Pembebanan Pajak Pertambahan Nilai Atas Jasa Notaris

Pembebanan Pajak Pertambahan Nilai Atas Jasa Notaris
(Studi Kasus Di Kota Binjai)
Lismi Yurmina
Program Pasca Sarjana
Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang utama bagi
pelaksanaan dan peningkatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Salah satu jenis pajak yang mempunyai peranan
besar dalam penerimaan pemerintah adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN diatur
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000. Dalam UndangUndang ini diatur bahwa Notaris adalah salah satu Pengusaha Kena Pajak atas setiap jasa
yang diberikannya kepada masyarakat. Dengan adanya pembebanan Pajak Pertambahan
Nilai atas Jasa Notaris, maka perlu diketahui bagaimanakah kriteria jasa Notaris yang
dikategorikan sebagai Jasa Kena Pajak Pertambahan Nilai juga bagaimanakah cara
pemungutan PPN atas jasa Notaris serta kendala apa saja yang dihadapi dalam
pemungutan PPN atas jasa Notaris tersebut.
Untuk mengkaji dan menjawab permasalahan tersebut di atas maka penulisan
tesis ini mempergunakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan
yuridis empiris. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kota Binjai. Populasi dalam
penelitian ini adalah Notaris/PPAT yang terdapat di Kota Binjai yang berjumlah 7 (tujuh)

orang Notaris dan sebagai sampel 4(empat) orang Notaris/PPAT. 2(dua) orang
merupakan Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak
Pertambahan Nilai dan 2 (dua) orang Notaris yang bukan Pengusaha Kena Pajak
Pertambahan Nilai. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara purposive samplingnon probability. Diperoleh tambahan informasi dari beberapa nara sumber yaitu Pihak
Kantor Pelayanan Pajak Binjai, 1 (satu) orang pengurus Ikatan Notaris Indonesia untuk
daerah Binjai-Langkat, dan 2 (dua) orang Konsultan Pajak yang menangani pengurusan
Pajak Pertambahan Nilai atas Jasa Notaris.Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan alat studi dokumen dan pedoman wawancara langsung melalui nara
sumber yang dapat dipercaya. Analisis data dengan analisis kualitatif sehingga dapat
ditarik kesimpulan yang bersifat induktif dan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Notaris yang terdaftar sebagai
Pengusaha Kena Pajak di wilayah Kota Binjai tidak dapat melakukan pelaksanaan
pemungutan PPN terhadap kliennya yang datang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu adanya keberatan dari klien atas pembayaran PPN. Dengan demikian, upaya yang
dilakukan. Notaris yaitu Notaris membuat sendiri dan menghitung jumlah PPN yang
harus dibayar klien dan memasukkannya ke dalam jumlah harga pembuatan akta atau
penggunaan jasanya.
Disarankan kepada pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak hendaknya
jasa hukum yang diberikan oleh seorang Notaris tidak dimasukkan sebagai jasa yang


1
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara

dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana yang juga diberikan terhadap beberapa
jenis jasa lainnya yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai.
Kata Kunci : Pembebanan, Pajak, Jasa Notaris

2
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara