Nasional. Sebagai sebuah lembaga yang pertama kali dibentuk oleh pemerintah, proses pembentukan Ombudsman juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Diantara faktor tersebut juga terdapat faktor sosial politik atau ada hubungan antara tuntutan masyarakat dengan unsur kekuasaan dalam pembentukan
Ombudsman.
Faktor sosial dan politik dalam pembentukan Komisi Ombudsman Nasional menjadi penting untuk diteliti karena faktor sosial politik itu menggambarkan
kondisi masyarakat dan pemerintahan. Hal ini menyebabkan dalam merumuskan kebijakan, para pembuat kebijakan selalu memperhatikan faktor sosial dan politik
masyarakat setempat. Sehingga faktor sosial politik dalam pembentukan Komisi Ombusdman Nasional berpengaruh besar terhadap kondisi masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang faktor sosial politik pembentukan Komisi Ombudsman Nasional analisis perumusan Keputusan
Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional.
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat permasalahan pada uraian di atas, maka rumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses pembentukan Komisi Ombdsman Nasonal?
2. Apa sajakah faktor sosial politik yang mendasari pembentukan Komisi
Ombudsman Nasional analisis perumusan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Medeskripsikan proses pembentukan Komisi Ombdsman Nasonal.
2. Mendeskripsikan dan menganalisis faktor sosial politik yang mendasari
pembentukan Komisi Ombudsman Nasional analisis perumusan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi
Ombudsman Nasional.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis dapat memperkaya khasanah Ilmu Administrasi Negara
tentang kajian perumusan kebijakan publik. 2.
Secara praktis dapat digunakan untuk menggambarkan proses pembentukan lembaga pemerintah khususnya Komisi Ombudsman
Nasional, dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk proses pembentukan lembaga pemerintah yang serupa.
ABSTRAK Dimensi Sosial Politik Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional Analisis
Perumusan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional
Oleh Nur Amalia Zuhra
Pada masa pemerintahan Orde Baru banyak terjadi maladministrasi dan korupsi, kolusi, dan nepotisme KKN di Indonesia. Sejak tahun 1998 banyak tuntutan dari
masyarakat untuk mereformasi dan memperbaiki sistem pemerintahan dan administrasi di Indonesia. Oleh karena itu Presiden Abdurahman Wahid membuat
kebijakan untuk membentuk lembaga pengawasan penyelenggara negara yang bernama Komisi Ombudsman Nasional.
Ada dua tujuan dalam penelitian ini. Pertama, mendeskripsikan proses
pembentukan Komisi Ombdsman Nasonal. Kedua mendeskripsikan dan menganalisis faktor sosial politik pembentukan Komisi Ombudsman Nasional
analisis perumusan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam indepth
interview, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan
Huberman, yang meliputi reduksi data, penyajian data, penyimpulanverifikasi. Rencana awal pembentukan Komis Ombudsman Nasional pertama kali dicetuskan
oleh Presiden Abdurahman Wahid saat mengadakan pertemuan dengan Marzuki
Darusman dan Antonius Sujata .
Pada 16 Desember 1999 Presiden Abdurahman Wahid mengeluarkan Keputusan Presiden Keppres Nomor 155 Tahun 1999
tentang Tim Pngkajian Pembentukan Lembaga Ombudsman. Antonius Sujata dan Marzuki Darusman kembali menghadap Presiden Abdurahman Wahid untuk
mengklarifikasi Keppres tersebut dan tetap merekomendasikan untuk langsung membentuk lembaga Ombudsman. Akhirnya pada 20 Maret 2000 presiden
mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 2000 tentang Pembentukan Komisi Ombudsman Nasional dan melantik seluruh Anggota Komisi Ombudsman
Nasional. Terdapat lima pihak yang terlibat dalam perumusan kebijakan pembentukan
Komisi Ombudsman Nasional, yaitu badan eksekutif dan yudikatif, kelompok
kepentingan, media massa, anggota masyarakat, sikap dan perilaku pembuat keputusan. Kelima pihak tersebut menjadi bagian dari factor sosial politik
pembentukan Komisi Ombudsman Nasional. Diharapkan dengan terbentuknya Komisi Ombusman Nasional dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
maladministrasi, dan KKN yang dilakukan para penyelenggara negara. Komisi ini harus tetap independen dalam menjalankan tugasnya, walaupun terdapat pengaruh
dari kelompok luar dalam pembentukan komisi ini.
Kata Kunci: Faktor sosial politik, Perumusan Kebijakan, Komisi Ombudsman Nasional
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan