IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Konsumsi Bahan Kering
Rerata konsumsi pakan domba lokal jantan selama penelitian disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rerata konsumsi bahan kering gramekorhari Ulangan
Perlakuan 1
2 3
Rerata P0
P1 P2
P3 456,11
735,47 575,95
583,19 452,65
748,86 701,55
550,87 448,18
733,59 726,04
550,19 452,31
A
739,31
C
667,85
C
561,41
B
Keterangan:
ABC
Rerata yang diikuti superskrip yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata P0,01
Rerata konsumsi bahan kering yang diperoleh selama penelitian untuk masing-masing perlakuan P0, P1, P2, P3 adalah 452,31 ; 739,31 ; 667,85 dan
561,41 gramekorhari. Hasil analisis variansi Lampiran 1 menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering dari keempat macam perlakuan adalah berbeda
sangat nyata P0,01. Hal ini berarti bahwa konsumsi pakan sangat dipengaruhi oleh macam perlakuan pakan suplemen.
Hasil uji lanjut Duncan Lampiran 1 menunjukkan bahwa rerata konsumsi pakan antara P0 dengan P1, P2 dan P3 berbeda sangat nyata P0,01. Antara
P1 dengan P3 dan P2 dengan P3 juga berbeda sangat nyata P0,01, sedangkan P1 dengan P2 menunjukkan hasil berbeda tidak nyata.
Domba yang diberikan suplemen ampas tahu menunjukkan konsumsi yang paling tinggi, tetapi secara statistik tidak berbeda nyata dengan ampas tempe.
Pemberian suplemen berupa ampas tahu dan ampas tempe cukup palatabel. Prawirodigdo et al., 1995 berpendapat bahwa palatabilitas mempengaruhi
jumlah pakan yang dikonsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa ampas tahu dan ampas tempe mempunyai palatabilitas yang sama. Hal ini sesuai dengan
pendapat Kartadisastra 1997 yang menyatakan bahwa palatabilitas pakan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkat
konsumsi pakan. Ditambahkan oleh Kearl 1982 bahwa konsumsi bahan kering biasanya dipengaruhi terutama ukuran tubuh, jumlah energi yang
terkandung dalam pakan dan laju pencernaan. Ternak akan berhenti mengkonsumsi pakan apabila kebutuhan bahan keringnya sudah terpenuhi,
walaupun kebutuhan nutrien lain belum tercukupi, sehingga pakan yang diberikan sebaiknya mempunyai kualitas yang dapat memenuhi kebutuhan
hidup pokok maupun produksi ternak. Dari ketiga suplemen yang paling rendah konsumsi bahan keringnya
adalah ampas kecap. Hal ini disebabkan suplemen tersebut memiliki rasa asin. Menurut Kartadisastra 1997 keadaan fisik dan kimiawi pakan yang
dicerminkan oleh bau, rasa, dan tekstur menumbuhkan daya tarik dan merangsang ternak untuk mengkonsumsinya. Ternak ruminansia lebih
menyukai pakan yang memiliki rasa manis dan hambar daripada rasa asin atau pahit. Ditambahkan oleh Arora 1989 bahwa beberapa pakan tertentu yang
kurang palabilitasnya dibanding pakan yang lain akan membatasi konsumsi dari seekor ternak. Diagram batang rerata konsumsi pakan disajikan pada
Gambar 1 :
453.31 739.31
667.85 561.41
200 400
600 800
Tanpa Suplemen
Ampas Tahu Ampas Tempe
Ampas Kecap Suplementasi
K o
n su
m s
i B K
g e
ko rh
ar i
Gambar 1. Rerata konsumsi bahan kering gramekorhari
B. Konsumsi Bahan Organik