapai 100 Mbits data transfer UTP/STP (Kategori 5e) 1 Gigabit Ethernet
UTP/STP (Kategori 6) 2,5 Gigabit Ethernet
UTP/STP (Kategori 7) Gigabit Ethernet/20,8 db (Gigabit Ethernet) Tabel 2.2.0.1 Tipe Kabel UTP
(43)
43 2.2.4.9 Konektor RJ-45
Konektor RJ45 adalah konektor yang dipasang pada kabel UTP. Cara pemakaiannya ialah dengan memasukkannya pada lubang port RJ45 yang ada pada kartu LAN. Secara fisik, bagian ujung dari konektor ini akan memiliki 8 buah pin berbentuk kawat baja.
Gambar 2.2.0.14 Konektor RJ-45
2.2.4.10 Printer
Printer adalah salah satu alas an utama kenapa ada network. Karena printer tidak selalu digunakan oleh setiap pemakai, akan lebih ekonomis jika memakai satu printer bersama-sama. Printer dapat dihubungkan langsung pada workstation atau ke server. Kita juga dapat memasang scanner, CD-ROM eksternal dan peralatan lain yang berguna dan dapat digunakan secara bersama-sama pada network. Sama seperti yang lainnya, hal ini membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat.
(44)
61
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KesimpulanKesimpulan yang diambil dari kerja Praktek di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. Unit SISFO regional III area Bandung adalah sebagai berikut :
1. Divisi SISFO regional III area Bandung kurang baik dalam penanganan dokumen penting mengenai komputer yang dimilikinya.
2. Kerapihan dalam menangani peralatan server dan peralatan jaringan kurang baik.
3. Pada jaringan sering terjadi masalah crash, yang disebabkan diskomunikasi antara client dengan server. Karena user tidak memperhatikan cara keluar dari jaringan.
4. Untuk kinerja karyawan pada divisi SISFO cukup bagus dalam menangani masalah-masalah jaringan juga masalah computer lainnya.
4.2 Saran
Manajemen dalam dokumentasi server, workstation beserta kelengkapan lainnya lebih bisa ditingkatkan kembali. Sehingga data serta masalah-masalah yang ada hardware server dan workstation dapat terlihatdengan jelas. Dan dapat terlihat kemampuan kerja suatu system. Dan dokumen tersebut sudah harus dimulai dengan sistem terkomputerisasi yang menggunakan database. Agar lebih memudahkan dalam pengkonfigurasi jaringan komputer.
(45)
KONFIGURASI ULANG JARINGAN KOMPUTER DI PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA.TBK UNIT SISFO
REGIONAL III AREA BANDUNG
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
FADLI FADLILLAH S 10108579
GITA MUSTIKA 10108568
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(46)
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Dede Sopandi, 2010, Instalasi dan konfigurasi Jaringan Komputer
[2]. Wagito,2007,Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux [3]. Pengertian Mikrotik
http://www.catatancuss.co.cc/2010/01/pengertian-mikrotik.html Diakses tanggal 12 November 2011, pukul 15.37 WIB
[4]. Kelompok I TOPOLOGI JARINGAN eks B
http://www.scribd.com/doc/23189194/Kelompok-i-Topologi-Jaringan-Eks-b Diakses tanggal 24 Desember 2011, pukul 17.55 WIB
[5]. Perangkat Keras Jaringan
http://bayoe.staff.uns.ac.id/files/2008/10/perangkat_keras_jaringan.pdf Diakses tanggal 4 Januari 2012, pukul 14.55 WIB
(47)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama : Gita Mustika
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 8 Juni 1990 Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Nikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl Simpang Patengan no.55 RT 03/16 Desa Panundaan Kec.Ciwidey Kab.Bandung
Hp : 087 82 4847 666
E-Mail : [email protected]
Website : http://www.gitamustika.net
http://www.facebook.com/geighta
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 1996 : TK Pratiwi
1996 – 2002 : SD Negeri Simpang 2 2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Ciwidey 2005 – 2008 : SMA Negeri 1 Ciwidey
(48)
PENDIDIKAN NON-FORMAL
Pelatihan Java for Application Development 1 comlabs ITB
Pelatihan Java for Application Development 2 comlabs ITB
Peserta Keamanan IT Nasional
Peserta Biznet Network-Study Visit 2011
Peserta Seminar Cloud Computing Microsoft User Group Indonesia
Peserta Android Introduction and Workshop
Peserta Seminar NetPreneur : Meraih Peluang Bisnis Melalui Internet
KEAHLIAN
Java Programming
Android programming
Web Programming and Designer : php , css. Software : Dreamweaver
Designer : Corel Draw, Photoshop
Database : MySql
Microsoft Office
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertangguangjawabkan kebenarannya. Terima kasih.
Bandung, 25 Januari 2012 Hormat Saya,
(49)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Curriculum Vitae
DATA PRIBADI
Nama : Fadli Fadlillah Sulaiaman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 4 Desember 1989 Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Nikah
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Jl Desa Mekar Maju No.22 RT 01 RW 05 Kec.Pasirjambu Kab.Bandung 40972
Hp : 0856 2457 4746
E-Mail : [email protected]
Website : http://www.facebook.com/fadlimovic
http://www.twitter.com/fadlifadil1908
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN FORMAL
1995 – 1996 : TK Pratiwi
1996 – 2002 : SD Negeri Pasir Jambu 2 2002 – 2005 : SMP Negeri 1 Ciwidey 2005 – 2008 : SMA Negeri 11 Bandung 2008 - : Universitas Komputer Indonesia
(50)
PENDIDIKAN NON-FORMAL
Pelatihan Java for Application Development 1 comlabs I
Peserta Biznet Network-Study Visit 2011
Peserta Seminar Cloud Computing Microsoft User Group Indonesia
Peserta Android Introduction and Workshop
KEAHLIAN
Java Programming
Web Programming and Designer : php , css. Software : Dreamweaver
Designer : Corel Draw, Photoshop
Database : MySql
Microsoft Office
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertangguangjawabkan kebenarannya. Terima kasih.
Bandung, 25 Januari 2012 Hormat Saya,
(51)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan laporan penelitian hasil kerja praktek yang berjudul “Konfigurasi Ulang Jaringan Komputer Di PT Telekomunikasi Indonesisa.Tbk Unit Sisfo Regional III Area Bandung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan, tetapi berkat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang tidak pernah letih memberikan bimbingan, dukungan, kepercayaan, dan do’a serta nasehatnya untuk keberhasilan penulis.
2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku dosen pembimbing serta selaku dosen wali yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
4. Bapak Tapip Hidayat dan Chairil Ichsan selaku pembimbing di tempat kerja praktek.
5. Sahabat sekalian mahasiswa angkatan 2008 khususnya di Jurusan Teknik Informatika kelas IF -12 yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan semangat untuk penulis.
(52)
ii Akhir kata penulis mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diterima oleh Allah SWT dan penulis menunggu kritik dan saran yang membangun sebagai masukan untuk penyempurnaan penyusunan laporan kerja praktek ini serta dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bandung, 26 Januari 2011
(53)
LAMPIRAN D
(54)
(55)
(1)
PENDIDIKAN NON-FORMAL
Pelatihan Java for Application Development 1 comlabs I
Peserta Biznet Network-Study Visit 2011
Peserta Seminar Cloud Computing Microsoft User Group Indonesia
Peserta Android Introduction and Workshop
KEAHLIAN
Java Programming
Web Programming and Designer : php , css. Software : Dreamweaver
Designer : Corel Draw, Photoshop
Database : MySql
Microsoft Office
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipertangguangjawabkan kebenarannya. Terima kasih.
Bandung, 25 Januari 2012 Hormat Saya,
(2)
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat terselesaikan laporan penelitian hasil kerja praktek yang berjudul “Konfigurasi Ulang Jaringan Komputer Di PT Telekomunikasi Indonesisa.Tbk Unit Sisfo Regional III Area Bandung”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan, tetapi berkat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua yang tidak pernah letih memberikan bimbingan, dukungan, kepercayaan, dan do’a serta nasehatnya untuk keberhasilan penulis.
2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku dosen pembimbing serta selaku dosen wali yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
4. Bapak Tapip Hidayat dan Chairil Ichsan selaku pembimbing di tempat kerja praktek.
5. Sahabat sekalian mahasiswa angkatan 2008 khususnya di Jurusan Teknik Informatika kelas IF -12 yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan semangat untuk penulis.
(3)
ii Akhir kata penulis mengharapkan semoga amal kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diterima oleh Allah SWT dan penulis menunggu kritik dan saran yang membangun sebagai masukan untuk penyempurnaan penyusunan laporan kerja praktek ini serta dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bandung, 26 Januari 2011
(4)
LAMPIRAN D
(5)
(6)