ini perairannya sangat bagus untuk dikembangkan menjadi daerah budidaya, oleh karena adanya pengadukan massa air yang banyak mempengaruhi dan
mengandung unsur-unsur hara maupun plankton yang sangat dibutuhkan organisme-organisme disekitarnya.
4. Suhu Perairan
Suhu perairan merupakan salah satu faktor penentu kehidupan organisme. Bahkan beberapa organisme biota laut sangat sensitif terhadap fluktuasi suhu.
Kenaikan suhu 10
o
C sampai batas yang dapat ditoleransi oleh organisme akan meningkatkan proses metabolisme organisme sebesar dua kali lipat, sehingga
memacu kecepatan pertumbuhan biota yang dibudidaya. Dengan demikian suhu sangat berpengaruh pada peningkatan total nilai produksi budidaya.
Nilai suhu perairan sangat dipengaruhi oleh faktor musim. Pada musim hujan dimana banyak terdapat gumpalan awan hujan yang menghalangi penetrasi
sinar matahari ke perairan menyebabkan rendahnya suhu permukaan perairan. Sedangkan pada musim kering, dimana penetrasi sinar matahari terjadi
maksimum, berakibat pada meningkatnya suhu permukaan perairan. Suhu perairan relatif homogen pada perairan yang dangkal dimana pengaruh penetrasi
sinar matahari bisa sampai ke dasar perairan. Kisaran rata-rata suhu adalah antara 29,2
o
C – 32,9
o
C. Kisaran suhu tersebut pada umumnya masih berada toleransi yang cukup baik.
5. Salinitas
Salinitas merupakan faktor pembatas yang menyebabkan terjadinya stratifikasi penyebaran biota laut baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini
berkenaan dengan kemampuan adaptasi dan toleransi biota untuk proses alamiah yang terjadi pada tubuhnya proses osmoregulasi. Fluktuasi salinitas sangat
berpengaruh pada daya tahan tubuh organisme yang dibudidayakan. Fluktuasi salinitas di perairan laut terjadi secara signifikan apabila ada suplai air tawar yang
berasal dari sungai. Dengan demikian peranan musim juga sangat berperan, dimana disaat musim hujan suplai air tawar melalui sungai akan melimpah
sehingga berpengaruh nyata pada penurunan nilai salinitas perairan pesisir atau
sekitar sungai. Demikian pula sebaliknya pada saat musim kemarau aktivitas penguapan akan sangat tinggi sehingga mempengaruhi salinitas perairan secara
umum khususnya salinitas permukaan perairan. Hasil pengamatan dan konversi data dari berbagai instansi penelitian
terdahulu, diperoleh kisaran salinitas 27
o oo
, 28
o oo
, dan 31
o oo
dimana umumnya sebaran salinitas yang hampir homogen dan masih berada dalam kisaran yang
ideal untuk kegiatan budidaya dan parawisata bahari DKP, 2006.
6. Kecerahan Perairan