Penyesuaian sosial remaja broken home (studi kasus kakak beradik di keluarga broken home)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA BROKEN HOME
( Studi Kasus Kakak Beradik di Keluarga Broken Home)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Skripsi

Oleh :

Xaverin Galuh Kartika
NIM : 121114052

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
He does everything at just the right time . (Ecclesiastes 3:11a)
Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah
segala rencanamu . (Amsal 16:3)
Dalam situasi apapun, jangan biarkan emosimu mengalahkan
kecerdasanmu.

Skripsi ini saya persembahkan kepada
Tuhan Yesus Kristus
Orangtuaku tercinta
Program Studi Bimbingan dan Konseling USD
Orang-orang yang ku cinta


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENYESUAIAN SOSIAL REMAJA BROKEN HOME
( Studi Kasus Kakak Beradik di Keluarga Broken Home)

Xaverin Galuh Kartika
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian sosial remaja kakak
beradik yang berlatar belakang keluarga Broken Home di lingkungan masyarakat.
Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penyesuaian sosial
remaja Broken Home di masyarakat? (2) Faktor apa sajakah yang membuat remaja
Broken Home kurang mampu menyesuaian sosial di masyarakat? (3) Bagaimanakah

pandangan remaja Broken Home mengenai penyesuaian dirinya secara sosial di
masyarakat? (4) Bagaimanakah dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat terhadap remaja Broken Home mengenai penyesuaian sosialnya
di masyarakat?
Studi kasus metode yang bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki suatu
kejadian atau fenomena mengenai individu, seperti riwayat hidup seseorang yang
menjadi objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
secara terstruktur dan tidak terstuktur yang didukung oleh observasi. Analisis data yang
dilakukan dibantu oleh proses reduksi data dan pengkodean. Untuk mengukur validitas
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik trianggulasi dimana peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa pihak terkait dengan subjek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penyesuaian sosial remaja Broken
Home pada subjek penelitian ini yaitu remaja mampu menghargai dan menerima
penilaian orang lain, remaja peka dengan keadaan sekitar dan remaja belum mampu
mentaati norma-norma di masyarakat. Faktor-faktor yang membuatnya penyesuaian
sosial remaja Broken Home kurang mampu menyesuaikan sosial antara lain ; kurang
percaya diri, rasa malas, pemalu dan kurangnya perhatian dari orangtuanya. Pandangan
remaja terkait penyesuaian sosialnya di masyarakat yakni, remaja memiliki rasa peka
dan peduli dengan orang ada di sekitarnya. Penyesuaian sosial remaja Broken Home di
dukung oleh faktor keluarga yakni; kebebasan dalam bergaul, dan dari lingkungan

sekolah serta masyarakat yakni nasehat, teguran, ajakan dari teman atau masyarakat.
Kata kunci : penyesuaian sosial, remaja broken home

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

BROKEN HOME ADOLESCENT SOCIAL ADAPTATION
( A Study Case of Siblings in a Broken Home Family)
Xaverin Galuh Kartika
Sanata Dharma University
2017
This study goal was to determine the social adjustment of adolescent siblings
with Broken Home family background in the community. Problems that were answered
in this research are (1) How is the social adjustment of Broken Home adolescent in
society? (2) What are the factors that make Broken Home teenagers less-able to adapt
socially in society? (3) What is the Broken Home adolescent view about their social
adjustment in society? (4) How is the family support, school environment, and

community environment of the Broken Home adolescent towards their social adjustment
in society?
A case study method is aims to study and investigate an event or phenomenon
regarding an individual, such as a person's life history that becomes the research object.
The method used in this research was structured and unstructured interview supported
by observation. Data analysis was done by data reduction and coding process. To
measure the validity of this study, researchers used a triangulation technique in which
researchers conducted interviews with several parties related to the subject.
The study results indicated that Broken Home adolescent social adjustment as
the subject of this study were able to appreciate and accept the others judgment,
adolescents were sensitive to the circumstances around them and had not been able to
obey the norms in society. Factors that make the social adjustment of Broken Home
adolescent less able to adjust with others socially were; lack of confidence, laziness,
shyness and lack of attention from their parents. The adolescents view related to their
social adjustment in society was teenagers have a sense of sensitivity and care with
people around him. Broken Home adolescent social adjustment was supported by family
factors namely; freedom in mingling, and from the school and community that was
advice, reprimand, invitation from friends or community.
Key words: social adaptation, broken home adolescent


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas pertolongan,
hikmat,dan penyertaanNya dalam persiapan, pelaksanaan serta penyelesaian laporan
penelitian dalam bentuk skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa terselesainya penelitian skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terimakasih yang tuluskepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si.,sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd.,M.A. selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar dan tulus telah memberikan waktu, motivasi, masukan, dan banyak
pembelajaran berharga kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu
pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
4. Para subjek yang bersedia meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam
penelitian ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................

ii


HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA.........

vi

ABSTRAK......................................................................................................... vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................


ix

DAFTAR ISI .....................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................

1

B.Identifikasi Masalah ............................................................................

8


C.Batasan Masalah .................................................................................

8

D.Fokus Masalah ....................................................................................

8

E. Tujuan Penelian

9

...

F. Manfaat Penelitian

10

G.Batasan Istilah.....................................................................................


10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...........................................................................

12

A.Hakekat Penyesuaian Sosial Remaja ..................................................

12

1.Definisi Penyesuaian Sosial Remaja...............................................

13

2.Faktor-Faktor Penyesuaian Sosial Remaja .....................................

13

3.Aspek-aspek Penyesuaian Sosial ....................................................

18

B.Hakikat Remaja Broken Home............................................................

20

1.Definisi Remaja Broken Home .......................................................

20

2.Karakteristik Remaja Broken Home ...............................................

21

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.Faktor-faktor Penyebab Broken Home............................................ 23
C. Penyesuaian Sosial Remaja Broken Home......................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 30
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 30
B. Tempat dan Subyek Penelitian........................................................... 31
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 31
D. Teknik Analisis Data ......................................................................... 35
E. Trianggulasi........................................................................................ 37
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 38
A. Deskripsi Data.................................................................................... 38
B. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil....................................................... 44
C. Hasil ................................................................................................... 47
D. Pembahasan ....................................................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 92
A. Kesimpulan ........................................................................................ 92
B. Saran................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 94

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Panduan Wawancara ............................................................................. 32
Tabel 3.Agenda Pertemuan Peneliti dengan Subjek dan informan .................... 46

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Surat Persetujuan Menjadi Informan

96

Lampiran 2. Agenda Pertemuan Penelitian

.. 98

Lampiran 3. Panduan Catatan Lapangan (Observasi)

.. 106

Lampiran 3.Verbatim Wawancara

126

Lampiran 4.Trianggulasi Data

.. 154

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 
 
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, dan manfaat penelitian.



      
Keseluruhan proses kehidupan remaja akan selalu diwarnai oleh hubungan
dengan orang lain, baik itu dengan lingkungan keluarga, sekolah maupun di masyarakat.
Manusia sebagai makhluk sosial khususnya remaja, sudah seharusnya mampu
menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Proses penyesuaian sosial
pada diri remaja terbentuk oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi seperti, emosi, rasa aman, penerimaan diri, integensi, perbadaan jenis
kelamin, keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan budaya.
Menurut Schneider (1991) penyesuaian sosial sebagai kemampuan individu
untuk bereaksi secara efektif dan bermanfaat terhadap realitas, situasi, dan relasi sosial,
sehingga kriteria yang harus dipenuhi dalam kehidupan sosialnya dapat terpenuhi
dengan cara-cara yang dapat diterima dan memuaskan. Penyesuaian sosial sebagai salah
satu aspek dari penyesuaian diri individu yang menuju kepada kesesuaian antara
kebutuhan dirinya dengan keadaan lingkungan tempat tinggal dimana remaja
berinteraksi secara sosial.
Orang yang mampu berinteraksi secara sosial akan mampu memenuhi kriteria
yang sesuai yang ada di lingkungannya. Hal itu dapat memenuhi kebutuhan sosial
seseorang dalam menjalin hubungan dengan orang lain sehingga mampu menciptakan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyesuaian sosial sesuai kebutuhan sosial dan mampu diterima di lingkungan
masyarakat.
Menurut Hurlock (1978) penyesuaian sosial adalah sebagai keberhasilan
seseorang pada penyesuaian sosial terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap
kelompok pada khususnya. Orang yang memiliki penyesuaian sosial dengan baik
mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan
secara diplomatis dengan orang lain baik teman maupun orang yang tidak dikenal
sehingga sikap orang lain terhadap mereka menyenangkan. Orang yang berhasil
melakukan penyesuaian sosial dengan baik akan mampu mengembangkan sikap yang
menyenangkan, seperti kesediaan untuk membantu orang lain, meskipun mereka seniri
mengalami kesulitan.
Remaja zaman sekarang sudah mulai berbeda dengan zaman dahulu. Proses
bersosialisasi diperlukan pengetahuan dalam berperilaku yang baik dari setiap orangtua.
Perilaku yang sudah diajarkan dari orangtua dapat membentuk perilaku yang baik dari
diri remaja terhadap orang lain atau lingkungan sekitarnya. Penyesuaian sosial pada
diriremaja dapat dikatakan baik jika remaja memiliki perilaku dilingkungan sekitar
misal, aktif di lingkungan, bersikap sopan terhadap orang lain atau orang yang lebih tua,
tidak membuat keributan di lingkungan masyarakat, menaati peraturan dilingkungan
masyarakat. Perilaku sosial yang tidak baik di masyarakat misal, fresex

, tawuran antar

desa atau pelajar, kurang menghormati peraturan-peraturan dimasyarakat, tidak
memiliki sopan santun di masyarakat, dan lain sebagainya.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penyesuaian sosial pada remaja dapat terbentuk oleh beberapa faktor salah
satunya lingkungan keluarga. Remaja yang hidup di dalam keluarga yang harmonis
akan membuat diri remaja semakin mampu menyesuaikan diri secara sosial dengan
baik. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi penyesuaian sosial remaja karena
keluarga selalu memberikan kasih sayang serta perhatian penuh kepada remaja.
Perhatian dan kasih sayang dari keluarga akan sangat berpengaruh bagi remaja untuk
mampu menyesuaikan sosialnya dan menjadi mampu memiliki perilaku yang baik di
lingkungan sekitar. Remaja sangat membutuhkan kasih sayang, dukungan, serta
perhatian dari keluarga teruatama orangtua karena mereka yang selalu menjadi panutan
dalam berperilaku yang baik. Sekarang ini, ada beberapa remaja yang memiliki
berperilaku yang tidak baik sehingga remaja menjadi sulit untuk menyesuaikan diri
secara sosial. Perilaku itu dimiliki oleh remaja yang memiliki keluarga yang tidak utuh
atau neeom

.

Menurut Matinka (2011:6)

neehom

adalah suasana keluarga yang tidak

harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang rukun dan sejahtera yang
menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan dalam keluarga tersebut. Keluarga
yang mengalami

en eom

seringkali akan berdampak pada anak-anaknya.

Terkadang orangtua tidak memperhatikan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan.
Remaja yang menjadi korban

ne

ome seringkali memiliki perilaku sosial dengan

lingkungan yang kurang baik, namun tidak semua remaja yang berlatar belakang
keluarga

neeom

belakang keluarga

itu berperilaku tidak baik. Banyak juga remaja yang berlatar

rokneeom

menjadi remaja mampu bergaul dengan orang lain,

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mampu berperan aktif dalam kegiatan sosial, dan mampu mentaati norma-norma di
lingkungan sekitar.
Orangtua mempunyai tugas mengarahkan remaja untuk tumbuh dan berkembang
menjadi remaja yang berperilaku yang baik di lingkungan sekitar. Remaja masih sangat
menggantungkan diri, memerlukan perhatian, memerlukan bekal pengetahuan, cara
berpikir, dan kasih sayang dari orangtuanya. Sekarang ini, kehidupan dalam
sebuahkeluarga sudah banyak yang berubah. Banyak orangtua yang keduanya samasama berkarier sehingga mereka sibuk dengan pekerjaannya, sampai kadang-kadang
mereka lupa akan kewajibannya sebagai orangtua. Orangtua menjadi tidak bisa
mengontrol perilaku-perilaku anaknya terutama penyesuaian sosialdengan orang lain
dan lingkungan sekitarnya. Remaja sering merasa kurang perhatian dan kasih sayang
dari orangtuanya. Kondisi seperti ini membuat remaja menjadi kurang bisa mengontrol
penyesuaian sosialnya di lingkungan luar. Remaja sekarang ini seringkali mudah
terpengaruh dengan arus globalisasi dan mereka lebih mengandalkan tindakan-tindakan
kasar atau emosi yang tidak bisa dikontrol. Kondisi keluarga memang sangat
berpengaruh pada perkembangan remaja dalam berinteraksi dengan orang lain.
Faktor lain yang membuat remaja kurang mengontrol penyesuaian sosial di
lingkungan karena keluarga yang tidak harmonis akibat orangtua yang terlalu sibuk atau
merasa tidak cocok lagi, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan melalaikan tugasnya
sebagai orangtua. Pada situasi demikian, ada juga remaja yang berlatar belakang
keluarga

neeom

yang mampu menyesuaikan diri secara sosial dan perilakunya

dimasyarakat. Remaja terkadang malah aktif di lingkungan serta organisasi. Remaja

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi mandiri dalam menjalani kehidupannya dengan orang lain. Remaja juga
menjadi tidak mudah tergantung dengan orang lain.
Dari kasus yangtelah peneliti temukan, ada remaja yang tinggal bersama
keluarga yang sudah tidak harmonis lagi. Orangtuanya sudah lama lama berpisah dan
remaja ini tinggal bersama ibunya. Ibunya bekerja sebagai buruk tembakau dan saat ini
ini sudahlama mengganggur. Ayah remaja ini bekerja di luar Jawa dan jarang sekali
pulang menengok anak dan istrinya di kampung. Keluarga tersebut memiliki konflik
ekonomi dan ketidakcocokan lagi didalam keluarga dan membuat keadaan keluarga
menjadi retak dan menjadi keluarga

e
!"#ne$om

. Remaja ini menjadi kurang penuh

mendapatkan kasih sayang serta perhatian dari kedua orangtuanya. Hal ini pula yang
menjadi penyebab remaja ini kurang mampu menyesuaikan diri secara sosial dan
menjadi memiliki perilaku yang kurang baik di masyarakat. Remaja ini di bebaskan
dalam bergaul karena remaja tersebut hidup tanpa pengawasan dari kedua orangtuanya.
Kebebasan disini maksudnya remaja ini kurang diajarkan norma-norma di dalam
lingkungan sekitar misalnya bermain dengan teman laki-laki hingga larut malam lebih
dari jam sembilan malam,

remaja kurang aktif di dalam lingkungan dan sering

mengurung diri di rumah, berperilaku kurang sopan terhadap teman atau orang lain, dan
kurang mampu menyesuaikan dirinya secara sosial baik di dalam keluarga, sekolah
maupun lingkungan sekitar.
Remaja sebagai korban

!"#ne $oem

pada umumnya menjadi memiliki

perilaku-perilaku sosial yang kurang baik di lingkungannya. Remaja menjadi sering
kurang mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan seringkali

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

melanggar peraturan-peraturan di masyarakat seperti: sering keluar malam, kurang
sopan dengan orang yang lebih tua, membawa teman bermain hingga larut malam diatas
jamberkunjung, kurang aktif di lingkungan sekitar, dan fresex

. Hal inilah yang masih

perlu diperhatikan orangtua dalam mendidik pergaulan anak-anaknya.
Perilaku-perilaku sosial itu muncul mungkin karena dipengaruhi dari diri remaja
yang kurang baik dalam penyesuaian sosial di lingkungan sekitarnya. Faktor
lainmungkin karena keadaan keluarga yang tidak utuh memberikan perhatian dan kasih
sayang kepada remaja. Namun terkadang tidak semua remaja yang berlatar belakang
keluarga %&'nek(oem

berperilaku tidak baik.

Di lingkungan sekitar remaja yang berlatar belakang keluarga %&')ne(oem

ada

juga yang memiliki perilaku yang positif dan menjadi orang berhasil. Remaja menjadi
peka dengan kondisi di lingkungan luar, mampu bersikap peduli dengan orang lain dan
aktif dalam kegiatan sosial. Perilaku seperti ini tercipta karena tuntutan hidup remaja
yang selalu menjalani aktivitas sehari-hari tanpa perhatian dari kedua orangtuanya.
Sikap kedewasaan juga kerap muncul pada diri remaja

%&'nek(o,em

dengan terbiasa

menghadapi masalah sendiri remaja menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab atas
dirinya sendiri. Remaja yang berlatar belakang keluarga

e
%&')ne (om

juga dapat

membentuk kepribadian yang tegas dengan mampu berperan aktif dalam sebuah
organisasi misal; menjadi pengurus di Karang Taruna, menjadi ketua dalam kegiatan
remaja dan bisa menjadi panutan bagi teman-temannya. Pentingnya remaja harus
mampu menyesuaikan diri secara sosial, karena remaja sebagai generasi penerus bangsa
perlu dibekali kemampuan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, dan

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya terutama kelemahan dalam
menyesuaikan diri secara sosial. Remaja yang mampu menyesuaikan diri secara sosial
maka remaja tersebut akan memiliki perilaku yang baik terhadap lingkungan di
sekitarnya, serta dapat bersosialisasi yang baik dengan orang lain.
Berdasarkan teori perkembangan dalam Papalia, Olds, dan Feldman (2002) serta
Santrock (2002), menyatakan bahwa periode anak merupakan tahap awal kehidupan
individual yang akan menentukan sikap, nilai, perilaku, dan kepribadian individu di
masa depan.Di lingkungan sekitar banyak keluarga yang berlatar belakang

.eom

*+,-ne

masih kurang memperhatikan perilaku sosial anak-anaknya. Mereka tidak sadar

bahwa perilaku-perilaku sosial remaja merupakan dampak dari keegoisan orangtua atau
memang pengaruh dari lingkungan pergaulan di sekitarnya. Maka, peneliti tertarik
untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyesuaian sosial pada diri remja remaja
yangberlatar belakang keluarga

*+,-ne.eom

. Peneliti ini mengetahui sejauh mana

remaja tersebut dapat menyesuaikan sosial di lingkungan sekitarnya. Melihat hal di atas
peneliti mengangkat judul

/01231456762 89476: ;1?@ABC D@EB (8F5G7 H6454

H6I6I J1K6G7I G7 H1:56KL6 >?@ABC D@EB)

dalam skripsi ini. Kajian ini dimaksud

agar dapat menyadarkan orangtua untuk lebih mementingkan perkembangan anakanaknya dan tidak mudah mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang perilaku anak-anaknya.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MN OPQRSTUTVWXT YWXWZW[
Masalah-masalah terkait latar belakang masalah di atas, sangatlah banyak.
Masalah-masalah penyesuaian sosial remaja berlatar belakang keluarga

_eom

\]^nek

sebagai berikut:

1. Semakin rendahnya penyesuaian sosial remaja yang berlatar belakang keluarga
e
\]^`ne_om

dalam berperilaku di masyarakat

2. Remaja kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtuaya.
3. Remaja kurang aktif di lingkungan masyarakat
4. Perilaku remaja menjadi tidak terkontrol karena kurangnya pengawasan dari
orangtua
5. Remaja kurang mematuhi norma-norma dimasyarakat
6. Semakin rendahnya remaja melupakan kewajibannya sebagai makhluk sosial
7. Peran remaja yang sangat acuh terhadap lingkungan sosial

aN bQcdWSWXWR YWXWZW[
Penelitian ini, fokus kajian untuk menjawab masalah-masalah yang terkait
dengan identifikasi masalah di atas khususnya masalah mengenai penyesuaianpenyesuaian sosial pada diri remajayang berlatar belakang keluarga \orekn

_eom

eN fgVhXYWXWZW[
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disampaikan diatas, dapat
dirumuskan beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.

Bagaimanakah penyesuaian sosial remaja \]^nek_eom

di masyarakat ?

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Faktor apa sajakah yang membuat remaja

ijklne meom

kurang mampu

menyesuaian diri secara sosial di masyarakat?
3.

Bagaimanakah pandangan remaja

ijklne meom

mengenai penyesuaian

sosialnya di masyarakat?
4. Bagaimanakah dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat terhadap remaja ijklnemom
e

mengenai penyesuaian sosialnya saat

ini?

no pqrqst uvtvwxyxst
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disampaikan diatas, adapun
tujuan penelitian ini yaitu :
1. Mengetahui penyesuaian sosial remajaijklnemoem

di masyarakat.

2. Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi remaja

ijklnemoem

kurang

mampu menyesuaikan diri secara sosial di masyarakat.
3. Mengetahui pandangan remaja

ijknekmoem

mengenai penyesuaian sosialnya di

masyarakat.
4. Mengetahui dukungan-dukungan dari keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat terhadap remaja

ijklne meom

mengenai penyesuaian

sosialnya saat ini di masyarakat.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

z{ |}~}}€ ‚~‚ƒ„€„}~
Peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut :

…{ |}~}}€ †‚‡ˆ„€„‰
Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan Konseling,
terutama tentang kondisi keluarga nebrokhom
e

terhadap perilaku-perilaku sosial

anaknya agar orangtua lebih mengutamakan kondisi keluarga yang utuh dan
harmonis.

Š{ |}~}}€ ˆ}‹€„‰
a. Bagi orangtua
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam mendidik anak agar
mampu menyesuaikan sosial khususnya keluarga yang berlatarbelakang
keluarga ŒŽnekoem

.

b. Bagi para remaja
Penelitian dapat digunakan sebagai pengetahuan dan referensi agar mampu
menyesuaian diri secara sosial dan berperilaku yang baik di masyarakat.
c. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam memberikan kasih
sayang kepada anak dan agar masyarakat lebih memperhatikan

pergaulan

remaja di lingkungansekitar.

{ ‘}€}‰}~ ’‰€„ƒ}“
1. Penyesuaian sosial remaja adalah kemampuan dalam menyesuaikan sosialnya
dengan tujuan

dapat bereaksi secara efektif dan sehat terhadap situasi,

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

realitas dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup di lingkungan masyarakat
dapat terpenuhi sesuai tugas perkembangan pada remaja.
2. Remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa.
3.

e
”•–—ne ˜om

adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suasana

keluarga yang tidak harmonis dan tidak berjalannya kondisi keluarga yang
rukun dan sejahtera yang menyebabkan terjadinya konflik dan perpecahan
dalam keluarga tersebut.
4. Penyesuaian Sosial Remaja

e
”•–—ne˜om

adalah kemampuan remaja dalam

menyesuaikan sosialnya di lingkungan sekiatrnya yang berlatar belakang
keluarga yang kurang harmonis atau utuh.

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

™š™ ››
œš›šž Ÿ ¡¢šœš
Bab ini memaparkan tentang definisiPenyesuain Sosial Remaja, Definisi
Remaja£¤¥¦ne§oem

, dan Penyesuaian Sosial Remaja £¤¥¦ne§oem

š¨ ©ª«¬«ª­ Ÿ¬®¯¬°±ª²ª® ¡³°²ª´ µ¬¶ª·ª
1.

¸¬¹²®²°² Ÿ¬®¯¬°±ª²ª® ¡³°²ª´ µ¬¶ª·ª
Menurut Kamus Psikologi (dalam Kartini Kartono, 1981)

menyebutkan bahwa penyesuaian sosial adalah: (1) penjalinan secara
harmonis suatu relasi dengan lingkungan sosial; (2) mempelajari tingkah
laku yang diperlukan atau mengubah kebiasaan yang ada sedemikian rupa
sehingga cocok bagi suatu masyarakat sosial.
Penyesuaian sosial sebagai kemampuan untuk bereaksi secara
efektif dan bermanfaat terhadap realitas, situasi, dan relasi sosial, sehingga
kriteria yang harus dipenuhi dalam kehidupan sosialnya dapat terpenuhi
dengan cara-cara yang dapat diterima dan memuaskan (Schneider,
1991).Sofyan dan Willis (2009) mendefinisikan penyesuaian sosial
sebagai kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar
terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan
terhadap lingkungannya.
Penyesuaian sosial adalah sebagai keberhasilan seseorang untuk
menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap
kelompok pada khususnya. orang yang dapat menyesuaikan diri dengan
baik mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti kemampuan untuk

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain baik teman
maupun orang yang tidak dikenal sehingga sikap orang lain terhadap
mereka menyenangkan. Orang yang berhasil melakukan penyesuaian
sosial dengan baik mengembangkan sikap yang menyenangkan, seperti
kesediaan untuk membantu orang lain, meskipun mereka sendiri
mengalami kesulitan (Hurlock, 1978).
Remaja yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan
sosialnya dengan baik, maka ia sudah dapat mampu berkembang dengan
baik sesuai tugas perkembangannya. Tuntutan situasi sosial akan membuat
remaja mampu menyesuaian keadaan lingkungan disekitarnya dan
membuat remaja semakin mampu melewati masa remajanya dengan baik
dan optimal sesuai perkembangan pada diri remaja tersebut.
Berdasarkan beberapa uraiandiatas dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian sosial remaja adalah kemampuan remaja untuk hidup di
lingkungan sosial dan mampu berinteraksi secara tepat terhadap realitas
sosial, situasi dan relasi sosial dapat mengubah remaja sesuai tugas
perkembangannya.

º» ¼½¾¿ÀÁ-½¾¿ÀÁ ÃÄÅÆÄÇȽɽŠÊÀÇÉ½Ë ÌÄͽν
Menurut (Schneiders,1991) dalam penyesuaian sosial terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam individu.
Faktor internal yang termasuk didalamnya yaitu :

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1) Emosi
Perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada situasi tertentu.
Misal gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci (tidak senang),
dan sebagainya.
2) Rasa aman
Rasa aman meliputi perasaan aman secara material dan mental.
Perasaan aman secara meterial berarti pemenuhan kebutuhan,
makanan, dan sarana lain yang diperlukan sejauh tidak berlebihan
dan tidak berada di luar kemampuan orangtua. Perasaan aman
secara

mental

berarti

pemenuhan

oleh

orangtua

berupa

perlindungan emosional, menjauhkan ketegangan, membantu
dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi, dan
memberikan bantuan dalam menstabilkan emosinya.
3) Penerimaan diri
Kemauan

dan

kemampuan

untuk

berubah

merupakan

karakteristik kepribadian yang pengaruhnya sangat menonjol
terhadap proses penyesuaian diri pada remaja. Remaja dapat
mengatur diri dan memelihara stabilitas mental, kemampuan
untuk mengatur diri dan mengarahkan diri sesuai perkembangan
kepribadiannya.
4) Intelegensi
Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung
pada kualitas dasar lainnya yang penting peranannya dalam

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

penyesuaian diri secara sosial yaitu kualitas intelegensi. Tidak
sedikit, baik buruknya remaja dalam menyesuaikan diri secara
sosial ditentukan oleh kapasitas intelegensinya. Intelegensi sangat
penting bagi perolehan perkembangan gagasan, prinsip, dan
tujuan

yang

memainkan

peranan

penting

dalam

proses

penyesuaian diri sosial pada remaja.
5) Perbedaan jenis kelamin
Remaja mampu menerima keadaan fisiknya dengan baik sesuai
jenis kelamin yang ada pada dirinya.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar individu.
Adapun faktor yang mempengaruhinya yaitu :
1) Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan remaja.
Termasuk perkembangan sosialnya. Proses pendidikan yang
bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma
dalam menetapkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas
ditetapkan dan diarahkan oleh kedua orangtua. Remaja tengah
berada pada fase krisis ketidaktentuan, mereka amat memerlukan
teladan

norma-norma

yang

mapan

untuk

diidentifikasi.

Perwujudan norma-norma yang mapan ditentukan menurut

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

orangtua sebagai pelopor norma di dalam lingkungan keluarga.
Faktor keteladanan dari pribadi orangtua menjadi amat penting
bagi perkembangan sosial remaja di dalam keluarga.
2) Lingkungan sekolah
Kehadiran remaja di lingkungan sekolah merupakan
penyesuaian sosial remaja dalam proses bersosialisasi dan
menjadi faktor baru yang menantang dan mencemaskan diri
remaja. Selama tidak ada pertentangan, remaja tidak akan
kesulitan dalam menyesuaikan dirinya di lingkungan sosial.
Sekolah merupakan salah satu lingkungan remaja hidup dalam
seharian sesuai tugas perkembangannya. Sekolah memudahkan
atau menghambat perkembangan hubungan sosial remaja.
Diartikan lingkungan sekolah dapat menciptakan perkembangan
yang kurang positif dan dapat menghambat perkembangan sosial
remaja. Sebaliknya, sekolah memiliki kehidupan yang bagus dan
dapat memperlancar atau bahkan memacu perkembangan
hubungan sosial remaja dan mampu menyesuaikan diri secara
sosial dengan baik.
3) Lingkungan masyarakat
Salah satu masalah yang dialami oleh remaja dalam proses
penyesuaian diri di lingkungan sosial adalah bahwa tidak jarang
masyarakat bersikap tidak konsisten terhadap remaja. Di satu sisi
remaja dianggap sudah dewasa, tetapi kenyataannya di sisi lain

16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mereka

tidak

diberikan

kesempatan

atau

peran

penuh

sebagaimana orang dewasa. Untuk masalah-masalah yang
dipandang penting dan menentukan, remaja masih sering
dianggap anak kecil atau belum mampu sehingga membuat
remaja sering kecewa dan kejengkelan. Keadaan semacam ini
seringkali menjadi penghambat perkembangan remaja dalam
menyesuaikan dirinya secara sosial. Konsistensi nilai-nilai, sikap,
aturan-aturan, norma-norma, moral dan perialku masyarakat akan
diidentifikasi oleh individu yang berada dalam masyarakat
tersebut

sehingga

akan

berpengaruh

terhadap

proses

perkembangan penyesuaian sosial pada diri remaja.
Kenyataan

menunjukkan

bahwa

tidak

sedikit

kecenderungan ke arah penyimpangan perilaku dan kenakalan
remaja sebagai salah satu bentuk penyesuaian diri sosial pada
remaja yang tidak baik, berasal dari pengaruh lingkungan
masyarakat.
4) Budaya
Budaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan individu khususnya remaja. Hal ini dapat dilihat dari
adanya karakteristik budaya yang diwariskan kepada individu
melaui berbagai media dalam lingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat. Selain itu, tidak sedikit konflik pribadi,
kecemasan,

frustasi

atau

penyimpangan

perilaku

secara

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

langsung atau

tidak

langsung disebabkan

oleh

budaya

dilingkungan sekitar dan hal ini menjadi pengaruh berarti bagi
perkembangan remaja dalam menyesuaikan diri secara sosial di
lingkungan masyarakat.
Artinya, faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian sosial pada
remaja yaitu emosi, rasa aman, ciri pribadi, penerimaan diri, intelegensi,
perbedaan jenis kelamin, keluarga, lingkungan sekolah, masyarakarat dan
budaya. Remaja akan mudah terindentifikasi jika semua faktor yang yang
mempengaruhi penyesuaian sosial diri pada remaja dapat terbentuk di
dalam dirinya dan remaja akan menjadi mampu untuk dapat tumbuh dan
berkembang sesuai kebutuhan sebagai makhluk sosial.

ÏÐ ÑÒÓÔÕ-ÖÒÓÔÕ ×ÔØÙÔÒÚÖÛÖØ ÜÝÒÛÖÞ
Menurut ( Schneiders, 1991 ) penyesuaian sosial memiliki beberapa aspekaspek sebagai berikut:
a. Recognition adalah menghormati dan menerima hak-hak orang lain.
Dalam hal ini individu tidak melanggar hak-hak orang lain yang berbeda
dengan dirinya, untuk menghindari terjadinya konflik sosial. Menurut
Schneiders ( 1991 ) ketika individu dapat menghargai dan menghormati
hak-hak orang lain maka orang lain akan menghormati dan menghargai hakhak individu tersebut sehingga hubungan sosial antar individu dapat terjalin
dengan sehat dan harmonis.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Participationadalah melibatkan diri dalam berelasi
Setiap individu harus dapat mengembangkan diri dan memelihara
persahabatan. Seseorang yang tidak mampu membangun relasi dengan
orang lain dan lebih menutup diri dari relasi sosial akan menghasilkan
penyesuaian diri yang buruk.
Individu ini tidak memiliki ketertarikan untuk berpartisipasi dengan
aktivitas di lingkungannya serta tidak mampu untuk mengekpresikan diri
mereka sendiri. Sedangkan bentuk penyesuaian akan dikatakan baik apabila
individu tersebut mampu menciptakan relasi yang sehat dengan orang lain,
mengembangkan persahabatan, berperan aktif dalam kegiatan sosial, serta
menghargai nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
c. Social approval adalah minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain
Hal ini merupakan bentuk penyesuaian diri di masyarakat, dimana individu
dapat peka dengan masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya, serta
bersedia membantu meringankan masalahnya. Selain itu individu juga harus
menunjukkan minat terhadap tujuan, harapan dan aspirasi, cara pandang
sesuai dengan tuntutan dalam penyesuaian keagamaan.
d. Altruism
e adalah memiliki sifat rendah hati dan tidak egois
Rasa saling membantu dan mementingkan orang lain merupakan nilai-nilai
moral yang diaplikasi dan merupakan bagian dari penyesuaian moral yang
baik apabila diterapkan dimasyarakat secara wajar dan bermanfaat, maka
akan membawa pada penyesuaian diri yang kuat. Bentuk dari sifat-sifat
tersebut memiliki rasa kemanusiaan, rendah hati, dan kejujuran dimana

19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

individu yang memiliki sifat ini akan memiliki kestabilan mantal, keadaan
emosi yang sehat dan penyesuaian yang bail.
.e

ßonfiormty

adalah menghormati dan mentaati nilai-nilai intregasi hukum,

tradisi, dan kebiasaan.
Adanya kesadaran untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi
yang berlaku di lingkungan maka ia akan dapat diterima dengan baik di
lingkungannya.

àá âãäåäãæ çåèãéã êëìíîï ðìñî
òá óåôõöõ÷õ çåèãéã êëìíîï ðìñî
Remaja berasal dari kata lain adolnce e
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolnce e

yang berarti tumbuh atau

mempunyai arti yang luas lagi

yang mencangkup kematangan mental, emosional sosial dan fisik
(Hurlock, 1991). Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi
terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak merasa
sama, atau paling tidak sejajar. Masa ini merupakan masa perubahan atau
peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan
biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Remaja seringkali
didefinisikan sebagai periode transisi antara masa kanak-kanak ke masa
dewasa atau seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti
susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya.
Remaja juga sedang mengalami perkembangan pesat dalam aspek
intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini
memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan karakteristik yang paling
menonjolkan dari semua periode perkembangan ( Shaw dan Costamzo,
1985 )
Ulwan (2002) mengatakan bahwa yang dimaksuddengankeluarga

øùúûne üoem

adalah keluarga yang mengalami disharmonis antara ayah

dan ibu. Pernyataan Ulwan dipertegas oleh Atriel (2008) yang mengatakan
bahwa

øùúûne üeom

merupakan suatu kondisi keluarga yang tidak

harmonis dan orangtua tidak lagi dapat menjadi tauladan yang baik untuk
anak-anaknya. Biasanya mereka bercerai, pisah ranjang atau keributan
yang terus menerus terjadi dalam keluarga.
Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
remaja brokne ehom

adalah individu yang berusia masa kanak-kanak

menuju ke masa dewasa yang memiliki latar belakang keluarga yang tidak
harmonis atau orangtua yang tidak utuh.

ýþ ÿ

  

  
Menurut Prasetyo (2015) ada beberapa karakteristik remaja yang berlatar

belakang keluarga øùúeknüeom

sebagai berikut :

a. Bersifat Keras
Setiap remaja tidak pernah menginginkan keluarga yang tidak utuh
dan tidak harmonis. Kondisi keluarga yang tidak utuh atau

øùúûneüom
e

membuat remaja memiliki sifat kritis dalam mencari kasih sayang dari
kedua orangtuanya. Ketika seorang remaja mengalami pengerasan
pemikiran terhadap kondisi dirinya sebagai remaja korban

øùúûneüoem

,

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

maka ia akan menjadi remaja yang haus akan segala hal. Remaja menjadi
mempunyai pemikiran labil dan mudah dipengaruhi.
b. Memiliki Emosional Tinggi
nek o
em
Emosional remaja yang berlatar belakang o

bisa

dikatakan lebih peka dari remaja seumurannya dan itu bukan tanpa alasan.
Emosi remaja enoem

ketika sedih, marah, dan takut itu akan sangat

nampak ketika remaja mengalami sesuatu kejadian. Hati yang tadinya
keras seketika akan menjadi lembut saat hatinya terbuka untuk menyikapi
suatu masalah yang terjadi. Pengalaman dari segi emosional hati remaja
e
enom

lebih unggul untuk menyikapi image remaja enoem

.

c. Cuek tapi orang yang paling peduli dan peka
e
Remaja yang berlatar belakang en om

terkadang lebih

banyak diam dan acuh tak acuh. Perilaku seperti itu memang tidak
semuanya remaja Broken Home seperti itu. Berbicara sikap pada remaja
memang sudah menjadi bawaan sejak kecil. Remaja enom
e

yang

sudah menyadari keadaan dirinya tidak akan berbicara mengenai
masalalunya,

curhat

mengenai

masalah

keluarganya,

karena

ia

menganggap itu adalah aib. Sikap tertutup mereka sangat kelihatan, selain
untuk membatasi pengetahuan sejarah keluarganya, hal itu juga merupakan
salah satu cara untuk tidak mengingat masalalunya.
Hal inilah yang membuat remaja en oem

terkesan lebih

cuek. Remaja berlatar belakang belakang kne oem

jika melihat

sesuatu yang bersifat sama dengan dengan masalalunya tak perlu ditegur

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

remaja akan langsung tergerak hatinya secara alami untuk menolong dan
memberikan segala kepeduliannya.
 -  !" ## $%&'() *&+(
Menurut Matinka ( 2011 adapun faktor-faktor penyebab ,-./en0om
e
sebagai berikut :
a.Terjadinya Perceraian
Suami istri yang sudah tidak memiliki tujuan yang sama lagi dalam
membangun

mahligai

rumah

tangga.

Faktor

kadewasaan

yang

mencangkup intelektualitas,emosionalitas, dan kemampuan mengelola
dan mengatasi berbagai masalah dapat berpengaruh dalam perubahan
dalam hidup bermasyarakat.
b. Ketidakdewasaan sikap orangtua
Orangtua memang seharusnya menjadi panutan remaja dalam bersikap,
baik

dalam

lingkungan

keluarga

maupun

dalam

lingkungan

bermasyarakat. Ketidakdewasaan sikap orangtua salah satunya di dalam
keluarga dilihat dari sikap egoisme. Egoisme merupakan sikap buruk
seseorang yang mementingkan diri sendiri.
c. Orangtua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab
Orangtua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab dapat dilihat dari
salah satu masalah yaitu kesibukan. Orangtua yang terlalu sibuk dengan
pekerjaannya dan terlalu fokus mencari uang, membuat orangtua modern
saat ini sulit atau kurang sekali meluangkan waktu serta perhatian untuk
keluarga terutama anak.

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Jauh dari Tuhan
Segala sesuatu keburukan perilaku yang seseorang lakukan disebabkan
mereka jauh dari Tuhan dan kurang bersyukur terhadap hidup yang
Tuhan berikan. Jika keluarga jauh dari Tuhan dan lebih mengutamakan
duniawi saja, kehancuran di dalam keluarga sering terjadi dan iman di
dalam keluarga sering tergoyah.
e. Adanya masalah ekonomi
Keluarga sering sekali mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Istri banyak menuntut hal-hal
diluar penghasilan suami. Hal ini dapat menjadi penyebab dan membuat
komunikasi di dalam keluarga merasa sudah cocok dan menimbulkan
keributan di dalam keluarga.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak
Broken Home terhadap perkembangan sosial remaja yaitu: hubungan
remaja lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial
sebagai pria dan wanita, mencapai kemandirian emosional dari orangtua
dan orang dewasa lainnya, mempersiapkan pernikahan dan hidup
berkeluarga, dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara
sosial.

24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12 34564789:95 ;4?9@9 ABCDEF GCHE
Manusia sebagai

makhluk

sosial

khususnya remaja,

sudah

seharusnya mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial
khususnya di tempat tinggalnya. Penyesuaian sosial adalah kemampuan
individu dalam menyesuaikan dirinya di lingkungan sosial dengan mampu
berinteraksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi sosial
yang dapat mengubah individu dalam berkembang sesuai tugas
perkembangannya. Kehidupan remaja akan selalu diwarnai adanya
hubungan dengan orang lain. Remaja yang mampu menyesuaikan dirinya
terhadap lingkungan sosial, maka remaja mampu berperilaku sosial yang
baik sesuai tugas perkembangannya.
Menurut

Havighurst

(

dalam

Yusuf,

2010

)

tugas-tugas

perkembangan remaja sebagai berikut:
1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya
Karena adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering
berkembang selama akhir masa kanak-kanak dan masa puber, maka
mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai
dari nol dengan tujuan untuk mengetahui hal ihwal lawan jenis dan
bagaimana harus bergaul dengan mereka. Sedangkan pengembangan
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya sesama jenis
juga tidak mudah

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita
Menerima peran seks dewasa yang diakui masyarakat tidaklah
mempunyai banyak kesulitan bagi anak laki-laki, mereka telah
didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya
berbeda bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka
diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat,
sehingga usaha untuk mempelajari peran feminin dewasa yang
diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali
merupakan tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama
bertahun-tahun.
3. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk
mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun,
kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku.
Banyak remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan
rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua
atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang
statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau yang
kurang memiliki hubungan yang akrab dengan anggota kelompok.

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga
Kecenderungan kawin muda menyebabkan persiapan perkawinan
merupakan tugas perkembangan yang paling penting dalam tahuntahun remaja. Meskipun tabu sosial mengenai perilaku seksual yang
berangsur-angsur

mengendur

dapat

mempermudah

persiapan

perkawinan dalam aspek seksual, tetapi aspek perkawinan yang lain
hanya sedikit dipersiapkan di rumah, di sekolah dan di perguruan
tinggi. Dan lebih-lebih lagi persiapan tentang tugas-tugas dan
tanggung jawab kehidupan keluarga. Kurangnya persiapan ini
merupakan salah satu penyebab dari

masalah yang tidak

terselesaikan yang oleh remaja dibawa ke dalam masa dewasa.
5. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial

Erat masalahnya dengan masalah pengembangan nilai-nilai yang
selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah
tugas untuk mengembangkan perilaku sosial yang bertanggung
jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman
sebaya, tetapi hal ini seringkali dianggap tidak bertanggung jawab.
Misalnya, kalau menghadapi ujian, maka remaja harus memilih
antara standar dewasa dan standar teman-teman.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak Broken
Home terhadap perkembangan sosial remaja yaitu: hubungan remaja lebih
matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial sebagai pria dan
wanita, mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lainnya, mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga, dan mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
Pada diri remaja penyesuaian sosial dapat terbentuk oleh beberapa
faktor salah satunya lingkungan keluarga. Remaja yang hidup di dalam
keluarga yang harmonis akan membuat diri remaja semakin mampu
menyesuaikan diri secara sosial dengan baik. Lingkungan keluarga sangat
mempengaruhi penyesuaian diri pada diri remaja karena keluarga selalu
memberikan kasih sayang serta perhatian penuh kepada remaja. Remaja
sangat membutuhkan kasih sayang, dukungan, serta perhatian dari
keluarga teruatama orangtua karena mereka yang selalu menjadi panutan
dalam berperilaku yang baik.
Ada beberapa remaja yang memiliki perilaku yang tidak baik
sehingga remaja menjadi sulit untuk menyesuaikan diri secara sosial.
Perilaku itu dimiliki oleh remaja yang memiliki keluarga yang tidak utuh
atau IJKLenMom
e
akan

berdampak

. Keluarga yang mengalami IJKLenMom
e
pada

anak-anaknya.

Terkadang

seringkali

orangtua

tidak

memperhatikan konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. Remaja yang
menjadi korban IJKLenM ome seringkali memiliki perilaku sosial dengan
lingkungan yang kurang baik, namun tida