Laporan praktek kerja Lapangan Di Unit Community Development Sub Area Garut PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional (Divre) III Jawa Barat Dan Banten
1
1.1Sejarah PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Sebagai BUMN, Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas yang menguasai sebagian besar saham biasa Perusahaan sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London
Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa listing).
Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri maupun di tingkat global, Telkom bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta transformasi budaya.
(2)
Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler (Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi Telkom dalam berinovasi telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.
Komitmen Telkom untuk mendukung mobilitas dan konektivitas tanpa batas diyakini akan meningkatkan kepercayaan pelanggan ritel maupun korporasi terhadap kualitas, kecepatan, dan kehandalan layanan serta produk yang Telkom tawarkan. Hal itu terbukti dengan kontinuitas peningkatan di sisi jumlah pelanggan Telkom, yakni mencapai 120,5 juta pelanggan per 31 Desember 2010, atau meningkat sebesar 14,6%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,3 juta pelanggan merupakan pelanggan telepon kabel tidak bergerak, 18,2 juta pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak, dan 94,0 juta pelanggan telepon seluler. & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.
(3)
No Tahun Keterangan
1 1882 Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan
yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
4 1961 Status jawatan menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel).
5 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro
(PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
7 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah
(4)
dari Perumtel.
8 1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi,
tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
9 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
10 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public
Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange
(LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
11 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global
(5)
Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
12 1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan
monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
13 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
14 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap,
yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus
(6)
2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
15 2005 TELKOM meluncurkan Telkom-2 satelit untuk mengganti
semua satelit layanan transmisi yang telah dilayani oleh satelit sebelumnya, Palapa B-4 Peluncurannya menjadikan total satelit yang telah diluncurkan oleh TELKOM menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.
16 2009 TELKOM mulai melakukan transformasi bisnis-satunya
perusahaan di bidang telekomunikasi untuk jangkauan yang lebih luas dari bisnis, perusahaan memperluas sayapnya ke telekomunikasi, teknologi informasi layanan, media massa dan edutainment. Keputusan Telkom untuk mengubah bisnisnya dipicu oleh pergeseran gaya hidup pelanggan, dan didukung oleh kemajuan teknologi dan perubahan peraturan yang memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan layanan tambah bagi pelanggan. Dengan transformasi bisnis baru, Telkom juga berencana untuk melakukan akuisisi beberapa perusahaan yang sejalan dengan transformasi Telkom dari bisnis yang baru juga dengan menampilkan logo dan tagline baru Perusahaan „the worldi your ha d’’.
2010 Proyek kabel bawah laut JaKaLaDeMa dan serat kabel optik yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar
(7)
dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada bulan april 2010.
1.1.1 Visi dan Misi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan
Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.
Misi
1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif
2. Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia
Tujuan
Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline (''FWL'').
2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan
telepon nirkabel tidak bergerak / fixed wireless access Sumber : PT.Telkom, Oktober 2011
(8)
(''FWA'') dan mengelola portofolio nirkabel. 3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.
4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan
berinvestasi di bisnis wholesale.
5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e payment.
6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
8. Mengintegrasikan Next Generation Network (''NGN'') dan OBCE (Operational support system, Business support system ,Customer support system and Enterprise relations management).
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio. 10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.Model as the
Best Managed Indonesian Corporation “
1.1.2 Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Gambar 1.1
Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(9)
Gambar 1.2
Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Telkom di Indonesia Logo 1974-1991
Gambar 1.3
Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Bentuk bulatan dari logo melambangkan:
Keutuhan Wawasan Nusantara; Ruang gerak Telkom secara nasional dan internasional;
Telkom yang mantap, modern, luwes, dan sederhana.
Sumber : Wikipedia. Oktober 2011 Sumber : Wikipedia. Oktober 2011
(10)
Warna biru tua dan biru muda bergradasi melambangkan teknologi telekomunikasi tinggi/canggih yang terus berkembang dalam suasana masa depan yang gemilang.
Garis-garis tebal dan tipis yang mengesankan gerak pertemuan yang beraturan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
Tulisan INDONESIA dengan huruf Futura Bold Italic, menggambarkan kedudukan perusahaan; Telkom sebagai Pandu Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).
Perayaan Hari Jadi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada 23 Oktober 2009 memiliki arti khusus, karena bersamaan dengan hari jadi tersebut Telkom mendeklarasikan identitas baru sebagai simbol
transformasi bisnis Telkom dari InfoCom menjadi T.I.M.E
(Telecommunication, Information, Media and Edutainment).
Gambar 1.4
Logo Baru PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
(11)
Dengan identitas dan portofolio bisnis yang baru, Telkom juga memiliki nilai-nilai yang baru. Untuk menjawab tantangan masa depan tersebut Telkom melakukan transformasi secara menyeluruh dan mendasar. Transformasi kali ini adalah yang paling besar sepanjang sejarah Telkom, karena bersifat fundamental, menyeluruh dan terintegrasi yang menyentuh empat aspek dasar perusahaan, yakni: Transformasi Bisnis, Transformasi Infrastruktur, Transformasi Sistem dan Model Operasi dan Transformasi Human Resources
Budaya ataupun nilai-nilai baru yang kini tengah diinternalisasikan kepada seluruh pegawai meliputi:
1. Expertise (mencerminkan tradisi pengetahuan dan pengalaman Telkom yang dalam dan luas dalam industrinya)
2. Empowering (memberdayakan pelanggan untuk meraih cita-cita mereka)
3. Assured (memberikan keyakinan pada pelanggan untuk bisa mengandalkan Telkom dalam industri telekomunikasi yang senantiasa berubah)
4. Progressive (menyiratkan pergerakan menuju teknologi yang lebih canggih dan menjauhi budaya yang terkait kepemerintahan)
5. Heart (mewakili sikap kepedulian Telkom dalam bekerja sama dengan para pelanggan).
1.1.3 Motto PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Gambar 1.5
(12)
Commited To You (Commited 2 U) memiliki arti :
Kami selalu fokus kepada pelanggan
Kami selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif
Kami selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang terbaik (Best Practices)
Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja
Kami selalu berusaha menjadi yang terbaik .
1.1.4 Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Sumber : Wikipedia,Oktober 2011
Gambar 1.6 Maskot Telkom, Bee
(13)
Maskot Be Bee memiliki arti :
Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan.
Mahkota Kemenangan.
Mata yang Tajam dan Cerdas.
Sayap Lincah dan Praktis.
Tangan Kuning Memberikan Karya Yang Terbaik.
Filosofi yang terkandung dalam sifat dan prilaku Be Bee adalah karena lebah tergolong makhluk yang senang bekerja sama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak. Lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya. Ia memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat, liat dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapkan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah biru merupakan penggambaran insan Telkom Indonesia.
1.1.5 Struktur Organisasi
Searah dengan pelaksanaan visi, misi maupun inisiatif strategis TELKOM dalam rangka perwujudan transformasi bisnis Perusahaan sebagai penyedia layanan TIME, kami melakukan reorganisasi pada sejumlah unit usaha, khususnya pada bisnis telepon kabel tidak bergerak.
(14)
Perubahan struktur organisasi diarahkan pada persoalan pengelolaan hal-hal sebagai berikut:
1. Penataan pengelolaan pelanggan yang ditandai dengan:
a. Pengembangan pengelolaan segmen pelanggan yaitu dengan dibentuknya Divisi Business Service untuk merespon perkembangan pasar segmen UKM; dan
b. Penajaman pengelolaan segmen pelanggan yaitu dengan dibentuknya organisasi Divisi Consumer Service yang diarahkan untuk peningkatan pertumbuhan bisnis dari pelanggan telepon kabel tidak bergerak dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan pada bisnis konvergensi broadband dan layanan baru lainnya berdasarkan akses high bandwidth. Pembentukan Divisi Consumer Service ini merupakan evolusi dari organisasi Divisi Regional.
2. Penataan pengelolaan jasa yang ditandai dengan:
a. Pembentukan unit penyedia produk dan layanan, yaitu dengan diubahnya fokus peran Divisi Multimedia dari unit bisnis yang semula fokus sebagai pengelola bisnis-bisnis baru TELKOM menjadi unit organisasi yang diperankan sebagai service integrator, content agregator
dan platform management.
b. Pengintegrasian fungsi pengelolaan service planning & strategy dan pengelolaan tarif kepada unit organisasi pengelola IT strategy, yaitu dengan dialihkannya pengelola service planning dan tarif dari Direktorat
(15)
Network & Solution kepada Direktorat IT & Supply dan direktorat tersebut diubah penamaannya menjadi Direktorat IT, Solution & Supply.
3. Penataan pengelolaan infrastruktur yang ditandai dengan implementasi secara penuh pengalihan pengelolaan akses jaringan dari Divisi Regional kepada Divisi Access Network (Divisi Regional Fungsinya sudah digantikan secara penuh oleh Divisi Consumer Service dan Divisi Access Network).
4. Penyesuaian fungsi pendukung yang terkait dengan perubahan organisasi Divisi Regional dan terbentuknya unit organisasi lainnya, yang antara lain (telah diimplementasikan di tahun 2010) ditandai dengan perubahan organisasi Direktorat Keuangan dan unit Financial Center. Perubahan organisasi tersebut merupakan penyesuaian pengorganisasian dari aktivitas pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan perubahan unit-unit bisnis yang didukung. Unit Finance Center telah berubah menjadi unit Finance, Billing & Collection Center.
1.1.6 Anak Perusahaan
Sementara itu, kami menumbuhkembangkan sinergi di antara jajaran TELKOMGroup dalam upaya mengantisipasi tantangan yang muncul di Indonesia dari meningkatnya dinamika dari industri telekomunikasi baik di tingkat domestik, regional maupun global.
Ekspansi usaha kami untuk mencapai visi Perusahaan didukung oleh anak Perusahaan dan Perusahaan asosiasi lainnya yang bergerak di berbagai bidang usaha, sebagai berikut:
(16)
Sumber : PT.TELKOM, Oktober 2011
Sumber : PT.TELKOM, Oktober 2011
Anak Perusahaan Dengan Saham >50%
Gambar 1.8
(17)
Sumber : PT.TELKOM, Oktober 2011
Anak Perusahaan Dengan Saham Kurang 20%
Gambar 1.10
Anak Perusahaan Dengan Kepemilikan Tidak Langsung
(18)
Gambar 1.11
Stuktur Kelompok Usaha Telkom
(19)
1.1.7 Produk – Produk TELKOM
TELKOM telah melakukan transformasi bisnis untuk
mempertahankan kesinambungannya sebagai pemimpin pasar dalam bisnis telekomunikasi domestik. Pengembangan usaha dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan seluruh segmen pelanggan, baik pelanggan biasa, pelanggan korporasi, ataupun operator telekomunikasi berlisensi lainnya.
Dalam waktu yang sama, tren permintaan yang dinamis menyediakan peluang usaha yang signifikan. Sebagai operator telekomunikasi terpadu, sesuai dengan strategi usaha TELKOM, pengembangan usaha yang kami lakukan berbasis pada kemampuan inti di bidang telepon kabel tidak bergerak, telepon nirkabel tidak bergerak, seluler, data & internet serta jaringan & interkoneksi, dengan pergeseran paradigma bisnis ke arah TIME sebagai masa depan bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Kekuatan TELKOM sebagai penyedia solusi total bagi para pelanggan terlihat pada sinergi dari seluruh potensi yang dimiliki untuk meraih posisi pasar yang kuat di tengah persaingan bisnis telekomunikasi yang semakin ketat.
Sinergi juga dilakukan bersama dengan TELKOMGroup, khususnya dalam berbagai kegiatan promosi dan pemasaran.Berdasarkan portofolio bisnis, saat ini TELKOM mengelompokkan kegiatan usahanya sebagai berikut: sambungan telepon kabel tidak bergerak, sambungan
(20)
telepon nirkabel tidak bergerak, seluler, data & internet dan jaringan & interkoneksi.
1. Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak 1.1TELKOM Local
TELKOM Local adalah jasa panggilan antar pelanggan telepon dalam jarak dibawah 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Pada umumnya nomor pemanggil dan yang dipanggil masih dalam satu kode area. Panggilan TELKOM Phone ke nomor seluler dalam satu kota tidak termasuk TELKOM Local. Pada saat ini teknologi penyaluran suara pada TELKOM Local adalah circuit switch melalui PSTN (Public Switch Telepon Network) sehingga kualitas suara sangat jernih.
1.2TELKOM SLJJ
TELKOM SLJJ adalah panggilan telepon jarak jauh dimana nomor telepon yang dipanggil dan yang dipanggil masih dalam satu wilayah negara. Pada umumnya nomor telepon pemanggil dengan yan dipanggil berbeda kode area. Dalam melakukan panggilan SLJJ, pemanggil harus menekan kode area sebelum nomor pelanggan yang diinginkan.
1.3TELKOM SLI -007
007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan melalui bantuan operator dengan memutar
(21)
nomor akses 107. Sebelumnya, layanan ini dikenal dengan TELKOM International Call (“TIC”) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, mengubah namanya menjadi TELKOMSLI-007.
1.4TELKOMSpeedy
TELKOMSpeedy merupakan layanan internet broadband yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps
(downstream). Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.
2. Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak
TELKOMFlexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000-IX. Layanan ini terbatas pada satu kode area tertentu (limited mobility) dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).
(22)
Salah satu keunggulan TELKOMFlexi adalah kualitas suara yang jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan beragam mulai dari terminal bergerak maupun terminal tidak bergerak.
Pelanggan yang menggunakan perangkat bergerak dapat memilih layanan pascabayar (FLEXIClassy) dan pascabayar (FLEXITrendy), sementara untuk pelanggan yang menggunakan perangkat tidak bergerak dapat menggunakan Fixed Wireless Terminal (FWT) untuk mengakses FLEXIHome yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card). Salah satu produk TELKOMFlexi yang paling kompetitif adalah FLEXICombo yang memungkinkan pelanggan memiliki dua sampai tiga nomor dalam satu kartu sehingga memberikan mobilitas antar kota.
FLEXICombo merupakan pengembangan layanan dari FLEXIClassy dan FLEXITrendy yang khusus di rancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sering menggunakan layanan roaming.
Pada tahun 2011 ini terdapat beragam inovasi produk dan layanan yang dapat Kami sediakan seperti FlexiChatting, FlexiNet Unlimited, Flexi Irit Mingguan, Flexi Irit Mingguan Xtra dan Flexi ngROOMpi.
(23)
3. Seluler
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, seperti kartuHALO, simPATI dan kartu As, Telkomsel menawarkan layanan pascabayar dan layanan prabayar.
Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. kartuHALO diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir tahun 2010 kami memiliki 2,1 juta pelanggan kartuHALO, dengan pangsa pasar sekitar 45,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO merupakan layanan pasca bayar paling populer di Indonesia yang menyediakan layanan
yang disesuaikan bagi pelanggan dengan berbagai
kepentingan.
simPATI merupakan layanan pra bayar isi ulang yang paling komprehensif dan menyediakan harga terbaik pada waktu off-peak. kartu AS adalah produk entry-model paling unggul dan kartu pra bayar pertama yang menyediakan tarif perdetik. Produk ini disediakan bagi segmen pasar yang lebih
(24)
memperhatikan biaya, dengan menyediakan rangkaian layanan yang inovatif dan efektif secara biaya.
4. Data dan Internet
4.1 TELKOMGlobal-01017
TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 232 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 25% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal tarif rata untuk setiap waktu (time band). Layanan TELKOM Global-01017, tidak memerlukan perangkat tambahan untuk mengakses dan hanya dengan metode one stage dialing.
4.2 TELKOMSave
TELKOMSave adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan VoIP internasional yang sejenis dengan TELKOMGlobal-01017, namun menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan. Tarif layanan
(25)
yang dikenakan adalah 24% dari tarif SLI. Pelanggan pascabayar dan prabayar dapat memanfaatkan layanan ini.
4.3 TELKOMNet Instan
TELKOMNet Instan merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Dalam menggunakan layanan ini, pelanggan cukup mengakses konfigurasi koneksi internet di komputer dan mengisi dial number dengan 0809 8 9999. Pada saat login, pelanggan cukup mengisi user name: telkomnet@instan dan password : TELKOM. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya pemakaian tersebut disatukan dengan tagihan penggunaan telepon.
4.4 Plasa.com (www.plasa.com)
plasa.com (www.plasa.com) merupakan layanan portal web kami yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional. plasa.com memiliki beberapa layanan portal di antaranya: layanan email gratis, online web forum, online classified ads services, online blogging untuk netters, electronic cards services, online webchat services dan IRC-like webchat,
(26)
online messaging services, RSS news clips dan Komunitas
Sekolah Indonesia (“KSI”). 4.5 Kartu i-VAS
Kartu i-VAS. Untuk mendukung para pengguna internet,
kami mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i
-VAS”) yang merupakan alat pembayaran (micropayment)
prabayar untuk mengakses berbagai konten atau layanan internet. Kartu i-VAS ini ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.
5. Jaringan dan Interkoneksi
TELKOMIntercarrier merupakan layanan interkoneksi dan wholesale untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya yang dikenal dengan OLO (Other Licensed Operator).
TELKOMIntercarrier menyediakan layanan interkoneksi domestik dan internasional, layanan satelit, penyewaan jaringan, penggunaan bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan layanan akses jaringan.
5.1 TELKOM Solution Business Partner (”TS BP”)
Kami memberikan solusi yang sesuai dengan pelanggan perusahaan maupun UKM. Layanan TSBP ini mencakup seluruh produk dan layanan TELKOM, TELKOMGroup
(27)
maupun mitra pendukung. Layanan TSBP dalam bentuk konektivitas yang banyak digunakan oleh pelanggan perusahaan dan UKM terdiri dari jasa jaringan (XPDR, IDR,VSAT, penyewaan jaringan), DATAKOM (VPN IP, VPN Frame Relay, Dinaccess, Infonet, Metro Ethernet, ADSL Link, ISDN), dan akses internet (IP Transit, Astinet, Speedy).
Untuk melengkapi layanan konektivitas tersebut, TELKOM juga menyediakan berbagai solusi pendukung bekerjasama dengan anak perusahaan dan mitra strategis, yaitu:
• Solusi aplikasi yang sesuai dengan jenis industri pelanggannya, sebagai contoh aplikasi SATU (Sarana Transaksi Keuangan) merupakan sistem inti perbankan yang dapat dipergunakan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, aplikasi Pegadaian, aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) dan aplikasi SIAP Online (Sistem Informasi Administrasi Pendidikan). Layanan aplikasi ini disediakan oleh anak perusahaan (Sigma, Finnet, Metra dan AdMedika) maupun mitra strategis lainnya;
• Customer Premises Equipment/CPE (router, switch, hub, PABX, video conference terminal, IP phone terminal,
(28)
video surveillance, automatic meter reading, tracking device) dan
• Jasa pendukung (konsultansi, project management
dan training).
6. Lain-Lain
TELKOMVision. TELKOMVision merupakan nama produk dari PT Indonusa Telemedia, anak perusahaan kami yang bergerak di bidang TV berlangganan. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit. TV kabel menggunakan
Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”), uatu teknologi yang menggabungkan dua physical access yaitu serat optik dan kabel coaxial. Saluran TV premium seperti, HBO, Cinemax dan Star Movie juga disediakan dalam satu paket dasar tanpa harus menambah biaya sewa bulanan.
Pelanggan TELKOMVision dapat menggunakan layanan internet broadband dengan kecepatan tinggi (30 Mbps downstream dan 512 Kbps upstream), tanpa batas waktu dan tanpa tagihan pulsa tambahan. Dengan menyediakan kabel modem Data Over Cable Service Interface Specification (“DOCSIS”) 1.0, pelanggan sudah dapat tersambung dengan jaringan TELKOMNet melalui Divisi Multimedia kami.
(29)
Selain melalui jaringan kabel, TELKOMVision juga melayani TV Satelit Direct to Home (“DTH”) yang menggunakan infrastruktur satelit TELKOM, yaitu satelit
TELKOM-1 dan TELKOM-2 dengan teknologi
perpanjangan C-band dengan tambahan perangkat berupa parabola mini dan dekoder.
7. Layanan Bernilai Tambah
Kami bertujuan untuk menggabungkan sebanyak mungkin layanan bernilai tambah bersama dengan produk
inti kami untuk memaksimalkan pendapatan dan
meningkatkan posisi pasar. Kami berupaya menempatkan layanan bernilai tambah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya.
(30)
1.2Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia.
1.2.1 Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional III Jawa Barat & Banten
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., Divisi Regional III dalam peta bisnis layanan jasa telekomunikasi menguasai wilayah Propinsi Jawa Barat dan sebagian Propinsi Banten dengan bentang geografi dari kawasan Ujungkulon hingga Losari.
Torehan perjalanan Sejarah Divre III dimulai ketika masih menyandang sebutan DTEL VIII Bandung dimasa TELKOM masih berstatus Perusahaan Negara (PN), selanjutnya berganti sebutan menjadi WITEL V Jawa Barat saat status TELKOM sebagai Perusahaan Umum (PERUM), ketika TELKOM mulai
akan “Go Public” sebagai Public Corporation, TELKOM telah menyandang predikat sebagai perusahaan terbuka Perseroan Terbatas (PT), sebutan WITEL V-pun berubah menjadi Divisi Regional III untuk wilayah Jawa Barat & Banten secara utuh.
Kehadiran Mitra Kerjasama Operasi (KSO) PT. Ariawest International dalam kancah bisnis jasa informasi dan telekomunikasi di Divre III tahun 1995, membawa konsekuensi adanya penciutan area bisnis, dengan di masukkannya Bogor, Serang dan Purwakarta (BOSEPUR) sebagai bagian dari wilayah bisnis Divre II Jakarta.
(31)
1.2.2 Sejarah divisi PT. Telkom Kancatel Garut.
PT. Telkom telah melakukan reformasi pemikiran, baik itu yang bersifat internal maupun eksternal. Secara internal peningkatan kualitas SDM di bidang telekomunikasi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan di sudut eksternal terjadilah pembentukan restrukturisasi organisasi atau perampingan divisi.
PT. Telkom Garut pada awalnya mempunyai divisi Kandatel (kantor daerah telekomunikasi) yang menginduk di Kab. Garut sendiri. Tetapi ada keputusan dari kantor pusat Telekomunikasi yaitu coorperate yang menginstruksikan pada bulan April 2006 bahwa PT. Telkom Kandatel Garut harus di restrukturisasi atau perampingan wilayah menjadi Kancatel (kantor cabang telekomunikasi) yang menginduk ke Kab. Tasikmalaya. Kancatel di Kab. Garut ini merupakan Kancatel A atau disebut pusatnya Kancatel.
Gambar 1.12
Area PT. Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten
DIVRE III : •
DIVRE DIVRE I II KANDATEL BOGOR SERANG JAKARTA RANGKAS BITUNG SUKABU MI BANDU NG GAR U T SUBAN G
CIREB ON
TASIK MA LAYA
PURWAKARTA
CIANJU R
(32)
Perampingan atau restrukturisasi ini sangat dikaitkan dengan pengeluaran yang stabil tetapi pendapatan yang sangat besar. Sehingga dapat mengalami peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. yang menjadikan sebuah perusahaan menjadi baik dan berkembang. Kantor Kancatel Kab. Garut ini berjalan selama 2 tahun. Yang sampai dengan saat ini berjalan dengan baik.
Efektivitas kantor Kancatel ini sangat efisien dan pesat dalam penjualan produk-produk Telkom seperti : Telepon flexi dan Jaringan Internet SPEEDY. Dengan hasil yang menguntungkan bagi perusahaan telekomunikasi PT. Telkom. Yang dapat mengharumkan perusahaan ini.
(33)
1
EGM Divre DEPUT
Communication Sekretariat
- ASM Product Perf
- ASM Bus. Planning
- ASM Rev. Assurance
- ASM Quality &
Change Mgt
- ASM Accsess Planning
- ASM CAPEX Mgt
- ASM Accsess & Qos
- ASM Accsess Data &
Support
- ASM Marketing
Planning
- ASM Sales
- ASM Card and
Authorized dealer
- ASM Accsess Data &
Support
- ASM Quality service
Mgt
- ASM chanel Mgt
- ASM Log & Asset Mgt
- ASM Legal
- ASM Co u ity Dev’t
- ASM Security & Safety
GM KANDATEL
1 …
OSM Billing Collection
SM Accsess NW Plan & Perf. SM Marketing & Sales
SM Product & Bus. Perf. SM Custemer Care SM General Support
Gambar 1.13
Struktur PT.Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten
Sumber : PT TELKOM,Oktober 2011
u k tu r P T.Te le k omu n ik as i In d o n e si a, Tb k D ivi si R e gi on al II I Jaw a Bar at d an 33
(34)
Gambar tersebut menunjukkan bahwa Divre III dipimpin oleh seorang EGM Divre yang bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi Divisi Regional. EGM Divre dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Deputi yang berperan sebagai koordinator untuk membantu EGM DIVRE III dalam mengendalikan dan memfasilitasi kelancaran dan penyelenggaraan operasional unit-unit operasi yang berada dalam kendali DIVRE, yaitu KANDATEL.
EGM Divre juga dibantu bidang komunikasi untuk membentuk image yang positif atas representasi telkom di wilayah Divre III, dan bidang sekretariat yang bertanggung jawab atas kelancaran dan efektivitas dukungan berbagai kegiatan perkantoran dan protokoler pada kantor Divisi Regional.
EGM Divre membawahi bagian-bagian berikut :
a. Product & Business Performance.
b. Access Network Planning & Performance c. Marketing & Sales
d. Customer Care e. General Support f. Kandatel
g. Unit Billing dan Collection
Uraian tanggung jawab jabatan di PT. Telkom Divisi Regional III adalah sebagai berikut :
1. EGM Divre III
EGM Divre III bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi divisi regional di wilayah geografisnya. Yaitu mencakup :
(35)
a. Tercapainya target revenue
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen.
d. Optimalisasi sumberdaya perusahaan, termasuk pendayagunaan
infrastruktur access.
e. Terkendalinya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care,
serta operasi dan pemeliharaan infrastuktur access yang diselenggarakan di berbagai wilayah diareanya oleh kandatel.
f. Efektivitas penyelenggaraan kerjasama dengan pihak eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel
g. Terjaganya perimbangan alokasi sumberdaya operasional di divisi regional, khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur access.
h. Terkoordinasinya seluruh aktivitas operasi bisnis Telkom
i. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis didalam ruang lingkup divisi regional III diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol
j. Mewakili Telkom di wilayah geografisnya dalam hubungannya dengan pihak eksternal
Dalam menjalankan perannya, EGM Divre III dibantu oleh beberapa posisi Senior Manager (SM), General Manager (GM), dan Operation Senior Manager (OSM), yaitu :
(36)
a. SM. Product & Business Performance
b. SM. Access Network Planning & Performance c. SM. Marketing & Sales
d. SM. Customer Care e. SM. General Support f. GM. Kandatel
g. OSM. Billing & Collection
2. Deputy Divre III
Deputy EGM Divre III adalah posisi yang diberikan peran sebagai coordinator untuk membantu EGM Divre III dalam mengendalikan dan memfasilitasi kelancaran penyelenggaraan operasional unit-unit yang berada dalam kendali Divre III, yaitu Kandatel.
3. Sekretariat Divre III
Bagian sekretaris DIVRE III dipimpin oleh pejabat setingkat Manager,
yang disebut Division Secretary DIVRE III. Division Secretary DIVRE III, bertanggung jawab atas kelancaran dan efektivitas dukungan bagai kegiatan-kegiatan perkantoran dan protokoler pada kantor Divisi Regional.
Untuk melakukan perannya, Division Secretary DIVRE III melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan peran sebagai coordinator speech writer dan content profider
terhadap materi yang akan disampaikan EGM DIVRE III dalam berbagai pertemuan.
(37)
b. Mengelola jadwal aktivitas-aktivitas EGM DIVRE III dan Deputy EGM DIVRE III yang bersifat strategis, khususnya yang terkait komitmen pada pihak ketiga.
c. Menyelenggarakan peran sekretariat dan dukungan administrasi perkantoran pada kantor DIVRE III Jawa Barat dan Banten, termasuk pengelolaan korespondensi dengan eksternal constituen.
d. Mengkoordinasi kegiatan protokoler DIVRE III.
4. Communication Divre III
Bagian komunikasi DIVRE III dipimpin oleh pejabat setingkat Manager,
yang disebut Division Communication. Division Communication DIVRE III, bertanggung jawab atas terkordinasinya public image yang positif atas representasi TELKOM di wilayah DIVRE III, yang dilakukan melalui upaya pengelolaan komunikasi efektif.
Untuk melakukan perannya, Division Communication DIVRE III, melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola mekanisme komunikasi, termasuk pengelolaan medianya, sehingga komunikasi DIVRE III dengan pihak eksternal dapat secara optimal menjadi sarana yang efektif dalam menjaga dan membangun
(38)
b. Mengkoordinir program pengembangan informasi, yang mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyaringan informasi (disesuaikan dengan norma/peraturan publikasi informasi bagi perusahaan go public), pengkayaan jenis dan nilai informasi, pengemasan, pengelolaan mekanisme feedback yang sistematis.
c. Mengkoordinir program-program yang terkait dengan news & information managemen.
d. Menyelenggarakan program hubungan public, yang mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan proses komunikasi dengan public (press conference), layanan kunjungan study banding/benchmark, merespon saran/masukan/kritik dari media massa, membina hubungan dengan komunitas industri & asosiasi terkait/PEMDA setempat, dll).
e. Mengkoordinasi kegiatan komunikasi internal di lingkungan DIVRE III.
5. SM. Product & Business Performance
Bidang Product & Business Performance, dipimpin oleh seorang Senior Manager yang disebut Senior Manager Product & Business Performance, dan disingkat SM. Product & Business Performance.
SM. Product & Business Performance bertanggung jawab atas penyiapan strategi, kebijakan penyelenggaraan bisnis pada lingkup DIVRE III yang mencakup perencanaan operasi bisnis, pengelolaan portofolio produk, pengaturan
(39)
dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi bisnis DIVRE III dilaksanakan dalam koridor pengendalian manajemen secara memadai.
Untuk melakukan peranannya SM. Product & Business Performance
dibantu oleh:
a. Manager Product Performance.
b. Manager Business Planning.
c. Manager Revenue assurance.
d. Manager Quality & Change Management.
6. SM. Access Network Planning & Performance
Bidang Access Network Planning & Performance, dipimpin oleh seorang Senior Manager yang disebut Senior Manager Access Network Planning & Performance, dan disingkat SM. Access Network Planning & Performance.
SM. Access Network Planning & Performance bertanggung jawab atas perencanaan pengembangan, penyediaan, serta pendayagunaan access network,
sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan operasi layanan kepada
customer, baik kepada customer segmen konsumen/retail maupun customer segmen corporate customer/OLO, dapat didukung dengan pendayagunaan access network secara efisiensi dan berkualitas.
Sejalan dengan proses transformasi organisasi di Telkom, mulai media tahun 2009, bidang ANPP secara garis komando telah berpisah dengan Divre, dan
(40)
bergabung menjadi divisi tersendiri bersama Divisi Akses. Divisi Akses Regional III Jabar dan Banten dipimpin oleh GM.
Untuk melakukan perannya, SM. Access Network Planning & Performance ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pendayagunaan Access Network, mencakup
perencanaan pembangunan, quality enhancement dan
replacement/modernisasi jaringan akses (Copper, Radio, Fiber) termasuk NMS (Network Management System).
b. Menyusun program yang diperlukan sebagai rujukan dalam alokasi anggaran LOP, commitment budget, payment budget, monitoring dan evaluasi pelaksanaan project.
c. Mengelola performansi infrastruktur & QoS measures, standard setting, supervise & control performance untuk access personal customer dan
corporate customer & OLO.
d. Mengelola manajemen data yang diperlukan untuk pendayagunaan access network, serta pengelolaan fasilitas pendukung access network (supporting access facilities).
e. Merumuskan kebijakan dan prosedur operasional access network pada lingkup operasi DIVRE III, khususnya yang terkait dengan public access,
(41)
f. Mengelola dan mengendalikan pendayagunaan access network yang terkait dengan public access.
Dalam menjalankan perannya, SM. Access Network Planning & Performance dibantu oleh :
a. Manager Access Planning.
b. Manager CAPEX Management.
c. Manager Access Performance & Qos.
d. Manager Access Data & Support.
7. SM. Marketing & Sales
SM. Marketing & Sales bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan fungsi marketing & sales pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pemasaran seluruh produk TELKOM dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik pasar serta direspon dengan upaya sales yang mampu secara efektif menghasilkan revenue maksimal.
Untuk melakukan perannya, SM. Marketing & Sales ditugaskan untuk melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Merumuskan penjabaran di wilayah operasinya strategi dan kebijakan pemasaran dari rumusan yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.
b. Merumuskan marketing & sales planning, serta menyusun dan mengendalikan program promosi.
(42)
c. Menyusun program dan dukungan promosi.
d. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan efektivitas kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal channel distribution.
e. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kinerja sales operation.
f. Mengkoordinasi dan mengendalikan penyediaan, sirkulasi dan penjualan kartu flexi/voucher, yang diselaraskan dengan kebijakan card management
ditetapkan oleh Corporate Office.
g. Mengkoordinasi pelaksanaan fungsi penjualan kartu flexi/voucher yang bersifat lintas area KANDATEL.
8. SM. Customer Care
SM. Customer Care bertanggung jawab atas kualitas dan efektivitas penyelenggaraan layanan customer pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa upaya pelayanan kepada customer segmen
consumer/retail dilakukan secara kompetitif dan sesuai dengan karakteristik segmennya serta mampu secara efektif menjaga kepuasan customer.
Untuk melakukan perannya, SM, Customer Care digunakan untuk malakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan customer care yang telah ditetapkan oleh
(43)
b. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kualitas pengelolaan
customer.
c. Mengembangkan metode pelayanan customer, yang diselaraskan dengan karakteristik customer di wilayah operasinya.
9. SM. General Support
SM. General Support bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan fungsi General Support pada lingkup wilayah operasi DIVRE III, sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan fasilitas penyelenggaraan operasional DIVRE III dapat dipenuhi dan dilaksanakan dengan lancar, didukung dengan lindungan aspek legal & compliance yang memadai, serta dilaksanakan secara efisien, dan dengan administrasi yang tertib.
Untuk melaksanakan perannya SM General Support ditugaskan untuk malakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengelola proses management logistic, dalam rangka pemenuhan kebutuhan logistic dan sarana umum yang diperlukan atas seluruh asset
yang berada di lingkungan wilayah operasi DIVRE III.
b. Mengelola, mengatur mekanisme pandayagunaan, mengadministrasikan, serta memenuhi aspek-aspek perlindungan yang diperlukan atas seluruh asset yang berada dilingkungan wilayah operasi DIVRE III.
(44)
c. Mengelola aktivitas legal, dalam rangka pemenuhan perlindungan dan prasyarat aspek legal yang diperlukan dalam penyelenggaraan seluruh aspek operasional DIVRE III.
d. Mengelola aktivitas yang terkait dengan pembinaan hubungan dengan lingkungan, termasuk community development, serta dukungan penyelenggaraan tanggung jawab perusahaan dalam hal penyaluran dana kemitraan ( usaha kecil dan menengah, dan bina lingkungan )
e. Menyelenggarakan kegiatan pengamanan asset, personil, informasi dan data operasional perusahaan serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam menjalankan perannya SM. General Support dibantu oleh :
a. Manger Logistic
b. Manager Asset Management
c. Manager Legal
d. Manager Community Development
e. Manager Security and safety
10.GM. Kandatel
GM. KANDATEL bertanggung jawab atas tecapainya tujuan bisnis yang diselenggarakan melalui operasi KANDATEL di wilayah geografisnya, yaitu mencakup ;
(45)
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan.
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi delivery channel dan layanan
customer segmen consumer/retail, dengan tetap menjaga efektivitas dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen consumer/retail.
d. Kesiapan dan kehandalan infrastruktur access.
e. Terselenggaranya aktivitas operasi layanan customer, sales, customer care, serta operasi dan pemeliharaan infrastruktur access, yang diselenggarakan di wilayah geografisnya.
f. Terpilihnya alokasi sumber daya operasional Divisi Regional, khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan infrastruktur access dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan baik untuk customer segmen consumer/retail, maupun dukungan yang diperlukan untuk eksekusi layanan kepada customer segmen corporate customer/OLO.
g. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di lingkup KANDATEL yang bersangkutan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya.
Dalam melaksanakan perannya, GM. KANDATEL dibantu oleh beberapa posisi Manager dan Senior General Supervisor, yaitu :
a. Manager Business Performance.
b. Manager Access Network Maintenance.
c. Manager Access Network Operation.
d. Manager Customer Care.
(46)
f. Manager Data & VAS Sales.
g. Manager General Support.
h. Junior Manager KANDATEL.
Untuk efektivitas dan kelancaran penyelenggaraan operasinya, GM. KANDATEL dibantu oleh Deputy GM. KANDATEL, dengan pembagian fokus tugas diselaraskan dan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing KANDATEL, yang pengaturannya ditetapkan oleh EGM. DIVRE III.
11.OSM. Billing & Collection
Unit Billing & Collection dipimpin oleh seorang Operation Senior Manager
yang bertanggung jawab langsung kepada EGM Divre III, dan selanjutnya disebut OSM UBC.
Peran OSM. UBC bertanggung jawab atas :
a. Penyelenggaraan proses billing, layanan pembayaran, penyelesaian, piutang dan komplain.
b. Perencanaan dan pengembangan proses billing dan system payment.
c. Evaluasi performansi pencapaian proses billing, layanan pembayaran, penyelesaian piutang dan complain.
d. Kerjasama dengan unit-unit internal dan eksternal.
Sejalan dengan transformasi organisasi di Telkom, pada media tahun 2009, OSM UBC telah terpisah dari Divre dan tidak lagi bertanggung jawab terhadap EGM Divre, melainkan langsung ke Corporate Office
(47)
1.4 Struktur Organisasi PT. Telkom Kancatel Garut.
Struktur Organisasi PT. Telkom Kancatel Garut dapat dilihat sebagai berikut :
Sumber : PT.TELKOM Kancatel Garut,Oktober 2011 Gambar 1.14
Struktur Organisasi PT. Telkom Kancatel Garut
OFF 3 CUSTOMER SERVICE ADE KUSTIWAN ASMAN CUSTOMER CARE
DIAN RISDIANSYAH
OFF 3 PLASA KARYATI
SUPERVISOR PLASA DEDI HARYADI
(48)
1.5 Job Description
a. Asman Customer Care.
Memastikan tugas – tugas kritis yang berkaitan dengan pekerjaannya diuraikan dan diklasifikasikan secara tepat untuk menyusun prioritas pekerjaan yang sesuai dengan sumber daya yang dikendalikan.
Memastikan hubungan dengan pihak external yang berkepentingan (stakeholders) diarea dikelola untuk menghasilkan kerjasama yang bersifat produktif, kondusif dan sinergis.
Memastikan pemutakhiran data dan informasi tentang pelanggan (termasuk pemberkasan dokumen) dilaksanakan secara konsisten untuk menyajikan data dan profil pelanggan yang akurat dan aktual.
b. Supervisor Plasa.
Memastikan interaksi dengan pihak lain (karyawan atau unit kerja)
dilakukan untuk mengkoordinasikan atau mengeskalasi
penyelesaian permasalahan unit kerja
Memastikan kebutuhan jumlah customer service responsibility (CSR) dikendalikan untuk menjamin ketersediaan.
Memastikan jumlah kebutuhan sarana kerja plasa dikendalikan untuk menjamin ketersediaan sarana kerja plasa
(49)
c. Off 3 Plasa
Memastikan informasi-informasi yang relevan dari sumber internal terkait pekerjaannya dikumpulkan untuk memahami dan menyusun rencana pekerjaan.
Memastikan prosedur dan aturan administrasi dipedomani dan dikembangkan untuk mengaplikasikan pengelolaan administrasi plasa (termasuk administrasi keuangan plasa) secara efektif.
Memastikan tindak lanjut klaim atau complain pelanggan di pantau penyelesaiannya untuk menyediakan informasi penanganan klaim atau komplain secara progresif.
d. Off 3 Customer Service
Memastikan informasi-informasi yang relevan dari sumber internal terkait pekerjaannya dikumpulkan untuk memahami dan menyusun rencana pekerjaan.
Memastikan standar pengelolaan data pelanggan di pedomani dan dikembangkan untuk menyajikan data pelanggan secara actual, akurat dan informatife.
Memastikan system pendokumentasian dan penyimpanan dokumen dikembangkan sesuai kebutuhan dan kepentingan operasional untuk memelihara berkas-berkas pelanggan secara aman dan tertib.
(50)
1.6Sarana dan Prasarana Unit Community Development Sub Area Garut PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional III Jawa Barat & Banten
Dalam menjalankan tugas, sarana dan prasarana merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam menunjang para karyawan dalam melakukan perkerjaan. Sarana dan prasarana yang Unit Community Development Sub Area Garut PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional III Jawa Barat & Banten ,tempat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Meliputi:
No Fasilitas Kerja dan Gedung Kondisi
1 Ruang Kerja Baik
2 Workstation (meja kerja) Baik
3 Ruang Rapat Baik
4 Perangkat Komputer Baik
6 Telepon Baik
7 Camera Digital Baik
11 Facsimile Baik
12 Over head projector (OHP) Baik
13 White Board Baik
14 Perpustakaan Baik
15 Buku-buku atau dokumen
petunjuk kerja. (Contohnya seperti : Kumpulan peraturan pelaksanaan kerja)
Baik
16 Gedung dengan jumlah 2 (dua) lantai
Baik
19 Tangga Baik
Tabel 1.2
Sarana dan Prasarana Unit Community Development Sub Area Garut PT.Telkom Divre III
(51)
1.5
1.7Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan 1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Adapun tempat pelaksanaan PKL ini adalah di Unit CDSA Unit
Community Development Sub Area Garut PT. Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten, Kancatel Garut yang beralamat di Jl. Pramuka No. 32. Garut 40122. Telepon (022) 4532167, Fax. (022) 45322195. dan alamat web PT Telkom, Tbk adalah www.telkom.co.id
1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
Adapun tanggal pelaksanaan PKL ini adalah pada tanggal 1 Agustus 2011 hingga 31 Agustus 2011. Dari hari Senin hingga Jumaat, jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dan pada hari Sabtu dan Minggu libur.
20 Lapangan parkir Baik
21 Taman Baik
22 Fasilitas kerohanian Baik
23 Sarana olah raga Baik
25 Toilet Baik
(52)
52
2.1 Pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
Kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan) penulis lakukan di Unit
Community Development Sub Area Garut PT. Telkom Divre III Jawa Barat & Banten Kota Garut selama 30 hari atau sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2011 hingga 30 Agustus 2011. Dengan perincian hari dan waktu sebagai berikut :
Adapun rincian kegiatan penulis selama pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :
No Hari/Tanggal
Aktivitas Jenis Ket
Rutin Insidenti l
1 Senin, 1
Agustus 2011
Pengenalan Tempat PKL - -
2 Selasa, 2 Agustus 2011
Mempelajari Profil Telkom dan Telkom CDC
- -
Hari Waktu
Senin –Jum’at Pukul 08.00 WIB – 16.00 WIB
Sabtu dan Minggu LIBUR
Sumber : Arsip Penulis, Oktober 2011
Tabel 2.1
Hari dan Waktu Pelaksanaan PKL
Tabel 2.2
(53)
3 Rabu, 3 Agustus 2011
Mempelajari Visi dan Misi CDC ( Community
Development Center)
- -
4 Kamis, 4
Agustus 2011
Mempelajari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
- -
5 Jumat, 5
Agustus 2011
Mempelajari aplikasi SIM PKBL untuk mengolah data mitra binaan
- -
6 Sabtu, 6
Agustus 2011
Libur - - -
7 Minggu, 7
Agustus 2011
Libur - - -
8 Senin, 8
Agustus 2011
Melakukan collecting dengan cara Remainding Call
- -
9 Selasa, 9 Agustus 2011
Melakukan kunjungan ke mitraa binaan unggulan ke batik Garutan
- -
10 Rabu, 10 Agustus 2011
Melakukan kunjungan ke mitraa binaan unggulan ke Sukaregang (Jaket Kulit)
- -
11 Kamis, 11 Agustus 2011
Ikut melakukan survey ke calon mitraa binaan untuk
(54)
Triwulan III - 2011
12 Jumat, 12 Agustus 2011
Mempelajari Laporan Keuangan Mitra Binaan
- -
13 Sabtu, 13 Agustus 2011
Libur
- - -
14 Minggu, 14 Agustus 2011
Libur - - -
15 Senin, 15 Agustus 2011
Mempelajari Proposal yang sudah masuk dari CMB ( Calon Mitra Binaan )
- -
16 Selasa, 16 Agustus 2011
Melakukan Remainding Call Mitra Binaan yang masih belum Bayar
- -
17 Rabu, 17 Agustus 2011
Libur ( tanggal Merah) / (Proklamasi Kemerdekaan RI)
- - -
18 Kamis, 18 Agustus 2011
Melakukan collecting dengan cara langsung mendatangi mitra binaan yang belum bayar
- -
19 Jumat, 19 Agustus 2011
Ikut survey bina lingkungan rehab masjid di lingkungan sukaregang
(55)
20 Sabtu, 20 Agustus 2011
Libur - - -
21 Minggu, 21 Agustus 2011
Libur - - -
22 Senin, 22 Agustus 2011
Melakukan Collecting dengan cara mendatangi kembali mitra binaan yang sudah janji mau bayar
- -
23 Selasa, 23 Agustus 2011
Merekap mitra binaan yang belum bayar
- -
24 Rabu, 24 September 2009
Merekap Calon Mitra Binaan yang sudah disurvey
- -
25 Kamis, 25 Agustus 2011
Merekap dan mereview kegiatan selama PKL
- -
26 Jumat, 26 Agustus 2011
Penutupan, hari terakhir PKL - -
27 Sabtu, 27 Agustus 2011
Libur - - -
28 Minggu, 28 Agustus 2011
Libur - - -
29 Senin, 29 Agustus 2011
Cuti Bersama - - -
30 Selasa, 30 Agustus 2011
Libur ( Idul Fitri 1432 H) - - -
(56)
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari atau pun setiap minggu oleh penulis, seperti Melakukan kunjungan ke mitraa binaan unggulan, Remainding Call, Merekap Mitra Binaan . Dan kegiatan insidentil adalah kegiatan yang hanya dikerjakan sewaktu-waktu oleh Penulis, seperti mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Unit Community Development Sub Area Garut PT. Telkom Divre III Jawa Barat & Banten Kota Garut, seperti Ikut survey bina lingkungan rehab masjid di lingkungan sukaregang dan lain-lain.
2.2 Deskripsi Pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin Selama Pelaksanaan PKL
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa selama mahasiswa melakukan Praktek Kerja Lapangan, mahasiswa mendapatkan beberapa tugas berbeda yang harus dikerjakan. Salah satunya adalah kegiatan rutin yang dikerjakan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, Berikut ini adalah deskripsi dari kegiatan rutin yang telah dikerjakan oleh mahasiswa selama melakukan Praktek Kerja Lapangan .
a. Mempelajari Proposal yang sudah masuk dari CMB (Calon Mitra Binaan)
Penulis harus mempelajari proposal yang sudah masuk dari CMB (Calon Mitra Binaan), disini penulis harus meneliti dari mulai usaha apa yang sedang dijalankan oleh CMB (Calon Mitra Binaan), Harta kekayaannya, maupun report keuangan perusahaannya.
(57)
Bila sudah diteliti maka akan dilakukan langkah selanjutnya yaitu survey ke tempat CMB (Calon Mitra Binaan) melihat realita proposal dengan kenyataanya dilapangan.
b. Ikut melakukan survey ke calon mitra binaan .
Saat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Unit
Community Development Sub Area Garut PT. Telkom Divre III Jawa Barat & Banten Kota Garut sedang mengadakan survey ke calon mitraa binaan untuk Triwulan III – 2011 dibeberapa daerah di Kota Garut.
Untuk itu maka diadakan survey terlebih dahulu ke calon mitraa binaan mana saja yang layak akan diberikan program bantuan kemitraan oleh PT.TELKOM .
Penulis ditugasi untuk membantu mensurvey sekitar 10 calon mitra binaan Telkom dari berbagai daerah di kota Garut. Data pelanggan yang akan disurvey telah ada dalam data penulis., itu memudahkan penulis juga, Saat survey penulis bertugas untuk menanyakan beberapa pertanyaan dan mengisi jawaban dari pelanggan.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan saat melakukan survey: a.. Saat sampai di tempat mitra binaan No telepon mitra binaan, nama mitra binaan, dan alamat pelanggan harus telah ada di data mahasiswa
b. Mahasiswa menanyakan nama mitra binaan dari mahasiswa c. Mahasiswa menanyakan apakah mitra binaan sedang sibuk atau tidak, bila tidak sibuk survey dilanjutkan.
(58)
d. Mahasiswa menanyakan beberapa pertanyaan terkait pengajuan yang diajukan oleh mitra binaan
e. Kemudian mahasiswa melakukan survey mengelilingi tempat kediaman mitra binaan dan bila sudah selesai maka memberikan beberapa pertanyaan penutupan dan pamitan
c. Melakukan Remainding Call Mitra Binaan yang masih belum Bayar juga collecting Mitra Binaan.
Menghubungi pelanggan adalah mengontak pelanggan melalui pesawat telepon untuk mengingatkan dan menginformasikan sesuatu. Saat melakukan call pelanggan penulis diharapkan dapat bersikap dan berkata sopan, tidak memaksa, dan berbicara dengan intonasi yang ramah dan komunikatif.
Tugas penulis saat melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah
menghubungi mitraa binaan seluruh Kabupaten Garut untuk
menginformasikan dan mengingatkan pelanggan bahwa mitraa binaan memiliki tunggakan pinjaman yang belum terselesaikan.
2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil Selama Pelaksanaan PKL.
a. Pengenalan Tempat PKL
Hal yang pertama kali dilakukan oleh penulis saat akan melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah memperkenalkan diri kepada staff pimpinan yang ada di tempat penulis akan melakukan Praktek Kerja Lapangan bahwa penulis adalah mahasiswa dari UNIKOM yang ingin
(59)
melakukan Praktek Kerja Lapangan di Unit Community Development Sub Area Garut Selama Pelaksanaan PKL di PT. Telkom Divre III Jabar dan Banten.
Setelah perkenalan diri penulis kemudian giliran staff pimpinan yang sekaligus sebagai pembimbing Praktek Kerja Lapangan mahasiswa dari Unit Community Development Sub Area Garut Selama Pelaksanaan PKL di PT. Telkom Divre III Jabar dan Banten yang memperkenalkan diri kepada penulis.
Setelah itu pembimbing juga memperkenalkan kondisi lokasi dimana penulis akan melakukan tugasnya dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Dan juga pembimbing menjelaskan tentang peraturan-peraturan yang berlaku di tempat dimana penulis akan melakukan Praktek Kerja Lapangan. Peraturan-peraturan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Jadwal kerja mulai dari hari Senin hingga hari Jumat. Hari Sabtu dan hari Minggu libur kecuali ada kegiatan yang mengharuskan untuk bekerja (lembur).
2. Jam kerja terhitung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Jam istirahat dari pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB.
3. Diharapkan selama berada lingkungan Unit Community Development Sub Area Garut Selama Pelaksanaan PKL di PT. Telkom Divre III Jabar dan Banten para staff pimpinan, karyawan, dan mahasiswa Praktek Kerja Lapangan berpakaian sopan dan rapi.
(60)
4. Jika ada karyawan atau mahasiswa Praktek Kerja Lapangan yang ingin izin bekerja maka diharapkan memberikan keterangan kepada pimpinan dan pembimbing terlebih dahulu. Kemudian setelah perkenalan diatas selesai maka pembimbing memberikan tugas kepada mahasiswa untuk dikerjakan namun sebelumnya pembimbing menjelaskan terlebih dahulu tugas yang diberikan dan memberikan contoh dalam pengerjaanya hingga mahasiswa mengerti pengerjaan tugas yang diberikan untuk dikerjakan tersebut.
b. Mempelajari aplikasi SIM PKBL untuk mengolah data mitra binaan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKBL TELKOM telah membangun dan mengembangkan Sistem informasi program Kemitraan dan Bina Lingkungan (SIM PKBL), sebuah system yang dapat memberikan informasi real-time mengenai pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di TELKOM bagi para user, sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi laporan manajemen, perencanaan dan pengendalian berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif. Saat ini SIM PKBL yang dimiliki Telkom merupakan system informasi terbaik yang dimiliki dari seluruh pelaksana PKBL BUMN.
Di masa mendatang, SIM PKBL akan terus dikembangkan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan percepatan penyaluran dan akurasi data administrasi PKBL.
(61)
2.3 Analisis Tentang Aktifitas Unit Community Development Sub Area Garut Selama Pelaksanaan PKL di PT. Telkom Divre III Jabar dan Banten.
Saat melakukan PKL, penulis semakin mengetahui terdapat beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh petugas Community Development Sub Area Garut Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten. Pekerjaan antara satu divisi dengan divisi lainnya tentulah berbeda tergantung job description masing-masing. Berikut ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang dikerjakan oleh Community Development Sub Area Garut
Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten :
A. Melakukan kunjungan ke mitraa binaan unggulan
B. Melakukan survey ke calon mitraa binaan untuk Per - Triwulan
C. Merekap dan Mempelajari Rekam Jejak Laporan Keuangan Selama menjadi Mitra Binaan
D. Mempelajari Proposal yang sudah masuk dari CMB ( Calon Mitra Binaan ) untuk di follow up.
E. Melakukan Remainding Call Mitra Binaan yang Lancar ataupun masih belum Bayar
F. Melakukan collecting dengan cara langsung mendatangi mitra binaan yang belum bayar
G. Merekap mitra binaan yang Sudah bayar
(62)
I. Merekap Calon Mitra Binaan yang sudah disurvey
J. Melakukan Program Bina lingkungan
K. Memasukan dta ke SIM PKBL
Tugas utama Community Development Sub Area Garut adalah bertanggung jawab dalam penyelenggaraan program kemitraan maupun program bina lingkungan baik dengan publik internal maupun eksternal, sehingga program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) berjalan lancar dan terbina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya maupun Mitra Binaannya.
Berdasarkan penjabaran diatas, kegiatan program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) yang dilakukan oleh Community Development Sub Area Garut PT. Telkom Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten dalam menjalankan fungsi tugasnya dalam membina mitra binaannya maupun program sosial dinilai cukup ideal .
2.4 Analisis Aktifitas Humas
Dalam suatu perusahaan khususnya perusahaan yang sudah mempunyai nama besar dikalangan masyarakat keberadaan public relations adalah sesuatu yang harus. Karena keberadaan public relations
dalam suatu perusahaan adalah menjaga hubungan baik antar semua elemen yang ada, baik hubungan internal (antar anggota organisasi/perusahaan) maupun hubungan eksternal (masyarakat, investor, pers, dan lain-lain).
(63)
Karena dengan adanya public relations maka hubungan tersebut akan terasa semakin dekat. Humas juga bukan hanya bertugas untuk menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan masyarakat tetapi juga dengan pihak-pihak lain yang bersangkutan, public relations juga bertugas untuk menciptakan citra suatu perusahaan.
Karena masyarakat sekarang ini sangat selektif dalam dengan produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, ditambah tingkat persaingan antar perusahaan yang memiliki produk atau jasa yang serupa.
Dalam suatu perusahaan public relations memegang peranan yang sangat penting dan berbahaya jika ditiadakan. Untuk lebih jelasnya tentang peranan public relations dalam suatu perusahaan, berikut ini adalah tugas utama dari public relations:
1. Menjalankan program terencana dan berkesinambungan sebagai bagian dari manajemen organisasi.
2. Berurusan dengan hubungan antara organisasi dengan publiknya
3. Memantau pengetahuan, pendapat, sikap dan prilaku didalam dan diluar organisasi.
4. Menganalisis pengaruh kebijakan, prosedur dan tindakan pada public.
(64)
5. Menyesuaikan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.
6. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dalam pembuatan kebijakan, aturan dan tindakan yang dipandang menimbulkan konflik dengan kepentingan publik dan keberadaan perusahaan.
7. Membangun dan memelihara hubungan komunikasi 2 arah antara organisasi dengan publiknya.
8. Menghasilkan perubahan yang khusus dalam pengetahuan, pendapat, sikap dan perilaku didalam dan diluar organisasi.
9. Menciptakan hubungan baru dan atau memelihara hubungan antara organisasi dan publiknya.
Public Relations, dilihat dari sudut etimologi kata merupakan gabungan dari dua kata, yaitu public dan relations . Publik secara universal yaitu sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal, sedangkan Relations diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah hubungan-hubungan dalam arti menyangkut banyak hubungan. (Yulianita, 1999:21).
Humas atau Public Relations dalam suatu perusahaan memegang peranan yang penting dan berbahaya jika dilupakan. Public Relations
(65)
PR adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. (Moore, 2004:6)
Sedangkan Public Relations menurut J. C., Seidel sebagaimana dikutip oleh Oemi Abdurachman dalam buku dasar-dasar Public Relations adalah:
Public relations is the continuing process by which management endeavors to obtain goodwill and understanding of its customers, its employees and the public at large, inwardly through self analysis and correction, outwardly through all means of expression artinya public relations adalah proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan. (Abdurachman, 2001:24)
Ciri adalah tanda yang khas untuk mengenal dan mengetahui. Fungsi atau
dalam bahasa Inggris disebut dengan function, bersumber pada perkataan
bahasa latin, function yang berarti penampilan, pembuatan pelaksanaan, atau
(66)
Dalam kaitannya dengan humas, maka humas dalam suatu organisasi dikatakan berfungsi apabila humas itu menunjukan kegiatan yang jelas, yang dapat dibedakan dari kegiatan lainnya. Berfungsi atau tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukan ciri-cirinya.
Ciri-ciri tersebut sebenarnya secara implicit telah diterangkan dimuka tetapi untuk memperoleh kejelasan mengenai fungsi humas, ada baiknya kiranya apabila ciri-ciri tersebut secara gamblang ditegaskan, seperti yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy:
1. Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbal-balik.
2. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari penyebaran informasi, penggiatan persuasi, dan pengkajian pendapat umum.
3. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan organisasi tempat humas menginduk.
4. Sasaran yang dituju adalah khalayak didalam organisasi dan khalayak diluar organisasi.
5. Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dan khalayak. (Effendy, 2009:132)
Humas, sebagai ujung tombak suatu organisasi / perusahaan memiliki bermacam-macam dan sangat kompleks.
(67)
Dimana fungsi tersebut secara umum adalah sama antara humas di suatu organisasi / perusahaan dengan organisasi / perusahaan lainnya.
Hanya saja akan berbeda dalam pelaksanaannya di lapangan, karena disesuaikan dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Fungsi humas menurut Scott M. Cutlip dan Allen Center, sebagaimana tercantum dalam bukunya “Effective Public Relations”, adalah sebagai berikut:
a) Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari public-public suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat diperlihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan public- public tersebut.
b) Menasehati management mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh public.
c) Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.
(68)
Adapun tujuan dari Public Relations sendiri adalah sebagai berikut: Tujuan Public Relations adalah mengembangkan goodwill dan memperoleh opini public yang favorable atau menciptakan kerjasama bedasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai public, kegiatan public relations harus dikerahkan kedalam dan keluar. (Abdurachman, 2001:34)
Menurut Bonar (1987:21) merumuskan tujuan PR adalah :
1. Public understanding (pengertian publik)
2. Public confidence ( kepercayaan publik)
3. Public support (dukungan publik)
4. Public cooperation (kerjasama publik)
Sedangkan menurut Jefkins dalam bukunya Public Relations menjelaskan bahwa tujuan public relations adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan. 4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
(69)
5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
6. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
7. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
8. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
10. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
13. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
(1)
92
I.
Identitas diri
Nama : Apfija Putu Tayudasya
TTL : Garut, 8 April 1990
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Pria
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi / Berat Badan : 169 cm / 80kg
Status : Belum Menikah
Alamat : Jln. Cimanuk No.293 Rt.02 / Rw.07, Kel : Pataruman Kecamatan : Tarogong Kidul, Garut - Jawa Barat
No.HP : 085294968621
E-mail : [email protected]
II.
Pendidikan Formal1. 2008 – Sekarang : Prodi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia.
2. 2007 – 2008 : Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Garut. 3. 2002 – 2005 : Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Garut, 4. 1996 – 2002 : Sekolah Dasar Negeri Regol 6 Garut.
Hormat saya,
APFIJA PUTU TAYUDASYA
(2)
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI UNIT
COMMUNITY DEVELOPMENT SUB AREA
GARUT
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
DIVISI REGIONAL (DIVRE) III
JAWA BARAT DAN BANTEN
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh :
APFIJA PUTU TAYUDASYA
NIM : 41808050
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
78
Daftar Pustaka
Abdurahman Oemi. 1993. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Bina Aksara
Effendy, Uchjana Onong. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Uchjana Onong .2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Jeffkins, Frank,. 1996. Public Relations. Jakarta : Mandar Maju
Yulianita, Neni. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : Pusat Penerbitan
Universitas (P2U) LPPM UNISBA.
Sumber Internet :
www.wikipedia.com diakses 30 Oktober 2011
www.telkom.co.id diakses 30 Oktober 2011
Sumber Lain :
Laporan PT. Telkom tahun 2010
Laporan PT. Telkom tahun 2009
Laporan Tahunan CSR PT. Telkom tahun 2010
Laporan Tahunan CSR PT. Telkom tahun 2009
Arsip PT. Telkom CDSA Garut 2011
(4)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan
kegiatan Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan. Tak lupa shalawat dan
salam kepada junjungan kita Rassululah, Nabi Besar Muhamad SAW serta para
sahabat dan seluruh pengikutnya semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan
padanya.
Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini tidak sedikit penulis
menghadapai kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun
atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta
dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini.
Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari dukungan
pihak keluarga, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapa dan Ibu
tercinta yang telah memeliharaku dengan penuh kasih dan sayang dari kecil
sampai sekarang, serta semua Saudaraku yang telah memberikan dukungan moril,
materi serta kasih sayangnya.
Tak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang
(5)
iii
1. Yth, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,MA. selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Unikom, yang telah memberikan perijinan
untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan dan pengalaman non akademis
yang sangat berharga bagi penulis melaksanakan kegiatan kuliah di
Universitas Komputer Indonesia.
2. Yth, Drs. Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi & Public Relations yang telah banyak membantu baik saat
penulis melakukan aktivitas perkuliahan maupun saat mengurus berbagai
perijinan yang cukup membantu kelancaran penulis dalam pengembangan
pada Praktek Kerja Lapangan serta banyak memberikan bimbingan,arahan
dan masukan ketika beliau mengajar.
3. Yth, Sangra Juliano P, S.I.Kom selaku dosen pembimbing pada Penulisan
ini Penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan sekaligus Dosen Wali,
terimakasih juga atas nasehat, bimbingan dan dorongan yang membuat
Penulis tetap semangat untuk menyelesaikan Penulisan ini.
4. Yth, Melly Maulin S.Sos, M.Si., selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Komunikasi & Public Relations yang telah banyak memberikan
masukan, berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan
perkuliahan.
5. Yth, Desayu Eka Surya S. Sos., M,Si., selaku Dosen Kemahasiswaan
yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan, berbagi ilmu
(6)
iv
6. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan.
7. Yth, Astri Ikawati,Amd.Kom.,dan Mbak Rr. Sri Intan Fajarini, S.I.Kom.
yang telah banyak membantu dalam hal kesekretariatan dan informasi
yang diberikan.
8. Yth, Heni Cuhaeni selaku Off 3 Penagihan dan adm PT.Telkom CDSA
Garut yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di lingkungan PT.Telkom CDSA .
9. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta saran-sarannya
kepada Penulis untuk menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan ini.
Serta saya ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah mendorong Penulis selama proses Penulisan
ini berlangsung sampai tersusunnya Laporan ini.Penulis memohon maaf atas
segala kekurangan dan kesalahan yang telah diperbuat, baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Semoga allah SWT memberikan balasan yang
berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu penulis untuk kesempurnaan
Penulisan ini, Penulis senantiasa menanti kritik dan saran dari semua pihak dalam
penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
terimakasih .
Bandung, Desember 2011