Fungsi pendidikan kewarganegaran (PKn) dalam membentuk kepribadian peserta didik (studi kasus MTs AI Bahri Jakarta Timur)

FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (PKn)
DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
Studi KaslIs MTs AI Bahri Jakatta Timur

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

.,

Oleh
Cacih Nurhayati

NI11: 805011001435

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 Hl2008 M.


Lembar Persetujuan Pembimbing

FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKn ) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK

Skripsi
Diajllkan kepaela FakuItas Tarbiyah
Untuk Memenllhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Penelielikan Islam ( S.Pel.I. )

Oleh
Cacih Nurhayati
NIM: 805011001435

Pembimbing I,

Drs. Abdul Rozak, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
JAKARTA
1427 H. 120Ml M.

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Slaipsi beljudul FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN ( PKn )
DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK telah diujikan
dalam sidang munaqasyah Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Januari 2008. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
pada Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 9 Januari 2008
Sidang Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan I Program Studi PTTM)

Dra. Hj. Eri Rosatria M.Ag
NIP: 150 007 513


Penguji 1
Drs. A . Syafii M.Ag
NIP: 150 268 584

Penguji II
Dra. Hj. Eri Rosatria M.Ag
NIP: 150 007 513

Mengetahui
Dekan

ABSTRAK

Cacib Nurbayati
Fungsi Pendidikan Kcwargancgaraan
(PKn) dalam
Membentuk
KepJ'ibadian Anak Didik
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang memuat materimateri penting dalam berbagai hal, diantaranya: Etika, Nilai Ketuhanan, Nilai
Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Keadilan, Nilai Religius, Nilai Spiritual dan

Nilai Sosial Budaya.
Dalam Tujuan Pendidikan Nasional Mata pelajaran PKn berisi tentang
beberapa macam kompetensi yang harus dikuasai anak didik, setelah melalui
proses pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengharuskan anak didik mampu
memahami hal-hal berikut ini:
I. Proses Pembentukan Kepribadian Manusia
2. Peraturan Perundang-undangan Nasional
3. Hak Asasi Manusia (HAM)
4. Kemerclekaan Berpenclapat
5. Berpartisipasi dalam Era Globalisasi
6. Kedaulatan Rakyat
7. Icleologi Pancasila
8. Buclaya Demokrasi
9. Fungsi Hukum
10. Pengaclilan Nasional
II. Hukum Warga Negara
Oleh karena itu Pencliclikan Kewarganegaraan sangat berfungsi bagi
pembentukan kepribadian anak didik clan clapat merealisasikannya secara nyata
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air.

Dalam kajian ini ternyata fungsi Penclidikan Kewarganegaraan ini dapat
merubah, membina, clan membentuk kepribadian anak clidik yang bermoral,
berkebangsaan, beljiwa sosial, serta mempunyai kepribadian yang mantap clan
mancliri.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
1111.

Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan umatnya, sampai akhir zaman.
Skripsi ini tersusun atas usaha dan bantuan berbagai pihak, baik moral
maupun materiil, oleh karenanya penulis sampaikan terimakasih kepada:
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada M..A, Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag Sekertaris Jurusan PAl
3. Ibu Hj. Eri Rosatria M. Ag, Ketlla Program PTTM / POMI Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatuliah Jakmia.

4. Bapak Drs. Abdul Rozak M. Si. Sebagai pembimbing Skripsi ini.
5. Perpustakaan UIN Syarif I-lidayatullah

6. Para Dosen dan semua oihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Kedua

orang

tua,

Bapak

Ruhayat

dan

Ibu

Cicin


Komariah

(Almarhumah)
8. Sllami Acep Purnawan yang banyak membantll dalam penyelesaian
skripsi ini.
9. Keillarga Besar Hery Khoiriah, dan Siti Farijah yang telah banyak
memberi motivasi dan dllkungan dalanl pembllatan skripsi ini

Mengingat dan menyadari keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,
maka sudah barang tentu dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh km·ena itu, kekurangan dan kesalahan dalam shipsi ini menjadi
tanggung jawab penulis.

Kemlldian demi perbaikan dan penyempllrnaan skripsi ini, maka penlliis
sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat konstruktif dari
semlla pihak yang menyempatkan diri lIntuk membacanya.
Akhirnya penlliis berharap, semoga skripsi ini dapat bergllna dan menjadi
sllmbangan yang berarti bagi perkembangan ilmll pengetahllan dan bagi
pendidikan di Indonesia.


Jakarta, Desember 2007
Penlliis

Cacih Nurhayati

DAFTARISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBARPERNYATAAN
ABSTRAK

v

KATA PENGANTAR.................................................................................

vi


DAFTAR lSI......

viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Masalah

BAB II

..

B. Pel11batasan dan PerUl1111san Masalah

5

C. TlIjllan Penelitian

6


D. Manfaat penelitian

6

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDII(
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan..............................

7

I. Pengeltian Pendidikan....................................................

7

2. Pengertian Kewarganegaraan

9

3. Ruang Lingkllp Mata Pelajaran PKn


10

4. Standar KOl11petensi Mata Pelajaran PKn Bagi Peserta
Didik.............................................................................

12

B. Kepribadian Peselta Didik......................................................

15

1. Pengertian Kepribadian

15

a. Pengeltian kepribadian.........

15

b. Pengertian Peserta Didik................................................

20

2. Aspek-aspek Kepribadian Peserta Didik............................

21

3. Faktor Pembentllkan Kepribadian Peserta Didik...............

24

BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) diberikan atau diajarkan mulai
dari kelas I sampai dengan kelas VI (SD dan MI) dan kelas VII sampai
dengan kelas IX (SMP dan MTS). Melalui mata pelajaran kewarganegaraan
(PKn) peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga
Negara Indonesia dan warga dunia serta muslim yang baik karena masyarakat
global selalu mengalami perubahan besar setiap saat. Oleh bu'ena itu
pendidikan kewarganegaraan (PKn) dirancang tmtuk membangun dan
merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang
berubah dan berkembang terus menerus. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang
berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya,
masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman
masa yang akan datang.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peselia didik secara aktif
mengembangkan

potensi

dirinya

untuk

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.!
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten
untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah, negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan atau nasionalisme. Yaitu tekad suatu masyarakat untuk

2

membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sarna walaupun
warga masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik atau golongan. Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berkenaan dengan hal-hal yang diuraikan diatas, sekolah memiliki
peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dan strategis dalam
mempersiapkan warga Negara yang memiliki komitmen Imat dan konsisten
untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, upaya yang
dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang
memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Mata

pelajaran

pendidikan

kewarganegaraan

merupakan

mata

pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang mampu
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter
sebagaimana di amanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.2
Dengan demikian, sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis
terobsesi

ingin

mengetahui

seberapa

besar

fungsi

pendidikan

kewarganegaraan dalam membentuk kepribadian siswa sebagai peserta didik
melalui lembaga-Iembaga sekolah sebagai sarana pendidikan formal,yang
memiliki cita-eita terhadap pembentukan manusia agar menjadi warga yang
baik, yang einta tanah air, einta persatuan dan kesatuan serta memiliki rasa
tenggang rasa dan tanggung j awab seeara bersama-sama sebagai cerminan
budaya masyarakat yang demokratis.
Dan adakah perubahan yang teljadi pada peserta didik yang sudah
mendapatkan ilmu tentang kewarganegaraan, setelah menerimanya melalui

3

sekolah dan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) serla program
pendidikan penunjang yang di kenai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan).
Mengajar mala pe1ajaran PKn adalah tugas yang mulia yaitu mendidik
peserta didiknya agar menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai kebangsaan
dan kenegaraan sehingga cinla dan bangga akan tanah airnya. Sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia, yang terlulis di dalam UUD Negara Republik
Indonesia lahun 1945.
Salah

salu

aspek

yang

diperhatikan

dalam

pendidikan

kewarganegaraan adalah adanya proses perubahan sikap dari seliap peserla
didik yang lelah mengalami proses pembelajaran tentang Pendidikan
Kewarganegaraan yang diinlegrasikan melalui beberapa sikap dan tingkallaku
dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan merupakan perubahan yang
harus dicapai dan diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha gum sebagai
lenaga pendiclik, baik pacla tingkah laku individu maupun kehiclupan
pribadinya clalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air.
Aclapun Pendiclikan Nasional berlujuan untuk berkembangnya potensi
peserla diclik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta berlanggungjawab. 3
Negara sebagai lembaga nasional adalah organisasi untuk mewujuclkan
selumh cita-cita nasianal yang meliputi sosial, politik, ekonomi, pertahanan
keamanan, kebuclayaan dan pendidikan. Tetapi untuk menjamin eksistensi
bangsa secaJ'a kontinue, dan clemi identitas nasional dan cita-cita nasional,
maka lembaga penclidikan adalah sarana objektif yang paling efeklif untuk
membangun kepribadian yang dinamis yaitu masyrakat madani.
Untuk itulah negara mengatur tentang pelaksanaan sistem pendidikan
kewarganegaraan, yang membentuk nilai-nilai moral suatu bangsa, sehingga
nilai kepribaclian merupakan salah satu aspek Yang sangat penting dan

4

mendasar yang perlu ditanamkan dalam diri peserta didik, karena pendidikan
kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan saj a, akan tetapi aplikasi dan
pengintegrasiannya dalam pembentukan kepribadian secara konkrit dan
menyeluruh mulai dari pengetahuan agama, social budaya, kewarganegaraan,
dan pengetahuan umum lainnya yang erat kaitannya dengan pembentukan
silmp pribadi anak, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan,
manllsia dengan manllsia lain, manllsia dengan alam, serta manusia dengan
dirinya sendiri.
Untuk mewujudkan terbentuknya kepribadian anak tersebut, maka
penekanannya

dititik

beratkan

melalui

pendidikan

kewarganegaraan,

sebagaimana terdapat dalam tujuan pendidikan nasional, pada bab II pasal 3
yang menyatakan pengintegrasiannya dilakukan melalui materi-materi yang
ada dalam mata pelajaran PKn khususnya yang erat kaitannya dengan materimateri akhlak dan budi pekerti.
Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana yang tercantum dalan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 pada bab II pasal 3, menyatakan bahwa:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peselia didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demkratis serta bertanggungjawab".4
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
pendidikan kewarganegaraan sangat besar perannya dalam membentuk
kepribadian peserta didik, khususnya anak usia 12-17 tahun. Karena dalam
usia tersebut sangat memerlukan pendidikan dan pengetahuan tentang caracara menjadi warga yang baik dan berakhlak dan berkepribadian yang baik
pula. Dalam hal ini paling tidak sekolah sebagai sarana belajar harus dapat

5

terkandung dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga
peserta didik dapat mengaplikasikannya secara menyeluruh dalanl kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Faktor lain juga yang periu dicermati berkaitan dengan hal ini adalah
beriringnya teori dan praktek. Sungguh disayangkan kalau dalam praktek atau
penerapan prilakunya tidak dapat mencerminkan nilai - nilai moral yang luhur.
Artinya peran guru selaku pendidik tidak hanya sekedar menjelaskan kepada
anak tentang makna kewarganegaraan dan teori yang diajarkannya. Namun,
haruslah juga memperkenalkan dan mengaplikasikannya kepada peserta didik,
melalui suri tauladan dan akhlak yang baik dari gurunya sendiri.
Dengan demikian tercapailah fungsi pendidikan kewarganegaraan,
yakni membentuk watak atau karakter peserta didik menjadi pribadi yang
paham dan mengamalkannya seCal'a menyelumh dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah yang menjadi alasan utama penulis sehingga tertarik untuk
membahasnya clan menuangkannya clalam bentuk skripsi, dengan judul :

"FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK". Studi Kasus MTs
Al Bahri Jakarta Timur.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahamall serta
penafsiran yang luas dalam kajian skripsi ini, malca pernlasalahan dibatasi
pada persoalan fungsi

pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam

membentuk kepribadian peserta didik. Seclangkan yang dimal(sud peserta
didik disini adalah anak didik (siswa yang berusia 12-17 tahun).
Adapun masa1ah yang akan dikaji dan dibahas dalam skripsi ini
adalah:
a. Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari peserta didik

6

d. Pengendalian diri
e. Budi pekerti
2. Petumusan Masalah
Berdasarkan petumusan masalah diatas, maka masalah pokok yang
akan dikaji dapat ditumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk
kepribadian peserta didik?
b. Apa upaya guru pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk
kepribadian peserta didik?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan tumusan di atas, tl\juan penelitian dari skripsi ini adalah
ingin memperoleh hasil dari data yang diperoleh penulis yang dilakukan
melalui beberapa cara. Dalam hal ini penulis ingin mendapatkan data-data
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan kepribadiam
peserta didik
b. Upaya

Guru

PKn

dalam

rangka

mengembangkan

pembentukan

kepribaclian peserta didik.
c. Urgensi Penclidikan Kewarganegaraan clalam rangka mengembangkan
pembentukan kepribadian peserta cliclik.

D. Manfaat Penelitian
Setelah melalui beberapa tahapan clalam penelitian ini secara umum
penulis ingin mengambil beberapa manfaat yang sangat penting untuk
dijaclikan pedoman clalam kehiclupan berbangsa clan bernegara. Melalui
pencliclikan kewarganegaraan kita clapat menelaclani sikap dan sifat yang baik,
fungsi pendidikan sangat penting untuk kita terapkan clan aktualisasikall
tetutama untuk pese11a clidik, supaya peranan dan fungsi pencliclikan tersebut

BABII
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
A. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan
I. Pengertian Pendidikan
Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
kehidupan bangsa yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan
peningkatan dan penyelenggaraan pendidikan, baik itu yang sifatnya
mendasar maupun nasional sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa

dan

meningkatkan

kualitas

manusia

dalam

mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan malanur.
Pendidikan dapat diartikan dalam dua pengertian yaitu:
I. Pendidikan secara luas mengandung arti cakupan seluruh proses hidup
dan segenap bentuk interaksi individu dan lingkungannya, baik seCaI'a
formal, non formal, maupun informal dalam rangka mewujudkan
dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal
sehingga ia mencapai suatu tahap kedewasaan tertentu. 1
2. Pendidikan secara sempit merupakan salah satu proses interaksi belajar
mengajar dalaITI bentuk formal yang yang dikenal sebagai pengajaran.
Dalam konteks ini guru harus mempersiapkan apa yang dilakukan
dalam kegiatan PBM dan bertanggungjawab sebagai:
I. Planner (perencana) dimana guru tersebut hams mempersiapkan apa
yang ada dalam proses KBM
2. Organizer

(pelaksana)

yang

harus

bisa

menciptakan

situasi,

merangsang, memimpin, menggerakkan dan mengarahkan KBM
sesuai dengaIl rencana, ia bertindak sebagai orang, sumber (resource

8

person), konsultan kepemimpinan

yang bijaksana dalam arti

demokratis dan humanistis selam proses KBM berlangsung.
3. Penilai

(evaluator)

yang

harus

mengumpulkan,

menganalisis,

menafsirkan, dan akhimya akhimya harus memberikan pertimbangan
atas tingkat keberhasilan KBM, berdasarkan kriteria yang di tetapkan
baik mengenai keefektivan prosesnya maupun kualipikasi produknya.
Dalam konsep dasar psikologis, khususnya dalam pandangan
behaviorisme, kita dapat menyatakan bahwa praktek pendidikan itu pada
hakekatnya merupakan usaha penciptaan seperangkat stimulus yang
diharapkan pula menghasilkan pola-pola perilaku ( seperangkat respon
tertentu i
Adapun Pendidikan Islam menurut para ahli adalah:
I. H.M. Arifin mengatakan pendidikan islam adalah " suatu sistem
kependidikan

yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang

dibutuhkan oleh hamba Allah, oleh karena itu

islam mempedomi

seluruh aspek kehidupan manuisa muslim baik dunia maupun
Ukhrawi. 3
Pendidikan yang terbaik adalah apa yang diberikan di waktu kecil,
sebab bila seorang anak di biarkan saja maka ia akan tumbuh sesuai
dengan tabiatnya atau sifat-sifatnya sendiri, maim ia akan terbiasa dengan
sikapnya sendiri dan akan sukar merubahnya bila ia sudah besar.

Jadi Pengertian Pendidikan adalah proses pertumbuahan yang
berlangsung berkat dilakukannya perbuatan-perbuatan belajar, dengan
kata lain pendidikan adalah proses seluruh perubahan kepribadian
seseorang karena proses belajar. Dan pendidikan itu sendiri memerlukan
proses dan waktu yang lebih panjang daripada pengajaran.

9

2. Pengertian Kewarganegaraan
Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antara Negara dengan wraga Negara. 4
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya
lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan hak asasi manusia.
Karena mencakup kaj ian dan pembahasan tentang pemerintah, konstitusi,
lembaga-lembaga demokrasi rule of law, hak dan kewajiban warga negara,
proses demokrasi dan partisipasi keterlibatan warga Negara. 5
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat yang berfikir kritis,
dan bertindak, demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran
kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat. 6
a. Pengertian Warga Negara
Warga Negara adalah peserta, anggota dan warga dari suatu
Negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan
kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk
kepentingan bersama.
b. Asas Kewarganegaraan
Sebagaimana di jelaskan di muka bahwa warga Negara
merupakan anggota sebuah Negara yang mempunyai tanggung jawab
dan hubungan timbal balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakui
sebagai warga Negara dalam suatu Negara haruslah ditentukan
berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam Negara tersebut.
Ketentuan itu menjadi azas atau pedoman untuk menentukan
status

kewarganrgaraan

seseorang.

Setiap

Negara

mempunyai

kebebasan dan kewenangan untuk menentukan azas kewarganegaraan
seseorang.

10

Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan
dua pedoman, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan
asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas bukan cakupan
mengenai kewarganegaraan akan tetapi akan membahas dan mengkaji
mengenai mata pelajaran PKn. (Pendidikan Kewarganegaraan) di
sekolah menengah pertama.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasai politik yang diper/uas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya, pengamh-pengaruh positif dari pendidikan
sekolah masyarakat dan orang tua yang kesemua itu diproses guna
melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis bersikap dan
bertindak, demokratis dalam mempersiapakan hidup demokratis yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945. 7
Jadi pendidikan kewarganegaraan yang di integrasikan dalam
mata pelajaran PKn mengandung arti pendidikan yang mencakup
Perubahan tingkah laku dan penanaman nilai-nilai moralitas suatu
bangsa memberikan modal dasar kepada peserta didik agar dapat
menjadi manusia yang memiliki sikap dan prilaku yang cinta kepada
tanah airnya (Nasionalisme) sekaligus menjadi warga Negara yang
memiliki intelektualitas dalam rangka membangun sumber daya
manusia yang maju, dan memiliki sikap kepribadian yang baik sebagai
budaya dan karekteristik masyarakat dan bangsa Indonesia
3. Ruang lingkup lsi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Masih banyak yang bertanya apakah Civic Education atau
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) itu merupakan ilmu? Apa isinya,
metodenya dan ruang lingkupnya? Mata Pelajaran PKn

adalah mata

pelajaran di sekolah yang sering kali dianggap sebagai mata pelajaran
yang biasa-biasa saja, padahal sesungguhnya pelajaran PKn itu merupakan

11

proses daripada pembentukan karakter anak didik sebagai seorang warga
Negara yang nantinya harus merealisasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kewarganegaraan terutama dalam pola perubahan sikap individu
yang hakiki.
Bahwasannya sekarang Pkn sudah menjadi ilmu yang tersendiri
sudah pula diakui oleh para sarjana, karena yang dimaksud dengan ilmu
disini adalah ilmu yang sesuai dengan persyaratan ilmu 「ゥセャッァL

ilmu alam,

kimia, maka tidak satupun dalam ihnu-ilmu sosial yang dianggap
memenuhi persyaratan ilmu. Karena persyaratan ilmu

dalam biologi,

kimia, dan ilmu alam meminta ketepatan, maka sulitlah bagi ilmu-ilmu
social untuk mencapai kesepakatan seperti yang dimaksudkan dalam ilmu
pengetahuan alam atau matematika. Jadi kriteria tentang ilmu tergantung
kepada dari mana orang memandangnya. Dalam ilmu-ilmu sosial yang
dimaksud dengan ilmu itu apabila manusia berusaha dengan teliti,
sistematis, analitis dapat memperkaya "body of knowledge. s
Objek studi PKn adalah warga Negara dalam hubungannya dengan
organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, Negara,
tingkah laku, tipe pertumbuhan berpikir, potensi yang ada dalam setiap
diri warga Negara, hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi, tanggung
jawab, kesadaran ( patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional,
moral pancasila), partisipasi, dan tanggung jawab.
Jadi PKn bukan semata-mata hanya mata pelajaran yang
mengajarkan pasal-pasal dan UUD akan tetapi aplikasinya dalam
masyarakat. Hal tersebut memang perlu sekali untuk mencerminkan
hubungan perilaku warga Negara dalam kehidupan sehari-hari dengan
manusia lain dan alam sekitarnya. Karena itu, materi PKn hendaknya
memasukkan unsur-unsur lingkungan fisik, sosial, pendidikan, kesehatan,
ekonomi keuangan, politik hokum, pemerintahan, agama, etika, Ilmu
pengetahuan dan teknologi. 9

12

Ruang Iingkup mata pelajaran PKn di SLTP meliputi:

a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, yang meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, partisipasi dala pembelaaan Negara, keterbukaan dan
jaminan keadilan.
b. Norma hukum, peraturan, kepribadian meliputi: tata teliib dalam
kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku
dimasyarakat, perda, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, system hokum dan peradilan nasional, hokum dan peradilan
internasional.
c. Hak Asasi Manusia meliputi: hak dan kewajibananak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional.
d. Pancasila
e. Kebutuhan Warga Negara meliputi: Demokrasi, hidup bergotong
royong, kebebasan berpendapat, kebebasan berorganisasi, menghargai
keputusan bersama, persamaan kedudukan warga Negara
f.

Konstitllsi Negara

g. Kekuasaan dan politik
h. Globalisasi. 1o
4. Standar Kompetensi Pelajaran PKn Bagi Peserta Didik
Undang-llndang NomoI' 2 1989 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa"Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
liS aha

untuk membekali

peserta didik dengan

pengetahuan dan

kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara
dengan negara agar menjadi warga yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara kesatuan Repllblik Indonesia.
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh
rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang warga Negara agar
ia mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pekerj an tertentu.

13

Berdasarkan konsep di atas, bahwa pendidikan kewarganegaraan
(PKn) yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh
rasa tanggung jawab, dari peserta didik, dengan mencerminkan perilaku,
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, menghayati nilai-nilai
falsafah bangsa, berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam belmasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, rasional, dinamis, dapat mengendalikan dirinya,
profesional, dan aktif memanfaatkan IPTEK serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
Standar

kompetensi

bahan

kajian

ilmu-ilmu

social

dan

kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan mell1ahami fakta konsep-konsep dan generalisasi tentang
sistem sosial dan budaya
b. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi social yang timbul sebagai
akibat perbendaan yang adadi masyarakat.
I) Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan
sosial budaya.
2) Menghargai keanekaragall1an social budaya dalam masyarakat
multikultural dan multi agama.
c. Kemampuan memahami fakta konsep dan generalisasi tentang
manusia, tempat dan lingkungan selia menerapkannya untuk:
1) Menganalisis proses kej adian interaksi dan saling ketergantungan
antara gejala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi,
ruang dan waktu.
2) Terampil dalam mell1perolch, lI1engolah, dan lI1enyajikan inforll1asi
geografis.
d. Kell1all1puan lI1ell1ahall1i fakta, konsep dan generalisasi tentang
perilaku ekonomi dan kesejahteraan serta lI1enerapkannya untuk:
1) Berperilaku yang rasional dan lI1anusiawi dalall1 lI1emanfaatkan
sumber daya ekonoll1i.

.,

., ,

14

4) Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.

e. Kemampuan memahami Fakta, konsep dan generalisasi tentang waktu,
keberlanjutan dan perubahan serta menerapkannya untuk :
1) Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat dan
kejadian.
2) Merekontruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan mempredik
masadepan.
f.

Kemampuan memahall1i dan ll1enginternalisasi system berbangsa dan
bernegara serta menerapkmillya untuk :
1) Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan UUD 1945
2) Membiasakan untuk, mematuhi norma menegakkan, hukum, dan
menjalankan peraturan.
3) Berpartisipasi dalall1 ll1ewujudkan masyarakat dml pemerintahan
yang demokratis, selia menjunjung tinggi, melaksanakan dan
menghargai HAM. I I
Setelah melalui proses belajar PKn siswa di harapkan dapat

merealisasikan dan melakukan perubahan sikap tingkah lalm dalam
kehidupan sehari-hari, agar setelah ll1empelajari mata pelajaran tersebut
dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya supaya tujuan yang hendak
diinginkan bisa tercapai.

Jadi pendidikan kewm'gmlegaraan adalah lisaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasmla belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan patensi dirinya untuk
memiliki, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, selia keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

15

B. Kepribadian peserta didik
1. Pengertian Kepribadian

a. Pengertian Kepribadian
Kata kepribadian dalam bahasa Inggris disebut 'Personality'
dan asal mulanya clari bahasa latin 'Personare' yang berarti suara
tembus".
Istilah

ini

dipergunakan

untuk

menggambarkan

suatu

percakapan seorang aktor melalui topeng, yaitu tutup muka yang
sering clipakainya, yang maksudnya untuk mengganlbarkan perilaku
watak seseorang.
Kepribadian itu sendiri dari kata pribadi artinya manusia
sebagai perseorangan. Sedangkan arti kepribaclian aclalah keaclaan
manusia

sebagai

perseorangan,

keseluruhan

sifat-

sifat

yang

merupakan watak orang atau dapat dikatakan juga sil

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan pendidikan akhlak dalam membentuk kepribadian muslim; studu penelitian pada kelas VII MTS Al- Islamiyah Jakarta Barat

3 58 81

Peran Sekolah Madani sebagai Sekolah Non Formal dalam Membentuk Karakter Bangsa Peserta Didik (studi kasus sekolah madani, Jakarta Selatan)

0 8 135

INTERAKSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Interaksi guru pendidikan agama islam dan peserta didik dalam membentuk kepribadian muslim di sekolah menengah kejuruan (smk) negeri 1

0 1 17

INTERAKSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PESERTA DIDIK DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN MUSLIM DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Interaksi guru pendidikan agama islam dan peserta didik dalam membentuk kepribadian muslim di sekolah menengah kejuruan (smk) negeri 1

0 1 24

PENGEMBANGAN KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK (STUDI KASUS DI SDI SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGANGGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN - SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK (STUDI KASUS DI SDI SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGANGGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

BAB V PEMBAHASAN - SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK (STUDI KASUS DI SDI SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGANGGUNG) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

PERAN LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ( Studi Kasus di SMA Negeri 3 Malang)

0 0 31

BAB II PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ISLAMI A. Pendidikan Karakter 1. Pengertian, Landasan dan Tujuan Pendidikan Karakter - IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ISLAMI PESERTA DIDIK SDIT HIDAYATULLAH DAREN NALUMSA

0 5 56