Bahan pemograman web

Pemrograman web diambil dari 2 suku kata yaitu pemrograman dan web. Pemrograman diartikan
proses, cara, perbuatan program [1]. Definisi Web : jaringan komputer yang terdiri dari kumpulan
situs internet yang menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui
protokol transfer hypertext.[2]. Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW (world wide web),
World Wide Web adalah layanan internet yang paling populer saat ini internet mulai dikenal dan
digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW. WWW adalah halaman-halaman website
yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya (hyperlink) yang membentuk samudra belantara
informasi. WWW berjalan dengan protokol HyperText Transfer Protokol (HTTP). Halaman Web
merupakan file teks murni (plain text) yang berisi sintaks-sintaks HTML yang dapat dibuka/ dilihat/
diterjemahkan dengan Internet Browser . Sintaks HTML mampu memuat konten text, gambar, audio,
video dan animasi. Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai standar
interface pada lanyanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai penyedia informasi, ini
digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai dengan chatting, sampai dengan melakukan
transaksi bisnis (commerce)[3]
Banyak keuntungan yang diberikan oleh Aplikasi berbasis Web dari pada aplikasi berbasis desktop,
sehingga aplikasi berbasis web telah diadopsi oleh perusahaan sebagai bagian dari strategi
teknologi informasinya, karena beberapa alasan :
1. Akses informasi mudah,
2. Setup server lebih mudah
3. Informasi mudah didistribusikan
4. Bebas platform, informasi dapat disajikan oleh browser web pada sistem operasi mana saja

karena adanya standar dokumen berbagai tipe data dapat disajikan
Daftar isi
[sembunyikan]
1 HTTP


o

1.1 Sejarah

o

1.2 Perbedaan WEB 1.0, WEB 2.0 dan WEB 3.0


1.2.1 Web 1.0



1.2.2 Web 2.0


1.2.3 Web 3.0 / Semantic Web




2 Bahasa Pemrograman Web



3 Referensi

HTTP[sunting | sunting sumber]
HTTP (HyperTextTransfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen
dalam World Wide Web(WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik
yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen. Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh
Konsorsium World Wide Web(W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force(IETF),
bekerja dalam publikasi satu seri RFC, yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan
HTTP/1,1, versti HTTP yang digunakan umum sekarang ini. HTTP adalah sebuah protokol
meminta/menjawab antara clientdan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya

memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IPke porttertentu di tuan rumah yang jauh
(biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan diport tersebut menunggu client
mengirim kode permintaan (request), seperti "GET / HTTP/1.1" (yang akan meminta halaman yang
sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIMEyang memiliki beberapa informasi kode kepala yang
menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu. Beberapa
kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan
oleh protokol HTTP/1,1. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim
kembali kode jawaban, seperti "200 OK", dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error
atau pesan lainnya.

Sejarah[sunting | sunting sumber]
Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang
dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara
mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa
memandang tipe dari dokumen. Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP
versi 1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim beserta
enkoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen. Sesuai dengan perkembangan
infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi
proxy, cache dan koneksi yang persisten.


Perbedaan WEB 1.0, WEB 2.0 dan WEB 3.0[sunting | sunting sumber]
Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh
pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). Secara umum, Web 1.0

dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif.Secara garis
besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Lalu, tak lama kemudian muncullah Web 2.0 yang merupakan revolusi bisnis di industri komputer
yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan
untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.Sifat Web 2.0 adalah ReadWrite. Era Web 2.0 tidak membutuhkan orang jenius yang hanya berkutat sendiri di ruang tertutup
atau laboratorium untuk membuat teknologi baru yang dipatenkan agar membuat dirinya menjadi
terkenal. Tapi era ini lebih membutuhkan orang untuk saling berbagi ilmu, pengalaman atau lainnya
sehingga terbentuk komunitas online besar yang menghapuskan sifat-sifat individu.
Sedangkan letak perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
1. Perilaku pengguna Membaca Menulis
2. Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
3. Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
4. Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
5. Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
6. Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
7. Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi

8. Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
9. Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0
yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu
persatu konten di dalamnya.Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat
konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan.Kemampuan web
2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan layaknya
aplikasi desktop.
Selanjutnya adalah Web 3.0, jika dunia seluler dikenal istilah 3G, maka di Internet ada yang
namanya Web 3.0. Wow, apa pula ini? Apa bedanya dengan Web 2.0 yang sekarang sedang
marak? Jangan salah, ternyata orang Indonesia juga sudah ada yang mengembangkannya.Konsep
ini dapat diandaikan sebuah website sebagai sebuah intelektualitas buatan (Artificial

Intelegence).Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat saling berinteraksi, kemampuan interaksi
ini dimulai dengan adanya web service.
Di web 3.0 ini, sudah terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia TI dengan dunia
telekomunikasi. Dunia web dan telco berkembang pesat seiring dengan kebutuhan pengguna.
Penggunaan perangkat TI dan telekomunikasi nantinya sudah seperti sama saja tidak ada bedanya.
Saat ini saja pertanda seperti itu sudah mulai bisa kita rasakan walaupun masih belum sempurna.
Kita bisa menonton tivi di ponsel atau komputer, bisa mengakses internet di ponsel, bisa melakukan

SMS dan telepon dari komputer. Ya karena konvergensi terhadap berbagai perangkat seperti hukum
alam yang tidak bisa dielakkan. Semua mengalami evolusi menuju dunia yang lebih maju.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga
membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak
enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan
seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang
mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer
yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan
berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri
masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita
masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi
akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas. Saat ini adaptasi Web
3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops,
bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online
(LILO) Community.
Permasalahan lain yang potensial muncul adalah, sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga
membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak
enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan
seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang
mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer

yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan
berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik napas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri
masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita
masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi
akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.
Web 1.0[sunting | sunting sumber]
Merupakan teknologi Web generasi pertama yang merupakan revolusi baru di dunia Internet karena
telah mengubah cara kerja dunia industri dan media. Pada dasarnya, Website yang dibangun pada
generasi pertama ini secara umum dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat

yang sedikit interaktif. Berbagai Website seperti situs berita “cnn.com” atau situs belanja
“Bhinneka.com” dapat dikategorikan ke dalam jenis ini.
Web 2.0[sunting | sunting sumber]
Web 2.0 Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004
sebagai teknologi Web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi
secara online. Menurut Tim O’Reilly, Web 2.0 dapat didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah
revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform,
dan merupakan suatu percobaan untuk memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan
pada platform baru tersebut. Salah satu aturan terutama adalah: Membangun aplikasi yang
mengeksploitasi efek jaringan untuk mendapatkan lebih banyak lagi pengguna aplikasi tersebut”

Berbagai layanan berbasis web seperti jejaring sosial, wiki dan folksonomies (misalnya: “flickr.com”,
“del.icio.us”) merupakan teknologi Web 2.0 yang menambah interaktifitas di antara para pengguna
Web.
Pada umumnya, Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur
sebagai berikut:


CSS (Cascading Style Sheets)



Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax



Markup XHTML



Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom




URL yang valid



Folksonomies



Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh Website



XML Web-Service API

Web 3.0 / Semantic Web[sunting | sunting sumber]
Waaupun masih dalam perdebatan di kalangan analis dan peneliti, istilah Web 3.0 tetap berpotensi
menjadi generasi teknologi di dunia Internet. Saat ini, definisi untuk Web 3.0 sangat beragam mulai

dari pengaksesan broadband secara mobile sampai kepada layanan Web berisikan perangkat lunak
bersifat on-demand. Namun, menurut John Markoff, Web 3.0 adalah sekumpulan teknologi yang

menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik
kesimpulan dari data online.
Berdasarkan definisi yang dikemukakan tersebut, maka pada dasarnya Semantic Web memiliki
tujuan yang sama karena Semantic Web memiliki isi Web yang tidak dapat hanya diekpresikan di
dalam bahasa alami yang dimengerti manusia, tetapi juga di dalam bentuk yang dapat dimengerti,
diinterpretasi dan digunakan oleh perangkat lunak (software agents). Melalui Semantic Web inilah,
berbagai perangkat lunak akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan
cara yang lebih mudah.
Pembuatan Semantic Web dimungkinkan dengan adanya sekumpulan standar yang dikoordinasi
oleh World Wide Web Consortium (W3C). Standar yang paling penting dalam membangun Semantic
Web adalah XML, XML Schema, RDF, OWL, dan SPARQL.
Mungkin ini beberapa referensi ciri khas dari web 3.0


Transformation dari tmp penyimpanan yang bersifat terpisah pisah menjadi satu.




Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.



Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability,
distributed computing, grid computing and
cloud computing;



Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source / free.



Open identity, OpenID, seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.



The intelligent web, Semantic Web technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL,
GRDDL, semantic application platforms, and statementbased datastores;



Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).



Intelligent applications.

Dari seluruh sifat dan kriteria tersebut, yang bisa dijelaskan dan masih dapat diperkirakan berhasil
barulah semantic web.

Bahasa Pemrograman Web[sunting | sunting sumber]

Bahasa pemrograman merupakan suatu teknik instruksi standar untuk memerintah komputer.
Berikut adalah penjelasan tentang bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat
suatu website:
Bahasa

Keterangan

Pemrograman

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser Internet.
HTML

HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kodekode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai
dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka
dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox, Microsoft Internet
Explorer dll.
Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrograman script yang paling
banyak dipakai saat ini.
PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu

PHP

PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan
script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. PHP banyak dipakai
untuk membuat situs web yang dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan
digunakan untuk pemakaian lain. PHP biasanya berjalan pada sistem
operasi linux (PHP juga bisa dijalankan dengan hosting windows).
ASP adalah singkatan dari Active Server Pages yang merupakan salah satu
bahasa pemograman web untuk menciptakan halaman web yang dinamis.

ASP

ASP merupakan salah satu produk teknologi yang disediakan oleh Microsoft. ASP
bekerja pada web server dan merupakan server side scripting.
Extensible Markup Language (XML) adalah bahasa markup serbaguna yang
direkomendasikan W3C untuk mendeskripsikan berbagai macam data.

XML

XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML namun penggunaannya
tidak terbatas pada tampilan halaman web saja. XML merupakan suatu metode
dalam membuat penanda/markup pada sebuah dokumen.

WML adalah kepanjangan dari Wireless Markup Language, yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan dalam aplikasi berbasis XML (Extensible Markup
WML

Langauge). WML adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam aplikasi
wireless.
WML merupakan analogi dari HTML yang berjalan pada protocol nirkabel.
Perl adalah bahasa pemrograman untuk mesin dengan sistem operasi Unix
(SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS,

PERL

Windows, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.
PERL merupakan bahasa pemograman yang mirip bahasa pemograman C.
CFM dibuat menggunakan tag ColdFusion dengan software Adobe ColdFusion /

CFM

BlueDragon / Coldfusion Studio.
Syntax coldfusion berbasis html.
Javascript adalah bahasa scripting yang handal yang berjalan pada sisi client.
JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting yang dikembangkan oleh

Javascript

Netscape. Untuk menjalankan script yang ditulis dengan JavaScript kita
membutuhkan JavaScript-enabled browser yaitu browser yang mampu
menjalankan JavaScript.
Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan
untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup.

CSS

Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web
yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri
dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL.
Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).

Referensi[sunting | sunting sumber]