Kata Kunci : kecerdasan emosi, religiuitas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS), yang menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana guna mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri yang dimiliki sebagai
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara
(Depdiknas, 2007).
Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu tempat untuk menghasilkan
tunas harapan bangsa yang cerdas dan berkepribadian religius guna membangun
serta memajukan bangsa dan negara. Oleh karenanya siswa SMA memiliki status
sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran terkait perkembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor
seperti kreativitas, tanggung jawab dan keterampilan.
Menurut Piaget (Santrock, 2009), perkembangan aspek kognitif masa remaja
sudah mencapai taraf operasi formal sehingga aktivitas siswa SMA merupakan hasil
dari berfikir logis, Ali (Honey, 2007) pun berpendapat bahwa aspek afektif dan
moral remaja telah berkembang yang mampu mendukung dalam penyelesaian tugastugasnya, maka pelajar SMA dianggap telah memiliki tanggung jawab dibidang

penyelesaian tugas-tugas akademikanya. Namun berdasarkan realita yang ada
terdapat beberapa siswa SMA yang mengalami masalah dalam menjalankan tugastugas akademik.
Fenomena umum yang terjadi pada pelajar saat ini adalah sebagian perilaku
pelajar remaja banyak menghabiskan waktu hanya untuk urusan hiburan semata
dibandingkan dengan urusan akademik. Hal ini terlihat dari kebiasaan suka
1

2

begadang, jalan-jalan di mall atau plaza, menonton televisi hingga berjam-jam,
kecanduan game online dan suka menunda waktu pekerjaan (Savitri, 2011).
Berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada beberapa siswa SMA pada
tiga sekolah di kota Malang, didapatkan fenomena perilaku pelajar yang lebih
mementingkan hal di luar kepentingan akademik seperti bermain dengan teman
setelah pulang sekolah, belajar ketika ada ujian saja, mengerjakan tugas saat tugas
akan dikumpulkan jikalau perlu mencontek pekerjaan rumah teman dan nongkrong
ke kantin sekolah ketika jam pelajaran sedang berlangsung.
Ketika seorang pelajar tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik, sering
mengulur waktu dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat sehingga waktu
terbuang dengan sia-sia, tugas terbengkalai dan penyelesaian tugas tidak maksimal,

maka karakter ini berpotensi mengakibatkan kegagalan atau terhambatnya seorang
pelajar untuk meraih kesuksesan di masa depan, yang sebenarnya bukan karena
faktor intelegensi namun kebiasaan melakukan penundaan dalam penyelesaian tugastugas akademik, yang dalam psikologi dikenal dengan istilah prokrastinasi akademik.
Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sia yaitu
terdapat korelasi negatif antara prokrastinasi akademik dengan prestasi akademik
yang berdasar pada meta-analisis r= -0,27 (Gunawinata,Nanik, & Lasmono, 2008).
Selain itu prokrastinasi akademik memiliki dampak pada terhambatnya kinerja
(Solomon & Rothblum dalam Husetiya, 2010), prestasi rendah (Burka & Yuen,1983;
Ferrari, Johnson, & McCown,1995; Ghufron & Risnawati, 2011; Gunawinata, Nanik,
& Lasmono, 2008), tingginya tingkat ketidak hadiran kuliah/terlambat dalam
perkuliahan/membolos (Solomon & Rothblum, 1984) dan putus sekolah.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan majalah New Statemend (1999)
yang mencantumkan kurang lebih 20-70% pelajar melakukan prokrastinasi, serta
hasil penelitian Aitken (Rosário, Costa, Núñez, Pienda, Solano, & Valle, 2009)
dalam investigasi dengan remaja, hampir 25% dari individu yang diwawancarai
menganggap penundaan adalah masalah yang biasa atau berat.

Selain itu

berdasarkan hasil penelitian Zakiyah, Hidayati, & Setyawan (2010) di salah satu


3

sekolah di Jombang, pada siswa kelas VII, tingkat prokrastinasi akademik didapatkan
hasil 13,4% siswa pada kategori sedang dan 1,03% pada kategori tinggi.
Mengingat prokrastinasi dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang jenis
kelamin, usia, atau setatus sebagai pekerja atau pelajar. Banyak penelitian yang
dilakukan dalam beberapa tahun terakhir terkait dengan prokrastinasi sebab
prokrastinasi adalah masalah umum yang terjadi di dunia akademik dan sesuatu yang
mengancam bagi pelakunya (Ferrari, et al., 1995).
Maka prokrastinasi patut diwaspadai terjadi pada siswa yang memiliki
potensi unggul, sebab siswa tersebut memiliki potensi intelektual atau berbakat
secara akademik yang diharapkan dapat cepat memasuki dunia profesional pada usia
muda dan bekerja produktif dengan maksimal baik untuk diri sendiri maupun
masyarakat yang diwujudkan pada siswa yang mengikuti program kelas akselerasi.
Kelas akselerasi merupakan kelas yang mengalami percepatan dalam studi
dan kurikulumnya serta hanya pelajar tertentu saja yang dapat menjadi siswa
akselerasi yaitu memiliki kemampuan intelegensi diatas 130, kreativitas dan
pengikatan pada tugas yang tergolong baik (Depdiknas, 2007). Ketika siswa
akselerasi yang dipersiapkan dan diharapkan melakukan perilaku prokrastinasi, maka

menjadi suatu hal yang patut dipandang serius sebab dapat mengakibatkan tersiasianya potensi yang dimiliki, menghambat untuk dapat selangkah lebih maju dan
berdampak negatif pada prestasi belajar yang ditakutkan dapat menjadi seorang
underachiever (berprestasi rendah).
Berdasarkan

dari

beberapa

literatur,

didapatkan

aspek-aspek

yang

mempengaruhi individu untuk memicu terjadinya perilaku prokrastinasi, yaitu lelah,
self efficacy, kecemasan untuk takut gagal, rendahnya kontrol diri, motivasi yang
rendah, dan lingkungan yang lenien. Dari beberapa aspek tersebut beberapa terjadi

pada anak akselerasi terkait dengan lelah secara fisik dan psikis dikarenakan
pemadatan kurikulum dari tiga tahun menjadi dua tahun yang menyebabkan
padatnya jam belajar, serta kecemasan untuk gagal karena tuntutan untuk berprestasi
dari berbagai pihak dan kontrol diri yang rendah karena lebih mementingkan sesuatu

4

yang lebih menyenangkan bersama teman sebayanya dari pada mengerjakan tugas
sekolahnya.
Hal ini didukung oleh hasil wawancara peneliti pada salah seorang siswa
akselerasi disalah satu SMAN di Kota Malang yang menyatakan kelelahan akan
jadwal belajar yang ada sehingga mengulur waktu untuk memulai mengerjakan tugas
ataupun mempelajari pelajaran untuk ujian keesokan hariannya yang terkadang
membuat penyesalan tersendiri karena tidak memiliki waktu untuk mengevaluasi
hasil kerja sebelum mengumpulkan tugas. Selain itu, terdapat pula seorang siswa
akselerasi yang menyatakan melakukan penundaan karena melakukan aktifitas lain
selain aktifitas sekolah karena bosan dengan kegiatan belajar yang ada.
Jika melihat hal tersebut, maka setiap individu memiliki kemampuan
meregulasi diri dalam kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap perilakunya
untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan, yang dapat teraplikasikan dalam

pembelajaran. Menurut Alsa (Arjanggi & Suprihatin, 2010), teori belajar sosial
kognitif sudah menjelaskan konsep ideal pembelajaran berdasar regulasi-diri dengan
cakupan mekanisme pembangkitan diri dan pemantauan diri atas pikiran, perasaan,
dan perilaku dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang dapat membantu mengatur
waktu dan mengendalikan diri pada sistem pembelajarannya, yang dalam psikologi
terwujud pada istilah self-regulated learning (SRL).
Menurut Santrock (2007) siswa yang memiliki self-regulated learning
menunjukkan karakteristik mengatur tujuan belajar untuk mengembangkan ilmu dan
meningkatkan motivasi, dapat mengendalikan emosi sehingga tidak mengganggu
kegiatan pembelajaran, memantau secara periodik kemajauan target belajar,
mengevaluasinya dan membuat adaptasi yang diperlukan sehingga menunjang dalam
prestasi. Para peneliti juga menemukan terdapat korelasi positif dan cukup kuat
antara self-regulated learning dengan prestasi akademik pada siswa ( Santrock,
2009). Serta self-regulated learning merupakan sebuah strategi yang sangat bagus
untuk meningkatkan pembelajaran dan pemantauan akan prestasi yang diperolehnya.
Dilihat dari keterkaitan yang ditemukan pada prokrastinasi akademik dan
self-regulated learning muncul dugaan peneliti akan adanya hubungan self-regulated

5


learning dengan prokrastinasi yang berdasar pada studi literatur belum ditemukan
yang melakukan penelitian tersebut terkait pada subyek siswa akselerasi. Sehingga
peneliti tertarik untuk mengangkat judul hubungan self-regulated learning dengan
prokrastinasi akademik pada siswa akselerasi.

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi
akademik pada siswa akselerasi?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan self-regulated learning dengan prokrastinasi
akademik pada siswa akselerasi.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada studi litelatur yang dilakukan peneliti, perilaku
prokrastinasi akademik belum banyak dilakukan penelitian terutama pada siswa
akselerasi sangatlah minim, baik prevalensi maupun faktor-faktor yang terkait. Untuk
itu, secara teoritis penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi dan gambaran
akan masalah prokrastinasi akademik ditinjau dari self-regulated learning yang
terfokuskan pada siswa akselerasi.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa,
para praktisi pendidikan, dan institusi pendidikan yang terkait untuk memahami
perilaku prokrastinasi akademik, sehingga dapat meningkatkan self-regulated
learning dalam diri siswa akselerasi untuk mencapai prestasi akademik yang lebih
baik.

HUBUNGAN SELF-REGULATED LEARNING DENGAN
PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA AKSELERASI

SKRIPSI

Oleh:
Fitria Savira
08810131

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

HUBUNGAN SELF-REGULATED LEARNING DENGAN

PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA AKSELERASI

SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Psikologi

Oleh:
Fitria Savira
08810131

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

LEMBAR PERSETUJUAN

1.

Judul Skripsi


: Hubungan

Self-Regulated

Learning

Dengan

Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi
2.

Nama peneliti

: Fitria Savira

3.

No. Induk Mahasiswa : 08810131


4.

Fakultas

: Psikologi

5.

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6.

Waktu Penelitian

: 18-20 Maret 2012

7.

Tempat penelitian

: SMA Negeri 1, 2, dan 3 Malang

Pembimbing I

Pembimbing II

Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si

Ari Firmanto, S.Psi

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi telah diuji oleh Dewan Penguji
Pada tanggal: 5 Mei 2012

Dewan Penguji

Ketua Penguji

: Yudi Suharsono, S.Psi, M.Si

(

)

Anggota Penguji

: 1. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si

(

)

(

)

2. Lindayani P., S.Psi, M.Si

Mengesahkan,
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama

: Fitria Savira

NIM

: 08810131

Fakultas/ Jurusan

: Psikologi/Psikologi

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrasinasi Akademik
Pada Siswa Akselerasi
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan
kecuali penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah
ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan
merupakan Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan
sebagai sumber pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 5 Mei 2012

Ketua Program Studi

Yang menyatakan,

M. Salis Yuniardi, S. Psi, M. Psi

Fitria Savira

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Rabbil Alamin, dengan segala kebesarannya, karunia
dan izinnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam
selalu tercurah pada kekasih Allah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
pengikut jejak langkahnya sampai hari akhir nanti.
Skripsi ini berjudul “Hubungan Self-Regulated Learning Dengan
Prokrasinasi Akademik Pada Siswa Akselerasi”. Maksud penulisan skripsi ini
adalah sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S-1) di
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Sebagai pribadi yang memiliki keterbatasan, penulis menyadari bahwa
kelancaran penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya dorongan, bantuan, dan
dukungan dari semua pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat dikala
kesibukannya hingga penulis dapat meneyelesaiakn skripsi ini dengan baik.
3. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan,
bantuan dan saran-saran yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
4. Siti Suminarti Fasikhah, Dra., M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan
memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga terselesainya skripsi ini.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang untuk
semua ilmu yang bapak dan ibu berikan sejak awal perkuliahan hingga selesainya
skripsi ini dan terima kasih untuk staff TU Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang atas pelayanan yang diberikan dari awal perkuliahan
hingga selesainya skripsi ini.
6. Seluruh staff TU dan BK SMA Negeri 1, 2, dan 3 Kota Malang yang telah
membantu berjalannya penelitian ini.

i

7. Yang paling aku sayangi dari lubuk hatiku yang paling dalam kepada abiku
tercinta Faisal Muhammad dan ibuku tersayang Siti Aminah yang telah memberi
kasih sayang, dukungan serta do’a tanpa henti kepadaku serta bantuan secara
moril ataupun materi hingga aku bisa seperti sekarang, syukron katsir ya..abi wa
ibu.
8. My Bro yang selalu memberikan warna dalam kehidupanq, Muhammad Fadil
gumawo sudah mau membantu kakak dalam mengerjakan dan menyelesaikan
skripsi ini walaupun dengan omelan” dan paksaan, namun juga ikut memberikan
do’a untuk kesusksesan ujian skrip q, dan Ahmad Yasir trims atas bantuan
morilnya dalam penyelesaian skripsi kakak dengan kecuekan yang kamu berikan
untuk tugas”q yang ada dan jasa mengantarnya.
9. Untuk khawandq“TooN”dari awal pendaftaran maba hingga saat ni, trims uda
mau memberi corak dalam kehidupan kampusq dengan canda-tawa, tangisan,
omelan, dan curhatan tentang idupmu, kisah” keluargamu, dan teman”mu.
10. Tim Sar dan Medur terima kasih atas bantuan, saran dan dukungannya dimasamasa penggarapan Mr. S q dan persiapan hari wisuda.
11. Rekan-rekan Psikologi 2008 khususnya kelas C, kebersamaan yang begitu berarti
selama berkumpul bersama kalian dari pertama menempuh ilmu psikologi hingga
saat ini terutama.
12. Teman-teman seperjuangan selama bimbingan (Gik, Her, Rin, Ladeng, & mb
dik), tanpa kalian penulis tidak akan bisa seperti sekarang terimakasih atas
bantuan, semangat dan dukungan kalian.
13. Khawand” SMAq –AWW ELF- yang telah membantu dan berbagi suka cita
sejak jaman SMA hingga kini….SUWON ne phuwol..(Bi, Gep, Pret, The, Wend
an lain”)
14. Tlogomas gang… (para ANDI) yang ±3tahun telah memberikan berbagai
pengalamna yang sangat banyak sekali dalam perjalanan hidupQ yang belum
pernah ada dikehidupanku sebelumx 
15. Trims tuk warga lab psiko yang telah memberikan pengalaman selama 2 semester
ini sehingga ada kegiatan laen yang dapat dilakuin selain mengurus sich Mr.S,
menambah komunitas, menambah pengetahuan yang lebih mendalam dan
berbagi suka cita. Love u guys

ii

16. Pada UPTPMB yang telah memberikan kesempatan Q bwt yeah berkecimpung
dalam dunia volunteer sehingga mendapat teman yang lebih banyak dan yeah
melakukan sesuatlah untuk kampus putih ni..
17. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak.
Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, saran dan kritik
sangat penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Malang, Mei 2012

Penulis

iii

INTISARI
Fitria Savira : (2012) Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrastinasi
Akademik Pada Siswa Akselerasi.
Pembimbing : (1) Yudi Suharsono, M.Si, Psi (2) Ari Firmanto, S.Psi
Kata Kunci: Self-Regulated Learning, Prokrastinasi Akademik, Akselerasi
Dalam dunia pendidikan, sekolah menengah atas (SMA) merupakan salah
satu tempat untuk mengembangkan potensi siswa melalui proses pembelajaran
seperti tanggung jawab dan keterampilan. Sehingga siswa mampu bertanggung
jawab dengan baik dalam penyelesaian tugas akademiknya. Namun, masih terdapat
beberapa siswa yang mengalami masalah dalam penyelesaian tugasnya dengan
menghabiskan waktu untuk urusan hiburan semata (jalan-jalan di mall, membolos
sekolah, dan kecanduan games) yang mengarah pada perilaku menunda-nunda tugas
yang dalam psikologi dikenal dengan prokrastinasi akademik.
Mengingat prokrastinasi akademik dapat terjadi pada siapapun maka patut
diwaspadai terjadi pada siswa akselerasi yang merupakan siswa berpotensi unggul
yang diharapkan masuk dunia profesional diusia dini dan bekerja secara produktif
dengan maksimal. Ketika siswa akselerasi melakukan penundaan maka dapat
mengakibatkan tersia-sianya potensi yang dimiliki, menghambat selangkah lebih
maju dan berdampak pada menurunnya prestasi akademik siswa. Maka perlu adanya
kontrol diri dalam pembelajaran yang mecakup metakognisi, motivasi, dan perilaku
yang menunjang dalam pencapaian tujuan dengan mengatur waktu dan pengendalian
sistem pembelajaran yang dalam psikologi dikenal dengan self-regulated learning.
Jenis penelitian ini yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa akselerasi tingkat SMA Negeri yang
berada di Kota Malang dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa dari tiga sekolah
SMAN di Kota Malang yang dilaksanakan pada tanggal 18-20 Maret 2012. Metode
pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu skala self-regulated learning dan
prokrastinasi akademik. Adapun metode analisa data yang digunakan yaitu korelasi
product moment yang dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 for
window.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi (r)= -0,739
dan (P)= 0,000 yang artinya ada hubungan negatif dan sangat signifikan antara selfregulated learning dengan prokrastinasi akademik. Artinya bila self-regulated
learning tinggi maka cenderung tidak melakukan prokrastinasi dan apabila selfregulated learning rendah maka cenderung akan melakukan prokrastinasi akademik.
Koefisien determinan variabel (R2) self-regulated learning dan prokrastinasi
akademik adalah 0,546. Hal ini menunjukkan self-regulated learning memberikan
sumbangan efektif terhadap prokrastinasi akademik sebesar 54,6%, sedangkan
sisanya 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
INTISARI ................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Prokrastinasi Akademik
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik ........................................ 6
2. Bentuk-bentuk Prokrastinasi Akademik ................................. 7
3. Jenis-jenis Tugas pada Prokrastinasi Akademik ..................... 8
4. Ciri-ciri Prokrastinasi Akademik ............................................ 9
5. Faktor-Faktor Prokrastinasi Akademik ................................... 10
B. Self-Regulated Learning
1. Pengertian Self-Regulated Learning ....................................... 12
2. Aspek-aspek Self-Regulated Learning.................................... 13
3. Fase-fase Self-Regulated Learning ......................................... 15
4. Faktor-faktor yang Mempengaruh Self- Regulated Learning . 16
C. Program Akselerasi
1. Pengertian Program Akselerasi ............................................... 17
2. Tujuan Program Akselerasi .................................................... 18
3. Manfaat Program Akselerasi .................................................. 19
4. Kekurangan Program Akselerasi ............................................ 20

v

D. Hubungan Self-Regulated Learning Dengan Prokrastinasi
Akademik ..................................................................................... 21
E. Kerangka Berfikir ........................................................................ 23
F. Hipotesis ...................................................................................... 24
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ....................................................................... 25
1. Identifikasi Variabel Penelitian .............................................. 25
2. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................... 26
C. Populasi dan Sampel .................................................................... 26
D. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ................................. 27
1. Jenis Data Penelitian ............................................................... 27
2. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 27
E. Prosedur Penelitian ...................................................................... 29
F. Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 30
1. Validitas .................................................................................. 30
2. Reliabilitas ............................................................................. 33
G. Teknik Analisa Data .................................................................... 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................. 35
1. Deskripsi Subyek .................................................................... 36
2. Deskripsi Data Variabel .......................................................... 36
B. Analisa Data ................................................................................. 38
C. Pembahasan .................................................................................. 39

BAB V

PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................ 42
Saran .................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 44
LAMPIRAN ............................................................................................................. 47

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel
Tabel 1

: Skor pilihan jawaban ....................................................................... 28

Tabel 2

: Blue print skala self-regulated learning .......................................... 28

Tabel 3

: Blue print skala prokrastinasi akademik .......................................... 29

Tabel 4

: Uji validitas item skala self-regulated learning............................... 31

Tabel 5

: Blue print skala self-regulated learning setelah try out................... 31

Tabel 6

: Uji validitas item skala prokrastinasi akademik .............................. 32

Tabel 7

: Blue print skla prokrastinasi akademik setelah try out .................... 32

Tabel 8

: Hasil uji reliabilitas skala self-regulated learning dan
prokrastinasi akademik ..................................................................... 33

Tabel 9

: Sebaran skor-T self-regulated learning ........................................... 36

Tabel 10

: Sebaran skor-T prokrastinasi akademik........................................... 36

Tabel 11

: Crosstabulasi self-regulated learning dengan prokrastinasi
akademik ..........................................................................................37

Tabel 12

: Rangkuman analisa korelasi product moment ................................. 38

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Instrumen Penelitian .......................................................................... 48

Lampiran 2

Data Kasar Self-Regulated Learning ................................................. 56

Lampiran 3

Data Kasar Prokrastinasi Akademik .................................................. 59

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas................................................... 62

Lampiran 5

Hasil Analisa Data ............................................................................. 76

Lampiran 6

Surat Keterangan Penelitian............................................................... 80

viii

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (edisi revisi v).
Jakarta: Rineka Cipta.
Arjanggi, R. & Suprihatin, T., (2010). Metode pembelajaran tutor teman sebaya
meningkatkan hasil belajar berdasar regulasi-diri. Makara social humaniora,
14, 2, 91-97. Diperoleh dari http://journal.ui.ac.id/humanities/ article/view
File/666/635.
Azwar, S. (2010). Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Azwar, . (2010). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
. (2011). Realibilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, H. A. M. (2005). Pengujian kontribusi belajar yang bermakna pada
kreativitas, self-regulated learning, dan prestasi akademik (studi kasus pada
siswa sekolah menengah umum di jakarta). Auditorium Universitas
Gunadarma, 84-85. Diperoleh dari http://research.mercubuana.ac.id/
proceeding/Kommit2004_psikologi_010.pdf.
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (1983). Procrastination why you do it. What to do about
it. New York : Perseus Books
Darmayanti. (2008). Efektifitas intervensi keterampilan self-regulated learning dan
keteladanan dalam meningkatkan kemampuan belajar mandiri dan prestasi
belajar mahasiswa pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan
Jarak Jauh, 9, 2, 68-62. Diperoleh dari http://maswito1969.files.wordpress.
com/2011/06/penelitian-kemandirian-belajar-damayanti1.pdf.
Deasyanti & Armeini R. A. (2007). Self regulated learning pada mahasiswa fakultas
ilmu pendidikan UNJ. Perspektif Ilmu Pendidikan, 16, Diperoleh dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/168071321.pdf.
Depdiknas. (2007). Penatalaksanaan psikologi program akselerasi. Jakarta :
Depdiknas.
Ferrari, J. R., Ohson, J. L., & Mccown, W. G. (1995). Procrastination and task
avoidance, theory, research and treatment. New york : Plenum Press.
Gufron, M. N., & Risnawati, R. S. (2011). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz
Media.

44

45

Gunawinata, Nanik, & Lasmono. (2008). Perfeksionis, prokrastinasi akademik, dan
penyelesaian skripsi mahasiswa. Indonesia Psychological Journal, 23, 3,
256-276. Diperoleh dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/ 23308256276
_0215-0158.pdf.
Hawadi, R. A. (2004). Akselerasi A-Z informasi percepatan belajar dan anak
berbakat intelektual. Jakarta: Grasindo.
Husetiya, Y. (2010). Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada
mahasiswa fakultas psikologi universitas diponegoro semarang.
http://eprints.undip.ac.id/24780.
Kerlinger, F. N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Jogjakarta: UGM press.
Muhid, A. (2009). Hubungan antara self-control dan self-efficacy dengan
kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas dakwah
IAIN sunan ampel surabaya. Jurnal Ilmu Dakwah, 18, 1. 577-599. Diperoleh
dari http://ejournal.sunan-ampel.ac.id/index.php/Ilmu-Dakwah/article/view/
63.
Pintrich, P. R., & De Groot E. V. (1990). Motivational and self-regulated learning
components of classroom academic performance. Journal of educational
psychology, 82, 1, 33-40. Diperoleh dari doi.apa.org/journals/edu/82/1/33.
pdf
Poerwanti, E. (1998). Dimensi-dimensi riset ilmiah. Malang: UMM.
Rosário, P., Costa, M., Núñez, J. C., Pienda, J. G., Solano, P. & Valle, A. (2009).
Academic Procrastination: Associations with Personal, School, and Family
Variables. The Spanish Journal of Psychology, 12, 1, 118-127. Diperoleh dari
http://www.ucm.es/info/psi/docs/journal/v12_n1_2009/art118.pdf.
Rumiani. (2006). Prokrastinasi akademik ditinjau dari motivasi berprestasi dan stress
mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, 3, 2, 37-48. Diperoleh
dari http://etd.eprints.ums.ac.id/6240/1/F100040169.pdf.
Savitri, I. (2011). Arti belajar penting ditanamkan pada anak usia sekolah. LPTUI.
Diakses Februari 2012 dari http://artikel.php.htm.
Santrock,W. J. (2002). Life span development: Perkembangan masa hidup (jilid 2).
Jakarta: Erlangga.
Santrock,W. (2009). Psikologi pendidikan: Educational psychology (edisi 3 buku 1).
Jakarta : Salemba Humanika.
Santrock . (2009). Psikologi pendidikan: Educational psychology (edisi 3 buku 2).
Jakarta : Salemba Humanika.

46

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
Sunawan. (2005). Beberapa bentuk perilaku underachievement dari perspektif teori
self regulated learning. Jurnal Ilmu Pendidkan, 12, 2, 128-142. Diperoleh
dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/168071321.pdf.
Susanto, H. (2006). Mengembangkan kemampuan self regulation untuk
meningkatkan keberhasilan akademik siswa. Jurnal pendidikan penabur, 7, 5,
64-71. Diperoleh dari https://docs.google.com/viewer? a=v&q=cache:Dt_
PUviapiYJ:202.147.254.252/files/Hal.64-71%2520Mengembangkan%2520
Self%2520Regulation.pdf.
Solomon L. J., & Rothblum E. D. (1984). Academic procrastination: frequency and
cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology, 33, 4,
503-509. Diperoleh dari http://www-rohan.sdsu.edu/~rothblum/doc_pdf/
procrastination/AcademicProcrastinationFrequency.pdf.
Winarsunu, T. (2009). Statistik dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang:
UMM Press.
Wolters, C. A. (2003). Understanding procrastination from a self-regulated learning
perspective. Journal of educational psychology. 95. 1. 179-187.
http://scholar.google.co.id/scholar_url?hl=en&q=http://commonsenseathei
sm.com/wp-content/uploads/2011/02/Wolters-Understandingprocrastination-from -a-self-regulated-learning-perspective.pdf
Zakiyah, N., Hidayati, F. N. R., & Setyawan, I. (2010). Correlation between selfadjustment and academic procrastination at student’s of boarding school
SMPN 3 Peterongan Jombang. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.
Diperoleh dari http://eprints.undip.ac.id/24655/1/Jurnal.pdf.
Zimmerman, B. J. (1990). Self-regulated learning and academic achievement : an
overview. Journal educational psychologist, 25, 1, 3-17.
Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: an overview. Theory
into practice, 41, 2. Diperoleh dari http://commonsenseseatheism.com/wpcontent/uploads/2011/02/Zimmerman-Becoming-a-Self-Regulated-LearnerAn-Overview.pdf.
Zimmerman, B. J., & Pons, M. M. (1990). Student differences in self-regulated
learning: relating grade, sex, and giftedness to self-efficacy and strategy use.
Journal of educational psychology, 82, 1, 51-59. Diperoleh dari
http://technologication .com/files/2010/03/Zimmerman_Pons_Student_ Self_
Regulation.pdf.