HUBUNGAN RESILIENCY DENGAN STRES PADA REMAJA BROKEN HOME

HUBUNGAN RESILIENCY DENGAN STRESPADA REMAJA BROKEN
HOME
Oleh: INDAH TRI NOVIYANTI (01810226)
Psychology
Dibuat: 2006-07-06 , dengan 3 file(s).

Keywords: Resiliency, Stres, Broken Home
Resiliency adalah daya tahan seseorang yang digunakan untuk mengatasi tekanan tekanan.
Remaja dikatakan resilient jika remaja memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, kemampuan memecahkan masalah, mandiri serta memiliki kepekaan
pada tujuan dan masa depannya. Sedangkan stres adalah gagalnya remaja dalam melakukan
penyesuaian diri terhadap berbagai tuntutan tuntutan dari lingkungannya baik secara fisik
maupun psikis. Resiliency dan stres merupakan faktor yang penting dan berkaitan erat dalam
sebuah kehidupan.
Stres yang tinggi tanpa disertai resiliency dapat membuat remaja broken home menjadi mudah
marah, frustrasi, menjadi agresif atau memberontak, tidak memiliki cita cita yang pasti untuk
masa depannya serta dapat membuat remaja cenderung untuk menarik diri dari teman teman atau
lingkungan sekitarnya. Lain halnya yang terjadi pada remaja broken home yang mempunyai
resiliency sehingga stres yang kemungkinan akan terjadi dapat diperkecil.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian non experimen
dengan jenis data interval. Dimana variabel bebasnya (X) adalah resiliency dan variabel

terikatnya (Y) adalah stres. Instrumen yang digunakan yaitu berupa skala likert dan penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 14 – 20 Maret 2006 pada remaja SMP yang ada di Kabupaten Pati.
Dari hasil analisa data dalam penelitian ini ternyata menunjukkan bahwa ada hubungan negatif
yang sangat signifikant (r = -0,574 ; p < 0,000) antara resiliency dan stres. Hal ini berarti
semakin tinggi resiliency yang dimiliki remaja broken home maka semakin rendah remaja
tersebut mengalami stres. Dengan koefisien determinan (r²) sebesar 0,329 dan sumbangan efektif
(r² x 100%) = 32,9%.

Abstract
Resiliency is the endurance of someone who used to handle the pressure of pressure. Teenagers said
resilient if teens have the ability to interact with the surrounding environment, problem-solving skills,
self-reliant and have a sensitivity on the purpose and its future. While stress is the failure of young
people in adjusting themselves to the various demands of the demands of their environment both
physically and psychologically. Resiliency and stress is an important factor and closely related in a life.
Stress is high without the resiliency to make teenagers broken home become irritable, frustrated,
become aggressive or rebellious, does not have a definite future goals for their future and to make teens
tend to withdraw from friends or the surrounding environment. Another case that occurred in
adolescents who have a broken home resiliency so that the stress which is likely to occur can be
minimized.
The research design used in this research is non-experimental studies with interval data types. Where is


the independent variable (X) is the resiliency and dependent variable (Y) is the stress. The instrument
used in the form of Likert scale and the research was conducted on December 14 to 20 March 2006 on
the existing junior high school adolescents in Pati.
From the data analysis in this study indicate that there is a strong negative relationship signifikant (r = 0.574, p