PERSEPSI NAHDLIYYIN TERHADAP KONFLIK ELIT POLITIK PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (Studi di Kecamatan Turen-Kabupaten Malang)
PERSEPSI NAHDLIYYIN TERHADAP KONFLIK ELIT POLITIK PARTAI
KEBANGKITAN BANGSA (Studi di Kecamatan Turen-Kabupaten Malang)
Oleh: MAHATHIR MUHAMMAD IQBAL ( 03230108 )
Goverment Science
Dibuat: 2008-03-26 , dengan 2 file(s).
Keywords: PERSEPSI NAHDLIYYIN TERHADAP KONFLIK ELIT
Konflik elit yang terjadi di partai biasdanya akan berimplikasi terhadap lahirnya partai baru yang
didirikan oleh tokoh yang tidak puas dan menyempal. Hal itu pula yang terjadi pada tubuh PKB.
Fenomena ini tentu saja sangat menarik terutama jika dikaitkan dengan nahdlatul ulama. Hal ini
tidak lepas dari kedekatamn antara pkb dan nu. Pola hubungan itu adalah bersifat kultural.
Historis dan aspiratif. Beragam persepsi warga nu dikarenakan warga nu merasakan
menyaksikan dan mengetahui bagaimana konflik elit politik pkb yang diperoleh masyarakat
berbeda-beda sehingga memunulkan persepsi yang berbeda-beda pula yang sifatnya sangat
subyektif. Rumusan masalahnya adalah: bagaimana persepsi warga NU terhadap konflik elit
politik PKB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahi persepsi qwarga nu terhadap
konflik elit pkb.
Definisi konseptual adalah suatu pandangan yang teoritis dari definisi singkat yang mendasari
pemikiran kita guna mncapai pemecahan dari suatu persoalan yang diteliti. Konsep yang
berkaitan dengan pembahasan penelitian ini adalah: 1. persepsi 2. teori konflik 3. teori elit politik
4. konsep partai politik. Definisi operasional adalah untuk mengoperasikan persoalan yang
diteleieti yang disesuaikan dengan kondisi lapangan agar adapat ditetapkan instrumen dan
indikasinya. Maka persepsi konflik elit politik pkb adalah pengaruh konflik sebagai kognisi
afeksi dan psikomotorik dari warga nu.
Tipe penelitian yang penulis gunakana dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu sebagai
prosedur penataan masalah yang ditelitui dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan
subyek atau obyek penelitian, pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau bagaimana
adanya. Jenis penelitian ini adalah studi lapaanagan untuk memperoleh gambaran yang nyata
tentang persepsi nahdliyin terhadap konflik elit politik pkb. Subyek penelitiana yang dimaksud
adalah informan, yaitu 1. ketua dpc pkb, 2. ketua pac gp anshor, 3. ketua pac muslimat nu, 4.
tokoh agama yang berafiliasi ke nu. Teknik pengumpulan data ini adalaha teknik komunikasi
langsung dan tak langsung. Teknik komunikasi langsung dalam hal ini dilakukan melalui lisan
dan kontak langsung dengan tokoh masyarakat yang secara operasional be wawancara tidak
terstruktur yang dilakukan pada tokoh masyarakat.sedangkan teknik tidak langsung dilakukan
dengan cara mengamati objekdari dekat. Analisis sdata yang peneliti pergunakan dalam
penelitian ini adalah analiasa data kualitatif. Penetapan analisis dengan metode analisa data
kualitatif ini mengandung pengertian yaitu data yang diperoleh yaitu pengolahan data tersebut
sehingga akan tersusun dalam bentuk penjelasan gambaran dan pengklasifikasiana serta dapat
ditarik suatu kesimpulan terhadap masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: persepsi warga nu
terhadap konflik elit pkb secara umum dapat dikatakan bahwa pengetahuan terhadap konflik
hanya terbatas pada kalngan elit nu saja. Konflik yan terjadi tidak berdampak secara signifikan
tehadap warga nu karena pola huungan sangat tegas. Hal ini berarti ada pemisahan antara nu
adan pkb. Hanya saaja konflik itu akan berdampak pada perolehan suara pkb terpolarisdasi pada
partai yang juga berbasisd massa nu.
Warga nu mengharapkan aagar tokoh yang terlibat konflik mau melakukan islah sebagai salah
satu solusi atas konflik, yaitu melaskukan rekonsiliasi untuk mencari solusi nyang terbaik dalam
rangka menyelesaiakan konflik.
The elite conflict happening in the party usually will impact on the appereance of the new party
estanhlished by the dissaticfied figures who deviate from the party. This condition, in fact, also
happens in PKB. This phenomena will be very interesting, especially when it is related to NU. It
can’t be separated from the propinquity or the relationship patterns between PKB and NU. The
characteristics of that relationship patterns are historic, cultural and aspirative. Numerous
perceptions of Nahdliyyin are caused by the fact that Nahdliyyin feel, witnees and understand
how the conflicts of politic elite PKB happened, whereas those understandings concerning about
those conflicts of politic elite PKB are achieved differently.
This condition continues to the different perceptions which are very subjective. The statement
problems of this research or this thesis are how are perceptions of Nahdliyyin in district Turen,
Malang to the conflict of politic elite of the National Resurgance Party (PKB). Wherease the
objective of this study is to know or understand the perceptions of Nahdliyyin in district Turen,
Malang about the conflict of the politic elite of PKB.
Conceptual definition is a theoretical view of a brief definition which serves as a basis of our
thought in order to reach a solution from the research problem. The concepts which are related to
the explanations or analysis of this study are 1). Perception, 2). The conflict theoris, 3). The
politic elite theories, 4) The concept of political parties. Operational definition is to operate the
analysis of the study based on the real conditions, so that the indicator of data instruments can be
determined. Then, Nahdliyyin perceptions on the conflict of politic elit of PKB are the influence
of conflict as cognition, affection and psychomotoric type of research used is a descriptive
research, as a procedur fron Nahdliyyin of even distribution of the research problems by
describing or explaining the subject conditions or research objects ( Geographycal condition,
religious organization, etc), at the moment based on the factual conditions. In addition, the
researcher uses a field research, to get the real description of Nahdliyyin perceptions about the
conflicts of politic elite PKB.. The research subject ara information: 1(. The chief of DPC PKB
Turen, 2). The chief of PAC GP Anshor, 3). The chief of PAC Muslimat NU, 4). The chief of
MWC NU Turen, 5). The religious figures which affiliate with BU. The technique in obtaining
the data in his study are direct communication technique and indirect communication technique.
Direct communication technique in this case, is conducted through verbal communication or
direct contact with the society figures operationally in the form of unstructured interview. On the
other hand, indirect communication technique is conducted through close observation of the
object. Data analysis the researcher used in this study is qualitative data analiysis, which analyze
the data so that they will arranged in the form of explanation, description and classification
which in turn the conclusion can be drawn.
From this study, the researcher got the result of the research as following: The perception of
Nahdliyyin in Turen Malang about the conflicts of the politic elite in PKB generally can be said
that the understanding about the conflicts is limited only the NU elite.
In Turen, the elite conflicts in PKB give no significant effects on Nahdliyyin because the
relationship patterns between NU and PKB in Turen are very clear. It means that there is a clear
separation or division between NU and PKB. NU is only deeply involved in the problems of
social and religions. It is different from PKB which wrestles with the political matters. However,
those conflicts impact on the result of the vote of PKB because the votes of NU will be polarized
to the political party in which NU as a basis. The understanding of Nahdliyyin about the conflicts
of the politic elite PKB are different because of the limitedness of the ability owned by
Nahdliyyin in comprehending a certain information.
The Nahdliyyin in Turen, Malang hope that the figures who are involved in the conflicts are
willing to do the “Islah”, as one of the solution to overcome the conflicts which has been the
traditions in NU having a reconciliation to find the best solution.
KEBANGKITAN BANGSA (Studi di Kecamatan Turen-Kabupaten Malang)
Oleh: MAHATHIR MUHAMMAD IQBAL ( 03230108 )
Goverment Science
Dibuat: 2008-03-26 , dengan 2 file(s).
Keywords: PERSEPSI NAHDLIYYIN TERHADAP KONFLIK ELIT
Konflik elit yang terjadi di partai biasdanya akan berimplikasi terhadap lahirnya partai baru yang
didirikan oleh tokoh yang tidak puas dan menyempal. Hal itu pula yang terjadi pada tubuh PKB.
Fenomena ini tentu saja sangat menarik terutama jika dikaitkan dengan nahdlatul ulama. Hal ini
tidak lepas dari kedekatamn antara pkb dan nu. Pola hubungan itu adalah bersifat kultural.
Historis dan aspiratif. Beragam persepsi warga nu dikarenakan warga nu merasakan
menyaksikan dan mengetahui bagaimana konflik elit politik pkb yang diperoleh masyarakat
berbeda-beda sehingga memunulkan persepsi yang berbeda-beda pula yang sifatnya sangat
subyektif. Rumusan masalahnya adalah: bagaimana persepsi warga NU terhadap konflik elit
politik PKB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahi persepsi qwarga nu terhadap
konflik elit pkb.
Definisi konseptual adalah suatu pandangan yang teoritis dari definisi singkat yang mendasari
pemikiran kita guna mncapai pemecahan dari suatu persoalan yang diteliti. Konsep yang
berkaitan dengan pembahasan penelitian ini adalah: 1. persepsi 2. teori konflik 3. teori elit politik
4. konsep partai politik. Definisi operasional adalah untuk mengoperasikan persoalan yang
diteleieti yang disesuaikan dengan kondisi lapangan agar adapat ditetapkan instrumen dan
indikasinya. Maka persepsi konflik elit politik pkb adalah pengaruh konflik sebagai kognisi
afeksi dan psikomotorik dari warga nu.
Tipe penelitian yang penulis gunakana dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu sebagai
prosedur penataan masalah yang ditelitui dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan
subyek atau obyek penelitian, pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau bagaimana
adanya. Jenis penelitian ini adalah studi lapaanagan untuk memperoleh gambaran yang nyata
tentang persepsi nahdliyin terhadap konflik elit politik pkb. Subyek penelitiana yang dimaksud
adalah informan, yaitu 1. ketua dpc pkb, 2. ketua pac gp anshor, 3. ketua pac muslimat nu, 4.
tokoh agama yang berafiliasi ke nu. Teknik pengumpulan data ini adalaha teknik komunikasi
langsung dan tak langsung. Teknik komunikasi langsung dalam hal ini dilakukan melalui lisan
dan kontak langsung dengan tokoh masyarakat yang secara operasional be wawancara tidak
terstruktur yang dilakukan pada tokoh masyarakat.sedangkan teknik tidak langsung dilakukan
dengan cara mengamati objekdari dekat. Analisis sdata yang peneliti pergunakan dalam
penelitian ini adalah analiasa data kualitatif. Penetapan analisis dengan metode analisa data
kualitatif ini mengandung pengertian yaitu data yang diperoleh yaitu pengolahan data tersebut
sehingga akan tersusun dalam bentuk penjelasan gambaran dan pengklasifikasiana serta dapat
ditarik suatu kesimpulan terhadap masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: persepsi warga nu
terhadap konflik elit pkb secara umum dapat dikatakan bahwa pengetahuan terhadap konflik
hanya terbatas pada kalngan elit nu saja. Konflik yan terjadi tidak berdampak secara signifikan
tehadap warga nu karena pola huungan sangat tegas. Hal ini berarti ada pemisahan antara nu
adan pkb. Hanya saaja konflik itu akan berdampak pada perolehan suara pkb terpolarisdasi pada
partai yang juga berbasisd massa nu.
Warga nu mengharapkan aagar tokoh yang terlibat konflik mau melakukan islah sebagai salah
satu solusi atas konflik, yaitu melaskukan rekonsiliasi untuk mencari solusi nyang terbaik dalam
rangka menyelesaiakan konflik.
The elite conflict happening in the party usually will impact on the appereance of the new party
estanhlished by the dissaticfied figures who deviate from the party. This condition, in fact, also
happens in PKB. This phenomena will be very interesting, especially when it is related to NU. It
can’t be separated from the propinquity or the relationship patterns between PKB and NU. The
characteristics of that relationship patterns are historic, cultural and aspirative. Numerous
perceptions of Nahdliyyin are caused by the fact that Nahdliyyin feel, witnees and understand
how the conflicts of politic elite PKB happened, whereas those understandings concerning about
those conflicts of politic elite PKB are achieved differently.
This condition continues to the different perceptions which are very subjective. The statement
problems of this research or this thesis are how are perceptions of Nahdliyyin in district Turen,
Malang to the conflict of politic elite of the National Resurgance Party (PKB). Wherease the
objective of this study is to know or understand the perceptions of Nahdliyyin in district Turen,
Malang about the conflict of the politic elite of PKB.
Conceptual definition is a theoretical view of a brief definition which serves as a basis of our
thought in order to reach a solution from the research problem. The concepts which are related to
the explanations or analysis of this study are 1). Perception, 2). The conflict theoris, 3). The
politic elite theories, 4) The concept of political parties. Operational definition is to operate the
analysis of the study based on the real conditions, so that the indicator of data instruments can be
determined. Then, Nahdliyyin perceptions on the conflict of politic elit of PKB are the influence
of conflict as cognition, affection and psychomotoric type of research used is a descriptive
research, as a procedur fron Nahdliyyin of even distribution of the research problems by
describing or explaining the subject conditions or research objects ( Geographycal condition,
religious organization, etc), at the moment based on the factual conditions. In addition, the
researcher uses a field research, to get the real description of Nahdliyyin perceptions about the
conflicts of politic elite PKB.. The research subject ara information: 1(. The chief of DPC PKB
Turen, 2). The chief of PAC GP Anshor, 3). The chief of PAC Muslimat NU, 4). The chief of
MWC NU Turen, 5). The religious figures which affiliate with BU. The technique in obtaining
the data in his study are direct communication technique and indirect communication technique.
Direct communication technique in this case, is conducted through verbal communication or
direct contact with the society figures operationally in the form of unstructured interview. On the
other hand, indirect communication technique is conducted through close observation of the
object. Data analysis the researcher used in this study is qualitative data analiysis, which analyze
the data so that they will arranged in the form of explanation, description and classification
which in turn the conclusion can be drawn.
From this study, the researcher got the result of the research as following: The perception of
Nahdliyyin in Turen Malang about the conflicts of the politic elite in PKB generally can be said
that the understanding about the conflicts is limited only the NU elite.
In Turen, the elite conflicts in PKB give no significant effects on Nahdliyyin because the
relationship patterns between NU and PKB in Turen are very clear. It means that there is a clear
separation or division between NU and PKB. NU is only deeply involved in the problems of
social and religions. It is different from PKB which wrestles with the political matters. However,
those conflicts impact on the result of the vote of PKB because the votes of NU will be polarized
to the political party in which NU as a basis. The understanding of Nahdliyyin about the conflicts
of the politic elite PKB are different because of the limitedness of the ability owned by
Nahdliyyin in comprehending a certain information.
The Nahdliyyin in Turen, Malang hope that the figures who are involved in the conflicts are
willing to do the “Islah”, as one of the solution to overcome the conflicts which has been the
traditions in NU having a reconciliation to find the best solution.