Bahan FML
trnyata bukan hanya tekanan darah yang tinggi, stress atau gangguan pada otak yang dapat
memicu sakit kepala, tapi hal sederhana seperti parfum atau makananpun dapat menyebabkan
sakit kepala yang menggangu.
10 hal sederhana yang dapat menyebabkan sakit kepala adalah :
Udara panas.
Aroma
yang
Seperti aroma cat, minyak wangi dan beberapa jenis bunga.
Ikatan rambut, kepangan atau penggunaan headband yang
Karena menyebabkan penghubung jaringan dikulit kepala menegang.
menyengat.
terlalu
kencang.
Aktivitas seks dan latihan fisik yang berlebihan, terutama bagi penderita migrain.
Gerakan
atau
postur
tubuh
yang
salah.
Misalnya menjepit telepon diantara telinga dan pundak, duduk dengan kursi tanpa penyangga
punggung, jarak pandang yang terlalu dekat atau terlalu jauh (misalnya pada monitor atau tv)
.
Zat
tiramin
Atau zat yang terkandung didalam makanan yang proses pembuatannya memakan waktu
lama, misalnya keju (termasuk blue cheese, keju cheddar, keju parmesan dan keju Swiss).
Semakin lama proses pembuatan makanan tersebut, semakin banyak kandungan tiramin
didalamnya. Tiramin juga banyak terdapat pada minuman beralkohol, dan kandungan alkohol
tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah ke otak sehingga membuat Anda semakin
pusing.
Melewatkan
makan.
Hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah menurun. Saat perut kosong, hindari
mengkonsumsi makanan manis, terutama permen, karena akan memperparah kadar gula
darah. Belum lagi pada penderita gastritis, terlambat makan dapat memicu naiknya asam
lambung dan dapat memberikan efek sakit kepala.
Dehidrasi. Kurangnya cairan juga dapat berdampak pada keseimbangan sel dalam tubuh
kita, yang dapat memberikan manifestasi berupa sakit kepala.
Asap
rokok.
Nikotin yang terkandung didalamnya menyebabkan pembuluh darah pada otak menyempit.
Terutama bagi penderita migrain, asap rokok akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat,
bahkan akan berpengaruh juga pada mata dan hidung.
Konsumsi kafein berlebih.
Usahakan untuk menghindari 10 Penyebab Sakit Kepala di atas dalam kehidupan Anda seharihari. Adapun beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit kepala itu timbul lagi,
adalah :
Kelola stress dengan baik, misalnya dengan melakukan meditasi atau pemijatan.
Olahraga. Berjalan kaki adalah pilihan yang pas, karena dengan berjalan kaki, gerakan
tangan yang mengayun akan membuat otot leher dan pundak menjadi lebih rileks.
Makan dengan teratur akan menjaga kadar gula dalam darah tetap normal.
Terapi fisik.
Review oleh: dr. Adhiatma Gunawan (@adhiatma)
Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala berdenyut
yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan
bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang
berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.
Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat
gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama
dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi.
Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang
mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.
Macam Migrain
Migrain dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:
1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini.
Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang
sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai
mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4
sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.
2. Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh
suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain
klasik merupakan 30% dari semua migrain.
Penyebab Migrain
Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls
listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak
serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala
yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang
diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.
Gejala Migrain
Gejala Awal: Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala
awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya
coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.
Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya
migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang,
cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain
yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan katakata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi
tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa
macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura
biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang
gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.
Sakit kepala dan gejala penyerta: Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala,
sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan
berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat.
Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain:
* Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau
* Mual dan muntah
* Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik
Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.
Gejala Akhir: Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya,
lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24
jam setelah hilangnya sakit kepala.
Pencetus Migrain
Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun
tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus migrain
antara lain:
* Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
* Tidur berlebihan atau kurang tidur
* Tidak makan
* Perubahan cuaca atau tekanan udara
* Stres atau tekanan emosi
* Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
* Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.
Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali lebih
sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur
antara 20 sampai 5o tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan
semakin menurun. Migrain biasanya banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat
mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada
orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain.
Pengobatan Migrain
Pada tahap awal, anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli bebas tanpa resep, seperti
parasetamol, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau
natrium naproxen, untuk mengurangi gejala migrain. Dokter biasanya menganjurkan untuk lebih
dahulu menggunakan NSAID untuk melihat apakah obat ini mampu mengurangi nyeri sebelum
memberikan obat anti migrain golongan lain yang harus dibeli dengan resep, yang mempunyai
banyak efek samping.
Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan mengenali dan
menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.
Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, anda hanya perlu antinyeri yang dijual
bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain anda sedang sampai berat, anda perlu
antimigrain yang dibeli dengan resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter
mungkin menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.
Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan sampai berat pada
beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan jantung atau tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari 65
tahun, obat pencegah migrain tidak dianjurkan.
Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda menemukan salah satu yang
paling cocok dengan anda. Jika anda mengalami mual atau muntah sebagai efek samping
pengobatan antimigrain, dokter anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti
proklorperazin atau metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.
Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain, terapi pelengkap
biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi serangan migrain. Terapi pelengkap
antara lain:
* Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus ke kulit pada titik tertentu untuk
menimbulkan aliran energi di sekujur tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi otot dan
mengurangi nyeri kepala.
* Teknik Relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.
Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu untuk mengubah jenis
obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk
menyingkirkan penyebab lain.
Apa yang dapat anda lakukan di rumah?
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan di rumah untuk mengurangi frekuensi serangan dan
mengurangi gejala, misalnya mengurangi stres dan mengenali pencetus migrain, kemudian
menghindarinya.
* Atasi stres yang anda alami, karena migrain lebih sering terjadi pada masa-masa stres.
* Mengikuti latihan relaksasi untuk mengunragi ketegangan otot.
* Menyediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di toko obat.
* Buatlah catatan harian mengenai sakit kepala anda. Hal ini dapat membantu anda untuk
mengenali pencetus, kemudian menghindarinya. Dari catatan ini juga dapat diketahui apakah
migrain anda semakin sering atau bertambah berat.
* Jika anda memperkirakan bahwa migrain yang anda alami mempunyai hubungan depresi atau
kecemasan, cobalah minta pertolongan untuk mengatasi depresi dan kecemasan ini.
Berkurangnya depresi dan kecemasan terkait dengan berkurangnya frekuensi serangan migrain.
Cara Mencegah Migrain
Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya. Dengan mengenali dan
menghindari pencetus, jumlah serangan dan tingkat keparahan migrain dapat dikurangi.
Memang, beberapa pencetus di luar kemampuan kita untuk mengontrolnya, tetapi ada beberapa
diantaranya yang dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu anda untuk mencegah
migrain:
* Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian
* Tidur dan beraktivitas secara teratur
* Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain
* Mengatasi stres
* Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan obat-obatan, walaupun dapat terjadi efek samping dari
ringan sampai sedang. Obat ini juga biasanya agak mahal. Tetapi, obat ini kadangkala efektif
untuk mencegah dan mengurangi keparahan migrain, sehingga memperbaiki kualitas hidup.
Hubungi dokter Anda jika …
* Sakit kepala anda tidak membaik dalam 1 atau 2 hari, atau anda sering terbangun pada malam
hari.
* Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
* Timbul gejala baru
* Ada masalah dengan pengobatan anda
* Anda mengalami sakit kepala setelah aktifitas fisik, aktivitas seksual, batuk, atau bersin
* Aktifitas anda terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda seringkali harus absen dari
pekerjaan atau sekolah).
dan segera ke rumah sakit jika …
1. Anda mengalami sakit kepala sangat hebat yang terjadi tiba-tiba yang tampaknya tidak seperti
sakit kepala yang pernah anda alami.
2. Anda mengalami demam dan kaku leher
3. Anda mengalami mual dan muntah yang hebat sehingga tidak bisa makan atau minum.
4. Anda mengalami gejala stroke, antara lain:
* Kebas, paralisis, atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki yang tiba-tiba.
* Merasa pusing dan oyong
* Perubahan penglihatan yang mendadak
* Gangguan berbicara atau memahami kalimat sederhana
* Gangguan berjalan atau berdiri.
Share this:
o Twitter90
o Facebook3K+
o StumbleUpon
o Reddit
o Surat elektronik
o Cetak
o
Memuat...
Terkait
Asam Urat: Pengertian, Penyebab & SolusinyaIn "Kesehatan"
Air Kelapa Untuk Mengobati KeracunanIn "Kesehatan"
Merawat Tulang Belakang Dengan Menjaga Posisi Tubuh AndaIn "Kesehatan"
Tag:Migrain, migren, Pusing Sebelah, Sakit Kepala
KOMENTAR99 Komentar
KATEGORIKesehatan
← 4 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Menjadikan Hobi Sebagai Bisnis
Pemimpin Dunia Belajar dari Bocah 12 Tahun: Kisah Severn Suzuki →
99 Tanggapan to “Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Pencegahan
& Pengobatannya”
1.
YuuJanuari 8, 2010 at 10:49 #
saya salah satu penderita migrain aura. sakitnya sering datang tanpa diduga. kadang disertai mual
dan muntah. sakitnya bisa hilang total sekitar 2 hari. bisa tolong disebutkan, obat anti migrain
maupun penghilang rasa sakit yang tepat untuk saya?
BALAS
o
sayangdibuangJanuari 13, 2010 at 10:49 #
Yuu yang baik…terima kasih atas komentarnya. Memang berdasarkan info yg saya dapat,
ada obat-obatan utk migrain dlm terapinya (medikamentosa migren) yg dibagi ke dalam 2
strategi, yaitu:
1. terapi abortif, yang dilakukan untuk menghentikan serangan. Obat-obatan yang digunakan
untuk terapi abortif meliputi: analgesik (paracetamol, aspirin) atau anti-inflamasi non steroid
(ibuprofen, naproxen); agonis serotonin (sumatriptan), alkaloid ergot (ergotamine,
methysergide); neuroleptik (chlorpromazine,prochlorperazine); dan steroid (deksametason,
hidrokortison).
2. terapi profilaksis, yang dilakukan untuk mencegah serangan yang akan datang. Obatobatan untuk terapi profilaksis meliputi: anti-depressant (amitriptyline, fluoxetine,
imipramine); beta-blocker (propanolol, atenolol, metoprolol); calcium channel blocker
(diltiazem, nifedipine, verapamil); OAINS; antagonis serotonin (methysergide,
cyproheptadine); dan anti-konvulsan.
Namun. dlm penggunaannya hrs betul-betul dlm pengawasan ahlinya (dokter). Jadi, saya
hanya bisa menyarankan agar Anda datang ke dokter agar penanganan penyakit Anda lebih
tepat karena dipegang oleh orang yg memang memiliki keahlian itu.
Saya mendoakan semoga Yuu bisa sehat kembali. Salam.
BALAS
ainun rokhmahMaret 31, 2013 at 10:49 #
saya jg sering migren,migren itu kambuh setelah sya menkonsumsi kopi,sesuatu yg
berbau coklat.pasti langsung kambuh dah.
dari gejala yg saya alami tergolong migren aura,dan setelah gejala aura nya itu hilang
sakit kepala sebelahnya baru terasa sakit.biasanya sya jarang minum obat
pereda nyeri.jika kambuh saya istrhat tidur dg posisi miring(jika gejala aura nya kepala
sebelah kiri,berratti yang sakit migrain kepala sebelah kanan,nah trus saya istrhatnya
miring menghadap ke kanan)lalu kemudian stlh bbrp jam sembuh dg sendirinya..
apa ya obat yang manjur biar migrain itu sembuh total….??soalnya sulit bngt
sembuhnya…
Sakit yang satu ini bisa bersifat primer/murni (tidak disebabkan oleh keadaan lain). Tapi, bisa
juga bersifat sekunder, disebabkan oleh keadaan lain, seperti trauma kepala dan infeksi sistemik.
Jenis dan gejala:
Migrain: Kepala berdenyut berulang (biasanya terpusat di satu sisi kepala atau nyeri
kepala sebelah), bisa berlangsung selama 4 sampai 72 jam. Penderita juga jadi sensitif
terhadap cahaya, bunyi, atau pergerakan. Bisa pula mengakibatkan mual dan muntah.
Vertigo: Sensasi berputar yang disertai mual dan muntah. Bisa pula disertai bunyi
berdenging di telinga (tinitus) dan gangguan pendengaran. Berdasarkan definisi ini, maka
sebenarnya vertigo tidak masuk dalam kategori nyeri kepala.
Nyeri kepala tipe ketegangan (tension type headache, atau TTH): Kedua sisi kepala
seperti diremas dengan kencang, tapi tidak disertai gejala lain (tidak mual, muntah,
sensitif cahaya, dan lain-lain).
Penyebab:
Migrain: Gangguan fungsi sistem sensor di otak, sehingga penderitanya teramat sensitif
terhadap rangsang yang diterima dari lingkungan. Penyakit ini juga bisa dikatakan
sebagai penyakit turunan, karena ada satu jenis gen dalam keluarga, CACNA1A, yang
menyebabkan familial hemiplegic migraine (FHM). Pencetus migrain bisa dari hal
sederhana –seperti suara orang bicara dan suara kilat--, rasa lapar, stres,
kelelahan,kurang tidur, menstruasi, sampai minuman beralkohol dan paparan zat-zat
kimia.
Tension type headache: Gangguan proses merespons rasa nyeri, sehingga timbul rasa
kencang di kedua sisi kepala, namun tidak disertai mual dan muntah. Selama ini, TTH
sering disamakan dengan migrain.
Atasi & Cegah:
Migrain: Diatasi dulu dengan cara non-obat, yaitu dengan memperbaiki pola hidup
menjadi lebih sehat, seperti makan dan olahraga teratur, tidur cukup, tidak mengonsumsi
kafein dan alkohol berlebihan. Atasi stres dengan yoga, meditasi, atau hipnosis. Bila
setelah semua itu dijalani, namun migrain belum juga mau pergi, barulah diatasi dengan
obat.
Tension-type headache: Sama dengan mengatasi migrain. Bila tidak berhasil, dokter
akan memberikan obat jenis amitriptyline. (f)
Migrain adalah sakit kepala yang menyakitkan, sering disertai dengan mual, muntah, dan
kepekaan terhadap cahaya.
Siapa yang Terkena Migrain?
National Headache Foundation memperkirakan bahwa 28 juta orang Amerika menderita
migrain. Lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki mendapatkan migrain dan seperempat
dari semua wanita dengan migrain menderitas empat atau lebih serangan migrain per bulan; 35%
diantaranya mengalami 1 sampai 4 serangan migrain parah sebulan, dan 40% diantaranya
mengalami satu atau kurang dari satu serangan migrain parah sebulan. Serangan migrain dapat
berlangsung mulai dari empat jam sampai tiga hari. Kadang-kadang, serangan migrain akan
berlangsung lebih lama.
Apa Penyebab Migrain?
Penyebab pasti dari migrain masih belum diketahui, meskipun migrain terkait dengan perubahan
di otak serta penyebab genetik. Orang dengan migrain mungkin mewarisi kecenderungan untuk
terpengaruh pemicu migrain tertentu, seperti kelelahan, cahaya terang, perubahan cuaca, dan
lainnya.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa migrain terkait dengan perluasan dan
penghambatan/konstriksi pembuluh darah di permukaan otak. Namun, sekarang percaya bahwa
migrain disebabkan oleh kelainan yang diwariskan di daerah tertentu di otak.
Ada terdapat “pusat sakit” migrain atau generator di otak. Migrain dimulai ketika sel-sel saraf
hiperaktif mengirimkan impuls ke pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah dilarang atau
dibatasi, diikuti dengan pelebaran (pengembangan) dan pelepasan prostaglandin, serotonin, dan
zat inflamasi lain yang menyebabkan denyutnya menyakitkan.
Apa Pemicu dari Migrain?
Kebanyakan migrain tampaknya dipicu oleh faktor eksternal. Beberapa pemicu yang mungkin
adalah:
Stres emosional. Ini adalah salah satu pemicu yang paling umum dari sakit kepala
migrain. Penderita migrain umumnya sangat terpengaruh oleh peristiwa stres. Selama peristiwa
stres, bahan kimia tertentu di otak dilepaskan untuk memerangi situasi tersebut (dikenal sebagai
respon “melawan atau mundur”). Pelepasan bahan kimia ini dapat memprovokasi perubahan
vaskular yang dapat menyebabkan migrain. Emosi yang tertekan di sekitar stres, seperti
kecemasan, kekhawatiran, kegembiraan, dan kelelahan dapat meningkatkan ketegangan otot dan
pelebaran pembuluh darah dapat meningkatkan keparahan migrain.
Kepekaan terhadap bahan kimia tertentu dan pengawet dalam makanan. Makanan
dan minuman tertentu, seperti keju tua, minuman beralkohol, dan penyedap makanan seperti
nitrat (dalam pepperoni, sosis, daging makan siang) dan monosodium glutamat (MSG, biasanya
ditemukan pada makanan China) mungkin bertanggung jawab untuk memicu mingrain hingga
30%.
Kafein. Konsumsi kafein berlebihan atau proses penarikan efek kafein dapat
menyebabkan sakit kepala ketika tingkat kafein tiba-tiba turun. Pembuluh darah tampaknya
menjadi peka terhadap kafein, dan ketika kafein tidak dicerna, sakit kepala dapat terjadi. Kafein
sendiri sering membantu dalam mengobati serangan migrain akut.
Perubahan kondisi cuaca. Badai, perubahan tekanan udara, angin kencang, atau
perubahan ketinggian semua dapat memicu migrain.
Periode menstruasi
Kelelahan yang berlebihan
Melewatkan jam makan
Perubahan pola tidur normal
Migren dan Kondisi yang Terkait
Ada beberapa kondisi medis yang lebih sering terkait dengan Migran, termasuk:
Asma
Sindrom kelelahan kronis
Hipertensi
Fenomena Raynaud (terjadi ketika pembuluh darah sempit menyebabkan rasa sakit dan
perubahan warna biasanya di jari)
Stroke
Gangguan Tidur
Apakah Migrain Turun Temurun?
Ya, migrain memiliki kecenderungan untuk menjadi turun temurun. Empat dari lima penderita
migrain memiliki riwayat keluarga migrain. Jika salah satu orangtua memiliki riwayat migrain,
sang anak memiliki kesempatan 50% memiliki migrain, dan jika kedua orangtua memiliki
riwayat migrain, risikonya meningkat mencapai 75%.
Apa Apakah Gejala Migrain?
Gejala-gejala sakit kepala migrain dapat terjadi dalam berbagai kombinasi dan mencakup:
Sakit kepala yang memukul atau berdenyut, yang sering berawal sebagai rasa nyeri dan
berkembang menjadi rasa sakit berdenyut-denyut. Rasa sakit biasanya diperparah oleh aktivitas
fisik. Rasa sakit dapat bergeser dari satu sisi kepala ke sisi yang lain, atau dapat mempengaruhi
kepala bagian depan atau merasa seperti sakitnya mempengaruhi seluruh kepala.
Sensitivitas terhadap cahaya, kebisingan, dan bau
Mual dan muntah, pertu tidak enak, sakit perut
Kehilangan nafsu makan
Rasa sensasi yang sangat hangat atau dingin
Kepucatan
Kelelahan
Pusing
Penglihatan kabur
Diare
Demam (jarang)
Kebanyakan migrain bertahan sekitar empat jam meskipun yang parah dapat bertahan hingga
seminggu. Frekuensi migrain sangat bervariasi antara individu. Umum bagi seorang penderita
migrain untuk mendapatkan sakit kepala dua sampai empat kali per bulan. Namun ebberapa
orang mungkin mengalami sakit kepala setiap beberapa hari, sementara yang lain hanya
mendapatkan migrain sekali atau dua kali setahun.
Jenis-jenis Migrain
Gejala yang menandakan timbulnya migrain digunakan untuk menggambarkan dua jenis
migrain.
Migrain dengan aura (dikenal sebagai migrain “klasik”)
Migrain tanpa aura (dikenal sebagai migrain “umum”)
“Aura” adalah tanda peringatan fisiologis bahwa migrain akan segera dimulai. Migrain dengan
aura terjadi pada sekitar 20% sampai 30% penderita migrain. Aura dapat terjadi satu jam
sebelum serangan migrain dan bertahan dari 15 menit sampai satu jam. Gejala-gejalanya selalu
berlangsung kurang dari satu jam. Aura Visual meliputi:
Titik atau lampur terang berkedip
Titik buta
Pandangan terdistorsi
Kehilangan penglihatan sementara
Garis bergelombang atau bergerigi
Ada juga aura yang dapat mempengaruhi indra lainnya. Aura ini dapat digambarkan sebagai
memiliki “perasaan aneh”, atau orang tersebut mungkin tidak dapat menggambarkan auranya.
Aura lain mungkin termasuk telinga berdenging (tinnitis), atau memiliki perubahan bau (seperti
bau aneh), rasa, atau sentuhan.
Kondisi-kondisi migrain yang jarang dibawah ini termasuk jenis aura neurologis:
Hemiplegic migrain. Kelumpuhan (hemiplegia) sementara atau perubahan saraf atau indera
pada satu sisi tubuh (seperti pelemahan otot). Terjadinya sakit kepala mungkin terkait dengan
mati rasa sementara, pusing, atau perubahan penglihatan Migrain Ini perlu dibedakan dari stroke.
Retina migrain. Kehilangan sementara, sebagian atau seluruh penglihatan pada satu mata,
disertai rasa nyeri di belakang mata yang dapat menyebar ke seluruh kepala.
Basilar arteri migrain. Pusing, bingung, atau kehilangan keseimbangan dapat mendahului sakit
kepala. Rasa sakit sakit kepala dapat mempengaruhi bagian belakang kepala. Gejala ini biasanya
terjadi tiba-tiba dan dapat dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk berbicara dengan benar,
telinga berdenging, dan muntah. Jenis migrain ini sangat terkait dengan perubahan hormonal dan
utamanya mempengaruhi wanita dewasa muda.
Status migrainosus. Sebuah jenis migrain yang langka dan parah dan bisa berlangsung 72 jam
atau lebih. Rasa sakit dan mual yang begitu kuat sehingga orang yang memiliki jenis sakit kepala
ini sering perlu dirawat di rumah sakit. Obat-obat tertentu, atau proses penarikan efek obat, bisa
menyebabkan sindrom migrain jenis ini.
Ophthalmoplegic migraine. Sakit di sekitar mata, termasuk kelumpuhan pada otot sekitar mata.
Ini adalah kondisi darurat medis, karena gejala jini uga dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf
di belakang mata atau pembengkakan pembuluh darah. Gejala lain dari ophthalmoplegic
migraine yaitu kelopak mata murung, penglihatan ganda, atau perubahan penglihatan lain.
Untungnya, ini adalah migrain yang jarang.
Migrain tanpa aura lebih umum, terjadi pada 80% sampai 85% dari penderita migrain. Beberapa
jam sebelum timbulnya sakit kepala, orang tersebut dapat mengalami gejala yang tidak jelas,
termasuk:
Kegelisahan
Depresi
Kelelahan atau kelelahan
Bagaimana Migrain Diobati?
Tidak ada kesembuhan untuk migrain. Namun, ada banyak obat tersedia untuk mengobati atau
bahkan mencegah beberapa migrain. Beberapa orang mungkin juga mengurangi frekuensi
migrain dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang menyebabkan migrain seperti
minum anggur merah atau tidur terlalu sedikit (lihat pemicu di bagian atas).
Penghilang rasa sakit. Obat-obatan generik sering efektif untuk beberapa orang dengan
migrain. Bahan utama dalam menghilangkan nyeri adalah obat ibuprofen (misalnya, Motrin),
aspirin, asetaminofen (Tylenol), dan kafein. Berhati-hati saat mengambil obat penghilang rasa
sakit generik karena kadang-kadang mereka dapat berkontribusi untuk menyebabkan sakit
kepala, atau terlalu sering menggunakan mereka dapat menyebabkan sakit kepala susulan atau
masalah ketergantungan obat. Jika Anda mengambil obat penghilang rasa sakit generik lebih dari
tiga kali seminggu atau setiap hari, sudah saatnya Anda ke dokter. Dokter dapat menyarankan
obat resep yang mungkin lebih efektif.
Obat anti mual. Dokter dapat meresepkan obat untuk menghilangkan rasa mual yang
sering menyertai migrain.
Obat-obatan Abortif (menghentikan migrain). Ada beberapa obat khusus yang jika
digunakan pada gejala pertama dari migrain, dapat menghentikan proses yang menyebabkan
sakit kepala. Obat-obatan ini juga dapat menghentikan rasa sakit dari sakit kepala itu sendiri.
Dengan menghentikan proses sakit kepala, obat-obatan ini membantu mencegah gejala migrain,
termasuk nyeri, mual, sensitivitas cahaya, dan lain-lain. Obat ini bekerja dengan menyempitkan
pembuluh darah, membawa kembali ke keadaan normal, dan menghilangkan rasa sakit yang
berdenyut-denyut.
Obat-obatan Pencegah (penangkal). Ketika sakit kepala yang parah, terjadi lebih dari
dua atau tiga kali sebulan, dan secara signifikan mengganggu aktivitas normal, maka dokter
Anda mungkin meresepkan obat pencegahan. Obat pencegahan mengurangi frekuensi dan
keparahan sakit kepala dan umumnya dikonsumsi secara teratur, setiap hari.
Biofeedback. Biofeedback membantu orang belajar mengenali situasi stres yang memicu
migrain. Jika migrain muncul perlahan-lahan, maka banyak orang dapat menggunakan
biofeedback untuk menghentikan serangan sebelum menjadi serangan total.
Semua perawatan diatas harus digunakan dibawah bimbingan spesialis sakit kepala atau dokter
yang mengerti mengenai perawatan migrain. Seperti obat apa pun, sangat penting untuk berhatihati mengikuti petunjuk label dan saran dokter Anda.
Apakah Migrain dapat Dicegah?
Ya, migrain dapat dicegah. Anda dapat mengurangi frekuensi serangan migrain Anda dengan
mengidentifikasi dan kemudian menghindari pemicu migrain. Anda dapat melacak pola sakit
kepala Anda dan mengidentifikasi pemicu sakit kepala dengan menggunakan buku harian sakit
kepala.
Mengingat apa yang dimakan sebelum serangan dapat membantu Anda mengidentifikasi
makanan yang menyebabkan migrain Anda dan membuat perubahan pola makan yang
diperlukan untuk menghindari pemicu ini di masa depan.
Manajemen stres dan teknik coping, serta latihan relaksasi, dapat membantu mencegah atau
mengurangi keparahan dari serangan migrain.
Wanita yang sering mendapatkan migrain di sekitar periode menstruasi mereka dapat mengambil
terapi pencegahan ketika mereka tahu waktu menstruasi sudah dekat.
Penderita migrain juga tampaknya mengalami serangan lebih sedikit ketika mereka makan secara
teratur dan mendapatkan istirahat yang cukup. Olahraga teratur dan secukupnya, juga dapat
membantu mencegah migrain
Sumber Berita: WebMD
Share this:
memicu sakit kepala, tapi hal sederhana seperti parfum atau makananpun dapat menyebabkan
sakit kepala yang menggangu.
10 hal sederhana yang dapat menyebabkan sakit kepala adalah :
Udara panas.
Aroma
yang
Seperti aroma cat, minyak wangi dan beberapa jenis bunga.
Ikatan rambut, kepangan atau penggunaan headband yang
Karena menyebabkan penghubung jaringan dikulit kepala menegang.
menyengat.
terlalu
kencang.
Aktivitas seks dan latihan fisik yang berlebihan, terutama bagi penderita migrain.
Gerakan
atau
postur
tubuh
yang
salah.
Misalnya menjepit telepon diantara telinga dan pundak, duduk dengan kursi tanpa penyangga
punggung, jarak pandang yang terlalu dekat atau terlalu jauh (misalnya pada monitor atau tv)
.
Zat
tiramin
Atau zat yang terkandung didalam makanan yang proses pembuatannya memakan waktu
lama, misalnya keju (termasuk blue cheese, keju cheddar, keju parmesan dan keju Swiss).
Semakin lama proses pembuatan makanan tersebut, semakin banyak kandungan tiramin
didalamnya. Tiramin juga banyak terdapat pada minuman beralkohol, dan kandungan alkohol
tersebut juga dapat meningkatkan tekanan darah ke otak sehingga membuat Anda semakin
pusing.
Melewatkan
makan.
Hal ini menyebabkan kadar gula dalam darah menurun. Saat perut kosong, hindari
mengkonsumsi makanan manis, terutama permen, karena akan memperparah kadar gula
darah. Belum lagi pada penderita gastritis, terlambat makan dapat memicu naiknya asam
lambung dan dapat memberikan efek sakit kepala.
Dehidrasi. Kurangnya cairan juga dapat berdampak pada keseimbangan sel dalam tubuh
kita, yang dapat memberikan manifestasi berupa sakit kepala.
Asap
rokok.
Nikotin yang terkandung didalamnya menyebabkan pembuluh darah pada otak menyempit.
Terutama bagi penderita migrain, asap rokok akan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat,
bahkan akan berpengaruh juga pada mata dan hidung.
Konsumsi kafein berlebih.
Usahakan untuk menghindari 10 Penyebab Sakit Kepala di atas dalam kehidupan Anda seharihari. Adapun beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit kepala itu timbul lagi,
adalah :
Kelola stress dengan baik, misalnya dengan melakukan meditasi atau pemijatan.
Olahraga. Berjalan kaki adalah pilihan yang pas, karena dengan berjalan kaki, gerakan
tangan yang mengayun akan membuat otot leher dan pundak menjadi lebih rileks.
Makan dengan teratur akan menjaga kadar gula dalam darah tetap normal.
Terapi fisik.
Review oleh: dr. Adhiatma Gunawan (@adhiatma)
Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri kepala berdenyut
yang kerapkali disertai mual, muntah. Penderita biasanya sensitif terhadap cahaya, suara, bahkan
bau-bauan. Sakit kepala ini paling sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang
berpindah ke sisi sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus.
Migrain kadang kala agak sulit dibedakan dengan sakit kepala jenis lain. Sakit kepala akibat
gangguan pada sinus atau akibat ketegangan otot leher mempunyai gejala yang hampir sama
dengan gejala migrain. Migrain dapat timbul bersama penyakit lain misalnya asma dan depresi.
Penyakit yang sangat berat, misalnya tumor atau infeksi, dapat juga menimbulkan gejala yang
mirip migrain. Namun kejadian ini sangat jarang.
Macam Migrain
Migrain dibagi dalam 2 golongon besar, yaitu:
1. Migrain Biasa (migrain tanpa aura) : Kebanyakan penderita migrain masuk ke dalam jenis ini.
Migrain biasa ditandai dengan nyeri kepala berdenyut di salah satu sisi dengan intensitas yang
sedang sampai berat dan semakin parah pada saat melakukan aktifitas. Migrain ini juga disertai
mual, muntah, sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Sakit kepala akan sembuh dalam 4
sampai 72 jam, sekalipun tidak diobati.
2. Migrain Klasik (migrain dengan aura ) : Pada jenis klasik, migrain biasanya didahului oleh
suatu gejala yang dinamakan aura, yang terjadi dalam 30 menit sebelum timbul migrain. Migrain
klasik merupakan 30% dari semua migrain.
Penyebab Migrain
Penyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya hiperaktiftas impuls
listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi pelebaran pembuluh darah otak
serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala
yang lain, misalnya mual. Semakin berat inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang
diderita. Telah diketahui bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.
Gejala Migrain
Gejala Awal: Satu atau dua hari sebelum timbul migrain, penderita biasanya mengalami gejala
awal seperti lemah, menguap berlebih, sangat menginginkan suatu jensi makanan (mislanya
coklat), gampang tersinggung, dan gelisah.
Aura: Hanya didapati pada migrain klasik. Biasanya terjadi dalam 30 menit sebelum timbulnya
migrain. Aura dapat berbentuk gangguan penglihatan seperti melihat garis yang bergelombang,
cahaya terang, bintik gelap, atau tidak dapat melihat benda dengan jelas. Gejala aura yang lain
yaitu rasa geli atau rasa kesemutan di tangan. Sebagian penderita tidak dapat mengucapkan katakata dengan baik, merasa kebas di tangan, pundak, atau wajah, atau merasa lemah pada satu sisi
tubuhnya, atau merasa bingung. Penderita dapat mengalami hanya satu gejala saja atau beberapa
macam gejala, tetapi gejala ini tidak timbul bersamaan melainkan bergantian. Suatu gejala aura
biasanya menghilang saat nyeri kepala atau gejala aura yang lain timbul. Namun kadang-kadang
gejala aura tetap bertahan pada permulaan sakit kepala.
Sakit kepala dan gejala penyerta: Penderita merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala,
sering terasa di belakang mata. Nyeri dapat berpindah pada sisi sebelahnya pada serangan
berikutnya, atau mengenai kedua belah sisi. Rasa nyeri berkisar antara sedang sampai berat.
Gejala lain yang sering menyertai nyeri kepala antara lain:
* Kepekaan berlebihan terhadap sinar, suara, dan bau
* Mual dan muntah
* Gejala semakin berat jika beraktifitas fisik
Tanpa pengobatan, sakit kepala biasanya sembuh sendiri dalam 4 sampai 72 jam.
Gejala Akhir: Setelah nyeri kepala sembuh, penderita mungkin merasa nyeri pada ototnya,
lemas, atau bahkan merasakan kegembiraan yang singkat. Gejala-gejala ini menghilang dalam 24
jam setelah hilangnya sakit kepala.
Pencetus Migrain
Migrain dapat dicetuskan oleh makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun
tidak jelas bagaimana dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain. Pencetus migrain
antara lain:
* Konsumsi makanan tertentu, seperti coklat, MSG, dan kopi
* Tidur berlebihan atau kurang tidur
* Tidak makan
* Perubahan cuaca atau tekanan udara
* Stres atau tekanan emosi
* Bau yang sangat menyengat atau asap rokok
* Sinar yang sangat terang atau pantulan sinar matahari.
Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua sampai tiga kali lebih
sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering mengenai orang dewasa (umur
antara 20 sampai 5o tahun), tetapi seiring bertambahnya umur, tingkat keparahan dan keseringan
semakin menurun. Migrain biasanya banyak mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat
mengalami migrain, baik dengan atau tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada
orang yang mempunyai riwayat keluarga penderita migrain.
Pengobatan Migrain
Pada tahap awal, anda dapat menggunakan antinyeri yang dapat dibeli bebas tanpa resep, seperti
parasetamol, atau obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen, atau
natrium naproxen, untuk mengurangi gejala migrain. Dokter biasanya menganjurkan untuk lebih
dahulu menggunakan NSAID untuk melihat apakah obat ini mampu mengurangi nyeri sebelum
memberikan obat anti migrain golongan lain yang harus dibeli dengan resep, yang mempunyai
banyak efek samping.
Anda juga dapat mencoba mengurangi frekuensi timbulnya migrain dengan mengenali dan
menghindari pencetus yang dapat menyebabkan migrain.
Jika migrain yang anda derita ringan sampai sedang, anda hanya perlu antinyeri yang dijual
bebas untuk menghilangkan gejala. Jika migrain anda sedang sampai berat, anda perlu
antimigrain yang dibeli dengan resep. Jika anda sering mengalami serangan migrain, dokter
mungkin menyarankan untuk meminum obat pencegah migrain.
Beberapa obat pencegah migrain dapat menimbulkan efek samping ringan sampai berat pada
beberapa penderita. Penderita yang mempunyai gangguan jantung atau tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol sebaiknya tidak mengkonsumsi obat ini. Pasien yang berumur lebih dari 65
tahun, obat pencegah migrain tidak dianjurkan.
Biasanya anda perlu mencoba beberapa jenis obat sebelum anda menemukan salah satu yang
paling cocok dengan anda. Jika anda mengalami mual atau muntah sebagai efek samping
pengobatan antimigrain, dokter anda juga biasanya meresepkan obat anti mual muntah seperti
proklorperazin atau metoklopramid, untuk mengurangi gejala tersebut.
Walaupun obat-obatan biasanya merupakan pengobatan utama migrain, terapi pelengkap
biasanya dapat membantu mengurangi gejala dan frekuensi serangan migrain. Terapi pelengkap
antara lain:
* Akupuntur, yaitu dengan menusukkan jarum yang sangat halus ke kulit pada titik tertentu untuk
menimbulkan aliran energi di sekujur tubuh. Tindakan ini dapat membantu relaksasi otot dan
mengurangi nyeri kepala.
* Teknik Relaksasi, yang dapat membantu mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari.
Jika migrain tidak sembuh walaupun sudah mendapat pengobatan, perlu untuk mengubah jenis
obat. Jika belum sembuh juga, tes tambahan seperti MRI atau CT Scan perlu dilakukan untuk
menyingkirkan penyebab lain.
Apa yang dapat anda lakukan di rumah?
Ada beberapa cara yang dapat anda lakukan di rumah untuk mengurangi frekuensi serangan dan
mengurangi gejala, misalnya mengurangi stres dan mengenali pencetus migrain, kemudian
menghindarinya.
* Atasi stres yang anda alami, karena migrain lebih sering terjadi pada masa-masa stres.
* Mengikuti latihan relaksasi untuk mengunragi ketegangan otot.
* Menyediakan obat antinyeri yang dapat dibeli bebas di toko obat.
* Buatlah catatan harian mengenai sakit kepala anda. Hal ini dapat membantu anda untuk
mengenali pencetus, kemudian menghindarinya. Dari catatan ini juga dapat diketahui apakah
migrain anda semakin sering atau bertambah berat.
* Jika anda memperkirakan bahwa migrain yang anda alami mempunyai hubungan depresi atau
kecemasan, cobalah minta pertolongan untuk mengatasi depresi dan kecemasan ini.
Berkurangnya depresi dan kecemasan terkait dengan berkurangnya frekuensi serangan migrain.
Cara Mencegah Migrain
Cara terbaik untuk mengatasi migrain adalah dengan menghindarinya. Dengan mengenali dan
menghindari pencetus, jumlah serangan dan tingkat keparahan migrain dapat dikurangi.
Memang, beberapa pencetus di luar kemampuan kita untuk mengontrolnya, tetapi ada beberapa
diantaranya yang dapat kita hindari. Hal-hal berikut dapat membantu anda untuk mencegah
migrain:
* Mengenali pencetus migrain dengan membuat buku harian
* Tidur dan beraktivitas secara teratur
* Makan teratur, dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan migrain
* Mengatasi stres
* Menghindari asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif
Pencegahan dapat pula dilakukan dengan obat-obatan, walaupun dapat terjadi efek samping dari
ringan sampai sedang. Obat ini juga biasanya agak mahal. Tetapi, obat ini kadangkala efektif
untuk mencegah dan mengurangi keparahan migrain, sehingga memperbaiki kualitas hidup.
Hubungi dokter Anda jika …
* Sakit kepala anda tidak membaik dalam 1 atau 2 hari, atau anda sering terbangun pada malam
hari.
* Sakit kepala anda semakin hebat atau menjadi lebih sering
* Timbul gejala baru
* Ada masalah dengan pengobatan anda
* Anda mengalami sakit kepala setelah aktifitas fisik, aktivitas seksual, batuk, atau bersin
* Aktifitas anda terganggu oleh sakit kepala anda (misalnya, anda seringkali harus absen dari
pekerjaan atau sekolah).
dan segera ke rumah sakit jika …
1. Anda mengalami sakit kepala sangat hebat yang terjadi tiba-tiba yang tampaknya tidak seperti
sakit kepala yang pernah anda alami.
2. Anda mengalami demam dan kaku leher
3. Anda mengalami mual dan muntah yang hebat sehingga tidak bisa makan atau minum.
4. Anda mengalami gejala stroke, antara lain:
* Kebas, paralisis, atau kelemahan pada wajah, lengan atau kaki yang tiba-tiba.
* Merasa pusing dan oyong
* Perubahan penglihatan yang mendadak
* Gangguan berbicara atau memahami kalimat sederhana
* Gangguan berjalan atau berdiri.
Share this:
o Twitter90
o Facebook3K+
o StumbleUpon
o Reddit
o Surat elektronik
o Cetak
o
Memuat...
Terkait
Asam Urat: Pengertian, Penyebab & SolusinyaIn "Kesehatan"
Air Kelapa Untuk Mengobati KeracunanIn "Kesehatan"
Merawat Tulang Belakang Dengan Menjaga Posisi Tubuh AndaIn "Kesehatan"
Tag:Migrain, migren, Pusing Sebelah, Sakit Kepala
KOMENTAR99 Komentar
KATEGORIKesehatan
← 4 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Menjadikan Hobi Sebagai Bisnis
Pemimpin Dunia Belajar dari Bocah 12 Tahun: Kisah Severn Suzuki →
99 Tanggapan to “Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Pencegahan
& Pengobatannya”
1.
YuuJanuari 8, 2010 at 10:49 #
saya salah satu penderita migrain aura. sakitnya sering datang tanpa diduga. kadang disertai mual
dan muntah. sakitnya bisa hilang total sekitar 2 hari. bisa tolong disebutkan, obat anti migrain
maupun penghilang rasa sakit yang tepat untuk saya?
BALAS
o
sayangdibuangJanuari 13, 2010 at 10:49 #
Yuu yang baik…terima kasih atas komentarnya. Memang berdasarkan info yg saya dapat,
ada obat-obatan utk migrain dlm terapinya (medikamentosa migren) yg dibagi ke dalam 2
strategi, yaitu:
1. terapi abortif, yang dilakukan untuk menghentikan serangan. Obat-obatan yang digunakan
untuk terapi abortif meliputi: analgesik (paracetamol, aspirin) atau anti-inflamasi non steroid
(ibuprofen, naproxen); agonis serotonin (sumatriptan), alkaloid ergot (ergotamine,
methysergide); neuroleptik (chlorpromazine,prochlorperazine); dan steroid (deksametason,
hidrokortison).
2. terapi profilaksis, yang dilakukan untuk mencegah serangan yang akan datang. Obatobatan untuk terapi profilaksis meliputi: anti-depressant (amitriptyline, fluoxetine,
imipramine); beta-blocker (propanolol, atenolol, metoprolol); calcium channel blocker
(diltiazem, nifedipine, verapamil); OAINS; antagonis serotonin (methysergide,
cyproheptadine); dan anti-konvulsan.
Namun. dlm penggunaannya hrs betul-betul dlm pengawasan ahlinya (dokter). Jadi, saya
hanya bisa menyarankan agar Anda datang ke dokter agar penanganan penyakit Anda lebih
tepat karena dipegang oleh orang yg memang memiliki keahlian itu.
Saya mendoakan semoga Yuu bisa sehat kembali. Salam.
BALAS
ainun rokhmahMaret 31, 2013 at 10:49 #
saya jg sering migren,migren itu kambuh setelah sya menkonsumsi kopi,sesuatu yg
berbau coklat.pasti langsung kambuh dah.
dari gejala yg saya alami tergolong migren aura,dan setelah gejala aura nya itu hilang
sakit kepala sebelahnya baru terasa sakit.biasanya sya jarang minum obat
pereda nyeri.jika kambuh saya istrhat tidur dg posisi miring(jika gejala aura nya kepala
sebelah kiri,berratti yang sakit migrain kepala sebelah kanan,nah trus saya istrhatnya
miring menghadap ke kanan)lalu kemudian stlh bbrp jam sembuh dg sendirinya..
apa ya obat yang manjur biar migrain itu sembuh total….??soalnya sulit bngt
sembuhnya…
Sakit yang satu ini bisa bersifat primer/murni (tidak disebabkan oleh keadaan lain). Tapi, bisa
juga bersifat sekunder, disebabkan oleh keadaan lain, seperti trauma kepala dan infeksi sistemik.
Jenis dan gejala:
Migrain: Kepala berdenyut berulang (biasanya terpusat di satu sisi kepala atau nyeri
kepala sebelah), bisa berlangsung selama 4 sampai 72 jam. Penderita juga jadi sensitif
terhadap cahaya, bunyi, atau pergerakan. Bisa pula mengakibatkan mual dan muntah.
Vertigo: Sensasi berputar yang disertai mual dan muntah. Bisa pula disertai bunyi
berdenging di telinga (tinitus) dan gangguan pendengaran. Berdasarkan definisi ini, maka
sebenarnya vertigo tidak masuk dalam kategori nyeri kepala.
Nyeri kepala tipe ketegangan (tension type headache, atau TTH): Kedua sisi kepala
seperti diremas dengan kencang, tapi tidak disertai gejala lain (tidak mual, muntah,
sensitif cahaya, dan lain-lain).
Penyebab:
Migrain: Gangguan fungsi sistem sensor di otak, sehingga penderitanya teramat sensitif
terhadap rangsang yang diterima dari lingkungan. Penyakit ini juga bisa dikatakan
sebagai penyakit turunan, karena ada satu jenis gen dalam keluarga, CACNA1A, yang
menyebabkan familial hemiplegic migraine (FHM). Pencetus migrain bisa dari hal
sederhana –seperti suara orang bicara dan suara kilat--, rasa lapar, stres,
kelelahan,kurang tidur, menstruasi, sampai minuman beralkohol dan paparan zat-zat
kimia.
Tension type headache: Gangguan proses merespons rasa nyeri, sehingga timbul rasa
kencang di kedua sisi kepala, namun tidak disertai mual dan muntah. Selama ini, TTH
sering disamakan dengan migrain.
Atasi & Cegah:
Migrain: Diatasi dulu dengan cara non-obat, yaitu dengan memperbaiki pola hidup
menjadi lebih sehat, seperti makan dan olahraga teratur, tidur cukup, tidak mengonsumsi
kafein dan alkohol berlebihan. Atasi stres dengan yoga, meditasi, atau hipnosis. Bila
setelah semua itu dijalani, namun migrain belum juga mau pergi, barulah diatasi dengan
obat.
Tension-type headache: Sama dengan mengatasi migrain. Bila tidak berhasil, dokter
akan memberikan obat jenis amitriptyline. (f)
Migrain adalah sakit kepala yang menyakitkan, sering disertai dengan mual, muntah, dan
kepekaan terhadap cahaya.
Siapa yang Terkena Migrain?
National Headache Foundation memperkirakan bahwa 28 juta orang Amerika menderita
migrain. Lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki mendapatkan migrain dan seperempat
dari semua wanita dengan migrain menderitas empat atau lebih serangan migrain per bulan; 35%
diantaranya mengalami 1 sampai 4 serangan migrain parah sebulan, dan 40% diantaranya
mengalami satu atau kurang dari satu serangan migrain parah sebulan. Serangan migrain dapat
berlangsung mulai dari empat jam sampai tiga hari. Kadang-kadang, serangan migrain akan
berlangsung lebih lama.
Apa Penyebab Migrain?
Penyebab pasti dari migrain masih belum diketahui, meskipun migrain terkait dengan perubahan
di otak serta penyebab genetik. Orang dengan migrain mungkin mewarisi kecenderungan untuk
terpengaruh pemicu migrain tertentu, seperti kelelahan, cahaya terang, perubahan cuaca, dan
lainnya.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa migrain terkait dengan perluasan dan
penghambatan/konstriksi pembuluh darah di permukaan otak. Namun, sekarang percaya bahwa
migrain disebabkan oleh kelainan yang diwariskan di daerah tertentu di otak.
Ada terdapat “pusat sakit” migrain atau generator di otak. Migrain dimulai ketika sel-sel saraf
hiperaktif mengirimkan impuls ke pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah dilarang atau
dibatasi, diikuti dengan pelebaran (pengembangan) dan pelepasan prostaglandin, serotonin, dan
zat inflamasi lain yang menyebabkan denyutnya menyakitkan.
Apa Pemicu dari Migrain?
Kebanyakan migrain tampaknya dipicu oleh faktor eksternal. Beberapa pemicu yang mungkin
adalah:
Stres emosional. Ini adalah salah satu pemicu yang paling umum dari sakit kepala
migrain. Penderita migrain umumnya sangat terpengaruh oleh peristiwa stres. Selama peristiwa
stres, bahan kimia tertentu di otak dilepaskan untuk memerangi situasi tersebut (dikenal sebagai
respon “melawan atau mundur”). Pelepasan bahan kimia ini dapat memprovokasi perubahan
vaskular yang dapat menyebabkan migrain. Emosi yang tertekan di sekitar stres, seperti
kecemasan, kekhawatiran, kegembiraan, dan kelelahan dapat meningkatkan ketegangan otot dan
pelebaran pembuluh darah dapat meningkatkan keparahan migrain.
Kepekaan terhadap bahan kimia tertentu dan pengawet dalam makanan. Makanan
dan minuman tertentu, seperti keju tua, minuman beralkohol, dan penyedap makanan seperti
nitrat (dalam pepperoni, sosis, daging makan siang) dan monosodium glutamat (MSG, biasanya
ditemukan pada makanan China) mungkin bertanggung jawab untuk memicu mingrain hingga
30%.
Kafein. Konsumsi kafein berlebihan atau proses penarikan efek kafein dapat
menyebabkan sakit kepala ketika tingkat kafein tiba-tiba turun. Pembuluh darah tampaknya
menjadi peka terhadap kafein, dan ketika kafein tidak dicerna, sakit kepala dapat terjadi. Kafein
sendiri sering membantu dalam mengobati serangan migrain akut.
Perubahan kondisi cuaca. Badai, perubahan tekanan udara, angin kencang, atau
perubahan ketinggian semua dapat memicu migrain.
Periode menstruasi
Kelelahan yang berlebihan
Melewatkan jam makan
Perubahan pola tidur normal
Migren dan Kondisi yang Terkait
Ada beberapa kondisi medis yang lebih sering terkait dengan Migran, termasuk:
Asma
Sindrom kelelahan kronis
Hipertensi
Fenomena Raynaud (terjadi ketika pembuluh darah sempit menyebabkan rasa sakit dan
perubahan warna biasanya di jari)
Stroke
Gangguan Tidur
Apakah Migrain Turun Temurun?
Ya, migrain memiliki kecenderungan untuk menjadi turun temurun. Empat dari lima penderita
migrain memiliki riwayat keluarga migrain. Jika salah satu orangtua memiliki riwayat migrain,
sang anak memiliki kesempatan 50% memiliki migrain, dan jika kedua orangtua memiliki
riwayat migrain, risikonya meningkat mencapai 75%.
Apa Apakah Gejala Migrain?
Gejala-gejala sakit kepala migrain dapat terjadi dalam berbagai kombinasi dan mencakup:
Sakit kepala yang memukul atau berdenyut, yang sering berawal sebagai rasa nyeri dan
berkembang menjadi rasa sakit berdenyut-denyut. Rasa sakit biasanya diperparah oleh aktivitas
fisik. Rasa sakit dapat bergeser dari satu sisi kepala ke sisi yang lain, atau dapat mempengaruhi
kepala bagian depan atau merasa seperti sakitnya mempengaruhi seluruh kepala.
Sensitivitas terhadap cahaya, kebisingan, dan bau
Mual dan muntah, pertu tidak enak, sakit perut
Kehilangan nafsu makan
Rasa sensasi yang sangat hangat atau dingin
Kepucatan
Kelelahan
Pusing
Penglihatan kabur
Diare
Demam (jarang)
Kebanyakan migrain bertahan sekitar empat jam meskipun yang parah dapat bertahan hingga
seminggu. Frekuensi migrain sangat bervariasi antara individu. Umum bagi seorang penderita
migrain untuk mendapatkan sakit kepala dua sampai empat kali per bulan. Namun ebberapa
orang mungkin mengalami sakit kepala setiap beberapa hari, sementara yang lain hanya
mendapatkan migrain sekali atau dua kali setahun.
Jenis-jenis Migrain
Gejala yang menandakan timbulnya migrain digunakan untuk menggambarkan dua jenis
migrain.
Migrain dengan aura (dikenal sebagai migrain “klasik”)
Migrain tanpa aura (dikenal sebagai migrain “umum”)
“Aura” adalah tanda peringatan fisiologis bahwa migrain akan segera dimulai. Migrain dengan
aura terjadi pada sekitar 20% sampai 30% penderita migrain. Aura dapat terjadi satu jam
sebelum serangan migrain dan bertahan dari 15 menit sampai satu jam. Gejala-gejalanya selalu
berlangsung kurang dari satu jam. Aura Visual meliputi:
Titik atau lampur terang berkedip
Titik buta
Pandangan terdistorsi
Kehilangan penglihatan sementara
Garis bergelombang atau bergerigi
Ada juga aura yang dapat mempengaruhi indra lainnya. Aura ini dapat digambarkan sebagai
memiliki “perasaan aneh”, atau orang tersebut mungkin tidak dapat menggambarkan auranya.
Aura lain mungkin termasuk telinga berdenging (tinnitis), atau memiliki perubahan bau (seperti
bau aneh), rasa, atau sentuhan.
Kondisi-kondisi migrain yang jarang dibawah ini termasuk jenis aura neurologis:
Hemiplegic migrain. Kelumpuhan (hemiplegia) sementara atau perubahan saraf atau indera
pada satu sisi tubuh (seperti pelemahan otot). Terjadinya sakit kepala mungkin terkait dengan
mati rasa sementara, pusing, atau perubahan penglihatan Migrain Ini perlu dibedakan dari stroke.
Retina migrain. Kehilangan sementara, sebagian atau seluruh penglihatan pada satu mata,
disertai rasa nyeri di belakang mata yang dapat menyebar ke seluruh kepala.
Basilar arteri migrain. Pusing, bingung, atau kehilangan keseimbangan dapat mendahului sakit
kepala. Rasa sakit sakit kepala dapat mempengaruhi bagian belakang kepala. Gejala ini biasanya
terjadi tiba-tiba dan dapat dikaitkan dengan ketidakmampuan untuk berbicara dengan benar,
telinga berdenging, dan muntah. Jenis migrain ini sangat terkait dengan perubahan hormonal dan
utamanya mempengaruhi wanita dewasa muda.
Status migrainosus. Sebuah jenis migrain yang langka dan parah dan bisa berlangsung 72 jam
atau lebih. Rasa sakit dan mual yang begitu kuat sehingga orang yang memiliki jenis sakit kepala
ini sering perlu dirawat di rumah sakit. Obat-obat tertentu, atau proses penarikan efek obat, bisa
menyebabkan sindrom migrain jenis ini.
Ophthalmoplegic migraine. Sakit di sekitar mata, termasuk kelumpuhan pada otot sekitar mata.
Ini adalah kondisi darurat medis, karena gejala jini uga dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf
di belakang mata atau pembengkakan pembuluh darah. Gejala lain dari ophthalmoplegic
migraine yaitu kelopak mata murung, penglihatan ganda, atau perubahan penglihatan lain.
Untungnya, ini adalah migrain yang jarang.
Migrain tanpa aura lebih umum, terjadi pada 80% sampai 85% dari penderita migrain. Beberapa
jam sebelum timbulnya sakit kepala, orang tersebut dapat mengalami gejala yang tidak jelas,
termasuk:
Kegelisahan
Depresi
Kelelahan atau kelelahan
Bagaimana Migrain Diobati?
Tidak ada kesembuhan untuk migrain. Namun, ada banyak obat tersedia untuk mengobati atau
bahkan mencegah beberapa migrain. Beberapa orang mungkin juga mengurangi frekuensi
migrain dengan mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang menyebabkan migrain seperti
minum anggur merah atau tidur terlalu sedikit (lihat pemicu di bagian atas).
Penghilang rasa sakit. Obat-obatan generik sering efektif untuk beberapa orang dengan
migrain. Bahan utama dalam menghilangkan nyeri adalah obat ibuprofen (misalnya, Motrin),
aspirin, asetaminofen (Tylenol), dan kafein. Berhati-hati saat mengambil obat penghilang rasa
sakit generik karena kadang-kadang mereka dapat berkontribusi untuk menyebabkan sakit
kepala, atau terlalu sering menggunakan mereka dapat menyebabkan sakit kepala susulan atau
masalah ketergantungan obat. Jika Anda mengambil obat penghilang rasa sakit generik lebih dari
tiga kali seminggu atau setiap hari, sudah saatnya Anda ke dokter. Dokter dapat menyarankan
obat resep yang mungkin lebih efektif.
Obat anti mual. Dokter dapat meresepkan obat untuk menghilangkan rasa mual yang
sering menyertai migrain.
Obat-obatan Abortif (menghentikan migrain). Ada beberapa obat khusus yang jika
digunakan pada gejala pertama dari migrain, dapat menghentikan proses yang menyebabkan
sakit kepala. Obat-obatan ini juga dapat menghentikan rasa sakit dari sakit kepala itu sendiri.
Dengan menghentikan proses sakit kepala, obat-obatan ini membantu mencegah gejala migrain,
termasuk nyeri, mual, sensitivitas cahaya, dan lain-lain. Obat ini bekerja dengan menyempitkan
pembuluh darah, membawa kembali ke keadaan normal, dan menghilangkan rasa sakit yang
berdenyut-denyut.
Obat-obatan Pencegah (penangkal). Ketika sakit kepala yang parah, terjadi lebih dari
dua atau tiga kali sebulan, dan secara signifikan mengganggu aktivitas normal, maka dokter
Anda mungkin meresepkan obat pencegahan. Obat pencegahan mengurangi frekuensi dan
keparahan sakit kepala dan umumnya dikonsumsi secara teratur, setiap hari.
Biofeedback. Biofeedback membantu orang belajar mengenali situasi stres yang memicu
migrain. Jika migrain muncul perlahan-lahan, maka banyak orang dapat menggunakan
biofeedback untuk menghentikan serangan sebelum menjadi serangan total.
Semua perawatan diatas harus digunakan dibawah bimbingan spesialis sakit kepala atau dokter
yang mengerti mengenai perawatan migrain. Seperti obat apa pun, sangat penting untuk berhatihati mengikuti petunjuk label dan saran dokter Anda.
Apakah Migrain dapat Dicegah?
Ya, migrain dapat dicegah. Anda dapat mengurangi frekuensi serangan migrain Anda dengan
mengidentifikasi dan kemudian menghindari pemicu migrain. Anda dapat melacak pola sakit
kepala Anda dan mengidentifikasi pemicu sakit kepala dengan menggunakan buku harian sakit
kepala.
Mengingat apa yang dimakan sebelum serangan dapat membantu Anda mengidentifikasi
makanan yang menyebabkan migrain Anda dan membuat perubahan pola makan yang
diperlukan untuk menghindari pemicu ini di masa depan.
Manajemen stres dan teknik coping, serta latihan relaksasi, dapat membantu mencegah atau
mengurangi keparahan dari serangan migrain.
Wanita yang sering mendapatkan migrain di sekitar periode menstruasi mereka dapat mengambil
terapi pencegahan ketika mereka tahu waktu menstruasi sudah dekat.
Penderita migrain juga tampaknya mengalami serangan lebih sedikit ketika mereka makan secara
teratur dan mendapatkan istirahat yang cukup. Olahraga teratur dan secukupnya, juga dapat
membantu mencegah migrain
Sumber Berita: WebMD
Share this: