4.3 Verifikasi dan Validasi Model
Salah satu tahapan terpenting yang harus dilalui pada pemodelan sistem adalah, proses verifikasi serta validasi dari sistem model yang dirancang tersebut. Verifikasi sendiri dilakukan untuk
mengetahui apakah model telah mampu merepresentasikan sistem nyata. Sementara validasi dilakukan untuk mengetahui apakah program yang telah dirancang dan dibuat dapat berjalan serta berfungsi
sebagaimana mestinya. Proses pemverifikasian serta validasi menggunakan checklist, yakni dengan menampilkan variabel-variabel yang terkait pada suatu tabel, sehingga dapat terlihat kesesuaian objek
ataupun sistem yang diamati. Hasil verifikasi serta validasi model dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 2 Verifikasi Sistem Model Pencatatan Data Otomatis
No. Model
Sistem Nyata Konsep
Ket
1 Penentuan Tipe
Komponen Utama Mendata komponen
yang akan dirakit, atau yang masuk ke dalam
area assembling. Menentukan komponen-
komponen yang akan dijadikan komponen
utama.
✓ Mendata urutan proses
pengerjaan komponen yang akan dirakit, atau
yang masuk ke dalam area assembling.
Membuat rincian daftar komponen pendukung
yang dibutuhkan oleh komponen utama.
-
Memasukkan data kebutuhan komponen
tersebut ke dalam program aplikasi pencatatan data
otomatis.
2 Penentuan Tipe
Komponen Pendukung
Mendata komponen yang akan dirakit, serta
mencocokkan dengan komponen pendukung
yang tersedia di dalam gudang.
Menentukan komponen- komponen yang akan
dijadikan komponen pendukung.
✓
3 Penentuan Jumlah
Komponen Pendukung di
Dalam Store Melakukan
pemeriksaan jumlah stok komponen yang
dibutuhkan di dalam gudang.
Memeriksa ketersediaan komponen pendukung
pada store melalui program aplikasi
pencatatan data otomatis. ✓
4 Pendeteksian
Kesalahan Input Komponen
Melakukan pemeriksaan kualitas
barang secara manual melalui departemen
quality control QC. Memeriksa kesesuaian
komponen pendukung yang telah dimasukkan
dengan komponen utama melalui program aplikasi
pencatatan data otomatis. ✓
Tabel 3 Validasi Program Pencatatan Data Otomatis
No. Program
Fungsi Ket
1 Penentuan Tipe
Komponen Utama
Mengetahui tipe dari komponen utama yang memasuki area assembling, serta
komponen pendukung yang dibutuhkannya agar proses perakitan
selanjutnya dapat segera dilanjutkan. Ada
2 Penentuan Tipe
Komponen Pendukung
Mengetahui tipe dari komponen pendukung yang berada di dalam store,
sehingga akan mudah ketika melakukan pencarian komponen
pendukung yang dibutuhkan komponen utama.
Ada
3 Penentuan
Jumlah Komponen
Pendukung di Dalam Store
Melalui program aplikasi yang terintegrasi dengan database gudang
serta store, maka informasi ketersediaan komponen pendukung
dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.
Ada
4 Pendeteksian
Kesalahan Input Komponen
Mengetahui apabila terjadi ketidaksesuaian komponen pendukung
yang dimasukkan, dengan komponen pendukung yang dibutuhkan oleh
komponen utama. Ada
4.4 Perancangan Software Pencatatan Data Otomatis
4.4.1 Flowchart Alur Pencatatan Data Otomatis
Fungsi dari flowchart adalah untuk membantu dalam pembuatan program secara umum setelah itu dituangkan ke dalam program secara detail. Sehingga memudahkan pembuat program dan
menghasilkan program yang terstruktur serta output yang sesuai dengan perencanaan. Flowchart sistem pencatatan data otomatis dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Flowchart Alur Pencatatan Data Otomatis
Mulai Scan Tag Aktif
Database ID Tag Aktif
Tampilkan Tipe Komponen Utama
Hentikan Proses Identifikasi Tag
Tidak Terdaftar Terdaftar
A Scan Tag Pasif
Database ID Tag Pasif
Penuhi Daftar Komponen Pendukung yang Dibutuhkan
Hentikan Proses Identifikasi Tag
Tidak Terdaftar
Terdaftar A
Database Gudang
Tampilkan Jumlah Komponen Pendukung di Dalam Store
B
Scan Tag Aktif
Database ID Tag Aktif
Tampilkan Keterangan Proses Assembling “OK”
Tampilkan Keterangan “Lengkapi Komponen”
Komponen Sudah Tepat
Komponen Tidak Tepat
Selesai A
B Database Gudang
Mencukupi Tidak
Mencukupi