Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Usaha Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Dalam rangka membangun manusia Indonesia yang seutuhnya pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik untuk pembinaan sumber daya manusia, oleh karena itu bidang pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan serta prioritas secara intensif oleh pemerintah dan pengelola pendidikan pada khususnya. Disinilah pentingnya bimbingan konseling Islami yang mengedepankan penanaman nilai-nilai Islam dalam pelaksanaannya. Hal tersebut tidak terbatas pada penyelesaian masalah siswa dalam hubungannya dengan belajar, namun juga dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan tingkah laku siswa yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam. Bimbingan Konseling islami merupakan suatu layanan yang tidak hanya mengupayakan mental yang sehat dan hidup bahagia melainkan Bimbingan Konseling Islami juga menuntut kearah hidup yang sakinah karena selalu dekat dengan Allah SWT. Marsudi, 2007: 53 Konsep bimbingan konseling Islami tidak dapat dilepaskan dengan hakekat manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah, keberadaannya di dunia sebagai kholifah Allah. Implikasi dari perbuatannya semua diketahui Allah dan terjadi atas kodrat Allah. Tujuan bimbingan konseling islami tidak hanya terpecahkannya masalah klien, tetapi meningkatkan kesadaran klien serta menyiapkan klien agar mampu melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah di bumi Marsudi, 2007: 56. Dengan diterapkannya Bimbingan Konseling Islami yang lebih menitikberatkan kepada aspek keagamaan siswa yang mampu mengangkat kehidupan manusia semakin tinggi dalam segi kehidupan di dunia maupun dalam segi kehidupan di akhirat Prayitno, 1999: 17. Selain itu Bimbingan Konseling islami juga menangani masalah siswa yang berkaitan dengan belajar, karena belajar berguna untuk membekali siswa untuk membekali siswa dalam menjalankan kehidupan. Bimbingan dam konseling memiliki tujuan yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum bimbingan dan konseling membantu individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, minat dan nilai-nilai, serta terpecahkan masalah-masalah yang dihadapi individu klien. Tujuan khusus bimbingan dan konseling langsung terkait pada arah perkembangan klien dan masalah-masalah yang dihadapi. Tujuan khusus itu merupakan penjabaran tujuan-tujuan umum yang dikaitkan pada permasalahan siswa, baik yang menyangkut perkembangan maupun kehidupannya Prayitno, 1999: 130. Tujuan bimbingan konseling sama dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengenal lingkungan, meningkatkan mutu pendidikan serta mampu merancang masa depan agar menjadi manusia yang hidup bahagia dunia akhirat Faqih, 2001: 35. Bimbingan dan konseling yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan konseling mempunyai peran dalam mencari jalan keluar dari setiap kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar. Bimbingan dan konseling berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah akan memberi dampak baik secara langsung maupun tidak langsung yang akhirnya akan kembali pada keberhasilan pendidikan. Inti pelaksanaan bimbingan konseling Islami adalah penjiwaan agama dalam pribadi si terbimbing sehubungan dengan usaha pemecah problem dalam lapangan hidupnya yang dipilih. Ia dibimbing sesuai dengan perkembangan sikap dan perasaan keagamaan sesuai dengan tingkat dan situasi kehidupan psikologinya. Dalam keadaan demikian sikap dan pribadi pembimbing sangat berpengaruh terhadap jiwa terbimbing, oleh karena anak pada saat menderita kesulitan sangat peka terhadap pengaruh kejiwaan dari pribadi penolongnya Arifin, 1995: 25. Pegaruh orang lain terhadap kejiwaan seseorang termasuk dalam motivasi. Motivasi adalah gejala psikologi yang terbagi menjadi 2 bentuk yaitu: motivasi instrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri sendiri atau meyatu dengan tugas yang dilakukannya dan yang kedua motivasi ekstrinsik adalah dorongan yang datangnya dari luar diri seseorang yang tidak berkaitan dengan tugas yang dilakukannya. Motivasi yang baik adalah motivasi instrinsik sebab lahir dari dalam diri sendiri. Motivasi ekstrinsik bukan berarti tidak diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan Rintyastini, 2008: 85. Keduanya sangat diperlukan dalam pelaksanaan belajar. Motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktifitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu menyentuh kebutuhanya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orag tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya Djamarah, 2002: 114 Di setiap lembaga pendidikan dalam bentuk dan coraknya jelas mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan coraknya masing-masing, seperti halnya dalam lembaga pendidikan Islam yang bertujuan untuk membentuk manusia yang berakhlak atau berkepribadian muslim. Begitu juga dengan tujuan bimbingan konseling yang ada di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta, yaitu selain untuk membentuk manusia yang berakhlak atau berkepribadian muslim di sini juga memberi materi di kelas menyangkut tentang bimbingan konseling dan budi pekerti, memberi pembinaan pada masing-masing siswa baik individu maupun kelompok, serta membantu memecahkan masalah pada siswa. Sebagian siswa di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta mengalami motivasi belajar yang bisa dianggap kurang, dikarenakan ada beberapa siswa yang hasil belajarnya rendah dibawah rata-rata,kemudian menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti suka menentang, tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan guru, serta suka membolos, mengganggu dan lain sebagainya. Penyebab lemahnya motivasi belajar siswa ada dua faktor, yaitu dari siswa itu sendiri dan faktor dari luar. Sebagian siswa kurang memperhatikan pelajaran karena kurangnya minat dan bakat dalam suatu pelajaran, serta terkadang siswa mengalami kelelahan jasmani dan rohani. Kemudian untuk faktor dari luar seperti dari keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Berdasarkan kasus-kasus tersebut, maka guru BK di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta melakukan suatu strategi. Strategi dalam memberikan motivasi agar siswa memiliki semangat dalam belajarnya dengan menumbuhkan kesadaran serta motivasi yang sangat kuat tanpa meninggalkan unsur Islami. Hal ini dilakukan agar siswa dapat menemukan arti dan tujuan hidupnya, serta dapat memahami bahwa masalah-masalah yang datang adalah ujian dan dapat diselesaikan melalui proses waktu, maka siswa akan mulai berjuang demi hidupnya sendiri. Menjadikan diri siswa untuk menaati peraturan yang berlaku secara sadar tanpa harus takut terhadap guru BK serta lingkungan yang tak bermasalah, karena ini salah satu pengaruh yang dapat menjadikan motivasi bagi siswa dalam meningkatkan belajarnya. Berdasarkan pemikiran di atas penulis merasa tertantang dan tertarik untuk meneliti tentang bimbingan dan konseling Islami, sehingga penulis mengambil judul “Usaha Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta ”

B. Penegasan Istilah

Dokumen yang terkait

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MADRASAH Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di Madrasah Aliyah Al Islam Jamsaren Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 13

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SAMBI BOYOLALI Fungsi Bimbingan Konseling Islami Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 4 Sambi Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 4 14

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Penerapan Bimbingan Konseling Islami (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 14

PENERAPAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Penerapan Bimbingan Konseling Islami (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 16

PERAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (studi kasus SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 22

PENERAPAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA.

1 6 15

PERANAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MELAYANI SISWA BERMASALAH DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA.

0 0 16

PENERAPAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN AKHLAK SISWA PENERAPAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN AKHLAK SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA.

0 1 14

USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Usaha Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 4 15

USAHA BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Usaha Bimbingan Konseling Islami Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.

0 3 15