Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN BERKELANJUTAN
DI SUB DAS CISADANE HULU

MUHAMMAD AZIZ AHSONI

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Perencanaan Penggunaan Lahan
Berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu adalah karya saya sendiri dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dibagian akhir tesis ini.

Bogor,


Maret 2008

Muhammad Aziz Ahsoni

ABSTRAK
MUHAMMAD AZIZ AHSONI. Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan
di Sub DAS Cisadane Hulu. Dibimbing oleh DWI PUTRO TEJO BASKORO dan
SURIADARMA TARIGAN.
Penduduk Sub DAS Cisadane Hulu yang sebagian besar adalah petani
menggantungkan hidupnya dari lahan yang ada. Laju pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi disertai dengan pendapatan yang rendah mengakibatkan
tekanan terhadap lahan juga tinggi yang menyebabkan penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan kemampuannya. Hal ini mengakibatkan kerusakan lahan dan
pada akhirnya menyebabkan kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
Penelitian ini bertujuan mengkaji agroteknologi dan menyusun perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu.
Penetapan alternatif pola tanam dan agroteknologi dilakukan dengan
simulasi model prediksi erosi USLE sehingga diperoleh lahan dengan nilai erosi
(E) lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransikan (Etol). Rekomendasi pola
tanam dan agroteknologi alternatif ditetapkan menggunakan analisa ekonomi

pada berbagai pola tanam dan agroteknologi alternatif sehingga diperoleh
pendapatan lebih besar dari pada standar hidup layak (SHL). Jika SHL tidak dapat
dicapai dari berbagai pola tanam dan agroteknologi alternatif yang ada, maka
ditambahkan alternatif pendapatan lain diluar sektor pertanian. Perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan diperoleh berdasarkan kajian rekomendasi
agroteknologi, peluang penerapan rekomendasi agroteknologi oleh petani, kajian
manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi untuk petani dan kajian program
stakeholder terkait.
Penggunaan lahan berkelanjutan untuk tanaman semusim adalah
tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang/timun/buncis/tomat/terong,
jagung manis dan cabe yang bisa dilaksanakan di lereng kelas I (0% - 8%) dan II
(8% – 15%) dengan pengolahan tanah menurut kontur atau pengolahan tanah
menurut kontur ditambah dengan strip rumput. Pada kelas lereng II (8% – 15%)
dan III (15% - 25%) diperlukan teras gulud yang ditanami rumput pada
guludannya untuk pengendalian erosi. Agroforestry dilaksanakan pada lahan kelas
lereng III (15% – 25%) – V ( >45% ) dan pada lahan dengan potensi bahaya erosi
tinggi sampai dengan sangat tinggi diperlukan adanya teras bangku dengan
penguat rumput. Penerapan agroteknologi tersebut dapat mengendalikan erosi (5,9
– 43,8 ton/ha/tahun) menjadi lebih kecil dari Etol (14,0 – 44,0 ton/ha/tahun) dan
peningkatan pendapatan keluarga petani menjadi Rp. 20.242.400,00 – Rp.

23.234.800,00/KK/tahun.
Masyarakat bersedia melaksanakan hasil rekomendasi penggunaan lahan
berkelanjutan dengan alasan secara ekonomi tidak mengurangi hasil yang di dapat
(100%) dan baik untuk lingkungan (75%) tetapi belum mampu untuk
melaksanakan dengan alasan tidak ada modal (95%) dan
tidak tahu
melaksanakannya/belum ada contoh (85%).
Rata-rata nilai manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi untuk petani
di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu pada tahap pembuatan
teras (tahun 1) sebesar Rp -1.615.294,00/ha/tahun dan pada tahap pemeliharaan
teras petani memperoleh manfaat tidak langsung sebesar Rp 1.446.420,00
/ha/tahun.

ABSTRACT
MUHAMAD AZIZ AHSONI. Planning of Sustainable Land Uses in Sub
Watershed of Cisadane Hulu. Under academic supervision of DWI PUTRO TEJO
BASKORO and SURIADARMA TARIGAN.
Inhabitants of Sub Watershed of Cisadane Hulu, who are mostly farmers,
rely on the existing land for their livelihood. Considerably high rate population
growth, accompanied by low income, create high pressure on land, and stimulate

uses of land which are not in accordance with the land capability.
This
phenomena cause further land degradation which will ultimately reduce the
community welfare. The objective of this study was studying the agrotechnology
and compiling plan for sustainable land uses in Sub Watershed of Cisadane
Hulu.
Determination of alternatives of cropping pattern and agrotechnology was
conducted by model simulation of USLE erosion prediction, so that land with
erosion value (E) smaller than tolerable erosion (Etol) was obtained.
Recommendation of cropping pattern and agrotechnology alternatives was
determined by using economic analysis at various cropping pattern and
agrotechnology alternatives, so that income which was greater than the
appropriate living standard (ALS), was obtained. If the ALS could not be
achieved from the various cropping pattern and the existing agrotechnology
alternatives, then there was addition of other alternative incomes from outside the
agriculture sector. Planning of sustainable land uses was obtained by study on
agrotechnology recommendation, probability of application of agrotechnology
recommendation by the farmers, study on environmental economic benefit of
erosion prevention for the farmer, and study on program of related stakeholders.
Sustainable land uses for annual crop were intercropping of sweet corn and

peanut / cucumber / string bean / tomatoes / eggplant; and sweet corn and chili,
which could be conducted in slope class I (0 % - 8 % ) and II ( 8 % - 15 % ) with
contour tillage, or countur tillage with grass strip. In slope class II (8 % - 15 % )
and III (15 % - 25 %) there were needs for bund terraces with grasses in the bunds
to control erosion. Agroforestry was practiced in land with slope class III (15 % 25 %) – V (> 45 %), while on land with high to very high erosion hazard, bench
terraces to strengthened with grasses were necessary. The application of this
agrotechnology could reduce erosion to (5.9 – 43.8 tonnes / ha / year) whice are
lower than the tolerable erosion (14.0 – 44.0 tonnes / ha / year) and increase
income of farmer family to Rp 20.242.400,00 – Rp 23.234.800,00 / family / year.
People are willing to practice the recommended due to economic reason
(100 %) and enviromental reason (75 %), but they had not been able to practice it
due to lack of capital (95 %) and they had no knowledge on how to practice it /
there had been no any examples (85 %).
Average value of environmental economic benefit of erosion prevention
for farmers in the intensive observation location of Sub Watershed of Cisadane
Hulu at the terrace construction stages (year 1) was - Rp 1.615.294,00 / ha / year.
During the terrace maintenance stage, the farmer obtained indirect benefit as
much as Rp. 1.446. 420,00 / ha / year.

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008

Hak Cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN BERKELANJUTAN
DI SUB DAS CISADANE HULU

MUHAMMAD AZIZ AHSONI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai


SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul Penelitian : Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan di Sub DAS
Cisadane Hulu
Nama
: Muhammad Aziz Ahsoni
NIM
: A252050041

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, MSc
Ketua

Dr. Ir. Suria Darma Tarigan, MSc
Anggota


Diketahui
Ketua Program Studi Pengelolaan DAS

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 10 Maret 2008

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga Tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Juli 2007 ialah penggunaan lahan berkelanjutan, dengan
judul Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Dwi Putro Tejo

Baskoro, MSc dan Dr. Ir. Suriadarma Tarigan, MSc sebagai ketua dan anggota
komisi pembimbing, serta Bapak Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MSc sebagai dosen
penguji luar komisi yang telah banyak memberi saran dan masukan. Disamping
itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, MSc
yang telah memberi jalan untuk terlaksananya penelitian ini. Terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman S-2 Program Studi Pengelolaan DAS Angkatan
2005 yang telah memberikan dorongan untuk percepatan penyelesaian tesis ini.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu (alm) serta seluruh
keluarga dan terkhusus kepada alfia (istri) dan affan (anakku) atas segala do’a dan
kasih sayangnya.
Saran dan kritik sangat diharapkan dalam penyempurnaan tesis ini, dan
semoga tesis ini bermanfaat.

Bogor,

Maret 2008

Muhammad Aziz Ahsoni

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Boyolali Jawa Tengah pada tanggal 13 Februari 1973
dari Ayah Abdullah Satari dan Ibu Siti Choiriyah. Penulis merupakan putra ketiga
dari tujuh bersaudara.
Tahun 1992 penulis lulus dari SMAN 1 Boyolali dan pada tahun yang
sama melanjutkan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM pada Jurusan
Konservasi Sumberdaya Hutan yang diselesaikan tahun 1997. Kesempatan untuk
melanjutkan ke program magister pada program studi ilmu pengelolaan DAS pada
tahun 2005 atas beasiswa dari Departemen Kehutanan.
Penulis bekerja di Balai Pengelolaan DAS Agam Kuantan mulai tahun
1998 sampai dengan sekarang.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
PENDAHULUAN .............................................................................................
Latar Belakang .......................................................................................
Kerangka Pemikiran ...............................................................................

Tujuan Penelitian ...................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................

1
4
9
9

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................
Pengelolaan DAS Terpadu .....................................................................
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan ..................................................
Penggunaan Lahan .................................................................................
Erosi dan Dampak Erosi..........................................................................
Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan .................................................
Perencanaan Penggunaan Lahan dan Pengelolaan DAS ........................

10
11
14
15
18
20

BAHAN DAN METODE .................................................................................
Waktu dan Tempat .................................................................................
Data dan Alat ..........................................................................................
Data ..............................................................................................
Alat ...............................................................................................
Pengumpulan Data .................................................................................
Analisa Data ...........................................................................................
Alternatif Agroteknologi ..............................................................
Rekomendasi Agroteknologi ........................................................
Nilai Manfaat Ekonomi Lingkungan Pencegahan Erosi
untuk Petani ..................................................................................
Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan ...........................
KEADAAN UMUM WILAYAH .....................................................................
Keadaan Biofisik ....................................................................................
Letak dan Tipe Penggunaan Lahan ..............................................
Topografi ......................................................................................
Jenis Tanah ...................................................................................
Iklim dan Hidrologi ......................................................................
Keadaan Sosial Ekonomi .......................................................................
Kependudukan .............................................................................
Lingkungan Sosial Ekonomi ........................................................

24
24
24
25
25
32
32
33
33
35

36
36
38
38
39
40
40
42

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN BERKELANJUTAN
DI SUB DAS CISADANE HULU

MUHAMMAD AZIZ AHSONI

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI TESIS
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Perencanaan Penggunaan Lahan
Berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu adalah karya saya sendiri dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dibagian akhir tesis ini.

Bogor,

Maret 2008

Muhammad Aziz Ahsoni

ABSTRAK
MUHAMMAD AZIZ AHSONI. Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan
di Sub DAS Cisadane Hulu. Dibimbing oleh DWI PUTRO TEJO BASKORO dan
SURIADARMA TARIGAN.
Penduduk Sub DAS Cisadane Hulu yang sebagian besar adalah petani
menggantungkan hidupnya dari lahan yang ada. Laju pertumbuhan penduduk
yang cukup tinggi disertai dengan pendapatan yang rendah mengakibatkan
tekanan terhadap lahan juga tinggi yang menyebabkan penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan kemampuannya. Hal ini mengakibatkan kerusakan lahan dan
pada akhirnya menyebabkan kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
Penelitian ini bertujuan mengkaji agroteknologi dan menyusun perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu.
Penetapan alternatif pola tanam dan agroteknologi dilakukan dengan
simulasi model prediksi erosi USLE sehingga diperoleh lahan dengan nilai erosi
(E) lebih kecil dari erosi yang dapat ditoleransikan (Etol). Rekomendasi pola
tanam dan agroteknologi alternatif ditetapkan menggunakan analisa ekonomi
pada berbagai pola tanam dan agroteknologi alternatif sehingga diperoleh
pendapatan lebih besar dari pada standar hidup layak (SHL). Jika SHL tidak dapat
dicapai dari berbagai pola tanam dan agroteknologi alternatif yang ada, maka
ditambahkan alternatif pendapatan lain diluar sektor pertanian. Perencanaan
penggunaan lahan berkelanjutan diperoleh berdasarkan kajian rekomendasi
agroteknologi, peluang penerapan rekomendasi agroteknologi oleh petani, kajian
manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi untuk petani dan kajian program
stakeholder terkait.
Penggunaan lahan berkelanjutan untuk tanaman semusim adalah
tumpangsari tanaman jagung manis dan kacang/timun/buncis/tomat/terong,
jagung manis dan cabe yang bisa dilaksanakan di lereng kelas I (0% - 8%) dan II
(8% – 15%) dengan pengolahan tanah menurut kontur atau pengolahan tanah
menurut kontur ditambah dengan strip rumput. Pada kelas lereng II (8% – 15%)
dan III (15% - 25%) diperlukan teras gulud yang ditanami rumput pada
guludannya untuk pengendalian erosi. Agroforestry dilaksanakan pada lahan kelas
lereng III (15% – 25%) – V ( >45% ) dan pada lahan dengan potensi bahaya erosi
tinggi sampai dengan sangat tinggi diperlukan adanya teras bangku dengan
penguat rumput. Penerapan agroteknologi tersebut dapat mengendalikan erosi (5,9
– 43,8 ton/ha/tahun) menjadi lebih kecil dari Etol (14,0 – 44,0 ton/ha/tahun) dan
peningkatan pendapatan keluarga petani menjadi Rp. 20.242.400,00 – Rp.
23.234.800,00/KK/tahun.
Masyarakat bersedia melaksanakan hasil rekomendasi penggunaan lahan
berkelanjutan dengan alasan secara ekonomi tidak mengurangi hasil yang di dapat
(100%) dan baik untuk lingkungan (75%) tetapi belum mampu untuk
melaksanakan dengan alasan tidak ada modal (95%) dan
tidak tahu
melaksanakannya/belum ada contoh (85%).
Rata-rata nilai manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi untuk petani
di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu pada tahap pembuatan
teras (tahun 1) sebesar Rp -1.615.294,00/ha/tahun dan pada tahap pemeliharaan
teras petani memperoleh manfaat tidak langsung sebesar Rp 1.446.420,00
/ha/tahun.

ABSTRACT
MUHAMAD AZIZ AHSONI. Planning of Sustainable Land Uses in Sub
Watershed of Cisadane Hulu. Under academic supervision of DWI PUTRO TEJO
BASKORO and SURIADARMA TARIGAN.
Inhabitants of Sub Watershed of Cisadane Hulu, who are mostly farmers,
rely on the existing land for their livelihood. Considerably high rate population
growth, accompanied by low income, create high pressure on land, and stimulate
uses of land which are not in accordance with the land capability.
This
phenomena cause further land degradation which will ultimately reduce the
community welfare. The objective of this study was studying the agrotechnology
and compiling plan for sustainable land uses in Sub Watershed of Cisadane
Hulu.
Determination of alternatives of cropping pattern and agrotechnology was
conducted by model simulation of USLE erosion prediction, so that land with
erosion value (E) smaller than tolerable erosion (Etol) was obtained.
Recommendation of cropping pattern and agrotechnology alternatives was
determined by using economic analysis at various cropping pattern and
agrotechnology alternatives, so that income which was greater than the
appropriate living standard (ALS), was obtained. If the ALS could not be
achieved from the various cropping pattern and the existing agrotechnology
alternatives, then there was addition of other alternative incomes from outside the
agriculture sector. Planning of sustainable land uses was obtained by study on
agrotechnology recommendation, probability of application of agrotechnology
recommendation by the farmers, study on environmental economic benefit of
erosion prevention for the farmer, and study on program of related stakeholders.
Sustainable land uses for annual crop were intercropping of sweet corn and
peanut / cucumber / string bean / tomatoes / eggplant; and sweet corn and chili,
which could be conducted in slope class I (0 % - 8 % ) and II ( 8 % - 15 % ) with
contour tillage, or countur tillage with grass strip. In slope class II (8 % - 15 % )
and III (15 % - 25 %) there were needs for bund terraces with grasses in the bunds
to control erosion. Agroforestry was practiced in land with slope class III (15 % 25 %) – V (> 45 %), while on land with high to very high erosion hazard, bench
terraces to strengthened with grasses were necessary. The application of this
agrotechnology could reduce erosion to (5.9 – 43.8 tonnes / ha / year) whice are
lower than the tolerable erosion (14.0 – 44.0 tonnes / ha / year) and increase
income of farmer family to Rp 20.242.400,00 – Rp 23.234.800,00 / family / year.
People are willing to practice the recommended due to economic reason
(100 %) and enviromental reason (75 %), but they had not been able to practice it
due to lack of capital (95 %) and they had no knowledge on how to practice it /
there had been no any examples (85 %).
Average value of environmental economic benefit of erosion prevention
for farmers in the intensive observation location of Sub Watershed of Cisadane
Hulu at the terrace construction stages (year 1) was - Rp 1.615.294,00 / ha / year.
During the terrace maintenance stage, the farmer obtained indirect benefit as
much as Rp. 1.446. 420,00 / ha / year.

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN BERKELANJUTAN
DI SUB DAS CISADANE HULU

MUHAMMAD AZIZ AHSONI

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Judul Penelitian : Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan di Sub DAS
Cisadane Hulu
Nama
: Muhammad Aziz Ahsoni
NIM
: A252050041

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Dwi Putro Tejo Baskoro, MSc
Ketua

Dr. Ir. Suria Darma Tarigan, MSc
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi Pengelolaan DAS

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 10 Maret 2008

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga Tesis ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Juli 2007 ialah penggunaan lahan berkelanjutan, dengan
judul Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Dwi Putro Tejo
Baskoro, MSc dan Dr. Ir. Suriadarma Tarigan, MSc sebagai ketua dan anggota
komisi pembimbing, serta Bapak Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MSc sebagai dosen
penguji luar komisi yang telah banyak memberi saran dan masukan. Disamping
itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, MSc
yang telah memberi jalan untuk terlaksananya penelitian ini. Terima kasih juga
disampaikan kepada teman-teman S-2 Program Studi Pengelolaan DAS Angkatan
2005 yang telah memberikan dorongan untuk percepatan penyelesaian tesis ini.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu (alm) serta seluruh
keluarga dan terkhusus kepada alfia (istri) dan affan (anakku) atas segala do’a dan
kasih sayangnya.
Saran dan kritik sangat diharapkan dalam penyempurnaan tesis ini, dan
semoga tesis ini bermanfaat.

Bogor,

Maret 2008

Muhammad Aziz Ahsoni

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Boyolali Jawa Tengah pada tanggal 13 Februari 1973
dari Ayah Abdullah Satari dan Ibu Siti Choiriyah. Penulis merupakan putra ketiga
dari tujuh bersaudara.
Tahun 1992 penulis lulus dari SMAN 1 Boyolali dan pada tahun yang
sama melanjutkan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM pada Jurusan
Konservasi Sumberdaya Hutan yang diselesaikan tahun 1997. Kesempatan untuk
melanjutkan ke program magister pada program studi ilmu pengelolaan DAS pada
tahun 2005 atas beasiswa dari Departemen Kehutanan.
Penulis bekerja di Balai Pengelolaan DAS Agam Kuantan mulai tahun
1998 sampai dengan sekarang.

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv
PENDAHULUAN .............................................................................................
Latar Belakang .......................................................................................
Kerangka Pemikiran ...............................................................................
Tujuan Penelitian ...................................................................................
Kegunaan Penelitian ..............................................................................

1
4
9
9

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................
Pengelolaan DAS Terpadu .....................................................................
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan ..................................................
Penggunaan Lahan .................................................................................
Erosi dan Dampak Erosi..........................................................................
Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan .................................................
Perencanaan Penggunaan Lahan dan Pengelolaan DAS ........................

10
11
14
15
18
20

BAHAN DAN METODE .................................................................................
Waktu dan Tempat .................................................................................
Data dan Alat ..........................................................................................
Data ..............................................................................................
Alat ...............................................................................................
Pengumpulan Data .................................................................................
Analisa Data ...........................................................................................
Alternatif Agroteknologi ..............................................................
Rekomendasi Agroteknologi ........................................................
Nilai Manfaat Ekonomi Lingkungan Pencegahan Erosi
untuk Petani ..................................................................................
Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan ...........................
KEADAAN UMUM WILAYAH .....................................................................
Keadaan Biofisik ....................................................................................
Letak dan Tipe Penggunaan Lahan ..............................................
Topografi ......................................................................................
Jenis Tanah ...................................................................................
Iklim dan Hidrologi ......................................................................
Keadaan Sosial Ekonomi .......................................................................
Kependudukan .............................................................................
Lingkungan Sosial Ekonomi ........................................................

24
24
24
25
25
32
32
33
33
35

36
36
38
38
39
40
40
42

HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................
Karakteristik Lokasi Pengamatan Intensif .............................................
Iklim ...........................................................................................
Topografi ....................................................................................
Tanah ...........................................................................................
Penggunaan Lahan ......................................................................
Satuan Lahan Homogen .............................................................
Kependudukan ............................................................................
Pendidikan ...................................................................................
Kesehatan ....................................................................................
Mata Pencaharian ........................................................................
Tipe Penggunaan Lahan .........................................................................
Evaluasi Pola Tanam dan Agroteknologi ...............................................
Prediksi Erosi .........................................................................................
Nilai Manfaat Ekonomi Lingkungan Pencegahan Erosi untuk Petani ...
Alternatif pola Tanam dan Agroteknologi .............................................
Analisa Biaya dan Pendapatan Petani ....................................................
Rekomendasi Pola Tanam dan Agroteknologi .......................................
Perencanaan Penggunaan Lahan Berkelanjutan .....................................
Keberlanjutan Ekologi ...............................................................
Keberlanjutan Ekonomi .............................................................
Keberlanjutan Sosial dan Budaya ..............................................

46
46
46
47
48
51
54
54
56
56
59
61
65
69
71
77
86
91
91
92
92

KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................
Kesimpulan ............................................................................................. 94
Saran ....................................................................................................... 95
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 96
LAMPIRAN ....................................................................................................... 98

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Luas wilayah Sub DAS Cisadane Hulu berdasar administrasi
kecamatan ...................................................................................................... 36
2. Sebaran penggunaan lahan di Sub DAS Cisadane Hulu ............................... 38
3. Sebaran kelas lereng di Sub DAS Cisadane Hulu ........................................ 38
4. Sebaran jenis tanah Sub DAS Cisadane Hulu .............................................. 39
5. Curah hujan tahunan Sub DAS Cisadane Hulu ............................................ 40
6. Jumlah dan kepadatan penduduk di Sub DAS Cisadane Hulu ..................... 40
7. Tingkat pendidikan penduduk di Sub DAS Cisadane Hulu .......................... 41
8. Mata pencaharian utama penduduk di Sub DAS Cisadane Hulu.................. 42
9. Sebaran kelas lereng di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 46
10. Jenis dan karakteristik umum tanah di lokasi pengamatan intensif Sub
DAS Cisadane Hulu ...................................................................................... 47
11. Penggunaan lahan di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 49
12. Sebaran penggunaan lahan menurut kelas lereng di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 50
13. Satuan lahan homogen di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu .............................................................................................. 53
14. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Wates Jaya dan Pasir Buncir............. 55
15. Persentase tingkat pendidikan petani penggarap di lokasi pengamatan
intensif di Sub DAS Cisadane Hulu .............................................................. 56
16. Mata pencaharian masyarakat Desa Wates Jaya dan Pasir Buncir ............... 57
17. Persentase luas lahan garapan masyarakat di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 58
18. Pola tanam masyarakat di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 59
19. Jenis penutupan lahan dan tanaman di lokasi pengamatan intensif Sub
DAS Cisadane Hulu ...................................................................................... 61

20. Pola tanam aktual di beberapa titik pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 64
21. Nilai erosivitas hujan (R) di Sub DAS Cisadane Hulu ................................. 66
22. Nilai erodibilitas tanah (K) di Sub DAS Cisadane Hulu............................... 67
23. Rata-rata nilai LS berdasar kelas lereng di Sub DAS Cisadane Hulu........... 67
24. Luas kisaran kelas indeks bahaya erosi setiap pola penggunaan lahan
di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ............................... 69
25. Perbandingan hasil prediksi erosi (A) dan erosi yang masih dapat
ditoleransikan (ETol) berdasar pola tanam aktual di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 72
26. Perbandingan hasil prediksi erosi (A) dan erosi yang masih dapat
ditoleransikan (ETol) berdasar pola tanam dan agroteknologi alternatif
di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ............................... 74
27. Alternatif agroteknologi berdasar CP Maksimum
di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 75
28. Rata-rata pendapatan masyarakat dari pertanian berdasar pola tanam
aktual di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................... 78
29. Rata-rata pendapatan petani diluar usaha tani di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 79
30. Rata-rata pendapatan masyarakat diluar usahatani lahan kering
berdasar pola tanam lahan kering aktual di lokasi pengamatan intensif
Sub DAS Cisadane Hulu ............................................................................... 80
31. Pendapatan masyarakat berdasar pola tanam dan agroteknologi
alternatif untuk tanaman semusim di lokasi pengamatan intensif Sub
DAS Cisadane Hulu ...................................................................................... 80
32. Analisis biaya dan pendapatan masyarakat berdasar pola tanam dan
agroteknologi alternatif untuk tanaman semusim lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 82
33. Rata-rata pendapatan keluarga petani berdasar agroteknologi alternatif
di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu .............................. 83
34. Analisis biaya dan pendapatan masyarakat berdasar pola tanam dan
agroteknologi alternatif (teras bangku) untuk tanaman semusim lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 84
35. Rata-rata pendapatan keluarga petani berdasar agroteknologi alternatif
(teras bangku) di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ....... 85

36. Rekomendasi pola tanam dan agroteknologi berdasar nilai CP
Maksimum di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ............ 89

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Kerangka pemikiran perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di
Sub DAS Cisadane Hulu .............................................................................. 6
2. Tahapan pelaksanaan penelitian perencanaan penggunaan lahan
berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu ................................................... 7
3. Sub DAS Cisadane Hulu berdasar wilayah administrasi kecamatan ............ 37

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta jenis tanah Sub DAS Cisadane Hulu ..................................................... 99
2. Peta penggunaan lahan Sub DAS Cisadane Hulu ......................................... 100
3. Peta kelas lereng Sub DAS Cisadane Hulu ................................................... 101
4. Rata-rata curah hujan bulanan pada 5 Stasiun pengukur curah hujan
Sub DAS Cisadane Hulu ............................................................................... 102
5. Peta arahan fungsi dan pemanfaatan ruang Sub DAS Cisadane Hulu .......... 103
6. Peta kelas lereng lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ....... 104
7. Peta jenis tanah lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu ......... 105
8. Peta penggunaan lahan lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 106
9. Peta satuan lahan homogen di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 107
10. Peta pola tanam aktual di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 108
11. Nilai erosivitas hujan (R) Sub DAS Cisadane Hulu .................................... 109
12. Kriteria dan nilai erodibilitas tanah (K) Sub DAS Cisadane Hulu .............. 110
13. Faktor panjang dan kemiringan lereng Sub DAS Cisadane Hulu ................. 111
14. Pola tanam aktual dan nilai CP di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 112
15. Nilai faktor C berbagai tanaman dan pola tanam ......................................... 116
16. Nilai faktor tindakan konservasi dan pengelolaan lahan (CP) ..................... 117
17. Hasil prediksi erosi di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 118
18. Peta indeks bahaya erosi di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 119
19. Perhitungan nilai manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi
untuk petani di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu
(tahap pembuatan teras) ............................................................................... 120

20. Perhitungan nilai manfaat ekonomi lingkungan pencegahan erosi
untuk petani di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu
(tahap pemeliharaan teras) ........................................................................... 121
21. Nilai biaya pencegahan erosi di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 122
22. Nilai manfaat pencegahan penurunan produktivitas lahan di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 123
23. Nilai manfaat pencegahan kehilangan unsur hara di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 125
24. Evaluasi kelayakan ekonomi upaya pencegahan erosi dengan
pembuatan teras di lokasi pengamatan intensif Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 127
25. Perhitungan nilai erosi yang masih dapat ditoleransikan (Etol) di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 128
26. Contoh perhitungan usaha tani di lokasi pengamatan intensif Sub DAS
Cisadane Hulu ............................................................................................... 129
27. Rata-rata pendapatan petani dari usaha sawah di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 134
28. Rata-rata pendapatan petani dari usaha ternak domba di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 135
29. Rata-rata pendapatan petani dari usaha lain-lain di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 136
30. Pola tanam alternatif berdasar tingkat produktivitas lahan di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 137
31. Evaluasi kelayakan ekonomi agroteknologi agroforestry di lokasi
pengamatan intensif Sub DAS Cisadane Hulu.............................................. 138
32. Peta pola tanam dan agroteknologi alternatif di lokasi pengamatan
intensif Sub DAS Cisadane Hulu .................................................................. 139
33. Peta pola tanam dan agroteknologi alternatif di Sub DAS Cisadane
Hulu ............................................................................................................... 140

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumberdaya lahan merupakan salah satu modal dasar pembangunan
pertanian. Sejalan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kebutuhan
lahan untuk berbagai penggunaan seperti pemukiman, industri, pertokoan,
pendidikan, pariwisata, transportasi, pertanian dan lain-lain juga meningkat.
Sementara itu jumlah lahan yang tersedia relatif tetap sehingga terjadi
ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan kebutuhan lahan yang
mengakibatkan terjadinya konversi lahan pertanian, penyerobotan tanah negara,
perambahan hutan, pengusahaan lahan kering perbukitan dan lahan berlereng
yang seringkali tidak sesuai dengan kemampuan daya dukung lahan tersebut.
Pengelolaan

Daerah

Aliran

Sungai

(DAS)

sebagai

bagian

dari

pembangunan wilayah sampai saat ini masih menghadapi berbagai masalah yang
kompleks dan saling terkait. Permasalahan tersebut antara lain kesadaran
masyarakat yang rendah tentang pelestarian manfaat sumber daya alam dan masih
belum adanya keterpaduan antar sektor dan antar instansi

sehingga

mengakibatkan terjadinya erosi, banjir dan kekeringan.
Kompleksitas permasalahan pengelolaan DAS memunculkan adanya
paradigma baru dalam pengelolaan DAS berupa pemberdayaan masyarakat dalam
usaha pengelolaan DAS ditingkat operasional dan pelaksanaan dengan
menggunakan pendekatan bottom up. Ada beberapa hal penting dalam paradigma
baru ini yaitu (1) pengelolaan dilaksanakan secara terpadu lintas sektoral, (2)
peningkatan peran serta masyarakat (partisipatif), (3) peningkatan penyuluhan
baik kualitas dan kuantitas, (4) penguatan institusi dan (5) pemberian insentif

2

kepada petani di kawasan DAS (khususnya bagian hulu) (Priyono dan Cahyono
2003).
Pola pemanfaatan lahan di kawasan hulu DAS merupakan salah satu
bagian yang paling krusial dalam pengelolaan DAS. Jika upaya peningkatan
kesejahteraan dan usaha ekonomi masyarakat di kawasan hulu DAS ini bisa
disinergikan dengan perbaikan pengeloaan DAS, maka upaya menemukan pola
pemanfaatan lahan yang sesuai bisa dinilai telah mendekati kenyataan. Untuk
menemukan pola pemanfaatan lahan yang sesuai bukan saja dibutuhkan
pengetahuan teknis, ekonomi dan agro-ekologi, melainkan juga pemahaman
situasional antar masyarakat kawasan DAS. Pemahaman situasional ini mencakup
aspek hubungan saling menghargai (mutual respect) secara sosial, politik, budaya
dan keamanan bersama (LP3ES 2006).
Banjir besar yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada Bulan Februari
2007 telah membuka kesadaran kembali terhadap pentingnya pengelolaan DAS
secara terpadu. Penanganan banjir saat ini dititikberatkan pada pengendalian
banjir di bagian hilir dengan pembuatan berbagai bangunan sipil seperti
bendungan, dam penahan, sodetan sungai, pendalaman sungai dan kanalisasi.
Sementara sumber penyebab banjir yang diantaranya adalah kerusakan daerah
resapan dibagian hulu yang berupa lahan kritis yang menyebabkan terganggunya
fungsi hidrologis daerah hulu kurang mendapat perhatian. Salah satu strategi yang
dapat diterapkan untuk mengurangi lahan kritis adalah dengan merehabilitasi
lahan kritis tersebut yang dituangkan dalam suatu rencana rehabilitasi lahan dan
konservasi tanah dengan jalan meningkatkan pengetahuan pada tingkat lapangan

3

dan adopsi bentuk penggunaan lahan yang sesuai dengan praktek pengelolaan
lahan yang cocok (Nugroho, 2002)
Sub DAS Cisadane Hulu dengan luas wilayah 23.739,4 ha merupakan
bagian dari DAS Cisadane seluas 156.043,0 ha yang berhulu di Kabupaten Bogor
dan bermuara di teluk Jakarta, sehingga ikut menyumbang terjadinya banjir yang
terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Secara administratif Sub DAS Cisadane Hulu
terletak di Kecamatan Cijeruk, Caringin, Ciawi, Tamansari, Ciomas dan Cisarua
Kabupaten Bogor dan Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Timur dan Bogor Tengah
dan Bogor Barat Kota Bogor Propinsi Jawa Barat.
Topografi di Sub DAS Cisadane Hulu bervariasi dari datar sampai dengan
sangat curam. Dari hasil analisis kelerengan sebagian besar Sub DAS Cisadane
Hulu berada pada kelas lereng I (datar) seluas 10.530,8 ha (44,36%) dan kelas
lereng V (sangat curam) seluas 4.974,4 ha (20,95%).

Laju pertumbuhan

penduduk di Sub DAS Cisadane Hulu sebesar 1,2 % / tahun dengan tingkat
pendapatan berkisar antara Rp. 1.850.000,00 s/d Rp. 1.900.000,00 /kapita/tahun
(BP DAS Citarum Ciliwung, 2003). Laju pertumbuhan penduduk yang cukup
tinggi disertai dengan pendapatan yang rendah mengakibatkan tekanan terhadap
lahan semakin tinggi yang menyebabkan penggunaan lahan yang tidak sesuai
dengan kemampuannnya. Hal ini mengakibatkan kerusakan lahan dan pada
akhirnya akan menyebabkan kesejahteraan masyarakat semakin menurun.
Berdasarkan uraian diatas, masalah yang dapat disusun dalam penelitian
ini adalah : (1) penggunaan lahan di lokasi umumnya tidak menerapkan teknik
konservasi tanah dan air yang benar sehinga menimbulkan kerusakan lahan, dan

4

(2) tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya
suatu perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di Sub DAS Cisadane Hulu.
Kerangka Pemikiran
Sebagai bagian hulu dari DAS Cisadane, Sub DAS Cisadane Hulu
berperan sebagai daerah resapan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
fungsi hidrologi, sementara penggunaan lahan dan pengelolaan sumberdaya alam
untuk kegiatan pertanian masih mendominasi kehidupan masyarakat di kawasan
tersebut. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan,
tekanan terhadap lahan juga meningkat yang mengakibatkan terjadinya kerusakan
lahan sehingga mengganggu fungsi hidrologi daerah hulu dan pada akhirnya akan
menyebabkan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu,
diperlukan adanya pemahaman tentang pola penggunaan lahan dan sumberdaya
alam pertanian sehingga dapat dirumuskan perencanaan penggunaan lahan
berkelanjutan. Untuk dapat memahami penggunaan lahan yang dilakukan di Sub
DAS Cisadane Hulu, karena keterbatasan waktu dan biaya diperlukan adanya
lokasi pengamatan intensif yang dapat menggambarkan pola pemanfaatan lahan
di Sub DAS Cisadane Hulu secara keseluruhan.
Lokasi pengamatan intensif dilaksanakan di Areal Model Penanganan
Konservasi Tanah dan Air Sub DAS Cisadane Hulu DAS Cisadane yang secara
administratif terletak di Desa Pasir Buncir Kecamatan Caringin dan Desa Wates
Jaya Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor. Desa Pasir Buncir dan Wates Jaya
yang merupakan salah satu wilayah resapan DAS Cisadane yang telah mengalami
banyak perubahan penggunaan lahan seperti dari perkebunan dan semak belukar
menjadi pertanian semusim. Lokasi pengamatan intensif seluas 1.800,8 ha

5

sebagian besar dimiliki oleh perusahaan swasta yang dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kegiatan pertanian

meskipun tidak sesuai dengan kelas

kemampuan lahan dan hutan yang dikelola oleh Balai TN. Gunung Gede
Pangrango serta sebagian kecil tanah milik masyarakat berupa pemukiman dan
sawah. Topografi lokasi didominasi oleh kelas lereng agak curam sampai sangat
curam yang digunakan untuk kebun dan hutan (1.672,6 ha) dan sebagian kecil
pada kelas lereng datar dan bergelombang yang digunakan untuk sawah dan
pemukiman (97,4 ha) (BP DAS Citarum Ciliwung, 2007). Masyarakat Desa Pasir
Buncir dan Wates Jaya sebagian besar (67,71%) menggantungkan hidupnya dari
pertanian dan dari petani tersebut 51% sebagai buruh tani dan 31% penggarap
(Distanhut 2006) dengan rata – rata pendapatan Rp.11.849.550,00/tahun.
Pemilihan

lokasi

pengamatan

intensif

ini

didasarkan

beberapa

pertimbangan, antara lain (i) merupakan wilayah model yang akan dijadikan
contoh untuk kegiatan penanganan konservasi tanah dan air lokasi lain yang
merupakan unsur penting dalam pengelolaan DAS, (ii) merupakan bagian hulu
DAS Cisadane yang sebagian wilayahnya telah beralih fungsi yang dapat
mengancam fungsi hidrologis dari DAS Cisadane, (iii) adanya praktek pertanian
yang belum menerapkan teknik konservasi tanah dan air yang benar, dan (iv)
tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat yang masih rendah.
Penggunaan lahan dan sumberdaya alam yang dilakukan masyarakat pada
dasarnya merupakan resultan dari berbagai faktor sosial, ekonomi dan kondisi
sumberdaya lahan yang dihadapi. Secara umum terdapat 4 kelompok faktor yang
memiliki pengaruh terhadap pola penggunaan lahan dan sumberdaya alam yaitu :
(1) faktor lingkungan sosial ekonomi, (2) karakteristik rumah tangga petani, (3)

6

teknologi dan (4) faktor lingkungan biofisik yang dihadapkan pada petani.
Kerangka pemikiran perencanaan penggunaan lahan berkelanjutan di Sub DAS
Cisadane Hulu dapat dilihat pada Gambar 1.
Permasalahan penggunaan lahan dan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang masih rendah di Sub DAS Cisadane Hulu dapat diselesaikan dengan cara
penyusunan rencana penggunaan lahan berkelanjutan. Tahapan pelaksanaan
penelitian dalam penyusunan rencana penggunaan lahan berkelanjutan di Sub
DAS Cisadane Hulu dapat dilihat pada gambar 2.

7

Lingkungan Sosial
Ekonomi

1. Faktor penyebab
masyarakat
memanfaatkan lahan
2. Faktor penyebab
masyarakat melakukan
tipe agroteknologi saat
ini

Karakteristik petani

Lingkungan
biofisik

Teknologi

Agroteknologi
saat ini

Alternatif
agroteknologi

Valuasi Ekonomi
(Manfaat lingkungan
pencegahan erosi untuk
petani)

Rekomendasi
agroteknologi

Peluang penerapan
rekomendasi ag